Kyou
menghabiskan waktunya hanya untuk sungguh-sungguh latihan pertunjukkan roh
cermin. Ginza-san akhirnya tersenyum
lega dan berkata klo tirai panggung kabuki akhirnya siap untuk dibuka. Artinya kyou
sudah siap untuk tampil dipanggung kabuki.
Sementara
itu ichiya mengemasi barang-barangnya untuk pulang ke desanya. Tapi kanjirou
memintanya untuk ikut bersamanya esok hari.
Kanjirou ternyata mengajak ichiya
pergi keatap rumah sakit tempat Pak Kawamura dirawat.
Mereka
bertemu pak kawamura yang sedang didorong Yasu keatap rumah sakit juga. Pak kawamura
juga heran kenapa ia harus dibawa keatap rumah sakit seperti itu.
Sampai
disana mereka terkejut melihat panggung kecil dan kyounosuke sudah siap
dipanggung dengan kostum roh cermin.
“Untuk
semua yang sudah berkumpul disini, terima kasih sudah menunggu. Hari ini kami akan melihat penampilan kawamura
kyounosuke dalam roh cermin.” Ucap kanjirou lantang seperti MC pertunjukkan
kabuki.
Kyou
lalu mulai memainkan perannya sebagai roh cermin. Semua memperhatikan kyou yang
ada dipanggung kecil itu. dengan ditonton oleh ayahnya, kanjirou, ichiya dan
Yasu, kyounosuke bermain dengan sangat serius. Ia ingin ayahnya tau klo ia bisa
bermain roh cermin dengan yang terbaik karena bisa saja ini penampilan terakhir
kyou yang bisa dilihat pak kawamura.
Kyou
teringat kemarahan ayahnya saat ia bermain jelek waktu bermain roh cermin
sebelumnya. Ia ingat ayahnya sempat mengatakan akan mencari pewaris kabuki
selain kyou. Ia ingat ayahnya yang tak sadarkan diri didepannya. Kyou juga
ingat ayame yang memberinya semangat untuk bermain yang terbaik dan mempercayai
kyou klo ia bisa menjadi actor yang hebat.
Ichiya
yang
berdiri disebelah kyou tak mengalihkan perhatiannya dari permainan
kyou. ia sedih mengingat kondisinya yang tak bisa bermain lagi dan tanpa
ia sadari airmatanya membasahi wajahnya.
“dia
benar-benar apa adanya ya jika ia sudah memutuskan sesuatu, dia kan melakukannya
tanpa teralihkan. Laki-laki yang bisa jadi orang bodoh, pada akhirnya adalah
yang terkuat. “ ucap kanjirou pada ichiya.
Ichiya
teringat kyou yang tak pernah menyerah menantangnya dan tak mau kalah darinya
itu.
“tapi
aku… aku..” ichiya tak percaya diri ia sanggup seperti kyou.
“setiap
orang bisa melakukannya.. siapapun mereka selama mereka punya keberanian untuk
menghadapinya. “ kata kanjirou.
Ichiya
melihat ke kanjirou yang tersenyum padanya, memberinya semangat untuk bangkit
lagi.
Kyou
sedang memainkan perannya yang dulu pernah gagal ia lakukan. Pak kawamura
menatap kyou penuh harap anaknya tak gagal kali ini.
Tanpa berkedip ia menilai
setiap gerakkan anaknya itu. begitu kyou bisa melakukannya, pak kawamura segera
berteriak “Kijimaya!”
Pak
kawamura bangkit berdiri “ini permainan yang sangat bagus…”puji pak kawamura
menatap anaknya dengan bangga.
“aku menyerahkan padamu untuk pertunjukkan yang
sebenarnya. Jika itu kau, kau dapat melakukannya Kyounosuke!” seru pak kawamura
dengan penuh kebanggaan.
Kyounosuke
terharu dan meneteskan airmata. “iya..”
Ichiya
dan k you berbicara berdua.
“kau
sudah menunjukkan padaku pertunjukkan roh cermin yang terbaik.” Ucap ichiya.
“setelah
melihat itu, kau tak dapat mengatakan klo kau akan berhenti bermain kabuki kan?”
sahut kyou
“sekali
lagi.. aku akan mengejar kawamura kyounosuke.” Janji ichiya untuk akan tetap
bermain kabuki lagi. Aku akan pergi ke rumah sawayama dan meminta maaf
sedalam-dalamnya sampai mereka memaafkanku.” Ucap ichiya.
Pemain
kabuki adalah harus dari garis keturunan pemain kabuki juga. Jadi ichiya klo
mau bermain kabuki harus masuk ke keluarga pemain kabuki juga.
“baguslah”
sahut kyou tersenyum lega.
“tanpa
menghiraukan pandanan orang terhadapku. Aku akan hidup seperti seolah tak ada
hari esok. Sehingga suatu hari nanti aku akan tunjukkan padamu klo aku bisa
menyamaimu” kata ichiya.
“yah
mau gimana lagi.. aku akan menunggumu.. bagaimanapun juga kau temanku” sahut
kyou tersenyum mendengar ancaman bersahabat ichiya itu. ichiya juga tersenyum
mendengarnya.
Kyounosuke
menghela nafasnya “baiklah… sampaikan salamku untuk ayame-chan” ucap kyou sambil melangkah pergi
Ichiya
heran kenapa kyou malah titip pesan untuk ayame padanya.
“heih?.....
kyounosuke-san…!”panggil ichiya..
Kyou
berbalik dan melihat ichiya.
“ayame
chan.. dia sudah………”
Ayame
pergi ke taman yang ada lampu-lampunya, tempat biasa ia lewati bersama kyou. Ia
teringat pada kyou dan jadi sedih. “sayonara kawamura-kun”
Ayame
lalu melangkah pelan meninggalkan tempat itu.
“AYAME...!!!”
Teriakkan dari suara kyounosuke mengejutkan ayame. Ia berhenti melangkah dan
berbalik.
Disana
Ayame melihat kyou yang sedang berlari ke arahnya.
“kawamura-kun,
ada apa?” kata ayame pelan.
Kyou
tersenyum dan masih terengah-engah setelah berlari menjawab ayame “aku merasa klo aku datang
kesini… aku akan bisa melihatmu.” Ucap kyou tersenyum.
Ayame
memaksakan ikut tersenyum.
“ikutlah
bersamaku sebentar” ucap kyou meraih tangan ayame dan mengajaknya berlari ke
sebuah tempat. Kyou sudah tau perasaan ayame yang sebenarnya dari ichiya jadi
ia memutuskan menemui ayame lagi.
Ichiya
pergi ke rumah keluarga sawayama. Ia bersujud didepan pak sawayama.
“maafkan
aku.. tolong ijinkan aku tinggal disini! Aku akan mulai lagi dari awal! Aku tak
peduli berapa lama akan terwujud atau hanya mendapatkan peran kecil aku ingin
ada dipanggung lagi! Tolong ijinkanlah” mohon ichiya.
Pak
sawayama menatap tajam ichiya yang ada didepannya itu.
“sebagai
orangtua Yuna, aku tak bisa memaafkanmu…. Tapi bagaimanapun juga perasaanku
yang ingin menyerahkan rumah ini padamu tak pernah berubah.” Ucap pak sawayama.
Rumah
yang dimaksud pak sawayama adalah tradisi kabuki rumah todoroki/sawayama.
Ichiya
terkejut dan tak mempercayainya. Ichiya menatap pak sawayama tak percaya.
“jika kau bilang kau akan mulai dari awal
lagi, dan akan bekerja keras, kau harus tinggal dirumah ini.”
“arigatou
gozaimasu!” ucap ichiya membungkuk sekali lagi. “aku akan bekerja keras dengan
segenap kemampuanku!” janji ichiya.
“kau
tak apa-apa dengan ini kan Yuna?” Tanya pak sawayama melirik pintu.
Yuna
yang ketauan sedang menuping segera membuka pintu ruangan ayahnya.
“nona..”
gumam ichiya melihat yuna yang masuk kedalam dan duduk disebelah ayahnya.
“kau
harus tunjukkan padaku klo kau akan tampil dipanggung sekali lagi Hiroki. Aku memutuskan
untuk sekolah keluar negeri. “
“heih?”
ichiya terkejut dengan keputusan yuna.
“aku
akan pergi kedunia dan menemukan sesuatu yang berharga hanya untukku, sesuatu yang
akan kubanggakan saat menunjukkannya padamu hiroki. Jadi.. kau harus lakukan
yang terbaik hiroki.” Ucap yuna.
Ichiya
tersenyum lega yuna tak tenggelam dalam kesedihan lagi dan optimis seperti itu.
Ichiya
keluar ruangan dan bertemu dengan shohei yang sudah menunggunya.
“aku
kira aku bisa bergembira setelah kau sudah pergi, dasar orang yang keras kepala”
sindir shohei.
Ichiya
agak terkejut tapi dengan santai ia menjawabnya “mulai sekarang mari kita
bekerja sama” ucapnya tersenyum.
Guru
Oiwa menengok pak kawamura dirumah sakit. kanjirou ada disanaa juga untuk
menemani pak kawamura.
“jadi
kyounosuke memberi roh juga pada pertunjukkannya?” canda guru Oiwa senang, anak
dari sahabatnya akhirya bisa bermain total.
“iya
dan sangat bagus.” Puji kanjirou.
Semua
tertawa senang dan lega dengan perkembangan ini.
“dengan
ini, masa depan rumah kelaurga Kijimaya ditangan yang tepat.” Kata guru Oiwa.
“tidak
juga.. dia masih butuh bekerja keras” sahut pak kawamura. mereka bertiga lalu
tertawa bersama.
Kyou
mengajak ayame ke atap sebuah gedung. Setelah sampai ia melepaskan genggaman
tangannya.
“ayame
kau pernah mengatakan ini padaku… klo aku akan menjadi seseorang yang memimpin
dunia kabuki kan?”
“hum…
(iya)” angguk ayame tersenyum.
“ayame….
Untukmu juga, aku pasti akan menjadi actor kabuki nomer 1. Hingga suatu hari..
ditempat itu..” kyou menunjukkan sebuah tempat yang terlihat dari atap gedung
itu, yang tak lain gedung pertunjukkan kabuki.
“kabuki-za!”
gumam ayame mengenali gedung itu.
“aku
akan tunjukkan padaku klo aku akan berdiri ditengah panggung itu.”
“hum..”ayame
mengangguk senang.
“dan
aku akan mempersiapkan sebuah kursi special untukmu.” Janji kyou.
“heih?”
“suatu
kursi yang hanya kau bisa mendudukinya untuk selamanya… kursi special yang bernama “selalu
tepat disampingku”
(cie..
cie.. Hihihi)
Ayame
terkejut dan terharu. “kawamura-kun…”
Mereka
saling menatap..
“ayame...
suki da yo!” ucap kyou menyatakan perasaa cintanya untuk kedua kalinya didepan
ayame dan dengan kesungguhan hatinya.
Ayame
tersenyum bahagia.
“atashi
mo… atashi mo daisuki da yo!” ucap ayame yang akhirnya berani menyatakan
perasaannya yang sebenarnya pada kyounosuke.
*(W)atashi mo daisuki da yo = aku juga benar-benar mencintaimu.
Kyou
tersenyum bahagia juga karena untuk pertama kalinya ia mendengar pernyataan
cinta ayame, gadis yang sangat ia cintai.
Ayame berlari ke dalam pelukan kyou
yang langsung dipeluk erat oleh kyou.
Mereka
saling menatap dan kyou pun mencium ayame mesra dan lama…. “Chu….” Kyaaaaaaaaaaa…….
Ngiriiiiiiii…
“mulai
sekarang kita akan selalu bersama selamanya……”
***
TAMAT ***