Selasa, 04 Oktober 2016

Wolf Girl & Black Prince - Part 4 (Ending)


Erika berjalan seorang diri di jam bebas karya wisata sekolah.  Erika lalu pergi ke kebun binatang di Kobe itu. Ia melihat orang yang datang kesana berpasang-pasangan dan ia merasa sangat kesepian.



“Syukurlah aku menemukanmu” tiba-tiba Kusakabe berdiri didepannya.
Kusakabe lalu membawa Erika pergi ke penjual kroket yang pernah diinfokan temannya kepada Erika. Mereka lau memesan kroket itu.
“Oohh... benar. Kroket disini enak banget” seru Erika menikmati makanannya
“Kau benar. Aku harus berterima kasih pada temanku.” Ucap Kusakabe

“Maaf. aku jadi memaksamu menemaniku.”
“Tidak kok, aku juga mau mengikuti rencana perjalananmu. “ jawab Kusakabe
“Aku pikir kau akan menjalankan rencana perjalananmu sendiri”

“Shinohara-san...Boleh nanya sesuatu?” tanya Kusakabe
“hum?”
“Apa yang kau suka dari Sata-kun?” tanya kusakabe “Ah, maaf. Tapi meski dia hanya pacar pura-puramu... Aku tahu kalau perasaanmu padanya sungguhan.”

“Aku sangat buruk karena berbohong begitu'kan?” kata Erika
“Itu tidak benar! Aku mengerti perasaanmu. Soalnya aku selalu sendirian. “

“Aku juga bertanya-tanya apa yang aku suka darinya. Dia selalu mempermainkanku. Dia egois dan kasar. Dia mengucapkan hal-hal jahat. Tapi tetap saja aku menyukainya'kan? Aku tidak bisa menyalahkan itu karena itu kebenarannya. Bahkan aku tidak memahami perasaanku sendiri”

“Shinohara-san. Apa aku tidak cukup baik bagimu?” tanya Kusakabe pelan.
Erika menoleh pada kusakabe, kaget.
“Dibandingkan Sata-kun, aku tidak keren sama sekali. Aku bahkan tidak bisa bilang kalau aku lebih baik darinya. Tapi jika itu aku... Aku tidak akan pernah membuatmu menangis” kata kusakabe mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendamnya.

“Maafkan aku. Kusakabe-kun, aku masih...”

“Aku mengerti. aku tahu perasaanmu.. Itu sebabnya kau tidak perlu menjawab sekarang. Hanya untuk hari ini... Bisakah kau memberiku kesempatan untuk membuatmu tersenyum? Aku akan melakukan yang terbaik.” Kata kusakabe
“Yaa”  angguk Erika


Kamiya berjalan bersama Sata dan beberapa cewek-cewek cantic seperti yang ia rencanakan dulu. Maklum dia juga termasuk cowok playboy disekolah jadi cewek-cewek nempel padanya. Di belakangnya Sata juga berjalan mengikutinya tapi tetap jaga jarak dengan kamiya dan cewek-cewek itu.

Saat cewek-cewek itu masuk ke toko perhiasan, Sata melihat perhiasan ditampikan dikaca. Ada perhiasan untuk cewek dan ada kalung anjing juga. Sata jadi teringat ucapan Erika yang akan bahagia jika ia menerima hadiah dari orang yang dicintainya.
“Sata-kun! Ayo pergi!” ajak Kamiya.



Mereka lalu pergi ke sebuah karaoke.
Sata terlihat tidak menikmati acara itu. tiba-tiba ia berdiri dan berjalan keluar.
“Hei, Sata-kun. Kau mau kemana?” tanya Kamiya
“Toilet.” Jawab Sata dan buru-buru keluar.

Kamiya berbisik sesuatu pada seorang gadis yang ada disebelahnya.



Sata keluar dari ruangan karaoke kamiya dan teman-teman lainnya..
“Apa sih yang aku lakukan?” gumam Sata sendirian menyesali keputusannya pergi bersama Kamiya.

Hpnya tiba-tiba bordering dan ia menerima telpon yang ternyata dari kakaknya, Reika-san.
“Kau benar-benar tak berguna ya?” ucap reika dengan nada kesal pada adiknya
“Apa?”

“Aku mendapat pesan suara dari Erika-chan. Aku mencoba menelponnya tapi tidak bisa.” Jawab reika
“Jadi, kenapa?”

“Tempo hari ketika aku bertemu dengannya. Erika-chan bilang kau cowok baik. Apa kau tidak tahu? Dia sangat terluka dengan kata-katamu? Apa kau benar-benar melihatnya dengan baik? Dia mencoba yang terbaik untuk mengertimu. Perasaan yang paling penting, sampai kau mengatakannya dengan kata-kata, itu tidak akan tersampaikan”

“Diamlah. Aku tahu itu!” seru Sata mematikan telponnya dengan kesal.
Seorang gadis yang ada didalam ruangan yang tadi dibisiki Kamiya, keluar ruangan dan berdiri disebelah Sata.
 

Erika dan Kusakabe pergi ke china town dan melihat penampilan barongshai. Tiba-tiba seseorang lewat dan agak mendorong Erika sehingga tasnya terjatuh. Kusakabe membantu mengambilkan tas Erika. Tanpa Erika sadari gantungan kunci kura-kura yang dibelikan Sata terjatuh.



Mereka lalu berjalan lagi dan Kusakabe mampir ke sebuah toko. Erika menunggu diluar toko.
Setelah agak lama Kusakabe keluar dengan perasaan bersalah karena sudah membuat Erika menunggunya lama.

“Maaf, Ada banyak orang di supermarket.  Kita harus bergegas ke Venus Terrace'kan?” tanya Kusakabe.
“Umm, Kusakabe-kun... Maaf... Sebenarnya mulai sekarang aku mau pergi kesana sendiri. Bahkan jika aku tidak bisa menolong diriku. Setelah mengatakan hal kejam.. Entah kenapa, aku masih ingin mempercayai  kyoya-kun. Aku berfikir "Bagimana jika". Aku sangat minta maaf” kata Erika membungkuk didepan Kusakabe.

Erika masih berharap agar Sata pergi ke Venus Terrace dan mereka akan bertemu disana untuk memasang gembok cinta mereka.

“Jangan meminta maaf.. Aku masih menyampaikan perasaanku padamu meski aku tahu perasaanmu yang sebenarnya. Ya, tidak apa. Aku akan kembali ke hotel dan mengatakan pada guru kalau aku bersenang-senang.”ucap Kusakabe memahami Erika

“Kenapa?”
“Sudah aku bilang kan? Aku... mau cewek yang aku suka bahagia” kata Kusakabe tulus
“Terimakasih” ucap Erika terharu
“Ya” angguk Kusakabe.
Erika lalu berlari meninggalkan Kusakabe.







Sementara itu Sata mencoba menghubungi Erika tapi Telpon Erika tidak bisa di hubungi. Sata mencari di hotel tempat mereka menginap tapi tidak melihat Erika. Ia melihat Tezuka dan Marin serta teman Erika lainnya sedang berbicara, Sata lalu mendatangi mereka.

“Dimana Erika?” tanya Sata
“Aku tidak melihatnya.” Jawab marin
“Bukannya dia dengan Kusakabe-kun?” ucap Tezuka
“Jadi kenapa kau tidak pacaran dengannya?”
“Bukankah kau terlihat sedikit bahagia?” tanya cewek-cewek itu.
Sata tidak menjawab mereka dan segera berbalik pergi.



Sata berlari melewati Kamiya yang baru datang  ke hotel setelah bermain bersama cewek-cewek tadi
“Hei, Tunggu!” seru Kamiya
Sata menghentikan larinya dan menoleh pada Kamiya.

“Apa kau tidak tahu seberapa kau membuatku malu didepan cewek-cewek? Kenapa kau tidak bersenang-senang saja dengan kami? Apa kau tidak bisa membiarkan saja Kusakabe-kun dengan Erika-chan?” ucap kamiya
“Diam. Nikmati saja sendiri.” Sahut Sata berjalan peri

“Aku bilang tunggu! Jangan bertingkah begini. Coba lihat ini. Aku punya 300 alamat email cewek di Hp;ku.Sekali kita hubungi, mereka akan datang dalam sekejap. Dengan kata lain, aku menikmati hidupku 300 kali lipat darimu” ucap Kamiya memperlihatkan contact di HPnya yang penuh dengan nama-nama cewek.

Sata berjalan mendekati Kamiya dan mengambil Hp Kamiya. Ia terlihat menekan beberapa tombol HP kamiya.
“Menyimpan nomer cewek meski kau tidak menyukainya, kau benar-benar tempat sampah” ucap sata
“Tempat sampah?”

“Selama dengan mereka.. Apa kau pernah punya cewek yang ingin kau lindungi? Seorang cewek yang kau pikirkan lebih dari apapun. Apa kau punya? Seorang cewek yang jika hilang darimu. Akan ada perasaan sakit didadamu. Apa kau punya seseorang yang seperti itu? Aku tahu kau pasti tak mengerti sama sekali. Suatu saat kau akan bertemu orang yang seperti itu.” ucap Sata pelan

“Kenapa?”
“dulu… aku seperti dirimmu” ucap Sata
“Berhenti mempermainkanku.” Kata Kamiya sinis
“Begitulah” ucap sata sambil mengembalikan HP Kamiya lalu ia berlari pergi lagi.



Kamiya melihat hp yang diserahkan sata dan ia terkejut melihat contactnya yang penuh nama cewek-cewek jadi kosong semua. Sata sudah menghapus contactnya.
“Bajin*an itu. Dia menghapus semua nomer! “ dengus Kamiy tapi ia tak Nampak kecewa kontaknya dihapus Sata seperti itu..

Sementara itu Marin dan Tezuka dan kedua gadis lainnya yang mellihat kejadian itu jadi tersenyum.
“Dia sepertinya serius” ucap marin
"iya.. Pangeran Iblis".  Ucap Tezuka
Mereka memahami perasaan Sata pada Erika saat Sata begitu panic mencari Erika.  Sata sepertinya menyimpan perasaan pada Erika.


Erika berlari ke Venus terrace. Ia menaiki anak tangga dan ia  kehabisan nafas begitu sampai ditempat itu.  Erika tidak melihat ada siapapun disana, apaagi Sata.
“Dia tidak datang.” Gumam Erika melihat gembok-gembok yang terpasang disana.

Erika memandang pemandangan kota yang mulai berwarna orange karena matahari yang hampir terbenam. Erika lau mencari gembok kunci ditasnya dan betapa terkejutnya Erika saat ia tidak melihat gantungan kunci kura-kura ditasnya.


Sata memutuskan mencari Erika di venus terrace. Sata sampai disana sudah malam dan ia tidak menemukan Erika. Sata menghubungi Erika lagi tapi Erika tidak mengangkat telponnya.”
“S*al angkat telponnya dong!” gerutu Sata

Sata lalu membuka buku agenda yang dibuat Erika untuk jam bebas ketempat yang ingin  ia kunjungi bersama Sata.
Sata terus berlari menuju ke lokasi yang ada di agenda itu tapi ternyata Erika tidak ada disana.


Erika pergi ke china town untuk mencari gantungan kuncinya disana. Ia yakin ada disana karena kejadian barang-barangnya yang sempat berhamburan disana.  

Lokasi itu ternyata sudah dibersihkan jadi Erika memutuskan mencarinya ke tempat sampah. Erika membongkar-bongkar tempat sampah sampai dilihat beberapa orang yang meewatinya dengan tatapan mencemoohnya.

Tapi alangkah senangnya Erika saat ia akhirnya menemukan gantungan kunci kura-kura itu “Ketemu!” serunya senang.


 Gadis –gadis yang melewati Erika berbisik-bisik dengan temannya.
“Apa kau melihat gadis itu? Apa yang dia lakukan di tempat pembuangan sampah?”
“Dasar jorok!”

Saat itu Sata lewat disebelah mereka dan Sata ikut melihat kearah pandangan mata gadis-gadis itu.

Sata terkejut mengenali tubuh Erikayang jongkok didekat tempat sampah. Sata segera berlari ke tempat Erika.

“Oi, Erika! Apa yang kau lakukan disana?!” teriak Sata


Erika terkejut mendengar suara Sata. Erika berdiri dan melihat Sata yang berlari ke arahnya .
“Kyoya-kun...kenapa?”
“Jangan nanya "kenapa"", anjing bodoh!”Menelponmu sepanjang waktu dan mencarimu berkeliling!”

“Aku kehilangan Gantungan Kunciku jadi…”
“gantungan kunci? Jadi itu sebabnya kau mencarinya di tempat sampah?
“Soalnya meski itu hanya bohong atau tidak. Waktu yang aku habisikan bersamamu adalah kenangan yang indah. “
“Kau benar-benar sangat bodoh.” Ucap Sata tertawa.

“Aku sudah memutuskan.” Kata Erika.
“Apa?”

“Aku mau berhenti jadi gadis serigala. Aku berhenti.” Ucap Erika tertawa (dipaksakan).

Erika sesekali menatap mata Sata. Wajahnya terlihat sangat sedih

 “Terimakasih atas semuanya. Entah kenapa... Aku benar-benar berfikir untuk berhenti. Aku sangat bodoh kan? Bukankah lebih baik jika aku melakukannya dari awal... Tanpa pacar... Karena benci sendirian... Aku berbohong. Tapi... Aku jadi beneran menyukaimu. Berjalan bersamamu sangat menyenangkan. Sangat menyenangkan tapi Aku tidak masalah jika itu hanya pura-pura. Aku ingin berada disampingmu. Aku benar-benar minta maaf.” Ucap Erika sedikit terisak tapi mencoba ditahannya.

“Lalu dengan ini, maksudnya.. Kau tidak mau lagi memerankan peranmu kan?” tanya Sata
Erika mengangguk

“Aku mengerti..” ucap Sata yang terus memperhatikan wajah Erika yang tertunduk didepannya.



“Apa kau pikir kau diperbolehkan menyiram wajah tuanmu dengan air?” seru Sata
Erika menatap Sata dengan mata yang penuh airmata yang siap berlinang diwajahnya. “Itulah kenapa kau bilang aku berhenti!” seru Erika berkaca-kaca

“Jangan bertingkah sombong padaku!” seru Sata. Ia mengambil sesuatu dari sakunya lalu ia berjalan mendekati Erika dan memasang sesuatu di tubuh Erika. Ia lalu berjalan mundur dan memperhatikan Erika lagi.
“Dilehermu…  “ ucap Sata
Erika meraba lehernya dan menemukan kalung yang tadi dipasangkan Sata padanya.

“Jika aku memberimu kalung anjing sungguhan, orang-orang akan mengejek seleraku.”

Erika terdiam tidak mengerti maksud Sata tiba-tiba memberikan kalung padanya. Ia hanya diam membisu menatap Sata dengan airmata yang berlinang.

“Itu bukti kalau kau milikku. Jangan lupakan itu.” ucap sata dan membelakangi Erika.


“Aku tidak mengerti.” Ucap Erika terisak
“hah?” Sata berbalik melihat Erika.

“Aku tidak tahu bagaimana perasaanmu! Jika kau tidak mengatakannya, aku tidak tahu!” seru Erika masih dengan airmata yang berlinang.

“Mulutmu yang berisik itu...”Sata berjalan mendekati Erika lalu ia memeluk Erika dan mencium bibirnya.
Sata melepaskan ciumannya dan ia memeluk Erika erat “Aku mencintaimu.” Ucapnya pelan.


Erika terkejut dengan pengakuan Sata. Airmatanya semakin deras berlinang bukan karena sedih lagi tapi karena bahagia.

Sata melepaskan pelukannya dan mengusap kepala Erika “Ayo kita pulang!” ucapnya berjalan mendahuui Erika.

Sata berbalik dan melihat Erika yang masih berdiri ditempatnya dan menghapus airmata. “Ayo cepat!.”  Seru Sata.


 Erika lalu mengejar Sata dengan sebuah senyuman disudut bibirnya.
“Apa? Kau bilang apa.. hehe?” seru Erika tertawa-tawa
“Apa yang kau katakan?” ucap Sata pura-pura tidak paham maksud Erika karena ia pasti akan malu klo harus mengulang kalimat itu lagi.

“Katakan sekali lagi.” rengek Erika bergelayut dilengan Sata
“Aku tidak mau, anjing bodoh.”

“Katakan sekali lagi! Ayo dong.” Desak Erika.
“Tidak mau!”

“Ayo katakan sekali lagi!”
“Jangan pikir bisa memaksa tuanmu. Lari yuk!” ucap Sata berlari-lari

“Hei, tunggu. Katakan lagi!”
“Ayo, jangan sampai tertinggal dibelakang.”

“Hei! Kyoya-kun, katakan lagi!” seru Erika mengejar Sata sambil tertawa-tawa bahagia.



~~TAMAT~~