Senin, 04 November 2013

Sinopsis : Pin to Kona Ep 2 - Part 2

Ayame terkejut melihat ichiya ada didepan pintu rumahnya. “hiro-kun”
“ayame-chan”
“eh.. mengapa ?” Tanya ayame.
“saat aku ke sekolah, aku diberitahu klo kau demam . itu karena aku sudah membuatmu menunggu di hujan kan? Aku benar-benar minta maaf. “ ucap Ichiya

“bukan.. bukan begitu. Aku saat itu  langsung pulang jadi kau tak perlu kuatir. ” bantah ayame berbohong.  

“aku ingin berbicara denganmu sebentar apa kau keberatan?” Tanya ichiya.

Ayame pasti grogilah, ada cowok yang disukai, dirindukan sekian tahun akhirnya ada didepan mata dan mau berbicara dengannya. Ayame tersenyum dan membiarkan ichiya masuk ke dalam kontrakkannya. Ichiya senang Ayamae mau berbicara dengannya. 

Ayame malu dengan keadaan ruangannya. Ia lalu mau membuatkan teh buat ichiya tapi dilarang ichiya. 


“ayame chan..” ichiya merogoh saku celananya dan mengambil boneka yang dibuatkan Ayamae. “apa kau masih mengingat ini?”

Ayame memperhatikan boneka itu “jimat yang aku buatkan untukmu…”
“aku selalu menyimpannya seperti benda berharga. Aku tak pernah melupakanmu sedikitpun, ayame-chan. “  ungkap ichiya dengan menatap ayame.
Ayame terharu “hiro-kun.. “

“aku percaya jika aku bisa berdiri di tengah panggung, aku akan bisa bertemu denganmu. Aku percaya itu. dan akhirnya aku bertemu denganmu.” Lanjut ichiya

“hiro-kun.. penampilan menakjubkan.” Kata ayame terisak. Mereka terdiam dan saling menatap. Ichiya mendekati Ayame dan mengelus kepala gadis itu. “maaf, aku membuatmu menunggu lama” sahut Ichiya. Ayame pun menangis



Tanpa ayame dan ichiya sadari. Kyonosuke melihat semua itu dari jendela kontrakan ayame dengan sedih. Kyonosuke tak kuasa melihat kebersamaan keduanya dan ia berlari pergi.
Ayame dan ichiya duduk berhadap-hadapan.


 “pasti sulit hidup seorang diri” kata ichiya
“tapi aku bisa melewatinya dengan bekerja part time, aku baik-baik saja.” Sahut ayame
“mulai sekarang aku akan lakukan apa yang bisa kulakukan untuk menolongmu.”
“arigatou..” ucap ayame

“hmmm (ya)” 

Merek lalu minum tehnya. “tapi aku blom terlalu bagus.. kenyataannya aku bisa bermain pada pertunjukkan sebelumnya adalah keberuntungan saja.”
“tak apa-apa.. selama itu hiro-kun aku pasti akan mendukungnya.” Ssahut ayame bersemangat.

Ichiya tersenyum “ayame-chan..”
“hiro-kun jadi pemain kabuki terbaik adalah mimpiku. “
Ichiya senang ayame begitu bersemangat untuknya. Ia melihat sebuha hp ada dimeja ayame.

“oh ya.. berikan nomer hpmu.”
“aku tak punya hp.. tapi klo nomer telpon rumah..” sahut ayame mendekati mejanya dan teringat hp kyonosuke yang tertinggal disana.
“tapi itu..”
“oh ini.. ini milik kawamura-kun. Dia melupakannya. “
Ichiya terkejut “heih.. kyonosuke-san, dia kesini?”
“iya, aku sakit didepan dia. Dia membawaku kesini”
“oh begitu..” sahut ichiya tak suka.




Kyonosuke pulang malam dengan lesu melangkah ke dalam rumah. Saat melewati ruangan ayahnya ia ditegur ayahnya.
“apa yang kau lakukan sampai pulang larut setiap malamnya? Banyak orang yang menunggu untuk mengambil peranmu. Kau sedang tak dalam posisi untuk peduli dengan hal lain selain pertunjukkanmu. ” Tanya ayahnya.

Kyonosuke melihat ayahnya dengan kesal
“jangan penuhi kepalamu denga hal sembrono dan fokuslah pada kabuki. ” lanjut ayahnya.
Kyo berjalan meninggalkan ruangan ayahnya dan pak kawamura berdiri mendekati kyo. 

“berhenti jadi orang yang tak bertanggung jawab dan sadar pada posisimu sebagai penerus rumah kawamura.  Jika kau tak bisa melakukannya. Aku punya pemikiran sesuatu untukmu.”

“apa itu?” Tanya kyo setelah sekian lama ia hanya diam.
Pak kawamura hanya menatap kyo dengan pandangan penuh ancaman. Kyo lalu pergi meninggalkan ayahnya.

Kyo berlatih diruangannya tapi ia tak bisa konsen sama sekali karena selalu teringat perkataan ayame pada ichiya yang didengarnya tadi. .
 



Ichiya didalam kamarnya sedang menatap boneka pemberian ayame. Ia terkejut saat Yuna memanggilnya. Ichiya segera menyembunyikan boneka ayame di bantalnya tepat saat Yuna membuka pintu kamarnya.

“hiroki… papa dan mama bilang mereka pulang larut malam. Aku sudah membeli sushi ayo kita makan.” 

“ya nona” sahut ichiya sambil berjalan untuk keluar kamarnya. Tapi Yuna malah menutup pintu dan masuk kedalam kamar ichiya.
“apa ada yang kau sembunyikan dariku?”

“tidak ada sama sekali. Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? apa ada yang salah?”
Yuna melirik laci yang ada foto ichiya kecil dengan seorang gadis itu. ia tiba-tiba memeluk ichiya. 

“kau tau.. kau datang ke rumah ini sudah menyelamatkanku, hiroki. Anak perempuan satu-satunya pada keluarga kabuki.. itu hal yang sensitive. Papa dan mama lebih suka lelaki. Meski mereka tak mengatakannya tapi aku tau itu. sejak dari aku kecil aku sllalu merasa aku akan sendirian… tapi hiroki selalu ada disampingku. Aku akan lakukan apapun untuk hiroki… jadi tolong tinggallah bersamaku!” ucap yuna menatap ichiya dan langsung memeluk ichiya erat sambil menangis. 

“nona…” ichiya melepas pelukan yuna dan menatap gadis itu.

“kau ingin bermain Tarokajya in ikatan tonggak kan?” Tanya yuna menatap ichiya dengan tujuan tertentu.

Ichiya memperhatikan ucapan yuna karena ia memang berharap dapat bermain di drama itu. 

“aku bisa meminta papa untuk melakukannya untukmu. Jika itu aku, aku dapat melakukan semua keinginanmu jadi kenyataan. Aku bisa membawamu ke tempat yang kau inginkan”

“tempat yang aku inginkan?” Tanya ichiya. 

Yuna mengangguk dan langsung menjatuhkan ichiya dan dirinya ke dalam tempat tidur ichiya.  Ichiya teringat keinginan ayame untuk bisa membuat ichiya jadi actor kabuki terbaik.
Ichiya tau maksud tindakan Yuna yang mendorongnya ke tempat tidurnya. Demi tujuannya ia melakukan apa yang jadi keinginan yuna. Ia mencium Yuna dan………..sensor.. tau sendirilah apa yang mereka lakukan disana.. hehehhe…


Kyonosuke pergi ke sekolah dengan langkah loyo bersama haruhiko.
“ada apa? Wajahmu terlihat seperti kau sedang patah hati saja” canda haruhiko curiga melihat tingkah kyo yang tidak seperti biasanya. 

Kyo terkejut haruhiko bisa menebak situasinya, reflek ia menoleh pada haruhiko. Gantian haruhiko yang terkejut tebakannya tadi tepat seperti yang dialami kyo.
“benarkah?! Aku menebak dengan tepat?” seru Haruhiko. Kyo langsung salah tingkah, mungkin malu.

“apa kau bodoh? Apa orang yang berkuasa sepertiku bisa patah hati. “batah kyo sambil mereka terus berjalan “latihan dimulai hari ini jadi aku sedikit..” Kyo terdiam melihat ayame ada dipintu gerban sekolahnya.

“kawamura-kun, ohayou” sapa ayame berseri-seri mendekati kyo.
Kyonosuke langsung berjalan cepat menghindari ayame. “hey mengapa kau melarikan diri?” kyo masih terus berjalan cepat “hey kau melupakan ini kan?’ Tanya ayame sambil menyodorkan Hp kyonosuke 

“ahh.” Kyo mengambil HPnya dari tangan Ayame.
“terimakasih untuk sgala yang kau lakukan. Berkat bantuanmu aku jadi sembuh.”
“syukurlah” sahut kyo singkat dan buru-buru berjalan cepat meninggalkan ayame. Haruhiko menyusul langkah kyo. Ayame heran menatap kepergian kyo. Ayame menyadari sikap kyo terlihat berbeda padanya.


Kyonosuke terkejut saat ia tau lawan mainnya di drama tonggak ikatan adalah ichiya. Mereka lalu berlatih berpasangan memerankan tokoh tonggak ikatan. Kyonosuke sering dimarahi karena langkahnya sering terlambat dibanding dengan langkah ichiya. 

Diulang beberapa kali tetap saja langkah kyonosuke tak serasi dengan ichiya. Guru Oiwa memarahi kyo yang tidak bisa berakting seperti orang mabuk itu padahal ichiya saja bisa melakukannya. 

Karena sering dikritik dan harus mengulang-ulan gerakannya. Kyo ijin untuk pulang awal karena kecapean. Ichiya mengejek kyo didepan teman-temannya. 

“apa kau ingin melarikan diri?” ejek ichiya
“hah?”
“kau bilang kau tak mau kalah padaku”
“tapi menang atau kalah itu masalah nanti”
“seorang anak elit yang akan menerima peran dengan mudahnya mungkin tak akan memahami ini. Tapi aku melakukan apapun untuk memainkan peran ini. Sangat menyakitkan melihat seseorang dengan perasaan setengah hati mampu melakukan itu.” ucap ichiya

Kyonosuke kesal “apa maksudmu aku setengah hati, dasar sial. Aku hanya tak sehat saja.”
“kau masih saja seperti itu. membuat alasan untuk kau tak menghadapi kabuki dengan serius. Kau menghindari tanggung jawab sebagai seorang penerus keluarga terkenal tapi dengan itu kau tak akan dikenali (recognize) jadi kau menyalahkan itu pada sesuatu yan lain dan melarikan diri. Aku rasa orang seperti itu tak layak tampil di panggung kabuki.”
Kyo kesal mendengar perkataan ichiya itu. ia lalu menyerang ichiya didepan para pelatihnya. 


Sampai dirumah keluarganya, pak kawamura yang sudah mendengar apa yang terjadi di pelatihan segera memarahi kyo.  Ia berkata ia sudah tak tahan dengan sikap kyo yang tidak bertanggung jawab dengan nama besar keluarganya. Ia lalu memberikan resolusi untuk Kyonosuke. “karena kau terus tak punya kepedulian lagi, maka aku akan mengatakan apa yang ada dipikiranku. Kau tau resolusi kan”

“resolusi?”
“aku tak akan pernah membiarkan kau bermain di panggung kabuki lagi. “
Kyo, bibi shizu dan Yozu yang melihat dari pintu terkejut mendengar perkataan pak kawamura.

“kabuki membawa sejarah 400 tahun sebagai bagian dari itu, aku punya tanggung jawab untuk mewariskan tradisi itu . daripada memberikannya pada seorang anak  yang tak punya motivasi, seorang yang bertindak lebih serius  demi kabuki seperti anak angkat, akan lebih baik.”

Kyo terkejut ayahnya mengatakan akan mewariskan kabuki pada anak angkatnya. “apa kau serius dengan perkataanmu?”
“tentu saja”

Kyo terlihat depresi mendengar ayahnya mengatakan itu. ia mengepalkan tangannya kuat kuat “dari aku kecil selalu seperti ini.. perasaanku kau tak pernah mengertinya. Walau bagaimanapun aku mencoba, kau hanya mengatakan agar aku fokus.  Apa kau tau dengan perasaan bagaimana aku melakukan ini ? apa kau benar-benar mau orang manapun bisa menjadi penerusmu? Pada akhirnya, apa yang penting buatmu adalah.. hanya kabuki” kyo mengungkapkan kekecewaannya pada pak kawamura yang terus memperhatikan kyo itu.

“baiklah aku berhenti..  jadi anak elit dengan sebuah tradisi.. aku sudah muak dengan itu.!” teriak kyo dan berlari meninggalkan ruangan pak kawamura.
Yozu mau mengejar kyo tapi segera dicegah pak kawamura. 

 

Kyonosuke terus melangkah meninggalkan rumahnya. Ia berjalan sambil merenungkan semuanya. Ia teringat ucapan ayame “kawamura-kun akan menjadi seseorang yang akan memimpin dunia kabuki.

Langkah kyo terhenti. Ia teringat ayame dan ia lalu peri ke toko tempat ayame bekerja. Ia melihat ke toko itu mencari-cari ayame. Tapi gadis itu taka da disana. “jeeezz apa yang ku lakukan disini!” gerutunya pada dirinya sendiri

Kyonosuke berbalik dan meninggalkan toko tempat ayame bekerja.
“kawamura-kun” kyo terkejut mendengar suara ayame memanggilnya. Ayame datan mendekati kyo yang memperhatikannya “ada apa?” Tanya ayame. Ia Tanya kenapa kyo ada ditokonya apakah mencari dia. Kyo tak menjawab ia malah lansung pergi meninggalkan ayamae.

Ayame mengejar kyo dan menarik tangan kyo agar berhenti.
“hey tunggu.. mengapa kau melarikan diri? Kau juga terllihat aneh disekolah. Apa ada yan terjadi?”

“tidak ada apa-apa” sahut kyo tanpa menoleh pada ayame
“apa aku telah menyakiti hatimu? Jika benar..”

“sudah kubilang tak apa-apa!” seru kyo dan membalikkan badannya menatap ayame. 

“lalu ada apa denganmu?” ayame terus menanyakan keadaan kyo yang sebenarnya. “saat aku pikir kau jadi baik tiba-tiba kau cemberut. Aku tak mengerti semua ini, bersikap seperti itu padahal kau akan tampil di pementasan. Karena kau anak elit dari keluarga terkenal, menurutku kau harusnya bisa bersikap lebih sopan!”

Kyo teringat perkataan ayahnya yan g akan mewariskan nama keluarganya ke orang lain dan pertengkarannya dengan ichiya.
“jeeezzz anak ini dan anak itu… “gerutu kyo berbalik menatap ayame. “pada akhirnya aku bukan anak elit yang baik.” Lalu ia pergi.


 Kyonosuke tak pulang ke rumahnya tapi ia tidur diwarnet. Ia teringat penampilannya diatas panggung kabuki dan tepuk tangan penontonnya.
Bibi cemas karena kyo tak pulang dan juga tak berangkat latihan membuat pelatih dan pemain lain jadi kesal

Esok harinya kyo juga blom pulang dan bibi bertanya pada pak kawamura lagi apa mau mencari kyo. Pak kawamura menjawab kyo sudah besar. Pak kawamura lalu pergi.

Ichiya menghubungi ayame karena tak bisa menemui ayame selama ini karena kesibukan. Ayame berkata ia memahami ichiya yang sedang berlatih untuk tampil di drama barunya itu Ichiya menjawab klo latihan dibatalkan gara-gara kyonosuke tidak datang latihan.
Ayame jadi menguatirkan kyo dan sikap aneh kyo saat mereka bertemu waktu itu




Kyo pergi ke sebuah kuil. Ini adalah tempat favorit sejak ia masih kecil . saat sedang melamun disana, kanjiraou-niisan datang menemuinya. Kanjirou bertanya apa kyo senang bermain kabuki? Sejak kyo kecil kanjirou melihat penampilan kyo saat itu yang membuat orang lain jadi bahagia. Untuk itu ia ingin kyo agar tampil lagi di dunia kabuki bukan hanya untuk ayahnya tapi untuk para penonton yang ingin melihat kabuki. 

Kyo akhirnya membuka mulutnya dan mengatakan klo ia tak ingin berhenti bermain kabuki, ia sangat bahagia saat bermain kabuki dan betapa inginnya dia tetap berada di panggung kabuki.
Kanjirou memberi semangat pada kyo untuk tetap  didunia kabuki lagi. Kyo mengerti dan segera pergi untuk memberi tahu ayahnya akan keputusannya.


Setelah kyo pergi pak kawamura keluar dari tempat persembunyiannya dan mendekati kanjirou-niisan. Ia meminta maaf pada kanjirou karena sudah merepotkannya dengan meminta kanjirou menasehati kyo. Keduanya ternyata hapal dengan tingkah kyo yang selalu pergi ke tempat itu. 


Pak kawamura pulang dan mendapati kyo duduk bersimpuh menghadap pintu. Begitu melihat ayahnya datang kyo langsung bersujud didepan ayahnya. 

Kyo meminta ayahnya memberinya kesempatan lagi untuk dapat bermain kabuki. Ia mencintai dunia kabuki dan ingin tampil di panggung kabuki lagi. Ia berjanji suatu hari nanti ia akan melebihi ayahnya.

Pak Kawamura dengan sikap dinginnya menyetujui permintaan kyo sebagai kesempatan terakhir buat kyo. Ia lalu meninggalkan kyo diruang itu. ia bertemu bibi didepan pintu .
 

Bibi memberitahu klo ada teman kyo yang menghubunginya. Teman itu berkata klo ia menunggu sampai kyo datang. Kyo menebak itu pasti ichiya yang menunggunya untuk latihan.

Kyo segera berlari keluar rumah untuk sgera ke tempat latihan. Didepan rumahnya ia bertemu dengan ayame yang juga berlari-lari ke rumah kyo. 

“ahh kawamura –kun” sapa ayame terengah-engah karena habis berlari.
“chiba? Apa yang kau lakukan disini?” 

“aku dengar kau tak latihan, dan aku juga kuatir atas kejadian kemarin (ditoko ayame)”
“oh aku juga minta maaf atas yang terjadi kemarin. Smua baik-baik saja”
“benarkah?” Tanya ayame kuatir

“iya.. hm aku akan pergi latihan sekarang ini”
“oh begitu.. syukurlah.. sekarang pergilah” sahut ayame senang.

“ya sampai jumpa lagi” sahut kyo tersenyum dan berlari meninggalkan ayame tapi beberapa langkah ia berhenti dan berbalik. 

 
“kau tau.. aku tak akan melarikan diri lagi” ucap kyo dengan serius. Ayame menatap wajah kyo yang penuh semangat itu dengan terbengong.

“oke..  semangat kawamura kyonosuke!” seru ayame

“terima kasih..” sahut kyo tersenyum. “ayame…………….”
“heihh?”
“bolehkah aku memanggilmu begitu?” Tanya kyo
“hum.. iya..” sahut ayame tersenyum. Kyonosuke tersenyum senang dan berlari untuk pergi latihan. 

Kyonosuke meninggalkan ayame yang merasakan sesuatu didadanya…… apakah itu permulaan getaran c.i.n.t.a ???
 

Kyonosuke sampai ketempat latihan dan melihat ichiya sedang berlatih. Ia mendekati ichiya dan berkata klo ia tak mau kalah dari Ichiya.
Ichiya juga menjawab klo ia memang sudah menunggu kyonosuke.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar