Minggu, 26 Januari 2014

Sinopsis : Shitsuren Chocolatier - Ep. 2 Part 1



 
** : hehe, sebelumnya gomen niy, episode pertama aku baru ngeh klo aku salah ketik nama Sota jadi Sato..  wkkwkwk... #silly me... gomen ne.. >(^_^)<

Sota pergi ke sebuah katedral dan berdoa. Ia melihat ruangan jadi gemerlapan dan sosok malaikat turun. Sota mengamati malaikat itu, ia terkejut melihat wajah malaikat itu mirip Olivier.  


Malaikat itu bertanya apa yang diinginkan Sota? Apakah Golden Saeko? Silver Saeko atau Coklat Saeko?. Imajinasi  nakal  Sota berkelebat,  terbayangan Saeko sedang berendam coklat di bath tub. Saeko terlihat sangat seksi.

 
Sota berkata klo ia ingin Saeko yang normal saja. Saeko yang membuatnya berharap. Saeko yang menyuruhnya membuat kue pernikahan tanpa memperhitungkan perasaannya. Ia ingin Saeko yang normal itu.. saeko yang entahh terlalu polos atau terlalu sadis.. yang tak mengerti perasaannya sedikitpun. 

Malaikat Olivier berkata klo itu jawaban penuh dosa. Tiba-tiba malaikat Olivier putih berubah jadi malaikat hitam. 

Malaikat Olivier hitam itu berkata  “jika Sota menginginkan normal Saeko, maka Sota harus mengerti… Sota harus menjadi… menjadi……”
malaikat Olivier hitam itu lalu menghilang meninggalkan Sota yang tak mengerti maksud malaikat olivier hitam itu.
Sota terbangun dari tidurnya setelah malaikat oliver hitam itu menghilang. 


Toko coklat “Choco La-Vie” akhirnya dibuka.  Sota sangat bahagia karena tokonya sudah bisa dibuka dan juga karena ia merasa sedang jatuh cinta sekali lagi pada Saeko.
Sota teringat Saeko yang berjanji akan jadi customer yang pertama akan datang ke tokonya. Tapi sampai customer sudah mulai banyak berdatangan untuk membeli coklatnya, Saeko belum muncul juga.  

Sota menatap pintu keluar toko. Ia melihat Saeko datang membawa karangan bunga dan tersenyum padanya. Sota berlari memeluk Saeko, mereka lalu berciuman. Semua yang ada ditoko itu memberikan tepuk tangan yang meriah dan ucapan selamat pada keduanya.  Tapi ternyata itu hanya imajinasinya Sota lagi!



Dunia nyatanya, Saeko mendekati Sota dan memberikan rangkaian bunga padanya. Saeko minta maaf ia tak bisa datang lebih awal ke pembukaan toko Sota karena ada masalah dengan mesin cuci dirumahnya. Jadi ia harus menunggu tukang servis datang lebih dulu.

Sota membayangkan Saeko sebagai ibu rumah tangga yang baik. Diimajinasinya Saeko menyiapkan air dibath tub untuknya dan mengajaknya mandi berdua… (tukang khayal .. :P)

“aku sangat sedih tak bisa jadi customer pertama yang datang kesini..” ucap Saeko
“tak apaa-apa. Akan sangat menyenangkan jika kau jadi customer pertama tapi lebih dari itu… “Sota tertunduk malu. “lebih dari itu aku ingin kau menjadi tamu seterusnya dalam hidupku.”  Ucap Sota tersenyum malu-malu tapi saat menengadahkan wajahnya ternyata Saeko sudah ada jauh darinya.

Saeko Nampak sedang mengagumi coklat-coklat yang ada dietalase tokonya.  
“kawaiii.. !!” teriak Saeko terkagum melihat coklat-coklat itu. “ apa ini? hey bolehkan aku bawa tempat tidurku kesini?”

“eih?” Sota terkejut tapi tersenyum senang
“mengapa kau mau melakukan itu?” Tanya Kaoruko sinis.
“aku ingin tinggal disini. Aku akan tidur dan terbangun disini setiap hari!” seru Saeko bersemangat. 

Kaoruko mendekati Saeko dan langsung menampar pipi Saeko kanan kiri berkali-kali.  Itu juga imajinasi Kaoruko saja. Kenyataannya Kaoruko hanya bisa mengepalkan tangannya.


Saeko membeli 20 box coklat bonbon untuk dibawa pulang. Setelah Saeko pulang, Sota menulis dicatatannya tentang tanggal Saeko berkunjung ke tokonya, apa saja yang ia pesan, dan cuaca saat itu. Kaoruko mengomentari Sota dengan berkata klo itu hal yang menjijikkan. 
 


Malam harinya saat Sota tidur, ia bermimpi tentang malaikat Olivier hitam itu. Ia akhirnya menyadari maksud ucapan malaikat hitam itu.   “Sota harus menjadi… menjadi… (black Sota!)”


Pagi hari ditoko Sota. Saeko datang berkunjung untuk membeli coklat lagi. Saeko melihat Sota yang sedang sibuk menulis, ia segera menyapa Sota.

“hai..” sapa Saeko.
Sota menengadah “selamat datang” ucap Sota melihat Saeko lalu ia menunduk dan menulis lagi.  Saeko terkejut melihat ekpresi dingin Sota terhadapnya. Ia biasanya melihat Sota yang ramah padanya dan terlihat senang saat bertemu dengannya. Tapi baru kali ini ia melihat Sota yang sepertinya tak peduli padanya.

Kaeruko datang dan bertanya apa yang akan dibeli Saeko. Setelah Saeko menyebutkan pesanannya, Kaeruko meminta Saeko duduk dulu untuk menunggu pesanannya.
Saat berjalan ke kursi tunggu ditoko itu, Saeko terus melirik Sota yang masih sibuk menulis tak memperhatikannya. Saeko  membawa payung  karena cuaca mendung. Ia mengantungnya di kursi yang didudukinya.  



Sota terlihat sudah menyelesaikan tulisannya. Sota memperhatikan sekitarnya dan pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Saeko yang sedang memperhatikan. Saeko tersenyum pada Sota dan bangkit dari kursinya untuk mendekati Sota.

Saeko menghentikan langkahnya saat 2 orang customer mendekati Sota dan mengajak Sota berfoto bersama mereka.  Setelah kedua customer itu peri, pandangan mata mereka bertemu lagi. Saeko tersenyum “sota-kun..” panggil Saeko mendekati Sota.

Tiba-tiba telpon toko berbunyi. Sota buru-buru mengangkat telponnya. Saeko terlihat sangat sedih menatap Sota yang memilih mengangkat telpon.  Kaoruko datang dan memberikan pesanannya. Saeko menerimanya dan mengambil payunga lalu melangkah pergi setelah melirik ke Sota. 

 
Kaoruko terkejut melihat payung Saeko tertinggal dikursi. Hmmm.. padahal tadi terlihat Saeko mengambil payungnya , sepertinya itu hanya sebuah trik.  Kaoruko mau meminta Sota yang mengejar Saeko untuk memberikan payungnya tapi Sota terlihat masih sibuk telpon.

Kaoruko mengambil payung itu dan berlari mengejar Saeko.
“permisi..”panggil kaeruko memanggil Saeko.

Gadis itu berbalik dan melihat kaoruko datang membawa payungnya. Wajah Saeko terlihat kecea Kaoruko yang mengejarnya untuk menyerahkan payung itu.  Meski Saeko mencoba menyembunyikan kesedihannya dengan senyuman. Tapi bagi kaoruko ia bisa merasa Saeko kecewa ia yang mengantar Payung itu. Saeko sepertinya berharap Sota yang akan memberikannya.

 
Kaoruko masuk ke dalam toko dengan terus memikirkan ekspresi wajah Saeko. Saat ia masuk ke dapur,  Sota langsung menanyakan apa yang dipesan Saeko tadi. Ia mencatat lagi kedalam buku hariannya. Sota memperhatikan kaoruko yang sepertinya sedang banyak pikiran. Ia bertanya apa yang terjadi? 

“ah tidak maaf… Saeko-san tadi kelupaan payungnya. Karena Sota-kun terlihat sibuk maka aku memberikannya padanya. Padahal kau ingin berbicara dengannya kan?” ucap Kaoruko.
“tidak juga..  aku memang harus menunjukkan perasaanku tapi tak baik juga nanti aku akan dipandang rendah “ sahut Sota.

“heihh?” kaeruko tak percaya dengan apa yang didengarnya dari mulut Sota.

“selalu mengejarnya seperti seekor anjing, saeko-san bukan type orang yang tergerak dengan laki-laki seperti itu. dari awal dia selalu seorang gadis yang “makan” semua cook ganteng disekolah dan melarikan diri. Aku harus berubah, meninggikan harga diriku sedikit. Menyiapkan madu manis seperti ini. sehingga ia akan datang atas kemauannya sendiri. Aku harus menyiapkan jebakanku. Bagaimana aku menjelaskannya.. aku harus..  harus jadi bad boy.”

Kaoruko benar-benar heran dengan perubahan sikap Sota itu. ia hanya terus memperhatikan Sota.

“buku ini adalah bagian dari rencana itu. Saeko-san seperti target pengunjung toko, jadi aku berpikir untuk mengunakan data ini sebagai bahan pertimbangan perkembangan product. Saeko-san sangat tajam dalam menilai produk. Meski ini adalah toko mantan pacaranya.. bukan, toko temannya, dia tak akan membeli barang yang tidak disukainya 2 x.  bagian dia yang seperti itu bisa diandalkan.”

 
Sementara itu ditempat lain, di acara pembukaan toko coklat RICDOR, Rikudou Seinosuke pemilik toko coklat sedang menerima wawancara dari sebuah stasiun televise.  Diwawancara itu ia dipuji sebagai pria yang tampan dan disebut sebagai  “pria terhormat”


Matsuri, adik Sota sedang melihat berita itu dari HPnya. Ia bergumam lirik disamping Olivier klo sekarang ada sebutan Pangeran coklat dan pria terhormat. Sota  yang mendengarnya jadi ingin tau apa yang sedang dilihat matsuri. matsuri coba menyembunyikan dari kakaknya apa yang sedang dibacanya tapi Sota tau klo adiknya sedang melihat berita Ricdor itu.



Dari dalam dapur Sota melihat Saeko datang. Saeko yang tau Sota sedang memperhatikannya segera melambaikan tangannya. 

Sota keluar dari dapur coklat untuk bertemu Saeko. Namun sota jadi terkejut bukan kepalang saat melihat Saeko membawa tas belanja dengan nama toko coklat Ricdor di ta situ. 

“itu…”
“benar..! lihat ini box coklat Ricdor limited edition!” ucap Saeko bersemangat dan mengambil kotak dari dalam tas belanjanya. Kotak coklat itu terlihat sangat mewah seperti tas alat makeup.

“aku harus memiliki ini. aku bahkan sampai menunggu antrian dari jam 7 pagi.” Lanjut saeko.
7 pagi hari?! Kau bahkan butuh waktu untuk bis datang kesini siang hari! batin Sota.

 
Saeko terlihat begitu menyukai box coklatnya itu.  ia memeluk dan mengelus  box itu. ia juga memuji interior Ricdor. Ia merasa melupakan kehidupan yang  biasanya saat ia berada disana. Saeko terus memuji Ricdor. Ia memuji pemiliknya yang ganteng. Saeko terus bercerita dengan penuh semangat didepan Sota dan yang lainnya.
 
Saeko berkata Rikudou terlihat sexy saat bertatapan langsung. Ia memuji box, toko dan Rikudou-san sama-sama sangat indah. Apalagi coklatnya, sangat.. sangat terbaik.
Sota shock saeko memuji rivalnya didepannya langsung.  Sota Nampak kecewa dan sedih.

 
Setelah Saeko pulang, Sota jadi mual dan muntah-muntah. Kaoruko bertanya dengan penuh kekuatiran.  Sota berkata klo ada masalah mental yang diakibatkan perkataan Saeko tadi.

Kaoruko melihat box coklat dengan merk Ricdor diatas box itu. Sota menjelaskan pada Kaoruko klo ia sengaja membeli coklat ricdor yang dikatakan Saeko terbaik itu. sebenarnya kaoruko mau memberitahu Sota soal perubahan ekpresi Saeko waktu masalah payung itu. tapi kemudian ia membatalkan untuk memberitahu Sota.

Sota bertanya apa kaeruko pernah merasakan kecemburuan? Kaoruko  berkata klo sekarang sudah sangat terlambat  Sota merasakan cemburu pada Saeko karena dari dulu Saeko sudah punya banyak pacar dan bahkan sekarang sudah punya suami. Sota menjawab ini tentang coklat dan ia tak mau dikalahkan siapapun.
 


Kaoruko bercerita pada Olivier tentanng perasaannya. Ia merasa kasihan pada Sota yang melakukan segala hal untuk Saeko padahal saeko taka da spesialnya sama sekali. Saat melihat perjuangan Sota pada saeko, kaoruko merasa ikut bersedih.

Olivier menjawab klo ia menyukai toko itu karena ia merasa cinta Sota pada Saeko membuat toko itu berharga.  Olivier meminta maaf ia tak bisa mendukung cinta kaoruko san pada Sota. 

Kaoruko terkejut Olivier menanggapi ceritanya tadi seperti itu. kaoruko berkata klo ia memang menyukai Sota tapi hanya sebatas rasa respek saja bukan perasaan romantic atau semacamnya.  Olivier menggoda kaoruko membuat gadis itu salah tingkah.


Olivier masuk ke dalam ruang keluarga rumah keluarga Sota. Ia melihat matsuri sedang menonton wawancara di televise tentang rikudou pemilik Ricdor. Saat ia mendekati matsuri ia melihat airmata menetes dipipi matsuri. Ia terkejut dan mau bertanya tapi sepertinya matsuri tak mau diganggu dan menjelaskan jadi ia segera masuk kedalam kamarnya.

 
Sota menerima pesan dari Saeko yang bertanya padanya apa Sota punya hari libur untuk bisa pergi hang out. Sota senang tapi sekaligus  ia bingung sendiri apa Saeko sedang mengajaknya berkencan atau sedang mengetestnya?.  Sota sibuk mau menulis kalimat jawaban.  Namun Ia ragu lagi karena ia sudah bertekad menjadi Bad Sota.  Sampai pagi hari di dapur coklat sota masih belum menjawab pesan Saeko. Ia masih terus memikirkan maksud ajakan Saeko itu.

 
Kaoruko san heran melihat Sota yang mengiling bahan maju mundur terus menerus. Tiba-tiba sota bertanya pendapat kaoruko tentang dirinya? Karena terkejut dengan pertanyaan itu, barang-barang yang dibawa kaoruko jadi berjatuhanke lantai menimbulkan suara  berisik didapur.

“kaoruko-san, apa pendapatmu tentang pria sepertiku?”
“heihh?”

“apa benar wanita tak bisa melihat pria yang lebih muda sebagai obyek ketertarikan?” Tanya Sota.. (kaoruko beberapa tahun lebih tua dari Sota. Saeko 1 tahun lebih tua dari Sota juga).

Sota merasa meski ia bertambah tua namun Saeko masih terus menganggapnya sebagai junior disekolahnya. Dia tak bisa memandang Sota sebagai pria dewasa.

“itu tak benar..!” seru kaoruko “Sota-kun sangat bertalenta dan keren, jadi wajar jika kau disebut pangeran coklat dan kau tak  berhenti sampai disitu.  Kau punya kepribadian baik dan berton-ton ide bagus, kau pekerja keras. Dan jika itu aku.. sudah pasti aku…” kaoruko tersadar apa kalimat selanjutnya yang akan ia ucapkan. Kaoruko langsung menutup mulutnya.

(junpei.. kyaaaa... kakkoiii..!!! *lsg mimisan  :P)
Kaoruko melihat Sota dan Olivier menatapnya penuh keterkejutan.  Suasana jadi sepi. Sota tersadar dan tersenyum. Ia berterima kasih dengan ucapan kaoruko itu yang membuat dia merasa memang punya karakter seperti yang disebutkan kaoruko tadi. 

“ahh jika ayah mendengar itu, dia pasti salah paham” ucap Sota. “dia selalu berkata klo ia ingin Kaoruko-san sebagai pengantinku.”
Kaoruko jadi salah tingkah “ahh.. tak mungkin seperti itu..” 

“tapi kalian berdua terlihat cocok kok.” Sahut Olivier.
“sudahlah jangan bicara hal bodoh seperti itu” sahut kaoruko malu dan salah tingkah. Ia berlari meninggalkan dapur coklat untuk ke toko. 
 


Semua terkejut saat melihat Saeko datang.. ia memberitahu kaoruko klo ia datang hanya untuk bertemu Sota.

“ada apa?” Tanya sota.
“maaf kau terlihat sangat sibuk. “ ucap saeko.
“tak apa-apa.. apa yang terjadi?” Sota berjalan mendekati Saeko
“aku ingin mengajukan pertanyaan agak aneh tapi..” saeko tertunduk malu untuk meneruskan kalimatnya. 

“ya?”
“sota-kun.. apa kau punya pacar saat ini?” Tanya Saeko menatap sota malu-malu.
Sota terkejut dengan pertanyaa Saeko yang langsung itu. 

“blom” jawab sota setelah agak terdiam beberapa saat.
“benarkah? Syukurlah… ” sahut Saeko ceria. “apakah kau punya waktu?” saeko tertunduk malu lagi.
 Dalam hati sota ia bertanya-tanya apa ajakan saeko ini berarti saeko mengajaknya berkencan?

 
 
 

“seorang temanku memintaku mengenalkannya pada Sotakun.” Lanjut saeko.
Sota shock mengetahui maksud Saeko yang sebenarnya. Ia terkejut dan terluka karena beberapa saat yang lalu ia sempat berharap Saeko punya perasaan padanya.

Saeko tersenyum pada Sota “dia sangat imut. Apa kau mau bertemu dengannya? Bagaimana?”

Sota masih terbengong, belum terlepas dari keterkejutannya. Sahabat-sahabatnya yang juga ada disana mendengar itu semua jadi ikut terkejut medengar maksud kedatangan Saeko. Mereka jadi kasihan pada Sota.

Saeko sepertinya memang buta tak bisa melihat situasi sekelilingnya bahkan tak bisa melihat raut muka kekecewaan sota yang ada didepannya. Ia masih tersenyum menunggu jawaban sota.

“sebenarnya aku..  aku tak punya seseorang yang namanya pacar resmi, tapi… aada seseorang yang aku sukai.. aku punya pasangan yang aku sedang pendekatan. “
Saeko sekarang gantian yang terkejut. Kaoruko mendengarkan kebohongann Sota yang ingin menutupi sakit hatinya.

“jadi jika itu semacam perkenalan….”lanjut Sota.
 


Saeko terlihat sedih dan kecewa. Ia melirik kaoruko. Saeko salah tanggap dikiranya kaoruko orang yang dimaksud Sota. Kaoruko terkejut melihat tatapan Saeko yang menuduhnya itu. kaoruko segera memalingkan wajahnya.

 

Saeko menutupi kesedihannya dengan tersenyum. “eih… oh ternyata begitu.. siapa orang yang kau sukai? Apakah dia.. dia.. ” Tanya saeko tersenyum berpura-pura ikut bahagia.  
“dia seseorang yang kau tak kenal. Itu juga tak masalahkan siapapun orangnya” Sahut sota. 

Saeko heran menatap Sota yang berkata  ketus padanya.

"Dan maaf tapi jika ada customer lain disini, bisakah kau berhenti membicarakan hal pribadi seperti ini? ini kan toko.  Meski terlihat seperti ini, tapi ini tempat bekerja yang professional.” Ucap sota.

“kau benar.. maaf” ucap Saeko lirih tertunduk. Ia sepertinya masih shock dan tak sanggup berkata-kata, seperti mau menangis. “ummm.. baiklah aku pergi.. sampa jumpa lagi”
“iya sampai jumpa lagi” sahut sota dingin.
Saeko segera mempercepat langkah kakinya dan pergi.

(sebenarnya mau nyukurin Saeko... salah sendiri dia begitu tega nggak menjaga perasaan Sota. terus kenapa juga dia terluka klo dicuekin Sota? apa dia mulai cinta sama Sota?! klo nggak cinta, jangan memberi harapan palsu dong..)

Sota masuk kedalam dapur. Olivier bertanya tentang orang yang disukai Sota itu. Sota menjawab klo ia  berbohong hanya ingin pamer saja pada Saeko. Oliver berkata, ia melihat Sota dan kaoruko sangat cocok. Kaoruko mau membantahnya tapi Sota lebih dulu membantah perkataan Olivier itu. ia menganggap kaoruko hanya sebagai teman sekerjanya saja tak lebih.  Kaoruko agak kecewa mendengar jawaban Sota itu.



Selama 1 bulan setelah kejadian itu Saeko tak pernah muncul ditoko Sota lagi. Sota agak merasa bersalah mungkin kata-katanya waktu itu terlalu berlebihan.  Sebenarnya jika sekarang ia bertemu Saeko maka ia akan menyatakan perasaannya yang sebenarnya. Ia ingin berkata klo ia sangat merindukan Saeko dan ingin bertemu dengannya. Tapi ia tak bisa melakukannya karena.. ia bertekad menjadi Bad Sota (dark sota). 

 

  


3 komentar:

  1. ka,aku juga bikin recap dorama inilho. .tapi kata2nya ga seluwes recapan kaka,masi byk kata2 yg kaku. .part2 juga uda,tapi aku tgu part2nya kaka juga. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sudah buat sinop ini smpi part 2 ya.. hmm.. aku kalah cepet.. hehehe
      Hujan2 begini lg ga mood bikin sinop.. tp entar malam aku update part 2nya kok.. ^_^
      arigatou sdh visit blogku...

      Hapus
  2. mbak,mf ga komen pake profil. .hpnya ga mendukung. .nama aku leesa. .dan ta tgu part2nya mbak. .semangat. .

    BalasHapus