** : hehe, sebelumnya gomen niy, episode pertama aku baru ngeh klo aku salah ketik nama Sota jadi Sato.. wkkwkwk... #silly me... gomen ne.. >(^_^)<
Sota
pergi ke sebuah katedral dan berdoa. Ia melihat ruangan jadi gemerlapan dan
sosok malaikat turun. Sota mengamati malaikat itu, ia terkejut melihat wajah malaikat
itu mirip Olivier.
Malaikat itu bertanya
apa yang diinginkan Sota? Apakah Golden Saeko? Silver Saeko atau Coklat Saeko?.
Imajinasi nakal Sota berkelebat, terbayangan Saeko sedang berendam coklat di
bath tub. Saeko terlihat sangat seksi.
Sota
berkata klo ia ingin Saeko yang normal saja. Saeko yang membuatnya berharap.
Saeko yang menyuruhnya membuat kue pernikahan tanpa memperhitungkan
perasaannya. Ia ingin Saeko yang normal itu.. saeko yang entahh terlalu polos
atau terlalu sadis.. yang tak mengerti perasaannya sedikitpun.
Malaikat
Olivier berkata klo itu jawaban penuh dosa. Tiba-tiba malaikat Olivier putih
berubah jadi malaikat hitam.
Malaikat
Olivier hitam itu berkata “jika Sota
menginginkan normal Saeko, maka Sota harus mengerti… Sota harus menjadi…
menjadi……”
malaikat
Olivier hitam itu lalu menghilang meninggalkan Sota yang tak mengerti maksud
malaikat olivier hitam itu.
Sota
terbangun dari tidurnya setelah malaikat oliver hitam itu menghilang.
Toko
coklat “Choco La-Vie” akhirnya dibuka. Sota
sangat bahagia karena tokonya sudah bisa dibuka dan juga karena ia merasa
sedang jatuh cinta sekali lagi pada Saeko.
Sota
teringat Saeko yang berjanji akan jadi customer yang pertama akan datang ke
tokonya. Tapi sampai customer sudah mulai banyak berdatangan untuk membeli
coklatnya, Saeko belum muncul juga.
Sota
menatap pintu keluar toko. Ia melihat Saeko datang membawa karangan bunga dan
tersenyum padanya. Sota berlari memeluk Saeko, mereka lalu berciuman. Semua
yang ada ditoko itu memberikan tepuk tangan yang meriah dan ucapan selamat pada
keduanya. Tapi ternyata itu hanya
imajinasinya Sota lagi!
Sota
membayangkan Saeko sebagai ibu rumah tangga yang baik. Diimajinasinya Saeko
menyiapkan air dibath tub untuknya dan mengajaknya mandi berdua… (tukang khayal
.. :P)
“aku
sangat sedih tak bisa jadi customer pertama yang datang kesini..” ucap Saeko
“tak
apaa-apa. Akan sangat menyenangkan jika kau jadi customer pertama tapi lebih
dari itu… “Sota tertunduk malu. “lebih dari itu aku ingin kau menjadi tamu
seterusnya dalam hidupku.” Ucap Sota
tersenyum malu-malu tapi saat menengadahkan wajahnya ternyata Saeko sudah ada
jauh darinya.
Saeko
Nampak sedang mengagumi coklat-coklat yang ada dietalase tokonya.
“kawaiii..
!!” teriak Saeko terkagum melihat coklat-coklat itu. “ apa ini? hey bolehkan
aku bawa tempat tidurku kesini?”
“eih?”
Sota terkejut tapi tersenyum senang
“mengapa
kau mau melakukan itu?” Tanya Kaoruko sinis.
“aku
ingin tinggal disini. Aku akan tidur dan terbangun disini setiap hari!” seru
Saeko bersemangat.
Kaoruko
mendekati Saeko dan langsung menampar pipi Saeko kanan kiri berkali-kali. Itu juga imajinasi Kaoruko saja. Kenyataannya
Kaoruko hanya bisa mengepalkan tangannya.
Saeko
membeli 20 box coklat bonbon untuk dibawa pulang. Setelah Saeko pulang, Sota
menulis dicatatannya tentang tanggal Saeko berkunjung ke tokonya, apa saja yang
ia pesan, dan cuaca saat itu. Kaoruko mengomentari Sota dengan berkata klo itu
hal yang menjijikkan.
Malam
harinya saat Sota tidur, ia bermimpi tentang malaikat Olivier hitam itu. Ia
akhirnya menyadari maksud ucapan malaikat hitam itu. “Sota
harus menjadi… menjadi… (black Sota!)”
Pagi
hari ditoko Sota. Saeko datang berkunjung untuk membeli coklat lagi. Saeko
melihat Sota yang sedang sibuk menulis, ia segera menyapa Sota.
“hai..”
sapa Saeko.
Sota
menengadah “selamat datang” ucap Sota melihat Saeko lalu ia menunduk dan
menulis lagi. Saeko terkejut melihat
ekpresi dingin Sota terhadapnya. Ia biasanya melihat Sota yang ramah padanya
dan terlihat senang saat bertemu dengannya. Tapi baru kali ini ia melihat Sota
yang sepertinya tak peduli padanya.
Kaeruko
datang dan bertanya apa yang akan dibeli Saeko. Setelah Saeko menyebutkan
pesanannya, Kaeruko meminta Saeko duduk dulu untuk menunggu pesanannya.
Saat
berjalan ke kursi tunggu ditoko itu, Saeko terus melirik Sota yang masih sibuk
menulis tak memperhatikannya. Saeko
membawa payung karena cuaca
mendung. Ia mengantungnya di kursi yang didudukinya.
Sota
terlihat sudah menyelesaikan tulisannya. Sota memperhatikan sekitarnya dan
pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Saeko yang sedang
memperhatikan. Saeko tersenyum pada Sota dan bangkit dari kursinya untuk
mendekati Sota.
Saeko
menghentikan langkahnya saat 2 orang customer mendekati Sota dan mengajak Sota
berfoto bersama mereka. Setelah kedua
customer itu peri, pandangan mata mereka bertemu lagi. Saeko tersenyum
“sota-kun..” panggil Saeko mendekati Sota.
Tiba-tiba
telpon toko berbunyi. Sota buru-buru mengangkat telponnya. Saeko terlihat
sangat sedih menatap Sota yang memilih mengangkat telpon. Kaoruko datang dan memberikan pesanannya.
Saeko menerimanya dan mengambil payunga lalu melangkah pergi setelah melirik ke
Sota.
Kaoruko
terkejut melihat payung Saeko tertinggal dikursi. Hmmm.. padahal tadi terlihat
Saeko mengambil payungnya , sepertinya itu hanya sebuah trik. Kaoruko mau meminta Sota yang mengejar Saeko
untuk memberikan payungnya tapi Sota terlihat masih sibuk telpon.
Kaoruko
mengambil payung itu dan berlari mengejar Saeko.
“permisi..”panggil
kaeruko memanggil Saeko.
Gadis
itu berbalik dan melihat kaoruko datang membawa payungnya. Wajah Saeko terlihat
kecea Kaoruko yang mengejarnya untuk menyerahkan payung itu. Meski Saeko mencoba menyembunyikan
kesedihannya dengan senyuman. Tapi bagi kaoruko ia bisa merasa Saeko kecewa ia
yang mengantar Payung itu. Saeko sepertinya berharap Sota yang akan
memberikannya.
Kaoruko
masuk ke dalam toko dengan terus memikirkan ekspresi wajah Saeko. Saat ia masuk
ke dapur, Sota langsung menanyakan apa
yang dipesan Saeko tadi. Ia mencatat lagi kedalam buku hariannya. Sota
memperhatikan kaoruko yang sepertinya sedang banyak pikiran. Ia bertanya apa
yang terjadi?
“ah
tidak maaf… Saeko-san tadi kelupaan payungnya. Karena Sota-kun terlihat sibuk
maka aku memberikannya padanya. Padahal kau ingin berbicara dengannya kan?”
ucap Kaoruko.
“tidak
juga.. aku memang harus menunjukkan
perasaanku tapi tak baik juga nanti aku akan dipandang rendah “ sahut Sota.
“heihh?”
kaeruko tak percaya dengan apa yang didengarnya dari mulut Sota.
“selalu
mengejarnya seperti seekor anjing, saeko-san bukan type orang yang tergerak
dengan laki-laki seperti itu. dari awal dia selalu seorang gadis yang “makan”
semua cook ganteng disekolah dan melarikan diri. Aku harus berubah, meninggikan
harga diriku sedikit. Menyiapkan madu manis seperti ini. sehingga ia akan
datang atas kemauannya sendiri. Aku harus menyiapkan jebakanku. Bagaimana aku
menjelaskannya.. aku harus.. harus jadi
bad boy.”
Kaoruko
benar-benar heran dengan perubahan sikap Sota itu. ia hanya terus memperhatikan
Sota.
“buku
ini adalah bagian dari rencana itu. Saeko-san seperti target pengunjung toko,
jadi aku berpikir untuk mengunakan data ini sebagai bahan pertimbangan
perkembangan product. Saeko-san sangat tajam
dalam menilai produk. Meski ini adalah toko mantan pacaranya.. bukan, toko
temannya, dia tak akan membeli barang yang tidak disukainya 2 x. bagian dia yang seperti itu bisa diandalkan.”
Sementara
itu ditempat lain, di acara pembukaan toko coklat RICDOR, Rikudou Seinosuke
pemilik toko coklat sedang menerima wawancara dari sebuah stasiun
televise. Diwawancara itu ia dipuji
sebagai pria yang tampan dan disebut sebagai
“pria terhormat”
Matsuri,
adik Sota sedang melihat berita itu dari HPnya. Ia bergumam lirik disamping
Olivier klo sekarang ada sebutan Pangeran coklat dan pria terhormat. Sota yang mendengarnya jadi ingin tau apa yang
sedang dilihat matsuri. matsuri coba menyembunyikan dari kakaknya apa yang
sedang dibacanya tapi Sota tau klo adiknya sedang melihat berita Ricdor itu.
Dari dalam dapur Sota melihat Saeko datang. Saeko yang tau
Sota sedang memperhatikannya segera melambaikan tangannya.
Sota
keluar dari dapur coklat untuk bertemu Saeko. Namun sota jadi terkejut bukan
kepalang saat melihat Saeko membawa tas belanja dengan nama toko coklat Ricdor
di ta situ.
“itu…”
“benar..!
lihat ini box coklat Ricdor limited edition!” ucap Saeko bersemangat dan
mengambil kotak dari dalam tas belanjanya. Kotak coklat itu terlihat sangat
mewah seperti tas alat makeup.
“aku
harus memiliki ini. aku bahkan sampai menunggu antrian dari jam 7 pagi.” Lanjut
saeko.
7 pagi hari?! Kau
bahkan butuh waktu untuk bis datang kesini siang hari! batin Sota.
Saeko
terlihat begitu menyukai box coklatnya itu.
ia memeluk dan mengelus box itu.
ia juga memuji interior Ricdor. Ia merasa melupakan kehidupan yang biasanya saat ia berada disana. Saeko terus
memuji Ricdor. Ia memuji pemiliknya yang ganteng. Saeko terus bercerita dengan
penuh semangat didepan Sota dan yang lainnya.
Saeko
berkata Rikudou terlihat sexy saat bertatapan langsung. Ia memuji box, toko dan
Rikudou-san sama-sama sangat indah. Apalagi coklatnya, sangat.. sangat terbaik.
Sota
shock saeko memuji rivalnya didepannya langsung. Sota Nampak kecewa dan sedih.
Setelah
Saeko pulang, Sota jadi mual dan muntah-muntah. Kaoruko bertanya dengan penuh
kekuatiran. Sota berkata klo ada masalah mental yang diakibatkan perkataan
Saeko tadi.
Kaoruko
melihat box coklat dengan merk Ricdor diatas box itu. Sota menjelaskan pada
Kaoruko klo ia sengaja membeli coklat ricdor yang dikatakan Saeko terbaik itu.
sebenarnya kaoruko mau memberitahu Sota soal perubahan ekpresi Saeko waktu
masalah payung itu. tapi kemudian ia membatalkan untuk memberitahu Sota.
Sota
bertanya apa kaeruko pernah merasakan kecemburuan? Kaoruko berkata klo sekarang sudah sangat terlambat Sota merasakan cemburu pada Saeko karena dari
dulu Saeko sudah punya banyak pacar dan bahkan sekarang sudah punya suami. Sota
menjawab ini tentang coklat dan ia tak mau dikalahkan siapapun.
Kaoruko
bercerita pada Olivier tentanng perasaannya. Ia merasa kasihan pada Sota yang
melakukan segala hal untuk Saeko padahal saeko taka da spesialnya sama sekali.
Saat melihat perjuangan Sota pada saeko, kaoruko merasa ikut bersedih.
Olivier
menjawab klo ia menyukai toko itu karena ia merasa cinta Sota pada Saeko
membuat toko itu berharga. Olivier
meminta maaf ia tak bisa mendukung cinta kaoruko san pada Sota.
Kaoruko
terkejut Olivier menanggapi ceritanya tadi seperti itu. kaoruko berkata klo ia
memang menyukai Sota tapi hanya sebatas rasa respek saja bukan perasaan
romantic atau semacamnya. Olivier
menggoda kaoruko membuat gadis itu salah tingkah.
Olivier
masuk ke dalam ruang keluarga rumah keluarga Sota. Ia melihat matsuri sedang
menonton wawancara di televise tentang rikudou pemilik Ricdor. Saat ia
mendekati matsuri ia melihat airmata menetes dipipi matsuri. Ia terkejut dan
mau bertanya tapi sepertinya matsuri tak mau diganggu dan menjelaskan jadi ia
segera masuk kedalam kamarnya.
Sota
menerima pesan dari Saeko yang bertanya padanya apa Sota punya hari libur untuk
bisa pergi hang out. Sota senang tapi sekaligus
ia bingung sendiri apa Saeko sedang mengajaknya berkencan atau sedang
mengetestnya?. Sota sibuk mau menulis
kalimat jawaban. Namun Ia ragu lagi
karena ia sudah bertekad menjadi Bad Sota.
Sampai pagi hari di dapur coklat sota masih belum menjawab pesan Saeko.
Ia masih terus memikirkan maksud ajakan Saeko itu.
“kaoruko-san,
apa pendapatmu tentang pria sepertiku?”
“heihh?”
“apa
benar wanita tak bisa melihat pria yang lebih muda sebagai obyek ketertarikan?”
Tanya Sota.. (kaoruko beberapa tahun lebih tua dari Sota. Saeko 1 tahun lebih
tua dari Sota juga).
Sota
merasa meski ia bertambah tua namun Saeko masih terus menganggapnya sebagai
junior disekolahnya. Dia tak bisa memandang Sota sebagai pria dewasa.
“itu
tak benar..!” seru kaoruko “Sota-kun sangat bertalenta dan keren, jadi wajar
jika kau disebut pangeran coklat dan kau tak berhenti sampai disitu. Kau punya kepribadian baik dan berton-ton ide
bagus, kau pekerja keras. Dan jika itu aku.. sudah pasti aku…” kaoruko tersadar
apa kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan. Kaoruko langsung menutup
mulutnya.
(junpei.. kyaaaa... kakkoiii..!!! *lsg mimisan :P)
Kaoruko
melihat Sota dan Olivier menatapnya penuh keterkejutan. Suasana jadi sepi. Sota tersadar dan
tersenyum. Ia berterima kasih dengan ucapan kaoruko itu yang membuat dia merasa
memang punya karakter seperti yang disebutkan kaoruko tadi.
“ahh
jika ayah mendengar itu, dia pasti salah paham” ucap Sota. “dia selalu berkata
klo ia ingin Kaoruko-san sebagai pengantinku.”
Kaoruko
jadi salah tingkah “ahh.. tak mungkin seperti itu..”
“tapi
kalian berdua terlihat cocok kok.” Sahut Olivier.
“sudahlah
jangan bicara hal bodoh seperti itu” sahut kaoruko malu dan salah tingkah. Ia
berlari meninggalkan dapur coklat untuk ke toko.
Semua
terkejut saat melihat Saeko datang.. ia memberitahu kaoruko klo ia datang hanya
untuk bertemu Sota.
“ada
apa?” Tanya sota.
“maaf
kau terlihat sangat sibuk. “ ucap saeko.
“tak
apa-apa.. apa yang terjadi?” Sota berjalan mendekati Saeko
“aku
ingin mengajukan pertanyaan agak aneh tapi..” saeko tertunduk malu untuk
meneruskan kalimatnya.
“ya?”
“sota-kun..
apa kau punya pacar saat ini?” Tanya Saeko menatap sota malu-malu.
Sota
terkejut dengan pertanyaa Saeko yang langsung itu.
“blom”
jawab sota setelah agak terdiam beberapa saat.
“benarkah?
Syukurlah… ” sahut Saeko ceria. “apakah kau punya waktu?” saeko tertunduk malu
lagi.
Dalam hati sota ia bertanya-tanya apa ajakan saeko ini berarti saeko
mengajaknya berkencan?
“seorang
temanku memintaku mengenalkannya pada Sotakun.” Lanjut saeko.
Sota
shock mengetahui maksud Saeko yang sebenarnya. Ia terkejut dan terluka karena
beberapa saat yang lalu ia sempat berharap Saeko punya perasaan padanya.
Saeko
tersenyum pada Sota “dia sangat imut. Apa kau mau bertemu dengannya?
Bagaimana?”
Sota
masih terbengong, belum terlepas dari keterkejutannya. Sahabat-sahabatnya yang
juga ada disana mendengar itu semua jadi ikut terkejut medengar maksud
kedatangan Saeko. Mereka jadi kasihan pada Sota.
Saeko
sepertinya memang buta tak bisa melihat situasi sekelilingnya bahkan tak bisa
melihat raut muka kekecewaan sota yang ada didepannya. Ia masih tersenyum
menunggu jawaban sota.
“sebenarnya
aku.. aku tak punya seseorang yang
namanya pacar resmi, tapi… aada seseorang yang aku sukai.. aku punya pasangan
yang aku sedang pendekatan. “
Saeko
sekarang gantian yang terkejut. Kaoruko mendengarkan kebohongann Sota yang
ingin menutupi sakit hatinya.
“jadi
jika itu semacam perkenalan….”lanjut Sota.
Saeko terlihat sedih dan kecewa. Ia melirik kaoruko. Saeko salah tanggap dikiranya kaoruko orang yang dimaksud Sota. Kaoruko terkejut melihat tatapan Saeko yang menuduhnya itu. kaoruko segera memalingkan wajahnya.
Saeko
menutupi kesedihannya dengan tersenyum. “eih… oh ternyata begitu.. siapa orang
yang kau sukai? Apakah dia.. dia.. ” Tanya saeko tersenyum berpura-pura ikut
bahagia.
“dia
seseorang yang kau tak kenal. Itu juga tak masalahkan siapapun orangnya” Sahut
sota.
Saeko heran menatap Sota yang berkata
ketus padanya.
"Dan
maaf tapi jika ada customer lain disini, bisakah kau berhenti membicarakan hal
pribadi seperti ini? ini kan toko. Meski
terlihat seperti ini, tapi ini tempat bekerja yang professional.” Ucap sota.
“kau
benar.. maaf” ucap Saeko lirih tertunduk. Ia sepertinya masih shock dan tak
sanggup berkata-kata, seperti mau menangis. “ummm.. baiklah aku pergi.. sampa
jumpa lagi”
“iya
sampai jumpa lagi” sahut sota dingin.
Saeko
segera mempercepat langkah kakinya dan pergi.
(sebenarnya mau nyukurin Saeko... salah sendiri dia begitu tega nggak menjaga perasaan Sota. terus kenapa juga dia terluka klo dicuekin Sota? apa dia mulai cinta sama Sota?! klo nggak cinta, jangan memberi harapan palsu dong..)
Sota
masuk kedalam dapur. Olivier bertanya tentang orang yang disukai Sota itu. Sota
menjawab klo ia berbohong hanya ingin
pamer saja pada Saeko. Oliver berkata, ia melihat Sota dan kaoruko sangat
cocok. Kaoruko mau membantahnya tapi Sota lebih dulu membantah perkataan
Olivier itu. ia menganggap kaoruko hanya sebagai teman sekerjanya saja tak
lebih. Kaoruko agak kecewa mendengar
jawaban Sota itu.
Selama
1 bulan setelah kejadian itu Saeko tak pernah muncul ditoko Sota lagi. Sota
agak merasa bersalah mungkin kata-katanya waktu itu terlalu berlebihan. Sebenarnya jika sekarang ia bertemu Saeko maka
ia akan menyatakan perasaannya yang sebenarnya. Ia ingin berkata klo ia sangat
merindukan Saeko dan ingin bertemu dengannya. Tapi ia tak bisa melakukannya
karena.. ia bertekad menjadi Bad Sota (dark sota).
ka,aku juga bikin recap dorama inilho. .tapi kata2nya ga seluwes recapan kaka,masi byk kata2 yg kaku. .part2 juga uda,tapi aku tgu part2nya kaka juga. .
BalasHapuswah sudah buat sinop ini smpi part 2 ya.. hmm.. aku kalah cepet.. hehehe
HapusHujan2 begini lg ga mood bikin sinop.. tp entar malam aku update part 2nya kok.. ^_^
arigatou sdh visit blogku...
mbak,mf ga komen pake profil. .hpnya ga mendukung. .nama aku leesa. .dan ta tgu part2nya mbak. .semangat. .
BalasHapus