Senin, 03 Oktober 2016

Wolf Girl & Black Prince - Part 3


Sekolah akan mengadakan karya wisata maka tiap kelas dibentuk kelompoknya masing-masing. Erika ternyata satu kelompok dengan cowok yang terdiam dikelasnya, Kusakabe-kun.
Erika di kerumuni oleh 4 orang gadis teman sekelasnya.

“Erika, kau sial, satu kelompok dengan Kusakabe-kun. Aku prihatin.”  Ucap Tezuka
“Tapi serius, kelompok karya wisata itu membosankan.” Kata Marin
“Bagaimana denganmu, Erika? Bukankah kau akan kencan dengan pangeran di jam bebas?” tanya Tezuka

“Ya, tentu saja.” Jawab Erika setengah malas menjawab. Ia sedang memikirkan hubungannya dengan Sata jadi ia tak begitu menghiraukan pembicaraan teman-temannya yang berencana akan bolos.


Saat istirahat Erika menemui Sata dan mengajak Sata bertemu saat jam bebas di karya wisata sekolah.
“Jam bebas?” tanya Sata
“Ya, untuk karya wisata. Aku pikir aku ingin berkeliling denganmu.” Jawab Erika
“Kau pasti sudah mengatakan sesuatu yang tidak biasa ya?” ucap Sata curiga sudah berbohong apalagi pada teman-temannya.
“Tidak ada maksud tersembunyi kok. Aku hanya ingin jalan-jalan.” Bantah Erika
“Baiklah” kata sata menyetujuinya.
“Sungguh?” tanya Erika tak percaya
“ habis berkeliling, aku rasa aku juga mau melakukannya dengan anjingku.” Sahut Sata

Erika sangat senang sampai ia yang sedang duduk melompak berdiri dan berteriak “Yatta~~!kau tahu, aku akan memikirkan kencan yang sempurna nanti!” janji Erika sambil bersenandung dan berjoget.

“Kau semakin lama semakin benar-benar suka bertingkah seperti ini.” Ucap Sata pelan memperhatikan ulah Erika
“Eh, apa?”
“Bukan apa-apa” sahut Sata tidak mau mengulang ucapannya.


Pembentukan pemimpin kelompok karya wisata tiap kelas sudah diilakukan. Erika dan Kusakabe kun menjadi pemimpin kelompok dikelasnya.
Erika Nampak sedih saat tau ia jadi panitia sehingga ia harus berkoordinasi dengan panitia lainnya dan itu membuatnya akan sangat sibuk.

“ Aku akan memimpin kelompok tour nanti. Sepertinya aku tidak bisa pulang bareng Kyoya-kun untuk sementara.” Ucap Erika berjalan didepan Kusakabe-kun
“Maaf, Shinohara-san. ini karena aku tidak beruntung.” Ucap Kusakabe-kun

“Tidak kok. ini sama sekali bukan salahmu? Kau tahu, aku juga  tidak beruntung.” Ucap erika
“Itu tidak benar. Itu karena aku.” Sahut kusakabe tertunduk
Erika memperhatikan Kusakabe-kun dan ia baru tersadar klo cowok itu tidak memakai kacamatanya. Erika melihat wajah Kusakabe jadi berbeda.

“Kusakabe-kun, jadi begitu wajahmu ya? Karena kau selalu pakai kacamata banyak yang tidak memperhatikan.” Ucap Erika memperhatikan wajah kusakabe.

Cowok itu baru tersadar klo ia tidak memakai kacamata. Ia jadi malu dan segera merogok saku celananya untuk mengambil kacamatanya dan memakainya.
“Maaf.” Ucap Kusakabe-kun
“Kenapa?”

“Aku terlihat seperti cewek dan itu menjijikkan.” Ucap kusakabe-kun menjelaskan alasannya memakai kacamata itu.
“Tidak kok! Kau terlihat ganteng dan aku yakin akan jadi populer.” Ucap Erika jujur. Wajah Kusakabe memang tampan tapi mungkin dulu banyak yang bilang dia cowok cantic jadi ia mau dan mengakalinya dengan memakai kacamata.

“Tidak mungkin bagiku untuk popular” bantah Kusakabe
“Geez! Jangan menyangkal apapun! Jika seseorang serius mengatakan itu padamu, bukankah itu kasar? Benar begitu kan? Menyangkal apapun yang orang katakan padamu, artinya kau tidak mempercayai mereka.” Ucap Erika.

“Aku pikir juga gitu”
“Itulah kenapa tidak ada yang berfikir kau menjijikkan okay? Aku rasa kau seharusnya percaya diri dan lakukan seperti apa yang kau lakukan.” Lanjut Erika menasehati.

Mereka terus berjalan kembali ke kelas mereka. Tanpa Erika sadari sebenarnya mereka melewati kelas Kamiya. kamiya yang saat itu sedang didepan kelasnya dan berbicara dengan temannya, mendengar seseorang sedang berbicara saat ia melirik sekilas ia melihat Erika dan Kusakabe. Erika terlihat berbicara dengan akrabnya dengan Kusakabe.


Kamiya pergi menemui Sata yang juga akan pulang sekolah.
“Sata-kun!” panggilnya
Sata menoleh tapi tidak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan dengan santainya dan membuat Kamiya mengejarnya.

“Untuk karya wisata kita... Aku meminta beberapa gadis untuk menemani kita ke karaoke.” Ucap kamiya berjalan disebelah Sata.
“Aku pass (tidak ikut). Aku tidak mau ikut rencanamu.” Sahut Sata

“Jangan bilang kau akan pergi kencan dengan Erika-chan? Apa tidak masalah klo aku mengatakan yang sebenarnya pada semua orang? Klo Erika-chan berbohongan. “

Sata menghentikan langkahnya dan memperhatikan kamiya. Lalu ia tersenyum sinis dan mendengus sebelum ia melanjutkan langkahnya.

“Padahal kau seperti pangeran... kenapa kau seperti itu. Aku melihat Erika-chan bersenang-senang dengan cowok lain.” Lanjut Kamiya memanas-manasi Sata tapi cowok itu tetap berjalan mendahuluinya.


 Sata ternyata tidak langsung pulang. Ia pergi ke ruang latihan basket dan ia bermain sendiri sepertinya sedang ada yang dipikirkannya.


Sementara itu Erika dan Kusakabe-kun sedang membahas karya wisata dikelas mereka. Hanya ada mereka berdua ditempat itu. duduk berhadap-hadapan.

“Shinohara-san... Apa kau pikir melakukan ini sudah cukup?” tanya Kusakabe menunjukkan gambarnya
“Kusakabe-kun, kau pandai menggambar.” Puji Erika

“Itu tidak cocok dengan orang sepertiku”
“Boleh aku lihat?” tanya Erika
“Silahkan.”

“Boleh aku ambil ini juga?” tanya Kusakabe mengambil buku wisata yang sedang dilihat Erika
“ya…” Erika mengamati hasil lukisan Kusakabe

Kusakabe melihat lokasi wista yang tadi dilihat Erika “Ini tempat yang indah. Kau akan kesana dengan Sata-kun?” tanyanya
“eih?”
“Aku mendengar pembicaraan dari Tezuka-san kalau kau akan kencan dengan Sata-kun selama jam bebas.”

“oh Begitu.. Kau juga satu kelompok dengan kami kan?”
“iya jawab Kusakabe


"Monumen Gembok Cinta" Jika kau pergi dengan seseorang yang kau suka dan meletakkan gembok disana, kalian akan bersama selamanya. Ini hebat” ucap Kusakabe membaca tulisan di wisata itu
“ya'kan? Tapi aku rasa Kyoya-kun tidak suka ginian.” Ucap Erika
“Kenapa?”

“Aku rasa dia bahkan bukan tipe yang mau berkencan” jawab Erika
“Bahkan meski kau bilang mau kesana?”
“itu tetap Tidak mungkin. Itu terlalu mustahil.” Jawab Erika

“Benarkah? Jika itu aku, aku akan melakukan apa saja untuk orang yang aku sukai.” Ucap Kusakabe
“Aku yakin siapapun yang jadi pacarmu akan sangat bahagia.” Kata Erika tersenyum saat pandangan mata mereka bertemu.


Erika lalu menunggu dihalaman sekolah. Ia berdiri sambil browsing gambar gembok yang lucu-lucu. Erika mendengar suara langkah kaki orang yang berjalan ke arahnya.
“Kusakabe-kun?” panggil Erika menoleh ke arah orang yang sedang mendatanginya. Erika terkejut saat melihat klo yang datang adalah Sata.

“Siapa yang kau panggil "Kusakabe-kun"?” ucap Sata tidak suka.
“Kyoya-kun! A-apa kau menunggu---“ Erika gugup saat tau klo Sata ternyata menunggunya pulang. Tepat saat itu Kusakabe kun keluar dari pintu sebelah Erika.

“Tidak! Ayo pulang.” ucap Sata sedikit kesal dan berjalan mendahului Erika.

Erika langsung menoleh pada Kusakabe –kun dengan penuh penyesalan. Ia memberikan kode permintaan maaf dengan tangannya. Erika lalu mengejar Sata.
  


“Apa kau membuat janji dengan laki-laki itu?” tanya Sata saat mereka berjalan berdampingan.
“Oh, Kusakabe-kun? “ tanya erika
“Ya.”

“oh Ada sesuatu yang ingin dia belikan untuk ultah temannya jadi aku menyarankannya toko yang aku tahu. Ah! Tapi bukan untuk hari ini jadi tidak apa-apa kok.” Jawab Erika
“Omong kosong. Bukankah orang-orang hanya membelikan hadiah jika mereka menyukainya?”

“eihhh..Jadi kau tipe cowok yang memberikan hadiah meskipun itu bukan hari ulang tahun ?” tanya Erika
“Tapi bukan hobiku memberi hadiah pada cewek.”
“Kau benar”

“Tapi... Jika kau mau, aku tidak masalah membelikanmu hadiah.”
“heih?” Erika langsung bersemangat
“ Misalnya kalung anjing buat jalan-jalan” lanjut Sata
“Benarkah? Aku senang banget!” seru Erika

“hah Apa kau bodoh? Apa yang kau katakan?” Sata kegi Erika bahkan mau jika ia membellikan kalung anjing untuknya.
“Jadi apapun yang kita dapat dari orang yang kita suka, akan membuat kita senang. Itu spesial jadi aku sangat senang” ucap Erika
“Bodoh, aku bercanda doang kenapa kau sampai terpengaruh begitu.” Kata Sata membuyarkan harapan Erika dapat kado dari sata.



Erika pergi bermain ke rumah Ayumi. Ia sudah membeli gembook dan Erika menghiasinya dengan manik-manik berbentuk hati.

“Aku ingin cepat pergi dengan Kyoya-kun ke Venus Terrace jika memungkinkan” gumam Erika
“Tidak ada Venus Terrace di agendanya pangeran tauk” ucap Ayumi

“Karena itu jika dia kesana dan aku belum datang, dia akan sebel jadi aku bisa mengejutkannya’
“Apa tidak masalah memasang gembok dengannya padahal kau bukan pacarnya”
“Yah aku juga tahu itu.. Geeezzz, San-chan! Kau menyebalkan! Padahal aku sedang bersemangat.” Gerutu Erika menghentikan kegiatannya memasang manik-manik di gembok itu.

“Aku mencemaskanmu. Jika sesuatu terjadi saat karya wisata itu aku tidak bisa datang dan membantumu.” Ucap Ayumi khawatir “ Sekarang daripada menyusun rencana kencan... Bukankah lebih penting untuk memastikan perasaan Kyoya-kun padamu?”

“Lalu... Bagaimana jika aku mengaku dan ditolak? Aku tidak bisa lagi berkencan dengannya. Padahal aku sudah bilang pada Marin aku akan kencan.” Ucap Erika

“Ini karena kau selalu berfikir sempit dan karena itulah kau tidak bisa berhenti menjadi pacar pura-puranya. Tidak peduli seindah apapun kenanganmu sebagai pacar pura-puranya, kau bukanlah pacar sungguhannya” kata ayumi

“Aku tahu” jawab Erika pelan


Erika kembali  ke rumahnya dan melihat foto-fotonya bersama Sata. Erika membuat agenda wisatanya bersama Satan anti disaat jam bebas karya wisata.  Ia masih galau untuk menyatakan perasaannya lagi pada Sata. Ia sangat sedih dan takut klo sata akan menolaknya.


Pulang sekolah Erika dan Sata pergi ke restaurant Takeru. Begitu melihat keduanya takeru menitipkan restaurannya sebentar pada keduanya.

Erika memperlihatkan agenda wisata mereka berdua pada Sata.
“Kau benar-benar bagus menggambarnya” puji Sata melihat-lihat gambar dan membaca tulisan Erika.

“Ketika kau bilang kau suka yakisoba,Kusakabe-kun bilang kalau disana ada warung yang enak. Hanya orang lokal yang tahu lokasinya” ucap Erika
“ohhhh.. “ gumam sata

“Ada sesuatu yang mau aku pastikan.” Ucap Erika pelan
“Apa itu? Soal apa?” tanya Sata. Erika masih terdiam “ tentang apa? Kau bisa bilang apapun. Jika tidak masalah, aku akan mendengarkanmu ” ucap sata.

Erika berdiri dan menjauhi  Sata.
“Apa sih. Cepat katakan saja.” Desak Sata penasaran. Ia hanya bisa melihat punggung Erika karena gadis itu sedang membelakanginya.

“Bagaimana perasaanmu padaku Kyouya-kun? Aku menyukaimu, Kyoya-kun. Sekarang aku menyadarinya, aku selalu memikirkanmu sepanjang waktu. Kau memenuhi isi kepalaku. Tapi, Kyoya-kun... Bagimu, aku... Hanya seseorang untuk menghabiskan waktu saja? Seekor anjing penurut?  Itu saja.?” tanya Erika tanpa berani melihat Sata.

Sata terdiam lama “Kau benar-benar masalah besar. Aku mengerti meski kau tidak mengatakannya, Erika. “ ucap Sata berjalan mendekati Erika. “Tidak peduli seberapa bergunanya seorang cewek, aku tidak akan tetap dengannya kalau tidak suka kan?” lanjutnya sambil membungkuk dan mengelus kepala Erika lembut.

Erika kaget dan hatinya penuh harap Sata menyukainya juga.



“Aku tidak mengatakannya karena aku malu tapi... Aku juga punya perasaan padamu, Erika.” Ucap sata
Erika terbelalak “Benarkah?”
“ya” sahut Sata tersenyum.

“Lalu kalau begitu aku mau ke Venus Terrace,”
“Venus Terrace? Tentu saja, tidak masalah. Aku akan pergi kemanapun kau mau.” Jawab Sata setuju
“ Benarkah?!”
Erika langsung bahagia dan bersemangat. Ia mengambil agenda wisata yang sudah dibuatnya untuk mereka berdua.
“Apa kau tahu, ada rumor kalau kita pergi kesana dengan seseorang yang spesial dan mengunci gembok cinta, kita akan bersama selamanya.”

“gezzz… jadi sampai kapan kau akan bertingkah begini?” ucap Sata yang tiba-tiba tertawa mengejek.
Erika terkejut dan menatap Sata kebingungan.


Sata tertawa-tawa dan berjalan ke kursinya tadi “Kau terlalu mudah ditipu! Itu bohong! Tidak ada alasan aku akan berkata manis seperti itu! Bagaimana kau bisa hidup dengan cara ini? Kau akan mudah ditipu co---“ Sata masih tertawa mengejek dan terus berbicara sampai Erika menyiramkan air putih ke wajah Sata sampai cowok itu terdiam.

Erika tertunduk dan hanya terdengar isak kecilnya saja. Erika membuang agenda wisata dan mengambil tasnya lalu pergi dari restaurant itu.


Erika pulang dengan menahan airmatanya. Ia menghentikan langkahnya dan berpikir sata mengejarnya untuk meminta maaf tapi saat ia berbalik tak nampak sata mengejarnya. Erikapun menangis.


Erika pergi ke rumah Ayumi. Saat ia menekan bel rumah Ayumi. Gadis itu lalu keluar rumah. Ia terkejut melihat keadaan Erika yang keliatan sedih.
“Erika?”
“San-chan” isak Erika

“Ada apa?” tanya Ayumi khawatir
“San-chan~~~!”
“Apa yang terjadi?

“Apa kau tahu? Aku berhenti jadi cewek serigala.” Tangis Erika lalu pecah. Airmatanya membanjiri wajahnya
“Ya Kemarilah” ucap ayumi memeluk Erika erat. Erika menangis dalam pelukan Ayumi.


Sata pulang ke rumahnya dan ia teringat wajah Erika saat kejadian yang terjadi tadi di restaurant Takeru. Ia merasa sedikit bersalah atas ucapan dan perbuatannya yang keterlaluan saat itu..


Hari-hari berlalu dan tiba saatnya untuk karya wisata sekolah mereka. Didalam bisa Erika melihat foto-fotonya bersama Sata.

Sampai dilokasi, murid-murid diberi acara bebas sebentar. Tezuka, marin dan 2 temannya mengajak Erika turun dari atas mobil seperti rombongan kelas lainnya.

“Ayo pergi Sepertinya menyenangkan.”
“Erika, Cepetan. Ayo.”

Erika berdiri “Ada yang mau aku katakan pada kalian!” ucapnya.
“ Ada apa?  Apa yang terjadi?” tanya ke empat gadis itu.


“Maafkan aku. Aku dan Kyoya-kun tidak pacaran.” Kata Erika mengakui keadaan yang sebenarnya.
“Hah? Apa maksudmu?” ke empatnya sangat terkejut dengan pengakuan Erika yang tiba-tiba itu.

“Kami menipu kalian semua. Ketika aku bilang... Aku dan Kyoya-kun berpacaran, itu semua bohong” ucap Erika
“Serius?”
“Sungguh?”

“Semua pengalaman cintaku dan... itu hanya agar aku bisa ngobrol dengan kalian. Aku meminta Kyoya-kun berpura-pura jadi pacarku. Sebenarnya aku tidak pernah berkencan dengan siapapun, bahkan belum pernah ciuman sama sekali. Aku rasa kalian akan menghindariku jika kalian sampai tahu. Aku takut sendirian dikelas. Maafkan aku” ucap Erika penuh penyesalan.

“Erika. Kau benar-benar menyakiti kami.” Kata Tezuka
“Itu pikiran sempit. Ayo teman-teman.” Ucap marin mengajak yang lainnya pergi.

Mereka lalu meninggalkan Erika sendirian. Sebenarnya saat itu Kusakabe masih ada didalam bis jadi ia mendengar semuanya.


Kusakabe berjalan berkeliling sendirian. Tanpa sengaja ia meihat Sata yang sepertinya sedang menunggu seseorang (Erika?). Ia lalu menghampiri sata.
  
“Beberapa waktu lalu, didalam bus... Shinohara-san mengatakan semuanya pada teman-temannya kalau kalian pura-pura pacaran.” Ucap Kusakabe
“Hah?” Sata memperhatikan Kusakabe

“Apa itu beneran hanya bohongan?” tanya kusakabe
“Kenapa kau tiba-tiba mengatakan hal itu? Tidak ada hubungannya denganmu.” Ucap sata

“Ada. Aku menyukai Shinohara-san. Aku akan melakukan apa saja agar dia tersenyum.”kata Kusakabe mengaku pada Sata

“Kenapa kau tidak jadi pacarnya saja dan kalian bisa hidup bahagia” ucap Sata sok cuek dan berjalan pergi.

“Tapi Shinohara-san... padamu,”
“Tidak ada urusannya denganku. Lakukan apapun yang kau mau.” Sahut Sata berjalan pergi.


Acara karya wisata dimulai. Mereka diajak ke sebuah gedung bekas bangunan yang kena dampak gempa bumi. Seteah selesai mereka lalu meninggalkan gedung. Saat keluar gedung Sata melihat Erika sedang berdiri sendirian sambil memperhatikan peta. Sata memperhatikannya dari jauh.


Pak guru mengumpulkan semuanya dan memberitahukan klo ini adalah jam bebas jadi mereka bisa pergi kemana saja tapi harus kembali ke lobi hotel tepat waktu yang sudah ditentukan. Murid-murid langsung senang mendengarkan pengumuman itu dan mereka membubarkan diri.


Erika berjalan seorang diri menyusuri kota. Erika kebingungan ia harus pergi kemana. Erika mencoba menghubungi Reika-san tapi ternyata nomernya sedang tidak aktif.

Erika lalu meninggalkan pesan suara.
“Hello, Reika-san. Maaf tiba-tiba menelponmu. Ini Erika. Aku sedang di Kobe sekarang untuk karya wisata Aku mau.. Maafkan aku.. Bahkan meski kau menyemangatiku. Aku tidak bisa berusaha yang terbaik. Maafkan aku.” Erika lalu menutup telponnya.
Tiba-tiba banyak pesan masuk dari teman-temannya.
- Dasar pembohong
- Minta maaflah pada Kyoya-kun
- Menjijikkan, apa-apaan ini
- berhenti mengganggu Kyoya-kun
- Apa kau bodoh?
- Pembohong. Tidak bisa dipercaya
- Kyoya kasihan sekali

Erika sangat sedih dan mematikan Hpnya.



Bersambung Part 4 Ending

1 komentar: