Sata
berlatih basket bersama teman temannya. Saat ia istirahat tiba-tiba Kamiya
mendekatinya.
“Sa-ta-kun!”
sapa Kamiya
Sata
melirik sinis pada Kamiya.
“Jangan
bicara denganku seolah kita deket.” Ucapnya sinis
“Sata-kun...
apa kau tidak mau gabung denganku?”
“hah?”
“ayo
kita bersenang-senang! jika kita bersama-sama... gadis-gadis yang bisa kita
dapat akan bertambah dua kali lipat. Dengan bersatu, para cewek akan tunduk
pada kita!” lanjut Kamiya menjelaskan maksudnya.
“Itu
menjijikkan” ucap Sata dingin
“Semakin
banyak wanita yang bisa kita dapat, kita akan lebih senang. itu naluri
laki-laki! Bahkan meski aku tahu diriku. Kau dan aku jenis yang sama. Kita
berdua spesial.”
“Kau
doang yang berfikir gitu.” Sahut Sata berjalan meninggalkan Kamiya.
Libur
musim dingin sudah tiba. Erika tidak punya acara apa-apa jadi ia hanya pergi ke
rumah Ayumi. Sahabatnya itu sedang mengajari dua adik kembarnya belajar, Erika
menghabiskan waktunya dengan melihat status teman-temannya.
“Hebatnya..
Tezuka pergi dengan pacarnya yang lebih tua selama 4 hari 3 malam untuk
traveling. Tunggu-- Dimana Marin? Hawaii? Kerennya~~ Aku juga mau kencan~!”
gumam Erika melihat foto teman temannya yang sedang liburan.
Ayumi
berjalan ke kursi dekat Erika duduk.
“Oh?
Apa yang pangeran iblis sadismu lakukan sekarang?” tanya Ayumi
“Aku
tidak tahu.” Jawab Erika pasrah
“Kau
tidak akan tahu jika tidak menghubunginya.” Saran ayumi
“Aku
tidak menghubunginya dan aku bahkan tidak menerima pesan darinya sejak libur
musim dingin. Yah mau bagaimana lagi, kami hanya pasangan pura-pura jadi ya
begitulah..” ucap Erika cemberut
“Apa
kau sedang merajuk? Mungkin kau mulai menyukai pangeran iblis.” Sindir Ayumi
“Tidak
tidak tidak. tidak mungkin begitu! Tak mungkin ku lakukan. Cowok itu terlalu
berbelit!” jawab Erika.
Tiba-tiba
ada pesan masuk dari temannya. Tezuka dan Marin bertanya kepadanya kemana ia
pergi bersama Sata di liburan musin dingin itu? Erika kebingungan untuk
menjawabnya.
Erika
lalu mengirim pesan pada Sata untuk menemaninya jalan-jalan. Sata menyetujuinya
dan mereka pergi berdua. Mereka naik kereta dan duduk bersisian.
“Aku
pikir kau tidak akan datang.” Ucap Erika pada Sata
Sata
menoleh pada Erika “Karena aku lagi bosen. Aku mau melihat wajah anjingku
sebentar dan main dengannya.” Jawab Sata santai.
“Terimakasih
banyak.” Jawab Erika. Ia tetap merasa bersyukur Sata mau menemuinya meski
ucapan cowok itu agak kasar tapi sepertinya hatinya baik.
Mereka
berdua pergi ke aquarium raksasa (sea world). Saat mereka sedang melihat
Aquarium yang besar Erika bertanya pada Sata “Hei... Apa kau kurang sehat hari
ini?”
“Kenapa?”
“Entah
kenapa... Kau tidak tampak jujur... seperti yang selalu kau lakukan.” Jawab
Erika
“Berisik.
Bukannya kau mau kita mengambil foto bareng disini?”
“oh
Kau benar.” Sahut Erika teringat tujuan mereka kesana adalah mengambil foto
liburan bersama dan dipamerkan pada teman-temannya. Erika mengambil Hpnya dan
mengajak Sata untuk wefie. Sata tersenyum saat akan diambil fotonya, tapi
setelah selesai wajahnya kembali dingin.
Mereka
lalu melihat pertunjukkan lumba-lumba. Keduanya terlihat rileks dan
menikmatinya. Mereka lalu pergi ke ruangan yang paling atas untuk mengambil
foto wefie lagi.
Setelah
itu Sata pergi ke toko souvenir dan membeli 2 buah souvenir gantungan kunci berbentuk kura-kura warna kuning. Sata lalu
mengulurkan sebuah untuk Erika.
“Nih.
Ini sudah cukup sebagai bukti kan?” ucap Sata
“Makasih”
ucap Erika sedikit terkejut dengan ide sata itu.
Erika
lalu mengajak Sata foto lagi.
Mereka
beristirahat untuk makan siang. Saat makanan datang Erika tidak langsung
memakannya malah senyum-senyum mengambil foto makanannya.
“Apa
yang menyenangkan dari memfoto makanan? Cepat makanlah!” ucap Sata
Erika
sedikit cemberut mendengar ucapan Sata “Itadakimase”
Eriak
lalu mengambil sesendok makanan dan memakannya.
“hmmm..Ini
enak! Kamu mau mengiicipi ini?” ucap Erika refleks saat merasakan makanan itu
sangat enak tapi Sata tidak memesan makanan. Jadi ia ingin Sata mencoba makanan
itu.
“Tidak
mau. Aku benci yang manis-manis.” Jawab Sata sedikit lemah dan terbatuk.
Erika
melihat sekelilingnya ternyata semua yang ada disana kebanyakan pasangan
kekasih. Mereka terlihat mesra saling menyuapi pasangannya.
“Mesranya.
mereka berdua saling mencintai satu sama lain untuk mengisi hati mereka.” Ucap
Erika iri.
“Aku
hanya melihat cinta sebagai sebuah permainan” sahut Sata
“heih?”
“Hal
yang nyata dari cinta bukan cinta itu sendiri tapi siapa yang kita cintai'kan? Merka
hanya ingin terlihat seolah saling mencintai didepan umum aja. Mereka tidak
benar-benar mencintai pasangannya”
“Kyoya-kun...
apa kau pernah berpacaran dengan seseorang karena cinta?” tanya Erika
“Tidak
pernah”
“Kenapa?
Kau kan popular”
“aku
tahu. Tidak ada wanita yang serius bisa membuatku tertarik.
“mereka
tidak nyaman saat bersamamu?”
“Merekalah
yang tidak membuatku nyaman” jawab Sata percaya diri
“Kau
payah!.” Gerutu erika
“Berisik.
Ngomong-ngomong, cinta bukan hanya tentang menemani seseorang makan. Bahkan
tanpa hal itu, itu sudah menggangguku.. Aku tidak bisa memaksa diriku menerima
hal itu.” jawab Sata tapi tatapan matanya kosong seperti melamun saat
mengatakannya.
Erika
terdiam memperhatikan Sata dan membuat cowok itu meliriknya.
“Apa?”
tanyanya pada Erika yang terus menatapnya
“Kau
akan kuat jika berfikir begitu. Aku takut pada diriku sendiri. Aku juga takut
jika aku tidak dengan orang lain” jawab Erika
“Itu
omong kosong.”
Mereka
lalu pulang naik kereta tapi mereka tidak mendapatkan tempat duduk jadi mereka
berdua hanya berdiri didepan pintu. Erika sering mellirik ke Sata yang berdiri
didepannya dan sedang memandang keluar jendela.
Libur
musim dingin sudah berakhir dan sekolah sudah dimulai.
Saat
akan pulang sekolah Tezuka dan Marin tidak melihat Sata datang menjemput Erika
untuk pulang bareng.
“Apa
pangeranmu tidak datang untuk menjemputmu hari ini?”
“Benar
juga. Maaf Sampai nanti.”
Mereka
lalu berpisah.
Erika
masih heran Sata tidak menemuinya dikelasnya jadi Erika nekad pergi ke kelas
Sata.
Dengan
ragu Erika memasuki kelas Sata dan berjalan masuk.
Erika
melihat seorang gadis yang mau melewatinya “Ah, anu... Apakah Sata-kun...?”
“Kalau
Sata-kun, Dia absen karena demam.”
“Demam?”
Erika kaget mendengar Sata sakit. Erika mencari informasi rumah Sata dan
setelah itu ia pergi ke apartemen Sata. Ia membawa oleh-oleh untuk sata.
Erika
menekan bel pintu apartemen sata dengan ragu-ragu. Beberapa detik kemudian Sata
membukakan pintunya
“Ya?”
Sata terkejut melihat Erika berdiri didepan kamarnya.
“Aku
tahu dari Takeru alamatmu dan aku membawakanmu camilan juga.” Ucap Erika
mengulurkan kantong plastic oleh-olehnya.
“Makasih.”
Ucap sata sambil menutup pintu apartemennya.
“Dan,
umm..!”
“Sekarang
apa lagi?” tanya Sata sedikit tidak sabar
“Uhh...
Kau memaksa untuk kencan denganku walau sudah tidak enak badan kemarin'kan?”
tanya Erika
“Diam.
Bukan begitu.” Tiba-tiba sata terhuyung-huyung dan terbatuk seperti mau
pingsan.
“Kyoya-kun?!”
Erika
membantu Sata berbaring di sofa besar. Erika juga membantu memeriksa suhu tubuh
Sata.
“Wooaahh...
Kau demam tinggi. Apakah kau harus ke rumah sakit?”
“Sudah
kok.” Jawab Sata
“Mana
obatnya? Dan apa kau punya makanan? Ayahmu sedang dinas kerja ya?” Erika
berjalan-jalan sekeliling apartemen Sata untuk mencari obat Sata atau sesuatu
yang bisa dimakan sata.
“Kau
tahu dari Takeru ya?”
“sudah
pulang saja. Dia selalu seperti ini sejak kami masih anak-anak. Ini sudah biasa
buatku. Aku tidak bisa berfikir tentang apapun sekarang. Aku tidak butuh
apa-apa. Kau pulanglah!”
“Kenapa
kau bertingkah menyebalkan?Padahal kau selalu mempermainkan aku sepanjang
waktu!” sahut Erika. “ahh Aku membawa sesuatu untuk menurunkan demammu” ucap
Erika merogoh kompres dari sakunya yang ia beli ditoko tadi. Ia berjalan
mendekati Sata lagi.
“Aku
bilang pulang saja! “ ucap Sata. Ia melihat Erika yang melepas tutup pelekat
kompres “Apa? Apa kau mencoba untuk membayar hutangmu?”
Erika
tidak menjawabnya dan langsung menempelkan alat kompres itu ked ahi Sata dengan
sedikit memaksa.
“ahh
Dingin!” gerutu Sata
“Kalau
kau sakit, kau harus membiarkan seseorang memeriksa keadaanmu! Tapi kau
setidaknya bisa memanggilku. Karena aku ini anjingmu.” Ucap Erika
“Memanggil
dirimu sendiri sebagai anjing.. kau putus asa hah”
Erika
menaruh oleh-oleh yang dibawanya ke dalam lemari es.
“buah..Aku
ingin makan yang kecut” uap Sata
Erika
tersenyum “Baiklah. Aku belikan bentar ya?” Erika mengambil didompetnya dan
pergi keluar apartemen.
Sata
tertidur sesaat setelah Erika pergi. Saat ia bangun ia melihat Erika sedang
duduk dimeja makan lalu pergi ke dapur. Erika sepertinya sedang membuat makanan
untuknya. Sata pura-pura tidak melihatnya dan pura-pura tertidur. Ia juga tau
saat Erika meninggalkan apartemennya.
Erika
pulang larut malam. Ia sedikit letih jadi ia sedikit bersenandung untuk
menghibur dirinya sendiri.
Pagi
harinya Sata melihat pesan yang ditulis Erika dimeja dekat sofa tempat
tidurnya.
“Aku menaruh beberapa
makanan kecut di kulkas. Dan aku juga memasak bubur dan ada di mangkuk. Makanlah
kalau kau mau”
Sata
bangkit berdiri dan berjalan ke dapur. Ia melihat bubur yang masih ada dipanci.
Ia tersenyum melihat isinya “Bukankah ini kebanyakan bahan?”
Erika
pulang sekolah langsung buru-buru pergi ke apartemen Sata lagi. Ia langsung
memeriksa suhu tubuh Sata.
”Kau
benar. Demamnya sudah turun.”
“Sudah
aku bilang kan? Aku sudah tidak apa-apa.” Sahut Sata sambil makan makanan yang
dibawa Erika.
“Soalnya
kau tidak masuk sekolah.” Jawab Erika “Syukurlah..Aku pulang dulu ya?”
Erika
lalu berjalan meninggalkan Sata dan mengambil jaket dan siap-siap pergi. Tapi
saat ia melihat ke Sata, cowok itu sedang menatapnya, Erika jadi khawatir lagi.
“Kenapa?
Apa kau masih merasa tidak sehat?” tanya Erika khawatir
“Makasih”
ucap sata. Erika terbelalak mendengar Sata berterima kasih padanya.
“Kenapa
kau berwajah bodoh begitu?” ucap Sata bangkit berdiri
“Ya..soalnya..
Kau mengatakan kata-kata langka.” Jawab Erika
“Kau
bodoh ya? Bahkan anak SD mengatakan itu.”
“Tahu
sih tapi kalau kamu yang bilang... Aku kira kau akan bilang klo aku nyebelin”
“Kamu
nyebelin.” Ucap Sata cepat menimpali ucapan Erika
“Sudah
aku duga”
“Tapi
kalau dibandingkan cewek yang lain... Kau tidak punya maksud tersembunyi
seperti mereka. Itulah kenapa aku berfikir untuk berterimakasih. Itu saja” ucap
Sata.
“sepertinya
ada yang salah denganmu!” ucap Erika berlari kedepan Sata lagi dan mengambil
thermometer “Aku akan memeriksa suhu tubuhmu lagi.”
“Berhenti
bertingkah menyebalkan, bodoh.” Cegah Sata memegangi tangan Erika. Mereka
saling menatap dengan jarak yang begitu dekat.
Tiba-tiba
pintu terbuka dan Takeru masuk.
“Kyoya!
Aku bawa minuman nih!” Takeru terkejut melihat ada Erika disana “Erika-chan,
kau kesini?”
Erika
melepaskan pegangan tangan Sata “Aku akan pulang sekarang. Dan kau sebaiknya
besok masuk sekolah!” ucap Erika tanpa melihat ke Sata dan langsung berlari
keluar dengan panic.
Setelah
keluar dari kamar Sata, Erika berhenti untuk mengontrol debaran jantungnya.
Erika
curhat seperti biasanya pada Ayumi saat mereka berjalann pulang usai
berbelanja.
“Ini
menyebalkan tapi kenapa kau menerima begitu saja? Kau menyukai pangeran iblis
itu kan?” tanya Ayumi curiga.
“Tidak
tidak! Tidak mungkin aku suka pangeran sadis itu! Tempo hari aku harus berlari
hanya untuk membelikannya roti melon dan aku berlari sangat cepat. Aku sampai
jatuh dan terluka, tapi dia bilang kalau seekor anjing harus bekerja keras
untuk tuannya. Dia menyebalkan! “ seru Erika. Tiba-tiba ia menyadari
perasaannya sendiri “Tapi aku rasa aku menyukainya.” akuinya
“Begitu
ya. Selamat deh” ucap ayumi
Erika
kaget temannya tidak protes dengan pengakuannya itu “Aku berubah pikiran! Aku
sama sekali tidak menyukainya! Bukankah sangat menyebalkan jika setuju aja
tanpa mengeluh?”
“Apa
boleh buat. Kau tidak punya pilihan mau jatuh cinta ke siapa. Kenapa kau tidak
mengaku saja? Mungkin akan lebih baik gitu.”
“Dan
jika dia nolak? Aku mungkin tidak akan bisa bicara dengannya seperti biasanya
kan?” tanya erika
“Kau
sedang galau ya? Tapi apa kau pengen gitu terus? Menjadi seekor anjing
untuknya?” ucap Ayumi. Erika terdiam.
Esok
harinya Sata benar-benar masu k sekolah dan mereka pulang bersama lagi. Ditengah
jalan Sata melihat ada 2 ekor anjing warna putih yang sangat lucu. Sata lalu
bermain dengan kedua anjing itu. Erika hanya berdiri dari jauh
memperhatikannya.
Setelah
kedua anjing itu dibawa pergi pemiiknya. Sata dan Erika kembali meneruskan
langkahnya.
“Kalau
kau sangat suka anjing, kenapa tidak memelihara satu?” tanya Erika
“Tidak
mau. Kalau mati, aku akan kesulitan.” Jawab Sata
“Kau
pernah punya?” tanya Erika lagi
“Ya
tapi mati pas aku kelas 2 SD.”
“Begitu
ya”
“Aku
tidak mau mengadopsi lagi. Karena sekarang aku sudah punya anjing besar” sindir
Sata melirik Erika. Ia menepuk kepala Erika pelan lalu berjalan lebih dulu.
“Aku
tidak mau.. “ seru Erika dibelakang Sata. Cowok itu menghentikan langkahnya dan
menolah pada Erika “Aku tidak mau jadi anjingmu. Karena aku menyukaimu,
Kyoya-kun. Aku benar-benar jatuh cinta padamu.”Aku Erika terbata-bata
Sata
terlihat santai dan tidak percaya dengan ucapan Erika
“Kau
salam paham saja. Kau tidak pernah keluar dengan cowok sebelumnya kan? itu
karena kau bermain kencan bohongan, kau mulai berfikir kalau kau merasakan
suka. Dah.” Ucap Sata langsung pergi meninggalkan Erika.
“Tu-tunggu
dulu! “ Erika berlari mengejar Sata sampai jarak mereka tidak terlalu jauh saat
berjalan “ Jadi apa jawabanmu ?” tanya Erika
“Jawaban?”
“Aku
bilang kalau aku... Aku menyukaimu... Dan juga... Apa kau suka aku atau tidak
seperti itu...”ucap Erika gugup dan malu-mau
“kalahkan
aku..Berapa lama kau bisa menyukaiku. Aku akan menghitungnya dari sekarang”
ucap Sata berjalan pergi.
Erika
kesal seperti mau menangis “ Iblis!”
Erika
dan Ayumi pergi ke sebuah tempat bermain games.
“Boleh
nanya sesuatu?” tanya Erika
“Apa?
Bagaimana bisa kau tetap menyukainya setelah mendengar jawabannya?”
“Jika
aku tahu, aku juga mau tahu!” seru Erika cemberut
“Apa
rencanamu selanjutnya?” tanya Ayumi
“Mulai
sekarang, aku akan melakukan metode apapun untuk membuatnya menyukaiku. Aku
tidak gampang menyerah!” seru Erika bersemangat.
Erika
pergi ke restro Takeru dan minta pertimbangan pada sahabat Sata dari kecil itu.
Erika menceritakan pada Takeru tentang perasaannya pada Sata.
“Aku
mengerti maksudmu. Aku tahu Seseorang yang tahu metode untuk itu. Tapi kau
tidak bisa main-main dengan perasaan seseorang. Aku akan mencari kesempatan
untuk merubah hatinya!” ucap takeru buru-buru mau keuar resto untuk menemui
sata
Erika
segera mengejarnya
“Oh,
uhh! Bukan begitu, Takeru-kun!” seru Erika untuk mencegahnya.
Takeru
menghentikan langkahnya saat ia mendengar 2 orang pria yang sedang memaksa
orang gadis ikut dengannya. Tapi gadis itu menolaknya. Takeru mengenal gadis
itu, usia gadis itu sedikit lebih tua dari Takeru dan Erika.
“Kau
datang dengan kami kan?” desah seorang pria itu.
“Dengar.
Aku sudah menegaskannya padamu lebih dari sekali. Jika kau membuatku 100% yakin
kalau kau bisa membuatku senang, Aku akan menerimamu.” Jawab gadis itu.
“Tentu
saja. Aku akan mewujudkan impianmu dengan kemampuan terbaikku!” sahut pria itu
dengan percaya diri.
“Kau
gagal!Kemampuan terbaikmu bukanlah jaminan. Itu memuakkan. Kau mengatakannya
seolah kau tidak percaya diri Mencoba untuk mendapatkan setengah hatiku,
kau kecepetan 100 tahun. Kau membuatku
bosan, enyahlah.” Seru gadis itu dan pergi meninggalkan 2 orang pria itu.
“Dasar
jalang.Terserah kamu lah. - Kau cantik doang! - Dasar sadis! Iblis!” ucap 2
pria itu bersahut-sahutan.
Gadis
itu menarik kopernya ke restoran milik Takeru.
“Reika-neesan!”
sapa Takeru pada gadis it
“Takeru?”
“Lama
tidak berjumpa! Apa kau dari tempat Kyoya?” tanya Takeru
“Aku
mau ke apartemennya tapi aku lupa bawa kuncinya. Aku menelpon Kyoya tapi dia
me-reject-ku.” Ucap Reika-san berjalan ke tempat Erika berdiri.
“Oh?
Kakak?”
“Dia
kakak Kyoya, Reika-san.” Ucap Takeru memperkenalkan.
“Senang
bertemu denganmu. Aku di dalam pelatihan Kyoya. Aku Shinohara Erika.” Sapa Erika
memperkenalkan dirinya.
“
Kyoya?”
“
Ya”
“ohh
ya sudah” ucap Reika-san masuk ke dalam restoran.
Didalam
restoran Reika bertanya lagi soal hubungan Erika dan Sata. Erika lalu
menceritakan semuanya dengan jujur.
“ohh..Jadi
dia pura-pura jadi pacarmu?” gumam Reika-san
“Tapi
sekarang... Aku benar-benar menyukainya. Aku yakin menyukainya.” Ucap Erika gugup.
“Jadi
kau sedang mencoba meminta bantuanku?” tanya Reika-san
“Tidak,
tidak, tidak! Bukan gitu.” Sahut Erika cepat.
“Boleh kok. Ini seru untuk menghabiskan
waktu.” Ucap Reika-san berdiri dan membawa barang-barangnya.
"Menghabiskan
waktu"lagi?” gumam Erika bingung.
Reika-san
berbalik dan melihat Erika “Ayo,ikut aku.” Ajaknya “Takeru. Aku keluar dulu
dengan Erika.” Seru Reika-san pada Takeru
Reika
membawa Erika pergi ke beberapa restoran. dan Erika menjadi kebingungan saat
mereka pindha ke sebuah restoran yang sangat terkenal dan mahal di kota itu. Erika sampai bengong saja.
“Apa
yang kau lihat?” tanya Reika-san
“Uhh...
Aku pikir kita sudah ke 3 toko kue” ucap Erika
“Meski
makan banyak aku tidak akan gemuk.” Kata Reika-san mengerti maksud ucapan
Erika.
“Benarkah?
Aku iri.”
“Jadi?
Apa yang kau suka dari Kyoya? Jangan bilang kau juga tipe cewek yang cuma
melihat wajah tampannya saja” tanya Reika-san
“Tidak,
tidak kok! Tapi jika kau bertanya padaku bagian mana yang aku suka, itu susah. Aku
rasa sama seperti pertanyaan apa yang aku suka dan aku benci tapi… Aku menyukai
apa yang aku benci jadi
Bagaimana
bilangnya ya?” Erika bingung menjawab pertanyaan Reika-san
“Jadi
pada akhirnya sama saja seperti cewek lainnya” ucap Reika
“Kenapa
kau berfikir begitu?” tanya Erika
“Apa
kau tahu? Aku bilang langsung ya, jika kau dengannya kau tidak akan pernah
bahagia. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan egois.” Ucap Reika
“Dia
tidak begitu! Mungkin mulutnya pedas dan menyakiti hati tapi... Tapi dia mau
mengabulkan permintaan konyolku, dia cowok baik. Dan aku tidak berfikir untuk
merubah Kyoya-kun. Sebagai cewek... Selama dia menyukaiku, aku tidak masalah.” Ucap
Erika bersungguh-sungguh
Reika
menertawakan jawaban Erika dan menatap Erika dengan sinis “"Sebagai cewek,
jika dia mencintaiku", Kau tidak punya harga diri ya?”
“memang
tidak ada… Jika aku bisa membuat Kyoya-kun menyukaiku, Aku akan melakukan apa
saja.” Ucap Erika
“Begitu..
Jika kau bilang gitu.. Kenapa kau tidak membuktikan padaku seberapa seriusnya
kau?”
Ternyata
Reika mengajak Erika lomba makan kue yang sangat banyak.
“Siap?
Mulai.” Ucap Reika.
Erikapun
langsung melahap kue yang jadi bagiannya. Reika juga tidak mau kalah melahap
kue yang dipesannya. Erika sudah makan lumayan banyak tapi sepertinya ia sudah
eneg dengan kue yang penuh buttercream itu, perutnya juga sudah sangat kenyang.
Erika seperti mau pingsan saja.
Sementara
itu Sata pergi ke restoran milik Takeru. Sahabatnya itu lalu menceritakan
tentang Reika yang bertengkar dengan 2 orang cowok.
“Dia
berantem lagi dengan cowoknya? Dia selalu begitu ketika berantem dengan
pacarnya. Sekali berantem dia akan makan banyak kue sampai marahnya hilang.” Ucap
Sata
“Benarkah?”
ucap takeru tak percaya. Sata mengangguk.
Ada
pesan masuk di Hp sata dan ia membacanya
“Apa
lagi sekarang? Kakakku” ucap Sata menunjukkan pesan kakaknya pada Takeru.
Erika
pergi ke toilet untuk mengeluarkan semua makanan dari isi perutnya. Ia sudah
tidak kuat lagi.
Erika
kembali ke lobby restoran itu dan duduk disofa sebelah Reika-san.
“apakah
berat bagimu untuk duel cake denganku?” tanya Reika-san
“karena
kau bilang klo aku harus menunjukkan keseriusanku,” jawab Erika
Reika
tertawa mendengar jawaban Erika dan ia mengulurkan tisu pada Erika.
“kau
bilang kyouya baik kan? “
“iya”
“apa
kau bawa telpon?” tanya Reika
Reika
lalu memasukkan nomernya ke dalam contact Erika.
“ini
nomerku, jika terjadi sesuatu hubungi aku.”
“terima
kasih” ucap Erika
“ayo
pergi” ajak Reika berdiri dan berjalan pergi
Erika
lalu mengikuti Reika.
“Erika..”
panggil Sata yang sudah berjalan ke arah mereka. “apa yang kau lakukan.”
Reika
berjalan didepan Erika dan menatap adiknya itu “Bukan apa yang kau lakukan,
brengsek. Dia hanya terlalu banyak makan.”
“Diam.
Aku tidak nanya kau, jal*ng” sahut Sata
“J*lang?”
Erika kaget Sata berkata kasar pada kakaknya “Aku hanya makan banyak.”
“Kau
makan banyak?” tanya Sata
“Ya.
Aku hanya banyak makan.” Ulang Erika
“pahamlah
sedikit” ucap Sata ketus pada Erika.
Reika
kesal pada adiknya dan ia berjalan mendekati Sata dan menamparnya.
Sata
terkejut “ ada apa denganmu?”
“Jangan
pernah kau mempermalukan seorang gadis di tempat umum” seru Reika. Ia lalu
memberikan bill cake yang sudah dipesannya pada Sata “Nih, cepet bayar!”
Sata
mengambilnya dan berjalan ke kasir.
“Geez...
dasar anak nakal.” Gumam Reika berjalan pergi.
Erika
menunggu Sata di luar restoran. begitu cowok itu keluar restoran ia langsung
melewati Erika tanpa banyak bicara. Erika langsung membuntutinya.
“Maaf,
aku menyebabkan masalah untukmu. Aku membuat kau terlibat masa---“
“Jika
kau serius mau membuangku.. Daripada kau melakukan hal buruk seperti ini, tunjukkan langsung saja didepanku..” seru Sata
lalu berjalan pergi.
BERSAMBUNG
PART 3
Min.. tau gk soundtrack part reika sama erika lomba makan kue?
BalasHapusjoico titanium - ITNCORE
BalasHapusThis dental implants product citizen eco drive titanium watch is a well-known and highly respected and widely used gaming titanium forging machine from China titanium fidget spinner and Japan. titanium nail The manufacturer has a high-quality performance $1,995.00 · In stock