Jumat, 28 Februari 2014

Sinopsis : Shitsuren Chocolatier - Ep. 7 Part 1




Kaoruko masih sangat mengantuk dan malas untuk bangun dari tepat tidurnya. Dibawah tempat tidurnya beberapa baju dan dalaman berserakkan disekitarnya.
“mmm.. aku mengantuk. Aku tak ingin bangun tidur. Akhir-akhir ini aku aku merasa tak bisa istirahat meski aku sudah tidur. Apa karena umurku?” Gumam lirik kaoruko pada seseorang disampingnya.

Tangan pria itu menepuk kepala kaoruko lembut. “kaoruko-san, kau bekerja terlalu keras. Bagaimana klo kau hari ini kau tidur lagi saja?” ucap pria itu sambil mencium kepala kaoruko. Pria itu yang tak lain adalah Sota segera turun dari tempat tidur untuk mengambil kemejanya. 

Kaoruko membuka matanya dan melihat Sota yang sedang memakai kemejanya itu. Sota berbalik dan melihat kaoruko.

“eihhhhhh????!!!” kaoruko terkejut melihat sota ada dikamarnya. Ia melihat kondisi dirinya yang tak memakai pakaian dan dia jadi panic sendiri.

“apa yang sudah terjadi?? Perutku.. apa dia melihat perutku? Sekarang ini tak mungkin.. aku tanpa make-up? Apa yang terjadi ini?!” kaoruko terus memperhatikan tubuhnya dengan paniknya.

Kaoruko melihat kejari tangannya dan ia terkejut melihat cincin kawin melingkar dijemarinya. “ahhh.. apakah aku sudah menikah dengan sota kun?” 

Sota melihat kaoruko sebelum keluar kamar kaoruko “aku akan memberitahu Olivier dan yang lainnya jadi selamat menikmati harimu..” sota tersenyum dan pergi meninggalkan kaoruko.

“ahhh aku lega sekarang…..”ucap kaoruko bernafas lega.

Tiba-tiba kaoruko mendengar dering wakernya. Kaoruko terkejut  semua itu tadi adalah sebuah mimpi saja!
 



Kaoruko melamun teringat mimpinya dini hari tadi.
“aku heran kenapa aku bisa bermimpi seperti itu. aku jadi takut dengan diriku sendiri.  Ahh mimpi hanya sekedar mimpi kan… aku tak pernah ingiin hal seperti itu juga.. mimpi itu bukan harapan… itu bukan harapan” batin kaouruko menghela nafasnya untuk mengusir mimpi bodohnya itu.

Kaoruko mendengar sota berbicara dengan Olivier dibelakang tubuhnya
“ahh aku semalam mimpi aneh. “ kata Sota. Kaoruko terkejut.. apa mungkin mimpi sota sama dengan dirinya?????

“Aku pergi ke Tahiti denga Erena. Saat kami tiba di hotel, tempat tidurnya penuh dengan dekorasi honeymoon.  Kami belum menikah. Aku coba memberitahu pada staffnya tapi ia bilang agar aku tak perlu malu (mengakuinya). Tapi saat aku menoleh sebelahku ternyata itu bukan Erena… dia berubah jadi Olivier?” ucap sota berapi-api menceritakan mimpinya.
“akuuuu??!!” seru kaget Olivier.

“iya bener-benar aneh padahal aku bukan pria gay. Aku oba menjelaskannya tapi aku tak bisa mengatakannya dengan benar dalam bahasa prancis. Aku jadi panic” lanjut sota tertawa.

“baka! Meski dalam mimpipun pria bodoh tetap bodoh.” Batin kaoruko mendengar pembicaraan keduanya. 

“aku juga bermimpi aku kembali ke Prancis dengan matsuri-chan. Aku memperkenalkannya sebagai istriku pada papa, mamaku.” Kata Olivier ikut bercerita mimpi yang dialaminya.

“orang satu ini juga ikut-ikutan bodoh” batin kaoruko lagi.

“setelah ditolak sepertinya kau mulai melihat mimpi-mimpi dari keinginanmu..” Ucap sota menertawakan Olivier.

“oh ya maaf ya aku terlambat memberitahumu.. aku sekarang berpacaran dengan matsuri-chan.” Ungkap Olivier.

“heihhhhhhh??!!” sota dan kaoruko berseru sama-sama terkejutnya.
“sejak kapan itu terjadi?” Tanya kaoruko

“apakah itu benar?”Tanya sota
“iya” angguk Olivier tersenyum

“baiklah.. selamat ya” ucap Sota ikut senang adik dan sahabatnya akhirnya jadian.
“arigatou” ucap Olivier.



Kaoruko keluar dari dapur coklat dan pergi keruang display coklat.
“benarkah seperti ini.. tak bisa dipercaya.. aku tak bisa mengikuti perkembangan hubungan yang terjadi di toko ini. “ batin Kaoruko.

Ia menoleh kebelakang dan melihat matsuri yang ke dapur lngsung di interview kakaknya tentang hubungan matsuri dan Olivier.

“kapan kejadiannya?” Tanya sota. Matsuri bengong yang tiba-tiba saat masuk dicecar pertanyaan seperti itu oleh kakaknya. Matsuri baru menyadari klo Olivier sudah memberitahu hubungan mereka pada sota. 

Kaoruko menatap dari jauh dengan kesal. “ini benar-benar menyebalkan… mengapa seperti ini… aku rasa ini gara-gara mimpi itu.” batin kaoruko.

Telpon HPnya berbunyi dan kaoruko cepat-cepat mengambilnya dari sakunya. Ia berharap dari “seseorang yang sudah dinantinya”.

Begitu membuka inboxnya kaoruko jadi kecewa. Ternyata itu pesan perkiraan cuaca.
“tidak.. tidak seperti itu.. inilah yang terjadi… setelah aku bersusah-susah mengirim pesan pada Sekiya-san, dia tak menjawab sedikitpun. Ini benar-benaar menjengkelkan. “ batin kaoruko membuka lemari display dan menaruh coklat coklat yang dibawanya ke lemari display itu.

“aku mencoba sebisaku untuk melakukan sesuatu yang tak biasa aku lakukan karena sotakun memintaku. Aku mengakhirnya dengan mengirimkan pesan padanya (Sekiya). Aku tau aku ta seharusnya tak melakukannya. Ini hanya menaikkan amarah saja. Lihat saja aku tak akan mengirimkan pesan lagi padanya” batin kaoruko yang kesal karena Sekiya tak menjawab pesannya itu. kaoruko menutup pintu lemari displaynya itu dengan agak keras mengingat kejadian itu.


Di RICDOR Sekiya melamun saat membersihkan toko. Ia membaca pesan dari kaoruko dan bingung menjawabnya. Rikudou datang dan bertanya apa yang terjadi dengan sekiya.
Anak buahnya itu menjelaskan pada Rikudou klo ia menerima pesan dari choco La Vie-san (kaoruko) tapi Rikudou salah mengerti dan berpikir itu dari Sota. 

Sekiya berkata klo ia bingung menjawab pesan dari Choco La vie-san itu. Rikudou mengira itu pesan pernyataan cinta Sota pada Sekiya. Ia bertanya mengapa Sekiya tak segera menjawabnya? 

Sekiya merasa jika dia menjawab dengan tidak benar maka ia akan membuat kesakithatian. Rikudou meminta Sekiya segera menjawabnya. rikudou membantin sendiri, sebuah pertemuan yang sama-sama saling menyukai seperti sota dan Sekiya itu adalah suatu keajaiban yang tak boleh disia-siakan. Tapi saat melihat wajah Sekiya yang tak punya semangat itu, rikudou jadi kesal.

Ia meminta sekiya segera menjawab pesan itu karena orang  akan memahami apa yang dirasakan pengirimnya jika sudah membaca pesan yang dikirimkan orang itu. 

Pembicaraan mereka terhenti saat pegawai yang lain memanggil sekiya untuk membantunya. Rikudou kesal dengan Sekiya yang menyia-yiakan kesempatan bersama sota meski ia sebenarnya juga tak ingin keduanya bersama-sama. Hahhahah.. dalam khayalanmu saja!


Hari-hari menjelang valetine adalah hari-hari yang sangat menyibukkan bagi semua chocolater. Sota juga sangat lelah karena setelah mempersiapkan coklat untuk tokonya ia juga harus mempersiapkan coklat untuk saeko. Saking kecapean atau gelisah karena akan jadi pertemuan terakhirnya bersama saeko jika di valentine nanti Saeko menolak cintanya, sota tak bisa tidur dengan nyenyak.


Saeko meminta ijin suaminya untuk memelihara kucing dirumah mereka. Suaminya menolaknya dengan alasan hanya akan membebani kebebasan mereka saja.
Saeko kecewa. Ia membuka-buka majalah dalam diam. Suami saeko melirik istrinya yang terdiam itu. ia lalu memberitahu saeko klo ia menerima coklat banyak dari relasinya dan ia akan menyimpannya untuk Saeko.

Saeko sedang asik membaca sampai tak mendengar perkataan suaminya dengan jelas. Mata saeko tak berpaling dari majalah itu yang ternyata ada artikel coklat valentine toko Choco La vie dan juga ada foto Sota disana.
Suami saeko memanggilnya sekali lagi dan saeko baru menoleh untuk menjawab suaminya itu.
 




Keesokan harinya saeko harus antri untuk membeli coklat Choco La Vie. Ia memperhatikan sota yang ada di dapur coklat Nampak sedang sibuk dan tak menyadari kehadirannya. Kaoruko yang melayaninya melihat arah pandangan saeko.

Setelah saeko pergi, karouko masuk ke dapur dan memberitahu Sota klo tadi Kaoruko datang membeli beberapa coklat. Sota yakin itu untuk sahabat Saeko. 

Olivier bertanya pada Sota apa coklat saeko untuk valentine nanti sudah siap? Sota menjawab blom. Olivier brtanya lagi apa Sota sudah menetapkan tanggalnya? Sota juga menjawab blom.karena ia takut jika jauh-jauh hari ia sudah memberitahu saeko pertemuan mereka maka Saeko akan jadi bertanya-tanya dan akan membatalkannya. 

Olivier bertanya bagaimana jika saeko pergi bersama suaminya di valentine itu? Sota menjawab ia tak peduli karena ia akan mengajak saeko pergi di tanggal 13 februari seperti saat cintanya ditolak saeko 7 tahun yang lalu.




Olivier pulang ke rumah dan melihat matsuri yang sedang menatap layar handphonenya.
“tadaima” sapa Olivier
“okaeri” jawab Matsuri 

Olivier melihat matsuri yang coba menutupi pesan masuk di Handphonenya dari Olivier.
“ada apa?” Tanya Olivier curiga.
“hmm?”
“apa telah terjadi sesuatu?” Tanya Olivier

“tak ada” jawab matsuri berbohong dan tak berani melihat tatapan penuh kecurigaan Olivier.

Namun matsuri akhirnya tak mau menutupi masalahnya. “kau tau… aku harus melakukan sesuatu yang membuatku bertemu dengan mantan pacarku.” Ucap matsuri takut-takut menunduk dan melirik beberapa kali pada Olivier menunggu komentar Olivier.

Olivier terkejut dan menatap matsuri dengan marah dalam diam. Matsuri menoleh pada Olivier yang tak mengomentarinya itu. 



Matsuri jadi gugup melihat wajah amarah pada Olivier. Ia bangkit berdiri menghadap Olivier.
“ini tak punya arti apa-apa. Ada beberapa barangku yang tertinggal dikamarnya. Aku sudah memintanya untuk membuang semua itu tapi dia tetap memintaku untuk datang dan mengambilnya” ucap matsuri menjelaskan dengan panic. 

“begitukah?” ucap Olivier dingin

“hum… jadi untuk itu aku rasa ini kesempatan yang bagus untuk aku mengakhiri segala sesuatunya dengan bersih.” Lanjut matsuri

“matsuri-chan apa kau bodoh..? pergi sendirian ke kamar mantan pacarmu dengan alasan seperti itu….” ucap Olivier menatap matsuri dengan dinginnya. Matsuri terkejut melihat keketusan suara Olivier itu.

“ ini tak berarti apa-apa.. semua baik-baik saja” matsuri masih coba menjelaskan tujuannya untuk kesana.

“itu tak benar… “ Olivier mendekati matsuri dan menatapnya. “semua orang sudah bisa menduganya apa yang akan terjadi dengan matsuri-chan disana.” 

“itu tak akan terjadi!” bantah keras matsuri 

“jika kau masih saja mau pergi kesana apapun alasannya, maka aku menyerah berpacaran dengan matsuri-chan.” Sahut Olivier memutuskannya.

Matsuri kecewa dengan keputusan Olivier itu dan tertunduk sedih.

“… atau aku akan pergi denganmu saja” lanjut Olivier melihat wajah matsuri yang sedih itu dan karena ia juga mencintai matsuri. Ini hanya kecemburuannya saja.





Keesokkan harinya didapur choco- la vie, sota melihat wajah Olivier yang murung itu.
“apa yang telah terjadi? “ Tanya sota penasaran
“maaf sota… meski toko sangat ramai seperti ini tapi bisakah aku pulang lebih awal?” ijin Olivier.
“apa sesuatu telah terjadi?” Tanya sota lagi
“aku akan pergi menemui mantan pacar matsuri-chan.” Ucap Olivier
“heihhh?” sota terkejut
“aku akan menghadapinya..” lanjut Olivier dengan berwajah dingin.
“menghadapainya?” gumam lirih sota.
 


Olivier  berhadap-hadapan dengan mantan pacar matsuri. Ia langsung memukul pria itu sampai terjatuh dikamarnya. Olivier berbalik dan melangkah pergi. Baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba mantan pacar matsuri mendekatinya dan menikamnya dengan pisau kecil. Olivier meraba punggungnya dan melihat darah ditangannya. Olivier terkampar dikamar itu. 
 
Sota berlari menuju kamar mantan pacar matsuri. Ia membuka pintu dan menemukan Olivier sudah terkapar dilantai. Sota berteriak-teriak memanggil nama Olivier agar ia bertahan sampai pertolongan datang. Polisi datang dan menuduh sota pelakunya dan ia ditarik oleh polisi itu untuk di intrograsi.  Sota berteriak-teriak “aku tak membunuhnya!!!”
“apa kau baik-baik saja??” Tanya Olivier penuh kekuatiran melihat sota berteriak itu. sota kembali ke dunia nyatanya lagi.



Saeko pergi bersama suaminya ke toko binatang. Ia melihat seekor kucing yang lucu dan ingin membelinya. Ia bertanya pada suaminya apa ia boleh membeli kucing itu? suaminya mengijinkannya. Saeko bertanya kenapa suaminya itu berubah pikiran karena sebelumnya ia tak diijinkan mempunyai peliharaan. Suaminya berkata klo itu karena saeko sangat menginginkan kucing itu. saeko tersentuh dengan perhatian suaminya itu.



Olivier dan matsuri sampai didepan kamar mantan pacar matsuri. Cowok itu membuka pintu apartemennya dan terkejut melihat matsuri mengajak seorang pria untuk ke rumahnya. Ia lalu tersenyum pada matsuri 

“sudah lama tak bertemu matsuri. Apa kau baik-baik saja?” Tanya basa-basinya menatap matsuri.

“kami datang untuk mengambil barang-barangku. Dimanakah barangnya?” Tanya matsuri tanpa menatap cowok muda itu.

“ahhh aku belum mengumpulkannya.. ayo silahkan masuk” ajaknya pada matsuri tanpa memandang Olivier yang ada disebelah matsuri.

Olivier berjalan menuju mantan pacar matsuri itu “aku masuk… matsuri-chan kau tunggu diluar” ucap Olivier tanpa menunggu jawaban dari matsuri dan cowok muda itu, ia segera menutup pintu kamar mantan pacar matsuri itu.

Matsuri dan cowok muda itu terkejut dengan tindakan Olivier itu. matsuri hanya bisa menatap pintu yang tertutup didepannya.





Begitu masuk ke kamarnya, cowok itu segera mengumpulkan barang-barang matsuri seperti beberapa kaset DVD kedalam tas besar.

“apa kau mempermainkan kami? Kau telpon orang untuk mengambil barangnya dan kau ternyata belum mempersiapkannya” ucap Olivier yang kesal melihat barang-barang matsuri belum disisihkan oleh cowok muda itu.

“kau sepertinya seperti orang yang sangat kaya, tak heran dia memilihmu” kata cowok muda itu tanpa memunggungi Olivier. “jika orang kaya tiba-tiba muncul dan memintamu ada disisinya tentu saja begitu” lanjut cowok itu menyimpulkan kenapa matsuri memutuskannya.

“itu benar.. karena itu jauh lebih baik daripada memilih orang biasa tukang selingkuh.” ucap Olivier ketus, dingin.

Cowok itu terdiam.
“mengapa kau berselingkuh?” Tanya Olivier

“aku punya 2 gadis yang aku sukai dan keduanya juga bilang klo menyukaiku juga. Aku rasa aku tak bisa seberuntung ini lagi jadi… jadi aku memutuskan berlanjut seperti itu.. dan sepertinya orang seperti aku..”

“apa kau belum selesai?” Tanya Olivier memutus perkataan cowok itu. ia sudah tak mau mndengar lebih lanjut. Ia sudah cukup menahan emosinya.

Cowok muda itu melanjutkan memasukkan beberapa barang lagi. Ia berdiri dan melangkah melewati Olivier untuk mengambil barang lainnya.

“saat kami berpacaran, jia sesuatu hal buruk terjadi dengan salah satu dari keduanya, maka yang satunya akan jadi pasangan sejatinya. Tapi sepertinya ini terbalik. Aku merasa aku sudah kehilangan sesuatu yang berharga  (kehilangan matsuri).”

“kau merasa seperti itu karena kau kehilangan matsuri. Jika matsuri-chan yang masih tetap bersamamu, kau juga akan merasa kehilangan untuk orang lain itu(teman matsuri)” ucap Olivier yang mengungkapkan klo mantan matsuri itu memang orangnya plin-plan.. sukanya mendua seperti itu.

Olivier melangkah pergi namun saat akan membuka pintu apartemen cowok itu ia menghentikan langkahnya. 

“perlu kau tau. Matsuri memutuskanmu dan mulai berpacaran denganku bukanlah karena aku orang kaya terkenal. Itu karena aku lebih baik darimu. Jadi kau tak bisa menyalahkan hal itu padaku. Dan juga jangan menyalahkan pada matsuri.” Olivier membuka pintu dan keluar kamar.

Matsuri menatap pintu yang terbuka dan menatap orang yang ada dibelakang Olivier sampai pintu tertutup. Olivier menatap matsuri diam.






Saat berjalan pulang Olivier memikirkan ekpresi wajah matsuri saat itu.
“apa kau ingin berbicara banyak dengannya?kau lebih menyukainya daripada aku kan?” Tanya Olivier pada matsuri.

“mengapa kau berkata seperti itu?”
Olivier menghentikan langkahnya dan menatap matsuri. “aku tak percaya diri.” Ungkap Olivier.

Matsuri terkejut dan terdiam menatap Olivier. 

“sampai bebrapa waktu yang lalu matsuri-chan masih tak memandangku sebagai seorang pria kan? Aku tak punya keberanian diri dalam seberapa besar kau menyukaiku.” Ucap lirih Olivier tertunduk.

“perasaanku dari saat aku sangat menyukainya, dan perasaanku untuk Olivier saat kita mulai berpacaran, itu dua hal yang tak ada tujuannya untuk dibandingkan.” Ucap matsuri

Olivier menatap matsuri yang sedang membuka perasaannya yang sebenarnya tentang hubungan mereka berdua. 

“itu benar bahwa aku merasakan sesuatu yang hanya bisa aku rasakan untuknya. Tapi bukankah itu sama seperti yang dirasakan Olivier juga? Perasaan yang tak aku rasakan saat bersamanya, jika itu Olivier maka aku yakin aku bisa merasakanya bersamamu!” kata matsuri mulai gelisah takut tak bisa mengatakan perasaannya dengan benar dihadapan Olivier. 
 




Matsuri berjalan mendekati Olivier yang ada didepannya.
“meski sekarang ini masih agak canggung tapi ini adalah sebuah permulaan… aku punya kepercayaan.. aku ingin membangun hubungan yang sebaik-baiknya denganmu” kata Olivier dengan bersungguh-sungguh menatap Olivier.

“mengapa Olivier meragukanku? Jika kau mencintaiku, maka percayalah padaku!” seru matsuri.

“aku ingin percaya padamu! Namun semakin aku memikirkan matsuri-chan, aku jaadi kuatir dan ragu dan jadi cemburu… meski aku ingin mempercayainya tapi aku tak bisa… sebesar itulah cintaku pada matsuri-chan.” Ucap Olivier frustasi dengan perasaannya sendiri.

Matsuri menatap kesungguhan diwajah Olivier. Ia mendekati Olivier dan menyentuh lengan olivier. seperti anak kecil yang sedang merajuk pada orangtuanya, matsuri mengoyangkan tangan olivier agar olivier tak marah padanya. melihat olivier masih dingin padanya dengan perlahan matsuri mencium Olivier dengan lembut… (kyaaaaaaaaaaaaa…..gubrakkkkk…. pingsan !!!!).

Mereka saling menatap dan tersenyum mengungkapkan keseriusan cinta mereka lewat ciuman itu.  Olivier lalu memeluk erat matsuri dengan mesra.
 



Olivier memasuki toko Choco La Vie dengan ceria. Ia membawa rangkaian bunga mawar ditangannya. Ia lalu mengambil 1 Bunga mawar untuk sota dan 1 lagi untuk kaoruko san. Keduanya heran melihat keceriaan diwajah Olivier itu.

“olivier.. aku rasa sesuatu berjalan baik dengan matsuri” tebak kaoruko
“ternyata Tuhan itu ada.. Sota.. aku yakin dia juga akan membimbing sota kearah yang lebih baik. Ahhh.. aku merasa seperti bermimpi.. ahhh dunia berkilauan” ucap Olivier kegirangan membuat kedua teman kerjanya hanya heran melihat tingkahnya itu. 

Kedua menatap ulah Olivier yang berputar-putar membawa bunga mawar itu. kaoruko segera meraih bunga itu dan mendorong Olivier segera ganti baju untuk bekerja lagi.