Takako
Nampak termenung di ruang guru. Ia menyesal bertindak terlalu jauh dengan Egawa
hari itu. Akiyama sensei yang melihatnya jadi menasehatinya agak takako tak mengerutkan
dahinya biar tidak keriput.
Takako
melihat Ozu masuk dan duduk didepannya. Namun
ada pesan masuk dari Egawa jadi Takako buru-buru keluar. Ozu memperhatikan
Takako yang keluar itu.
Ozu
membetulkan mesin fotokopi yang rusak di ruang guru. Takamine menggoda Ozu dengan
mengatakan klo orang yang akan menikah harus lebih menjaga kebersihan jangan
kotor-kotor. Kepala sekolah menyahut bukan Cuma itu saja masalahnya tapi Ozu
juga harus menjaga hubungan dengan mertuanya.
Kepala
sekolah bertanya apa ozu sudah menyapa keluarga kaori dengan baik setelah
kepulangan Kaori. Ozu menjawab klo malam nanti ia akan bertemu keluarga Kaori.
Pak takamine dan kepala sekolah menggodanya dengan menganggap pertemuan itu pasti
untuk membahas pernikahan Ozu dan kaori.
Tanpa mereka sadari takako
mendengarkannya dari balik tembok pintu masuk ruang guru.
“apakah
aku akan selalu bukan siapa-siapa? Dan hanya jadi wanita lain?”
Ozu
pergi kerumah keluarga kaori untuk menengok neneknya. Kaori berpesan pada Ozu
lagi agar bilang klo hubungan mereka masih baik-baik saja. Nenek meminta Ozu
dan kaori untuk segera menikah selama ia masih hidup. Ibu kaori menjawab klo pernikahan akan segera
dilakukan. Ozu tak bisa berbuat apa-apa didepan nenek kaori yang sakit, ia
hanya mengiyakan.
Saat
akan ozu mau pulang, orangtua kaori melaarangnya dan mengajaknya makan bersama
keluarga mereka.
Takako
pulang kerumahnya dengan kelelahan. Ia berpikir apakah mungkin ia suatu saat
nanti akan tinggal bersama seseorang setelah 10 tahun ia selalu sendirian? Ia
tak ingin merasakan sakit hati lagi seperti sebelumnya.
Saat
makan malam ayah menuangkan anggur untuk Ozu. Ayah kaori bertanya lokasi pernikahan
mereka berdua apa sudah diputuskan? Ozu kebingungan menjawabnya. Ia ingin
mengatakan klo hubungannya dengan kaori sudah berakhir.
Tapi kaori segera menyerobot ucapannya dan
berkata klo mereka berdua akan survey lokasinya dulu.
Ozu
menerima pesan dari takako.
“maaf
jika aku tiba-tiba menulis pesan. Aku kuatir. Tolong hubungi aku jika kau bisa.”
Ia
ijin keluar dulu untuk menjawab pesan takako itu.
ozu segera menulis pesan di Hpnya:
“semua
baik-baik saja. Perasaanku tak berubah sama sekali. Aku tak bisa menghubungimu
sekarang ini , tapi akan segera aku hubungi begitu sampai rumah”
tapi
tiba-tiba ayah kaori menyusulnya dan menawarkan anggur. Ozu tidak jadi mengirimkan
pesan itu ke takako.
Diapartemennya
Takako gelisah karena pesannya tak dijawab Ozu. Takako lalu pergi ke apartemen
Ozu. Sampai didepan apartemen Ozu, takako ragu untuk masuk. Ia kuatir apa yang
akan dipikirkan Ozu jika ia menemui Ozu diapartemennya. Apakah ia akan dianggap
perawan tua yang putus asa?
Takako
berbalik untuk kembali ke apartemennya. Ia melihat sebuah taxi masuk ke halaman
apartemen ozu. takako bersembunyi dibalik tangga. Ia melihat ozu yang mabuk
keluar dari taxi dan dipapah oleh Kaori. Ia melihat keduanya Nampak sangat
akrab . mereka masuk kedalam apartemen ozu bersama.
Ozu
terbangun dipagi harinya. Saat ia membuka tabir kamarnya, kaori menyapanya. Ternyata
kaori bermalam diapartemennya. Kaori
berkata klo semalam ia begitu menikmati kebersamaan keluarganya dengan ozu,
seperti semasa mereka kuliah dulu. Ia lalu bertanya pada ozu apa sebenarnya
yang membuat Ozu berubah seperti itu?. Ozu tak menjawab dan pergi ke kamar
mandi.
Ozu
menatap bayangan dirinya didalam cermin kamar mandinya. ia yang tak bisa segera memutuskan hubungannya dengan kaori.
Setelah
ozu masuk ke kamar mandi, kaori membereskan pakaian Ozu yang ada ditempat
tidurnya. Tiba-tiba HP Ozu terjatuh. Kaori mengambilnya. Ia penasaran dn membuka HP Ozu.
Ia terkejut melihat pesan sms yang sebenarnya akan dikirimkan Ozu untuk takako.
Wajah kaori langsung berubah penuh
amarah!
ia baru tau alasan kenapa Ozu berubah sikap padanya!
Takako
dan ozu bertemu dilorong sekolah. Ozu meminta maaf karena tak menjawab pesan
Takako. Ia bilang klo semalam ia bersama Imamura dan minum-minum. Ozu tak
menyadari klo takako sudah melihat yang sebenarnya kklo ia bersama kaori. Takako
kecewa ozu berbohong padanya. Ia berkata taka pa-apa ozu tak menjawab pesannya.
Ia berjalan meninggalkan Ozu.
Ia
bertemu mori yang hanya meliriknya. Saat takako mau mengajak mori bicara,
kurozawa datang dan bertanya apa dia baik-baik saja? Mori lalu pergi
meninggalkan keduanya.
Kurozawa
meminta maaf atas perbuatan istrinya. Kurozawa berkata klo ia terpaksa
memberitahu istrinya yang mulai mencurigainya. Ia memberitahu istrinya klo
hubungan keduanya sudah berakhir lama.
Takako
menjawab dengan tenang klo mereka tak bisa merubah masa lalu. Kurozawa berkata
jika Takako marah ia bisa melampiaskannya padanya. Takako menjawab klo semua
sudah berakhir jadi sudah tak masalah untuknya.
Dikelas
Takako, murid-murid mulai bergosip tentang pernikahn ozu dan tunangannya. Mereka begitu melihat Ozu masuk langsung
menggoda guru mereka itu.
Takako
mendengarnya saat ia akan masuk. Ia menunggu diluar untuk mendengar pembicaraan
mereka. Kotomi ichikawa datang dan bilang klo ada orang yang ingin ia ketemukan
dengan takako setelah pulang sekolah nanti.
Kotomi
membawa Takako pergi ke sebuah restaurant. Takako bertanya siapa orang yang
akan ia temui nanti? Kotomi menjawab klo
pasti takako sudah bisa menebaknya sendiri. “apa kau tak bisa menebaknya? kau pasti
tau apa yang akan terjadi jika kau menyentuh sesuatu yang bukan milikmu.”
Kotomi
lalu pergi meninggalkan takako yang sudah tau maksud perkataan kotomi itu.
Takako
berjalan ke lantai 2 restauran itu. ia melihat ada kaori disana. Ia berjalan
mendekati kaori.
“kau
tau apa yang akan aku bicarakan kan?” Tanya kaori ketus. “aku bersama
kou-kun semalam sampai pagi hari ini…”
kaori menatap takako yang tertunduk pasrah
dengan sinis “aku sekarang sudah kembali kesini, jadi bisakah kau melepaskan
tanganmu darinya? Aku tak bisa jika dia tak menyukaiku lagi… tapi aku tak akan
membiarkan orang lain mencurinya dariku.”
Takako
masih tertunduk tak menjawab.
Kaori
melanjutkan “orang-orang disekolah tau keberadaanku. Apa kau menyadari tindakan
ini akan jadi suatu masalah untukmu sebagai seorang guru? Lalu apa yang akan
kau lakukan setelah bersama tetapi akhirnya putus setelah 3 tahun? Bukankah umurmu
nanti akan jadi 35 tahun? Ada penelitian yang menunjukkan jika wanita yang tak menikah sebelum
35 tahun hanya akan sukses 10% saja. Apa kau tau itu? klo aku sih masih bisa menungguu 5 tahun lagi..”
Takako
terdiam dikursi restaurant tempat ia bertemu kaori tadi. Ia memikirkan
semuanya.
Ada
pesan dari OZu yang ingin bertemunya malam ini. takako menemui Ozu diluar
apartemennya. Takako berkata klo lebih baik mereka bicara diluar saja.
Ozu
menjelaskan klo kemarin ia pergi ke rumah kaori untuk bertemu keluarga kaori. Ia
meminta maaf telah berbohong pada takako. Ia menjelaskan kepergiannya itu atas
permintaan kaori.
Ozu
juga meminta maaf ia belum berbicara dengan kaori soal mengakhiri
pertunangannya mereka itu. ia berjanji akan melakukannya segera. Ia minta
takako menunggu lagi.
“untuk
berapa lama?” Tanya takako ketus.
“heih?”
ozu terkejut melihat takako yang tiba-tiba marah padanya.
“kau
memintaku untuk menunggumu, tapi berapa lama lagi aku harus menunggu? Apa aku
harus menelan masalah ini sendiri? Sebenarnya situasi apa yang kita hadapi ini?”
Ozu
tertunduk mendengarkan Takako yang meluapkan emosinya itu.
“ozu-sensei..
mungkin kau bisa menunggu tahun demi tahun, tapi aku tak bisa.”lanjut takako
Ozu
menatap takako “aku akan melakukannya segera”
“tidak..”
sahut takako cepat “aku ingin kau meninggalkanku sementara ini.. jangan lakukan
apapun. Aku ingin kau membiarkanku konsentrasi bekerja sampai winter
berakhir. Aku tak tau tujuanmu padaku,
tapi yang aku tau pekerjaan tak akan mengkhianatiku!”
“aku
mengerti” ucap Ozu menatap takako.
Takako
segera berjalan cepat kembali ke kamarnya. Takako terduduk lemah di
apartemennya
“aku
marah.. tapi tak membuatku bahagia”
Beberapa
bulan kemudian.
Libur
winter dimulai, dari natal sampai tahun baru sekolah libur. Ini hari terakhir
mereka bertemu jadi para guru memberi ucapan selamat natal dan tahun baru. Ozu berusaha
mengajak takako bicara tapi Takako mengabaikannya. Ozu hanya bisa mengucapkan
selamat tahun baru pada Takako dan lainnya.
mungkin karena batas waktu yang diminta takako agar ozu tak mengganggunya sampai libur winter sudah tiba. ozu sudah tak sabar untuk berbicara lagi dengan takako diluar pembicaraan mengajar.
Pulang
mengajar takako berjalan melihat toko-toko yang penuh hiasan natal. Takako melihat
sebuah roti tart natal dengan hiasan santa dan strambery. Takako membelinya dan
membawanya pulang. Sampai dirumah Takako terus menatap roti itu. “kau berhak
bersenang-senang meski kau sendirian.” Gumamnya. Takako mulai makan roti itu
sedikit demi sedikit.
Ozu
dirumah keluarga kaori untuk bertemu ayah dan ibunya tapi ternyata mereka
sedang tidak dirumah. Ozu berkata klo ia
akan memberitahu orangtua kaori klo ia tak bisa menikahinya. Ia minta kaori untuk
duduk berbicara dengannya juga.
Ozu
berkata pada kaori klo semasa kuliah mereka berdua memang menikmati masa-masa
indah bersama. Tapi sekarang apa yang penting bagi diri mereka sudah sangat
berbeda.
Kaori
menyela ozu “apa kau sudah tak menyukaiku lagi?”
“ini
bukan masalah menyukai atau tak menyukai..”
“tapi
kau mau membuatku menangis?”
Ozu
tertunduk karena memang ia akan membuat kaori nanti menangis.
Takako
berkumpul bersama keluarganya. Ia memang agak canggung dengan ibunya setelah
kejadian waktu itu. ibunya minta nanti mereka memakai kimono ke acara tahun
baru bersama-sama.
Saat
didepan rumah kaori, Ozu menghubungi Takako tapi tak diangkat takako jadi ia
hanya meninggalkan pesan suara.
“semester
sudah berakhir.. mari kita bertemu. Aku akan
menunggu ditempat biasa jam 7 malam. Aku akan menunggu sampai kau datang.”
Ozu
tak menyadari ada kaori yang mendengarkan pesan suaranya itu.
Dari
radio dirumah ozu penyiar memberikan saran untuk malam natal ini menyatakan
perasaan kepada pasanganya. Ozu mengambil kado natal yang sudah ia siapkan
untuk takako.
Dirumah
orangtuanya, takako gelisah melihat jam terus menerus. Ia berusaha untuk
mengabaikan pesan ozu tapi jauh didalam hatinya, ia ingin sekali pergi.
Saat
Ozu mau pergi tiba-tiba Imamura datang. Ozu coba menjelaskan pada Imamura klo
ia akan pergi. Imamura berkata klo ia tau Ozu akan pergi menemui Takako. Ia tau
itu dari Kaori yang meminta sarannya.
Imamura
bertanya pada Ozu bagaimana hubungan Ozu dengan takako? Apakah itu sebuah
perselingkuhan?
Ozu
menjawab klo hubungannya dengan takako bukan sebuah perselingkuhan. Imamura menasehatinya
jika ingin hubungan mereka bukan sebuah perselingkuhan maka lebih baik Ozu
segera mengakhiri hubungannya dengan kaori secepatnya, meski itu akan membuat
kaori menangis.
Imamura
minta ozu jujur dengan hatinya. Tak tidak lagi mengatakan hal-hal seperti “kan
akan membuat gadisku menangis atau terluka”.
Ozu
menyahut bukan niatnya untuk membuat seorang wanita menangis. Imamura berkata
klo sekarang ozu malah membuat 2 orang wanita “menggantung” (hubungan tidak
jelas) seperti itu. itu tak adil buat mereka kata Imamura. Ozu terdiam.
“aku
sebenarnya marah pada diriku sendiri. Aku tak mampu melakukan apa yang ingin
aku lakukan. Tapi aku sekarang ingin pergi.. aku akan pergi” kata Ozu berjalan
keluar kamar apartemennya.
Takako
akhirnya memutuskan menemui ozu direstauran yang pernah mereka kunjungi. Saat akan
masuk ia melihat egawa keluar dari restaurant itu. mereka berdua sama-sama terkejut melihat
kehadiran satu sama lain. Egawa mencegah takako masuk karena didalam restaurant
sudah penuh dipesan. Egawa bertanya apa takako punya janji dengan seseorang?
Takako
menjawab tidak. Egawa lalu mengajak takako pergi ke restaurant yang lain
didekat restaurant itu. Takako mengirim pesan pada Ozu klo ia pergi ke restaurant
lain karena tempat yang mereka tuju sudah penuh.
Ozu
turun dari tangga apartemennya. Ia melihat kaori ada diluar gedung
apartemennya. Ozu terkejut melihatnya. Kaori memohon sambil menangis didepan Ozu
untuk tidak pergi . ia ingin bersama ozu.
Takako
gelisah melihat jam yang sudah jam 20:10. Ia minta ijin egawa untuk mengirim
pesan pada temannya. Takako kecewa ozu mengingkari janjinya. Ia menulis pesan
pada Ozu “jangan menghubungiku lagi”
Takako
lalu melanjutkan makan malamnya bersama Egawa. Saat selesai makan malam mereka
berjalan bersama. Egawa bertanya apa takako sebenarnya akan bertemu Ozu? egawa merasa klo takako mencintai Ozu. takako
membantah dan berkata ozu sudah jadi milik kaori.
Egawa
lalu berniat mengantar takako pulang. Ia mencari taxi untuk mereka berdua. Takako
menatap egawa yang perhatian padanya itu.
“ia orang yang baik... ada orang yang
akan kau cinta dengan hatimu dan orang yang kau cintai dengan kepalamu (logika)..
dia adalah orang yang akan kau cintai dengan kepalamu(logikamu). ” kata hati
takako menatap punggung egawa.
Egawa
mengantar takako sampai didepan rumah keluarganya. Dari balik pintu taxi, egawa
menyampaikan ucapan selamat tahun baru dengan lembut pada takako.
Takako
memperhatikan taxi yang membawa egawa pergi “aku ingin jatuh cinta pada orang
ini. aku tau dia akan membuatku bahagia. “
Takako
tak menyadari ibunya memperhatikan takako dan egawa dari jauh.
Takako
pergi ke kuil bersama ayah dan ibunya. Didepan kuil doa ibunya berdoa agar
takako bertemu dengan orang yang baik. Takako mengerutu ibunya mengucapkan itu.
“aku
tak tau aku harus berdoa apa… akankah
aku bertemu dengan orang baru yang baik? “ dalam bayangan takako ada egawa. “atau…
akan memperbaiki yang sudah terjadi..” dalam pikiran Takako ada Ozu.
Takako
mengambil ramalan. Ia melihat ramalan untuknya ramalan yang buruk. Ayah takako
mengambil ramalan buruk itu dengan ramalan yang baik. Mereka tersenyum bersama.
Bulan berganti dan tibalah pernikahan Yuko. Takako
menghadiri pesta pernikahan sahabatnya itu. Saat akan pulang yuko memintanya dan mori
untuk membantunya membereskan semuanya. Ternyata yang membereskan adalah suami
yuko sementara yuko memberikan wine untu takako dan mori.
Ia juga memberikan
sekuntum bunga untuk takako dan mori. Ia minta kedua temannya itu untuk tak
bertengkar lagi dan menghabiskan minum mereka bersama.
Keduanya
setuju dan mereka bersulang untuk kebahagian yuko. Mereka tertawa bersama.
Mori
ikut senang karena yuko sudah menemukan kebahagiannya dan apa yang
diinginkannya.
Takako
menunjukkan cincinnya pada kedua temannya itu. ia berkata klo dari cincin itu
menurut ibunya mereka akan melihat kebahagiaannya. Takako memberikannya pada
mori untuk melihat lubang cincin itu tapi mori sepertinya ragu.
Yuko
lalu mengambilnya dan melihat melalui cincin itu apa yang ada didepannya. Ia melihat
suami yang baru dinikahinya, disanalah kebahagiannya. Ia lalu memberikannya
pada takako untuk melihat kebahagiannya dulu. Takako mengambil dan melihat dari
lubang cincin itu. tiba-tiba ia terlintas bayangan ozu yang memintanya menunggunya.
Hati
takako berdebar. Ia berlari minta ijin temannya untuk menghubungi seseorang
(ozu). takako pergi keluar gedung pernikahan yuko. Ia berhenti didepan sebuah toko.
“aku
tau.. aku tak boleh menyerah” gumam takako mencari contact telpon ozu dari
Hpnya.
Takako
melirik toko yang ada didepannya yang ternyata butik baju pengantin. Jatung
takako berhenti berdetak saat melihat siapa yang ada didalam gedung itu.
Takako
melihat kaori sedang memakai baju pengantin. Ia terlihat sangat cantik dan
bahagia. Seorang pria mendekati kaori. Kaori menoleh dan tersenyum pada pria
itu. begitu juga pria itu membalas tersenyum pada kaori. Cincin takako terjatuh
saat mengetahui pria itu adalah Ozu! mata takako berkaca-kaca hampir menangis.
“meski
kau dapat melihat kebahagiaan yang kau inginkan, tapi itu sudah sangat
terlambat…”
Knapa Ozu .. Jd nikah sma kaori .# kasian Takako . =[
BalasHapus