Sabtu, 10 November 2012

Sinopsis Bokura Ga Ita = Kouhei - Part 3



Para pelayat datang ke rumah duka dimana jenasah ibu Yano berada. Teman-teman Yano juga berdatangan ke rumah duka. Yano hanya duduk menyendiri disebuah kursi.


Akiko datang dan melihat kondisi Yano yang menyedihkan setelah ditinggal ibunya itu. Ia ragu untuk mendekati Yano tapi kemudian ia duduk disebelah Yano.

“wanita itu mencarimu. Tapi kau tak perlu menemuinya sekarang.” Bisik Akiko


“selamat ulang tahun yang ke 18, Nana-chan” bisik Yano pelan menatap tart dan lilin yang dinyalakannya di apartemennya yang sdh kosong.

(masih ingatkan adegan ini? ini adalah kejadian awal film ini, Bokura Ga Ita = Kouhei - part 1). Sebenarnya tujuan Yano menemui Nanami adalah untuk memberi kejutan ulang tahun pada Nanami. Tapi ternyata kejadiannya berujung musibah bunuh diri ibunya.

Yano meniup lilin ulang tahun Nanami

“kenanganku berhenti disana, dan mulai menganggap hal itu tak pernah terjadi. Dan dari waktu ke waktu. Kenangan itu terus datang padaku saat aku membuka mata.”



Yano masih bermimpi tentang kematian ibunya terus dan dia bangun dengan airmata yang membasahi matanya. Yano terbangun dan merasakan kesakitan didadanya dan kepanikan yang amat sangat selalu datang setiap ia ingat kejadian itu. Yano menderita syndrome kepanikan.

Setelah sekian lama berlalu Yano pindah dari Tokyo, ia pindah ke Sapporo. Kota yang dekat dengan kotanya Nanami. Ia bekerja sebagai bartender di sebuah bar.

Hujan turun saat pemilik bar pulang, yano mengantarkannya sampai keluar pintu bar. Didepan bar , Yano melihat Yuri ada disana. Yano sangat terkejut melihatnya.

‘akhirnya aku menemukanmu!” seru Yuri senang “.. semua orang mengira kau masih di Tokyo. Kita tak pernah mengira kau di Sapporo.”

Yano tak menanggapi Yuri, ia segera berlalu dan masuk ke dalam barnya.


Pagi hari saat Yano pulang berbelanja, ia melihat Yuri ada didepan barnya. Ia terkejut dengan perubahan Yuri.

Yuri datang dengan memakai dress pendek, memakai make-up dan melepas kacamatanya. Yuri keliatan sangat berbeda dari biasanya dan kelihatan cantik. Tapi yang membuat Yano terkejut adalah pakaian yang dipakai Yuri saat ini adalah pakaian yang pernah dipakai Nana-san dulu saat berkencan dengannya. Dandanan rambutnya juga dandanan rambut Nana-san, kakak Yuri.

Yano kesal dan meninggalkan Yuri begitu saja tanpa menyapanya sama sekali.

(emang sinting niy cewek... maksudnya apa tuh pakai-pakai bajunya Yamamoto Nana??)


Yano melewati Yuri dan masuk ke dalam bar. “tunggu..” seru Yuri. Ia mengambil sebuah kotak kecil dalam tasnya “ini hadiah ulang tahun untukmu” Yuri mengulurkan kadonya pada Yano.

Karena Yano tak menoleh padanya ia melanjutkan kata-katanya “.. ini dari kakakku.. “ Yano langsung menghentikan langkahnya. “..dia membeli ini sebelum kecelakaan itu”

“kau katakan kebohongan yang lain saja. Sejak kapan kau menjadi gadis yang mengerikan seperti ini?” kata Yano sinis. “... dan lagi.. aku tak tau siapa yang kau coba tirukan tapi ada apa dengan semua ini? Kostum permainan?” setelah mengatakan kata-kata sinis itu, Yano lalu masuk lagi ke dalam bar.


Yuri bekerja disebuah toko kue. Ibunya akhirnya tau klo dia bekerja disana. Ibu Yuri memaksanya kembali tapi ia tidak mau pulang. Ia berkata klo ada orang yang dicintainya tinggal disini, itulah alasan dia tidak mau pulang. Ibu yuri sedih krn sejak Nana meninggal keluarganya menjadi kacau.


Yuri datang ke bar Yano saat malam hari, Yano mempersilahkannya duduk. Yuripun pesan orange jus. Ia dibar Yano sampai bar mau tutup. Ia sudah disana menunggu selama 3 jam. Yano bilang ke Yuri klo bar mau tutup. Yuri pun membuka dompetnya dan uang recehnya berjatuhan. Karena kasian melihat Yuri yang tidak pakai kacamata dan bar memang sangat gelap, Yano meminta Yuri duduk saja ia yang akan mengambilnya.

Yano jongkok mengambil koin-koin dibawah Yuri. Tiba-tiba Yuri menunduk meletakkan kepalanya ke atas kepala Yano yang jongkok dibawahnya. Yuri menangis terisak dan berbisik pelan“ aku punya pertanyaan terakhir..”

“katakan..”

“saat itu (saat mereka tidur bersama)... walau hanya sebentar, katakan kau punya perasaan padaku, meski itu hanya sebuah simpati saja.”

“kau hanya pengganti nana saja” kata Yano pelan. “... maafkan aku..”

Yuri mengangkat kepalanya menangis terisak-isak. Yuri melangkah pergi dari bar Yano, ia menoleh menatap yano yang masih jongkok dilantai.

“arigatou..” isak Yuri. “.. tidak ada orang yang membutuhkanku...” kata Yuri frustasi, Yano melihat Yuri yang menangis itu dengan kasihan..

“bye.. bye..” kata Yuri dengan lemas.

Yano semakin kasian melihat Yuri yang frustasi itu. Ia tidak tega karena ia merasa Yuri seperti frustasinya ibunya, hingga seperti mau bunuh diri. Yano bangkit dari jongkoknya dan mendekat Yuri...

(OH NOOOOOO... INI KEPUTUSAN YANO YANG PALING GA AKU SUKA..“BAKA..!!” BODOH.. STUPID RIDICULOUS.. DISEPANJANG MOVIE 1 DAN 2... I HATE IT SO MUCHHH..)




“aku melanggar janjiku.. meski aku telah berjanji akan menjaga semua orang. Jadi Takahashi, benci dan marahlah padaku.”

Sesal Yano yang sampai terbawa ke mimpinya sampai ia menangis dalam tidurnya.




***



Beberapa tahun kemudian..

Take sedang telp dengan seseorang dan janjian ke perayaan ulang tahun dan janjian bertemu jam 7. Saat keluar rumah Take terkejut ada seseorang yang sudah menunggunya, dia adalah Yano!.

Take shock seperti Yano yang mematung didepannya dengan kondisi yang kacau penampilannya“kau..” kata Take.

Yano menatap Take tajam “ tolong bantu aku menjaga Takahashi..” kata Yano pelan dan letih.




Take jadi semakin kaget dengan kata-kata Yano “apa? Apa maksudmu?!” seru Take

“aku telah membunuh ibuku. Hal yang sama aku lakukan pada Nana. Aku akan menghapus semua masa laluku.”

“apa? Tunggu sebentar.. aku tak mengerti apa yang kau katakan..” Take menjadi emosi dibuatnya. “beri aku jawaban yang jelas..”

“aku.. “ kata Yano lemah “.. selalu melukai orang yang aku sayangi. Jadi aku meninggalkan mereka semua.”

Take yang memang tidak tau apa yang sudah terjadi dengan Yano menjadi bertanya-tanya

“aku tak tau apa yang sudah terjadi, tapi kau harus bertemu Nanami. Apa kau tau bagaimana... “ Take menatap Yano kesal. “ ..apa yang dia rasakan selama ini? Meski dia tidak bisa menghubungimu tapi dia terus berkeras dalam belajarnya. Itu semua karena dia sudah berjanji akan lulus ujian dan bertemu denganmu. Setelah sampai di Tokyo, dia terus mencarimu kemanapun. Dalam pandangan matanya yang dia cari hanya dirimu saja. Saat tersenyum pada teman-teman, bicara denganku atau bahkan sampai saat ini, dia selalu...”

“sudah cukup..” Mata Yano sayu menatap Take. “.. Takahashi orangnya kuat.. tidak seperti Nana atau ibuku... atau bahkan aku sendiri.. dia gadis yang kuat.. jauh lebih kuat..” kata Yano pasrah. Yano memberikan kertas not nada pada Take. “tolong jaga Takahashi..” kata Yano memaksakan sebuah senyuman dibibirnya.





***





Kembali ke Saat Reuni sekolah, Nanami dan Take di atap gedung sekolah.

Take menyerahkan kertas itu pada Nanami. Kertas yang dibrikan Yano 3 tahun lalu saat Nanami berulang tahun.

“kenapa? Kenapa kau menyembunyikannya dariku?” isak Nanami.

“karena aku tak percaya dia benar-benar melupakan kita.” Take tertunduk “aku bilang padanya klo aku memberinya waktu, jadi dia hrs kembali. Tapi dia tak pernah kembali.dia benar-benar melupakan kita. Dia serius melakukannya.”

Nanami terisak “ dia telah berjanji untuk bersamaku selamanya... tapi kenapa... aku salah apa?? “ Nanami tak bisa membendung airmatanya. “.. aku kurang dimana?”

“kau tak berbuat salah. Waktulah yang merubah segalanya.” Kata Take menenangkan Nanami.

Nanami menangis “ Yano tidak akan kembali lagi..” kakinya lemas ia terduduk dilantai. Take datang memeluknya

“mulai sekarang.. aku akan mengambil semua beban yang kau tak dapat hadapi. Semua kan baik-baik saja.” bisik Take dengan gentlenya. Nanami menangis keras dalam pelukan hangat Take.



Nanami datang mengunjungi stasiun tempat pertemuan terakhirnya bersama Yano. Memandang jauh ke arah kereta Yano dulu berlalu.

“Takahashi, apa kau baik-baik saja?”
"aku ke Tokyo sebelum kau. Cuaca disini seperti seperti musim semi dirumah.”

Nanami membuka sms yang disimpannya dari Yano dan satu persatu ia menghapusnya.
"Kenangan selalu ada disana..dalam kenanganku, dia masih berumur 17 tahun."



***

Waktu berlalu dengan cepat.

Nanami sudah mendapatkan pekerjaan, dan ternyata ia 1 kantor dengan Akiko (teman Yano) di tokyo.
“sangat aneh ya..”
“siapa yang percaya kita bisa menjadi teman baik seperti ini.” Kata Akiko
“aku terkejut saat kau memanggilku “Takahashi,”
“tentunya.. seseorang sdh mempertemukan kita”

“kau sangat jujur..”
“maaf..”

“tak apa-apa. Itu tak berguna untukku. Aku juga ingin menghapus semua kenangan tentang dia. Sehingga aku bisa tertawa sepertimu”

“tak apa-apa jika kau tak ingin melupakannya. Anggap saja ia orang dari masa lalumu. Itu pilihannya untuk menghilang. Aku yakin dia akan,..”
“lakukan yang terbaik untuk hidupnya..” sahut Nanami

“ jika kau melihatnya sekarang, apa yang akan kau lakukan? Memukulnya? “

“ tentu tendangan menjatuhkan” canda Nanami

“ide yang bagus..” tawa Akiko.

“aku senang bertemu denganmu Aki-chan.”

“hmm..”

“aku harap aku bisa melupakan.. jd aku bisa memikirkan dengan penuh kasih akan dia”

Akiko tersenyum “by the way Nanami. Kau sdh memakai baju itu selama 3 hari. “

ihhhh.. Nanami... apa ga bau tuh baju ya... hihihi

“ohh.. ups..” nanami ketawa malu.


Nanami pulang ke apartemennya dan melihat Take yang tertidur disofa. Nanami ketawa geli, ia memperhatikan Take dan mungkin krn mendengar pintu yang dibuka or merasa ada yang memperhatikannya Take membuka matanya.


“kau sudah pulang.. maaf, aku tertidur.” Kata Take malu dan bangun dari tidurnya.

“aku juga.. maaf sudah sangat terlambat.. aku akan memasak cepat. “ sahut Nanami

“ohh aku sudah membuat dinner. Ada lihat ada sisa makanan di kulkas, jadi..” kata take sambil membuka penutup makanan dimeja makan. Makanan ternyata sudah disiapkan Take.

“wahhh kelihatannya enak” seru Nanami senang. “.. tidak akan ada yang mengira ini sisa-sisa. Betapa aku berharap kau adalah istriku..” goda Nanami... take tersenyum dan meraba makanannya.. “aku akan memanaskan soup misonya dulu.. tunggu sebentar” kata take beranjak ke dapur.



“ini cincin yang kau pesan” kata Seorang spg pada Take. Take melihat cincin itu.

Take pergi bertemu dengan Akiko. Ia jg berteman dengan Akiko.

“oh jadi kau sudah ambil keputusan ya?” kata Akiko mendengar curhatan Take.

“aku akan melamarnya dihari ulang tahunnya.”

“ohh kejutan ulang tahun ya.. kau sangat percaya diri ya”

Take salah tingkah “sejujurnya aku pikir Takahashi tidak akan pernah melupakan Moto. Tapi aku percaya diri klo dia akan bahagia bersamaku. Dan juga diantara kami, ada cinta yang berkembang pelan-pelan.”

“maksudmu cinta yang bertumbuh amat sangat lambat?” goda Akiko.

Take tersenyum kecut “itu yang aku katakan pada diriku sendiri dan masih saja aku tak percaya diri (ttg cinta Nanami) seperti saat itu (saat Nanami dan Yano pacaran pertama kali). Sejenak saat seseorang mengingat kembali dan berkata “ itu adalah segalanya bagiku”. Bisakah aku memberikannya pada Takahashi?” Akiko menatap Take yang begitu tulus itu.



Akiko pergi kesebuah constumer untuk project yang ditanganinya. Saat ia akan pulang ia berpapasan dengan seseorang yang sosoknya amat sangat ia kenali siapa orangnya... ia menoleh menatap laki-laki yang melewatinya itu.. dia yakin klo laki-laki itu adalah YANO..!


Akiko berlari-lari menemui Nanami dengan histeris “Nanami.. dia disana!”

Nanami binggung apa maksud Akiko.”hmmm..?”

“dia disana!” seru Akiko, Nanami langsung mengerti apa maksud “dia” Akiko, ia langsung shock menatap Akiko mencoba memastikan.


Take pulang ke apartem dan terkejut ada Akiko didalam sementara Nanami tiduran dengan tangan yang menutupi mukanya.

“apa kau baik-baik saja?” tanya Take kuatir.

“yano diadopsi keluarga ayahnya dan dia merubah namanya. Dia bekerja sebagai assisten disebuah perusahaan design.” Akiko menjelaskan pada Take.

Take menatap Nanami kuatir, ia menghela nafasnya “jika kau ingin bertemu dengannya.. pergilah..” kata Take lirih. Akiko menatap Take yang sangat baik itu pdhl dia tau Take akan melamar Nanami. “.. temui dia dan buatlah keputusanmu.. jujurlah pada dirimu sendiri”

“aku tidak ingin bertemu dengannya” Nanami masih saja memboohongi hati nuraninya. “..aku senang saat tau klo dia baik-baik saja.. itu sudah cukup” gumam Nanami lirih dari balik lengan yang menutupi matanya itu.

Take tau Nanami berbohong “ Cukup?”

“impianku adalah agar harapan Yano menjadi kenyataan. Jika dia merasa ingin melihatku. Dia akan menemuiku. Jika itu yang diputuskan Yano, aku tidak akan merubahnya.”

Akiko dan Take merasakan kesedihan hati Nanami. “apa kau yakin kau menerimanya?”

“iya.. karena aku yakin dia punya alasannya sendiri.”



Yano berjalan sendirian teringat dengan kata-kata Akiko.

“aku sekarang bekerja diperusahaan yang sama dengan Nanami. Kami menjadi teman. Mengapa kau tak ingin menemuinya? Mengapa.”

Yano akhirnya sampai rumah,.

Setelah ia mengambil surat di kotak posnya ia melangkah ke apartemennya. Ia membuka pintu apartementnya dan didalam rumah Yuri menyambutnya “selamat pulang kerumah..” katanya dengan sebuah senyuman manis (hueekkkkk... benci bgt sm Yuri!)



BERSAMBUNG...


NB : dibagian ini yang paling ga aku suka dari Yano.. keputusan salah yang membuat semua orang menderita... bertahun-tahun! grrrrr...






1 komentar:

  1. movie yg kedua yuri ma yano bikin emosi tingkat dewa., tp tetep penasaran endingny gmn..

    BalasHapus