Jumat, 03 Januari 2014

Sinopsis : Hakuba No Oujisama - Ep. 6




Kurozawa sengaja menunggu Takako disebuah mall kecil untuk mengatakan klo ia ingin kembali pada Takako dan melepaskan keluarga yang dimilikinya.

Kurozawa mengatakan kalimat yang sebenarnya sangat ditunggu takako diucapkan oleh Ozu.

“dapatkah kita kembali ke waktu itu jika aku tinggalkan keluargaku?” Tanya kurozawa serius. “kau berbeda dengan orang lain jadi aku tak bisa membiarkanmu pergi. Aku menyadarinya sekarang, waktu yang kita habiskan berdua adalah waktu yang terbaik. Waktu yang kita lewatkan bersama adalah waktu yang lebih penting dari hal lainnya”lanjut Kurozawa.

Takako terdiam, terkejut dan ragu mendengar pernyataan kurozawa itu.
“ini tak adil… kau tak bisa memunculkan hal semacam ini padaku.. aku tak siap untuk ini… aku sudah melakukan sebisaku untuk mencoba melupakan apa yang pernah kita miliki.. meyakinkan diriku sendiri klo semua sekarang sudah membaik.. aku terus mengatakan hal itu..” ucap Takako.

“kau benar..maafkan aku” ucap Kurozawa tertunduk lesu.

“biarkan aku memikirkannya…  aku akan memberikan jawaban padamu setelah aku memikirkannya.” Kata Takako lalu berbalik pergi meninggalkan kurozawa yang menatap kepergian takako seolah tak percaya klo Takako ragu menjawab lamarannya.
 


Sampai didalam kamar apartemennya Takako bersandar lesu di dinding kamarnya.
“apa yang seharusnya aku pertimbangkan? Setahun yang lalu , untuk mendengar dia mengatakan hal ini maka akan kulakukan segalanya… Jika aku mencintai dia maka seharusnya aku tak perlu mempertimbangkannya lagi (langsung mengiyakan permintaan Kurozawa).  Aku langsung mengikutinya.  Tapi mengapa aku tak bisa melakukannya sekarang.. mengapa?”

Takako teringat  kebahagiaannya saat ia bersama dengan ozu menikmati minuman.  “mungkin aku ditakdirkan untuk tidak bahagia..” gumam takako letih..
 


Keesokkan harinya Takako dan Ozu dibuat keheranan melihat nilai seorang muridnya tiba-tiba jelek. Takako bertanya pada muridnya itu apa dia sedang punya masalah? Klo ada Ia minta muridnya bercerita padanya.  Tapi muridnya sepertinya tak mau mengatakan apa-apa padanya..

Saat sedang istirahat di atap sekolahan, Ozu memberitahunya klo muridnya itu mau berbicara tentang masalahnya kepada mereka berdua. Gadis itu lalu bercerita klo dia sedang bingung dengan pernyataan cinta dari teman kursusnya. Cowok itu pintar dan keren tapi dia tak tertarik padanya.  Ia bingung karena sepertinya ia tak menyukai cowok itu. tapi ia juga tak punya alasan kenapa ia tak menyukai cowok itu. jadi karena itu ia terus memikirkannya dan tidak konsentrasi dengan sekolahnya.
Takako memberi saran pada gadis itu segera mengatakan pada teman kursusnya itu klo ia tak tertarik padanya dan jika cowok itu membuat masalah lagi, gadis itu disuruh memberitahunya lagi.
 


Saat gadis itu pergi keluar ruangan tiba-tiba dicegah takako. Ia berkata klo cinta itu datang dengan alami. Jadi jika gadis itu menyukai cowok itu maka ia bisa langsung tanpa banyak pertimbangan akan menerimanya. Tapi jika sampai gadis itu ragu menjawabnya sudah pasti gadis itu tak menyukai cowok itu.

Setelah muridnya pergi ozu bilang klo ia tak percaya takako bisa mengatakan hal seperti itu. Takako memberitahu Ozu klo ia juga sedang memikirkan banyak hal tentang cinta. Ozu bertanya apa itu berhubungan dengan omiai yang diikuti Takako? Ozu langsung menyadari klo tak sepatutnya ia bertanya seperti itu.  (Sebenarnya Ozu memang ingin tau saja perkembangan hubungan takako dengan pasangan Omiainya itu).

Dengan jujur takako menjawab klo ia memutuskan hubungan dengan pasangan omiainya itu. Ozu terkejut mendengarnya. Takako lalu mengatakan klo memang seharusnya Ozu tak mengurusi urusan yang bukan urusannya.
 

(gantengnya kyaaaaaaaaa.....)


Takako menghubungi kurosawa untuk menemuinya diapartemennya. Kurozawa sangat grogi menunggu jawaban Takako atas apa yang diucapkannya malam kemarin. Takako akhirnya menjawab klo ia tak mau meneruskan hubungan mereka yang sudah putus setahun yang lalu itu. Kurozawa melihat sepertinya keputusan Takako sudah bulat untuk tidak meneruskan hubungan mereka.
Takako menarik nafas lega setelah kurozawa meninggakannya.
 


Takako pergi ke rumah orangtuanya seperti weekends sebelumnya. Ibunya bercerita klo ishida meminta maaf padanya karena sepertinya ia membuat kesalahan pada Takako sehingga Takako tak mau bertemu dengan Ishida lagi.

Takako bilang pada ibunya klo itu bukan kesalahan ishida tapi kesalahannya yang tak tertarik pada ishida. Saat ibunya terus memaksanya untuk menemui ishida lagi , kemarahan takako muncul, ia bilang dulu sewaktu sma saat temannya punya pacar, ibunya selalu melarangnya untuk berhubungan dengan laki-laki karena dianggap tak pantas. Tapi kenapa sekarang ibunya menyodorkan berbagai pria untuk dipilihnya? Kenapa ia harus menuruti ibunya terus.

Takako mengaku pada ibunya klo ia pernah punya hubungan perselingkuhan dengan senpai yang pernah dibawa ke rumahnya waktu itu (kurozawa). Ibunya terkejut ternyata anaknya pernah terlibat hal seperti itu.
 


Takako setelah bertengkar dengan ibunya  akhirnya pulang. Ia bertemu dengan sahabatnya Yuko dan Mori-sensei. Ia mengatakan klo ia barusan bertengkar ibunya untuk pertama kalinya seumur hidupnya  karena masalah ia menolak pasangan omiainya itu. 

takako juga mengaku klo ia pernah punya hubungan dengan pria beristri alias selingkuh. Tapi takako tidak menyebutkan nama selingkuhannya itu. ia meminta maaf pada teman-temannya karena selama ini merahasiakannya.  

Takako juga bilang saat pria itu (kurozawa) baru-baru ini menemuinya untuk balikan lagi dan meninggalkan keluarganya. Mereka lalu minum-minum dan menyumpahi pria yang mau meninggalkan keluarganya itu sebagai pria yang bodoh.
 


Disekolahnya Ozu dikejar mori-sensei dan guru-guru lainnya soal goukon itu. Saat Takako lewat, mori-sensei bertanya pada Takako apa ia akan ikut acara itu? Ozu melihat Takako, penasaran dengan jawaban Takako. Takako menjawab klo ia ingin ikut karena siapa tau dia bertemu pria yang baik disana. 

 

Ozu bertemu Imamura dan mengatakan klo ia disuruh mengatur goukon untuk guru-guru disekolahnya. Imamura bertanya pada ozu, apa guru yang ozu pernah bilang “aku tak bisa meninggalkanmu” itu juga akan ikut goukon itu? ozu mengiyakan klo guru itu juga akan datang.

Imamura jadi penasaran dan meminta ozu agar biar dia saja yang mengatur jadi penyelenggara  goukon itu agar ia bisa melihat guru yang special itu.

Imamura juga bilang klo egawa-san juga harus diajak diacara itu. Imamura bertanya apa ozu tak keberatan klo nanti guru itu akan mendapatkan kekasih diacara itu? ozu teringat perkataan takako agar ia tak mencampuri urusan yang bukan urusannya. Ia menjawab Imamura klo ia tak peduli jika itu terjadi karena itu bukan urusannya. Ozu menjawabnya dengan pasrah.
 


Pulang sekolah ozu melihat takako masih sibuk dikelas. Ia menemui takako untuk bertanya lokasi yang tepat untuk acara goukon itu.takako menjawab klo dimanapun tempatnya meraka tidak akan keberatan. 

Ozu lalu bertanya tempat yang disukai takako dimana? Ia punya pilihan tempat tapi kebanyakan menyuguhkan beer. Ozu bertanya apa mungkin tempat bagus seperti waktu mereka pergi dengan kurozawa waktu itu? ozu jadi teringat kejadian saat ia melihat tangan kurozawa menggenggam tangan takako. Tiba-tiba muka ozu terlihat muram.

Takako menjawab semakin kasual ruangannya sepertinya semakin baik. Ozu lalu berkata klo ia seringnya pergi ke tempat yang waktu itu pernah kunjungi mereka berdua.  Keduanya jadi teringat kejadian itu. takako menjawab tempat itu juga bagus. Ozu lalu memutuskan untuk memakai tempat itu saja. 
Mereka terdiam.


“aku sangat menikmati malam itu” tiba-tiba ozu berkata seperti itu.
“heih?” takako terkejut.
“kau mungkin bilang klo aku terlalu mabuk untuk mengingat semuanya. Tapi aku menikmati saat itu. itulah mengapa aku sampai mabuk berat.” Ucap ozu. “aku harap acara itu juga akan menyenangkan” lanjut ozu.
“iya..” jawab takako menyetujui.
“baiklah aku akan pesan tempat itu.” lanjut ozu dan beranjak pergi.
Takako termenung dikelasnya. Kata-kata ozu yang pernah ditunggunya itu membuat hatinya goyah.
“mengapa ia harus mengatakannya sekarang? Mengapa baru sekarang?”
 


Ozu saat berbicara dengan kaori di webcam  cerita klo ia akan jadi penyelenggara acara goukon bagi teman-teman kantornya dulu dan guru-guru sekolahnya. Ia dan Imamura akan mengatur acara itu. egawa juga akan ikut.

Kaori melarang ozu datang ke acara itu. ia kuatir  jika nanti ozu akan bertemu orang yang menarik di acara itu. kaori takut ozu akan meninggalkannya.
 


Takako ke rumah ibunya berkumpul dengan keluarganya karena hari itu adalah hari ulang tahun keponakanmu. Takako membantu ibunya mencuci piring. Ibu hara lalu bilang klo ia terkejut dengan kejadian pertengkaran mereka waktu itu karena selama ini takako selalu menjadi anaknya yang penurut.
 


Acara goukon akhirnya tiba. Para pria goukon sudah menunggu ditempat yang sudah ditentukan. Saat takako dan guru-guru lain datang, mereka disambut Imamura dan pria lainnya. 

Takako yang masuk paling depan sendiri tentu yang menjadi sorotan lebih dulu.
Egawa melihat para goukon wanita yang datang. Egawa terkejut melihat wajah takako. Ia mengingat klo takako adalah wanita yang pernah bertabrakan dengannya dulu (kejadian saat takako mengambil tas ozu yang tertinggal).
 


Imamura sebagai penyelenggara goukon tersenyum menyambut semuanya.
“kau dari sekolah tempat ozu mengajar ya?” Tanya Imamura ramah.

“iya..” jawab takako “namaku Hara” kata takako memperkenalkan dirinya dengan ramah.  Imamura dan egawa terkejut mendengar nama “Hara” disebutkan. Mereka berdua sudah sering mendengar nama itu disebutkan Ozu.  mereka terus mengamati wajah takako tak percaya.

Egawa yang sudah tersadar dari kagetnya mempersilahkan semuanya duduk. Setelah yang lain berjalan ke tempat duduk yang sudah disediakan, Imamura mendekati Egawa dan berkata klo Hara-sensei yang selama ini  mereka bayangkan tidak seperti orang yang mereka temui saat ini.
 


Imamura lalu mulai memperkenalkan peserta goukon malam itu. 5 wanita dan 5 pria. Ia meminta maaf ozu tak bisa bergabung karena ozu keceplosan berbicara tentang acara goukon itu pada tunangannya dan langsung dilarang oleh kaori untuk datang. Mereka lalu menertawakan ozu sebagai “pria yang benr-benar tak mau membuat gadisnya menangis”
 


Ditempat lain ozu yang dilarang datang oleh kaori jadi gelisah diapartemennya. Ia terus menatap jam dikamarnya. Ia jadi penasaran apa yang terjadi di acara goukon. Ia terbayang wajah takako.

Tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Saat ozu membukanya ternyata ichikawa yang datang. Ichikawa bilang klo ia ke apartemen ozu sebagai mata-mata kaori agar mengawasi ozu agar tidak pergi ke acara goukon itu. Ozu terkejut adiknya ternyata selama ini terus berhubungan dengan kaori.
 


Diacara goukon. Saat semuanya pendekatan dengan orang lain dan membaur. Egawa justru menyendiri dipojokan. Imamura yang melihatnya mencoba memancing pembicaraan agar egawa terlibat pembicaraan dengan yang lainnya. Tapi egawa hanya menjawab-jawab singkat saja. 

Takako melihat egawa sedang membersihkan lengan bajunya yang kotor maka ia memberikan napkin bersih pada Eagawa. Dari jauh Imamura menyaksikan semua itu lalu ia langsung sms kepada ozu.
 


Takako, mori dan yuko berbicara tentang siapa yang akan jadi incaran mereka masing-masing. Yuko berkata klo ia tertarik pria dari tangannya dan ia punya incaran 2 orang pria, salah satunya adalah egawa. Mori-sensei berkata klo ia menyukai orang dengan bahu yang bagus dan dia sudah mengincar siapa orangnya yang sesuai kriterianya itu.

Mori lalu bertanya ciri pria seperti apa yang membuat takako memilihnya? Takako bingung lalu Ia berkata klo ia akan memilih pria yang ujung hidungnya ingin sekali dia sentuh.



Mereka bertiga lalu bergabung lagi dengan yang lain. Takako memperhatikan pria-pria yang ada sana. Tapi ia merasa tak ada yang ingin ia sentuh hidungnya.
 


Ozu menemani ichikawa yang sengaja belajar dirumahnya. Ozu masih kepikiran dengan acara goukon yang diikuti teman-temannya. Setelah beberapa saat ichikawa bangun berdiri dan pamit untuk ke kamar mandi sebentar….
 


Karena jenuh dengan acara goukon, takako pergi keluar ruangan. Ia teringat cincin pemberian ibunya yang diberikan saat ulang tahun keponakannya. Ibunya berkata klo melalui lubang kecil dicincin itu maka ia akan menemukan kebahagiannya disana.

Takako melepasnya dan melihat dari lubang cincinnya itu. dari lubang cincin itu ia melihat wajah egawa didepannya. Tepat saat itu egawa juga menoleh padanya, mereka saling melihat. Egawa bertanya apa takako baik-baik saja? Takako menjawab klo ia baik-baik saja, Cuma ia agak capek saja. Egawa juga berkata klo ia juga capek maka ia keluar.

 
  
Takako bertanya kenapa egawa mengikuti acara goukon itu padahal egawa punya pekerjaan yang mapan. Egawa balik bertanya lalu bagaimana dengan takako yang juga ikut goukon. Menurut egawa takako punya banyak hal dalam dirinya yang membuatnya bisa punya banyak kenalan.

Egawa berkata klo mencari pasangan itu hal yang rumit dari hal lainnya. Egawa berkata itu yang biasa ia ucapkan untuk menyemangati dirinya sendiri. Egawa juga berkata klo menjadi tua itu adalah hal tak bisa dielakkan dan semakin lama menjadi semakin berat. Takako tersenyum dan berkata klo ia juga mengalami hal yang sama. Mereka berdua tersenyum mengetahui kesamaan pendapat seperti itu.
 

 

Tanpa takako dan egawa sadari. Dari ujung jalan lainnya ozu melihat keduanya sedang tersenyum berdua. Ia terkejut, kedua orang yang dekat dengannya itu bisa terlihat sedang berduaan di luar gedung acara goukon.

Takako dan egawa akhirnya masuk lagi untuk bergabung dengan yang lainnya. Mereka lalu meneruskan berbicara, makan dan minum bersama lagi.



Ozu masu ke dalam ruang goukon tanpa disadari teman-temannya. Ia memperhatikan Takako, lalu ia melirik egawa. Semua terkejut saat mengetahui ozu datang ke acara goukon itu. ozu langsung ditarik teman-teman pria dari tempatnya bekerja yang dulu. Mereka terlibat pembicaraan yang seru. Ozu terlihat sangat senang bisa berbicara dengan teman-teman lamanya,.
 


Takako melirik ozu dan melihat wajah ozu yang terlihat ceria ditengah teman-temannya. Ozu terlihat bebas sekali. Ozu sempat melihat egawa yang diam-diam memperhatikan Takako dari tempatnya duduk.


Akhirnya acara goukon selesai. Takako pulang seorang diri. Ia sepertinya agak mabuk sehingga jalannya agak tak stabil. Ia teringat perkataannya dengan mori dan yuko soal ingin menyentuh hidung orang yang dicintainya.
 


Ozu mengayuh sepedanya untuk kembali ke apartemennya. Ia merasa sebuah mobil dibelakangnya sepertinya menyorotkan  lampu kearahnya. Ozu berhenti dan melihat sebuah taxi berhenti beberapa meter dari ozu berdiri. 

Seseorang keluar dari taxi itu dan berjalan ke arahnya. Karena disekitarnya sangat gelap dan orang itu membelakangi lampu depan taxi, maka ozu tak bisa melihat dengan jelas wajah orang itu. tapi dari siluetnya terlihat sosok wanita.
 


Ozu tak mengenali siapa orang yang mendekatinya itu. saat jarak semakin dekat, ozu baru tau klo wanita itu adalah takako.
Takako berjalan mendekati Ozu sampai berjarak beberapa centimeter lalu ia berhenti. Takako menatap ozu yang kebingungan.
“hara-sensei..?” gumam ozu tak mengerti apa yang terjadi.
 


Takako terus menatap ozu…. Tiba-tiba takako mengangkat telunjuk tangan kanannya lalu menyentuh ujung hidung ozu dengan pelan. Ozu terbengong dengan apa yang terjadi. 

Belum hilang keterkejutannya, takako tiba-tiba menurunkan tangannya dan membungkukan badanya dan berkata “oyasuminasai” takako berbalik dan meninggalkan ozu yang masih kebingungan.
 

 

 Didalam taxinya takako tersenyum menatap telunjuk yang tadi menyentuh hidung ozu.
“aku begitu ingin menyentuh hidungnya…. Aku tak bisa mengendalikan diriku..”


Sementara itu ozu masih berdiri termangu menatap kepergian Takoko.

Next episode : ozu galau tingkat dewa setelah takako menyentuh hidungnya dengan lembut seperti itu… trus egawa juga mulai tertarik dengan takako.. lalu akankah Ozu rela klo takako berpacaran dengan egawa yang adalah sahabatnya itu????
 


NB : agak nggak konsen saat buat sinop episode 6 ini.. jadi maaf bahasanya tambah kacau yah.. heheheh..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar