Senin, 05 November 2012

Sinopsis Bokura Ga Ita = Zenpen - Part 4



Dikelasnya Nanami pamer cincin yang diberikan Yano padanya “kawaiii..”seru teman-temannya kagum dengan cincin itu.
Teman-teman mengerumuninya “apakah benar dia mengajakmu pergi kesuatu tempat saat ulang tahunmu nanti?” tanya Taka-chan
“iya dia sms aku..” temannya teriak histeris mendengarnya.
“bolehkah aku melihatnya “ kata Mizu-chin.
Nanami memperlihatkan Hpnya pada Mizu-chin. Mereka melihatnya bersama-sama, Mizu-chin membaca keras sehingga yang lain bisa mendengar.
Isi sms Yano “27 Sep, ayo pergi kesuatu tempat. Hanya kita berdua saja.”. Mizu-chin langsung berteriak “apakah itu berarti..?” “hitungan mundur..!!” teriak mereka bersama-sama. “selamat Nanami!” mereka bertepuk tangan. Nanami jadi malu sendiri “sudah.. sudah.. berhenti..”



Disaat yang lain, Yano menawarkan sepatunya pada teman-temannya untuk modal dia bayar cicilan cincin yang dia beli untuk Nanami... lol :P.

Yano menawarkan 5000yen dan temannya harus membayar cash. Temannya bilang terlalu mahal dan menawar 2000yen. Yano bilang tidak bisa, itu tidak cukup buat bayar cicilan. Mereka masih tawar menawar sampai akhirnya Take datang dan bilang kalau ia mau membelinya. Yano langsung menolak klo sepatunya dibeli Take tapi Take berkeras membelinya. Akhirnya mereka berebutan sepatu itu. Membuat teman-temannya tertawa-tawa.



Pulang sekolah Nanami pergi shoping bersama Taka-chan dan Mizu-chin sahabatnya. Ooppsss... Mereka shoping lingerie untuk Nanami..:P

Taka-chan memperlihatkan Lingerie yang terkesan wanita dewasa, kemudian Mizu-chin datang membawa lingerie yang tembus pandang. Mereka heboh dengan lingerie yang dibawa Mizu-chin itu membuat Nanami jadi malu... hehheh... Nanami terus menghitung mundur hari ulang tahunnya itu. Tiap hari ia menyilang tanggal yang dilaluinya.


Take bener-bener pengiritan total untuk bayar cicilan cincin dan rencana pergi saat ulang tahun Nanami. Saat istirahat ia “puasa” hanya minum jus buah kotak saja. Takeuchi dan teman lainnya menggoda Yano. Takeuchi dengan sengaja memasang wajah menikmati makanannya didepan Yano yang dilihat dari wajahnya, amat sangat pengen makan juga... hahaha

Melihat wajah Yano yang memelas, Take mau menyuapi Yano. Yano membuka mulutnya, tapi sendok Take langsung berbalik ke mulut Take sendiri.. wkwkkw.. Take jahattttt.. kasian Yano..! Teman yang lain sengaja menyeruput mienya dengan keras “srupppp..” karena kesal Yano ikut ambil makanan teman-temannya itu.


Nanami menyilang tanggal 26 berarti besok adalah tanggal 27 sept ulang tahunnya yang akan ia rayakan bersama Yano berdua saja. Nanami bahagia dan terus melihat tanggalannya itu.



Tanggal 27 Sept.

Nanami berdiri ditaman yang ada air mancur tempat yang dia kunjungi dulu bersama Yano. Mereka janjian bertemu disini. Nanami sudah berdandan cantik dan senyum-senyum terus melihat cincin dijari tangannya.

Nanami gelisah menatap jam tangannya “dia sudah sangat terlambat” keluhnya. Ia mengambil HP didalam tasnya dan menghubungi Yano



Diwaktu yang sama Yano sedang berlari secepatnya. Ia tidak pergi ke tempat janjiannya bersama Nanami. Yano berlari ke rumah sakit.

Disana ia pergi keruang gawat darurat dan bertemu dengan Yuri Yamamoto. Ternyata ibu yuri colaps parah dan dibawa ke rumah sakit. Yuri yang panik lalu menghubungi Yano.


Nanami berhasil menghubungi Yano. “kenapa?... kenapa harus kamu yang pergi kesana?” Tanya Nanami kecewa

“aku tau.. tapi aku tidak bisa meninggalkannya sendiri “jawab Yano

“lalu kenapa dia menghubungimu? Kenapa harus sekarang?” kata Nanami dengan kesal dan matanya berkaca-kaca.

“tidak ada kata “kapan”dalam hal orang sakit.. (*kita tidak bisa memperkirakan kapan orang akan sakit).... aku akan meneleponmu nanti, sekarang kau pulang kerumah sekarang.” Jawab Yano menjelaskan.

Nanami marah “aku tidak akan pulang “katanya terisak menangis. “..aku akan terus menunggumu disini.”

“apaaa?”

“aku akan terus menunggumu sampai kau datang!” seru Nanami bersikeras.

“Takahashi tolonglah jangan seperti itu” bujuk Yano “..ini akan sangat lama sampai hasil check-upnya keluar. .. hello?? Takahashi..?” Belum selesai Yano bicara, telp dimatikan Nanami . Yano jadi gelisah atas kemarahan Nanami ini.


Yano menemui Yuri yang ada diruang tunggu depan ruang gawat darurat. Yano melihat Yuri seperti mau bicara tapi Yano tidak jadi karena melihat Yuri yang menunduk terus. Yano mengambil jaket dan tasnya dan akan pergi. “jangan pergi..!”pinta Yuri menatap Yano.


Nanami terus menunggu sampai mulai agak gelap. Orang-orang yang ramai tadi sudah tinggal beberapa orang saja. Nanami hanya tertunduk lesu saja. Seseorang datang menghampirinya, Nanami menengadah melihat siapa yang datang dan ternyata Takeuchi.

“ayo pulang ke rumah “ bisik Takeuchi menatap Nanami.

“dia memintamu datang?” Take tidak menjawab, ia hanya mengulurkan tangannya pada Nanami.

Nanami menggeleng tidak mau diajak pulang, bersikeras menunggu Yano. “baiklah, klo begitu aku akan terus melakukan ini *maksudnya tetap mengulurkan tangannya pada Nanami.”



Akhirnya Nanami mau diajak pulang bersama Take. Take mengantar sampai depan rumah Nanami. “terima kasih..”kata Nanami menunduk pada Take.
Dari jauh Yano berlari memanggilnya “Takahashi..” Nanami dan take melihat Yano yang mendekat. Yano mengatur nafasnya yang terengah-engah “maaf.. dia baru sadar dari kondisinya..”
Nanami tiba-tiba berdiri/bersembunyi dibelakang punggung Take. Take menoleh kebelakang dengan heran, Take ke kanan sedikit Nanami langsung mengikutinya bergerak ke kanan.


Yano menjadi heran “kenapa kau seperti itu..?”

“kau pembohong..” seru Nanami masih dibalik punggung Take. Take jadi kebinggungan sendiri harus berbuat apa. “..kau berkata untuk tidak mengkhiyanatimu, tapi kaulah orangnya yang mengkhiyanatiku.” Seru Nanami terisak lagi.

Yano terkejut “aku mengkhiyanatimu? Kapan aku pernah mengkhiyanatimu? “tanya Yano lirih dan bergetar tidak menyangka Nanami menuduhnya berkhiyanat. Yano berjalan ke arah belakang punggung Yano dan menarik tangan Nanami penuh emosi.

“Berkhiyanat adalah menginjak-injak hati seseorang dan mematahkan hatinya menjadi berkeping-keping kemudian meninggalkannya. Kapan aku meninggalkanmu?” Seru Yano kalap dan memegang tangan Nanami erat. Take berusaha melerainya tapi Yano menepiskan tangan Take. Nanami menjadi takut melihat Yano. Take berdiri diantara keduanya “heyyy..”katanya menenangkan Yano. Nanami menangis menunduk “aku tidak bisa melakukan ini lagi... kau masih tidak bisa melupakan Nana-san kan?” Nanami langsung pergi meninggalkan Yano, masuk kedalam rumah. “Takahashi..”seru Yano mencoba untuk mengejarnya namun Take menghalaninya.

“kau pikir kau tidak melakukan kesalahan kan?” kata Take pelan. “.. kau pikir kau tidak punya pilihan jadi kau tidak bisa meninggalkan Yuri sendiri. Tapi itu tidak berarti itu salah atau benar, yang paling penting bukankah tidak menyakiti Takahashi?”

Yano tersadar kalau ia menyakiti perasaan Nanami tapi semua sudah terlanjur.

Didalam rumah Nanami jongkok menangis dibelakang pintu masuk rumahnya.




Yano pergi ke pantai untuk membuang foto kenangannya bersama Yamamoto Nana. Ia membiarkan foto-foto itu terbang bersama angin. Ia ingin melupakan Nana-san


Flash back lagi.

Sambungan flash back yang lalu , saat yuri memakai scraf / syal yang pernah dipakai Nana-san. Mereka berdua sepakat untuk membakarnya. Saat itu tangan Yuri menyentuh tangan Yano dan ia memegang tangan Yuri.


Setelah itu nampak Yano duduk menangis dalam keadaan tanpa baju atasan, disebuah kamar. Disebelahnya nampak seorang gadis sedang mamakai bajunya lagi.


Setelah itu nampak Yano menangis dalam keadaan tanpa baju atasan disebuah kamar. Disebelahnya nampak seorang gadis sedang mamakai bajunya lagi.

“apakah ini untuk membalas kakakku?” tanya wanita itu yang tak lain adalah Yuri. Ternyata Yano telah berhubungan sex dengan Yuri, adik pacarnya sendiri setelah Nana-san meninggal.”..atau apakah ini untuk menebus karena sudah membiarkannya pergi dengan kejamnya?”

*sebelum kecelakaan itukan Yano melihat Nana-san semobil dengan mantanya, dia menyuruh Nana-san tidak pergi tapi Nana-san berkata klo dia mau bicara sesuatu dengan pacarnya dan saat itu Yano tidak memaksa Nana-san tetap tinggal bersamanya dan membiarkannya pergi.



Festival kembali digelar disekolahnya. Nanami dan semuanya sibuk, Nanami mendengar beberapa gadis membahas hubungannya dengan Yano.
“aku dengar hubungan mereka tidak berhasil”
“oh ya..? jd mereka putus?”
“ini kesempatan kita!”
Nanami teringat dengan hubungannya dan Yano yang sudah putus.


Dari atas atap sekolahan, Take memperhatikan Nanami yang sedang sibuk persiapan Festival.

“apa yang akan kaulakakukan?”tanya Take pada Yano.

“itu hanya sebuah penolakan biasa saja. Aku baik-baik saja. Sekarang setelah kami putus, aku merasa lebih baik dari sebelumnya.” Ingkar Yano untuk menutupi perasaannya.

“jadi dia hanya seperti Nana-san lainnya? Aku rasa kau sedang tidak baik sama sekali.” Ungkap Take.

“hahhhh??”

“semua tidak akan kuat dengannya jika kau tidak menempatkan perasaaanmu pada tempatnya.aku akan menyelesaikan semuanya secepatnya. Dalam Festival nanti malam. Aku akan menyatakan perasaanku pada Nanami.”

Yano sok cuek “apa kau harus melaporkan semua padaku?”

“hanya meyakinkan saja. Apapun yang terjadi kita masih berteman.”

“terserah. Lakukan apa yang kau mau lakukan.” Kata Yano dan beranjak pergi.

“kau coba menghindar lagi kan? ...Moto.. sebenarnya dalam hidupmu, apa yang kau tak ingin lepaskan? bagiku... itu adalah senyumnya Takahashi.” Yano menoleh mendengarnya. “..itu adalah benar-benar peringatanku yang terakhir”

Take pun pergi meninggalkan Yano yang termenung di atap sekolahan.


Nanami membawa barang banyak sekali sampai barangnya tercecer. Take datang membantunya.

“jangan terlalu bekerja keras. Sudah aku bilang untuk mengandalkan aku untuk semuanya kan?” kata Take membawakan barang-barang Nanami tapi Nanami menolaknya. “tidak, aku baik-baik saja. Thanks.” Kata Nanami mengambil barang yang ditangan Take dan pergi meninggalkan Take.

“kenapa kau tidak cepat-cepat mencurinya(Nanami)?” kata Yuri yang berjalan turun dari tangga ke arah Take.

“aku ingin orang yang aku cintai bahagia. Itu saja.” jawab Take, ia melihat Yuri “..apa kau bisa membuat Moto bahagia? Jika kau bisa, maka aku tidak akan keberatan.” Take langsung pergi.


Hujan turun saat tiba giliran pulang kerumah. Yuri melihat Yano didepan pintu sekolah melihat ke hujan. Yuri berjalan dan berdiri disisi kanan pintu sekolahan sementara Yano disisi kiri.
 Yuri membuka payungnya dan berjalan pulang “heyyy..”seru Yano “...bagaimana kau menempatkan perasaanmu pada tempatnya? Apa yang harus dilakukan.. untuk melupakan semua tentang orang yang sudah meninggal?” (*ini berhubungan dengan kata-kata Take diatas gedung sekolahan tadi)

“aku tidak tau “ jawab Yuri.

Yano terdiam kemudian dia melangkah berbasah-basah dibawah guyuran air hujan.


Festival SMA Daiichi dimulai.

Nanami bertugas untuk membagikan brosur kegiatan sekolahnya pada orang yang datang. Yano bertugas jadi pelayan distand makanan . Gadis-gadis langsung datang kesana untuk melihat Yano. Beberapa kali Yano tampak berpikir keras dan menatap jauh ke arah Nanami yang sedang membagi brosur. Sementara Take yang mempersiapkan tempat untuk api unggun juga sedang menimbang-nimbang sesuatu. Kemudian keduanya berlari.. berlari mencari orang yang sama.. Nanami!

Ayaka ikut datang ke festival sekolah “ohh apa disini masih ada even menyatakan cinta saat festival?”

“iya masih”

“dulu ada orang yang menyatakan cinta padaku dan kami ngedate sebentar tapi itu berakhir cepat.”

Nanami tersenyum mendengarnya. “omong-omong, aku dengar kau sudah putus ya dengan Motoharu?” Nanami langsung keliatan sedih “ahh.. iya.”

“apa kau tau bagaimana melupakan cinta yang tlah berlalu?”

“tidak”

“cari cinta baru dan benamkan dirimu didalamnya. Jika cinta yang baru itu nyata, maka cinta yang dulu hanya akan menjadi masa lalu. Kau mencari cinta yang baru bukan karena kau ingin melupakan, tapi kau dapat melupakan karena kau punya cinta baru itu. Itu memang mudah diucapkan daripada dilakukan.”

Nanami mencerna semua yang dibicarakan Ayaka padanya.


Setelah Ayaka pergi Nanami melakukan tugas-tugasnya lagi. Mizu-chin berlari kearahnya dan berkata klo seseorang mencarinya.
“siapa yang mencariku?”
“Yano mencarimu” Jawab Mizu-chin.
Taka-chan juga datang menghampiri mereka “karena kau mengatakan itu, aku sekarang ingat, Takeuchi-kun juga tadi mencarimu Nanami.”
“apakah itu berartiiiii..” kata Mizu-chin kemudian keduanya kompak berteriak “ waktunya pernyataan cintaaaa!” keduanya melompat-lompat kegirangan.
“Nanami. Siapa yang akan kau terima?” tanya Mizu-chin. Nanami masih bengong dan berpikir kemungkinan akan seperti itu.

Take dan Yano masih berlari mencari Nanami, mereka bertanya pada teman-temannya apa mereka melihat Nanami.

Perasaan Nanami kacau, ia sangat bingung tak tau apa yang harus ia lakukan.

Sudah mendekati confession Time, Yano dan Take semakin gelisah takut keduluan dengan yang lain. Yano berlari ke lantai atas untuk melihat posisi Nanami, akhirnya ia melihat dimana Nanami berada.


Yano berlari dari ruang kelas atas tapi Yuri menghalanginya. (Ohhh nooooo.. Yano cepattttttt sdh saatnya “confession time” tuhhhh).

“kita mungkin tidak bisa melupakan masa lalu, tapi kita bisa membiarkannya menjadi sebuah kenangan. Kita berdua harus membiarkan semua itu berlalu.” Yano hanya terdiam medengar kata-kata Yuri.
“... kau tau, aku... sebenarnya aku....” kata Yuri terbata-bata dan menunduk. Yano mengerti apa yang akan dikatakan Yuri mengingat sekarang adalah waktunya “confession Time”.

“maaf.. ... aku tidak bisa melakukan apapun untukmu mulai sekarang.” Kemudian Yano berlari secepat mungkin. Yuri menangis setelah Yano pergi, ia bergumam lirih pada dirinya sendiri “aku mencintaimu. Jauh sebelum Nana jatuh cinta padamu.”




Hari sudah semakin malam, Api unggun juga sudah dinyalakan dan semua sudah berkumpul dihalaman sekolahan. Semua mulai berteriak “ Nyatakan cinta! Nyatakan cinta! Nyatakan cinta”

Beberapa orang mulai menyatakan cinta pada orang yang ia cintai. Sementara Yano masih berjalan diantara teman-teman yang menyatakan cinta dan belum menemukan Nanami.

Take melihat Nanami lebih dulu, ia berlari dan memanggil Nanami. “Takahashi..” Yano yang ada disekitar situ langsung berlari menyusul Take. Take tidak terima ia menghalang-halangi Yano tapi Yano berhasil melepas pegangan Take. “aku yang akan menemui takahashi lebih dulu!” seru Yano “jangan mengacaukan rencanaku!” seru Take untuk pergi ke Nanami. Yano mencengkram Take “tidak seperti kau.. aku tidak peduli klo kita bukan teman lagi.”

“lepaskan. Kau tidak layak untuk berpacaran dengan Takahashi!”

“berkat kau akhirnya aku sadar apa yang tidak ingin aku lepaskan!” Take berhasil melepaskan diri dari Yano. Mereka berguling ditanah.

“aku juga menyadari sesuatu, aku lebih baik dari kau. Aku bisa membuat Takahashi bahagia”

“aku tidak akan membiarkannya” kata Yano. Take berhasil mendorong Yano dan membuatnya terjatuh. Take segera berlari tapi tiba-tiba ia mendengar Yano kesakitan dan memegangi kakinya. Take berhenti dan menoleh ke arah Yano yang terjatuh ditanah. Take mendekati Yano tapi kemudian ia berhenti “jangan menipu! Tidur saja disitu! “ seru take kemudian berbalik lagi dan berlari menyusul Nanami.

Yano yang kesakitan ditanah berteriak ke Take “ini benar-benar sakit!” Yano melihat ke Take yang berlari pergi. Yano berteriak “Take..... !!!!” Yano memukul tanah kesal karena tidak bisa mengejar Take.


Nanami bersembunyi diruang olahraga, ia takut bertemu Take dan Yano karena ia juga bingung apa yang harus dilakukannya pada mereka. Take tau klo Nanami ada didalam ruangan olahraga dan bersembunyi dibalik pintu.
“kau didalam kan Takahashi?” Nanami terkejut. “...kenapa kau menghindariku? Aku tidak ingin kau seperti itu lagi. Jika itu aku aku, aku tidak akan membuatmu menangis lagi.”
Takeuchi mencoba membuka pintu ruangan tapi tidak jadi.
“Takeuchi-kun selalu menjadi yang pertama menemukanku tapi aku selalu tidak mampu menemukan Yano. Seperti sekarang saat aku berpura-pura melarikan diri, sebenarnya aku juga mencari Yano. Tapi.. aku..” Nanami tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
Mendengar perkataan Nanami , Take lemas ia menghela nafas panjang dan tersenyum kecut sendiri. Ia sadar Nanami sangat mencintai Yano.


“sangat bodoh... itu adalah kesalahan orang yang mencarinya.”

“ehh..apa?”

“kau tidak benar-benar mencarinya dengan sungguh-sungguh... dan kau masih bilang kau tidak menemukannya? Orang yang terpaku dengan Nana-san adalah kau sendiri, bukan Yano.” “Nanami memikirkan kata-kata Take itu dan merasa mungkin benar seperti itu. Mungkin hanya dia saja yang terpengaruh dengan masa lalu Yano dalam hal ini Nana-san.

Nanami membuka pintu, dan melihat Take yang tersenyum ramah. “Confession Time (waktu untuk menyatakan cinta) akan segera berakhir.” Kata Take dengan dewasanya, membuang perasaannya sendiri. Take kemudian pergi.
“Takeuchi-kun... “ panggil Nanami.
Take berhenti tapi tidak menoleh dan berkata “Moto terbaring ditanah dibalik ruang Gym.” Take pergi dan tidak berbalik sedikitpun.


Yano masih terbaring menatap langit-langit, ia mungkin merasa pasti sudah kalah dengan Takeuchi. Nanami datang , jongkok dan meraba wajah Yano lembut.

Yano memejamkan matanya “apa..?” katanya.

“aku pikir kau menangis.” Jawab Nanami.


“kenapa aku harus menangis? Kau menjengkelkan, benar-benar menjengkelkan....” kata Yano tapi kemudian ia berbisik lirih sangat lirih “... aku tidak ingin kita putus”

Nanami menatap wajah Yano “aku juga tidak ingin kita putus.. itu semua karena aku benci kebohongan.”
Nanami berdiri dan sekarang duduk disamping Yano yang masih terbaring dan menatap Yano lembut. Nanami bertanya sangat pelan “ katakan padaku... apa yang terjadi antara kau dan Yamamoto-san(Yuri)?”
Yano menghela nafas panjang, sangat beratt. Ia tau klo ia jujur, Nanami juga pasti akan sedih.
“ ... itu tidak akan apa-apa. Aku akan menerima apapun jawaban yang akan kau berikan.” Lanjut Nanami pelan.
Yano bangun dari posisi berbaringnya dan duduk. Ia tertunduk tak berani menatap Nanami.


“baiklah... ada 3 pilihan jawaban:
1. Aku menyatakan cinta padanya dan ditolak olehnya.
2. Aku adalah penguntitnya.
3........ Yano tampak sangat berat mengucapkanya, Nanami menatap Yano mencoba mencari tau yang sebenarnya dari wajah Yano.



Yano menghitung angka 3 dengan jarinya. “Ke-3... aku telah tidur dengannya..”

Yano langsung lemas begitu mengatakannya begitu juga Nanami, ia langsung tertunduk dan air matanya berjatuhan meski ia coba menahannya. Nanami sadar bahwa jawaban yang benar adalah nomer 3 .
“semuanya adalah pilihan jawaban yang aneh “. kata Nanami akhirnya dengan suara bergetar menahan isak tangisnya. “ terutama yang terakhir. Itu sangat mengerikan.” Isak tangis Nanami.

“lihatkan.. kau menangis lagi.” Kata Yano berbisik dan tertekan. “.. aku tidak ingin membuatmu menangis, tapi aku tidak dapat mengembalikan lagi apa yang sudah terjadi dimasa lalu.”

“kenapa kau tidur dengannya?”

“karena aku membenci Nana. Dia mengkhiyanatiku, mengabaikanku.. dan meningglkanku selamanya, dia pasti senang.... aku benci dan sangat membencinya. Tapi aku juga sangat menyesalinya.. kenapa saat itu aku membiarkannya pergi (dengan mantan pacar Nana-san)? Kenapa aku tidak memegang tangannya erat? Itulah sebabnya saat tangan Yamamoto(yuri) menyentuh tanganku (flash back, Yano pun memegang tangan Yuri).. gomen”

Pada akhirnya Yano mengungkap semua yang dipikirkannya, yang ada dihatinya pada Nanami. Yano tertunduk menyesali masa lalunya dan sakit hatinya atas Nana-san.

Nanami mendengar semuanya dan masih menangis, ia menggelengkan kepalanya, menatap Yano dan berkata lembut,dan lirih. “aku yakin dia mencintaimu (Nana-San). Nana-san tidak meninggalkanmu, dia juga tidak marah padamu. Dia pasti sangat menyesalinya karena harus meninggalkanmu (meninggal=mati). Aku yakin bahkan sampai sekarang, dia menjagamu dari sorga. Perasaanmu telah mencapainya. Sekarang katakan padanya..”

“ehh.. apa?” kata Yano pelan.

“katakan padanya apa yang kau pikirkan sekarang ini”


Yano menatap ke langit malam. “aku tidak bisa membuatmu bahagia. Maafkan aku.” Kata Yano pada Nana-san. “...gomen.... Sayonara...” terucap kata perpisahan Yano pada bayangan Nana-san.


Mendengarnya tangis Nanami tidak bisa dibendung lagi, ia terisak menangis.

“jangan menangis..”

“tidak apa-apa.. jika itu(menangis)untukmu.. aku tidak keberatan. Aku akan menangis 100x, 1000x” Isak Nanami. Yano menatap Nanami yang begitu tulus mencintainya, bahkan menerima masa lalunya juga. Nanami meraih tangan Yano dan berjanji “aku akan membuatmu bahagia.”



Yano tersentuh mendengarnya dan menatap Nanami. Nanami menatap Yano dengan berurai airmata “aku akan membawa kebahagiaan untukmu Yano. Ayo kita bangun masa depan yang lebih baik dari masa lalu.” Nanamipun mendekatkan wajahnya pada wajah Yano, ia kemudian mencium Yano lembut dan Yanopun membalasnya.




BERSAMBUNG ke... Bokura Ga Ita = Zenpen - Part ENDING
    NB : 1 more part.... lebih syahdu.. penuh airmata..... Ditunggu ya... ^_^          

3 komentar:

  1. wuih bagus jg nich ceritanya
    aku udh bc semua dr part 1-4 tp br komen skrg.
    tp aku lebih suka take drpd yano.

    trusin ya part terakhirnya, penasaran knp penuh air mata.

    Thanx enny

    BalasHapus
  2. owkeyy.. Ending sdh selesai.. silahkan dibaca.. Arigatou....

    BalasHapus
  3. ii sdiih juga iia ceritanya
    aku jadi teerharu membacanya

    BalasHapus