Minggu, 04 November 2012

Sinopsis Bokura Ga Ita = Zenpen - Part 3




Nanami berangkat sekolah sambil senyum-senyum sendiri. Nanami terlihat sangat bahagia atas pernyataa cinta Yano di feastival summer itu. Saat diloker ganti sepatu beberapa teman menyapa “ohayoo “ pada Nanami, tapi tidak dijawab Nanami, ia hanya tersenyum.
Yano yang datang tiba-tiba membungkuk didepan wajah Nanami dan menyapanya “ohayoo”. Nanami terkejut dan jjuga senang dan menjawab tersenyum “ohayoo”.
Yano cepat ganti sepatunya dan langsung berjalan. Nanami menoleh memperhatikan Yano yang mulai berjalan. (mungkin heran krn Yano cm menyapa seperti itu saja setelah apa yg terjadi semalam).



Menyadari Nanami tidak menyusulnya, Yano menoleh kebelakang dan melihat Nanami yang masih di loker sepatu menatap dirinya.


“apa yang kau lakukan disana? Ayo cepat pergi”panggil Yano.
Nanami senyumnya langsung merekah dan mengangguk senang. Merekapun berjalan bersama ke kelas.
Dibelakang mereka ada Takeuchi dan kedua teman yang melihatnya. Takeuchi melihatnya dengan “mungkin hampa”.



Saat istirahat pasangan baru ini pergi ke tempat favorit mereka, atap sekolahan. Yano sedang tiduran dan Nanami duduk menatap langit-langit (duhhh.. pasangan yang serasi).
Nanami yang usil menunduk dan langsung memainkan rambut Yano. Yano membuka matanya melihat Nanami yang tertawa-tawa.
Yanopun menyentuh dahi Nanami dengan punggung tangannya dan tertawa. “kenapa?”tanya Yano
“kau terlihat bahagia”jawab Nanami menunduk menatap Yano yang masih tiduran.
“bahagia? Maksudmu bagaimana?”
“ada rasa hangat saat berdekatan disekitarmu”
“hangat?”
“iya seperti hangatnya bakpao kukus!”
Yano bangkit dari posisi tidurnya dan duduk disebelah Nanami. “baiklah.. ayo kita makan bakpao  kukus!” Yano menarik tangan Nanami untuk pergi.

Sepulang sekolah pasangan baru ini tidak langsung pulang rumah, mereka pergi nonton bioskop. Mereka nonton sambil makan bakpao kukus juga.
Nanami berbisik pelan pada Yano “aku tidak tau klo kau suka nonton film”
Yano mendekat Nanami dan balas berbisik “aku suka karna disini gelap”
“ehhh..????”Nanami menoleh Yano.
Yano mengerakkan tangan kanannya membuka dan menutup (isyarat biar bisa pegangan.. hihihi). Nanami tersenyum dan menaruh tangannya diatas Yano biar bisa digenggam Yano... (wuidihhhhh..).



Yano mengantar Nanami sampai di halte bis. Nanami tak mau melepaskan tangan Yano, mereka duduk dan terus berpegangan tangan.

“bis sebentar lagi datang.”kata Yano. Nanami yang masih menggenggam tangan Yano, mengangkat tangan mereka dan melirik Jam tangan Yano.

“aku mau naik bis yang selanjutnya saja”kata Nanami senyum-senyum.

“kau telah mengatakan kata-kata itu dari 1 jam lalu” Yanopun ketawa melihat Nanami. (setiap ada bis Nanami tidak jadi naik krn ga mau berpisah dengan Yano.. hihihi)

Nanami tersenyum malu “iya. Ini tidak bisa dihentikan. Aku rasa aku harus akan pergi”

“bagaimana klo 1 ciuman lagi?”kata Yano menatap Nanami.

Nanami langsung melihat sekeliling halte “orang-orang akan melihatnya”
“tidak ada yang akan melihat”Yano mencoba meyakinkan Nanami sambil melihat sekelilingnya.

“Ayo cepat. Bis sebentar lagi akan berhenti”Paksa Yano.
Nanami mendekatkan wajahnya pada Yano. Yanopun menyambutnya, ia mencium Nanami pas saat bis berhenti didepan mereka.
Orang-orang yang turun bis pun memperhatikan ulah mereka. Lama juga ciuman mereka sampai bis yang berhenti itu pergi lagi dan Nanamipun ketinggalan bisnya lagi. keasyikan siyy.. :D


 
Nanami dan Yano pergi jalan-jalan ke pantai. Nanami yang ceria dan selalu tersenyum itu membuat Yano jadi ikutan bahagia. Yano mengejar Nanami yang berlarian dipasir pantai dan ketawa-tawa.




Nanami berlari , tertawa-tawa bermain air dipinggir pantai, Yano terus memperhatikan Nanami dengan tatapan tajamnya dan penuh perasaan.
ia tersenyum dan berlari menyusul Nanami. Ia memeluk Nanami dari belakang. Nanami berteriak-teriak histeris saat Yano mencoba menariknya ke air dan membuat basah baju Nanami. Moment yang amat sangat membahagiakan bagi keduanya.




Nanami sedang diloker ganti sepatu, saat ada gadis-gadis sekolah yg lewat dibelakangnya berbisik-bisik tp masih bisa didengar Nanami.
“hey.. hey.. itu dia, gadis itu”kata sebuah suara dibelakangnya.
“tidak ada yang spesial dari dia ya” kata suara yg lain.
Hmmmm... Nanami jadi “musuh” gadis-gadis disekolahnya, gara-gara dia pacaran dengan Yano Motoharu yg populer di antara gadis-gadis SMAnya.

“Dia(Yano) paling sebentar lg akan bosan padanya” kata mereka dan berjalan menjauh. Nanami melihat mereka dengan sedih.


Yuri Yamamoto, gadis yang paling serius dikelas, datang dan berganti sepatu disebelah Nanami.
“kau seharusnya tidak percaya padanya(Yano)..”kata Yuri tiba-tiba.
Nanami menoleh kaget dengan omongan Yuri itu.
“...kau hanya sebagai pengganti dari kakakku” lanjut Yuri dengan tenang tapi sangat dalam maksud perkataannya pada Nanami.
Nanami hanya diam, terkejut dengan semua itu.


Nanami pergi ngedate bareng Yano, ia berdandan cantik banget. Mereka janjian di sebuah mall. Sambil nunggu Yano, Nanami melihat-lihat etalase perhiasan. Ia teringat kata-kata Yuri dan bergumam lirih “seorang pengganti ??huhh..!”
“ini semua asli..”kata seorang SPG wanita menawarkan perhiasan kepadanya
“oh tidak.. “ kata Nanami kaget.
“apa kau mau mencobanya?”tanya wanita itu.
Nanami kebinggungan untung Yano datang “ohh kau disini. Aku sudah mencarimu dari tadi”seru Yano.

Yano mendekati Nanami yang berbincang dengan SPG wanita itu. Yano melihat ke SPG itu dan terkejut. “ohh.. Ayaka..!”serunya “selamat datang” sapa SPG itu. Ternyata dia adalah kakaknya Takeuchi.

“ohh dia kakaknya Takeuchi?dia sangat cantik ya”kata Nanami setelah Yano memberitahunya.

“ohhh dia itu Takahashi yang sering dibicarakan itu ya?”tanya Ayaka pada Yano.

“Take memberitahumu?”gerutu Yano. Ayaka memuji Nanami dengan suara dibuat gede/kyk cowok “... kawaii.. *cute ya...” Yano menjawab dengan suara yang dibuat gede jg.. “..tentu saja...”

“ohh aku rasa aku bisa memberikan discount khusus karena kau temannya Masafumi (take dan Ayaka)”kata Ayaka dan mengambil perhiasan-perhiasan yang cantik. “..aku rasa ini akan cocok denganmu.. ini design baru..”bujuk Ayaka dan memberikan sebuah cincin pada Nanami. Nanami langung suka dengan model cincin itu. Ia pun mencobanya dan ternyata pas dipakai ditangannya. Nanami tersenyum senang. Ayaka bilang dia tau ukuran Nanami hanya dengan melihatnya saja. Ayaka kemudian berpaling pada Yano “kareshi, ayo belikan untuk dia” goda Ayaka.

*kareshi = pacar, dipakai gadis memanggil pacarnya. Klo Kanojo = pacar jg tapi dipakai pria menyebut pacarnya. Istilahnya cowokku dan cewekku.



“tidak masalah !”kata Yano menanggapi omongan Ayaka itu. Yano melihat label harga yang masih menggantung dicincin itu 35.000 YEN!.
Yano langsung shock dibuatnya, ia terdiam menatap harga itu. Yano meletakkan cincin pada etalase kaca.
“takahasi.. ulang tahunmu kan masih jauh ya?”
“ummm.. iya benar.. benar.. dan aku tidak butuh ini” elak nanami soalnya tau maksud Yano klo dia tidak punya uang untuk beli cincin itu. Klo dirupiahkan ya sekitar Rp.4,2 juta!!!.. mahal sekali..

“sorry ‘Kata Nanami pada Ayaka dan segera pergi dari counter itu.
Sebelum Yano menyusul Nanami, Ayaka menahan lengan Yano dan berbisik
“hal seperti ini adalah sangat penting. Ini bisa membuktikan cintamu”Ayaka masih semangat jualan. “kau mengatakannya untuk menjualnya ya kan?” bisik Yano pada Ayaka.
“aku akan memberikan discount” rayu Ayaka.
Yano berbalik dan menatap Ayaka. “tolong sampaikan sj  salamku pada adikmu”Yanopun pergi menyusul Nanami.


Mereka berdua berjalan-jalan ditaman bergandengan tangan. “kakaknya Take orang yang menyenangkan ya. Sangat dewasa. Hmmm.. sekarang aku tau kenapa Takeuchi-kun tidak punya pacar. Dia pasti punya standar yang sangat tinggi.” Oceh Nanami sepanjang jalan.

“lupakan tentang Take saat kita bersama”Kata Yano cemburu karena Nanami menyebut-nyebut nama Take terus.

“cincin tadi sangat indah”Nanami mengalihkan pembicaraan.

“lupakan tentang itu juga”kata Yano sambil memegang wajah Nanami dengan kedua tangannya. Mereka tertawa bersama.


Nanami duduk didekat kolam air mancur. “katakan.. apakah ada yang Yano inginkan?”
“sesuatu yang aku inginkan?”
“hmm.. iya..”
Yano berpikir sebentar kemudian menjawab sambil tersenyum-senyum menggoda
“ai(cinta)... mungkin..”
Nanami tak mengerti “ai???”
Yano langsung duduk disebelah Nanami, memegang kedua pundak Nanami, tersenyum menggoda dan berbisik pelan ditelinga Nanami.
“Ibuku besok tidak ada dirumah. Kau mau datang?”
Nanami langsung tau apa maksud “ai(cinta)” yang dikatakan Yano itu. Ia langsung melepaskan diri dari pegangan tangan Yano dan berdiri menjauhi Yano. Yano ketawa-tawa saja.


“huuhhh?? Apakah itu maksud kata “ai” yang kau katakan itu” gerutu Nanami manja dan tersenyum geli.
“aku ingin kau berjanji padaku” kata Yano
“janji???”
“iya. Bahwa kau tidak akan meninggalkan aku.. atau mengkhiyanati aku..”kata Yano seperti yang ia katakan pada Nana-san . (Tiap punya pacar selalu disuruh janji seperti itu, trauma banget ditinggalin pacarnya niy Yano).


“aku belum akan mati”jawab Nanami mengingat trauma Yano pada Nana-chan. Nanami jongkok didepan Yano yang menatapnya dan memegang tangan Yano.
“aku tidak akan mati sebelum kau dan aku tidak akan mengkhiyanatimu. Aku berjanji” janji Nanami dengan sungguh-sungguh dan penuh perasaan.
Yano menatap Nanami dengan terbengong akan janji Nanami. Yuri saat itu lewat ditaman dan memperhatikan keduanya dengan wajah seriusnya, mungkin kecewa, marah atau apalah susah nebak wajahnya Yuri itu.


Ayaka pulang ke rumah dan menceritakan pada Takeuchi klo ia bertemu Nanami dan Yano. “sepertinya ia sudah melupakan masa lalunya dengan pacarnya yang kecelakaan itu”
“aku harap begitu.. Takahashi pasti sangat kuatir pada Yano”jawab Take. “
hmmm.. takahashi ya?” goda Ayaka pada Take menyadari Take punya perhatian serius pada Takakashi. Take langsung grogi takut ketahuan klo dia suka Nanami.
“ohh tidak.. aku kuatir pada Yano”

“baiklahhh... Sesuatu seperti itu memang susah untuk dihadapi dengan mudah. Biarkan seperti ini tapi kedua orang itu pasti akan melihat hantu yang orang lain tidak bisa lihat”* maksudnya, mereka akan terbayang-bayang keberadaan Nana-chan sebagai masa lalu Yano dalam hubungan keduanya. Take melamun memikirkannya.



Seperti yang sudah dibahas Yano ditaman, tentang “ai”... :D.
Nanami ke rumah Yano saat ibu Yano tidak ada. Mereka berdua didalam kamar Yano. Ssstttttttt... klo versi anime dijelasin klo ini bakal jadi first time buat Nanami, tapiiiiiii... Yano sudah pernah free sex ... ia pernah melakukannya bareng Nana-chan dan seorang gadis lain yang tidak aku buka sekarang siapa orangnya.. rahasia.. karenaaaaa.. Ceritanya entar tidak seru klo tau sekarang...okeyyy dilanjut...

Didalam kamar, Yano sudah membuka baju atasannya. Ia menatap Nanami yang malu, grogi, takut dan hanya menunduk saja tidak membuka bajunya sama sekali.

“dengarkan Takahashi... cara terbaik untuk membuktikan klo 2 orang saling mencintai adalah... “ Mata Yano bergerak-gerak gelisah, ragu ma yang diomongin dia sendiri. “ ... tidak bisa diragukan adalah ini.. ini adalah jalan termudah dan tercepat membuktikannya.. iyakan”

(OH NOOOOO... MINNAAAA....DONT TRY THIS YA!!)

Nanami berpikir lagi dan masih menunduk malu, tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ragu-ragu akhirnya ia menunduk pelan dan menatap Yano. “iya..”

Yano melihat ketakutan Nanami dan jadi tidak yakin apa Nanami jadi mau melanjutkannya.

“hanya ada kita berdua disini, jadi.... ehhh kau bayangkan saja kau ada dilautan.. so... ayo mulai buka bajumu, Nana-chan(ohh ga suka klo Yano memanggil Nanami, Nana-chan kyk mantannya ituh)”

Melihat Yano meyakinkannya dengan serius, Nanami malah jadi geli sendiri.. Nanami pun ketawa-tawa. Yano ikut tertawa meski ga tau kenapa Nanami ketawa seperti itu. “kenapa?”tanyanya. Nanami kembali serius menatap jauh kedalam mata Yano.

“aku ingin lebih mengenalmu, Yano. Aku ingin disisimu selamanya.. so... i’m okey..”maksudnya Nanami “mau melakukannya”.

Pelan-pelan Yano merebahkan Nanami ke kasurnya, mereka saling menatap dengan segenap perasaan.




Tepat saat Yano akan mencium Nanami, tiba-tiba ia mendengar pintu rumahnya seperti dibuka. Dan suara ibunya pun terdengar “motoharu.. apa kau dirumah?” keduanya langsung kaget dan panik.

“motoharu... “panggil ibu Yano sambil membuka kamar Yano. Ibu mendapati Yano dikamarnya bersama Nanami. Hihihi.. pas adegan ini Yano sudah memakai kaosnya, meski acak-acakan. Mereka berakting sedang belajar bersama.. tapiiii.. suasananya anehhh.. ekspresi keduanya sumpahhh culun bangettttt.. pasti ibu menyadarinya.. apalagi Nanami bacanya KEBALIK... wkwkwkk.. parahhh..



“selamat siang... “sapa Nanami pelan dan malu. Ia memaksakan senyuma diwajahnya, sementara Yano sok serius baca buku.. hahahah..

“hesssstt.. “panggil ibu Yano pada Yano. “kau ada tamu. seorang gadis.. “
Yano menatap ibunya dan Nanamipun memandang Yano. Dengan cuek Yano berdiri dan bergumam. “apakah sebuah pernyataan cinta lagi..?”
jiahhhhh... Yanooo.. ke Ge-eR-an... saat melewati ibunya yang berdiri dipintu, ibunya memukul bahu Yano yang sudah bicara seperti itu didepan gadis lain. Ibu Yano menyapa Nanami dengan ramah dan pergi meninggalkan Nanami dikamar Yano. Nanami menghela nafas saat ibu Yano sudah menutup pintu tapi kemudian dia penasaran dengan tamunya Yano itu.



Ternyata tamu yang dimaksud ibu Yano adalah Yamamoto Yuri, teman sekelas Nanami dan juga adik mantan pacar Yano.

“kau sudah lupa akan apa yang sudah kau lakukan ya?”kata Yuri

“apa yang kau lakukan disini?” kata Yano tak suka hati melihat Yuri dirumahnya.

“sekarang.. setelah dia meninggal.. kau melupakan semua tentangnya begitu saja..?” Yano menghela nafas panjang “klo kau tidak ada keperluan penting pergilah..” usir Yano.

“saat itu klo kau menghentikannya untuk pergi..”kata Yuri

“apa tujuanmu?” sahut Yano untuk menghentikan kata-kata Yuri. “.. balas dendam? menggangu?” “hal mengerikan yang sudah kau lakukan waktu itu..”belom selesai Yuri bicara, Nanami datang dan memotong pembicaraannya.




“hentikan... ! “ kata Nanami. Yuri dan Yano sama-sama terkejut. “.. kenapa kau masih membahasnya sampai sekarang?”

“kenapa kau kesini” kata Yano memegang tangan Nanami tapi ditepis Nanami langsung.

“...bukan kau saja orang yang kehilangan orang yang penting Yamamoto-san. Itu juga sangat berat untuk Yano juga.,, sangat berat..”
belom selesai Nanami bicara, Yuri memotong pembicaraannya “aku tau.. karena dia(Yano)menangis didepanku. Kau tidak tau apa-apa.aku tau segalanya tentang dia(Yano) lebih dari kamu.” kata Yuri tajam pada Nanami.

Yano mau memotong pembicaraan Yuri tapi Nanami sudah bicara lebih dulu. “benar.. aku tidak tau apa-apa, tapi aku percaya padanya” kata Nanami membela Yano. “... aku memang belum banyak mengerti tentang Yano. Aku juga tidak tau tentang masa lalunya juga. Tapi... aku tidak akan mengatakan apapun yang akan menyakitinya.. aku tidak mengerti kenapa kau mencoba menyakitinya. apa kau membencinya? Apa kau punya dendam padanya? Jika itu masalahnya..”

Yuri yang dari td menatap Nanami dan memotong kata-kata Nanami. “ santai saja Takahashi san.. tidak ada yang terjadi antara kami.. sungguh” Kata Yuri tersenyum misterius menatap Yano. Yano tertunduk kawatir.

“gomenn” kata Yano lirih

“ahh jangan kwatir.. kau jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kecelakaan itu bukan karena Yano......”sahut Nanami tersenyum.

“jangan ikut campur seperti tadi lagi, ... sebaiknya kau pergi sekarang” kata Yano tegas. Nanami terkejut dengan tingkah laku Yano.




Didalam kamar Yano menatap sobekan foto Nana-chan lagi.

Flash back.

Yano bersedih didalam kelas setelah Nana-chan meninggal.
Didalam kelas hanya tinggal ia dan Yuri saja. Yuri sedang memakai scarf merah yang dulu dipakai Nana-chan saat ia diturunkan paksa dari mobil pacarnya, awal pertemuan mereka.
Yuri mendekati Yano “kau tidak datang untuk memberikan penghormatan lagi. Bukankah seperti Berhati dingin?”
“kau memakai scarfnya dia”
“ini sebenarnya milikku. Dia selalu saja mengambil semua dari aku. Dia ambil, mengotorinya dann baru mengembalikan padaku. Jika kau mau aku akan memberikannya padamu sebagai kenangan.”
Yano marah mendengarnya, ia memegang bahu Yuri erat penuh kemarahan dan Yuri menatapnya berkaca-kaca.



Nanami bertemu Takeuchi dalam 1 bis lagi. Mereka duduk bersebelahan dikursi paling belakang.
“ Yano dan Yamamoto san, apakah sesuatu telah terjadi diantara mereka berdua?”
“apakah sesuatu telah terjadi?”tanya Takeuchi
“Yano selalu menghindari Yamamoto-san tapi selalu peduli padanya juga.”
"itu bisa dipahami. Karena dia adalah adiknya Nana-chan.” Kata Take menenangkan Nanami.
“tapi.. Yamamoto-san pernah berkata klo Yano pernah menangis didepannya.”

“Benarkah?” Take terkejut mendengarnya. Nanami tidak menjawab, ia menghela nafas dan menyandarkan kepalanya dikursi panjang itu dan bergumam lirih “... apa yang aku harus lakukan untuk lebih dekat lagi kehatinya (Yano)? Aku hanya ingin memilikinya untuk diriku sendiri. Aku ingin tau segalanya tentang Yano. Apakah yg aku aneh?”

Take yang mendengarkan keluhan Nanami dari tadi, termenung agak lama dan memikirkannya. “tidak..”blom selesai Take bicara, tiba-tiba kepala Nanami terjatuh dipundaknya, ternyata Nanami tertidur. Ia menatap Nanami yang tertidur kemudian ia tersenyum.

“semua orang merasa seperti itu pada orang yang mereka cintai..” guman lirihnya dan termenung.




Yano didalam kamar sedang belajar dikejutkan dengan pintu kamarnya yang terbuka, dan Take masuk kedalam.. “aku akan mengambil buku sejarah jepang..” kata Take

“jangan tiba-tiba masuk kesini seperti ibu.” Gerutu Yano. Take acuh dan membongkar-bongkar buku yang ada dimeja Yano.

“kau tidak bicara dengan Takahashi sejak minggu ya? Dia berkata padaku klo kau menghindarinya” tanya Take sok acuh padahal niatnya dia datang mau tanya soal itu.

“dia mengira ada sesuatu yang terjadi antara aku dan Yamamoto.” Jawab Yano cuek.

“tapi memang ada sesuatukan?” selidik Take “...aku melihat kalian berdua saat itu..” Yamamoto dan kau berjalan bersama kerumahnya” kata Take dan menoleh pada Yano gelisah.

“aku pergi untuk membakar dupa. Maaf sudah mengecewakan (maksudnya = tdk seperti perkiraan Take)..” jawab Yano tersenyum.

“kau akan menyesalinya.. jika kau terus menghindari persoalan itu...”Take menatap Yano penuh “ancaman”. “... seseorang mungkin akan datang dan mengambil Takahashi”

Yano menatap Take tidak suka. “siapa yang kau maksud “seseorang itu”?”

“yang aku katakan adalah kau harus berhenti lari dari masalah. Jika kau tidak jujur pada dirimu sendiri di saat-saat penting, kau akan kehilangan apa yang sangat penting bagimu..” Kata tegas Take masih seperti ancaman. Take keluar dari kamar Yano yang terheran dengan sikap Takeuchi. “kenapa dia jadi begitu kesal? “ gumam Yano heran.





Pulang sekolah Nanami masih bercanda dengan teman-temannya didepannya sekolahan. Saat menoleh kebelakang Nanami melihat Yano dan rombongan teman laki-laki, termasuk Takeuchi melangkah kearahnya.
Yanopun melihat Nanami, saat sampai didekat Nanami, Yano tidak berhenti, ia masih terus melangkah pergi. Nanami memperhatikan kepergian Yano dengan kecewa dan sangat sedih.
Takeuchi yang melihat semuanya jadi bertambah kasian pada Nanami.
Mizu-chin dan Taka-chan juga heran melihat keduanya “apakah telah terjadi sesuatu?”tanya Mizu-chin. Nanami menggeleng “tidak..”



Yano dan teman-teman naik tapi mereka heran karena Takeuchi tidak segera naik. Take selalu melirik kearah sekolahan.

“take” panggil salah satu teman.

“aku baru ingat kalau ada sesuatu yang harus kukerjakan” kata Take

“apa?” Yano ikut memperhatikan Take heran.
Take menatap Yano “kemarin adalah peringatan terakhir dariku. Sudah kubilang kau akan menyesalinya” kata Take mengingatkan Yano Ancaman yg Take bilang sebelumnya. Yano langsung terkejut dan ingat akan ancaman Take semalam. “...sampai jumpa..” pintu bis tertutup.

Take langsung berlari ke arah sekolah lagi. Yano langsung panik, ia berlari ke depan bis melihat Take dari dekat.
“maaf.. bisakah kau hentikan bisnya?” pinta Yano pada sopir bis.
“Yano..” teman-temannya tidak menyetujuinya.
Bis masih melaju “hentikan bisnya!”teriak Yano panik. Teman-temannya menenangkan Yano tapi tidak berhasil. Sampai didepan sekolahnya Yano melihat Take berbicara dengan Nanami berdua.
Bis melaju menjauh dari Nanami dan Take, keduanya memperhatikan bis yang dinaiki Yano tadi. Yano berlari ke belakang bis untuk melihat -keduanya lagi. Yano berteriak-teriak didalam bis “Take.. jangan pernah berani menyentuh Takahashi! Aku akan membunuhmu!” kedua temannya memegangi Yano yang seperti mau memecahkan dan melompat dari dalam bis. Akhirnya perasaan Take terungkapkan, klo ia menyukai Takahashi juga.

Haishhhhh... takut kehilangan tapi tidak bisa menjaga hubungannya sendiri.. awas diambil Take...


Take membawa Nanami kesebuah padang rumput tempat bermain atau olahraga. Nanami asyik bermain dengan anak-anak kecil dan Take sedang menerima telp dari kakaknya, Ayaka. “ harus mengirim barang? Terlalu mendadak, aku tidak bisa melakukannya.” “apa kau akan mengacaukan liburanku yang sangat jarang ini?” kata Ayaka. “bukan seperti itu.. sekarang aku sedang sibuk” jawab Take. “kau sekarang dimana?” tanya Ayaka ingin tau. Take merasa aneh dengan Ayaka, ia langsung menutup telpnya. “ahh.. dia menutup telpnya.” Gerutu Ayaka. “... dia sepertinya menyadarinya..” kata Ayaka pada Yano yang didepannya (Take menyadari klo Yano yang menyuruh Ayaka menelepon Take” Yano jadi geram “Aku tidak akan membiarkannya”

‘dalam cinta, selalu saja tentang mempermainkan lawanmu” Ayaka menghibur “kau menyukai hal seperti ini kan?” gerutu Yano.

“baiklah.. aku akan mengajarimu point penting untuk memenangkan cinta. 1. Pilih partner yang benar, 2. Jujur.” Yano menunduk “jika (1. Partner yang benar ) itu bukan Takahashi, maka tidak akan ada orang lain” gumam Yano. Wuihhhhhh.. coba bilang itu didepan Nanami ya.

“...aku rasa itu adalah takdir kalau aku akan bertemu dengan seseorang yang aku sukai.”

“berarti kekuranganmu adalah kejujuran (point 2.)?” Yano terdiam menunduk. Ayaka mengelus kepala Yano . “.. aku rasa dia gadis yang berbeda dengan pacarmu yang sebelumnya. Nana-san (Yamamoto Nana) adalah orang yang mencari cinta. Nana-chan (Takahashi Nanami) adalah orang yang memberikan cinta. Yano diam merenung.



Take duduk direrumputan, memainkan bunga rumput yang didapatnya. Ia masih merenung sendiri, saat Nanami datang dan duduk disebelahnya “takahashi, ada yang ingin kukatakan padamu..” huaaaa.. pernyataan cintakah???

“terima kasih..”potong Nanami

“eh.. apa?”

“thanks sdh membawaku kesini saat aku sedang sedih memikirkan Yano.”

“bukan.. bukan itu” sela Take “...kita tidak pernah membicarakan hal lain selain Take ya?” kata Take kecewa. Bener tuh tadi Take mau bilang cinta sama Nanami tp Nanami malah membicarakan Yano lagi. “..sudah lupakan saja”

“Mizu-chin pernah berkata sebelumnya.. kyangita tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan orang sudah meninggal.. so meski itu sangat membuat frustasi.. aku rasa aku hanya harus menerima masa lalu.”

“kau sangat kuat. Takahashi” puji Take.

“kau pikir begitu ya? ... kadang aku merasa itu sia-sia.. seperti,.. apapun yang aku lakukan itu tidak pernah bisa menyentuh hatinya(Yano).”

“aku akan selalu disini mendukungmu” kata Take penuh perasaan. Nanami tersenyum menatap Take. Ihhhh.. Take baik bangetttt... n tidak tegaan orangnya.


Take pulang kerumah dengan lesu (batal ngomong cinta), dihadang kakaknya didepan pintu masuk. Take cuek dan berlalu dari Ayaka. “good job, adikku” seru Ayaka “itu tidak seperti yang kau pikirkan!” seru Take. Ayaka tersenyum, puas menggoda Take.

Nanami pulang kerumahnya, sampai didepan kotak pos surat, Nanami melihat ada tas yang digantung disana. Nanami mengambilnya dan membuka isinya. Ternyata isinya cincin yang dicobanya di toko Ayaka itu, berarti dari Yano.
Nanami tersentuh dan terharu. “sangat licik.” Gumam Nanami lirih. Nanami berpikir Yano pasti belom jauh dari rumahnya. Ia pun berlari mencari Yano. Ia melihat Yano diseberang jalan

“Yano.....” panggil Nanami.
Yano mendengar dan menoleh. “...aku mencintaimu, bodoh!” seru Nanami dari seberang jalan dan terisak.

Yano juga ikut terbawa perasaan, ia terdiam sebentar binggung mau bicara apa “ itu untuk ulang tahunmu meski itu terlalu dini. Berkat kau aku akan kekurangan bulan ini karena harus membayar cicilan ke Ayaka.” Kata Yano yang memang orangnya susah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya itu.
Nanami berlari menyeberang jalan mengejar Yano yang ngoceh tidak karuan itu. Nanami menubruk Yano.. ehh memeluk Yano erat dan terisak.
 Nanami menatap mata Yano “aku tidak akan membiarkan kau pergi, karena aku sudah berjanji kalau aku tidak akan meninggalkanmu. Berikan kepadaku separo rasa sakitmu”

“ehh... apa?”

“berikan separo rasa sakitmu itu” kata Nanami dan memeluk Yano erat. Yano hanya terdiam, terharu dengan apa yang dikatakan Nanami.



 
BERSAMBUNG...        


1 komentar:

  1. Waaaahhhh.. episode ini mantap aaammmaaatttt... Well take, katakan saja cinta mu. apaun hasilnya, paling tidak kamu dapat menentukan jalan selanjutnya...

    BalasHapus