Kurozawa
sengaja menunggu Takako disebuah mall kecil untuk mengatakan klo ia ingin
kembali pada Takako dan melepaskan keluarga yang dimilikinya.
Kurozawa
mengatakan kalimat yang sebenarnya sangat ditunggu takako diucapkan oleh Ozu.
“dapatkah
kita kembali ke waktu itu jika aku tinggalkan keluargaku?” Tanya kurozawa
serius. “kau berbeda dengan orang lain jadi aku tak bisa membiarkanmu pergi.
Aku menyadarinya sekarang, waktu yang kita habiskan berdua adalah waktu yang
terbaik. Waktu yang kita lewatkan bersama adalah waktu yang lebih penting dari
hal lainnya”lanjut Kurozawa.
Takako
terdiam, terkejut dan ragu mendengar pernyataan kurozawa itu.
“ini
tak adil… kau tak bisa memunculkan hal semacam ini padaku.. aku tak siap untuk
ini… aku sudah melakukan sebisaku untuk mencoba melupakan apa yang pernah kita
miliki.. meyakinkan diriku sendiri klo semua sekarang sudah membaik.. aku terus
mengatakan hal itu..” ucap Takako.
“kau
benar..maafkan aku” ucap Kurozawa tertunduk lesu.
“biarkan
aku memikirkannya… aku akan memberikan
jawaban padamu setelah aku memikirkannya.” Kata Takako lalu berbalik pergi
meninggalkan kurozawa yang menatap kepergian takako seolah tak percaya klo
Takako ragu menjawab lamarannya.
Sampai
didalam kamar apartemennya Takako bersandar lesu di dinding kamarnya.
“apa
yang seharusnya aku pertimbangkan? Setahun yang lalu , untuk mendengar dia
mengatakan hal ini maka akan kulakukan segalanya… Jika aku mencintai dia maka
seharusnya aku tak perlu mempertimbangkannya lagi (langsung mengiyakan
permintaan Kurozawa). Aku langsung
mengikutinya. Tapi mengapa aku tak bisa
melakukannya sekarang.. mengapa?”
Takako
teringat kebahagiaannya saat ia bersama
dengan ozu menikmati minuman. “mungkin
aku ditakdirkan untuk tidak bahagia..” gumam takako letih..
Keesokkan
harinya Takako dan Ozu dibuat keheranan melihat nilai seorang muridnya
tiba-tiba jelek. Takako bertanya pada muridnya itu apa dia sedang punya
masalah? Klo ada Ia minta muridnya bercerita padanya. Tapi muridnya sepertinya tak mau mengatakan
apa-apa padanya..
Saat
sedang istirahat di atap sekolahan, Ozu memberitahunya klo muridnya itu mau
berbicara tentang masalahnya kepada mereka berdua. Gadis itu lalu bercerita klo
dia sedang bingung dengan pernyataan cinta dari teman kursusnya. Cowok itu
pintar dan keren tapi dia tak tertarik padanya.
Ia bingung karena sepertinya ia tak menyukai cowok itu. tapi ia juga tak
punya alasan kenapa ia tak menyukai cowok itu. jadi karena itu ia terus memikirkannya
dan tidak konsentrasi dengan sekolahnya.
Takako
memberi saran pada gadis itu segera mengatakan pada teman kursusnya itu klo ia
tak tertarik padanya dan jika cowok itu membuat masalah lagi, gadis itu disuruh
memberitahunya lagi.
Saat
gadis itu pergi keluar ruangan tiba-tiba dicegah takako. Ia berkata klo cinta
itu datang dengan alami. Jadi jika gadis itu menyukai cowok itu maka ia bisa
langsung tanpa banyak pertimbangan akan menerimanya. Tapi jika sampai gadis itu
ragu menjawabnya sudah pasti gadis itu tak menyukai cowok itu.
Setelah
muridnya pergi ozu bilang klo ia tak percaya takako bisa mengatakan hal seperti
itu. Takako memberitahu Ozu klo ia juga sedang memikirkan banyak hal tentang
cinta. Ozu bertanya apa itu berhubungan dengan omiai yang diikuti Takako? Ozu
langsung menyadari klo tak sepatutnya ia bertanya seperti itu. (Sebenarnya Ozu memang ingin tau saja
perkembangan hubungan takako dengan pasangan Omiainya itu).
Dengan
jujur takako menjawab klo ia memutuskan hubungan dengan pasangan omiainya itu.
Ozu terkejut mendengarnya. Takako lalu mengatakan klo memang seharusnya Ozu tak
mengurusi urusan yang bukan urusannya.
(gantengnya kyaaaaaaaaa.....)
Takako
menghubungi kurosawa untuk menemuinya diapartemennya. Kurozawa sangat grogi
menunggu jawaban Takako atas apa yang diucapkannya malam kemarin. Takako
akhirnya menjawab klo ia tak mau meneruskan hubungan mereka yang sudah putus
setahun yang lalu itu. Kurozawa melihat sepertinya keputusan Takako sudah bulat
untuk tidak meneruskan hubungan mereka.
Takako
menarik nafas lega setelah kurozawa meninggakannya.
Takako
pergi ke rumah orangtuanya seperti weekends sebelumnya. Ibunya bercerita klo
ishida meminta maaf padanya karena sepertinya ia membuat kesalahan pada Takako
sehingga Takako tak mau bertemu dengan Ishida lagi.
Takako
bilang pada ibunya klo itu bukan kesalahan ishida tapi kesalahannya yang tak
tertarik pada ishida. Saat ibunya terus memaksanya untuk menemui ishida lagi ,
kemarahan takako muncul, ia bilang dulu sewaktu sma saat temannya punya pacar,
ibunya selalu melarangnya untuk berhubungan dengan laki-laki karena dianggap
tak pantas. Tapi kenapa sekarang ibunya menyodorkan berbagai pria untuk
dipilihnya? Kenapa ia harus menuruti ibunya terus.
Takako
mengaku pada ibunya klo ia pernah punya hubungan perselingkuhan dengan senpai
yang pernah dibawa ke rumahnya waktu itu (kurozawa). Ibunya terkejut ternyata
anaknya pernah terlibat hal seperti itu.
Takako
setelah bertengkar dengan ibunya
akhirnya pulang. Ia bertemu dengan sahabatnya Yuko dan Mori-sensei. Ia
mengatakan klo ia barusan bertengkar ibunya untuk pertama kalinya seumur
hidupnya karena masalah ia menolak
pasangan omiainya itu.
takako juga mengaku klo ia pernah punya hubungan dengan
pria beristri alias selingkuh. Tapi takako tidak menyebutkan nama selingkuhannya
itu. ia meminta maaf pada teman-temannya karena selama ini
merahasiakannya.
Takako juga bilang saat
pria itu (kurozawa) baru-baru ini menemuinya untuk balikan lagi dan
meninggalkan keluarganya. Mereka lalu minum-minum dan menyumpahi pria yang mau
meninggalkan keluarganya itu sebagai pria yang bodoh.
Disekolahnya
Ozu dikejar mori-sensei dan guru-guru lainnya soal goukon itu. Saat Takako
lewat, mori-sensei bertanya pada Takako apa ia akan ikut acara itu? Ozu melihat
Takako, penasaran dengan jawaban Takako. Takako menjawab klo ia ingin ikut karena
siapa tau dia bertemu pria yang baik disana.
Ozu
bertemu Imamura dan mengatakan klo ia disuruh mengatur goukon untuk guru-guru
disekolahnya. Imamura bertanya pada ozu, apa guru yang ozu pernah bilang “aku
tak bisa meninggalkanmu” itu juga akan ikut goukon itu? ozu mengiyakan klo guru
itu juga akan datang.
Imamura
jadi penasaran dan meminta ozu agar biar dia saja yang mengatur jadi
penyelenggara goukon itu agar ia bisa
melihat guru yang special itu.
Imamura
juga bilang klo egawa-san juga harus diajak diacara itu. Imamura bertanya apa
ozu tak keberatan klo nanti guru itu akan mendapatkan kekasih diacara itu? ozu
teringat perkataan takako agar ia tak mencampuri urusan yang bukan urusannya.
Ia menjawab Imamura klo ia tak peduli jika itu terjadi karena itu bukan
urusannya. Ozu menjawabnya dengan pasrah.
Pulang
sekolah ozu melihat takako masih sibuk dikelas. Ia menemui takako untuk
bertanya lokasi yang tepat untuk acara goukon itu.takako menjawab klo dimanapun
tempatnya meraka tidak akan keberatan.
Ozu
lalu bertanya tempat yang disukai takako dimana? Ia punya pilihan tempat tapi
kebanyakan menyuguhkan beer. Ozu bertanya apa mungkin tempat bagus seperti
waktu mereka pergi dengan kurozawa waktu itu? ozu jadi teringat kejadian saat
ia melihat tangan kurozawa menggenggam tangan takako. Tiba-tiba muka ozu
terlihat muram.
Takako
menjawab semakin kasual ruangannya sepertinya semakin baik. Ozu lalu berkata
klo ia seringnya pergi ke tempat yang waktu itu pernah kunjungi mereka berdua. Keduanya jadi teringat kejadian itu. takako
menjawab tempat itu juga bagus. Ozu lalu memutuskan untuk memakai tempat itu
saja.
Mereka
terdiam.
“aku
sangat menikmati malam itu” tiba-tiba ozu berkata seperti itu.
“heih?”
takako terkejut.
“kau
mungkin bilang klo aku terlalu mabuk untuk mengingat semuanya. Tapi aku
menikmati saat itu. itulah mengapa aku sampai mabuk berat.” Ucap ozu. “aku
harap acara itu juga akan menyenangkan” lanjut ozu.
“iya..”
jawab takako menyetujui.
“baiklah
aku akan pesan tempat itu.” lanjut ozu dan beranjak pergi.
Takako
termenung dikelasnya. Kata-kata ozu yang pernah ditunggunya itu membuat hatinya
goyah.
“mengapa ia harus
mengatakannya sekarang? Mengapa baru sekarang?”
Ozu
saat berbicara dengan kaori di webcam cerita
klo ia akan jadi penyelenggara acara goukon bagi teman-teman kantornya dulu dan
guru-guru sekolahnya. Ia dan Imamura akan mengatur acara itu. egawa juga akan
ikut.
Kaori
melarang ozu datang ke acara itu. ia kuatir jika nanti ozu akan bertemu orang yang menarik
di acara itu. kaori takut ozu akan meninggalkannya.
Takako
ke rumah ibunya berkumpul dengan keluarganya karena hari itu adalah hari ulang
tahun keponakanmu. Takako membantu ibunya mencuci piring. Ibu hara lalu bilang
klo ia terkejut dengan kejadian pertengkaran mereka waktu itu karena selama ini
takako selalu menjadi anaknya yang penurut.
Acara
goukon akhirnya tiba. Para pria goukon sudah menunggu ditempat yang sudah
ditentukan. Saat takako dan guru-guru lain datang, mereka disambut Imamura dan
pria lainnya.
Takako yang masuk paling depan sendiri tentu yang menjadi sorotan
lebih dulu.
Egawa
melihat para goukon wanita yang datang. Egawa terkejut melihat wajah takako. Ia
mengingat klo takako adalah wanita yang pernah bertabrakan dengannya dulu
(kejadian saat takako mengambil tas ozu yang tertinggal).
Imamura
sebagai penyelenggara goukon tersenyum menyambut semuanya.
“kau
dari sekolah tempat ozu mengajar ya?” Tanya Imamura ramah.
“iya..”
jawab takako “namaku Hara” kata takako memperkenalkan dirinya dengan
ramah. Imamura dan egawa terkejut
mendengar nama “Hara” disebutkan. Mereka berdua sudah sering mendengar nama itu
disebutkan Ozu. mereka terus mengamati
wajah takako tak percaya.
Egawa
yang sudah tersadar dari kagetnya mempersilahkan semuanya duduk. Setelah yang
lain berjalan ke tempat duduk yang sudah disediakan, Imamura mendekati Egawa
dan berkata klo Hara-sensei yang selama ini
mereka bayangkan tidak seperti orang yang mereka temui saat ini.
Imamura
lalu mulai memperkenalkan peserta goukon malam itu. 5 wanita dan 5 pria. Ia
meminta maaf ozu tak bisa bergabung karena ozu keceplosan berbicara tentang
acara goukon itu pada tunangannya dan langsung dilarang oleh kaori untuk
datang. Mereka lalu menertawakan ozu sebagai “pria yang benr-benar tak mau
membuat gadisnya menangis”
Ditempat
lain ozu yang dilarang datang oleh kaori jadi gelisah diapartemennya. Ia terus
menatap jam dikamarnya. Ia jadi penasaran apa yang terjadi di acara goukon. Ia
terbayang wajah takako.
Tiba-tiba
bel apartemennya berbunyi. Saat ozu membukanya ternyata ichikawa yang datang.
Ichikawa bilang klo ia ke apartemen ozu sebagai mata-mata kaori agar mengawasi
ozu agar tidak pergi ke acara goukon itu. Ozu terkejut adiknya ternyata selama
ini terus berhubungan dengan kaori.
Diacara
goukon. Saat semuanya pendekatan dengan orang lain dan membaur. Egawa justru
menyendiri dipojokan. Imamura yang melihatnya mencoba memancing pembicaraan
agar egawa terlibat pembicaraan dengan yang lainnya. Tapi egawa hanya
menjawab-jawab singkat saja.
Takako melihat egawa sedang membersihkan lengan
bajunya yang kotor maka ia memberikan napkin bersih pada Eagawa. Dari jauh
Imamura menyaksikan semua itu lalu ia langsung sms kepada ozu.
Takako,
mori dan yuko berbicara tentang siapa yang akan jadi incaran mereka
masing-masing. Yuko berkata klo ia tertarik pria dari tangannya dan ia punya
incaran 2 orang pria, salah satunya adalah egawa. Mori-sensei berkata klo ia
menyukai orang dengan bahu yang bagus dan dia sudah mengincar siapa orangnya
yang sesuai kriterianya itu.
Mori
lalu bertanya ciri pria seperti apa yang membuat takako memilihnya? Takako
bingung lalu Ia berkata klo ia akan memilih pria yang ujung hidungnya ingin sekali
dia sentuh.
Mereka
bertiga lalu bergabung lagi dengan yang lain. Takako memperhatikan pria-pria yang ada sana. Tapi
ia merasa tak ada yang ingin ia sentuh hidungnya.
Ozu
menemani ichikawa yang sengaja belajar dirumahnya. Ozu masih kepikiran dengan
acara goukon yang diikuti teman-temannya. Setelah beberapa saat ichikawa bangun
berdiri dan pamit untuk ke kamar mandi sebentar….
Karena
jenuh dengan acara goukon, takako pergi keluar ruangan. Ia teringat cincin pemberian
ibunya yang diberikan saat ulang tahun keponakannya. Ibunya berkata klo melalui
lubang kecil dicincin itu maka ia akan menemukan kebahagiannya disana.
Takako
melepasnya dan melihat dari lubang cincinnya itu. dari lubang cincin itu ia
melihat wajah egawa didepannya. Tepat saat itu egawa juga menoleh padanya, mereka
saling melihat. Egawa bertanya apa takako baik-baik saja? Takako menjawab klo
ia baik-baik saja, Cuma ia agak capek saja. Egawa juga berkata klo ia juga
capek maka ia keluar.
Takako
bertanya kenapa egawa mengikuti acara goukon itu padahal egawa punya pekerjaan
yang mapan. Egawa balik bertanya lalu bagaimana dengan takako yang juga ikut
goukon. Menurut egawa takako punya banyak hal dalam dirinya yang membuatnya
bisa punya banyak kenalan.
Egawa
berkata klo mencari pasangan itu hal yang rumit dari hal lainnya. Egawa berkata
itu yang biasa ia ucapkan untuk menyemangati dirinya sendiri. Egawa juga
berkata klo menjadi tua itu adalah hal tak bisa dielakkan dan semakin lama menjadi
semakin berat. Takako tersenyum dan berkata klo ia juga mengalami hal yang
sama. Mereka berdua tersenyum mengetahui kesamaan pendapat seperti itu.
Tanpa
takako dan egawa sadari. Dari ujung jalan lainnya ozu melihat keduanya sedang
tersenyum berdua. Ia terkejut, kedua orang yang dekat dengannya itu bisa
terlihat sedang berduaan di luar gedung acara goukon.
Takako
dan egawa akhirnya masuk lagi untuk bergabung dengan yang lainnya. Mereka lalu
meneruskan berbicara, makan dan minum bersama lagi.
Ozu
masu ke dalam ruang goukon tanpa disadari teman-temannya. Ia memperhatikan
Takako, lalu ia melirik egawa. Semua terkejut saat mengetahui ozu datang ke
acara goukon itu. ozu langsung ditarik teman-teman pria dari tempatnya bekerja
yang dulu. Mereka terlibat pembicaraan yang seru. Ozu terlihat sangat senang
bisa berbicara dengan teman-teman lamanya,.
Takako
melirik ozu dan melihat wajah ozu yang terlihat ceria ditengah teman-temannya.
Ozu terlihat bebas sekali. Ozu sempat melihat egawa yang diam-diam
memperhatikan Takako dari tempatnya duduk.
Akhirnya
acara goukon selesai. Takako pulang seorang diri. Ia sepertinya agak mabuk sehingga
jalannya agak tak stabil. Ia teringat perkataannya dengan mori dan yuko soal
ingin menyentuh hidung orang yang dicintainya.
Ozu
mengayuh sepedanya untuk kembali ke apartemennya. Ia merasa sebuah mobil dibelakangnya
sepertinya menyorotkan lampu kearahnya.
Ozu berhenti dan melihat sebuah taxi berhenti beberapa meter dari ozu berdiri.
Seseorang keluar dari taxi itu dan berjalan ke arahnya. Karena disekitarnya
sangat gelap dan orang itu membelakangi lampu depan taxi, maka ozu tak bisa
melihat dengan jelas wajah orang itu. tapi dari siluetnya terlihat sosok
wanita.
Ozu
tak mengenali siapa orang yang mendekatinya itu. saat jarak semakin dekat, ozu
baru tau klo wanita itu adalah takako.
Takako
berjalan mendekati Ozu sampai berjarak beberapa centimeter lalu ia berhenti.
Takako menatap ozu yang kebingungan.
“hara-sensei..?”
gumam ozu tak mengerti apa yang terjadi.
Takako
terus menatap ozu…. Tiba-tiba takako mengangkat telunjuk tangan kanannya lalu
menyentuh ujung hidung ozu dengan pelan. Ozu terbengong dengan apa yang
terjadi.
Belum hilang keterkejutannya, takako tiba-tiba menurunkan tangannya
dan membungkukan badanya dan berkata “oyasuminasai” takako berbalik dan
meninggalkan ozu yang masih kebingungan.
Didalam
taxinya takako tersenyum menatap telunjuk yang tadi menyentuh hidung ozu.
“aku begitu ingin
menyentuh hidungnya…. Aku tak bisa mengendalikan diriku..”
Sementara
itu ozu masih berdiri termangu menatap kepergian Takoko.
Next
episode : ozu galau tingkat dewa setelah takako menyentuh hidungnya dengan
lembut seperti itu… trus egawa juga mulai tertarik dengan takako.. lalu akankah
Ozu rela klo takako berpacaran dengan egawa yang adalah sahabatnya itu????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar