Selasa, 26 November 2013

Sinopsis : Pin To Kona Ep. 10 - Part 2 Ending


Kyou menghabiskan waktunya hanya untuk sungguh-sungguh latihan pertunjukkan roh cermin.  Ginza-san akhirnya tersenyum lega dan berkata klo tirai panggung kabuki akhirnya siap untuk dibuka. Artinya kyou sudah siap untuk tampil dipanggung kabuki.
 
 

Sementara itu ichiya mengemasi barang-barangnya untuk pulang ke desanya. Tapi kanjirou memintanya untuk ikut bersamanya esok hari. 


Kanjirou ternyata mengajak ichiya pergi keatap rumah sakit tempat Pak Kawamura dirawat.

Mereka bertemu pak kawamura yang sedang didorong Yasu keatap rumah sakit juga. Pak kawamura juga heran kenapa ia harus dibawa keatap rumah sakit seperti itu.

Sampai disana mereka terkejut melihat panggung kecil dan kyounosuke sudah siap dipanggung dengan kostum  roh cermin.

 

“Untuk semua yang sudah berkumpul disini, terima kasih sudah menunggu.  Hari ini kami akan melihat penampilan kawamura kyounosuke dalam roh cermin.” Ucap kanjirou lantang seperti MC pertunjukkan kabuki.

Kyou lalu mulai memainkan perannya sebagai roh cermin. Semua memperhatikan kyou yang ada dipanggung kecil itu. dengan ditonton oleh ayahnya, kanjirou, ichiya dan Yasu, kyounosuke bermain dengan sangat serius. Ia ingin ayahnya tau klo ia bisa bermain roh cermin dengan yang terbaik karena bisa saja ini penampilan terakhir kyou yang bisa dilihat pak kawamura.

Kyou teringat kemarahan ayahnya saat ia bermain jelek waktu bermain roh cermin sebelumnya. Ia ingat ayahnya sempat mengatakan akan mencari pewaris kabuki selain kyou. Ia ingat ayahnya yang tak sadarkan diri didepannya. Kyou juga ingat ayame yang memberinya semangat untuk bermain yang terbaik dan mempercayai kyou klo ia bisa menjadi actor yang hebat.


Ichiya yang berdiri disebelah kyou tak mengalihkan perhatiannya dari permainan kyou. ia sedih mengingat kondisinya yang tak bisa bermain lagi dan tanpa ia sadari airmatanya membasahi wajahnya.

“dia benar-benar apa adanya ya jika ia sudah memutuskan sesuatu, dia kan melakukannya tanpa teralihkan. Laki-laki yang bisa jadi orang bodoh, pada akhirnya adalah yang terkuat. “ ucap kanjirou pada ichiya.

Ichiya teringat kyou yang tak pernah menyerah menantangnya dan tak mau kalah darinya itu.

“tapi aku… aku..” ichiya tak percaya diri ia sanggup seperti kyou.
“setiap orang bisa melakukannya.. siapapun mereka selama mereka punya keberanian untuk menghadapinya. “ kata kanjirou.
Ichiya melihat ke kanjirou yang tersenyum padanya, memberinya semangat untuk bangkit lagi.
 

Kyou sedang memainkan perannya yang dulu pernah gagal ia lakukan. Pak kawamura menatap kyou penuh harap anaknya tak gagal kali ini. 

Tanpa berkedip ia menilai setiap gerakkan anaknya itu. begitu kyou bisa melakukannya, pak kawamura segera berteriak “Kijimaya!”

Pak kawamura bangkit berdiri “ini permainan yang sangat bagus…”puji pak kawamura menatap anaknya dengan bangga. 

“aku menyerahkan padamu untuk pertunjukkan yang sebenarnya. Jika itu kau, kau dapat melakukannya Kyounosuke!” seru pak kawamura dengan penuh kebanggaan.

Kyounosuke terharu dan meneteskan airmata. “iya..”
 
 
 

Ichiya dan k you berbicara berdua.
“kau sudah menunjukkan padaku pertunjukkan roh cermin yang terbaik.” Ucap ichiya.
“setelah melihat itu, kau tak dapat mengatakan klo kau akan berhenti bermain kabuki kan?” sahut kyou

“sekali lagi.. aku akan mengejar kawamura kyounosuke.” Janji ichiya untuk akan tetap bermain kabuki lagi. Aku akan pergi ke rumah sawayama dan meminta maaf sedalam-dalamnya sampai mereka memaafkanku.” Ucap ichiya.

Pemain kabuki adalah harus dari garis keturunan pemain kabuki juga. Jadi ichiya klo mau bermain kabuki harus masuk ke keluarga pemain kabuki juga.

  

“baguslah” sahut kyou tersenyum lega. 

“tanpa menghiraukan pandanan orang terhadapku. Aku akan hidup seperti seolah tak ada hari esok. Sehingga suatu hari nanti aku akan tunjukkan padamu klo aku bisa menyamaimu” kata ichiya.

“yah mau gimana lagi.. aku akan menunggumu.. bagaimanapun juga kau temanku” sahut kyou tersenyum mendengar ancaman bersahabat ichiya itu. ichiya juga tersenyum mendengarnya.

Kyounosuke menghela nafasnya “baiklah… sampaikan salamku untuk ayame-chan” ucap kyou  sambil melangkah pergi

Ichiya heran kenapa kyou malah titip pesan untuk ayame padanya.
“heih?..... kyounosuke-san…!”panggil ichiya..

Kyou berbalik dan melihat ichiya.
“ayame chan.. dia sudah………”

 
Ayame pergi ke taman yang ada lampu-lampunya, tempat biasa ia lewati bersama kyou. Ia teringat pada kyou dan jadi sedih. “sayonara kawamura-kun”

Ayame lalu melangkah pelan meninggalkan tempat itu.
“AYAME...!!!” Teriakkan dari suara kyounosuke mengejutkan ayame. Ia berhenti melangkah dan berbalik.
 

Disana Ayame melihat kyou yang sedang berlari ke arahnya.
“kawamura-kun, ada apa?” kata ayame pelan.

Kyou tersenyum dan masih terengah-engah setelah berlari  menjawab ayame “aku merasa klo aku datang kesini… aku akan bisa melihatmu.” Ucap kyou tersenyum.
Ayame memaksakan ikut tersenyum. 

“ikutlah bersamaku sebentar” ucap kyou meraih tangan ayame dan mengajaknya berlari ke sebuah tempat. Kyou sudah tau perasaan ayame yang sebenarnya dari ichiya jadi ia memutuskan menemui ayame lagi.
 
 

Ichiya pergi ke rumah keluarga sawayama. Ia bersujud didepan pak sawayama.
“maafkan aku.. tolong ijinkan aku tinggal disini! Aku akan mulai lagi dari awal! Aku tak peduli berapa lama akan terwujud atau hanya mendapatkan peran kecil aku ingin ada dipanggung lagi! Tolong ijinkanlah” mohon ichiya.

Pak sawayama menatap tajam ichiya yang ada didepannya itu.
“sebagai orangtua Yuna, aku tak bisa memaafkanmu…. Tapi bagaimanapun juga perasaanku yang ingin menyerahkan rumah ini padamu tak pernah berubah.” Ucap pak sawayama.

Rumah yang dimaksud pak sawayama adalah tradisi kabuki rumah todoroki/sawayama.
Ichiya terkejut dan tak mempercayainya. Ichiya menatap pak sawayama tak percaya.
 “jika kau bilang kau akan mulai dari awal lagi, dan akan bekerja keras, kau harus tinggal dirumah ini.”

“arigatou gozaimasu!” ucap ichiya membungkuk sekali lagi. “aku akan bekerja keras dengan segenap kemampuanku!” janji ichiya. 
 
 

“kau tak apa-apa dengan ini kan Yuna?” Tanya pak sawayama melirik pintu.
Yuna yang ketauan sedang menuping segera membuka pintu ruangan ayahnya. 

“nona..” gumam ichiya melihat yuna yang masuk kedalam dan duduk disebelah ayahnya.

“kau harus tunjukkan padaku klo kau akan tampil dipanggung sekali lagi Hiroki. Aku memutuskan untuk sekolah keluar negeri. “

“heih?” ichiya terkejut dengan keputusan yuna.

“aku akan pergi kedunia dan menemukan sesuatu yang berharga hanya untukku, sesuatu yang akan kubanggakan saat menunjukkannya padamu hiroki. Jadi.. kau harus lakukan yang terbaik hiroki.” Ucap yuna.

Ichiya tersenyum lega yuna tak tenggelam dalam kesedihan lagi dan optimis seperti itu.
Ichiya keluar ruangan dan bertemu dengan shohei yang sudah menunggunya.

“aku kira aku bisa bergembira setelah kau sudah pergi, dasar orang yang keras kepala” sindir shohei.

Ichiya agak terkejut tapi dengan santai ia menjawabnya “mulai sekarang mari kita bekerja sama” ucapnya tersenyum. 

 

Guru Oiwa menengok pak kawamura dirumah sakit. kanjirou ada disanaa juga untuk menemani  pak kawamura.

“jadi kyounosuke memberi roh juga pada pertunjukkannya?” canda guru Oiwa senang, anak dari sahabatnya akhirya bisa bermain total.

“iya dan sangat bagus.” Puji kanjirou.
Semua tertawa senang dan lega dengan perkembangan ini.

“dengan ini, masa depan rumah kelaurga Kijimaya ditangan yang tepat.” Kata guru Oiwa.
“tidak juga.. dia masih butuh bekerja keras” sahut pak kawamura. mereka bertiga lalu tertawa bersama.
 

Kyou mengajak ayame ke atap sebuah gedung. Setelah sampai ia melepaskan genggaman tangannya.

“ayame kau pernah mengatakan ini padaku… klo aku akan menjadi seseorang yang memimpin dunia kabuki kan?”

“hum… (iya)” angguk ayame tersenyum.

“ayame…. Untukmu juga, aku pasti akan menjadi actor kabuki nomer 1. Hingga suatu hari.. ditempat itu..” kyou menunjukkan sebuah tempat yang terlihat dari atap gedung itu, yang tak lain gedung pertunjukkan kabuki.
 
 

“kabuki-za!” gumam ayame mengenali gedung itu.

“aku akan tunjukkan padaku klo aku akan berdiri ditengah panggung itu.”
“hum..”ayame mengangguk senang.

“dan aku akan mempersiapkan sebuah kursi special untukmu.” Janji kyou.
“heih?”

“suatu kursi yang hanya kau bisa mendudukinya untuk selamanya… kursi special yang bernama “selalu tepat disampingku”
(cie.. cie.. Hihihi)

Ayame terkejut dan terharu. “kawamura-kun…”
Mereka saling menatap..
 
 

“ayame... suki da yo!” ucap kyou menyatakan perasaa cintanya untuk kedua kalinya didepan ayame dan dengan kesungguhan hatinya.

Ayame tersenyum bahagia.

“atashi mo… atashi mo daisuki da yo!” ucap ayame yang akhirnya berani menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada kyounosuke.  
 *(W)atashi mo daisuki da yo = aku juga benar-benar mencintaimu.

Kyou tersenyum bahagia juga karena untuk pertama kalinya ia mendengar pernyataan cinta ayame, gadis yang sangat ia cintai. 

Ayame berlari ke dalam pelukan kyou yang langsung dipeluk erat oleh kyou.  
 

Mereka saling menatap dan kyou pun mencium ayame mesra dan lama…. “Chu….” Kyaaaaaaaaaaa……. Ngiriiiiiiii…
“mulai sekarang kita akan selalu bersama selamanya……”

 
 
 
 
 
  


*** TAMAT ***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar