Sudah
1,5 bulan Saeko tak mengunjungi toko Choco La Vie tapi Sota masih kepikiran
Saeko, ia sangat ingin bertemu Saeko.. ia sangat merindukannya.
Erena
pulang shooting dari Hawai langsung memberi kejutan Sota dengan berkunjung ke
toko coklatnya. Erena langsung berlari memeluk Sota begitu sota mendekatinya.
Sota
juga terlihat begitu dekat dan mesra bersama Erena. Kaoruko dan Olivier melihat
keakraban keduanya. Kaoruko heran dengan kedekatan keduanya. Ia bergumam klo mereka berdua sudah
“melakukannya”. Olivier berbohong dan menjawab klo ia tak tau tentang hal itu.
Tiba-tiba
pintu terbuka dan Saeko muncul di toko Choco La Vie. Sota terkejut melihat
wajah wanita yang sudah lama sangat dirindukannya itu.
Sementara
itu Saeko terkejut melihat Sota sedang memeluk seorang wanita.
“mengapa..
mengapa disaat seperti ini” batin Sota.
Erena
heran melihat keterkejutan diwajah Sota yang melihat kea rah pintu masuk toko.
Erena berpaling dan melihat Saeko disana.
“apa
itu dia?” bisik erena. “ini waktu yang tak tepat… gomen ne” Erena segera
melangkah pergi untuk membiarkan Sota berbicara dengan Saeko. Namun tangan Sota
yang menarik lengannya sudah menghentikan langkahnya.
“tidak..
ini justru kebaliknya.. ini adalah waktu yang bagus. Aku akan menjadi bad sota
saat ini.” batin Sota. Sota lalu
melingkarkan lengannya dibahu Erena. Ia lalu berbisik ditelinga Erena seperti
mencium Erena. Ia berkata klo ia akan menemui Erena lagi nanti.
Erena
lalu melepaskan tangannya dan berpamitan. Erena lalu melangkah pergi. Ia
melirik Saeko yang dilewatinya.
Sota
sekarang berhadap-hadapan dengan Saeko. Ia jadi merasa gugup dan deg-degan.
“detak
jatungku tak boleh sampai kedengaran. Aku harus tenang seperti apa yang selalu
Saeko-san lakukan terhadapku. Seperti aku
tertarik dan tak tertarik kepadanya. Aku
akan membuatnya berada disituasi yang tak pasti.
“saeko
san selamat datang.. sudah lama tak bertemu, apa kau baik-baik saja?“ sapa sota
Saeko
mengangguk tenang “iya, aku baik-baik saja.. aku membaca pesan Sota klo ada
produk baru jadi aku tak bisa diam saja” ucap Saeko sepertinya agak sedih
melihat sota bersama wanita lain.
“syukurlah”
kata Sota dan berjalan mendekati Saeko.
“gadis
itu…” saeko ingin bertanya tentang siapa Erena. Sota ingin tau apa Saeko cemburu
melihatnya dengan Erena.
Saeko
tiba-tiba tertawa “dia sangat fashionable dan cantik. Apa dia seorang model..
oh apa dia wanita yang kau maksudkan sebelumnya? Orang yang kau sedang terjalin
hubungan?”
“tidak”
jawab sota cepat. Sota teringat ia harus jadi Bad sota. Ia memikirkan kalimat
selanjutnya yang akan diucapkan seorang Bad sota.
“dia
seorang selebritis tapi kami hanya teman.”
“ahh
teman.. tapi kenapa begitu dekat?kau berbohong” sahut Saeko tertawa tak
mempercayai ucapan Sota. Tapi anehnya Saeko sering tak berani menatap wajah
Sota.
“wanita
itu ayahnya orang portugis jadi dia seperti itu terhadap semua orang. Dia juga
mencium rikudou-san seperti itu”
“eh
rikudou-san.. rikudou-san itu?” sota menganggukan kepalanya “heihhh.. kau hebat
Sota-kun. Sekarang kau bergaul dengan orang – orang terkenal. Tapi mungkin
karena kau di industry yang sama mungkin itu hal yang biasa ya?”
Saeko
yang terus tertaa-tawa itu terlihat seperti bingung, gugup. Sota jadi senang ia
bisa mengatasi keadaan. Sota lalu menunjukkan coklat barunya pada Saeko.
Saeko
melihat coklat itu dan berkata pelan bahwa tanpa adanya coklat itu sebenarnya
ia sangat ingin mengunjungi toko sota.. tetapi.. saeko melirik Sota dengan
pandangan yang Sota bingung menerjemahkannya.. apa itu sebuah godaan untuknya?
Sota
minta maaf karena sudah menolak teman Saeko waktu itu. dan saat itu meksi
kata-katanya ketus sebenarnya ia tak marah. Jadi Saeko sebenannya bisa datang
mengunjunginya
“aku
sebenarnya juga tak mau melakukannya… bukankah akan aneh untuk menjodohkan
temanku dengan mantan pacarku…” ucap Saeko melirik Sota.
Jantungnya
sota langsung berdebar. Ia senang akhirnya Saeko menganggapnya pacar atau lebih
tepatnya mantan pacar.. karena dulu Saeko mengatakan klo ia tak merasa mereka
berdua berpacaran. Tapi sekarang saeko menyebutnya mantan pacarnya.
Sota
jadi gugup dan saat kaoruko memanggilnya untuk menerima telpon. Sota langsung
jadi gagap dengan nafas yang teratur..
ia minta saeko menunggunya, ia akan segera kembali.
Malam
harinya Sota bertemu dengan erena. Mereka berbicara tentang saeko. Erena ikut
senang Saeko akhirnya datang lagi ke toko coklat Sota. Ia bertanya apa terjadi
kesalah pahaman karena kehadiran dirinya? Sota menjawab tak ada semua berjalan
baik.
Olivier
pulang ke rumah sehabis bekerja .
“tadaima..(aku
pulang)..” ucap Olivier.
“okaeri
(selamat pulang ke rumah lagi)” sahut Matsuri turun dari tangga kamarnya. Ia
terlihat sangat rapid an bersiap-siap untuk pergi.
“kau
akan pergi? Di jam sekarang?” Tanya Olivier
“iya
sebentar..” jawab matsuri.
Olivier
tertunduk dan bertanya “apa kau akan bertemu dengan pria jahat itu?”
Matsuri
berkata klo pria itu mengajaknya bertemu karena temannya sedang pergi.
“karena
dia sedang pergi, ayo kita bertemu” tawa matsuri menirukan suara cowok temannya
itu. “ aku merindukanmu atau aku selalu memikirkanmu adalah kata –kata yang
sering diucapkannya. Mengerikan kan”
Olivier
tertunduk diam mendengarkan.
“tapi..
aku ingin bertemu dengannya juga. “ tiba-tiba matsuri terisak dan membuat
Olivier menatap Matsuri . “aku juga selalu memikirkannya… aku jahat kan..
padahal aku tau dia pacar temanku.. aku benar-benar jahat” isak matsuri.
Dalam
hati matsuri sedang bertarung dengan hati nuraninya. Ia mungkin merasa bersalah
sudah mengkhianati temannya sendiri.
“kasian
matsuri chan yang harus bertemu dengan pacarnya dengan wajah seperti ini…” kata
Olivier. Matsuri berjalan meninggalkan
rumahnya. Olivier tertunduk dalam diam.
Keesokkan
harinya saat didapur Olivier terlihat melamun. Berdiri diam saja membuat Sota
jadi khawatir.
“apa
yang terjadi..?” Tanya sota
“sota…
sepertinya aku sedang jatuh cinta..” ucap Olivier masih melamun.
“eh?”
sota berjalan mendekati Olivier dengan sangat penasaran” dengan siapa?”
Olivier
melirik Sota tapi tak menjawab pertanyaan temannya itu.
“dengan
siapa?....kapan hal ini terjadi?” cecar Sota. “apa seseorang yang tak mau kau
beritahukan padaku? “ Olivier masih saja diam..
“apa
tak berjalan baik?” Tanya Sota penasaran
“cinta
sepihak menyakitkan ya” sahut Olivier.
“eihhh?”
“sota
pasti mengerti ini kan?”
“iya..”
jawab Sota. Olivier tertunduk sedih. Sota menepuk nepuk bahu temannya itu.
“aku
tak menyangka Olivier juga mengalami hal seperti ini. mengapa orang harus
merasakan cinta sepihak? Orang dewasa berjuang untuk hal seperti ini,
benar-benar kebodohan. Orang itu
seharusnya.. menghentikannya saja, cinta sepihak mereka itu… cukup aku saja
yang merasakannya.”
Kaoruko
sedang menyapu halaman toko saat ia mendengar pembicaraan tellpon Saeko dengan
temannya. Saeko menasehati temannya yang akan ikut Goukon ( acara kontak jodoh
dalam group dengan jumlah cowok dan cewek yang sama). Saeko menasehati agar
temannya saat acara itu memakai pakai yang tidak tebal saja meski cuacana
sangat dingin.
Kaoruko
heran mendengar nasehat Saeko. Karena menurutnya aneh keluar rumah dengan
pakaian yang tak tebal dengan cuaca dingin.
Kaoruko
lalu mendengar Saeko berbicara ditelpon lagi. Saeko berkata tujuannya menyuruh
temannya memakai pakaian yang tidak tebal adalah agar temannya itu terlihat
kedinginan, maka aka nada cowok yang baik hati mau memberikan jaketnya untuk
dipakai temannya itu.
Kaoruko
baru tau maksud saeko itu. ia heran dengan saeko yang tau trik-trik seperti
itu. ia merasa kalah pengalaman dengan saeko yang berumur 25-an sementara ia
sudah berubah 30 tahunan tapi tak mengerti hal seperti itu.
Saeko
masuk kedalam toko lagi dan berbicara dengan Sota. Saat sota bertanya apa Saeko
punya request untuk toko coklatnya? Saeko menjawab klo ia sangat ingin
menikmati Pain au chocolate. Semacam croissant dengan coklat didalamnya
atau diindonesia kayak pisang balen Cuma isinya coklat.
Sota
tanpa berpikir berkata klo ia akan membuatnya jadi yang terbaik. Lalu ia ingat
klo itu dari roti dan ia tak tau cara membuatnya.
Sota
mulai membuka resep roti untuk belajar membuat pain au chocolate. Kaoruko
berkata klo masih banyak pekerjaan lain di toko coklat, terus nanti siapa yang
akan melakukan semuanya? Kaoruko menasehat Sota untuk menolaknya saja. Sota
menjawab klo ia tak bisa menolak permintaan Saeko itu.
Olivier
sedang bekerja didapur saat matsuri datang untuk sehabis pulang sekolah.
Olivier tersenyum ramah dan menyapa “okaeri.. kau sudah selesai sekolah?”
“iya..
nanti malam aku juga akan pergi lagi. Jadi aku rasa aku akan membantu sampai
saat itu” kata matsuri.
“itu
akan sangat membantu” sahut Olivier.
Matsuri
pergi untuk mengganti bajunya.
‘apakah
semua berjalan lancar dengan pemuda itu?” Tanya Olivier
“hmm?”
“kau
bertemu dengannya dimalam hari kan?” kata Olivier
“iya..
kau tau ya”
“hmm”
“dia
bilang klo ia akan memutuskan pacarnya.”
Olivier
terdiam tak langsung menimpali ucapan Matsuri. “oh begitu.. baguslah..”
“apa
maksudnya itu?” matsuri tertawa.
“itu
berarti matsuri-chan akan jadi nomer 1nya dia kan?”
“iya..
tapi tau klo temanku akan diputuskan karena aku.. aku tak bisa mengatakan aku
bahagia dengan sepenuhnya”
“mengapa?
Semua orang mengambil apa yang mereka inginkan. Dan lebih lagi dia mengatakan
klo dia akan memilih Matsuri-chan, jadi kau harusnya bahagia.”
“hmm”
angguk matsuri
Olivier
berjalan ke pintu keluar dapur namun ia berbalik lagi “tapi kau harus
berhati-hati ya”
Matsuri
yang mau menutup kamar pas untuk ganti baju jadi menundanya
“apa?”
“pria
cenderung tak menepati janjinya.” Ucap Olivier dan pergi keluar ruangan
Sota
yang masih penasaran dengan wanita yang disukai Olivier terus mencoba mengorek
informasi pada Olvier. Tapi Olivier tetap tak mau mengatakan siapa orangnya. Ia
berkata klo gadis itu sudah mempunyai pacar dan sepertinya pacarnya bukan orang
baik. Olivier akan menunggu sampai gadis
itu dilukai pacarnya jadi akan tiba saatnya nanti ia akan sangat dibutuhkan
gadis itu. maka ia bisa dekat dengan
gadis itu.
Sota
belajar dari Olivier untuk menunggu
waktu yang tepat jadi “shoulder to cry on” saat wanita yang mereka cintai
dilukai oleh pasangannya.
Dirumah
Saeko sedang terjadi perdebatan antara dirinya dan suaminya. Saeko minta ijin
pada suaminya untuk melakukan wisata bersama temannya. Suaminya tak mengijinkan
saeko pergi karena menurutnya seorang wanita yang sudah menikah harusnya
tinggal dirumah saja.
Saeko
berkata klo suaminya juga sering pulang pagi jadi apa bedanya jika ia dirumah
atau sedang pergi? Suaminya menjawab itu hal yang berbeda. Ia pergi sampai pagi
untuk bekerja sementara Saeko pergi untuk bersenang-senang. Ia berjanji jika ia
longgar ia akan mengajak Saeko pergi. Saeko kecewa.
Matsuri
pulang dengan terhuyung-huyung memasuki rumahnya.
“tadaima”
seru matsuri tertawa-tawa saat memasuki rumah. Olivier yang sedang menonton
anime langsung berbalik dan memperhatikan Matsuri.
“okaeri”
Olivier melihat tubuh matsuri yang berjalan terhuyung-huyung.
“kemana
semua orang? Apa mereka tidur?” Tanya matsuri sambil membuka jaketnya.
“sota
masih di toko. Apa kau mabuk?” Tanya Olivier.
Matsuri
tertawa-tawa “iya.. ah aku capek.. “ ia membaringkan tubuhnya diatas sofa.
Matsuri memakai celana pendek jadi kelihatan pahanya.
“kami
bertengkar dan aku pulang ke rumah.
Seperti yang Olivier katakan. Dia tak punya niat untuk memutuskan
pacarnya. Aku akan memutuskannya! Tapi aku tak bisa melakukannya. Aku tak tau
lagi.. aku jadi tambah buruk..” celoteh
matsuri yang mabuk.
Olivier
tak mendengar celoteh matsuri lagi dan ingin tau apa yang sedang dilakukan
matsuri. Saat ia menoleh ia melihat matsuri yang tertidur disofa. Paha Matsuri
keliatan, Olivier jadi tak bisa konsentrasi melihat animenya. Ia mematikan tv dan bangkit berdiri.
“aku
akan pergi tidur.. “ucap Olivier tapi ia ingat matsuri yang tertidur di sofa
jadi menghentikan langkahnya “ahh jika kau tidur disana kau akan kedinginan. “
Matsuri
hanya bergumam “mmmm..”
Olivier
tersenyum dan mengambil jaket matsuri dan menyelimut bagian bawah matsuri yang
terbuka.
Olivier
terkejut saat melihat airmata ada dipipi Matsuri yang tertidur. Olivier
menyekanya dengan tangannya. Ia lalu mengusap kepala matsuri dengan lembut dan
terus menatap wajah matsuri. Olivier
lalu mencium dahi matsuri dan membuat gadis itu terbangun.
Matsuri
terkejut melihat wajah Olivier begitu dekat dekatnya .
“olivi….”
Belum selesai ia berkata-kata, Olivier menutup mulutnya dengan sebuah ciuman. Matsuri shock!
(Noooooo…
jatungku serasa berhenti berdetak..* Jantungku mana jatungku.. hiks..hiks
junpei…. ga relaaaaa..)
Sota
masuk ke dalam rumah dan bertubrukan dengan matsuri yang berlari menuju lantai
atas.
“oi
matsuri!” seru kesakitan sota. Ia mendengar pintu kamar matsuri yang ditutup
dengan keras. Sota lalu melihat Olivier yang sedang duduk didepan sofa dan
terlihat seperti orang shock, hanya diam saja.
“tadaimana”
sapa sota.
Olivier
tak menjawabnya. Sota memperhatikan sikap temannya yang hanya mematung saja.
“apa
yang kau lakukan?” Tanya sota
“aku
jahat sekali.. aku bilang klo aku akan menunggu dan melihat.. maafkan aku Sota.
“ ucap Olivier
“eh?
Ada apa ini?” sota tak mengerti arah pembicaraa temannya itu.
“aku
memaksakan diriku pada matsuri-chan” kata Olivier sedih.
“hahhh?”
“aku
sudah mencium matsuri-chan. Aku agak kehilangan diri. Maafkan aku sota.. aku
sudah jahat. “
“oh
jadi semua tak berjalan dengan baik pada gadis yang kau sukai dan kau sedang
bernafsu tapi yang ada didepanmu matsuri ..”
“bukan
seperti itu!” seru Olivier menghentikan sota berbicara “ sangat meyakitkan jika
ini tak berjalan baik… dan aku memang bernafsu tapi bukan seperti yang kau
bayangkan..” Olivier melihat sota dengan serius “dia adalah gadis aku cintai!
Matsuri-chan!” lanjut Olivier
Sota
terkejut bukan kepalang”hahhhhh???!”
Sota
pergi ke rumah erena dan bercerita tentang Olivier. Ia tak percaya Olivier menyukai
adiknya. Ia tak mengerti kenapa Olivier jatuh cinta pada seseorang seperti
adiknya (menghina adiknya sendiri niy kakak ya,, ckckck)
Erena
kesal dari tadi Sota terus mengatakan hal it uterus menerus. Ia berkata klo ia
akan tidur. Sota menyusulnya dan tidur disebelah erena (mereka teman sex).
Erena
bertanya kenapa sota tertarik pada kehidupan orang lain? Kenapa tak memikirkan
diri sendiri saja? Sota menjawab klo ia sering memikirkan dirinya sendiri juga.
Ia membayangkan klo saat saeko bersama suaminya yang ada dipikiran saeko adalah
sota.
Erena
berkata klo ia juga terkadang memikirkan Sota. Ia membayangkan kehidupan saeko
dirumah sedang makan coklat dan membayangkan coklat yang meleleh dimulut saeko
itu seperti penyatuan tubuh saeko dan Sota. Sota menertawakan imajinasi erotis
erena itu.
Sota
lalu bertanya apa imajinasi erena tentang dirinya sendiri? Erena menjawab klo
ia ingin saat ia ada dijalan menunggu lampu merah. Ia berimajinas bertemu Kurashina (drummer band yang disukai
kaoruko.) dan Kurashina mengenalinya juga. Mereka lalu akan perge ke hotel.
Erena juga berencana hamil anak dari orang yang dicintainya. Ia akan tinggal
sendiri dan merawat anaknya . sota heran dengan hidup sendiri yang dibicarakan
erena itu. ia memeluk erena dan mereka tertidur.
Dalam
mimpinya sota ia bertemu dengan Saeko didepan tokonya. Ia melarang saeko masuk
ke tokonya padahal Saeko datang ditengah hujan deras.. saeko berlari memeluk
sota dan berkata klo ia tak peduli dengan coklat yang ia ingin kan adalah
bertemu sota saja.
Sota
terbangun oleh suara erena yang sedang telponan dengan Rikudou.
“sota-kun
maaf apa aku sudah membangunkanmu.. “ucap erena. Diujung telpon sana, rikudou
terkejut erena menyebutkan nama sota.
“eihhh..
apa kau baru saja menyebut sota kun?” Tanya rikudou. Erena tak mendengarnya ia
hanyut dengan rencananya bertemu dengan
drummer yang disukainya. Rikudou sudah memberitahu lokasi dimana erena
bisa bertemu drummer itu.
Rikudou
berkali-kali mencoba bertanya apa sota benar ada dirumah erena tapi gadis itu
sepertinya tak mendengarkannya.
Sota
membuat produk coklat baru dan Kaoruko mencobanya. Kaoruko memuji produk itu lebih enak dari sebelumnya. Sota
berkata klo coklat itu khusus dipersembahan bagi orang-orang yang mengalami
cinta sepihak. Sota yakin kaoruko tak mengalami cinta sepihak itu. Kaoruko pasti punya standar yang tinggi untuk
jadi prianya, harus tampan dan baik hati.
Kaoruko
berkata ia juga heran kenapa Sota bisa menyukai Saeko yang berpacaran dengan
banyak pria. Sota menjawab itu karena ia tau Saeko seperti itu yang membuatnya
jadi terlihat kawaii.
Saeko
berkunjung ke toko coklat lagi. Ia berbicara dengan kaoruko. Saeko berkata klo
ia kagum pada Kaoruko yang bisa bekerja di toko roti itu. Kaoruko juga berkata
klo ia ingin mempunyai kemampuan seperti Saeko, kemampuan untuk mendapatkan
lelaki.
“tidak
semua.. ada waktunya aku gagal mendapatkan targetku juga” sahut Saeko.
“itu
tak mungkin..”
“ada
cowok 1 ini yang aku rasa tertarik padaku, jadi aku sengaja memakai rok mini,
dan pergi ke rumah cowok itu.” Saat berbicara Saeko melirik pada Sota yang
sedang ada didapur. “tapi dia tak ada reaksinya dan berakhir dengan tidak ada
sesuatu yang terjadi. Aku marah jadi aku memberitahunya klo takdirku bersama
pria lain, dan betapa bahagianya aku….. Jika saja saat itu berjalan baik,
hidupku pasti akan berbeda dari sekarang ini”
Teringat
kejadian waktu saeko menemui Sota dengan rok mininya dan sempat membuat Sota
jadi berimajinasi. Apa itu berhubungan dengan perkataan Saeko diatas ya??? Jadi
selama ini Saeko sudah menyukai Sota dong ya???
Saat
pagi hari, matsuri turun dari kamarnya untuk pergi sekolah. Diruang bawah sudah
ada Olivier dan keluarganya yang sedang makan pagi.
“aku
pergi..” ucap matsuri sambil melirik Olivier.
“kau
pergi tanpa makan lagi?” Tanya ayahnya.
“aku
akan pulang malam…” ucap Matsuri dan pergi keluar rumah.
“ada
apa dengannya akhir-akhir ini? apa dia punya pacar atau apa?” gumam ayahnya.
Olivier
meletakkan sumpitnya dan melihat Ayah Sota dengan serius “otou-sama… “
“ya?”
jawab ayah Sota.
Olivier
lalu menatap Sota “onii-sama”
Sota
dan ayahnya terkejut karena Olivier memanggilnya dengan resmi seperti itu.
“aku
punya sesuatu yang pentig yang ingin aku
katakan pada kalian berdua.”
“ada
apa? Kenapa kau tiba-tiba berbicara formal?” Olivier hanya diam da n menatap
keduanya dengan serius dan postur tubuh yang duduk resmi. Sota dan ayahnya
langsung serius menatap Olivier.
“aku
punya pengakuan atas perasaanku pada Matsuri-chan. “ ucap Olivier
“kau
harus tenang dan memikirkan ini dulu. Kau ini pewaris Treluyer. Aku tak bisa
memahami bagaimana seorang pria akan tertarik pada matsuri ” cegah Sota.
"tunggu
aku tak mengerti apa yang kau bicarakan. Apa yang sedang terjadi dikeluarga
kita?” sahut ayah Sota.
sota berdehem agar ayahnya tak berbicara lagi.
“otou-sama..
aku mencintai matsuri-chan. “ sahut Olivier.
“heih?”
ayah sota terkejut dengan pengakuan Olivier.
“aku
ingin memastikan perasaan matsuri – chan. “
“ohhh”
ayah Sota tak percaya orang seperti Olivier menyukai anak gadisnya. Ia sampai
menghela nafasnya.
“kau
dengarkan aku, seseorang sepertimu pasti
akan segera bertemu dengan wanita hebat. “ ucap Sota mencoba mengubah
pendirian Olivier.
“sota..
didunia ini.. tak peduli betapa kayanya, atau betapa cantiknya seseorang, atau mereka artis Hollywood atau seorang
pangeran. Kau hanya akan jatuh cinta
pada orang yang kau temui. Jumlah orang yang kau temui dikehidupanmu sangat
terbatas. Seorang hamster hanya akan jadi pasangan hamster lain dalam kandang
yang sama kan? Ini sama saja.. Tuhan
sudah menempatkan matsuri-chan dan aku dalam box yang sama… aku merasa bersyukur.. aku ingin mengatakan dengan baik pada
matsuri-chan hari ini.. tapi sota maaf.. bagaimana klo aku ijin meninggalkan
toko lebih awal?”
“iya
baiklah” sahut Sota
“terima
kasih..” ucap Olivier senang. Ia lalu menundukkan kepalanya kea rah ayah sota.
“otou-sama. Terima kasih untuk makanan ini”
“ahh
iya” sahut ayah Sota bahagia karena mendapatkan calon menantu yang kaya dan
ganteng.. :P
Olivier
pergi meninggalkan meja makan untuk ke kamarnya. Ayah Sota langsung bergumam
klo sekarang waktunya menyapa sesama orangtua. Ia lalu berlatih mengucapkan
bahasa perancis mengingat calon besannya dari perancis. Ia bersemangat..
Erena
menghubungi sota dan memberitahunya klo ia akan bertemu pria idamannya. Sota
memberinya semangat.
“minna..
ganbare… Olivier dan Erena sudah melangkah maju .. aku yang belum melakukan
apapun. Bukankah aku harus melangkah
maju juga..?” batin Sota.
Saeko
datang ke toko roti Sota. Ia segera mendekati Sota yang sudah menyapanya.
“sota-kun… saat libur besok apa kau ada rencana?” Tanya
Saeko.
“libur?”
“iya”
angguk Saeko “temanku akan segera menikah. Aku berencana untuk membelikan
barang pecah belah atau yang lain untuk hadiah pernikahan. Jadi klo kau ada
waktu.. aku ingin mengajak sota pergi bersamaku..” ucap Saeko menatap penuh
harapan pada Sota.
Pergi
keluar? Batin Sota
“hmm
aku?”
“karena
kau master makanan jadi kau pasti punya selera bagus mengenai barang pecah
belah. “ kata Saeko.
“jika
kau bertanya selera, daripada aku mendingan kamu ajak Olivier.” Ucap Sota
“aku
ingin sota-kun.. aku ingin pergi bersama Sota-kun. Apa kau tak mau? Apa kau
sibuk?” Tanya Saeko.
Mereka
saling menatap langsung kedalam mata pasangan berbicaranya.
“aku
mungkin tak bisa pergi.. ada banyak hal
yang bisa dilakukan ditoko meski saat tutup. Aku sangat sibuk, maaf” tolak
sota. Saeko terkejut matanya jadi agak memerah mendengar penolakan Sota.
Saeko
menutupi luka hatinya dengan tersenyum “aku mengerti… iya kau sangat sibuk ya..
maaf sudah mengajakmu tak jelas seperti ini.. jangan kuatir” kata Saeko. Ia
lalu memesan beberapa coklat untuk dibawa pulang. Setelah mendapatkan
coklatnya, saeko segera melangkah keluar toko.
Saeko
keluar dari toko coklat La vie dengan sedih. Ia berjalan sambil melamun sampai
didepan rel kereta api. Ia menghentikan langkahnya saat palang piintu kereta
api ditutup dan lampu merah menyala.
Ada
telpon masuk ke Hpnya dan ia segera mengangkatnya.
“sota
kun?”
“atas
apa yang kau ucapkan barusan.. jika besok rabu aku sepertinya bisa melakukannya…
untuk shopping.. kita bisa pergi bersama…”
Sota
berkata pada kaoruko klo sebenarnya ia ingn segera berkata “iya” atas
permintaan Saeko. Tapi karena ia sadar
klo sekarang ia adalah badboy. Maka ia menolaknya lebih dulu.
Kaoruko
berkata bahwa memanipulasi/ berbohong seperti itu sudah biasa dilakukan pria.
Mungkin sekarang Saeko sedang tersentuh hatinya.
Sota
berkata klo kaoruko harusnya mengkritiknya seperti biasa. Sota langsung mencuci
mukanya di wastafel. Kaoruko heran dan bertanya apa yang terjadi? Sota menjawab
klo ia terlalu bersemangat kencan dengan saeko sampai ia tak tau apa yang harus
dilakukannya nanti. Ia pun tau klo saeko tak punya niat tertentu dengan
mengajaknya pergi. Tapi itu cukup membuat Sota senang.
“aku
benar.. benar bodoh”
Ditempat
lain Olivier menunggu di halaman sekolah Matsuri. Saat ia melihat matsuri turun
dari tangga ia bangkit berdiri.
Matsuri
melihat Olivier yang berdiri didepannya. Ia berjalan kea rah lain untuk
menghindarinya. Olivier mengejarnya.
Erena
membawa tiket untuk melihat pertunjukkan
band dari pria yang disukainya. Ia terlihat bahagia.
Kaoruko
sedang bekerja di toko coklat saat seseorang masuk ke toko dan mendekatinya.
Saat kaoruko menoleh ia melihat ada Sekiya disana. Saat ia bertanya apa sekiya mencari Sota,
Sekiya menjawab bukan. Ia datang untuk
mengajak kaoruko untuk pergi dinner bersamanya. Kaoruko terkejut.
de-to
(ngedate/kencan)? Pasti bukan seperti itu tujuan saeko. Ini hanya akan jadi
menemani seorang ibu rumah tangga berbelanja. Ini tak berarti apa-apa.. batin
sota
di
kereta api yang dinaikinya, Saeko tersenyum sambil menulis catatan di Hpnya
“de-to”