Senin, 11 November 2013

Sinopsis : Pin To Kona Ep. 6

Ichiya menangis sedih karena ia berpisah dengan orang yang paling penting baginya, ayame dan kecewa dengan dirinya sendiri yang mendapatkan peran karena memanfaatkan Yuna. 

karena ichiya yang tidak bisa melanjutkan pertunjukkan maka kanjirou-niisan, lawan main ichiya meminta maaf dihadapan penonton atas kejadian yang terjadi di pertunjukkan kabuki ini. Penonton keluar dengan wajah kecewa. 
 
Pak sawayama meminta maaf pada pengurus sakuragaoka theater atas apa yang terjadi. 


Kyou menanyakan keberadaan ichiya pada shohei dan Yuna.
Shohei menjawab klo ichiya melarikan diri, bahkan telponnya tak bisa dihubungi. Shohei minta pada kyou klo ia bertemu Ichiya agar memberitahunya. Kyou lalu pergi.

Shohei memanas-manasi  Yuna dengan mengatakan kemungkinannya ichiya saat ini pergi ke tempat chiba Ayame.
Ichiya berjalan lunglai ditengah hiruk-pikuk jalanan kota.
 

Disekolah, Yuna datang ke kebun untuk menemui ayame yang sedang panen tomat cherry.
“dimana hiroki? Kau tau kan? “ Tanya yuna ketus.

Ayame yang hanya mengenal yuna saat di bully jadi keheranan “heih?”

“ nama panggung hongo hiroki adalah Sawayama Ichiya. Dia pacarku.”  Kata yuna membuat ayame tekejut. “Aku blom memberitahu namaku kan? Aku anak keluarga Sawayama, Yuna. Orang yang penting dalam hidup senpai adalah Hiroki kan?” ucap yuna

“maaf, aku tak tau.. maksudku aku tak akan menemuinya lagi” kata ayame. 

Yuna mendekati  Ayame dan menguncangkan tubuh ayame sampai keranjang tempat tomat cherrynya terjatuh dan isinya berceceran ditanah.
“jangan bohong. Kau bersama hiroki kan?”

“apa maksudmu? Mengapa kau bertanya itu padaku” Tanya ayame
“tak apa-apa klo aku salah.. tapi jangan dekati Hiroki lagi. “ ucap yuna ketus dan langsung pergi. 
 

Ayame menemui kyou untuk menanyakan kebenarannya. Sebenarnya kyou mau menyembunyikannya  tapi akhirnya ia tak bisa berbohong lagi. Kyou memberitahu pada Ayame semua yang sudah terjadi.

Ayame bertanya setelah apa yang terjadi apa dipanggung, apa mungkin ichiya bisa tampil lagi? Kyou berjanji pada ayame klo ia tak akan membiarkan ichiya berakhir seperti ini.
 

Kyou menemui ayahnya untuk meminta pak kawamura memberi kesempatan pada ichiya untuk tampil di dunia kabuki lagi. Pak kawamura menolak memakai ichiya karena dianggap ichiya tak punya tanggung jawab dengan perbuatannya. 

 

Setelah gagal meminta bantuan pada ayahnya. Kyou meminta bantuan kanjirou-niisan. 
Ia memohon pada kanjirou-niisan mengingat bakat yang dipunyai ichiya sangat sayang klo tak dipakai di dunia kabuki lagi. 

Kanjirou sebenarnya menolaknya tapi akhirnya ia tak tega juga. Kanjirou lalu mengajak kyou dan ichiya bermain bersama dalam drama 3 sekawan pencuri “ sannin Kichisa”. 

Kyou sangat senang dengan kesempatan yang diberikan kanjirou-niisan padanya. Ia berjanji akan membawa ichiya kembali ke dunia kabuki.
 

Dirumahnya ayame berpikir kira-kira ichiya pergi kemana. Ayame menebak ichiya ke rumah kakeknya jadi ia mengirimkan amplop ke rumah kakek ichiya dan memasukkannya ke dalam kotak surat.

Kakek melihat ayame yang memasukkan amplop ke dalam kotak surat itu. ia lalu mengambil amplop itu dan diberikan pada ichiya, yang ternyata memang benar ada disana.


Ichiya membuka amplop itu yang berisi diary petunjukkannya. Ichiya menebak itu pasti ayame. Ichiya langsung berlari untuk mengejar ayame yang barusan ada didepan rumahnya. 

Ichiya terus berlari sampai menabrak orang yang sedang naik sepeda, ichiya terjatuh.  Saat ichiya mencob bangkit berdiri, ia menangkap bayangan orang berdiri didepannya. Saat ichiya menoleh, ia terkejut melihat Yuna ada disana. 


Yuna dan ichiya lalu bebicara berdua disebuah taman. Yuna bilang klo ia mendapatkan alamat kakek ichiya dari orangtua ichiya yang ada di Vietnam. 

Yuna mengajak ichiya pulang. Ia akan meminta ayahnya untuk memaafkan ichiya nantinya.
Ichiya menolak untuk kembali. Yuna bertanya apa itu disebabkan karena ichiya putus dengan ayame jadi membuat ichiya mau berhenti bermain kabuki?.

Ichiya mengatakan klo ia sudah tidak patut bermain kabuki lagi. Ia juga mengatakan perasaannya (pada ayame) juga tak akan berubah. Ichiya lalu pergi.


Kyou sudah mulai berlatih bermain “sannin kichisa”, tapi ia tak bisa berkosentrasi karena memikirkan tempat ichiya pergi. Shohei menghubungi kyou dan mengatakan klo ia sudah tau tempat persembunyian ichiya. 

Ayahnya menasehati kyou klo ia percuma memaksa orang yang setengah hati bekerja seperti itu. kyou tak pantang menyerah dan pergi menemui ichiya.
 

Ichiya membuka buku pemberian ayame. Disana ia melihat komentar-komentar ayame dan juga brosur setiap kali ichiya berperan dalam drama kabuki. Ichiya baru percaya klo selama ini ayame benar-benar selalu melihat pertunjukkannya. Di halaman terakhir ayame menyelipkan kertas yang meminta ichiya berjuang melakukan yang terbaik.


Kanjirou-niisan menemui pak sawayama dan memintanya untuk memberi kesempatan ichiya bermain lagi. Ia mengatakan akan mengajak ichiya bermain dalam drama bersamanya di sannin kichisa. Pak sawayama terlihat memikirkannya. 
 

Hiroki termenung dalam kegelapan kamarnya saat kakek memberitahu klo ada tamu untuknya.

“ichiya..” sapa kyou. Ia melihat ichiya yang terlihat sedih itu dan mencoba mencandainya “apa kau orang? Kau terlihat seperti hantu.” Ichiya tak menjawab dan hanya tertunduk diam.
Kyou lalu jongkok didepan ichiya. “hari ini aku yang berkuasa ini membawa kabar besar!” ichiya masih diam.

Kyou lalu melanjutkan kata-katanya. “untuk penampilan tunggal kanjirou-niisan selanjutnya, dia akan bermain “sannin kichisa. Dia bilang akan membiarkanmu bermain sebagai Ojou kichisa, bagaimana? Hebatkan?”

“hiroki bukankah itu hebat?” kata kakek senang. Ichiya masih diam
“oeyy.. kau bisa bermain dipanggung lagi! Ini kesempatanmu untuk mengembalikan semuanya…”ucap kyou

“aku.. tak lagi layak berdiri dipanggung.”
“apa?”
“tentang kabuki… aku akan berhenti..” kata ichiya pada akhirnya.

“jangan bercanda..” kata kyou tertawa.
“apa bercanda diperlukan saat ini?” sahut ichiya.

“jangan mengacaukanku! Kau bilang padaku untuk tidak melarikan diri. Tapi kau malah melarikan diri sendiri…” kyou teringat ayame “sudahlah .. tak perlu mengatakan hal yang tak berguna.. kita akan kembali ke Tokyo!” kata kyou mendekati ichiya dan menarik ichiya bangkit “bangun..!” kyou menarik ichiya keluar dari kamarnya.

“kyounosuke san..” kakek kuatir melihat keduanya.
“aku akan mengunakan kekuatanku untuk membawanya kembali…” seru kyou terus menarik ichiya.
“bis yang terakhir sudah pergi.” Ucap kakek. Kyou terkejut dan menghentikan langkahnya.
“heihhh..?”


Kyou terpaksa tidur sekamar dengan ichiya. Semalaman ichiya melamunkan semuanya.
Pagi harinya kyou terkejut saat mencari ichiya tidak ada. Kakek bilang klo ichiya pergi ke Tokyo. 

Kakek dilarang membangunkan kyou karena kyou terlihat sangat pulas. Ichiya juga bilang pada kakek klo ia akan tampil di panggung kabuki lagi. Kyou senang mendengarnya. Tapi kakek melanjutkan kata-katanya klo itu akan jadi penampilan ichiya terakhir kalinya.

 
Ichiya menemui pak sawayama untuk memberi kesempatan padanya lagi. Pak sawayama mengijinkannya bermain lagi melihat bakat dan bantuan yang sudah kanjirou lakukan ini.
Disekolah kyounosuke berbicara dengan ayame mengenai rencana pertunjukkan ichiya dan dirinya.

“hiro-kun akan tampil dipanggung lagi ya..”
“kau harus datang melihatnya.. “ ajak kyou
“aku akan melewatkannya kali ini… sangat aneh bertemu dirinya nanti.”
“tapi…”

“sannin kichisa adalah kisah 3 pencuri bernama kichisa yang bertemu kemudian jadi bersama. Sang samurai, obou Kichisa akan dimainkan kawamura-kun. Cowok cantik yang memakai pakaian wanita, ojou Kichisa dimainkan Hiro-kun kan?” tebak ayame
“iya..”
“sudah kuduga..”

“Obou dan Ojou terikat bersama dalam takdir. Seperti juga kawamura-kun dan hiro-kun. “
Kyou tersenyum “ini bukan seperti kami punya ikatan. Kami sering bertengkar setiap bertemu.”

“aku tak melihatnya sepeti itu. aku iri pada kalian berdua..” kata ayame
“heihh?”

“mulai sekarang dan selanjutnya, kalian berdua akan mampu berjalan bersisian. Aku tak akan melihat raut muka hiro-kun lagi, aku hanya bisa melihat punggungnya saat ia melangkah maju. “ kata ayame termenung

Kyou berdiri “klo kau berubah pikiran, beritahu aku. Aku rasa sangat disayangkan klo ini dilewatkan.”
Ayame tersenyum “akan aku pikirkan lagi.”


Ichiya pergi ketempat latihan. Ia menemui Kanjirou san dan meminta maaf dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan padanya.

“ICHIYA… !” teriak kyou yang datang “kau meninggalkanku berengsek.”
“aku memangilmu tapi kau terlihat pulas sekali seperti kayu” sahut ichiya.
“rumahmu jauh sekali jadi aku kecapean” ucap kyou memberi alasan.

Kanjirou memukul kedua kepala juniornya itu dan menyuruh mereka segera latihan.  Mereka lalu memulai latihan mereka. 

Kyou bertanya pada ichiya apa yang didengarnya dari kakek klo ini penampilan terakhir ichiya. Kyou bilang ia tak mau ichiya bermain setengah hati dalam pertunjukkan ini.
Ichiya berjanji klo ia akan tampil sepenuhnya.

Kyou lalu bertanya lagi apa ichiya akan tetap tinggal di rumah keluarga sawayama? Ichiya menjawab klo ia akan tinggal di manga café. kyou melarangnya dan mengajak ichiya tinggal disebuah tempat lain karena ia tak mau ichiya melarikan diri lagi.
 

Ternyata tempat yang dimaksud kyou adalah rumah keluarganya.
“silahkan nyamankan dirimu seperti dirumah sendiri” kata bibi.
“maaf sudah merepotkan, yoroshiku onegashimasu” kata ichiya sambil membungkuk memberi hormat.

“wah sikap yang sopan” ucap bibi menyindir kyou.
Kyou menyadari disindir bibi dan  meliriknya kesal. “kau hanya tak tau kepribadian aslinya, Shizu-san. Dia SUPER kurang ajar dan kepribadian SUPER mengerikan. ” Ucap kyou membela dirinya. 

“yah berarti kalian berdua adalah kombinasi yang hebat.” Sahut bibi tersenyum meninggalkan keduanya. Kyou dan ichiya saling berpandangan. 

Pak kawamura masuk dan mengatakan klo ichiya harus berusaha dalam pertunjukkan ini.
Malam harinya mereka tidur dalam kamar yang sama tapi beda tempat tidur. Kyou berkata lirih klo ia tak akan membiarkan ichiya berhenti.
 

Mereka tenggelam dalam latihan untuk pertunjuk sannin kichisa itu.  ichiya terlihat masih kekurangan roh dalam menjiwai perannya itu. 

shohei mengejek penampilan ichiya pada teman lainnya. Ia bilang ia bisa bemain lebih baik dari ichiya karena ia sangat menyukai tokoh yang dimainkan ichiya itu. ia bahkan hapal semua kata-kata dalam dialog peran tersebut.

 Kanjirou yang mendengar langsungg melirik shohei membuat shohei langsung terdiam.
 

Kyou mencari ichiya dikamarnya, ia menemukan ichiya sedang melihat  album diary ayame.  Ichiya memperlihatkannya pada kyou.
Kyou langsung membuka dan tau klo itu semua dibuat oleh ayame.
“dia sepertinya ke rumah kakek untuk memberiku itu. aku tak membutuhkannya lagi” ucap ichiya

“apa yang kau katakana? Menurutmu bagaimana perasaan ayame saat mengirimkan file ini padamu? Alasan dia putus denganmu adalah…”
“aku tau…. Dia lakukan itu agar aku melanjutkan kabuki kan? Aku tau itu.. dia lakukan itu dengan sengaja” 

ichiya teringat perkataan ayame ditaman.  waktu ayame tau ichiya punya hubungan dengan penerus keluarga todoroki agar bisa masuk dunia kabuki.  Ayame mengatakan tak mau melihat ichiya lagi. Tujuan sebenarnya adalah agar ichiya memilih Yuna yang bisa membawa ichiya menjadi pemain kabuki terkenal. 

“meski begitu alasan aku tak mengejarnya adalah aku tanpa sadar memilih kabuki daripada ayame-chan. Aku punya ambisi meraih puncak meski aku melukai orang yang aku cintai. Aku bahkan telah sampai pada kesimpulan seperti itu. aku benar-benar orang yang mengerikan.”

“itu alasan kau berhenti?”
“aku membenci diriku sendiri yang seperti ini.” Kata ichiya pergi.
“tunggu..” panggil kyou “jika kau benar-benar berpikir klo ini permainan terakhirmu, mengapa kau tak serius?”
“aku takut..”
“takut?”

“jika aku mendalaminya.. aku akan kehilangan keberanianku. Aku tak bisa berpisah dari kabuki. Dan lalu aku akan kehilangan sesuatu yang berharga sekali lagi. Dan aku tak mampu hidup dengan diriku sendiri.”

“meski dengan semua itu, kau masih akan tampil dipanggung kan?” Tanya kyou. “itulah alasannya kau membuat alasan klo ini akan jadi penampilan terakhirmu dank au kembali kesini kan?” kyo memukulkan album diary ayame pada ichiya “kau tak bisa membuang kabuki. Kau akan melakukan kabuki bersamaku.”
Ichiya menatap kyou lalu pergi.
 

Shohei berbicara dengan Yuna soal ichiya yang akan kembali ke dunia kabuki tapi ichiya tak akan kembali ke keluarga sawayama. Yuna minta shohei tak memberitahu tentang apa yang sudah mereka lakukan. Shohei berjanji tak mengatakannya asalkan yuna menuruti permintaannya. 
 

Kyounosuke menunggu ayame selesai bekerja.
“kawamura kun, ada apa?” ayame terkejut melihat kyou yang berdiri diluar tokonya.
Kyou mendekatinya dan mengulurkan tiket pertunjukkan kabuki. “datang lihatlah pertunjukkan besok. Ini mungkin penampilan ichiya yanggg terakhir.”

“heih?” ayame terkejut. Ia terdiam memperhatikan tiket ditangan kyou itu dengan sedih “hiro-kun tak akan melakukan apapun seperti meninggalkan dunia kabuki” ucapnya pergi tanpa mengambil tiket yang diulurkan kyounosuke.
 

Pak kawamura dan pak sawayama bertemu. Pak sawayama menyampaikan perasaan kekecewaannya karena berharap setelah merawat ichiya selama ini agar menjadi penerusnya dalam dunia kabuki, malah berakhir seperti ini.

Pak kawamura mengerti perasaan pak sawayama, meski ichiya mengatakan ini penampilan terakhirnya, pak kawamura minta agar pak sawayama jangan buru-buru mengambil keputusan. Mereka harus melihat penampilan ichiya kali ini. Seorang actor kabuki akan terlihat perasaannya saat dia ditengah panggung. Jadi ia minta keputusan pak sawayama tentang kelangsungan ichiya didunia kabuki, menunggu penampilan ichiya esok hari. 


Malam hari sebelum pertunjukkan ayame mengirim sms pada ichiya. Ia ingin bertemu ichiya di gudang belakang sekolah. 

Pagi harinya ichiya pergi ke gudang dibelakang sekolah seperti permintaan ayame. Ia berdiri didepan gudang dan menengok kedalam tapi ia tak melihat ayame disana. Ia meraih hpnya untuk menghubungi ayame tapi tiba-tiba seseorang mendorongnya masuk ke dalam gudang dan menguncinya.

HP ichiya tertinggal diluar gudang. Ichiya menggedor-gedor pintu gudang dan berteriak agar dibukakan pintu gudang itu. 

Diluar gudang, yuna mengganjal pintu gudang dengan tangga yang dari besi. Yuna terlihat sedih dan tertekan. Yuna ternyata disuruh shohei melakukan ini.
 

Sementara itu di gedung pertunjukkan, semua gelisah tak menemukan ichiya. Kyounosuke sudah menghubungi hp ichiya tapi apa daya HP ada diluar gedung jadi tak bisa diangkat ichiya. 

Pak sawayama meminta maaf pada kanjirou atas apa yang terjadi. Shohei pura-pura muncul dan mengatakan klo ia tetap tak bisa menghubungi ichiya. 

Kanjirou lalu mengambil keputusan darurat. Ia teringat shohei hapal dialog dan bisa berperan jadi ojou kichisa. Ia lalu meminta shohei bersiap-siap jika nanti dibutuhkan. Dengan senang hati menjawab klo ia akan bersiap-siap. 
 

Ichiya berhenti meminta tolong orang yang ada diluar. Ichiya sangat sedih kesempatannya untuk bermain kabuki harus kandas.

“mungkin lebih baik begini..” gumamnya sedih “ tapi apa ini yang kuharapkan? Ini benar benar berakhir…”

Ia teringat janjinya pada ayame dan perkataan kyonosuke yang tak akan membiarkannya membuang dunia kabuki.

“aku tak ingin ini..” gumam ichiya menyadari perasaan kecintaannya  pada dunia kabuki. “aku tak ingin berakhir disini… aku ingin tampil dipanggung sekali lagii.”

Ichiya lalu bersemangat menggedorkan pintu agar didengar orang lain..” biarkan aku keluar.. aku.. aku… tak punya apapun selain kabuki. Tolongg….. bukakan…” rintih ichiya. 

Tiba-tiba pintu gudang terbuka. Seseorang bercadar memakai topi memberikannya hpnya dan menunjuk sebuah taxi. 


 Ichiya berterima kasih dan langsung masuk ke taxi itu.
“kau buru-buru untuk ke theater kan?” Tanya sopir taxi itu
“heih? Bagaimana kau tau aku akan kesana?” Tanya ichiya.

“gadis dengan pakaian kerja itu…”
“ayame-chan?!” ichiya baru menyadari, orang bercadar yang membukakan pintu gudang adalah ayame. Ichiya menoleh kebelakang taxi dan melihat ayame jauh disana. 

“pak sopir hentikan taxinya..”pinta ichiya
“heih?”

Ichiya terus memperhatikan ayame “tidak, tetaplah berjalan..” kata ichiya yang menyadari  klo ayame hanya ingin ia bisa tampil di kabuki. Ichiya lalu duduk di taxinya meninggalkan ayame.
“ayame-chan…. Sayonara…”


Ditempat lain kanjirou memberitahu kyounosuke klo sudah waktunya tampil.
“aku mohon, tolong tungu sampai menit terakhir!” sujud kyou memohon pada kanjirou-niisan. “aku ingin berada dipanggung bersamanya. Aku ingin melakukan kabuki bersama ichiya! Aku mohon.. percayalah pada ichiya… ichiya tak punya apapun selain kabuki.. ichiya pasti akan datang!” ucap kyounosuke.


Setelah taxi yang membawa ichiya menghilang, ayame membuka cadar mukanya. Ia menatap jauh dengan sedih. 

Ayame melambaikan tangannya dengan menangis dan memberi semangat pada ichiya. “ganbare … ganbarre hiro-kun.. ganbare! Ganbare! Ganbare!” ayame menangis  dan bergumam pelan “bye.. bye..”

*ganbare hampir sama seperti ganbatte “lakukan yang terbaik/berusaha sebaik-baiknya”


Pertunjukkan sudah dimulai, kyou masih berharap ichiya yang akan tampil di pintu yang terbuka untuk peran Ojou-san. Pintu terbuka dan pemain dengan tampilan perempuan keluar dari pintu itu.

“ichiya.. dia terlambat… dasar bodoh” kyou tersenyum mengenali sosok ichiya dalam dandanan perempuan itu. 

Pertunjukkanpun berlangsung dengan sempurna. Pak sawayama dan pak kawamura senang melihat penampilan keduanya.


Selesai bermain, kyou menemui ichiya. “apa kau tak apa-apa  meneruskan kabuki?”

“aku akan tunjukkan padamu kekuatan sebenarnya dariku dan juga posisiku. “ sahut ichiya
Kyou tertawa “lihatlah dirimu.. memperlihatkan wajah seperti awan sudah cerah. 

ichiya memberi hormat pada kyounosuke dalam-dalam “arigatou gozaimashita” ichiya lalu pergi
“selanjutkan gantian aku..” gumam kyou.

Ichiya pergi keruang ganti ia mengumpulkan barang-barang pemberian ayame lalu membuangnya ketempat sampah.
 

Kyou menunggu ayame di depan toko “kawamura kun.. “
“yo…” kyou mengajak ayame berjalan-jalan “ada yang ingin kukatakan padamu…"

Mereka saling menatap “aku.. aku.. tentangmu…….”
Ayame menanti apa yang akan dikatakan kyounosuke yang begitu serius itu. 
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar