Minggu, 02 Oktober 2016

Wolf Girl & Black Prince - Part 2


Sata berlatih basket bersama teman temannya. Saat ia istirahat tiba-tiba Kamiya mendekatinya.
“Sa-ta-kun!” sapa Kamiya
Sata melirik sinis pada Kamiya.
“Jangan bicara denganku seolah kita deket.” Ucapnya sinis

“Sata-kun... apa kau tidak mau gabung denganku?”
“hah?”

“ayo kita bersenang-senang! jika kita bersama-sama... gadis-gadis yang bisa kita dapat akan bertambah dua kali lipat. Dengan bersatu, para cewek akan tunduk pada kita!” lanjut Kamiya menjelaskan maksudnya.

“Itu menjijikkan” ucap Sata dingin
“Semakin banyak wanita yang bisa kita dapat, kita akan lebih senang. itu naluri laki-laki! Bahkan meski aku tahu diriku. Kau dan aku jenis yang sama. Kita berdua spesial.”

“Kau doang yang berfikir gitu.” Sahut Sata berjalan meninggalkan Kamiya.



Libur musim dingin sudah tiba. Erika tidak punya acara apa-apa jadi ia hanya pergi ke rumah Ayumi. Sahabatnya itu sedang mengajari dua adik kembarnya belajar, Erika menghabiskan waktunya dengan melihat status teman-temannya.

“Hebatnya.. Tezuka pergi dengan pacarnya yang lebih tua selama 4 hari 3 malam untuk traveling. Tunggu-- Dimana Marin? Hawaii? Kerennya~~ Aku juga mau kencan~!” gumam Erika melihat foto teman temannya yang sedang liburan.

Ayumi berjalan ke kursi dekat Erika duduk.
“Oh? Apa yang pangeran iblis sadismu lakukan sekarang?” tanya Ayumi
“Aku tidak tahu.” Jawab Erika pasrah

“Kau tidak akan tahu jika tidak menghubunginya.” Saran ayumi
“Aku tidak menghubunginya dan aku bahkan tidak menerima pesan darinya sejak libur musim dingin. Yah mau bagaimana lagi, kami hanya pasangan pura-pura jadi ya begitulah..” ucap Erika cemberut

“Apa kau sedang merajuk? Mungkin kau mulai menyukai pangeran iblis.” Sindir Ayumi

“Tidak tidak tidak. tidak mungkin begitu! Tak mungkin ku lakukan. Cowok itu terlalu berbelit!” jawab Erika.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari temannya. Tezuka dan Marin bertanya kepadanya kemana ia pergi bersama Sata di liburan musin dingin itu? Erika kebingungan untuk menjawabnya.


Erika lalu mengirim pesan pada Sata untuk menemaninya jalan-jalan. Sata menyetujuinya dan mereka pergi berdua. Mereka naik kereta dan duduk bersisian.

“Aku pikir kau tidak akan datang.” Ucap Erika pada Sata
Sata menoleh pada Erika “Karena aku lagi bosen. Aku mau melihat wajah anjingku sebentar dan main dengannya.” Jawab Sata santai.
“Terimakasih banyak.” Jawab Erika. Ia tetap merasa bersyukur Sata mau menemuinya meski ucapan cowok itu agak kasar tapi sepertinya hatinya baik.


 Mereka berdua pergi ke aquarium raksasa (sea world). Saat mereka sedang melihat Aquarium yang besar Erika bertanya pada Sata “Hei... Apa kau kurang sehat hari ini?”
“Kenapa?”
“Entah kenapa... Kau tidak tampak jujur... seperti yang selalu kau lakukan.” Jawab Erika
“Berisik. Bukannya kau mau kita mengambil foto bareng disini?”

“oh Kau benar.” Sahut Erika teringat tujuan mereka kesana adalah mengambil foto liburan bersama dan dipamerkan pada teman-temannya. Erika mengambil Hpnya dan mengajak Sata untuk wefie. Sata tersenyum saat akan diambil fotonya, tapi setelah selesai wajahnya kembali dingin.


Mereka lalu melihat pertunjukkan lumba-lumba. Keduanya terlihat rileks dan menikmatinya. Mereka lalu pergi ke ruangan yang paling atas untuk mengambil foto wefie lagi.

Setelah itu Sata pergi ke toko souvenir dan membeli 2 buah souvenir gantungan kunci berbentuk kura-kura warna kuning. Sata lalu mengulurkan sebuah untuk Erika.

“Nih. Ini sudah cukup sebagai bukti kan?” ucap Sata
“Makasih” ucap Erika sedikit terkejut dengan ide sata itu.
Erika lalu mengajak Sata foto lagi.


Mereka beristirahat untuk makan siang. Saat makanan datang Erika tidak langsung memakannya malah senyum-senyum mengambil foto makanannya.

“Apa yang menyenangkan dari memfoto makanan? Cepat makanlah!” ucap Sata
Erika sedikit cemberut mendengar ucapan Sata “Itadakimase”
Eriak lalu mengambil sesendok makanan dan memakannya.
“hmmm..Ini enak! Kamu mau mengiicipi ini?” ucap Erika refleks saat merasakan makanan itu sangat enak tapi Sata tidak memesan makanan. Jadi ia ingin Sata mencoba makanan itu.
“Tidak mau. Aku benci yang manis-manis.” Jawab Sata sedikit lemah dan terbatuk.

Erika melihat sekelilingnya ternyata semua yang ada disana kebanyakan pasangan kekasih. Mereka terlihat mesra saling menyuapi pasangannya.

“Mesranya. mereka berdua saling mencintai satu sama lain untuk mengisi hati mereka.” Ucap Erika iri.
“Aku hanya melihat cinta sebagai sebuah permainan” sahut Sata

“heih?”
“Hal yang nyata dari cinta bukan cinta itu sendiri tapi siapa yang kita cintai'kan? Merka hanya ingin terlihat seolah saling mencintai didepan umum aja. Mereka tidak benar-benar mencintai pasangannya”

“Kyoya-kun... apa kau pernah berpacaran dengan seseorang karena cinta?” tanya Erika
“Tidak pernah”

“Kenapa? Kau kan popular”
“aku tahu. Tidak ada wanita yang serius bisa membuatku tertarik.
“mereka tidak nyaman saat bersamamu?”
“Merekalah yang tidak membuatku nyaman” jawab Sata percaya diri
“Kau payah!.” Gerutu erika

“Berisik. Ngomong-ngomong, cinta bukan hanya tentang menemani seseorang makan. Bahkan tanpa hal itu, itu sudah menggangguku.. Aku tidak bisa memaksa diriku menerima hal itu.” jawab Sata tapi tatapan matanya kosong seperti melamun saat mengatakannya.

Erika terdiam memperhatikan Sata dan membuat cowok itu meliriknya.
“Apa?” tanyanya pada Erika yang terus menatapnya

“Kau akan kuat jika berfikir begitu. Aku takut pada diriku sendiri. Aku juga takut jika aku tidak dengan orang lain” jawab Erika
“Itu omong kosong.”


Mereka lalu pulang naik kereta tapi mereka tidak mendapatkan tempat duduk jadi mereka berdua hanya berdiri didepan pintu. Erika sering mellirik ke Sata yang berdiri didepannya dan sedang memandang keluar jendela.


Libur musim dingin sudah berakhir dan sekolah sudah dimulai.
Saat akan pulang sekolah Tezuka dan Marin tidak melihat Sata datang menjemput Erika untuk pulang bareng.
“Apa pangeranmu tidak datang untuk menjemputmu hari ini?”
“Benar juga. Maaf  Sampai nanti.”
Mereka lalu berpisah.

Erika masih heran Sata tidak menemuinya dikelasnya jadi Erika nekad pergi ke kelas Sata.
Dengan ragu Erika memasuki kelas Sata dan berjalan masuk.
Erika melihat seorang gadis yang mau melewatinya “Ah, anu... Apakah Sata-kun...?”
“Kalau Sata-kun, Dia absen karena demam.”
“Demam?” Erika kaget mendengar Sata sakit. Erika mencari informasi rumah Sata dan setelah itu ia pergi ke apartemen Sata. Ia membawa oleh-oleh untuk sata.


Erika menekan bel pintu apartemen sata dengan ragu-ragu. Beberapa detik kemudian Sata membukakan pintunya
“Ya?” Sata terkejut melihat Erika berdiri didepan kamarnya.
“Aku tahu dari Takeru alamatmu dan aku membawakanmu camilan juga.” Ucap Erika mengulurkan kantong plastic oleh-olehnya.
“Makasih.” Ucap sata sambil menutup pintu apartemennya.

“Dan, umm..!”
“Sekarang apa lagi?” tanya Sata sedikit tidak sabar
“Uhh... Kau memaksa untuk kencan denganku walau sudah tidak enak badan kemarin'kan?” tanya Erika
“Diam. Bukan begitu.” Tiba-tiba sata terhuyung-huyung dan terbatuk seperti mau pingsan.
“Kyoya-kun?!”


Erika membantu Sata berbaring di sofa besar. Erika juga membantu memeriksa suhu tubuh Sata.
“Wooaahh... Kau demam tinggi. Apakah kau harus ke rumah sakit?”
“Sudah kok.” Jawab Sata
“Mana obatnya? Dan apa kau punya makanan? Ayahmu sedang dinas kerja ya?” Erika berjalan-jalan sekeliling apartemen Sata untuk mencari obat Sata atau sesuatu yang bisa dimakan sata.

“Kau tahu dari Takeru ya?”
“sudah pulang saja. Dia selalu seperti ini sejak kami masih anak-anak. Ini sudah biasa buatku. Aku tidak bisa berfikir tentang apapun sekarang. Aku tidak butuh apa-apa. Kau pulanglah!”

“Kenapa kau bertingkah menyebalkan?Padahal kau selalu mempermainkan aku sepanjang waktu!” sahut Erika. “ahh Aku membawa sesuatu untuk menurunkan demammu” ucap Erika merogoh kompres dari sakunya yang ia beli ditoko tadi. Ia berjalan mendekati Sata lagi.

“Aku bilang pulang saja! “ ucap Sata. Ia melihat Erika yang melepas tutup pelekat kompres “Apa? Apa kau mencoba untuk membayar hutangmu?”

Erika tidak menjawabnya dan langsung menempelkan alat kompres itu ked ahi Sata dengan sedikit memaksa.
“ahh Dingin!” gerutu Sata

“Kalau kau sakit, kau harus membiarkan seseorang memeriksa keadaanmu! Tapi kau setidaknya bisa memanggilku. Karena aku ini anjingmu.” Ucap Erika

“Memanggil dirimu sendiri sebagai anjing.. kau putus asa hah”


Erika menaruh oleh-oleh yang dibawanya ke dalam lemari es.

“buah..Aku ingin makan yang kecut” uap Sata
Erika tersenyum “Baiklah. Aku belikan bentar ya?” Erika mengambil didompetnya dan pergi keluar apartemen.

Sata tertidur sesaat setelah Erika pergi. Saat ia bangun ia melihat Erika sedang duduk dimeja makan lalu pergi ke dapur. Erika sepertinya sedang membuat makanan untuknya. Sata pura-pura tidak melihatnya dan pura-pura tertidur. Ia juga tau saat Erika meninggalkan apartemennya.

Erika pulang larut malam. Ia sedikit letih jadi ia sedikit bersenandung untuk menghibur dirinya sendiri.


Pagi harinya Sata melihat pesan yang ditulis Erika dimeja dekat sofa tempat tidurnya.
“Aku menaruh beberapa makanan kecut di kulkas. Dan aku juga memasak bubur dan ada di mangkuk. Makanlah kalau kau mau”

Sata bangkit berdiri dan berjalan ke dapur. Ia melihat bubur yang masih ada dipanci. Ia tersenyum melihat isinya “Bukankah ini kebanyakan bahan?”


Erika pulang sekolah langsung buru-buru pergi ke apartemen Sata lagi. Ia langsung memeriksa suhu tubuh Sata.
”Kau benar. Demamnya sudah turun.”
“Sudah aku bilang kan? Aku sudah tidak apa-apa.” Sahut Sata sambil makan makanan yang dibawa Erika.
  
“Soalnya kau tidak masuk sekolah.” Jawab Erika “Syukurlah..Aku pulang dulu ya?”
Erika lalu berjalan meninggalkan Sata dan mengambil jaket dan siap-siap pergi. Tapi saat ia melihat ke Sata, cowok itu sedang menatapnya, Erika jadi khawatir lagi.

“Kenapa? Apa kau masih merasa tidak sehat?” tanya Erika khawatir
“Makasih” ucap sata. Erika terbelalak mendengar Sata berterima kasih padanya.

“Kenapa kau berwajah bodoh begitu?” ucap Sata bangkit berdiri
“Ya..soalnya.. Kau mengatakan kata-kata langka.” Jawab Erika

“Kau bodoh ya? Bahkan anak SD mengatakan itu.”
“Tahu sih tapi kalau kamu yang bilang... Aku kira kau akan bilang klo aku nyebelin”

“Kamu nyebelin.” Ucap Sata cepat menimpali ucapan Erika
“Sudah aku duga”

“Tapi kalau dibandingkan cewek yang lain... Kau tidak punya maksud tersembunyi seperti mereka. Itulah kenapa aku berfikir untuk berterimakasih. Itu saja” ucap Sata.

“sepertinya ada yang salah denganmu!” ucap Erika berlari kedepan Sata lagi dan mengambil thermometer “Aku akan memeriksa suhu tubuhmu lagi.”


“Berhenti bertingkah menyebalkan, bodoh.” Cegah Sata memegangi tangan Erika. Mereka saling menatap dengan jarak yang begitu dekat.
Tiba-tiba pintu terbuka dan Takeru masuk.
“Kyoya! Aku bawa minuman nih!” Takeru terkejut melihat ada Erika disana “Erika-chan, kau kesini?”

Erika melepaskan pegangan tangan Sata “Aku akan pulang sekarang. Dan kau sebaiknya besok masuk sekolah!” ucap Erika tanpa melihat ke Sata dan langsung berlari keluar dengan panic.
Setelah keluar dari kamar Sata, Erika berhenti untuk mengontrol debaran jantungnya.


Erika curhat seperti biasanya pada Ayumi saat mereka berjalann pulang usai berbelanja.
“Ini menyebalkan tapi kenapa kau menerima begitu saja? Kau menyukai pangeran iblis itu kan?” tanya Ayumi curiga.

“Tidak tidak! Tidak mungkin aku suka pangeran sadis itu! Tempo hari aku harus berlari hanya untuk membelikannya roti melon dan aku berlari sangat cepat. Aku sampai jatuh dan terluka, tapi dia bilang kalau seekor anjing harus bekerja keras untuk tuannya. Dia menyebalkan! “ seru Erika. Tiba-tiba ia menyadari perasaannya sendiri “Tapi aku rasa aku menyukainya.” akuinya

“Begitu ya. Selamat deh” ucap ayumi
Erika kaget temannya tidak protes dengan pengakuannya itu “Aku berubah pikiran! Aku sama sekali tidak menyukainya! Bukankah sangat menyebalkan jika setuju aja tanpa mengeluh?”

“Apa boleh buat. Kau tidak punya pilihan mau jatuh cinta ke siapa. Kenapa kau tidak mengaku saja? Mungkin akan lebih baik gitu.”
“Dan jika dia nolak? Aku mungkin tidak akan bisa bicara dengannya seperti biasanya kan?” tanya erika
“Kau sedang galau ya? Tapi apa kau pengen gitu terus? Menjadi seekor anjing untuknya?” ucap Ayumi. Erika terdiam.


Esok harinya Sata benar-benar masu k sekolah dan mereka pulang bersama lagi. Ditengah jalan Sata melihat ada 2 ekor anjing warna putih yang sangat lucu. Sata lalu bermain dengan kedua anjing itu. Erika hanya berdiri dari jauh memperhatikannya.
Setelah kedua anjing itu dibawa pergi pemiiknya. Sata dan Erika kembali meneruskan langkahnya.

“Kalau kau sangat suka anjing, kenapa tidak memelihara satu?” tanya Erika
“Tidak mau. Kalau mati, aku akan kesulitan.” Jawab Sata

“Kau pernah punya?” tanya Erika lagi
“Ya tapi mati pas aku kelas 2 SD.”

“Begitu ya”
“Aku tidak mau mengadopsi lagi. Karena sekarang aku sudah punya anjing besar” sindir Sata melirik Erika. Ia menepuk kepala Erika pelan lalu berjalan lebih dulu.


“Aku tidak mau.. “ seru Erika dibelakang Sata. Cowok itu menghentikan langkahnya dan menolah pada Erika “Aku tidak mau jadi anjingmu. Karena aku menyukaimu, Kyoya-kun. Aku benar-benar jatuh cinta padamu.”Aku Erika terbata-bata

Sata terlihat santai dan tidak percaya dengan ucapan Erika
“Kau salam paham saja. Kau tidak pernah keluar dengan cowok sebelumnya kan? itu karena kau bermain kencan bohongan, kau mulai berfikir kalau kau merasakan suka. Dah.” Ucap Sata langsung pergi meninggalkan Erika.

“Tu-tunggu dulu! “ Erika berlari mengejar Sata sampai jarak mereka tidak terlalu jauh saat berjalan “ Jadi apa jawabanmu ?” tanya Erika
“Jawaban?”

“Aku bilang kalau aku... Aku menyukaimu... Dan juga... Apa kau suka aku atau tidak seperti itu...”ucap Erika gugup dan malu-mau

“kalahkan aku..Berapa lama kau bisa menyukaiku. Aku akan menghitungnya dari sekarang” ucap Sata berjalan pergi.

Erika kesal seperti mau menangis “ Iblis!”


Erika dan Ayumi pergi ke sebuah tempat bermain games.
“Boleh nanya sesuatu?” tanya Erika
“Apa? Bagaimana bisa kau tetap menyukainya setelah mendengar jawabannya?”

“Jika aku tahu, aku juga mau tahu!” seru Erika cemberut
“Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Ayumi

“Mulai sekarang, aku akan melakukan metode apapun untuk membuatnya menyukaiku. Aku tidak gampang menyerah!” seru Erika bersemangat.


Erika pergi ke restro Takeru dan minta pertimbangan pada sahabat Sata dari kecil itu. Erika menceritakan pada Takeru tentang perasaannya pada Sata.

“Aku mengerti maksudmu. Aku tahu Seseorang yang tahu metode untuk itu. Tapi kau tidak bisa main-main dengan perasaan seseorang. Aku akan mencari kesempatan untuk merubah hatinya!” ucap takeru buru-buru mau keuar resto untuk menemui sata

Erika segera mengejarnya
“Oh, uhh! Bukan begitu, Takeru-kun!” seru Erika untuk mencegahnya.

Takeru menghentikan langkahnya saat ia mendengar 2 orang pria yang sedang memaksa orang gadis ikut dengannya. Tapi gadis itu menolaknya. Takeru mengenal gadis itu, usia gadis itu sedikit lebih tua dari Takeru dan Erika.


“Kau datang dengan kami kan?” desah seorang pria itu.
“Dengar. Aku sudah menegaskannya padamu lebih dari sekali. Jika kau membuatku 100% yakin kalau kau bisa membuatku senang, Aku akan menerimamu.” Jawab gadis itu.

“Tentu saja. Aku akan mewujudkan impianmu dengan kemampuan terbaikku!” sahut pria itu dengan percaya diri.

“Kau gagal!Kemampuan terbaikmu bukanlah jaminan. Itu memuakkan. Kau mengatakannya seolah kau tidak percaya diri Mencoba untuk mendapatkan setengah hatiku, kau  kecepetan 100 tahun. Kau membuatku bosan, enyahlah.” Seru gadis itu dan pergi meninggalkan 2 orang pria itu.
“Dasar jalang.Terserah kamu lah. - Kau cantik doang! - Dasar sadis! Iblis!” ucap 2 pria itu bersahut-sahutan.


 Gadis itu menarik kopernya ke restoran milik Takeru.
“Reika-neesan!” sapa Takeru pada gadis it
“Takeru?”
“Lama tidak berjumpa! Apa kau dari tempat Kyoya?” tanya Takeru
“Aku mau ke apartemennya tapi aku lupa bawa kuncinya. Aku menelpon Kyoya tapi dia me-reject-ku.” Ucap Reika-san berjalan ke tempat Erika berdiri.

“Oh? Kakak?”
“Dia kakak Kyoya, Reika-san.” Ucap Takeru memperkenalkan.

“Senang bertemu denganmu. Aku di dalam pelatihan Kyoya. Aku Shinohara Erika.” Sapa Erika memperkenalkan dirinya.
“ Kyoya?”
“ Ya”
“ohh ya sudah” ucap Reika-san masuk ke dalam restoran.


Didalam restoran Reika bertanya lagi soal hubungan Erika dan Sata. Erika lalu menceritakan semuanya dengan jujur.

“ohh..Jadi dia pura-pura jadi pacarmu?” gumam Reika-san
“Tapi sekarang... Aku benar-benar menyukainya. Aku yakin menyukainya.” Ucap Erika gugup.

“Jadi kau sedang mencoba meminta bantuanku?” tanya Reika-san
“Tidak, tidak, tidak! Bukan gitu.” Sahut Erika cepat.
“Boleh kok. Ini seru untuk menghabiskan waktu.” Ucap Reika-san berdiri dan membawa barang-barangnya.

"Menghabiskan waktu"lagi?” gumam Erika bingung.
Reika-san berbalik dan melihat Erika “Ayo,ikut aku.” Ajaknya “Takeru. Aku keluar dulu dengan Erika.” Seru Reika-san pada Takeru


Reika membawa Erika pergi ke beberapa restoran. dan Erika menjadi kebingungan saat mereka pindha ke sebuah restoran yang sangat terkenal dan mahal di kota itu.  Erika sampai bengong saja.
“Apa yang kau lihat?” tanya Reika-san
“Uhh... Aku pikir kita sudah ke 3 toko kue” ucap Erika

“Meski makan banyak aku tidak akan gemuk.” Kata Reika-san mengerti maksud ucapan Erika.
“Benarkah? Aku iri.”

“Jadi? Apa yang kau suka dari Kyoya? Jangan bilang kau juga tipe cewek yang cuma melihat wajah tampannya saja” tanya Reika-san

“Tidak, tidak kok! Tapi jika kau bertanya padaku bagian mana yang aku suka, itu susah. Aku rasa sama seperti pertanyaan apa yang aku suka dan aku benci tapi… Aku menyukai apa yang aku benci jadi
Bagaimana bilangnya ya?” Erika bingung menjawab pertanyaan Reika-san

“Jadi pada akhirnya sama saja seperti cewek lainnya” ucap Reika
“Kenapa kau berfikir begitu?” tanya Erika

“Apa kau tahu? Aku bilang langsung ya, jika kau dengannya kau tidak akan pernah bahagia. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan egois.” Ucap Reika

“Dia tidak begitu! Mungkin mulutnya pedas dan menyakiti hati tapi... Tapi dia mau mengabulkan permintaan konyolku, dia cowok baik. Dan aku tidak berfikir untuk merubah Kyoya-kun. Sebagai cewek... Selama dia menyukaiku, aku tidak masalah.” Ucap Erika bersungguh-sungguh

Reika menertawakan jawaban Erika dan menatap Erika dengan sinis “"Sebagai cewek, jika dia mencintaiku", Kau tidak punya harga diri ya?”

“memang tidak ada… Jika aku bisa membuat Kyoya-kun menyukaiku, Aku akan melakukan apa saja.” Ucap Erika
“Begitu.. Jika kau bilang gitu.. Kenapa kau tidak membuktikan padaku seberapa seriusnya kau?”

Ternyata Reika mengajak Erika lomba makan kue yang sangat banyak.
“Siap? Mulai.” Ucap Reika.

Erikapun langsung melahap kue yang jadi bagiannya. Reika juga tidak mau kalah melahap kue yang dipesannya. Erika sudah makan lumayan banyak tapi sepertinya ia sudah eneg dengan kue yang penuh buttercream itu, perutnya juga sudah sangat kenyang. Erika seperti mau pingsan saja.


Sementara itu Sata pergi ke restoran milik Takeru. Sahabatnya itu lalu menceritakan tentang Reika yang bertengkar dengan 2 orang cowok.

“Dia berantem lagi dengan cowoknya? Dia selalu begitu ketika berantem dengan pacarnya. Sekali berantem dia akan makan banyak kue sampai marahnya hilang.” Ucap Sata
“Benarkah?” ucap takeru tak percaya. Sata mengangguk.
Ada pesan masuk di Hp sata dan ia membacanya
“Apa lagi sekarang? Kakakku” ucap Sata menunjukkan pesan kakaknya pada Takeru.


Erika pergi ke toilet untuk mengeluarkan semua makanan dari isi perutnya. Ia sudah tidak kuat lagi.
Erika kembali ke lobby restoran itu dan duduk disofa sebelah Reika-san.
“apakah berat bagimu untuk duel cake denganku?” tanya Reika-san
“karena kau bilang klo aku harus menunjukkan keseriusanku,” jawab Erika

Reika tertawa mendengar jawaban Erika dan ia mengulurkan tisu pada Erika.
“kau bilang kyouya baik kan? “
“iya”
“apa kau bawa telpon?” tanya Reika
Reika lalu memasukkan nomernya ke dalam contact Erika.
“ini nomerku, jika terjadi sesuatu hubungi aku.”
“terima kasih” ucap Erika
“ayo pergi” ajak Reika berdiri dan berjalan pergi
Erika lalu mengikuti Reika.


“Erika..” panggil Sata yang sudah berjalan ke arah mereka. “apa yang kau lakukan.”

Reika berjalan didepan Erika dan menatap adiknya itu “Bukan apa yang kau lakukan, brengsek. Dia hanya terlalu banyak makan.”

“Diam. Aku tidak nanya kau, jal*ng” sahut Sata

“J*lang?” Erika kaget Sata berkata kasar pada kakaknya “Aku hanya  makan banyak.”

“Kau makan banyak?” tanya Sata
“Ya. Aku hanya banyak makan.” Ulang Erika

“pahamlah sedikit” ucap Sata ketus pada Erika.
Reika kesal pada adiknya dan ia berjalan mendekati Sata dan menamparnya.
Sata terkejut “ ada apa denganmu?”
“Jangan pernah kau mempermalukan seorang gadis di tempat umum” seru Reika. Ia lalu memberikan bill cake yang sudah dipesannya pada Sata “Nih, cepet bayar!”

Sata mengambilnya dan berjalan ke kasir.
“Geez... dasar anak nakal.” Gumam Reika berjalan pergi.


Erika menunggu Sata di luar restoran. begitu cowok itu keluar restoran ia langsung melewati Erika tanpa banyak bicara. Erika langsung membuntutinya.
“Maaf, aku menyebabkan masalah untukmu. Aku membuat kau terlibat masa---“

“Jika kau serius mau membuangku..  Daripada kau melakukan hal buruk seperti ini, tunjukkan langsung saja didepanku..” seru Sata lalu berjalan pergi.



BERSAMBUNG PART 3


2 komentar:

  1. Min.. tau gk soundtrack part reika sama erika lomba makan kue?

    BalasHapus
  2. joico titanium - ITNCORE
    This dental implants product citizen eco drive titanium watch is a well-known and highly respected and widely used gaming titanium forging machine from China titanium fidget spinner and Japan. titanium nail The manufacturer has a high-quality performance $1,995.00 · ‎In stock

    BalasHapus