Jumat, 30 November 2012

Sinopsis Shiritsu Bakaleya Koukou - Ep. 8


Sensei Koba memanggil Fumie dan siswi Cattleya pilihan ke ruang guru. Sensei Koba memberitahukan klo ada temannya yang bekerja di sebuah majalah remaja terkenal ingin interview siswi Cattleya.

“apakah kalian mau melakukannya?” tanya guru Koba

“tentu saja kami mau..” jawab Saiya dengan semangat

“iya demi sekolah tentu saja kami akan lakukan, iyakan..” sahut Mana senang

“emmm.. ” angguk Fumie ikut senang.

“baiklah.. aku serahkan ini pada kalian ya..” kata Guru Koba gembira murid-murid kesayangannya menyetujuinya.

Semua siswi Cattleya nampaknya sangat senang bisa muncul di majalah remaja itu.

Saat Saiya dan Fumie sendirian Saiya mengakui perasaannya terhadap Tetsuya-kun pada Fumie.

“eihhh.. Tetsuya-kun?” Tanya Fumie terkejut dengan pengakuan Saiya yang tiba-tiba itu.

“Saat dia datang menolongku... apapun yang dia lakukan semua itu untukku kan? Tentu saja aku langsung jatuh cinta padanya melihat dia begitu” kata Saiya tersenyum membayangkan sang Heronya itu. Emmm.. Saiya, jgn salah paham ma perasaannya Tetsuya yaakkk...

“Tapi ini masih rahasia buat yang lain ya.. karena saat ini cowok-cowok Bakada adalah musuh cewek-cewek Cattleya “ lanjut Saiya.

Fumie tersenyum maklum “iya.. tentu saja”

Saiya melihat Fumie penuh selidik “lalu bagaimana denganmu.. apakah ada yang kau cinta?”

Fumie menoleh kearah lain dan membayangkan Heronya sendiri, Tatsuya. Fumie tersenyum kemudian menoleh ke Saiya dan menggelengkan kepalanya ‘Tidak ada’.

“Oh iya.. kau kan orangnya terlalu serius dalam hal seperti itu ya kan Fumie? Meski pasti sangat menyenangkan klo kau punya romancemu juga”

Fumie hanya tersenyum mendengarnya.


Sayuri, Mana, Reika, An Miyata dan Kaori berkumpul membahas interview majalah itu.
“besok saat kita diinterview majalah.. cowok-cowok kan juga bakalan ada disini kan..?” kata Sayuri kuatir.

“bisa jadi buruk niy klo mereka dilihat majalah itu.” Kata Mana.

Saiya mendengarnya saat dia masih didepan pintu kelasnya “tapi kan sekarang mereka sdh lebih dewasa” bela saiya.

Namun tiba-tiba Yuki dan makoto berlari-lari didalam sekolahan. Sayuri langsung emosi, ia keluar kelas dan berteriak pada keduanya yang sedang berlari dilorong sekolahan.

“tunggu! Kalian jangan berlari-lari didalam kelas!” tegur Sayuri

“Iya kalian akan melukai orang lain” sahut Mana

“tapi gang Ukanjin sudah sampai sini!” teriak makoto dan mereka berlari pergi. Dilorong yang lain ternyata ketua gang Ukanjin sedang bertempur dengan ketua Bakada, Tatsuya dengan sengitnya. Sementara Tetsuya dengan wakil ketua Ukanjin.

Fumie dan kawan-kawan melihat dengan kecewa.


Pertempuran sudah selesai dan gang Bakada masuk ke dalam kelas. Saiya dan kawan-kawan mendekati mereka

“umm.. besok kami ada interview majalah, kami harap kalian bisa bekerjasama” kata saiya.

“interview majalah? Majalah apa?” tanya shohei

‘sebuah majalah fashion untuk anak SMA” jawab Kaori sambil memperlihatkan majalah itu. Satoshi dan Makoto berebut mengambilnya “yahhhh kenapa bukan majalah Yankee saja?” gerutu Makoto melihat majalah itu

“tapi jika kalian terlihat baik, kalian akan bisa populer juga” sahut Kaori. Cowok-cowok langsung semangat “wah populer.. populer” seru mereka semangat..

“iya karena semua cewek jepang akan membaca majalan ini” kata Kaori. Mendengarnya sang playboy langsung beraksi “oke, ayo kita lakukan” gang bakada yang lain langsung mendukung shohei.

“tapi shohei bukankah kau punya momo-chan?” kata Satoshi heran

“hal ini dan itu adalah berbeda” sahut playboy ga mau kalah. “..ayo kita tunjukkan pada mereka klo kitalah yang terbaik” katanya bersemangat. “yaa..” semua langsung setuju

“tunggu tapi bukan seperti itu..” seru Saiya “.. kami minta kalian menjadi cowok yang sopan” lanjutnya

“menjadi nakal hanya akan merusak image kita. Lagian itu untuk besok saja kok” Sahut Mana dan serempak siswi Cattleya memasang wajah memohon pada cowok –cowok itu.


“apa kalian menyuruh kami memakai pakaian yang indah?” tanya Tetsuya.

“aku rasa itu akan cocok dengan kalian lebih yang dari kalian bayangkan” jawab Saiya

“seperti Murid2 sopan??... maksudmu...??” sahut Tatsuya dan kawan-kawannya membayangkan mereka memakai baju-baju sopan dan mahal.

Shohei versi sopan


Maya versi Sopan

Yuki Versi Sopan

Makoto Versi Sopan


Satoshi versi Sopan


Tetsuya Versi Sopan

Tatsuya Versi Sopan



Wkwkkwkwk.. parahhhhh... tiap nonton adegan ini bisa ngakak guling-guling dikasur.. apalagi saat liat muka tetsuya yang cool jadi culun begitu ditambah Tatsuya waktu ngomong “Gokigen yo” dengan kemayu buanget kyk cewek.. lol.... ampyunnn.. hahhaha...

“tidak.. tidak.. tidak.. kami tak bisa” seru mereka semua ngakak membayangkan mereka seperti itu.

“itu keputusan kami” kata Tatsuya.. cewek-cewek langsung kecewa.

“lalu.. bagaimana klo kalian besok tidak datang ke sekolah saja?” tanya Reika

“hahhhhhh!!” cowok-cowok terkejut mendengarnya kecuali ya cm Mr. Cool Tetsuya yang cm diam menatap cewek-cewek itu.

“benar.. demi meningkatkan image sekolah kita, bisakah kalian bekerja sama?” kata Mana. Cowok-cowok Bakada menatap cewek-cewek itu dengan kecewa, merasa terbuang.

“jadi kau minta kami untuk berbohong agar terlihat bagus?” kata tetsuya

“jangan main-main... kami menolak!” tolak Tatsuya. Fumie, saiya dan yang lain menatap dengan kecewa.


“kita tak punya pilihan lain tapi kita bisa ambil interview saat cowok-cowok sedang tidak ada disana” kata Saiya pada Fumie saat mereka pulang sekolah berdua. Saiya melihat ke sungai dan melihat ada Tatsuya dan Tetsuya sedang berdua disana. Saiya langsung terseyum bahagia “fumie maukah kau membantuku?” tanyanya pada Fumie

Fumie ga ngerti maksud Saiya.. “eih?” Tapi Saiya menatap ke arah sungai dan Fumie melihat ada Tatsuya dan Tetsuya disana. Saiya belom menjelaskan maksudnya tp ia langsung berjalan ke arahTatsuya dan Tetsuya itu.

“Tetsuya kun.. tatsuya kun” sapa Saiya. Tetsuya dan tatsuya terkejut melihat Saiya dan Fumie.

“aku ingin memberi ucapan terima kasih pada kalian atas yang terjadi kemarin..” lanjut saiya


Saiya mengajak semuanya makan disebuah rumah makan keluarga. Tatsuya tampak rakus memakan makanan pesanannya, membuat fumie melihatnya keheranan.. hehehe. .. kyk ga makan 1 minggu saja...ckckckk.. memalukan dunia akhirattt....! hahhahah..

Sementara itu Saiya menatap Tetsuya yang masih saja cool itu.

“ohh.. bolehkah aku pesan lagi?” tanya Tatsuya.... ihhh.. ga malu ya di traktir cewek trs minta tambah lagi! Fumie mengangguk setuju. Tatsuya langsung mengambil menu makanan.

“hmm... pilih hamburger, curry, setelah itu steak, dan Tonkastsu, dan..” sebut tatsuya semua yang ingin dimakannya. Fumie melihat Tatsuya tak percaya tatsuya pesan semua itu.. hihihi..

Tetsuya juga heran melihat tingkah rakus Tatsuya itu “emang berapa banyak lagi yang akan kau makan?”

“kau bisa makan apa saja yang kau inginkan! Itu traktiran, bukankah begitu?” kata Tatsuya ketawa kayak anak kecil. Fumie tersenyum mengangguk “iya..” Tatsuya melanjutkan makannya dengan semangat. Fumie tersenyum bahagia memperhatikan Tatsuya yang sedang makan itu. Sementara Tetsuya menatap Fumie yang sedang menatap Tatsuya. Begitu Fumie sadar tetsuya sedang memperhatikannya melihat Tatsuya, Fumie langsung menutup mukanya dengan menu makanan itu. Dan Tetsuya langsung tertunduk menatap makanannya.


“restoran keluarga seperti ini ,mereka punya berbagai macam makanan keluarga ya? “ tanya Fumie yang baru pertama kali makan di restaurant keluarga seperti ini.

Fumie melihat bel untuk memanggil pelayan ragu-ragu. Ia sepertinya mau pesen makanan tapi belom pernah melihat bel seperti itu direstoran yang pernah dia kunjungi, jd dia ragu nekannya. Tangannya sudah mendekati bel itu pelan-pelan dan tetsuya memperhatikan semua itu (next episode Tetsuya inget kejadian bel ini).

Saat sudah mantap mo teka bel itu dan tangan Fumie sudah dibel itu tiba-tiba Tatsuya juga menekan bel itu. Tangan merekapun bersentuhan di bel itu. Fumie yang terkejut langsung menarik tangannya. Fumie masih terkejut dan tetap melihat tatsuya, tapi tatsuya cuek, menganggap sentuhan tangan mereka itu biasa saja. Sementara Tetsuya yang memperhatikan Fumie dari tadi, ikut terkejut melihat kejadian itu.


Mereka pulang bersama-sama, Tatsuya dan tetsuya ada didepan sementara Fumie dan Saiya dibelakang.

“Ahh kenyangnya..” kata Tatsuya puas mengelus perutnya. Tetsuya ketawa melihatnya “kau makan makanan yg bisa dimakan untuk seumur hidup!”

Dibelakang mereka

“thanks sudah datang bersamaku” kata Saiya

“Thanks juga karena ini pertama kalinya aku ada di restaurant keluarga seperti ini dan ini sangat menyenangkan!” sahut Fumie senang. “aku ingin pergi ke sana lagi nanti” lanjut Fumie bahagia.

“ayo kita undang Tetsuya dan temn-temannya kesana lagi.” Jawab Saiya semangat.

“Fumie!!” panggil seorang gadis. Fumie dan Saiya menoleh pada gadis itu.

“Risa?” kata Saiya terkejut melihat teman ex cattleya yg drop out itu. Yang jadi Risa ini adalah Kojima Fujiko yang jadi Ozawa Miyuki diSprout.

Risa mendekati keduanya dan menatap mereka tersenyum-senyum “apa kalian sedang kencan ganda?”

“Bukan.. mereka teman kelas dari Cattleya no.2(BAKALEYA)” jawab Fumie

“Oh iya.. kalian kan bergabung dengan Sekolah Yankee ya..” sindir Risa

“Situasinya tidak berbeda jauh dengan Cattleya pertama” bela Saiya pada Bakaleya.

“oh begitu,,” kata Risa

“Risa apa yang kau lakukan setelah berhenti sekolah?” tanya Fumie.

“iya seperti orang yang bebas begitu.” Jawab Risa tersenyum

Seorang cowok meng-ngegas motornya, penampilannya sangat garanng sekali. Melihatnya Risa langsung pamit pada Fumie dan Saiya “sampai jumpa lagi..”

Tatsuya dan Tetsuya heran melihat Fumie dan Saiya mempunyai teman yang berpenampilan seperti itu. Cowok yang bersama Risa itu menatap ke empatnya dengan tatapan menantang.

“siapa dia?” tanya tatsuya

“bekas teman Cattela”

“ada apa dengan cowok itu?” gumam Tatsuya tak suka diliatin seperti itu. Ia pun melangkah mendekati Risa dan cowok itu... emosian niy tatsuya. Untungnya cowok itu langsung pergi dengan motornya.



Pagi hari H interview dengan majalah, semua terkejut di papan nama sekolah Cattleya sudah dicoret-coret kata-kata yang menghina sekolah mereka.

“ada apa ini.. apakah ini akibat cowok-cowok itu berkelahi?” gumam Mana. Semua menatap coretan itu dengan kecewa, kesal karena ini hari yang penting bagi mereka.


Dimarkas Bakada, tatsuya marah dan meninju sansaknya “siapa mereka dan dimana orang-orang itu!” teriaknya kesal. Tatsuya bilang akan mencari pelakunya. “aku ikut tapi bukankah yang dicoret-coret itu bukan papan nama Bakada khan.. jadi kita tak perlu marah untuk itu. Itukan untuk cattleya” kata Satoshi.

“jangan salah.. target mereka sebenarnya adalah kita” kata tatsuya tegas “bakada sudah di ejek” Tetsuya bangkit “iya benar.. mari kita berjuang untuk bakada”


Dihalaman sekolahan siswi Bakada sedang membersihkan coretan di papan nama itu. Mereka menggosok coretan itu dengan keras agak bisa cepat bersih. Melihat cowok bakada keluar dari sekolahan, saiya mencegatnya “kalian mau pergi kemana?”

“bukankah sudah jelas!” seru tatsuya.
“jangan terlibat dalam masalah lebih dari ini lagi!” seru mana.
“interview akan dimulai sebentar lagi” sahut Reika
“dengan yang terjadi ini kalian mengharap kami diam saja?!” seru Yuki
“kami juga punya harga diri!” seru Maya.
Fumie melihat situasi yang terjadi melangkah ke depan.
“Sebagai ketua osis sekolah, aku perintahkan kalian.. jangan kembali lagi kesekolah!!!” perintah Fumie bersungguh-sungguh.

Cowok Bakada langsung kesal mendengarnya “jangan rendahkan kami !” bentak Yuki
“siapa kau berani memerintah kami?!” seru Satoshi juga. Fumie kesal dan berpaling pada teman—temannya. “ayo kita lanjutkan..”

Tatsuya melihat Fumie ia terkejut dengan perintah Fumie itu.

“Meski kau tidak memerintahpun kami juga tidak akan kembali!” seru tatsuya. Tetsuya kemudian mengajak tatsuya dan kawan pergi dari situ.


Geng Bakada terpisah jadi 3 kelompok untuk mencari pelaku yang sudah mencoret –coret sekolahan.
Satoshi dan Shohei pergi ke sebuah sekolahan dan berteriak-teriak memanggil cowok sekolah itu.
“hey kalian yang ada disini.. keluarlah...!!” Teriak Satoshi
“Kami akan tunjukkan jiwa Bakada kami!!” teriak shohei sok berani
“shohei tapi kan kau akan kaboor juga nanti” kata Satoshi polosnya. Shohei langsung melotot pada Satoshi “Apa yang kau katakan?”

“ah tidak.. tidak ada” jawab Satoshi takut.. hihihi.. ngapain takut sama shohei ya... oh mungkin karena shohei lebih tua kale ya.. :D

“keluarlah kalian!!” teriak garang Shohei. Kemudian 2 orang dengan badan tinggi besar keluar dari sekolahan membawa tongkat baseball. Shohei langsung lari sembunyi dibelakang badan Satoshi yang lebih kecil dari dirinya... wkwkkwkw... duasaaarrrr shohei...

Dikelompok Yuki, Makoto dan Maya. Mereka bertemu dengan gang lain menanyakan apakah mereka pelakunya tapi ternyata bukan. Tapi karena disindir bakada adalah sekolah cewek yang harusnya murid2 memakai rok, Maya langsung emosi dan menyerbu kelompok itu. Perkelahian pun dimulai..


Disekolah Bakaleya Cewek-cewek sudah berbaris dengan rapi menyambut tamu-tamu dari majalah remaja itu. “gokigen yo” sapa mereka dan memeri hormat khas cewek-cewek itu. Kedua tamu pria dari majalah itu langsung tersenyum-senyum senang “wowww.. excellent..” puji mereka


Tatsuya dan Tetsuya berjalan bersama, dan Satoshi dan Shohei menghampiri mereka. Shohei bilang klo dia ingat saat dia kencan dengan Momo-chan, pacarnya itu sedang membaca berita di internet. Disana ada seorang gadis yang marah-marah pada siswi-siswi kaya sekolah bernama “Bakaleya”. Disana disebutkan klo Bakaleya adalah sekolah yang ga ada apa-apanya dan sangat jelek, dan dibagian akhir tulisan itu, dia mengatakan klo hari ini sekolah itu akan ada interview dan dia akan membuat mereka hancur. Itu semua di ceritakan shohei pada teman-temannya.

“Jadi coretan itu dilakukan oleh mereka?” tebak Satoshi.
“tulisan itu juga tidak diketahui penulisnya ya?” tanya Tetsuya.
“iya.. kata Momo-chan kita tak akan tau siapa penulisnya” jawab shohei.
Tatsuya langsung berpikir keras “ini pasti gadis itu yang datang ke cattleya (Risa)”
“benarkah begitu?” kata Tetsuya penasaran
“siapa gadis ini? “ tanya Satoshi
“kami bertemu dia kemarin saat keluar dan cowok yang bersamanya tampak mencurigakan” jawab Tetsuya.
“apa yang akan kita lakukan?” tanya Satoshi
Mereka sepakat kembali ke sekolah.


Di sekolah Bakaleya, sesi foto sedang dimulai. Fumie, saiya dan yang lain diambil fotonya satu2 dan kemudian foto bersama.

Guru Koba dan sahabatnya yang dari majalah berbicara disela-sela foto itu. Orang dari majalah itu berkata klo murid guru Koba hebat karena terdiri dari siswi-siswi anak orang kaya. Orang itu juga berbicara klo dulu dia pernah interview dengan para Yankee dan itu yang terburuk. Guru Koba berbohong klo mereka tidak punya murid seperti itu disini.



Risa datang ke Bakaleya dan melihat papan nama cattleya sudah bersih lagi. Ia pun menyuruh teman-temannya untuk mengacaukan sesi pemotretan itu. Mereka berjalan masuk ke sekolahan.

“Tunggu!!” teriak Tatsuya dari arah luar sekolah bersama gang bakada lain
“jadi benar kalian pelakunya” seru tetsuya.
‘Apa kalian yang mencoret-coret?” tanya Maya dingin
“emang kenapa?” sahut cowok itu.
“kami tak akan membiarkan orang-orang seperti kalian masuk sekolah kami!” teriak tatsuya marah
“ahh kau kan bagian dari Bakaleya ini” kata cowok itu
“ini bukan Bakaleya.. ini BAKADA!” teriak Tatsuya
“hahhh” kata cowok itu kemudian menertawakan Tatsuya.
Tatsuya langsung menhajar musuh-musuhnya itu bersama-sama temannya. Perkelahian dihalaman sekolahpun tak terhindarkan.


Didalam kelas Fumie dan kawan-kawannya sudah lega karena sesi foto dan interview sudah selesai. Orang dari majalah sedang diruang guru sebelum pulang. Tiba-tiba temannya masuk dan memberitahukan klo cowok-cowok sedang berkelahi dihalaman. Fumie dan yang lain langsung berlari kehalaman sekolahan.

Sampai dihalaman melihat cowok Bakada sudah menghajar musuhnya. Sayuri berteriak marah-marah “apa yang kalian lakukan? Orang yang interview kita masih disini!”

“padahal mereka sdh diberitahu untuk tidak datang kesini..”

“aku akan panggil guru” kata An Miyata tapi Fumie kemudian mencegahnya “tunggu..” Fumie melihat Risa ada disana, ia pun menghampiri Risa bersama siswi cattleya lain

“Risa kenapa kau kesini?” tanya Saiya
“aku dengar disini ada interview jadi aku kesini untuk merusaknya.” Kata Risa dengan cuek.
“mengapa kau lakukan itu?” seru Saiya marah
“sebagai ucapan terima kasih karena aku keluar” sahut Risa.
“tapi itukan kesalahanmu sendiri” jawab sayuri
“iya kau drop out kan karena kemauanmu sendiri” sahut Mana

“sebenarnya Cattleyalah yang menyebabkan aku keluar” ungkap Risa “karena tidak ada satu orang lainpun yang keluar dari sekolah” katanya. Ternyata Risa kecewa dengan teman-temannya, tidak ada yang setia kawan padanya. Dia merasa terabaikan dan ditinggalkan teman-temannya.

“sungguh rugi.. kenapa kau pergi? Andai kau masih sekolah kan kau akan punya banyak teman” kata Shohei tiba-tiba mengejutkan semua.

“aku tak bisa berteman dengan siswi-siswi.” Jawab Risa

Shohei menunjuk pada teman-temannya yang sedang bertempur “aku adalah teman-teman mereka..”

Tatsuya, tetsuya dan lainnya yang mendengarnya langsung mengiayakan “iya Shohei adalah teman kami” “teman terbaik..”

Shohei tersenyum senang mendengarnya. Risa tertunduk mendengar persahabatan mereka.
“risa kenapa kau tidak terus melangkah maju?” jawab Saiya
“Tidak bisa.. semua meninggalkanku” jawab Risa sedih
“tapi kau masih bisa merubah semuanya!” seru Saiya “.. kau bisa melakukan yang terbaik lagi..” lanjut Saiya memberi semangat Risa.
Risa menatap kerjasama Gang bakada. “reiji cukup... ayo pergi” panggilnya pada temannya itu
“hahhh??”
“kita sudah selesai.. ayo pulang”
“tapi aku masih ingin menghajar orang-orang ini. Aku kesini bukan untukmu” kata reiji itu. Risa terkejut mendengarnya, ia merasa ditinggalkan oleh teman-temannya. Tatsuya mendengarnya jadi ikut marah, ia melayangka tinjunya pada Reiji dan membuat cowok itu roboh ke tanah.


Guru Koba datang berlari-lari bersama teman dari majalah itu. “apa yang terjadi?”
“tidak apa-apa “ jawab Tatsuya
“ada apa denga kenakalan ini?” tanya orang dari majalah itu. Cewek-cewek cattleya langsung kuatir
“cowok-cowok ini bukan murid dari sekolah kami” ingkar mana. Semua agak terkejut mendengarnya.
“lebih baik kita panggil polisi saja” kata orang dari majalah itu. “kau tak akan tau apa yanng mereka bisa lakukan!”
“apa maksudmu?” geram tatsuya
“jangan bicara sembarang !” kata shohei.
Tatsuya melangkah kedepan seperti akan mengancam orang dari majalah itu. Fumie segera maju kedepan. “orang-orang ini sudah menjaga interview kita biar tidak dihancurkan orang”

“mereka bukan orang yang tidak bisa melakukan apa2 seperti yang kau katakan. Mereka adalah murid-murid dari sekolah kami” lanjut Fumie. Semua terkejut dengn kejujuran Fumie dan orang dari majalah itu hanya mengangguk-angguk saja. Sementara Risa agak tersentuh dengan pembelaan Fumie pada teman Bakada nya.

Cowok-cowok Bakadapun tertegun melihat Fumie mengakui keberadaan mereka pada orang dari majalah itu.







Rabu, 28 November 2012

Sinopsis Shiritsu Bakaleya Koukou - Ep. 7


Pulang sekolah Saiya minta bantuan Fumie dan Mana Honjo menemaninya pulang kerumah. Ada seorang cowok yang terus mengganggunya.

Fumi, Mana dan Saiya berjalan hati-hati sampai dipintu gerbang sekolah. Mereka melihat sekeliling mereka dengan teliti dan tidak menemukan siapapun disana.

“aku kuatir apa kita akan baik-baik saja harii ini” bisik Mana sambil memperhatikan sekeliling mereka “..sepertinya dia tidak disini”

“gomen ne” bisik Saiya. Fumie menggeleng tidak masalah untuknya.

“jangan bilang begitu.. kau bukan orang yang bersalah saiya” sahut Mana.

Merekapun segera melanjutkan perjalanan mereka. Tiba-tiba ada sebuah suara yang mengejutkan disamping dinding sekolahan.

“oh akhirnyaaa... kau terlambat! Aku sudah menunggu.. ayo kita pergi kesuatu tempat Saiya” kata cowok itu. Semua langsung kaget dan takut melihatnya.

“anoo.. Saiya sepertinya tidak mau melakukan apapun denganmu” kata Mana dengan berani

“jika kau masih memaksa.. kami akan buat kau megingatnya!” seru Fumie garang.

“ooo.. menakutan sekali.. oke sampai disini dulu hari ini..” kata cowok itu terus tersenyum-senyum pada cewek-cewek itu.

“ayo kita pergi..” ajak Fumiepada teman-temannya. Mereka langsung bergegas pergi meninggalkan cowok itu

“sampai jumpa lagi..” seru cowok itu.



Tetsuya, Satoshi dan shohei berangkat sekolah bersama. Mereka makan bakpao satu yang dimakan bersama-sama. Sedang enak-enaknya makan mereka sudah ditunggu oleh gang lain.

“cewek-cewek Cattleya!” sindir orang dari gang itu. Tetsuya langsung mendekati gang itu.” Apa yang barusan kau katakan?”

“semua orang membicarakannya.. bagaimana Bakada hancur dan kemudian menjadi sekolah wanita!”

“apa kau ingin melihat sendiri apa Bakada sudah hancur?” seru tatsuya.

“iya au kesini untu itu”

Guru Koba tiba-tiba datang dan melihat mereka yang sudah keliatan bersitegang guru Koba langsung mendekati.

“Heyyy! Apa yang kalian lakukan dipagi seperti ini!”

“ahhh.. ribut..”

“tolong jangan buat masalah lagi, okay?!” Shohei berbisik ditelinga Tatsuya. “Dia masih marah gara-gara kejadian dengan Tetsuya. Kita selesaikan ini nanti saja diluar.”

Bel tanda masuk sekolah berbunyi dan anggota gang lain menatap Tatsuya “sayang sekali bel sudah berbunyi.. tapi tidak masalah jika ada yang menyuruhku menendang cewek-cewek ini agar tidak masuk “ kata salah satu orang itu dan pergi meninggalkan Tatsuya. Kemudian ada anggota gang ini yang mendekati Tatsuya dan berbisik “sampai jumpa lagi cewek-cewek Cattleya.” Gang itupun lalu pergi. Guru Koba mendekati Tatsuya dan marah-marah “kalian selalu saja seperti ini... saat kalian akan membuat masalah kalian harusnya memikirkan perasaanku juga..” Tatsuya tidak mengubris pak Koba dan langsung pergi begitu saja. Guru Koba langsung kesal “heyyy dengarkan aku..” Tatsuya dan Shohei tetap melangkah pergi. Satoshi yang paling belakang langsung memasukkan bakpao yang tadi mereka makan bareng-bareng kedalam mulut guru Koba... aishhhh.. ga sopan niy.. Minaa. jgn ditiru ya!!

Guru Koba masih ngomel-ngomel tapi saat mengigit roti itu guru Koba langsung tersenyum “hmmm... oishiii!” :P


Tatsuya masuk sambil ngomel-ngomel, Tetsuya mendengarnya jadi heran “apa yang telah terjadi?”
“kita sudah dihina tadi” jawab Tatsuya
“Jika mereka masih bicara lagi.. sudah kuhentikan omong kosong mereka itu..” gaya Shohei sok berani.
“tapi tadi kenapa kau tak bilang apa2?” sindir Satoshi.
“bodoh! Seorang Bakada tidak suka membual..” sahut Shohei..
“eissss.. kau seperti bukan Shohei sama sekali” sindir satoshi.. pdhl kan shohei orangnya memang berani ngomong doang...
“kau benar.. shohei kau kan hanya berani menggunakan mulutmu saja... mulut..” kata Makoto ketawa.
Cewek-cewek masuk kelas dan berbisik-bisik
“lebih baik kita laporkan polisi saja”
“Cowok shinji ini nekad juga ya” kata Sayuri
“tapi dia tidak melakukan apapun padaku” kata Saiya.
“polisi tidak bertindak hanya karena ada kekerasan saja kan?” sahut Sayuri yang lainnya mengangguk.
“ya sudah.. nanti kita pulang bersama-sama lagi ya” kata Fumie.
“jika semua bersamamu.. aku yakin semua akan baik-baik saja..” kata Sayuri.
“arigatou minna..” ucap Saiya berterima kasih.
Tatsuya dan Tetsuya mendengarkan pembicaraan cewek-cewek itu dari jauh.
“pasti akan tenang seandainya dia menyerah melakukan ini ya..” kata Fumie.



Fumie duduk termenung di balkon atas sekolahnya sendirian. Ia nampak sedang memikirkan sesuatu dan kelihatan kuatir.

“apa kau sedang kuatir?” tanya Tetsuya yang tiba-tiba nongol disana. “..maaf aku mendengarkan kalian bicara tadi. Dia sedang diikuti orang kan?”

“iya.. sejak 1 minggu yang lalu dia selalu menunggu dekat gerbang sekolahan dan memanggil Saiya, tapi aku rasa dia tidak akan melakukan hal yang lebih dari itu.” Kata Fumie

“jika ada sesuatu yang terjadi, beritahu aku” kata tetsuya. “.. jika kau mau, aku akan membantumu” lanjut tetsuya kemudian pergi meninggalkan Fumie.

Fumie tersenyum sendiri senang atas tawaran tetsuya itu. Mana dan Kaori datang mendekatinya “ Hey.. kau dan tetsuya keliatan akrab ya” goda Mana

“apakah kalian berdua??” tebak Kaori

“iya kau banyak bicara saat tetsuya dalam bahaya akan dipindah itu” kata Mana

“tidak seperti itu” jawab Fumie malu.

“wahh mengecewakan” kata Kaori

“dia yang paling mudah diajak bicara dibanding yang lain” kata Fumie menerangkan kedekatannya pada teman-temannya



Saat pulang sekolah bersama-sama gang Bakada, tetsuya dan tatsuya berjalan paling belakang.
“na tatsuya... “
“apa?’
“seandainya saja aku... menyukai salah satu cewek Cattleya”
hoaaaaa... pasti taukan siapa cewek yang dimaksud Tetsuya..??
“kau bilang apa” kata tatsuya menertawakan Tetsuya.
“makanya tadi aku bilang “seandainya”... jika benar seperti itu, bagaimana menurutmu?”
Tatsuya ketawa “aku tak tau... aku tak pernah memikirkan hal ini..”..
“ohh.. sialku “ kata Tetsuya ketawa
“kau aneh. Apa kau telah makan sesuatu yang aneh?” tanya tatsuya
Pembicaraan terputus saat Satoshi mengajak Tatsuya pergi bermain. Tatsuya bilang pada yang lain klo Tetsuya agak aneh.. sepertinya dia salah makan katanya pada mereka. Tetsuya hanya diam saja.. binggung mau bicara perasaannya pada teman-temannya.



Saiya, Mana dan Fumie pulang bareng lagi, mungkin kelasnya sampai sore jadi saat mereka keluar sekolah sudah agak gelap. Mereka melihat sekeliling dan sepertinya cowok itu tidak ada disana.

“sepertinya dia tidak ada disini” kata Fumie.

“apa mungkin dia sudah menyerah.. dan seperti cowok-cowok itu tidak jomblo” tebah Mana

“jika kejadiannya seperti itu malah lebih bagus” kata Saiya.

Fumie berjala kedepan dan diikuti kedua temannya. Dan jalanan memang sepi, mereka tak melihat cowok itu disana. Mereka terus melangkah pulang. Dari belakang mereka, Cowok itu dan kedua temannya keluar dari tempat persembunyiannya. Ia menunjukkan pada ketua temannya “lihat itu.. dia cewek yang ada ditengah!” katanya.

“ohh menyenangkan.. ceweknya Shinji suka menghindar!”

“karena tidak ada perkembangan sama sekali.. kita harus memaksa..” sahut Shinji


Tatsuya dan kawan-kawan melihat ada temannya yang sedang dihajar oleh gang yang dulu sempat menghadangnya didepan sekolahan. Ia tak terima dan marah. Tatsuya langsung menendang orang yang sudah menghajar temannya itu. Yang lain langsung memapah temannya itu. Gang itu menghina Tatsuya dan mengatakan kakak tatsuya pasti kecewa melihat keadaan Bakada yang dikatakannya sekarang kelompok cewek. Tatsuya tak terima gangnya dianggap lemah. Ia bilang akan membuktikan klo gangnya adalah gang terkuat. Mereka kemudian janjian untuk duel antar gang besok jam 10 di Hinata.


Saiya berjalan cepat untuk kesekolah karena dia sekarang jadi takut klo kesekolah atau pas pulang sekolah tidak ada yang menemani. Saiya beberapa kali menoleh ke belakang takut klo dia diikuti. Tiba-tiba sebuah mobil mendekatinya. Ada 2 orang cowok yang keluar dari mobil itu, menyekap Saiya dan menariknya ke dalam mobil itu.

Didalam kelas Fumie kuatir karena Saiya belom datang juga. Fumie terus menatap kursi Saiya, Sayuri mendekatinya “saiya terlambat... apa dia menelepon?”

“apa mungkin dia..?” kata Mana kuatir.. yang lain langsung tambah kuatir.

Fumie langsung bangkit berdiri “aku akan tanya guru.. mungkin ada telepon “ Fumie berlari ke ruang guru. Tapi hpnya bergetar dan dia menerima sms dari Saiya. Tetsuya melihat Fumie yang panik langsung mendekatinya “apa yang terjadi?” Tetsuya kun lihat ini” kata Fumie memperlihatkan sms dari Saiya. “Shinji ini.. dia sudah menculiknya.”

“apa yang harus kita lakukan? “ tanya Fumie panik

“ayo kita pergi.. cepat”ajak Tetsuya.

Tetsuya dan Fumie berlari dilorong sekolahnya. Dari arah yang lain Tatsuya memperhatikan kedua temannya itu, ia tampak berpikir tapi kemudian ia memutuskan untuk pergi duel dengan gang yang lain itu. Teman-temannya yang lain pun mengikuti dibelakangnya dari lorong-lorong lain sekolahnya.


Saiya disekap disebuah gudang markas Shinji dan diikat di sebuah kursi, ia berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya tapi tetap tak bisa. Shinji datang ketawa melihat Saiya “kau sekarang ditanganku” bisik shinji ditelingan Saiya yang ketakutan. Psikopat niy orang.. dia terobsesi sama saiya... ihh ngerii..

“aku tak ingin orang-orang mengontrolku” kata shinji “..ini adalah saat yang sudah aku tunggu-tunggu..” Saiya tak mengerti apa yang dibicarakan Shinji sama sekali...

Shinji menepuk tangannya dan cowok-cowok masuk kedalam ruangan itu. Saiya panik dan ketakutan.. “hentikan.. pergi kalian..!” Shinjji ketawa-tawa kegirangan.. hmmm.. bnr-bnr gila niy orang...

‘menyerah saja.. karena tak ada yang akan menolongmu!” katanya ketawa ngakak dan wajah yang nangis-nangiis.. sintinggg..

Tetsuya datang dengan mendobrok pintu gudang itu. Saiya terkejut dan menatap Tetsuya. “tetsuya kun..” gumam saiya.

Saiya menatap tetsuya terus, ya mungkin seperti melihat tokoh hero kyk superman, batman dsb.. hehhehe.. Saiya melihat tetsuya dengan beda, penuh kekaguman.

“apa yang kalian lakukan pada murid sekolahku ?”

“siapa kau?” tanya shinji

‘apa kau tak malu dengan apa yang kau lakukan?”

“kau sedang jatuh cinta ya?” tanya shinji pada Tetsuya.. Kemudian dia menyuruh anak buahnya menyerang tetsuya, perkelahian pun dimulai. Tetsuya akhirnya bisa mengalahkan kawan-kawan Shinji . sementara melihat kawannya berjatuhan Shinji mengambil pistolnya dan mengarahkan pada Saiya. “heyy.. apa kau peduli dengan gadis ini? Jika kau bertingkah pamer kekuatan lagi.. “ ancam shinji mengarahkan pistolnya pada Saiya. Ia kemudian menyuruh kawan-kawannya menangkap tetsuya.

Tetsuya langsung dipukuli anak buah Shinji tanpa perlawanan karena takut Saiya akan dilukai shinji. Melihat Tetsuya yang terjatuh dipukuli anak buah shinji, Saiya jadi kasihan “Tetsuya kun..” teriak Saiya kuatir.

Fumie yang barusan sampai dimarkas Shinji terkejut melihat kondisi itu, tapi ia juga tak berani macam-macam. Fumie hanya bisa menyaksikan tetsuya yang dihajar anak buah shinji.


Ditempat yang lain Duel 2 gang pun sudah dimulai dilapangan Hinata seperti kesepakatan mereka. Seperti biasa Shohei hanya belari-lari menghindari musuh-musuhnya... hhehhe..


Shinji mendekati Tetsuya yang sudah tak berdaya dan dipegangi oleh anak buahnya. Ia menodongkan pistolnya pada tetsuya. “ayo tunjukkan kehebatanmu yang seperti tadi itu... cowok yang kuat.. selamat tinggal” seru Shinji akan menembak tetsuya. Saiya dan Fumie menunduk ta berani menyaksikan itu semua.

Saat yang tepat itu tatsuya datang menyelamatkan tetsuya. Semua terkejut dan lega ada yang menolong tetsuya.

Tatsuya langsung menghajar Shinji dan anak buahnya. Shinji berniat akan menembak Tatsuya yang menyerang ana buahnya tapi dibelakangnya ada maya yang langsung memukulnya dan membuatnya jatuh tergeletak langsung.

Melihat kondisi semakin baik, Fumie berlari melepas tali pengikat Saiya bersama Shohei.


Mereka akhirnya berhasil mengalahkan musuhnya itu. Saiya yang sudah bebas tak berhenti terus menatap Tetsuya.. love.. love.. love... cinta mulai tumbuh dihati siswa siswi Bakaleya..

Namun tetsuya tiba-tiba limbung dan terjatuh ke lantai. Saiya langsung berlari mendekati Tetsuya.. “tetsuya kun..” seru Saiya. “.. maaf... demi aku kau terluka..” kata saiya dan mengulurkan sapu tangannya.

Tetsuya menerima sapu tangannya dan memakainya untuk mengelap darah diwajahnya. Saiya menatap kuatir pada Tetsuya. Cowok-cowok yag lain langsung terkejut melihat mereka berdua yang terlihat saling perhatian itu. Mereka saling memandang anggoto Bakada lain dan saling berbisik.


“jangan suka bekerja keras sendiri” kata tatsuya pd tetsuya

“sebenarnya.. aku sdh tau kau akan datangg” jawab tetsuya

“tentu saja.. aku akan menjaga nama baik Bakada.” Kata Tatsuya. Ia melihat ke Fumie yang menatapnya. Tatsuya berjalan mendekati Fumie “maaf aku terlambat..” Fumie tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

“syukur kau selamat” lanjut tatsuya. Fumie hanya terus tersenyum menatap wajah tatsuya yang juga tersenyum padanya.. Sementara tetsuya juga menatap wajah Fumie yang sedang menatap tatsuya dengan kecewa.. dan Saiya menatap wajah Tetsuya yang sudah menjadi heronya dia... aihhhh.. cinta segi.... ????




NB : Minna... setelah cek sana sini.. ternyata salam yang mereka ucapkan saat bertemu adalah "Gokigen Yo" dan bukan "okigen yo"... hehhe.. gomen ne....