Kyounosuke
terkejut melihat ayahnya jatuh pingsan dengan mulut yang mengeluarkan darah.
Kyou lalu membawa ayahnya ke Kanto General Hospital untuk dirawat. Dari dokter
kyou baru tau klo ayahnya kena kanker dan harus segera ditangani.
Ayame,
Kanjirou, yasu dan bibi Shizu menunggu pak kawamura di kamar pasien. Saat pak
kawamura mulai tersadar bibi shizu langsung memanggilnya.
“tuan….”
Pak
kawamura tak menjawab. Tapi setelah agak lama pak kawamura mulai tersadar dan
bisa berbicara.
“dimana
kyounosuke?” ucap lemah pak kawamura.
“ya,
dia sedang berbicara dengan dokter.” Sahut bibi dipinggir tempat tidur pasien.
Pak
kawamura menghela nafasnya pelan.
“kanjirou….”panggil
pak kawamura lemah. “maaf, tapi bisakah kau menghubungi seniorku Ginzo-san. Aku
ingin dia menjadi pelatih kyounosuke untuk roh cermin. “
“aku
mengerti” sahut kanjirou
“apapun
yang terjadi pertunjukkan selanjutnya harus sukses” kata pak kawamura.
Ayame
keluar kamar dan menemukan kyou yang tertunduk diam disebuah kursi depan kamar
ayahnya. Ayame mendekati kyou perlahan dan duduk disamping kyou.
“aku
terpukul… aku tak pernah menyangka
ayahku akan sakit.” Ucap kyou pelan dan masih tertunduk.
Ayame
menatap kyou dari yang samping yang terlihat sangat down itu. ayame lalu meraih
tangan kyou dan mengenggamnya. Kyou terkejut dan menatap ayame.
“kau
tak sendiri!” ucap ayame tegas.”seperti yang kau katakan padaku Kawamura-kun.
“bergembiralah.. aku akan selalu berada disampingmu.”
“iya..”
angguk kyou mencoba tersenyum. Kyou memperhatikan tangannya yang masih
digenggam ayame. Begitu menyadari arah pandangan mata kyou, ayame jadi
terlonjak sendiri karena tangannya masih menggenggam tangan kyou. Ayame segera
melepaskannya “ohhh!”
Ayame
tertunduk dan kyou tersenyum. Kyou bangkit berdiri dari kursinya “baiklah.. aku
akan pulang ke rumah dan latihan."
Ichiya
pergi ke rumah keluarga sawayama dan meminta maaf.
“aku
benar-benar meminta maaf..” ucap ichiya berlutut didepan keluarga sawayama.
“aku tau aku melakukan kesalahan yang tak termaafkan. Aku siap menerima hukuman
apapun yang akan kau berikan padaku. Tapi aku masih ingin melanjutkan bermain
kabuki…”
“APA
KAU PIKIR AKU AKAN MEMBIARKANMU MELAKUKAN ITU?!” amuk pak Sawayama. “sekarang
semua sudah menjadi seperti ini.. aku tak akan mengijinkan kau berdiri
dipanggung kabuki sekali lagi!”
Ichiya
terdiam mendengar nada amarah pak sawayama. Sementara yuna menangis didepannya.
“aku
sangat percaya klo aku akhirnya dapat bahagia bersamamu Hiroki.” Isak yuna. Ia
melepas cincin di jarinya dan melemparkannya pada ichiya. Yuna lalu berlari
pergi.
Ke
esokkan harinya, Yuna menemui ayame dikebun sekolah. Yuna langsung menampar
ayame dengan keras. Ayame terkejut
dengan apa yang terjadi.
“apa
kau puas merusak kehidupan orang?” isak yuna. “alasan hiroki melewatkan upacara
pertunangan kemarin itu karena dia bertemu denganmu kan?”
“upacara
pertunangan?” sahut ayame terkejut.
“karena
dirimu aku kehilangan hiroki. DAN HIROKI KEHILANGAN KABUKI.” Ucap yuna penuh
kebencian pada ayame “aku tak akan pernah memaafkanmu.”
Ayame
terdiam tak menyangka semua berakhir seperti ini.
Ginzo-san,
senior pak kawamura datanng untuk melatih kyounosuke. Ia sudah dari awal
memperingatkan kyou untuk berlatih lebih baik lagi klo tidak ia tak akan
membiarkan kyou bermain kabuki.
Saat
makan malam bertiga kyou, ayame dan bibi shizu membahas ginzo-san.
“sepertinya
Ginzo san melatih sangat keras” ucap bibi
“dia
membuatku sangat dibawah tekanan” sahut kyou yang terlihat sangat kelelahan
“dia mengatakan “apa kau akan menghancurkan keluarga kawamura” dan semacamnya”
“tapi
jika itu kawamura-kun maka semua akan baik!” sahut ayame memberi semangat kyou.
“roh cermiin mengatakan “ini anak terhormat dari keluarga Kijimaya” maka kau
akan bisa melakukannya”
“ini
tak semudah itu...” desah kyou lesu.
“maksudku
bukannya aku berpikir ini akan mudah. Tapi semua orang sudah mengharapkannya
jadi kau harus melakukan yang terbaik.”
Kyou
terlihat menjadi semakin tertekan mendengar perkataan ayame itu. ia terlihat tidak suka dengan perkataan
ayame.
ayame
jadi kuatir ia teringat ichiya yang tidak bisa bermain kabuki lagi.
“tentu
saja aku mengerti klo semua yang berhubungan dengan ayahmu akan berat…. Tapi
bisa membuatmu tenggelam dalam dunia kabuki yang kau cintai, itu adalah sebuah
kebahagiaan.”
“apa
itu? apa kau sedang berkotbah?” sindir kyou ketus
“hah?”
ayame terkejut kyou menyindirnya seperti itu.
“bagaimanapun
juga aku hanya laki-laki menyedihkan yang penuh dengan keluhan” sahut kyou
kesal dan melangkah pergi tak menghabiskan makanannya.
Ayame
shock melihat tingkah kyou yang seperti itu untuk pertama kalinya.
“aku
tak bermaksud seperti itu..” ucap ayame.
Maklumlah
kyou memang bebannya lagi berat banget. Dia harus memikirkan drama kabuki yang
akan dimainkannya dan juga memikirkan ayahnya yang ada di rumah sakit. Jadi dia
memang dalam kondisi tertekan.
Ichiya
karena tak punya tempat tinggal jadi ia pergi ke rumah kanjirou dan meohon
untuk diijinkan tinggal dirumah kanjirou sementara waktu. Kanjiroupun
mengijinkannya. Kanjiorou lalu
memberitahu ichiya klo pak kawamura sedang ada dirumah sakit.
Kyou
pergi ke rumah sakit dan menemui dokter ayahnya. Dokter meminta agar pak
kawamura segera di operasi saja. Dokter tapi mengatakan klo kesempatan hidupnya
setelah 5 tahun ini adalah 30% saja. Kyou langsung lemah mendengar informasi
dari dokter itu.
Ichiya
pergi mengunjungi pak kawamura. Diruangannya tak ada orang yang menunggu bahkan
pak kawamura sedang tertidur. Ichiya meletakkan karangan bunga yang dibawanya
dan menunduk memberikan penghormatan pada pak kawamura.
Saat
berjalan keluar dari ruangan pak kawamura, ayame menyapanya.
“hiro-kun”
.
“ayame-chan..” Ichiya mendekati ayame “apa kau kesini untuk menengok sasaemon-san?”Tanya ichiya.
“iya..”
angguk ayame. “hiro-kun juga?”
“iya
aku barusan melihatnya.. dia sedang beristirahat.” Sahut ichiya.
Lokasi
kamar pak kawamura ada dilantai atas dan bentuk bangunnannya melingkar. Tanpa
ayame dan ichiya sadari, kyounosuke yang ada disebrang jalan menyaksikan
keduanya yang sedang berbicara. Kyou terkejut dan kecewa.
“apa
benar kau meninggalkan upacara pertunanganmu?” Tanya ayame.
“bagaimana
kau tau?”
“ini
salahku kan? Apa yang harus aku…”
“kau
tak bersalah ayame chan. Itu karena aku
sendiri” sahut ichiya
“tapi..
hiro-kun harus kehilangan kabuki… “
“kau
tak perlu mengawatirkan semua itu.” sahut ichiya mendekati ayame dan menepuk
bahu ayame “ayame-chan tersenyumlah.”
Ayame
menatap ichiya yang ada didepannya dengan masih kuatir “jika membuat wajah
seperti itu.. itu malah akan terasa berat bagiku juga.” Ucap ichiya. Ayame
menatap ichiya ragu dan ichiya lalu tersenyum.
Ayame
perlahan-lahan mencoba tersenyum dan ichiya lalu pergi. Ayame berbalik menatap
punggung ichiya yang pergi.
Dari
jauh kyou menyaksikan moment waktu ichiya menepuk bahu ayame, waktu ayame
tersenyum dan waktu ayame memperhatikan ichiya yang sudah pergi.
Kyou
sangat sedih.
Ayame
melanjutkan langkahnya ke ruang pak kawamura. setelah beberapa langkah ia
melihat kyou yang berdiri disisi jalannya. Ia lalu mendekati kyou.
“kawamura-kun!”
panggil ayame.
Kyou
yang tertunduk hanya melirik ayame sekilas lalu melihat kea rah lain. Wajah
kyou terlihat sedang kesal.
“barusann..”
ayame mau menjelaskan pada kyou soal ichiya tapi kyou sudah menoleh lagi dengan
wajah juteknya.
“apa?”
Ayame
terdiam ia merasa klo kyou tadi sudah melihatnya bersama ichiya. Tapi ia tak
yakin juga jadi ia memutuskan tidak memberitahu kyou saja.
“tak
apa-apa.. aku akan pergi menengok ayahmu.” Ucap ayame
Kyou
kecewa ayame tak jujur mengatakan padanya klo tadi bertemu dengan ichiya. Kyou
lalu melengos (pusing mikirin indonesianya apa.. hihihi) dank you pergi
meninggalka ayame yang gelisah menyadari kesalahpahaman ini.
Kyou
pulang dengan sangat lesu ke rumahnya. Baru sampai di rumah, yasu sudah
memanggil-manggil namanya.
“tuan
muda! Ada kabar besar!”
“ada
apa? Kau ribut sekali!” Tanya kyou tak bersemangat.
“apa
kau tau klo ichiya-san sudah dikeluarkan dari rumah todoroki?” Tanya yasu.
Kyou
terkejut “dikeluarkan?kenapa?”
“sepertinya
karena dia meninggalkan upacara pertunangannya dengan anak perempuan mereka
Yuna”
“benarkah?”
kyou semakin terkejut dengan kabar itu.
Kyou
teringat perkataan ayame saat dimeja makan waktu itu. ….
“Tapi
bisa membuatmu tenggelam dalam dunia kabuki yang kau cintai, itu adalah sebuah
kebahagiaan.”
Kyou
baru menyadari ucapan ayame itu “apa itu berhubungan dengan ichiya?” gumamnya.
Ichiya
pergi ke sanggar pertunjukkan kabuki. Ia menatap sedih gedung pertunjukkan yang
tak akan pernah bisa ia jamah lagi.
Sementara
itu dirumah keluarga sawayama. Ayah yuna sedang mengumpat ichiya. Yuna sedang
lewat didepan ruang latihan itu dengan sedih
“seandainya
aku terlahir sebagai laki-laki.. maka aku akan bisa jadi penerus rumah keluar
todoroki ini kan?” ucap yuna menatap ayahnya dengan sedihnya “aku tak akan
memaksa perasaan yang berat ini pada semua orang. “
“yuna..
kami sudah sangat memaksamu. Maaf..”kata
ayah Yuna yang melihat anaknya begitu
menderita.
“papa..
tentang hiroki..” ucap yuna berkaca-kaca.. pak sawayama melihat anaknya dengan
kasihan.
Kyou
pergi kesekolah dengan sahabatnya, haruhiko dan membahas soal ichiya yang tidak
datang ke pesta pertunangannya itu.
“tidak
datang ke pesta pertunangannya adalah benar-benar gila” ucap haruhiko.
“10
tahun, kau tau…” gumam kyou.
“heih?”
“ichiya
dan ayame saling suka sudah 10 tahun. Bagaimanapun juga Itu sesuatu yang tak
mudah dilupakan. Jika kau memikirkan hal itu, ayame juga tak pernah mengatakan
suka padaku.” Ucap kyou pelan
“ini
seperti bukan kau, kyou –chan!” ejek haruhiko “mengapa tak kau ajak saja ayame
kencan?”
“ya..”
jawab kyou.
Ichiya
menemui ayame ditoko tempat ayame bekerja. Ia kesana untuk mengajak ayame pergi
ke akuarium yang dulu pernah ia janjikan pada ayame dihari sabtu. Ayame pun
menyetujuinya karena ichiya juga bilang akan mengatakan sesuatu padanya.
Saat
ayame pulang dari bekerja dan baru saja sampai dikamarnya, kyou datang
kekamarnya.
“okaeri..”
ucap kyou.
“tadaima”
ucap ayame
Okaeri
= selamat pulang kerumah dan tadaima = aku (pulang/sampai) dirumah.. memang
salam yang biasa diucapkan orang jepang saat anggota keluarga pulang dari
berpergian.
Mereka
berdua berdiri saling menatap dan sangat kikuk.
“kau..
pulang awal bekerja di hari sabtu kan?” Tanya kyou
“heih?”
“mau
pergi kesebuah tempat bersama?” ajak kyou. “ini untuk menggembirakan kita juga”
Ayame
gelisah dan bingung karena ia sudah janjian dengan ichiya.
“hari
sabtu…. Aku harus bekerja sampai malam” sahut ayame berbohong.
“oh
begitu..” sahut kyou kecewa.
“gomen
ne”
“baiklah”
ucap kyou yang kecewa tapi tetap memaksakan tersenyum.
Esok
harinya disekolah, ayame bercerita pada chiaki klo dia akan kencan dengan
ichiya di sewa world.
“hah?
Kau akan kencan dengan hiro-kun?” seru chiaki kaget.
“aku
tak bisa menolaknya..” jawab ayame
“mengapa
begitu?” Tanya chiaki
“hiro-kun
kehilangan kabuki karena aku.” Sahut ayame
“kau
tak sedang berencana untuk memperbaiki hubungan dengannya kan?”
Ayame
terdiam memikirkan kecurigaan chiaki atas hubungannya dengan ichiya itu.
Kyou
masih terus berlatih dengan Ginzo-san dan menurut gurunya itu permainannya
masih jelek. Kyou tertunduk lesu.
Ichiya
menghubungi kyou dan mengajaknya bertemu.
“aku
minta maaf.. aku tau kau sangat sibuk..” ucap ichiya
“aku
dengar kau dikeluarkan oleh Sakugoro-san?” Tanya kyou.
“iya..”
“kau
tak akan berhenti bermain kabuki kan?” Tanya kyou.
Ichiya
tertunduk “aku tak pernah menyesal berangan
tentang kehidupan kabuki. Pada akhirnya aku tak sebanding dengan
Kyounosuke-san. Tolong.. berjanjilah
untuk menjadi actor dunia kabuki nomer 1. Aku akan pulang secepatnya. Tapi
sebelum itu aku berencana menyatakan perasaanku pada ayame-chan. Aku akan
bertemu dengannya besok hari sabtu.”
“besok?”
kyou terkejut dan menyadari klo ayame sudah berbohong padanya. Kyou kecewa dan
terluka.
Ia
hanya menatap ichiya yang meninggalkannya.
Bibi
shizu bercerita pada pak kawamura klo kyou tak bisa kosentrasi berlatih. Ia
juga bercerita klo hubungan ayame dan kyou jadi renggang dan aneh. Pak kawamura
berkata klo itu memang harus dilewati kyou.
Dirumahnya
kyou melihat ayame yang akan pergi menemui ichiya di sea world. Kyou sedih lalu
memutuskan pergi ke rumah sakit saja untuk menengok ayahnya.
Sampai dirumah
sakit kyou bertemu kanjirou ditengah jalan yang mengatakan klo ayahnya hilang,
taka da dikamarnya. Mereka lalu panic mencari keberadaan pak kawamura.
Kyou
lalu pergi ke atas rumah sakit untuk mencarinya disana. Ia terkejut melihat
ayahnya yang ada disana dan berlatih roh cermin. Kyou mendekati ayahnya dan
mencegahnya tapi pak kawamura tak mau berhenti. Ia bilang klo kyou tak bisa
diharapakan bisa bermain dengan baik dalam perannya itu maka ia memutuskan biar
dia sendiri yang bermain jadi roh cermin.
Pak
kawamura terus berlatih tapi kyou terus mencegah ayahnya.
“dengar
kyounosuke.. dalam hidupmu kau akan menemui banyak kesulitan. Meski begitu,
apapun yang terjadi kau harus tetap tampil dipanggung! Apa yang kau pilih itu
adalah setapak jalan. Meski berat tak akan ada orang yang akan
menyelamatkanmu. Kau dengan kaki ini
selangkah demi selangkah tak punya pilihan lain selain melangkah maju.”
Pak
kawamura terjatuh dank you segera meraih ayahnya.
“aku
tau.. aku akan tetap bermain roh cermin.” Janji kyou “apapun rintangannya, akan
aku tunjukkan padamu aku mampu mengatasinya.
Jadi percayalah padaku. “ ucap kyou bersungguh sungguh.
Sementara
itu ayame pergi ke sea worl bersama ichiya tapi saat ichiya tak
memperhatikannya ayame terlihat termenung. Begitu juga saat ke tempat yang dulu
pernah ia lalui bersama kyou, ayame jadi sedih teringat akan kyou.
Kyou yang
baik yang selalu menemaninya bahkan mencarikan gelang pemberian ichiya yang
waktu itu hilang di sea world. Ayame jadi melamun terus dan ia jadi tersadar
dan membuatnya berhenti melangkah.
Ichiya
heran melihat ayame yang berhenti melangkah itu.
“ayame-chan?ada
apa?” Tanya ichiya.
Ayame
hanya tertunduk tak mampu berkata apa yang ada dibenaknya.
“apa
aku mengatakan sesuatu yang membuatmu marah?”
“tidak..
bukan itu” jawab ayame “aku pergi ke
sini bersama kawamura-kun. Kau tau, aku menjatuhkan gelang yang kau berikan
padaku lalu kawamura-kun mencarinya panic dan menemukannya untukku. Kawamura-kun selalu seperti itu. disaat berat
atau saat aku kesepian dengan berlalunya waktu aku menyadarinya klo ia selalu
ada disampingku. Dia menolongku dan membuatku gembira lagi.”
Ayame
menatap hiro-kun penuh penyesalan “hiro-kun, gomen ne..” ayame menangis
“meski
karena aku hiro-kun.. kau kehilangan
semuanya. Meski aku satu-satunya yang
bersalah.. tapi.. tapi.. aku… bagaimanapun juga aku tak bisa bersama Hiro-kun…”
isak ayame.
Ichiya
tertunduk mendengarkan pernyataaan ayame yang sudah menolaknya meski ia belum
menyampaikan perasaannya.
“aku
tau.. klo ayame chan sudah tak punya perasaan padaku. Hanya saja sebagai kenangan terakhir, aku
ingin kita datang ke tempat ini seperti yang aku janjikan sebelumnya. Aku benar-benar
menyesal tak bisa menepati janjiku padamu ayame-chan. “
Maksud
ichiya adalah janji pada ayame untuk menjadi actor nomer 1 didunia kabuki.
“hiro-kun”
“tapi..
jika itu kyounosuke-san.. dia dapat membuat mimpimu menjadi nyata. Dia adalah
satu-satunya orang yang aku akui.” Ucap ichiya tersenyum pada ayame yang masih
menangis.
Ayame
pulang ke rumah saat kyou juga sedang keluar ruang latihannya.
“okaeri”
ucap kyou
“tadaima”
ucap ayame.
Mereka
berdua terdiam tak mampu berkata-kata.
Ayame
: “ada yang ingin kubicarkan”
Kyou
: “aku mau memberitahumu sesuatu ayame-chan”
Ucap
keduanya bersamaan.
“heih?
Apa?” Tanya ayame.
“aku
mempersiapkan untuk hal yang terburuk.” Ucap kyou “ayahku tiba-tiba sakit. Semua
ini begitu tiba-tiba datang padaku. Ada banyak sekali tekanan. Aku hampir
hancur. Tapi aku satu-satunya yang harus
melakukan itu. aku satu-satunya yang harus menjaga tradisi keluarga ini. Untuk itu…”
kyou menatap ayame dengan sedih.
Kyou lalu membungkukkan badannya didepan ayame
dalam-dalam. Ayame terkejut kyou melakukan itu.
“gomen
ayame…”
“heih?”
“aku
ingin fokus hanya pada dunia kabuki sekarang ini. Aku akan berterus terang… aku
tak mungkin menjagamu saat ini, ayame…” kyou menatap ayame dengan masih sangat
sedih tapi coba ditahannya
“tentangmu…
aku tak punya pilihan lain.. aku menyerah mendapatkanmu.” Ucap kyou dengan mata
yang memerah menahan airmata? Mungkin ya.
Ayame
terkejut dan terus menatap kyou yang ada didepannya. Disaat ayame mulai
menyadari perasaannya pada kyou ternyata kyou malah sudah menolaknya.
Ayame
mencoba menahan airmatanya dan dengan tabah menjawab kyou
“hmm.. aku tau..
terima kasih untuk semuanya sampai saat ini.. kau selalu kesana kemari untuk menolongku”
ayame menghela nafasnya untuk melonggarkan sesak didadanya.
“aku
percaya penuh klo kawamura-kun akan menjadi actor kabuki yang hebat.”
Kyou
terharu, matanya sudah berkaca-kaca “arigatou.. ”
“ganbarre,
kawamura kyounosuke!” seru ayame mencoba tersenyum memberi semangat pada kyou
untuk terakhir kallinya.
“ya..”
sahut kyou memaksakan senyuman.
Ayame
lalu pergi meninggalkan kyou untuk ke kamarnya.
Ayame
melihat bibi shizu ternyata ada didepan pintu mendengarkan semua itu. ayame terkejut “terima kasih sudah menjagaku
selama ini” ucap ayame.
Bibi
shizu merangkul ayame, kemudian ayame masuk ke kamarnya.
Bibi
shizu menemui kyou diruangnya.
“jika
aku tak mengatakan itu.. dia tak akan pergi ke ichiya.. inilah yang harus
terjadi” ucap kyou.
Ayame langsung berkemas-kemas dan langsung meninggalkan rumah keluarga
kawamura. ia pergi ke rumah chiaki membawa barang-barangnya.
“ayame?”
chiaki mendekati ayame yang sangat sedih itu. dan akhirnya ayame tak bisa
menahan perasaannya airmata ayame tumpah dan Ia menangis dipelukkan sahabatnya
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar