Jumat, 31 Januari 2014

Sinopsis : Shitsuren Chocolatier - Ep. 3



 
Sudah 1,5 bulan Saeko tak mengunjungi toko Choco La Vie tapi Sota masih kepikiran Saeko, ia sangat ingin bertemu Saeko.. ia sangat merindukannya.
Erena pulang shooting dari Hawai langsung memberi kejutan Sota dengan berkunjung ke toko coklatnya. Erena langsung berlari memeluk Sota begitu sota mendekatinya. 

Sota juga terlihat begitu dekat dan mesra bersama Erena. Kaoruko dan Olivier melihat keakraban keduanya. Kaoruko heran dengan kedekatan keduanya.  Ia bergumam klo mereka berdua sudah “melakukannya”. Olivier berbohong dan menjawab klo ia tak tau tentang hal itu. 


Tiba-tiba pintu terbuka dan Saeko muncul di toko Choco La Vie. Sota terkejut melihat wajah wanita yang sudah lama sangat dirindukannya itu.
Sementara itu Saeko terkejut melihat Sota sedang memeluk seorang wanita.
“mengapa.. mengapa disaat seperti ini” batin Sota. 

Erena heran melihat keterkejutan diwajah Sota yang melihat kea rah pintu masuk toko. Erena berpaling dan melihat Saeko disana.

“apa itu dia?” bisik erena. “ini waktu yang tak tepat… gomen ne” Erena segera melangkah pergi untuk membiarkan Sota berbicara dengan Saeko. Namun tangan Sota yang menarik lengannya sudah menghentikan langkahnya.

“tidak.. ini justru kebaliknya.. ini adalah waktu yang bagus. Aku akan menjadi bad sota saat ini.” batin Sota.  Sota lalu melingkarkan lengannya dibahu Erena. Ia lalu berbisik ditelinga Erena seperti mencium Erena. Ia berkata klo ia akan menemui Erena lagi nanti.

Erena lalu melepaskan tangannya dan berpamitan. Erena lalu melangkah pergi. Ia melirik Saeko yang dilewatinya.



Sota sekarang berhadap-hadapan dengan Saeko. Ia jadi merasa gugup dan deg-degan.
“detak jatungku tak boleh sampai kedengaran. Aku harus tenang seperti apa yang selalu Saeko-san lakukan terhadapku.  Seperti aku tertarik dan tak tertarik kepadanya.  Aku akan membuatnya berada disituasi yang tak pasti.

“saeko san selamat datang.. sudah lama tak bertemu, apa kau baik-baik saja?“ sapa sota
Saeko mengangguk tenang “iya, aku baik-baik saja.. aku membaca pesan Sota klo ada produk baru jadi aku tak bisa diam saja” ucap Saeko sepertinya agak sedih melihat sota bersama wanita lain. 

“syukurlah” kata Sota dan berjalan mendekati Saeko.


“gadis itu…” saeko ingin bertanya tentang siapa Erena. Sota ingin tau apa Saeko cemburu melihatnya dengan Erena.

Saeko tiba-tiba tertawa “dia sangat fashionable dan cantik. Apa dia seorang model.. oh apa dia wanita yang kau maksudkan sebelumnya? Orang yang kau sedang terjalin hubungan?”

“tidak” jawab sota cepat. Sota teringat ia harus jadi Bad sota. Ia memikirkan kalimat selanjutnya yang akan diucapkan seorang Bad sota.

“dia seorang selebritis tapi kami hanya teman.”
“ahh teman.. tapi kenapa begitu dekat?kau berbohong” sahut Saeko tertawa tak mempercayai ucapan Sota. Tapi anehnya Saeko sering tak berani menatap wajah Sota. 

“wanita itu ayahnya orang portugis jadi dia seperti itu terhadap semua orang. Dia juga mencium rikudou-san seperti itu”

“eh rikudou-san.. rikudou-san itu?” sota menganggukan kepalanya “heihhh.. kau hebat Sota-kun. Sekarang kau bergaul dengan orang – orang terkenal. Tapi mungkin karena kau di industry yang sama mungkin itu hal yang biasa ya?”

Saeko yang terus tertaa-tawa itu terlihat seperti bingung, gugup. Sota jadi senang ia bisa mengatasi keadaan. Sota lalu menunjukkan coklat barunya pada Saeko.

Saeko melihat coklat itu dan berkata pelan bahwa tanpa adanya coklat itu sebenarnya ia sangat ingin mengunjungi toko sota.. tetapi.. saeko melirik Sota dengan pandangan yang Sota bingung menerjemahkannya.. apa itu sebuah godaan untuknya?

Sota minta maaf karena sudah menolak teman Saeko waktu itu. dan saat itu meksi kata-katanya ketus sebenarnya ia tak marah. Jadi Saeko sebenannya bisa datang mengunjunginya

“aku sebenarnya juga tak mau melakukannya… bukankah akan aneh untuk menjodohkan temanku dengan mantan pacarku…” ucap Saeko melirik Sota.

Jantungnya sota langsung berdebar. Ia senang akhirnya Saeko menganggapnya pacar atau lebih tepatnya mantan pacar.. karena dulu Saeko mengatakan klo ia tak merasa mereka berdua berpacaran. Tapi sekarang saeko menyebutnya mantan pacarnya.

Sota jadi gugup dan saat kaoruko memanggilnya untuk menerima telpon. Sota langsung jadi gagap dengan nafas yang teratur..  ia minta saeko menunggunya, ia akan segera kembali.


Malam harinya Sota bertemu dengan erena. Mereka berbicara tentang saeko. Erena ikut senang Saeko akhirnya datang lagi ke toko coklat Sota. Ia bertanya apa terjadi kesalah pahaman karena kehadiran dirinya? Sota menjawab tak ada semua berjalan baik.


Olivier pulang ke rumah sehabis bekerja .
“tadaima..(aku pulang)..” ucap Olivier.

“okaeri (selamat pulang ke rumah lagi)” sahut Matsuri turun dari tangga kamarnya. Ia terlihat sangat rapid an bersiap-siap untuk pergi.
“kau akan pergi? Di jam sekarang?” Tanya Olivier
“iya sebentar..” jawab matsuri.

Olivier tertunduk dan bertanya “apa kau akan bertemu dengan pria jahat itu?”
Matsuri berkata klo pria itu mengajaknya bertemu karena temannya sedang pergi.

“karena dia sedang pergi, ayo kita bertemu” tawa matsuri menirukan suara cowok temannya itu. “ aku merindukanmu atau aku selalu memikirkanmu adalah kata –kata yang sering diucapkannya.  Mengerikan kan”
Olivier tertunduk diam mendengarkan. 

“tapi.. aku ingin bertemu dengannya juga. “ tiba-tiba matsuri terisak dan membuat Olivier menatap Matsuri . “aku juga selalu memikirkannya… aku jahat kan.. padahal aku tau dia pacar temanku.. aku benar-benar jahat” isak matsuri. 

Dalam hati matsuri sedang bertarung dengan hati nuraninya. Ia mungkin merasa bersalah sudah mengkhianati temannya sendiri.

“kasian matsuri chan yang harus bertemu dengan pacarnya dengan wajah seperti ini…” kata Olivier.  Matsuri berjalan meninggalkan rumahnya. Olivier tertunduk dalam diam.

 
Keesokkan harinya saat didapur Olivier terlihat melamun. Berdiri diam saja membuat Sota jadi khawatir.
“apa yang terjadi..?” Tanya sota
“sota… sepertinya aku sedang jatuh cinta..” ucap Olivier masih melamun.
“eh?” sota berjalan mendekati Olivier dengan sangat penasaran” dengan siapa?”

Olivier melirik Sota tapi tak menjawab pertanyaan temannya itu.
“dengan siapa?....kapan hal ini terjadi?” cecar Sota. “apa seseorang yang tak mau kau beritahukan padaku? “ Olivier masih saja diam.. 

“apa tak berjalan baik?” Tanya Sota penasaran
“cinta sepihak menyakitkan ya” sahut Olivier.
“eihhh?”

“sota pasti mengerti ini kan?”
“iya..” jawab Sota. Olivier tertunduk sedih. Sota menepuk nepuk bahu temannya itu.
“aku tak menyangka Olivier juga mengalami hal seperti ini. mengapa orang harus merasakan cinta sepihak? Orang dewasa berjuang untuk hal seperti ini, benar-benar kebodohan.  Orang itu seharusnya.. menghentikannya saja, cinta sepihak mereka itu… cukup aku saja yang merasakannya.”


Kaoruko sedang menyapu halaman toko saat ia mendengar pembicaraan tellpon Saeko dengan temannya. Saeko menasehati temannya yang akan ikut Goukon ( acara kontak jodoh dalam group dengan jumlah cowok dan cewek yang sama). Saeko menasehati agar temannya saat acara itu memakai pakai yang tidak tebal saja meski cuacana sangat dingin.
Kaoruko heran mendengar nasehat Saeko. Karena menurutnya aneh keluar rumah dengan pakaian yang tak tebal dengan cuaca dingin. 

Kaoruko lalu mendengar Saeko berbicara ditelpon lagi. Saeko berkata tujuannya menyuruh temannya memakai pakaian yang tidak tebal adalah agar temannya itu terlihat kedinginan, maka aka nada cowok yang baik hati mau memberikan jaketnya untuk dipakai temannya itu.

Kaoruko baru tau maksud saeko itu. ia heran dengan saeko yang tau trik-trik seperti itu. ia merasa kalah pengalaman dengan saeko yang berumur 25-an sementara ia sudah berubah 30 tahunan tapi tak mengerti hal seperti itu.

Saeko masuk kedalam toko lagi dan berbicara dengan Sota. Saat sota bertanya apa Saeko punya request untuk toko coklatnya? Saeko menjawab klo ia sangat ingin menikmati Pain au chocolate.  Semacam croissant dengan coklat didalamnya atau diindonesia kayak pisang balen Cuma isinya coklat. 

Sota tanpa berpikir berkata klo ia akan membuatnya jadi yang terbaik. Lalu ia ingat klo itu dari roti dan ia tak tau cara membuatnya.

Sota mulai membuka resep roti untuk belajar membuat pain au chocolate. Kaoruko berkata klo masih banyak pekerjaan lain di toko coklat, terus nanti siapa yang akan melakukan semuanya? Kaoruko menasehat Sota untuk menolaknya saja. Sota menjawab klo ia tak bisa menolak permintaan Saeko itu.

 

Olivier sedang bekerja didapur saat matsuri datang untuk sehabis pulang sekolah. Olivier tersenyum ramah dan menyapa “okaeri.. kau sudah selesai sekolah?”
“iya.. nanti malam aku juga akan pergi lagi. Jadi aku rasa aku akan membantu sampai saat itu” kata matsuri.
“itu akan sangat membantu” sahut Olivier.
Matsuri pergi untuk mengganti bajunya. 

‘apakah semua berjalan lancar dengan pemuda itu?” Tanya Olivier
“hmm?”
“kau bertemu dengannya dimalam hari kan?” kata Olivier
“iya.. kau tau ya”
“hmm”
“dia bilang klo ia akan memutuskan pacarnya.”
Olivier terdiam tak langsung menimpali ucapan Matsuri. “oh begitu.. baguslah..”

“apa maksudnya itu?” matsuri tertawa.
“itu berarti matsuri-chan akan jadi nomer 1nya dia kan?”
“iya.. tapi tau klo temanku akan diputuskan karena aku.. aku tak bisa mengatakan aku bahagia dengan sepenuhnya”

“mengapa? Semua orang mengambil apa yang mereka inginkan. Dan lebih lagi dia mengatakan klo dia akan memilih Matsuri-chan, jadi kau harusnya bahagia.”
“hmm” angguk matsuri
Olivier berjalan ke pintu keluar dapur namun ia berbalik lagi “tapi kau harus berhati-hati ya”
Matsuri yang mau menutup kamar pas untuk ganti baju jadi menundanya
“apa?”
“pria cenderung tak menepati janjinya.” Ucap Olivier dan pergi keluar ruangan 



Sota yang masih penasaran dengan wanita yang disukai Olivier terus mencoba mengorek informasi pada Olvier. Tapi Olivier tetap tak mau mengatakan siapa orangnya. Ia berkata klo gadis itu sudah mempunyai pacar dan sepertinya pacarnya bukan orang baik.  Olivier akan menunggu sampai gadis itu dilukai pacarnya jadi akan tiba saatnya nanti ia akan sangat dibutuhkan gadis itu.  maka ia bisa dekat dengan gadis itu. 

Sota belajar dari Olivier  untuk menunggu waktu yang tepat jadi “shoulder to cry on” saat wanita yang mereka cintai dilukai oleh pasangannya.

 
Dirumah Saeko sedang terjadi perdebatan antara dirinya dan suaminya. Saeko minta ijin pada suaminya untuk melakukan wisata bersama temannya. Suaminya tak mengijinkan saeko pergi karena menurutnya seorang wanita yang sudah menikah harusnya tinggal dirumah saja. 

Saeko berkata klo suaminya juga sering pulang pagi jadi apa bedanya jika ia dirumah atau sedang pergi? Suaminya menjawab itu hal yang berbeda. Ia pergi sampai pagi untuk bekerja sementara Saeko pergi untuk bersenang-senang. Ia berjanji jika ia longgar ia akan mengajak Saeko pergi. Saeko kecewa.


Matsuri pulang dengan terhuyung-huyung memasuki rumahnya.
“tadaima” seru matsuri tertawa-tawa saat memasuki rumah. Olivier yang sedang menonton anime langsung berbalik dan memperhatikan Matsuri. 

“okaeri” Olivier melihat tubuh matsuri yang berjalan terhuyung-huyung.
“kemana semua orang? Apa mereka tidur?” Tanya matsuri sambil membuka jaketnya.
“sota masih di toko. Apa kau mabuk?” Tanya Olivier.

Matsuri tertawa-tawa “iya.. ah aku capek.. “ ia membaringkan tubuhnya diatas sofa. Matsuri memakai celana pendek jadi kelihatan pahanya. 

“kami bertengkar dan aku pulang ke rumah.  Seperti yang Olivier katakan. Dia tak punya niat untuk memutuskan pacarnya. Aku akan memutuskannya! Tapi aku tak bisa melakukannya. Aku tak tau lagi.. aku jadi tambah buruk..”  celoteh matsuri yang mabuk.

Olivier tak mendengar celoteh matsuri lagi dan ingin tau apa yang sedang dilakukan matsuri. Saat ia menoleh ia melihat matsuri yang tertidur disofa. Paha Matsuri keliatan, Olivier jadi tak bisa konsentrasi melihat animenya.  Ia mematikan tv dan bangkit berdiri.



“aku akan pergi tidur.. “ucap Olivier tapi ia ingat matsuri yang tertidur di sofa jadi menghentikan langkahnya “ahh jika kau tidur disana kau akan kedinginan. “
Matsuri hanya bergumam “mmmm..”

Olivier tersenyum dan mengambil jaket matsuri dan menyelimut bagian bawah matsuri yang terbuka.

 
 

Olivier terkejut saat melihat airmata ada dipipi Matsuri yang tertidur. Olivier menyekanya dengan tangannya. Ia lalu mengusap kepala matsuri dengan lembut dan terus menatap wajah matsuri.  Olivier lalu mencium dahi matsuri dan membuat gadis itu terbangun.
Matsuri terkejut melihat wajah Olivier begitu dekat dekatnya .

“olivi….” Belum selesai ia berkata-kata, Olivier menutup mulutnya dengan sebuah ciuman.  Matsuri shock!

(Noooooo… jatungku serasa berhenti berdetak..* Jantungku mana jatungku.. hiks..hiks junpei…. ga relaaaaa..)



Sota masuk ke dalam rumah dan bertubrukan dengan matsuri yang berlari menuju lantai atas.
“oi matsuri!” seru kesakitan sota. Ia mendengar pintu kamar matsuri yang ditutup dengan keras. Sota lalu melihat Olivier yang sedang duduk didepan sofa dan terlihat seperti orang shock, hanya diam saja.

“tadaimana” sapa sota.

Olivier tak menjawabnya. Sota memperhatikan sikap temannya yang hanya mematung saja.
“apa yang kau lakukan?” Tanya sota

“aku jahat sekali.. aku bilang klo aku akan menunggu dan melihat.. maafkan aku Sota. “ ucap Olivier
“eh? Ada apa ini?” sota tak mengerti arah pembicaraa temannya itu.
“aku memaksakan diriku pada matsuri-chan” kata Olivier sedih.
“hahhh?”
“aku sudah mencium matsuri-chan. Aku agak kehilangan diri. Maafkan aku sota.. aku sudah jahat. “

“oh jadi semua tak berjalan dengan baik pada gadis yang kau sukai dan kau sedang bernafsu tapi yang ada didepanmu matsuri ..” 

“bukan seperti itu!” seru Olivier menghentikan sota berbicara “ sangat meyakitkan jika ini tak berjalan baik… dan aku memang bernafsu tapi bukan seperti yang kau bayangkan..” Olivier melihat sota dengan serius “dia adalah gadis aku cintai! Matsuri-chan!” lanjut Olivier
Sota terkejut bukan kepalang”hahhhhh???!”
 


Sota pergi ke rumah erena dan bercerita tentang Olivier. Ia tak percaya Olivier menyukai adiknya. Ia tak mengerti kenapa Olivier jatuh cinta pada seseorang seperti adiknya (menghina adiknya sendiri niy kakak ya,, ckckck)

Erena kesal dari tadi Sota terus mengatakan hal it uterus menerus. Ia berkata klo ia akan tidur. Sota menyusulnya dan tidur disebelah erena (mereka teman sex). 

Erena bertanya kenapa sota tertarik pada kehidupan orang lain? Kenapa tak memikirkan diri sendiri saja? Sota menjawab klo ia sering memikirkan dirinya sendiri juga. Ia membayangkan klo saat saeko bersama suaminya yang ada dipikiran saeko adalah sota. 

Erena berkata klo ia juga terkadang memikirkan Sota. Ia membayangkan kehidupan saeko dirumah sedang makan coklat dan membayangkan coklat yang meleleh dimulut saeko itu seperti penyatuan tubuh saeko dan Sota. Sota menertawakan imajinasi erotis erena itu. 

Sota lalu bertanya apa imajinasi erena tentang dirinya sendiri? Erena menjawab klo ia ingin saat ia ada dijalan menunggu lampu merah. Ia berimajinas  bertemu Kurashina (drummer band yang disukai kaoruko.) dan Kurashina mengenalinya juga. Mereka lalu akan perge ke hotel. Erena juga berencana hamil anak dari orang yang dicintainya. Ia akan tinggal sendiri dan merawat anaknya . sota heran dengan hidup sendiri yang dibicarakan erena itu. ia memeluk erena dan mereka tertidur.
 

 
Dalam mimpinya sota ia bertemu dengan Saeko didepan tokonya. Ia melarang saeko masuk ke tokonya padahal Saeko datang ditengah hujan deras.. saeko berlari memeluk sota dan berkata klo ia tak peduli dengan coklat yang ia ingin kan adalah bertemu sota saja.
Sota terbangun oleh suara erena yang sedang telponan dengan Rikudou.

“sota-kun maaf apa aku sudah membangunkanmu.. “ucap erena. Diujung telpon sana, rikudou terkejut erena menyebutkan nama sota.

“eihhh.. apa kau baru saja menyebut sota kun?” Tanya rikudou. Erena tak mendengarnya ia hanyut dengan rencananya bertemu dengan  drummer yang disukainya. Rikudou sudah memberitahu lokasi dimana erena bisa bertemu drummer itu.

Rikudou berkali-kali mencoba bertanya apa sota benar ada dirumah erena tapi gadis itu sepertinya tak mendengarkannya.

 
Sota membuat produk coklat baru dan Kaoruko mencobanya. Kaoruko memuji  produk itu lebih enak dari sebelumnya. Sota berkata klo coklat itu khusus dipersembahan bagi orang-orang yang mengalami cinta sepihak. Sota yakin kaoruko tak mengalami cinta sepihak itu.  Kaoruko pasti punya standar yang tinggi untuk jadi prianya, harus tampan dan baik hati.

Kaoruko berkata ia juga heran kenapa Sota bisa menyukai Saeko yang berpacaran dengan banyak pria. Sota menjawab itu karena ia tau Saeko seperti itu yang membuatnya jadi terlihat kawaii.



Saeko berkunjung ke toko coklat lagi. Ia berbicara dengan kaoruko. Saeko berkata klo ia kagum pada Kaoruko yang bisa bekerja di toko roti itu. Kaoruko juga berkata klo ia ingin mempunyai kemampuan seperti Saeko, kemampuan untuk mendapatkan lelaki.

“tidak semua.. ada waktunya aku gagal mendapatkan targetku juga” sahut Saeko.
“itu tak mungkin..” 

“ada cowok 1 ini yang aku rasa tertarik padaku, jadi aku sengaja memakai rok mini, dan pergi ke rumah cowok itu.” Saat berbicara Saeko melirik pada Sota yang sedang ada didapur. “tapi dia tak ada reaksinya dan berakhir dengan tidak ada sesuatu yang terjadi. Aku marah jadi aku memberitahunya klo takdirku bersama pria lain, dan betapa bahagianya aku….. Jika saja saat itu berjalan baik, hidupku pasti akan berbeda dari sekarang ini”

Teringat kejadian waktu saeko menemui Sota dengan rok mininya dan sempat membuat Sota jadi berimajinasi. Apa itu berhubungan dengan perkataan Saeko diatas ya??? Jadi selama ini Saeko sudah menyukai Sota dong ya???

 
Saat pagi hari, matsuri turun dari kamarnya untuk pergi sekolah. Diruang bawah sudah ada Olivier dan keluarganya yang sedang makan pagi.
“aku pergi..” ucap matsuri sambil melirik Olivier.
“kau pergi tanpa makan lagi?” Tanya ayahnya.
“aku akan pulang malam…” ucap Matsuri dan pergi keluar rumah.


“ada apa dengannya akhir-akhir ini? apa dia punya pacar atau apa?” gumam ayahnya.
Olivier meletakkan sumpitnya dan melihat Ayah Sota dengan serius “otou-sama… “
“ya?” jawab ayah Sota.
Olivier lalu menatap Sota “onii-sama” 

Sota dan ayahnya terkejut karena Olivier memanggilnya dengan resmi seperti itu.
“aku punya sesuatu yang  pentig yang ingin aku katakan pada kalian berdua.”

“ada apa? Kenapa kau tiba-tiba berbicara formal?” Olivier hanya diam da n menatap keduanya dengan serius dan postur tubuh yang duduk resmi. Sota dan ayahnya langsung serius menatap Olivier.

“aku punya pengakuan atas perasaanku pada Matsuri-chan. “  ucap Olivier
“kau harus tenang dan memikirkan ini dulu. Kau ini pewaris Treluyer. Aku tak bisa memahami bagaimana seorang pria akan tertarik pada matsuri ” cegah Sota.

"tunggu aku tak mengerti apa yang kau bicarakan. Apa yang sedang terjadi dikeluarga kita?” sahut ayah Sota.
sota berdehem agar ayahnya tak berbicara lagi.


“otou-sama.. aku mencintai matsuri-chan. “ sahut Olivier.
“heih?” ayah sota terkejut dengan pengakuan Olivier.
“aku ingin memastikan perasaan matsuri – chan. “

“ohhh” ayah Sota tak percaya orang seperti Olivier menyukai anak gadisnya. Ia sampai menghela nafasnya.

“kau dengarkan aku, seseorang sepertimu pasti  akan segera bertemu dengan wanita hebat. “ ucap Sota mencoba mengubah pendirian Olivier.

“sota.. didunia ini.. tak peduli betapa kayanya, atau betapa cantiknya seseorang,  atau mereka artis Hollywood atau seorang pangeran.  Kau hanya akan jatuh cinta pada orang yang kau temui. Jumlah orang yang kau temui dikehidupanmu sangat terbatas. Seorang hamster hanya akan jadi pasangan hamster lain dalam kandang yang sama kan? Ini sama saja..  Tuhan sudah menempatkan matsuri-chan dan aku dalam box yang sama… aku merasa bersyukur..  aku ingin mengatakan dengan baik pada matsuri-chan hari ini.. tapi sota maaf.. bagaimana klo aku ijin meninggalkan toko lebih awal?”

“iya baiklah” sahut Sota

“terima kasih..” ucap Olivier senang. Ia lalu menundukkan kepalanya kea rah ayah sota. “otou-sama. Terima kasih untuk makanan ini”
“ahh iya” sahut ayah Sota bahagia karena mendapatkan calon menantu yang kaya dan ganteng.. :P

Olivier pergi meninggalkan meja makan untuk ke kamarnya. Ayah Sota langsung bergumam klo sekarang waktunya menyapa sesama orangtua. Ia lalu berlatih mengucapkan bahasa perancis mengingat calon besannya dari perancis. Ia bersemangat..




Erena menghubungi sota dan memberitahunya klo ia akan bertemu pria idamannya. Sota memberinya semangat.
“minna.. ganbare… Olivier dan Erena sudah melangkah maju .. aku yang belum melakukan apapun.  Bukankah aku harus melangkah maju juga..?” batin Sota.


Saeko datang ke toko roti Sota. Ia segera mendekati Sota yang sudah menyapanya.
“sota-kun…  saat libur besok apa kau ada rencana?” Tanya Saeko.
“libur?”
“iya” angguk Saeko “temanku akan segera menikah. Aku berencana untuk membelikan barang pecah belah atau yang lain untuk hadiah pernikahan. Jadi klo kau ada waktu.. aku ingin mengajak sota pergi bersamaku..” ucap Saeko menatap penuh harapan pada Sota.

Pergi keluar? Batin Sota
“hmm aku?”
“karena kau master makanan jadi kau pasti punya selera bagus mengenai barang pecah belah. “ kata Saeko.

“jika kau bertanya selera, daripada aku mendingan kamu ajak Olivier.” Ucap Sota
“aku ingin sota-kun.. aku ingin pergi bersama Sota-kun. Apa kau tak mau? Apa kau sibuk?” Tanya Saeko. 

Mereka saling menatap langsung kedalam mata pasangan berbicaranya.
“aku mungkin tak bisa pergi..  ada banyak hal yang bisa dilakukan ditoko meski saat tutup. Aku sangat sibuk, maaf” tolak sota. Saeko terkejut matanya jadi agak memerah mendengar penolakan Sota.

Saeko menutupi luka hatinya dengan tersenyum “aku mengerti… iya kau sangat sibuk ya.. maaf sudah mengajakmu tak jelas seperti ini.. jangan kuatir” kata Saeko. Ia lalu memesan beberapa coklat untuk dibawa pulang. Setelah mendapatkan coklatnya, saeko  segera melangkah keluar  toko. 



Saeko keluar dari toko coklat La vie dengan sedih. Ia berjalan sambil melamun sampai didepan rel kereta api. Ia menghentikan langkahnya saat palang piintu kereta api ditutup dan lampu merah menyala.
Ada telpon masuk ke Hpnya dan ia segera mengangkatnya.
“sota kun?”
“atas apa yang kau ucapkan barusan.. jika besok rabu aku sepertinya bisa melakukannya… untuk shopping.. kita bisa pergi bersama…”


Sota berkata pada kaoruko klo sebenarnya ia ingn segera berkata “iya” atas permintaan Saeko. Tapi karena ia  sadar klo sekarang ia adalah badboy. Maka ia menolaknya lebih dulu.

Kaoruko berkata bahwa memanipulasi/ berbohong seperti itu sudah biasa dilakukan pria. Mungkin sekarang Saeko sedang tersentuh hatinya. 

Sota berkata klo kaoruko harusnya mengkritiknya seperti biasa. Sota langsung mencuci mukanya di wastafel. Kaoruko heran dan bertanya apa yang terjadi? Sota menjawab klo ia terlalu bersemangat kencan dengan saeko sampai ia tak tau apa yang harus dilakukannya nanti. Ia pun tau klo saeko tak punya niat tertentu dengan mengajaknya pergi. Tapi itu cukup membuat Sota senang.
“aku benar.. benar bodoh”
 

 
Ditempat lain Olivier menunggu di halaman sekolah Matsuri. Saat ia melihat matsuri turun dari tangga ia bangkit berdiri.
Matsuri melihat Olivier yang berdiri didepannya. Ia berjalan kea rah lain untuk menghindarinya. Olivier mengejarnya.



Erena membawa tiket untuk  melihat pertunjukkan band dari pria yang disukainya. Ia terlihat bahagia.
 


Kaoruko sedang bekerja di toko coklat saat seseorang masuk ke toko dan mendekatinya. Saat kaoruko menoleh ia melihat ada Sekiya disana.  Saat ia bertanya apa sekiya mencari Sota, Sekiya  menjawab bukan. Ia datang untuk mengajak kaoruko untuk pergi dinner bersamanya. Kaoruko terkejut.

de-to (ngedate/kencan)? Pasti bukan seperti itu tujuan saeko. Ini hanya akan jadi menemani seorang ibu rumah tangga berbelanja. Ini tak berarti apa-apa.. batin sota

di kereta api yang dinaikinya, Saeko tersenyum sambil menulis catatan di Hpnya “de-to”