Kamis, 08 November 2012

Sinopsis Bokura Ga Ita = Kouhei - Part 1

Catatan Enny :

Minna, smuanya yang baca....Bokura Ga Ita Movienya memang dibuat dalam 2 part.
Part 1 = Bokura Ga Ita = Zenpen (Awal Pertama)  tayang dibioskop Jepang tanggal 17 Maret 2012.
Part 2 = Bokura Ga Ita = Kouhei (Lanjutan) tayang dibioskop Jepang tanggal 21 April 2012.

Bokura Ga Ita = Kouhei (lanjutan) adalah sambungan dari Bokura Ga Ita yang kemarin itu dan berakhirnya  part ke 2 ini berarti memang akhir ceritanya Bokura Ga Ita.
Tapi karena agak panjang ceritanya jadi seperti Movie Bokura Ga Ita = Zenpen sebelumnya, aku akan buat kouhei ini dalam beberapa part ya.
Okey silahkan dibaca lanjutan ceritanya.

**********



BOKURA GA ITA = KOUHEI - Part 1




"Slamat ulang tahun"
"slamat ulang tahun"
"slamat ulang tahun, sayang"
"slamat ulang tahun"

Yano bernyanyi lirih sendirian ditengah gelapnya ruangannya sambil menatap tart dan lilin yang menyala didepannya.

Yano terbayang masa lalunya bersama Nanami dan flash back ke masa saat mereka bertemu terakhir kalinya di stasiun kereta.

“kenangan itu selalu ada. Saat 17 tahun, aku masih muda, lemah dan tak punya kekuasaan, membuat kesalahan yang selalu sama sementara dia adalah gadis yang sangat kuat. Dan itu (flash back perpisahan distasiun) selalu menjadi kenangan terakhirku. Ditempat itu (stasiun) saat aku berumur 17 tahun.”


Yano meniup lilin-lilin itu.

“.. dan saat semua itu berakhir disana, hidupku pun menjadi terhenti.”

**********

Nanami duduk dicafe bersama temannya, ia membaca sebuah surat interview untuknya.

“ahhh.. ini akan menjadi perusahaan ke 57. Ini sangat mengesalkan, serasa aku ditolak oleh seluruh masyarakat.” Gerutu Nanami yang selalu gagal saat interview pekerjaan.

“kenapa tak menyerah saja? Jika kau tidak dapat pekerjaan, kau bisa menikah dengan Takeuchi-kun.”

“aku sudah bilangkan. Klo kami tidak seperti itu?”

“tidak, itu tidak benar. Kau selalu bilang klo kalian berdua hanya berteman, dan kau slalu membawa-bawa mantanmu.”

“aku tidak begitu. Kami tidak pernah bertemu selama 5 tahun.”

“seperti yang pernah kukatakan padamu, daripada laki-laki itu yang selalu mengganti nomer Hpnya...” blom selesai temannya bicara, Nanami langsung mengalihkan pembicaraannya karena dia tau apa yang akan dikatakan temannya itu.

“astaga.. aku harus pergi interview.” Temannya melihat nanami yang siap-siap pergi itu “apa??”

“baiklah, aku akan mendapatkan pekerjaa ini! Semangat! See ya..” Nanami tersenyum pada temannya itu dan melangkah pergi.


Nanami duduk diantara pelamar lain, ia terus menghapal jawaban untuk interview dengan gelisah. Saking konsen sama hapalannya ia tidak mendengar namanya disebut .

“Takahashi Nanami-san... Takahashi Nanami dari Shirayuri women university..” Nanami terlonjak, ia pun berdiri “Takahashi san?” “Iya “ Nanami dipersilahkan masuk untuk interview.

Disebelah kiri Nanami mendengar Nama “Takahashi Nanami” disebut, seorang gadis cantik menoleh ke arah Nanami tapi ia tak melihat wajah Nanami karena sudah keburu masuk. Ia berpikir seperti mengenal nama itu “Takahashi Nanami” ia ingat dengan nama itu.
“Sengenji-san? Sengenji Akiko-san.” Mendengar namanya dipanggil, gadis itu segera berdiri dan masuk ke ruang interview sebelahnya.


‘”cheerrrss!” seru Nanami dan Takeuchi bersama sambil menempelkan gelasnya berisi bir mereka. “selamat atas pekerjaan barumu” kata Nanami “thanks..”Kata Take tersenyum cerah. Kau hebat bisa diterima diperusahan firma konsultan asing. Aku gagal lagi di interview hari ini dan aku akan menganggur. Siswa d3 juga akan mulai mencari kerja juga (saingan bertambah)” Gerutu Nanami kecewa.

“kau akan baik-baik saja “ Take menenangkan Nanami.”..kariermu mempengaruhi hidupmu, ya seperti pernikahan itu, keduanya harus menemukan yang paling cocok sesuai dengan keinginan masing-masing. Jadi jangan buru-buru. Pelan-pelan saja.” Take menatap Nanami yang melihatnya dengan tersenyum-senyum “ehh kenapa?”

“aku rasa ini misteri sekali”

“apakah itu?”

“bagaimana kau selalu bisa menenangkanku saat kau mengucapkan itu. Itu selalu kau lakukan seperti sebelum-belumnya. Thank you!” seru Nanami sambil mengangkat gelasnya untuk bersulang.. hmmm.. kyknya Nanami agak “fly” gt, agak mabok kale ya..


“itu harusnya menjadi kata-katku untuk semua keceriaanmu!” jawab Take tersenyum dan keduanya bersulang lagi. “.. by the way, apakah kau sudah menerimanya?” tanya Take

“emmm?”

“undangan reuni kelas kita. Apa kau akan datang?”

“oh, reuni kelas? Aku rindu saat-saat dulu. Menurutmu apakah semua akan datang kesana? Mizu-chin dan Mamoru-kun..”

“jadi apa kita akan pergi bersama?” Tanya Take menyela omongan Nanami yang mulai agak mabok itu. “ ini bisa membantumu beristirahat dari mencari pekerjaan ini dan mungkinnnn..” kata take langsung menggantung. (mungkin dia kan mengucapkan “mungkin Yano akan datang” tapi tidak jadi).

“mungkinnn..?” kata Nanami meminta Take melanjutkan kata-katanya tadi.

“ahh.. kakakku ingin bertemu denganmu.” Take berbohong denga tidak bagus actingnya. Nanami ketawa melihat take yang aneh itu.

“baiklah... bagaiman kabar dia?”

“dia masih seperti orangtua.” Keduanya ketawa bersama.


Sampai dirumah Nanami membuka kotak cincin yang dulu diberikan Yano padanya. Ia menatap cincin itu dengan sedihnya. Ia melirik lagi undangan reuni itu. Mungkin ia berharap bisa bertemu dengan yano dipertemuan itu.


Nanami pulang ke kota asalnya lagi setelah lama ia menghabiskan masa kuliahnya di Tokyo. Ia pulang bersama Take untuk datang ke reuni kelasnya itu.

“aku rindu atmoshere ini! “ seru Nanami menghirup udara kotanya. Take terus memandang Nanami yang kelihatan senang itu.

***

Reuni classpun dimulai, Nanami duduk disebelah Take dan Mizu-chin sementara Taka-chan duduk didepannya. Ia mendengar kedua temannya itu sudah mendapat pekerjaan. “ahh kalian sdh mendapat pekerjaan? “ “Iya aku akan menjadi suster” kata Mizu-chin “.. kita tak bertemu lama kenapa kita bicara tentang mencari pekerjaan saja. Kita bicara lain..”

“selamat datang..” seru seorang temannya menyambut seseorang. Nanami langsung menoleh ke orang yang baru datang. Tapi kemudian Nanami kecewa karena yang diharapkannya tidak terjadi, orang itu bukan Yano. Nanami tertunduk sorot kecewa terpancar dari wajahnya. Take yang memperhatikannya ikut merasakan kekecewaan Nanami, tapi ia hanya bisa menatapnya dari samping.

Nanami memperhatikann temannya yang sedang membicarakan tentang yuri.

“Yamamoto san tidak datang seperti yang diduga.”

“seperti yang kau duga?”

“kenapa? Kau tidak tau?.. setelah dia pergi ke Tokyo tak ada satupun orang yang tau kabar tentang dirinya”

Nanami langsung terkejut mendengar Yuri pergi ke Toko.

“benarkah..?”

“ibunya juga mencari dia..”

“kakaknya kan sudah meninggalkan? Dan sekarang hanya tinggal mereka berdua. Tapi masih saja ia meninggalkan ibunya. Anak yang tidak punya perasaan!”

“kau benar” Nanami mendengarkan semua da menjadi bertanya-tanya dengan informasi itu.

“nanami..” panggil Mizu-chin mengangetkan Nanami. “...apakah hubungan kalian berdua berjalan baik di Tokyo?” Taka-chan langsung ikut penasaran “ohh benarkah?” “iya” jawab Mizu-chin. Nanami langsung panik takut Take mendengarnya. “tidak.bukan seperti itu!” “aku blom mendengarnya..” kata Taka-chan penasaran dengan hubungan nanami dan take.



Nanami pergi ke loteng sekolah bersama Take mengenang masa dulu. Dan saat ini juga sedang festival . kembang api juga sudah dinyalakan.

“pemandangan dari sini adalah yang terbaik!” seru Nanami kegirangan. “..kita harusnya meminta semua orang untuk ikut kesini”



“hari ini.. adalah hari kematiannya Nana-san” kata Take lirih.

“aku tau..” jawab Nanami menyembunyikan perasaannya dengan sebuah senyuman

“jadi kau pikir dia (Yano)akan datang kesini kan?” Nanami tak berani melihat Take.

“apa? Aku tak tau yang kau bicarakan” ingkar Nanami.

“jangan berbohong padaku. Tidakkah kau capek menunggunya? Takahashi, katakan.. untuk seseorang yang ditinggalkan, apa bedanya dengan seseorang yang tidak dapat kau lihat dan seseorang yang meninggal? “ Nanami hanya terdiam menatap Take.

“Hiduplah bersamaku..” bisik Take pelan. “...dia tidak akan datang padamu lagi” lanjutt Take membuat Nanami terkejut dan bertanya-tanya dengan kata-kata take.

“kau tau.. Yano bukanlah seseorang yang menghilang tanpa mengucapkan selamat tinggal. Kenyataannya dia tidak mengucapkan sayounara dan dia tidak disini berarti dia juga menungguku kan? Itulah...”

“Takahashi..” potong Take. “... punya keyakinan dan berpura-pura tidak melihat kenyataan adalah dua hal yang berbeda.” Take mengambil kertas dari tasnya. Ia menyerahkannya pada nanami. Ternyata itu kertas not nada yang dibuat nanami untuk Yano. Nanami terkejut melihatnya “ituuu..”kata Nanami bergetar shock karena kertas itu dibawa Yano saat perpisahan dikereta dulu.

“bagaimana bisa..?” kata Nanami terbata-bata dan terisak menatap kertas itu.

“ada sesuatu yang sebenarnya aku sembunyikan darimu... “ungkap Take pelan


“3 tahun yang lalu saat ulang tahunmu 27 September, aku bertemu dengannya.” Nanami semakin shock mendengarnya .


“apa? Apa yang terjadi?” Mata Nanami berkaca-kaca, ia mulai menangis.



***

4 bulan setelah Yano ke Tokyo.

“Seseorang berkata kenangan diciptakan dari tenunan bersama dari berbagai fragmen yang terjadi dimasa lalu. Itulah mengapa, memori adalah seperti ilusi”

Didalam bis sekolah Yano membuka sms dari Nanami .

“Ohayo! Sdh 4 bulan sejak kau pergi ke Tokyo. Waktu serasa lambat berjalan”

Yano tersenyum dan melihat keluar jendela, melamun jauh.



Disekolah teman laki-laki Yano sedang memfoto Yano yang tertidur dimejanya. Yano mendengar suara jepretan foto dan terbangun “apa yang kalian lakukan?”

“Photo sesion” jawab temannya yang memfotonya. “ayo llihat sini”lanjut temannya itu memfoto Yano dari arah yang beda.

“ayo hadap kesini..” seru teman yang lain ikut memfoto Yano.

“semua gadis suka dengan wajahmu saat tidur.”

Seorang gadis cantik memperhatikan mereka dari kursinya. (Dia adalah Gadis yang duduk disebelah Nanami saat Interview).

“jangan mengacau..” kata Yano sambil mengambil handphone yang dipakai untuk memfotonya itu. Ia melihat ke hasil fotonya itu. “hey.. fotonya bagus. Harus dikirim ke Takahashi nihh. Kirim ke aku ya” Yano mengambil handphonenya.
“Takahashi lagi??” seru gadis yang dari tadi memperhatikan Yano dan teman laki-laki dikelasnya itu.

“iya “ jawab Yano menoleh padanya.

“aku dengar kau mengirim foto padanya tiap hari.” Kata gadis itu, Sengenji Akiko.

“wah hebat.. “ seru teman laki-laki

“Kau juga menelpon dia tiap 5 menit setiap malam kan? Bahkan dia menghitungnya sehingga telpnya tidak berhenti” Yano hanya diam sibuk mengirim fotonya pada Nanami.

“pacaran jarak jauh huh? Itu tidak mungkin untukku. itu tidak akan bertahan lama” kata Akiko

“ayo tunjukkan Takahashimu itu” pinta temannya

“tidak kan! Karena kau selalu menilai orang dari penampilan mereka” tolak Yano.

“aku tau! Dia pasti jelek kan?” seru teman-temannya.

“karena ia ingin menyimpannya” bela Akiko “..dia tidak ingin bicara apapun tentang dia dengan sembarang orang.” Yano melirik ke Akiko

“benarkah begitu?” tanya teman laki

“klo dia begitu penting kau pasti tidak akan meninggalkannya.” Lanjut Akiko mencoba mengorek informasi dari Yano.

“aku percaya diri untuk dapat terus melanjutkan hubungan ini. Itulah sebabnya aku pergi” Yano meyakinkan Akiko klo dia akan melanjutkan hubungannya dengan Nanami.

“oh ya? Tapi kenapa kau begitu menyimpannya jika kau begitu percaya diri?” sahut Akiko.

Yano hanya memalingkan wajahnya dari Akiko saja.



Saat pulang ke rumah, Yano memasukkan cucian baju kotor dalam mesin cuci sambil tetap berbicara dengan Nanami lewat telp.

“bukan.. bukan begitu. Mereka menaruh mesin cuci diluar. Tak bisa dipercayakan?? Jika ini di Hokkaido, pipa airnya pasti sudah membeku.”

“kau mencuci Yano? Dimana ibumu?” suara Nanami dari telp Yano.

“Ibuku? Dia sibuk bekerja dan dia meninggalkan pekerjaan rumah tangga padaku.”

“pasti berat bagimu.. apa rankingmu disekolahan baik?”

“aku bisa mengaturnya dengan baik. rangkingku tidak akan terpengaruh dengan ini. Daripada mengkwatirkan aku. Kau harus belajar baik-baik dan masuk ke sekolah di Tokyo.

“ya.. aku akan lakukan yang terbaik. Aku sudah pergi ke perpustakaan juga”

“apa? Dengan siapa?” tanya Yano sedikit cemburu. “..tunggu, jangan katakan dengan Take.” Lanjut Yano penasaran.

“...dengan Mizu-chin dan lainnya.”

“oh begitu..” Yano melihat handphonenya. “..sudah 5 menit.. sungguh sangat cepat..” desah Yano.

“iya..” mereka terdiam.

“baiklah. Kita bicara lagi besok..” bisik Yano

“Iya, besok ya”

“oke..” Mereka menutup telpnya masing-masing.


Pagi harinya Yano mempersiapkan roti bakar dan telur mata sapi setengah matang untuk dirinya dan ibunya.

Ibu Yano keluar dari kamar dengan muka yang pucat sepertinya sakit. “cepatlah bu, kau akan terlambat ke kantor.” Kata yano menuangkan kopi digelas ibunya.

“tidak apa-apa.. aku berhenti bekerja.

“apa?”

“perusahaan melakukan restrukturisasi , ekonomi tidak berjalan lagi.

‘kenapa begitu? jangan katakan hal seperti itu dengan mudahnya. restrukturisasi, lalu apa yang akan kau lakukan?”

“hmm sangat aneh.. aku piki hidup akan lebih mudah dari pada semua ini. Mungkin seharusnya aku tinggal di kushiro.”

“haaaa.... apa??”seru Yano yang masih shock itu.

Ibu Yano berjalan menuju balkon shock. “gomen” lanjut ibunya.

“apa. Jangan bercanda...” seru Yano tapi ibunya sdh diluar. “..dia benar-benar tidak punya rencana masa depan.”

Pulang sekolah Yano menjadi pelayanan untuk menutup ekonomi keluarganya. Teman-temanya yang datang ke cafe itu mentertawakan Yano saat Yano lewat membawa baki pesanan pengunjung yang lain.

“motoharu –kun . sekolah kita tidak membolehkan orang bekerja part time. apa kau yakin ini tidak akan jadi masalah?”

Yano berbalik menatap teman-temannya itu dan berkata pelan tapi penuh ancaman “customer yang baik.. aku akan melaporkanmu karena merokok “ katanya sambil mengambil rokok dimeja teman-temannya itu. Kemudian menaruhnya lagi dimeja dan pergi. Teman-temannya berbisik “huu liattt.. dia cocok dengan apron itu”



Yano pulang kerja dan langsung menelpon Nanami, suaranya kedengeran capek banget “halo? Sial, sekarang sudah lewat jam 12 malam “

“apa beberapa gadis cantik yang tidak membiarkanmu pulang?” goda Nanami.

Yano tersenyum “konyol, tidak ada gadis lain... bagaiman dengan foto hari ini?”

“apa? Tidak usah. Hari ini aku sedang “bad hair day”

Yano tersenyum mendengarnya “tidak apa-apa.. aku blom pernah melihatmu tidak cute sebelumnya.” Rayu Yano. Omooooo.. :P.. cie...cie..cie.. hihihih

“haha.. apa itu, kau benar-benar gombal “ suara gelak tawa Nanami membuat Yano tersenyum-senyum terus.


“... heyyy.. saat seseorang sendiri itu bukan berarti ia kesepian kan? “ Yano langsung terdiam mendengar kata-kata Nanami itu.

“hmmmmm...”

“..karena dia punya kenangan saat ia bersama orang lain. dia tau klo kebahagiannya adalah saat sedang bersama orang itu karena itu dia kesepian.” kata Nanami pelan.

“apa sekarang kau tidak bahagia Takahashi?”

“tidak.. meski aku memang merasa kesepian, tapi suatu hari nanti ada kebahagiaan besar sudah menanti kedepannya.” Jawab Nanami yakin

“tentu..” jawab Yano.


***

“Yano mulai dapat job tengah malam, dia ingin membayar biaya sekolahnya sendiri.”

“benarkah?”

“coba pikir itu, aku blom melihatnya mengiriminya (Nanami) 1 fotopun.”

“dia juga tidak sering meneleponnya lagi.”

Teman-teman Yano berbisik-bisik melihat Yano tertidur didalam kelasnya saat pelajaran. Akiko yang melihat Yano tertidur pulas jadi tertawa geli dan kasihan.



Yano yang cerdas itu terkejut mendapati nilai sekolahnya jelek. Ia hanya mendapat nilai C, D dan E padahal dulu dia selalu mendapat nilai yang sempurna. Yano sangat kecewa melihatnya.


Disela istirahat kerja part timenya, Yano mulai pakai untuk belajar meski ia juga menahan kantuknya. Karena terlalu lama beristirahat temannya memanggil untuk bekerja lagi. Yano pun kembali melanjutkan pekerjaannya.



Dalam bis sekolah, Yano bersandar lemas dikaca sambil membaca pesan dari Nanami dari Handphonenya.

“Yano Bodoh! Kau lupa untuk menelponku lagi kemarin!”

Yano hanya menatap pesan itu tak berdaya, ia kelihatan sangat letih sekali.


Yano melihat Akiko masuk kedalam bis dan duduk didepannya. Akiko nampak ingin mengajak Yano bicara tapi melihat kondisi Yano yang kelihatan capek , ia mengurungkan niatnya. Tiba-tiba ia mendengar Yano bergumam lirih “sebenarnya.. aku kehilangan kepercayaan diriku begitu aku sampai disini.”

Akiko kaget karena tiba-tiba Yano curhat padanya “apa ini, kenapa tiba-tiba bercerita ?”

Yano melihat Akiko sekilas lalu tersenyum “aku hanya ingin mengeluarkannya dari dadaku.”

“tidak apa-apa.. kau tau, aku agak cembuu dengan Takahashi. Karena saat kau bercerita tentangnya, kau selalu terlihat sangat bahagia. Jika hatimu bahagia, apapun masa depan yang sudah menunggu, kau akan sanggup menerimanya.” Kata Akiko dan menoleh pada Yano yang sedang menatapnya. Akiko langsung salah tingkah “.. itu hanya menurutku, belom terbukti benar” Lanjutnya.

Yano yang melihat Akiko salah tingkah jadi tertawa “sebenarnya apa yang ingin kau katakan? Itulah mengapa orang-orang mengatakan kau cantik tapi terlalu pemikir.” Goda Yano sambil menyandarkan tangan di kursi tempat Akiko duduk.



“apa kau ingin melihatnya?” Bisik Yano

“hmmm...?

“Takahashi..” jawab Yano sambil menunjukkan handphonenya. Akiko pun jadi penasaran dan Yano memperlihatkan foto Nanami pada Akiko. Akiko mengambil handphone itu dari tangan Yano “waaa... kawaii..” puji Akiko tulus. Mendengar pacarnya dipuji Yano tersenyum malu-malu dan bangga tentunya.. hehehhe...



Yano pulang kerumah dan memeriksa kotak suratnya, ia menemukan surat untuknya dari.... Yamamoto Yuri...!!. haishhhh... musibahhh...


Akiko menatap kursi Yano yang kosong, karena pemiliknya beberapa hari ini tidak berangkat sekolah. Akiko pulang sekolah langsung mampir ke rumah Yano dan untungnya Yano dirumah. Yano membuatkan minuman untuk Akiko sedangkan Akiko menatap sekeliling sudut apartemen Yano.


Saat Yano datang membawa minuman untuknya Akiko mengulurkan buku pada Yano “ ini catatan selama 3 hari kau tidak masuk minggu kemarin.”

“thanks” ucap Yano dan menerima catatan itu. “.. kau tidak harus datang kesini”

“aku dengar kau pulang kerumah naik kereta pertama setiap paginya?” (Yano bekerja sampai pagi).

“hmm.. ibuku juga mengerjakan berbagai pekerjaan. Aku masih muda, jika aku tidak bekerja , apa yang harus kami lakukan?” Akiko menatap kasian pada Yano, menyayangkan sekolah anak sepandai Yano, harus kacau gara-gara ekonomi keluarga. Akiko menghela nafas “oh begitu.. bekerja sajalah”.
Sepertinya Akiko suka sama Yano jadi dia perhatian banget. Tapi Akiko ini orangnya memang baik dan tulus klo menolong.

Yano membaca catatan yang dibuatkan Akiko untuknya “ tapi catatan ini sangat mengagumkan sangat menggambarkan Sengenji.”

“begitulah..”jawab Akiko bangga. Akiko melihat sebuah amplop dimeja dan mengambilnya. “hahhh.. dari seorang gadis.. blom dibuka juga.. apa ini sebuah perselingkuhan?” selidik Akiko.



“bukan.. dia hanya masa lalu” jawab Yano acuh dan tetap membaca catatan Akiko.

“masa lalu?”

“sebuah surat yang datang dari masa lalu. Aku tidak ingin melihatnya” Akiko heran mendengar ketidak sukaan Yano pada pengirim surat itu yang dikatakannya sebagai masa lalunya.
Saat mereka berdua dan terdiam seperti ini. Tiba-tiba mereka mendengar ketukan dipintu. Yanopun pergi membuka pintu apartemennya.

Yano membuka pintu apartementnya dan ia amat sangat terkejut dengan siapa yang datang. Sebuah kejutan yang tak terduga untuknya..!!!



BERSAMBUNG... PART 2


NB : uhhhhh.. agak tergoyahkan antara buat sinopsis ini or nonton my prince charming Yamapi (Yamashita Tomohisa) dalam dorama barunya Monster.


4 komentar:

  1. jangan goyah doank admin tar banyak yg galau klu gak dilanjtin sinopny "GANBATTE''

    BalasHapus
  2. download subtitle indonesianya dimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku dulu waktu download blom ada subtittle indonesianya.. cb di browsing sj siapa tau skrg ada. :D

      Hapus