Senin, 06 Januari 2014

Sinopsis : Hakuba no Oujisama - Ep. 7



Ozu sangat terkejut saat Takako menghampirinya dan menyentuh hidungnya dengan lembut lalu pergi begitu saja.

Pagi harinya saat mereka sedang di kamar mandinya masing-masing, mereka berdua terbayang kejadian semalam. Ozu menyentuh hidungnya sendiri dan bertanya-tanya maksud dari tindakan Takako semalam itu.
 

Takako sepanjang jalan menuju sekolahnya terus memikirkan apa yang akan dijelaskannya pada Ozu tentang kejadian semalam.
“apa maksud dari semua ittu. Aku mungkin bisa berpura-pura bodoh.  Kemana aku harus mengarahkan langkahku? Haruskah aku menyembunyikan perasaanku atau haruskah aku memberitahunya? Perasaanku harus bisa mengatasi masalah kesenjangan umur kami ini. atau juga kenyataan klo dia sudah memiliki tunangan.  Haruskah aku menyembunyikan semua itu atau memberitahunya?? Apakah langkah selanjutnya?”


Disekolah Takako bertemu ozu. mereka saling menyapa dengan gugup. Takako berterima kasih karena Ozu sudah mengatur acara goukon itu. Takako juga meminta maaf pada Ozu tentang kejadian lainnya.

“tentang kejadian taxi itu..” ucap takako gugup. Ozu juga ikut gugup mengingat saat Takako menyentuh hidungnya itu.
“apa kemarin kau mabuk?” Tanya ozu.
“iya..” jawab Takako “tapi aku mengingatnya..”
“lalu apakah itu..” ozu ragu bertanya. 


Sekelompok murid mereka datang dan menggoda takako dan ozu. mereka bilang kedua gurunya itu terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta.

Belum sempat takako dan ozu menjawab, akiyama dan  mori-sensei datang dan menghalau murid-muridnya itu. Setelah muridnya pergi mori-sensei berkata klo sebagai guru ada aturannya yaitu jika ketauan berpacaran maka salah satunya harus keluar dari sekolah .

“akan ada banyak halangan untuk cinta diatas umur 30 tahun.  Lingkungan sekelilingnya,  Sekolah, keluarga dan ada tunangan.  Berapa banyak rintangan yang harus aku alami lagi kedepan...”


Ozu mengajar dikelasnya,kotomi ichikawa dengan marah bertanya apa yang dilakukan kakaknya saat melarikan diri darinya malam itu. ozu menjawab klo ia membantu egawa mendapatkan pacar di Goukon itu. ichikawa lalu bertanya apa sekarang setelah goukon itu egawa mendapatkan pacar?Ozu menjawab ia blom tau. Ichikawa lalu berkata klo kepergian ozu berarti percuma saja. Ichikawa lalu pergi dengan marah.


Malam harinya takako pergi makan bersama yuko, mori dan akiyama sensei membahas acara goukon yang mereka ikuti kemarin. Ternyata semua sudah punya incarannya masing-masing kecuali Takako  yang berkata klo tidak ada yang membuatnya tertarik.
 

Ditempat yang berbeda para pria juga berkumpul. Imamura bertanya siapa wanita yang diincar egawa? Egawa menjawab klo ia blom ada yang cocok. Takamine lalu menunjukkan foto-foto teman mengajarnya. Tapi sepertinya dari cara ia berbicara, takamine sepertinya menyukai mori-sensei. Menurut Imamura itu semua karena egawa tidak mau berbicara dengan para wanita itu. Ozu jadi teringat kejadian saat ia melihat egawa berbicara berdua dengan Takako. Ozu terlihat lebih banyak diam dan tak bahagia.


Kaori agak kecewa pada ozu karena dari info ichikawa, ozu akhirnya pergi ke acara goukon itu. kaori merasa tak nyaman dengan kejadian itu. ozu berkata itu untuk membantu egawa mendapatkan pasangan. 

Kaori menyalahkan Egawa karena kejadian ini dan berharap egawa segera menemukan pasangan. Ozu membela egawa  ia berkata klo sepertinya egawa tertarik pada Takako. Kaori jadi bersemangat dan ia punya rencana untuk dikerjakan ozu bagi egawa dan takako.
 

Keesokkan harinya Ozu menegur adiknya yang menginformasikan keberadaan dirinya diacara goukon itu  pada kaori. Kotomi ichikawa bilang klo kaori itu orangnya sangat baik jadi ia tak ingin ozu melepaskan kaori. Ozu mengerti itu.
Ozu lalu pergi meninggalkan adiknya. 


Ichikawa berniat pergi ke kelasnya tapi dibalik gedung ia melihat ada Kurozawa sensei. Saat gurunya itu beranjak pergi, ichikawa bertanya apa Kurozawa mendengar pembicaraannya dengan ozu? Kurozawa menjawab ia mendengar klo mereka bersaudara.

Ichikawa menjelaskan klo itu semua karena perceraian kedua orangtuanya yang membuat mereka berpisah. Ia ikut ibunya dan ozu ikut ayahnya. Ia sengaja memberitahu kurozawa klo ia membenci perceraian orangtuanya itu.  karena perselingkuhan ayahnya membuat keluarga mereka menjadi rusak dan semua tersakiti. Kurozawa sepertinya jadi menyadari ucapan Ichikawa dan memikirkan keluarganya sendiri. 


Saat takako sendirian di ruangannya tiba-tiba Ozu datang padanya. Ozu lalu mengajaknya pergi makan di tempat yang dulu mereka kunjungi.
Takako terkejut sekaligus sangat bahagia karena ozu mengajaknya pergi. Sepanjang perjalanan ia tersenyum terus dan meyakinkan dirinya klo ini waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya.


Sampai ditempat yang dituju, takako terkejut melihat Egawa ada disana. Egawa yang melihat takako segera mempersilahkan takako duduk. Egawa bilang klo Imamura dan Ozu sepertinya akan datanng terlambat.

Raut wajah Takako yang disepanjang jalan tadi bahagia langsung sedikit agak kecewa karena ternyata ozu dan dirinya tidak akan berduaan.
Mereka lalu menunggu yang lain datang.
 

Kurozawa pulang ke rumahnya  dan ia melihat istrinya sedang mempersiapkan makan malam. Kurozawa bercerit panjang lebar pada istrinya soal capung yang ia lihat dijalan tadi. Saat ia menoleh istrinya sepertinya masih sibuk memotong sayuran-sayuran. 

Kurozawa jadi agak marah. Ia menegur istrinya agar istrinya itu sedikit memperhatikan dirinya. Istrinya berkata klo ia mendengarkan kurozawa juga. Kurozawa lalu minta maaf karena selama ini ia juga tak berusaha melakukan bagiannya agar keluarga mereka lebih harmonis. Ia minta maaf karena hanya terlalu fokus pada dirinya sendiri. Istri kurozawa mulai menyadari sesuatu telah terjadi dengan suaminya.
Kurozawa sepertinya memikirkan apa yang terjadi antara  ozu dan ichikawa yang diakibatkan perceraian orangtua mereka itu.


Di restaurant tempat takako dan egawa bertemu. Suasana jadi terlalu canggung karena sudah sangat lama mereka menunggu. Egawa lalu mencoba membuka percakapan dengan takako. Egawa bertanya pendapat takako tempat yang dipakai sebagai acara goukon kemarin, mungkin akan lebih baik jika diadakan ditempat yang lebih trendi. 

Takako menjawab klo ia juga menyukai tempat yang dulu dipakai itu karena suasananya.
Takako berkata mungkin karena ia yang sudah dewasa jadi ia suka situasi direstaurant itu. Tempat itu kebanyakan yang datang adalah orang-orang dewasa jadi suasananya tidak terlalu ramai dibanding tempat yang banyak didatangi anak-anak sma.

Egawa menjawab klo ia punya pemikiran yang sama dengan takako. Egawa jadi ingat mungkin karena umur mereka tidak terlalu jauh berbeda jadi pemikiran mereka sama. Takako menjawab klo Ia berumur 32 tahun. Egawa lalu berkata klo umurnya 30 tahun.
Pembicaraan keduanya menjadi semakin akrab lalu egawa menawarkan beer pada Takako yang langsung menyetujuinya.


Diapartemennya ozu duduk dengan lesu dikursinya. Sementara itu Imamura justru terlihat sangat senang. Imamura bilang ini waktunya buat egawa menemukan pasangan. Ternyata mereka berdua sengaja mengatur pertemuan keduanya di restaurant itu.

Imamura bertanya pada ozu kenapa raut muka ozu seperti tak bahagia seperti itu? ozu menjawab ia tak tau apa itu akan berhasil. Imamura memintanya untuk lebih yakin saja. Ini semua adalah rencana yang kaori katakana pada ozu waktu itu.

Imamura berkata mungkin takako akan jadi pasangan egawa setelah lama menyendiri sejak kematian mai-chan, pacar egawa dulu.  Wajah ozu jadi tambah lebih muram lagi.


Egawa dan Takako sudah menunggu lama. Egawa mencoba menghubungi  Imamura tapi tak diangkat. Takako melihat HPnya tapi tak ada pesan masuk dari Ozu. Egawa lalu menyadari klo mereka berdua sengaja diatur untuk hanya berdua seperti ini. ini mungkin karena egawa belum mendapatkan pasangan saat di goukon itu jadi teman-temannya mengatur hal seperti ini. egawa minta maaf karena melibatkan takako seperti ini.
Takako kecewa tapi ia menutupinya denga berkata klo mereka sudah sampai ditempat ini jadi lebih baik mereka menikmati saja.


Saat disekolah Takako meminta berbicara berdua dengan ozu. ia mengajak ozu keatap sekolahan.
“apa kau sengaja mengatur agar aku bisa berdua dengan egawa-san?” Tanya takako.
“iya.. jadi kau berpikir aku dan egawa akan saling tertarik?” Tanya Takako. Ozu tak menjawab hanya tertunduk.

“hmm jadi begitu..” ucap takako “arigatou gozaimasu.. aku harus berterima kasih padamu untuk malam kemarin yang menyenangkan.” Lanjut Takako menahan marahnya dan sengaja bilang ia menikmati kebersamaannya dengan Egawa.

Ozu menutupi perasaannya “oh begitu” jawab ozu.
Takako lalu melangkah meninggalkan Ozu. sepanjang jalan takako melampiaskan kemarahannya dengan melangkah  secepatnya.

“ini benar-benar buruk sekali.. betapa kekanak-kanakannya.. jika kau tak tertarik padaku, itu hal yang beda.  Kau hanya perlu meninggalkanku sendiri saja. Tapi dengan mendorongku bersama dengan orang lain adalah sangat buruk. Siapa yang memintamu melakukan ini? dan lebih buruknya lagi.. aku merasa……… benar-benar sangat sedih………”
 

Takako sedang bersiap-siap survey lokasi camping SMAnya dengan Takamine sensei. Tiba-tiba Takamine-sensei datang dan mengatakan klo ia tak bisa pergi survey karena badannya sedang tidak sehat kena flu. Takako berkata klo ia akan pergi sendiri saja.
Takamine lalu melihat ozu yang duduk didepan Takako. Ia lalu meminta tolong ozu agar bisa menemani Takako pergi survey lokasi museum dan gua menggantikan dirinya. Ozu melirik Takako lalu menyetujuinya.
 

Ozu pamit pada muridnya karena tak bisa mengajar di jam berikutnya. Ia pamit klo ia akan pergi survey lokasi camping. Murid-muridnya senang karena jam selanjutnya mereka bergabung dengan kelas lain di aula. Mereka bertanya lokasi camping mereka nanti apa? Ozu menjawab klo akan ke museum dan gua. Mereka kecewa karena ini akan jadi “last chance” kesempatan terakhir mereka bersama dengan teman-temannya. Karena setelah acara itu maka mereka akan menghadapi ujian. 


Ozu dan takako pergi berdua menuju lokasi survey. Ozu bertanya apa yang nanti mereka akan lakukan disana? Takako menjawab untuk mencari lokasi kamar mandi, tingkat keamanan lokasi dan mengambil foto-foto spot yang akan mereka tunjukkan dibuku panduan pada murid-muridnya. 


Sampai dilokasi museum mereka berdua mengambil foto-foto lalu cek penginapan dan tempat makan murid-muridnya nanti. Pemilik kedai makan itu lalu menawari takako kentang goreng. Takako lalu mengambil setusuk kentang goreng . Bapak itu lalu melihat ke Ozu “bagaimana dengan pacarmu?” Tanya bapak itu menawari ozu. takako dan Ozu terkejut mereka dikira pasangan kekasih. tanpa banyak bicara Ozu ikut mengambil juga. 


Mereka berdua lalu melanjutkan perjalanan menaiki pegununungan untuk ke lokasi gua yang dituju. Mereka lewat didepan sepanjang kekasih yang sedang duduk-duduk. Cowok itu meminta tolong Ozu untuk mengambilkan foto ia dan pacarnya. Ozu denga rela mengambil foto mereka berdua. Cowok itu lalu bertanya apa Ozu mau difoto berdua juga? mereka berdua dikira adalah sepasang kekasih lagi. Takako dan Ozu menolaknya. Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka lagi.


Takako bercerita pada Ozu klo ia jarang sekali pergi disiang bolong seperti ini dengn seorang pria. Itu semua karena sebagai seorang guru ia harus menjaga imagenya dari murid dan orangtua muridnya. Apalagi jika sampai terjadi percintaan diantara guru maka salah satu harus segera berhenti. 
 
Takako melihat sepasang kekasing yang berjalan menyusuri pegunungan dengan bergandengan tangan. 

“bergandengan tangan seperti itu…” tatap iri takako pada pasangan itu.
“apa kau ingin melakukannya juga?” Tanya Ozu
Takako menggeleng “aku sudah pernah melakukannya saat aku muda. Sekarang aku sudah tak terlalu memperdulikannya”

Ozu mengangguk mengerti dan mereka melanjutkan perjalanan lagi. Takako memberitahu ozu klo Ozu sekarang tak perlu terlalu memikirkan hubungan dia dengan Kurozawa karena ia sudah memutuskan hubungan dengan kurozawa dan tak akan kembali pada kurozawa lagi. Ozu terkejut mendengar pengakuan takako itu.


Mereka sampai digua yang dituju. Suasana sangat gelap jadi takako menyalakan senternya. Mereka berjalan  berhati-hati . 

Ozu mulai mencoba mencari informasi tentang perasaan Takako pada Egawa. Ozu berkata klo Egawa adalah orang yang baik dan sudah tidak berpacaran dengan siapapun selama 3 tahun sejak meninggalnya mai-chan.  Ozu berharap klo egawa bisa segera mendapatkan kekasih baru.

“aku akan sangat bahagia jika ia menemukan kekasih baru..” ucap ozu.
“oh begitu..” 

“tapi….. “ozu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap takako “aku tak pernah berpikir klo itu akan hara-sensei.” 
Ozu menatap takako “hara-sensei.. apa kau berkencan dengannya?” lanjutnya

“mengapa kau bertanya hal ini?” Tanya takako tak mengerti.

“karena aku tak ingin kau melakukannya!” jawab tegas Ozu sembari menatap Takako.
 

Takako shock dan menjatuhkan senternya.  Mereka berdiri terdiam dalam gelap.
“kau sangat egois” ucap takako
“aku tau” jawab ozu

“dan kau tak berhak mengatakan hal seperti itu.” ucap Takako sambil melangkah melewati Ozu. 

tapi karena gua sangat gelap dan senter juga sudah tak ada, Takako jadi tersandung sesuatu dan hampir terjatuh. Ozu segera meraih Takako agar tak terjatuh. 

Takako mencoba melepaskan pegangan Ozu tapi segera dicegah ozu.
“jangan bergerak… kita tunggu sampai mata kita beradaptasi dengan kegelapan dulu. “ucap ozu tak melepaskan pegangan tangannya dibahu takako.

Jarak mereka sangat dekat. Berhadap-hadapan membuat Takako  bisa merasakan keberadaan ozu yang ada didepannya.

“kami begitu dekat… aku bisa mendengar nafasnya…. Ini benar-benar menyakitkan…  dia hangat… dan kuat..”

Takako bisa merasakan tangan ozu yang menyentuh bahunya menjadi semakin erat.
“kurozawa sensei benar-benar sesuatu...” ucap ozu pelan
“eihh??”
“aku bekata dia itu sesuatu…”ulang Ozu  “dia punya keluarga tapi dia…..… aku memang pengecut.. tapi aku masih... ” Ozu tiba-tiba merengkuh Takako  erat dalam pelukannya. Takako agak terhanyut namun setelah ia sadar posisinya, takako melepaskan pelukan Ozu dan melangkah pergi.


Mereka kembali ke sekolah dan mulai menempel gambar-gambar untuk buku panduan murid-muridnya. Mereka mengerjakannya tanpa banyak bicara. Takamine-sensei datang dan bertanya apa semua  berjalan lancar? Takako menjawab klo semua berjalan lancar. Takako lalu meminta Takamine segera pulang untuk beristirahat.  Takako juga minta ozu untuk pulang saja. Ozu menurutinya dan pamit untuk pulang lebih dulu.


 Setelah pekerjaannya selesai Takako berjalan pulang seorang diri. Saat menunggu bis, Takako merasa ia ingin pergi ke sebuah tempat lebih dulu untuk menenangkan dirinya. 


Dirumahnya.. Ozu tiduran.. ia masih terus memikirkan takako. Ozu lalu bangkit dari tempat tidurnya dan mengayuh sepedanya untuk kembali kesekolah menemui Takako. Tapi begitu sampai disana ia tak menemukan Takako.
 
Takako menikmati debur ombak ditepi pantai. HPnya bordering dan ia melihat identitas penelponnya adalah Ozu. Takako mengangkatnya. Ozu berkata klo ia tadi kembali  kesekolah untuk mencari Takako tapi ternyata Takako sudah tidak ada. Ozu bertanya apa takako sudah kembali kerumah? Takako menjawab ia pergi ke tempat lain. Ozu berkata klo ia ingin berbicara dengan Takako.


Takako ternyata pergi ke pantai. Ozu pergi menyusulnya. Ozu melihat Takako yang berdiri diam menatap ombak pantai dari jauh. 

“hara sensei!” panggil ozu.
Takako menoleh. “apa yang membawamu ketempat ini?”Tanya ozu.
“aku ingin melihat laut. Tapi mungkin aku harusnya mengambil rute yang lain,..”ucap Takako. 

(Sepertinya takako salah ambil jalan jadi sangat gelap atau mungkin jalannya jelak. Aku kurang jelas karena videonya juga tidak begitu kelihatan.)

Ozu mendekati takako “ apakah tak apa-apa klo kita bergandengan tangan?” Tanya Ozu mengulurkan tangannya.
Takako menatap Ozu. 

“tak akan ada yang melihat kita dijam seperti  ini” lanjut ozu memberi alasan.

Takako melihat tangan Ozu yang terulur padanya itu dan pelan-pelan mengangkat tangannya penuh keraguan. Ozu melihat tangan takako yang terangkat itu lalu meraih dan menggenggamnya. 

Mereka lalu melangkah berdua menuju pinggir pantai. Mereka berdua duduk ditepi pantai bersisian.
 

“apa yang ingin kau katakan?” Tanya Takako
“aku ingin bertanya… atas apa yang sudah kau lakukan.. mengapa kau menyentuh hidungku..?” ozu bertanya.

Takako terdiam. Ozu menoleh pada Takako yang terdiam disampingnya itu. “beritahu padaku apa maksud semua itu. itu membuatku selalu bertanya-tanya“

“aku ingin menyentuhnya… dan aku tak bisa menghentikan keinginanku itu. sangat bodohkan?” ucap takako pelan.

Ozu memperhatikan Takako yang masih menatap ke lautan.
“tidak…. Karena aku mengerti…”jawab Ozu. takako menoleh Ozu yang masih menatap Takako. 

Ozu lalu duduk menghadap ke Takako. Perlahan-lahan ia mengangkat tangannya dan menyentuh ujung hidung Takako dengan lembut.  Takako menatap Ozu..  lalu ia mengangkat tangannya dan ikut menyentuh ujung hidung Ozu. 


Mereka masih saling menatap dan masih menyentuh hidung orang yang mereka cintai itu. Ozu lalu merengkuh wajah Takako dan perlahan ia mendekati Takako. Ia lalu mencium Takako dengan lembut dan lama. 

Mereka terbawa situasi pantai yang romantis dengan angin yang semilir.  Mereka berdua tak menyadari HP mereka berdering dengan identitas penelpon adalah dari sekolah mereka!



 NB : haishhh.. ampyunn susah banget ngedit foto mesra mereka.. saking gelapnya video pas di gua dan pantai..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar