Senin, 26 November 2012

Sinopsis Shiritsu Bakaleya Koukou - Ep. 6


Tetsuya sedang on the way ke sekolahnya saat tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil namanya.
“apakah itu kau Tetsuya?”
Tetsuya berbalik melihat orang yang memanggilnya itu.
“yahh.. seperti dugaanku, dia Tetsuya.” Kata cowok itu
“ohh.. Okamoto” kata Tetsuya mengenali cowok itu. Okamoto menatap seragam sekolah Tetsuya “ apakah kau sekolah di Bakada?”
“ya.”
“aku ga ngerti.. dia dulu terkenal di SMP dan dia puny banyak uang. Meski begitu kenapa dia sekarang seperti ini” sindir Okamoto
“jangan bicara seperti itu” kata temannya
“iya.. tidak bagus... tapi Tetsuya adalah seseorang yang aku kagumi. Apapun yang aku lakukan aku tak akan sanggup menyamainya..” kata Okamoto
“jika tidak ada hal lain yang ingin kau bicarakan, aku pergi dulu” kata Tetsuya yang merasa tidak suka bertemu dengan Okamoto.
“tunggu !” seru Okamoto sambil menepuk bahu Tetsuya dengan keras. “... bukankah ayahmu meninggalkan rumah?” lanjutnya. Tetsuya menatap Okamoto dengan kesal di sindir begitu.

“benarkaah?” tanya teman Okamoto yang lain
“ayah dari cowok ini sekarang ada dipenjara!”
Tetsuya berusaha menahan amarah yang mulai timbul karena masalah keluarganya disindir-sindir Okamoto.
“serius kau?”
“benar. Ayahnya telah membunuh orang, ini bukan bercanda. Dan yang paling menyedihkan adalah ibunya dia. Suaminya ternyata seorang kriminal!”
“kasihan sekali” kata cowok-cowok itu tapi sambil tertawa-tawa.. menertawakan Tetsuya.

Amarah Tetsuya tak terbendung, ia mengarahkan tinjunya ke Okamoto yang membuat cowok itu langsung terkapar ke tanah. Siswi-siswi berteriak ketakutan membuat tetsuya sadar dan menghentikan kemarahannya dan meninggalkan Okamoto dan teman-temannya.


Bakaleya heboh mendengar klo Tetsuya dilaporkan oleh ibu Okamoto atas kasus kekerasan. Siswa Bakada dan siswi Cattleya langsung pergi ke kantor guru dimana Tetsuya sedang di konfrontir dengan Ibu Okamoto dan Okamoto sendiri. Mereka mendengarkan dari balik pintu ruang guru.

Didalam ruang guru.

“apa kau tau.. betapa ketakutannya anakku setelah apa yang terjadi padanya.” Teriak Ibu Okamoto

“kami minta maaf” kata guru Saonji (seperti sekarang jadi kepala sekolah Bakaleya

“seorang anak kriminal tetap saja akan jadi kriminal juga kan” sindir ibu Okamoto. “.. aku akan kesini 3 hari lagi. Keluarkan anak itu dari sini secepatnya.” Tetsuya dari tadi duduk diam dan menunduk. Cuek.

Mendengarnya dari luar tatsuya tak tahan, ia dan kawan-kawan langsung masuk keruang guru. Saat itu ibu Okamoto dan anaknya mau keluar dan terhadang oleh pasukan Bakada dan Cattleya. Ibu Okamoto menatap mereka sekilas tapi kemudia mengajak anaknya pergi lagi.


Seperginya Okamoto dan ibunya, guru Saonji bertanya pada Tetsuya “Asada, apakah benar kau sudah melakukan kekerasan pada Okamoto?”

Tetsuya mengangguk pelan. Guru Saonji kemudian duduk disamping Tetsuya. “Apa kau bisa menceritakan kejadiannya?” Tetsuya terdiam , sama sekali tak mau menjawabnya. Itu membuat Fumie terlihat sangat mengkuatirkan Tetsuya, begitu juga siswa Bakada nampak sangat kuatir.

Kepala yayasan Bakada bertanya pada guru Saonji alasan Tetsuya memukul Okamoto itu sebenarnya masalah apa?. Guru Saonji menjawab klo Tetsuya tak mau menjawab pertanyaannya sama sekali. Guru Saonji berkata untuk tidak memindahkan tetsuya dulu dari sekolah, tapi jika kejadian ini akan membuat nama baik sekolah hancur maka posisi sekolah akan sangat sulit. Minamoto kemudian meminta Saonji untuk mengatur meeting mengenai pemindahan Tetsuya.


“apa mungkin Tetsuya harus pindah?” tanya shohei

“kau bicara apa? Itu tidak akan terjadi “ jawab tatsuya. Siswi Cattleya yang duduk disebelah mereka mendengarkan pembicaraan para cowok Bakada itu.

“ngomong-ngomong kenapa Tetsuya memukul anak itu? Apa anak itu sudah berlaku kasar padanya?” tny Makoto

“Dia seperti bukan anak seperti itu dan Tetsuya juga bukan orang yang mudah marah.” Sahut Yuki.

Fumie mendengarkan semua itu dan ikut merasa sedih pada apa yang terjadi pada tetsuya. Karena Fumie melamun terus, Mana Honjo bertanya apa yang terjadi pada Fumie. Ia menjawab tidak ada masalah apa-apa.

“apa kau memikirkan masalah Tetsuya-kun?” tanya Saiya yang baru duduk.

‘tidak ada apa-apa” jawab Fumie lembut. Teman-temannya yang lain berbisik “wanita itu bilang klo dia anak seorang kriminal” “iya. Apa benar seperti itu?” “tapi dia tida seperti itu”

Fumie semakin memikirkan apa yang terjadi sebenarnya dengan Tetsuya setelah mendengar bisik-bisik teman-temannya itu.

Tiba-tiba guru Koba dan Tetsuya masuk ke dalam kelas “Dia dalam masa skors sampai hukumannya diputuskan.”

Siswa siswi Bakaleya terkejut, Tatsuya pun jadi marah “kenapa harus seperti itu?”

“kita tak bisa apa-apa karena dia tak mau menjawab alasan kenapa dia memukul anak itu..”jawab guru Koba.”jadi itu alasannya..!!” Tatsuya langsung mendekati Tetsuya yang berjalan ke bangkunya.

“tenanglah sedikit” kata Tetsuya pada sahabatnya itu.. hihihi... kok malah Tetsuya yang menenangkan tatsuya yakk.. yg kena masalah siapa siy sebenarnya,, hahaha

“bagaimana aku bisa tenang?” jawab Tatsuya emosi.

“itu sudah keputusannya.. “ jawab Testuya “aku akan menghabiskan waktuku untuk bekerja” lanjut Tetsuya . Semua menatap kepergian Tetsuya dengan sedih termasuk Fumie.

“jangan-jangan dia berpikir untuk menyetujui keputusan dia untuk dipindahkan” gumam maya didengar oleh semuanya. Tatsuya jadi makin gelisah akan kehilangan sahabatnya itu.


Gang Bakada mengambil keputusan untuk mencari Okamoto untuk membuat perhitungan. Mereka berpencar untuk mencarinya. Setiap siswa yang memakai seragam seperti Okamoto langsung mereka tanya tentang Okamoto, tapi hasilnya nihill.


Fumie pulang sekolah jalan kaki sendirian. Saat dia berjalan ia melihat ada sosok Tetsuya yang sedang bekerja mengangkat paket barang. Fumie menghentikan langkahnya dan memperhatikan Tetsuya. Merasa ada yang memperhatikannya Tetsuya menoleh dan melihat Fumie menatapnya. Tetsuya tersenyum menatap Fumie. Merekapun berbicara berdua, Tetsuya membelikan Fumie minuman dan mengulurkan padanya. Fumie menatap tetsuya yang tertunduk. “ apakah kerja part time itu berat? Aku blom pernah merasakannya. Maaf aku menanyakan hal yang konyol..”

Tetsuya menghela nafas “ tentang yang terjadi hari ini, itu semua benar.. ayahku dihormati di perusahaannya tapi kemudian dia di phk. Kemudia dia mengemudi dalam keadaan mabuk dan terjadilah kecelakaan dipersimpangan. Ibuku sejak kejadian itu, dia selalu sakit”

“hmm.. begitu ya kejadiannya” kata Fumie lirih. Tetsuya menatap wajah Fumie yang merasa kasihan padanya “jangan memperlihatkan wajah seperti itu..” kata Tetsuya. “..Tetsuya dan yang lain sudah mengetahui kejadian itu. Bagaimana denganmu? Anak gadis dari keluarga terhormat tidak cepat pulang ke rumah, apakah orang tuamu tidak kuatir?”
“orangtuaku selalu keluar negeri”
“oh begitu.. pasti berat untukmu ya” Fumie menggeleng. Kemudian Tetsuya pamit pada Fumie untuk melanjutkan pekerjaannya lagi.


Tatsuya mencari Okamoto di tempat latihan baseball. Tatsuya ingat pertemuan pertamanya denga Tetsuya adalah di tempat itu sejak SMP. Tatsuya yang saat itu berusaha untuk memukul bolanya tapi hanya sedikit bola yang bisa dipukulnya. Saat itu ia melihat Tetsuya yang ada disebelahnya selalu bisa memukul bola dengan sempurna. Kemudian merekapun mulai berbicara dan selalu bertemu ditempat latihan itu. Merekapun menjadi sahabat dan memilih SMA yang sama, Bakada.


Flash Back

Tetsuya saat masih di SMP elit Kokusho ia ada didepan kelas karena gurunya mengumumkan kepindahannya dari sekolah itu. Saat akan pergi Tetsuya pamit dengan sahabat-sahabatnya, saat itu sahabatnya adalah Okamoto.

“sampai jumpa lag.. aku akan email..” kata Tetsuya

“apa yang kau katakan! menyedihkan” kata Okamoto

“kata orangtuaku, aku tak boleh berteman dengan anak kriminal” kata teman laki-laki yang lain.

“aku juga sdh menghapus emailnya” kata teman yang lain menertawakan Tetsuya yang kaget dan bersedih mendengar perkataan teman-teman yang dianggap sahabatnya.




Akhirnya Tatsuya mengetahui lokasi Okamoto berada, dia dan gang Bakada langsung berlari mendatangi sekolah tempat Okamoto berada.

Tatsuya menghadang Okamoto yang sedang berjalan bersama kedua temannya.

“Sepertinya kau orang yang telah kena pukul itu ya?” kata Tatsuya

“siapa kau?” tanya Okamoto. Tatsuya mencengkram krah baju Okamoto membuat anak itu kaget. Tatsuya mengepalkan tangannya erat-erat untuk memukul Okamoto.

“aku sahabatnya Tetsuya. Ini semua karena kesalahanmu!!” Seru Tatsuya sambil melayangkan kepalan tangannya pada Okamoto.

***

Tatsuya pergi ke tempat latihan baseball untuk menemui Tetsuya. Ternyata dugaanya benar Tatsuya ada disana untuk berlatih.
“Tetsuya.. “
“ya..?”
“Jika kau memutuskan pergi.. kami semua akan dapat masalah.. jadi aku tak akan membiarkan kau pindah.. aku benar-benar tak akan membiarkannya !”

Tetsuya tersenyum mendengar perkataan sahabatnya yang masih setia padanya itu.

***

Gang Bakada dan Siswi Cattleya tergesa-gesa menuju ruang guru bersama-sama. Mereka nampak kuatir dan gelisah karena hari itu adalah hari keputusan tetsuya akan pindah atau tetap disekolah Bakaleya.

Mereka bertemu Tetsuya diruang guru itu.

“bagaimana hasilnya?” tanya tatsuya kuatir. Tetsuya menunduk saja

Pak Saonji melihat murid-muridnya berkumpul itu dan mendekati mereka “pembahasan ini akan lama. Masih pending, tapi kemungkinan kepindahannya sangat tinggi”

Mendengarnya ibu Okamoto berkomentar “ sepertinya tidak berjalan dengan baik ya. Jika ini adalah sekolah Horai pasti dia sudah cepat-cepat disuruh pindah untuk menghukumnya”

“kenapa bisa begitu?” tanya Tatsuya pada pak Saonji. Tetsuya hanya terdiam dan tertunduk saja.

“kita tak bisa berbuat apa-apa. karena kejadian itu, anak itu terluka” jawab pak Saonji.

“itu bohong! Bukankah kau yang lebih dulu memulai mengejek orangtua Tetsuya?” seru Satoshi emosi.

“Tatsuya sudah bertindah jauh untuk itu... tapi masih saja kau...” seru shohei ikut emosi. Okamoto juga terlihat tertekan disana.



Flash Back

Ternyata saat kejadian Tatsuya menemui Okamoto di sekolah dan akan memukul Okamoto, tetsuya tidak jadi memukulnya. Tetsuya justru berlutut didepan Okamoto demi tetsuya!!

“aku mohon, tolong maafkan Tetsuya” pinta Tatsuya berlutut. Teman-teman Bakada kaget melihat itu semua. Okamoto yang tadi sudah ketakutan akan dipukul tatsuyapun jadi kaget.



Semua terkejut mendengar kejadian saat itu. Tetsuya tak menduga sahabatnya yang keras kepala bisa melakukan itu. Fumiepun juga terkejut mendengarnya

Ibu Okamoto mendengarnya juga, ia melangkah mendekati siswa-siswi bakaleya “enak saja... kau pikir dengan kau berlutut seperti itu akan merubah keputusan?” Tatsuya geram mendengarnya tapi berusaha menahan diri.

“suamiku adalah kepala editor di majalah.. jika hukumannya sesuai aku akan memberikan kalian majalah itu satu-satu. Kau harus menerima akibat atas hukumannya dilingkungan masyarakat. Ayahnya adalah kriminal dan ibunya tidak ada. Anak seperti itu tidak bisa dididik dengan benar.”

Tatsuya dan siswa bakada marah mendengarnya, Fumiepun amat sangat kesal pada ibu Okamoto yang mengatakan hal-hal itu didepan semua orang.

“Tolong hentikan!” seru fumie berteriak marah dan berjalan mendekati ibu Okamoto. Wihhh.. tumben Fumie bicaranya keras.. pdhl biasanya klo bicara sangat lembut...

Tatsuya, tetsuya, Saiya dan teman-teman yang lain terkejut mendengarnya. Mereka menatap Fumie keheranan.

“Fumie???” gumam Saiya terkejut dengan sikap Fumie.

“tetsuya-kun mungkin memang melakukan tindak kekerasan dan tentu saja dia harus dihukum” kata Fumie

“itu normal kan.? Makanya..” sahut ibu Okamoto mendengar perkataan Fumie.

“mengingat hal itu.. bukankah kau harus menangani kekerasan anakmu juga dengan cara yang sama?!” Kata Fumie tegas. “.. kata-kata bisa jadi lebih dari pukulan, sangat melukai sampai dalam lawanmu kan? Jika kau menghina tetsuya kun lagi, kami tak akan memaafkanmu!”

Tetsuya dan yang lainnya kagum mendengar perkataannya Fumie yang memang benar itu. Mereka melangkah maju mendekati Fumie sebagai tanda persetujuan perkataan Fumie.



Ibu Okamoto dan anaknya itu terkejut melihat kekompakan siswa-siswi Bakaleya itu.

Okamoto mendekati ibunya “Aku sudah menerimanya.... ayo kita pulang saja” Ibu Okamoto kaget “okamoto??”

“aku baik-baik saja! Luka ini akan cepat sembuh juga.” kata Okamoto sambil melangkah keluar ruang guru. Saat melewati tetsuya dia berkata “ Aku sudah tak tahan bersama oorang-orang kotor ini lebih lama lagi” kemudian dia keluar. “tunggu dulu.. tunggu dulu!” teriak ibu Okamoto.

Guru koba lalu bertanya pada Ibu Okamoto “tunggu..”

“eihhh?”

“apakah ini berarti kau membatalkan ancamanmu?”

“mau bagaimana lagi.. anakku sudah berkata seperti itu” kata ibu Okamoto.

‘aku mengerti” seru guru Koba senang.. Ibu Okamotopun keluar menyusul anaknya. Cowok-cowok Bakada langsung berteriak senang “yeahhhhh!!” merekapun memeluk tetsuya yang sudah tersenyum gembira.

Pak Saonji pun menghela nafasnya,lega.

Saiya mendekati fumie dan tersenyum. Fumie menatap cowok-cowok Bakada dengan ikut tersenyum senang.

Saat mereka menuju kelasnya Siswa bakada berjalan lebih dulu dan siswi Cattleya ada dibelakangnya.
Sayuri “kau habet fumie”
Saiya : itu pertama kalinya aku melihat fumie seperti itu”
“iya benar.. tapi lebih baik kau jangan membuat orang marah” goda Sayuri
“hentikannn..”
Fumie menghentikan langkahnya karena Tetsuya sudah menunggu didepannya.
“arigatou..” kata tetsuya
“tidak apa-apa” jawab Fumie tersenyum.
Tatsuya mendekati keduanya.
“kau juga tatsuya.. arigatou..”
“dasar bodoh.. kau bicara apa” sahut tatsuya ketawa. Fumie menatap tatsuya tersenyum manis.
Tatsuya mendekati fumie dan menepuk bahu Fumie dengan keras “kau sangat HEBAT hari ini!” puji tatsuya. “konfrontasinya dengan wanita tak bisa diremehkan”

“Iya benar” sahut Tetsuya ketawa.. duhhhh manisnya tetsuyaaa.....

“apa itu pengaruh pribadimu? kau bisa membuat semua orang menyatu bersama” puji Tatsuya
“tolong jangan bicara tentang orang orang, seperti mereka hantu saja” gerutu Fumie
“iya maaf..kau sempat membuatku takut juga tadi”
Merekapun tertawa bersama

uhhhh.. cuakeppppp... tetsuya... Hokuto Matsumura... suki da yo...!!




Fumie dipanggil Saiya untuk segera pergi dan Fumiepun meninggalkan kedua cowok itu.

Tetsuya dan tatsuya menatap kepergian Fumie dengan pandangan yang berbeda setelah apa yang terjadi di hari itu.

Cinta mulai bersemiii.... ^_^






6 komentar:

  1. Biasa nih kalo ibu2, tau nya anaknya aja yang benar. Duuhhh.. kl anakku luka gara2 kelahi, ttp aku kasi pelajaran lebih lgsg ke anakku. Jadi dia bisa lebih bertanggung jawab ma hidupnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. amelia.. good mom.. jd anak jg ngerti klo misalnya ia salah..

      Hapus
  2. seruuuuuu .... masih penasaran ama lanjutan
    ^_^di tunggu kelanjutannya

    BalasHapus
  3. Persahabatan mereka memang tiada duanya ~^^" Apalagi klo liat Tetsuya & Fumie senyum rasax melting. Dan aq pengen banget punya teman kayak Tatsuya.

    BalasHapus
  4. duhh beli kasetnya dmn yaa??? wkwkw

    BalasHapus