Jumat, 11 Oktober 2013

Sinopsis : Summer Nude Ep. 9




Mendengar Natsuki kembali ke kotanya, Hanae langsung menyusul pergi ke Minatoku. Ia dan Natsuki langsung berpelukan dengan gembiranya.
Setelah itu Aoi juga datang dan langsung memeluk Natsuki gembira. Habis itu Takashi datang dan berlari siap memeluk natsuki. Tapi natsuki langsung menghalangi Takashi memeluknya. 

“jangan dekat-dekat” tolak Natsuki. Semua langsung tertawa melihat ulah keduanya itu.
“bisakah kita berpelukan?” Tanya Takashi
“no..” jawab natsuki.
“itu hal yang biasa saat pria dan wanita bertemu dan saling memeluk setelah sekian lama tak bertemu” 

“aku tak pernah mendengar itu sebelumnya” sahut Natsuki sambil menepuk kedua pipi Takashi dengan tangannya . Tidak keras seperti menampar loh.
Takashi berpura-pura sakit dan memelas mendekati Hanae. Tapi hanae juga melakukan hal sama seperti yang dilakukan natsuki. Ia langsung menepuk pipi Takashi.

Aoi menghubungi Hikaru untuk bertanya apa HIkaru bisa datang untuk acara penutupan summer itu. tapi hikaru tak menjawabnya.
 


Mereka bertanya pada Natsuki bagaimana pekerjaannya. Natsuki menjawab klo semua temannya baik padanya. Asahi langsung heran karena sebelumnya Natsuki bercerita klo ada masalah.

Asahi : “bukankah sebelumnya kau mengeluh soal pekerjaanmu?”
Natsuki : “iya tapi semua sekarang sudah berbeda.”
Asahi : “aku tak tau klo yakisobamu begitu berpengaruh seperti itu”
Natsuki : “aku bisa masak masakan lain selain Yakisoba”
Hanae dan yang lain heran mendengar pembicaraan keduanya yang sangat akrab itu.
Hanae: “ada apa dengan yakisoba?”

Natsuki : “aku membuat yakisoba ala Aoyama untuk para staf”
“ohh..” ucap Hanae dan Aoi berbarengan.

Aoi masih merasa heran dengan pembicaraan asahi dan Natsuki yang akrab itu.
Aoi: “ apa kalian berdua bertemu di Tokyo?”
Natsuki dan Asahi menggeleng “tidak”
Aoi : “lalu bagiamana kau mengetahuinya Asahi?”

Asahi : “aku berbicara dengannya lewat telepon”
Natsuki : “dia juga mengirimkan pesan bodoh padaku”
Asahi : “kau mengirimkan lebih dulu padaku”
Mereka berdua saling mengejek.

Hanae : “aku tak tau klo kau dapat mengirimkan pesan.”
Asahi tak terima diejek Hanae : “kau mengejekku? Tentu saja aku bisa.”
Hanae silih berganti memperhatikan natsuki dan Asahi. Ia mungkin merasakan ada sesuatu diantara keduanya.


Pulang dari cafĂ© kenji, Natsuki, Hanae dan Aoi berkumpul dirumah Hanae. Aoi bertanya apakah hanae benar-benar melepaskan Asahi. Hanae menjawab klo  ia ingin hubungan keduanya tetap menjadi teman saja, itu yang terbaik buat mereka. 

Hanae menerima sms jawaban dari HIkaru. Aoi langsung terkejut. Kenapa HIkaru menjawab sms dari hanae tapi mengacuhkan sms darinya di acuhkan hikaru sama sekali.
Aoi lalu becerita klo ia sebenarnya sudah putus dengan HIkaru dan betapa HIkaru tak bisa melupakan Hanae.

Aoi bertanya perasaan hanae pada HIkaru seperti apa? Hanae menjawab klo mereka berteman dari sekolah jadi ia sangat dekat dengan HIkaru. Jadi meski sibuk Hikaru tetap menjawab smsnya. 

Natsuki “ jelas terlihat jika seseorang sedang jatuh cinta yaitu meski ia sibuk, ia akan menjawab smsnya”
Hanae langsung cemberut pada natsuki “aku pikir kau ada dipihakku”
Aoi langsung menyahut “oh apa itu berarti juga kau jatuh cinta pada Asahi juga?”
Natsuki terkejut sampai hampir menyemburkan beer yang sedang diteguknya. 

Natsuki “apa??? Bagaimana bisa kau mengatakann itu?”
Aoi :  “maksudku kau bisa menghubungi Asahi meski kau sibuk bekerja kan?”
Hanae terdiam mendengar pembicaraan kedua temannya itu. Ia memang menyadari ada sesuatu antara natsuki dan Asahi. 

Natsuki : “aku tak tau.. ini bukan seperti aku memiliki perasaan pada pria itu.”
Aoi : “pria itu?”
Natsuki : “ya cameramen itu”
Aoi : “Kenapa kau tak bisa memanggil nama Asahi dengan namanya? Anehnya Asahi juga tak pernah memanggilmu dengan namamu”
Hanae dan natsuki terkejut menyadari keanehan itu.

Hanae : “natsuki, aku sekarang bisa menjadi “pendukungmu””
Natsuki langsung grogi : “s.. ss…sudahlah”
Aoi : “ahh… aku pikir akulah yang akan membantu semua orang mendapatkan kebahagiaannya. “

“mengapa begitu?”
“maksudku, jika aku menarik diri dari HIkaru maka Hanae akan bisa bersama HIkaru. Jika hanae menarik diri dari Asahi maka Natsuki akan bisa bersama Asahi. Jadi semua ikatan yang terlepas akan terikat lagi”

“kau terlalu banyak minum” sahut natsuki
“lalu apa yang akan terjadi padamu?” Tanya hanae
“aku akan focus sebagai model dan minta bantuan Natsuki untuk menjagaku di Tokyo.”
“jadi kita harus bekerja sama untuk mengikat semuanya ya” ucap Hanae tersenyum.
“kau terlalu banyak minum juga” ucap natsuki.
“summer akan segera berakhir tapi tak ada satupun dari kita mendapatkan kebahagiaan” kata Aoi
“dia benar” kata hanae.
 


Esok harinya diacara penutupan summer. Natsuki dan secchan sibuk membuat masakan. Natsuki menggoda Hayao yang sedang berkencan dengan Mami.
Semetara itu Asahi mengambil foto teman-temannya. 

“setiap tahun saat restaurant Aoyama ditutup, maka ini symbol akhir summer buat kami. Mungkin ini summer terakhir kami di kota ini. Kami putus asa untuk menelanjangi pertahanan kami. Karena saat ini tak akan abadi dan kami tau itu. ”


Kiyoko dan haruo memutuskan meninggalkan kota untuk menyatukan hubungan mereka berdua. Karena dikota ini,  kakak kiyoko pasti tetap akan menghalangi keduanya.
Asahi terus mengambil foto teman-temannya.
Secchan memberi kata sambutan atas penutupan aoyama. ia berterima kasih pada semua yang setia berkunjung ke aoyama.


Setelah acara selesai dan tamu-tamu sudah pada pulang kecuali hanae cs, natsuki melihat asahi yang menyendiri. Natsuki lalu mendekatinya. “kenapa kau berdiri seorang diri?” Tanya Natsuki.  Asahi memperhatikan Natsuki. 

Natsuki jadi salah tingkat, ia segera berbalik untuk kembali ke restauran “semua sedang bersih-bersih”
“hey.. “ panggil Asahi. Natsuki menoleh “hm?”
“apa kau mau aku mengambil fotomu?” Tanya Asahi
“hah?” Natsuki tak paham maksud Asahi.

“kau harus foto dengan latar pantai”
Natsuki menolak “tidak aku tak butuh itu”
Asahi memaksa Natsuki. Ia menarik natsuki yang tetap tak mau difotonya. “ini moment yang bagus untuk itu”

Natsuki akhirnya pasrah menerimanya. Asahi lalu memberi aba-aba natsuki untuk ke posisi yang bagus.  Asahi terus minta natsuki untuk mundur sampai natsuki terjatuh ke pantai. Asahi langsung mengambil foto Natsukki yang basah kena air laut.  

Natsuki langsung mengibaskan air laut pada asahi yang langsung menyelamatkan kamera kesayangannya. Asahi menaruh kameranya ditempat yang aman lalu ia mengejaar natsuki yang berlari menghindari.. ohhh.. so sweet…
Mereka berdua saling tarik menarik saling menjatuhkan. Asahi dan natsuki terlihat sangat senang.
 
Dari restaurant aoyama, hanae memperhatikan keduanya yang terlihat sangat bahagia itu. Takashi datang mendekati hanae yang langsung berpura-pura sibuk.

“sejak natsuki datang pertama kali dipantai ini, ekspresi wajah asahi sangat spontan saat bersama Natsuki. Aku rasa aku belum pernah melihat ekspresi itu darinya saat ia bersamaku. Aku bisa merasakan suatu takdir antara mereka berdua. Bukankah manusia membuat semuanya jadi rumit?”

“rumit?” tanya takashi.
“meski aku berpikir aku sudah  sudah selesai dengannya, tapi saat aku melihat dia terlihat bahagia dengan oranng lain.. membuat depresi saja. Sungguh tak masuk akal”
“itu hal yang wajar.. kau kan manusia” sahut takashi bercanda. Hanae tersenyum mendengar jawaban Takashi itu. “aku yakin kau juga punya seseorang yang kau perlihatkan ekpresi wajah spontanmu.”
“ehh?”
“oh maksudku bukan aku..” jawab takashi tersenyum dan hanae juga ikut tersenyum.


Mereka lalu melanjutkan pergi ke Minatoku. Hanae  tak melihat natsuki bergabung dengan mereka, secchan bilang klo natsuki masih di aoyama untuk mengasah pisau. Hanae mendekati Asahi yang sedang bermain billiard bersama Aoi dan Takashi.
“hey asahi..” panggil hanae. Asahi menengok pada Hanae. “natsuki memintamu datang ke Aoyama.”
“untuk apa?” Tanya asahi
“aku tak tau… ada yang ingin dibicarakan denganmu.” Kata hanae berbohong.
“oke.. “ sahut Asahi “takashi aku pergi dulu” pamitnya.


Asahi pergi menemui Natsuki yang sedang mengasah pisau. Ia tak menyadari klo ia sudah dikerjai oleh Hanae.
Natsuki terkejut melihat Asahi datang ke Aoyama “ada apa?”

“apa yang ingin kau katakan?” Tanya Asahi
“mengatakan apa?”
“hanae bilang kau mencariku.” Sahut Asahi
“aku mencarimu?” natsuki heran karena ia tak mencari Asahi
“apa ? kau tidak mencariku? Sepertinya terjadi kesalahpahaman” kata Asahi sambil melangkah pergi.  

 Natsuki menangkap ada yang aneh dengan semua ini.
“tunggu” panggil natsuki. Asahi menghentikan langkahnya. “ya?”
“bisakah aku minta bantuan?”
“bantuan apa?” Tanya asahi
“bisakah kau foto aku?”
“foto?”
“iya.. yang serius kali ini” pinta natsuki.

Natsuki ternyata minta Asahi mengambil foto aoyama restaurant dan bukan foto dirinya. Natsuki menatap tempat yang penuh kenangan itu. Asahi memperhatikan wajah Natsuki yang terlihat sedih itu. Mengetahui asahi memperhatikannya, natsuki langsung menoleh pada Asahi.
“kau sudah selesai?”
“ya”
“thanks”
“kau terlihat seperti seseorang yang tak akan kembali lagi” kata Asahi
“mungkin akan begitu” jawab Natsuki
“heih?”
“kau tak akan tau apa yang akan terjadi nanti” sahut Natsuki melamun menatap aoyama.

Asahi terus memperhatikan Natsuki. “bertemu semuanya dan datang kesini.. mungkin ini terakhir kalinya”
Asahi terkejut. “itu tak mungkin terjadi” senyumnya
“kau tak akan pernah tau” sahut Natsuki yang langsung membuat Asahi bengong..

“maksudku, 3 bulan lalu, aku tak menyangka diriku akan berdiri disini seperti aku sekarang. Klo aku juga akan berhenti bekerja dan pindah ke tempat yang baru. Bahkan aku sempat berharap jadi ibu rumah tangga juga. Tapi.. aku bahagia aku berada disini… dunia summer ini.”

Natsuki menoleh pada Asahi yang terdiam mendengar kata-kata natsuki itu “ayo kita pergi” ajak Natsuki.
Asahi dan Natsuki berjalan tapi kemudian Natsuki berhenti untuk menatap Aoyama lagi. Asahi diam-siam mengambil foto Natsuki yang sedang menatap Aoyama.

Ditempat lain aoi bertanya apa tindakan hanae itu hal yang terbaik dengan mencomblangi natsuki dan asahi itu.  hanae bilang itu seperti perkataan Aoi untuk menyatukan semua yang sudah terlepas.


Natsuki dan asahi kembali ke minatoku. Natsuki langsung menatap hanae dengan penuh isyarat klo ia tau apa yang sudah diperbuat Hanae.
Hanae tersenyum. Lalu ia pergi keluar setelah membaca sms. Melihat hanae yang keluar Aoi yakin klo hikaru akan pulang, itu instingnya.


Hanae pergi ke stasiun menunggu kereta yang akan datang.  Saat sebuah kereta datang, hanae langsung bangkit berdiri. Satu persatu penumpang keluar dari kereta. Sampai akhirnya hikaru keluar dari gerbangnya. 

Hanae langsung tersenyum menyambut Hikaru.
“sudah lama tak bertemu ya” kata Hanae
“iya” sahut hikaru tersenyum
“berani beraninya kau memerintahku untuk datang menjemputmu hah?”
Hikaru menatap jam tangannya “aku hanya punya waktu 10 menit lagi” 

“heihhh?” Hanae terkejut karena mengira Hikaru akan lama disana.
“aku harus kembali dengan kereta yang terakhir” jawab Hikaru.
Mereka tetap berdiri dan saling menatap. Hanae tiba-tiba tertawa “bercandamu sangat jelek”
“aku serius” jawab Hikaru. Hanae terdiam menatap hikaru lagi. 
“lalu mengapa kau kembali?”
“aku datang untuk bertemu denganmu” sahut Hikaru. Hanae terkejut mendengar hikaru yang blak-blakkan seperti itu.
“aku ingin bertemu denganmu, meski hanya untuk 10 menit.” Ucap Hikaru yang sangat rindu Hanae setelah beberapa bulan tak bertemu itu.
Mereka lalu berjalan-jalan disekitar stasiun misaki. 

“kau tak punya banyak waktu kan? Hikaru, kau selalu datangg diwaktu yang tepat. ”
“benarkah?”
“ya.. aku ingin mengatakan sesuatu padamu”
“apa itu? Aku akan mendengarkanmu” ucap hikaru lembut penuh pengertian.
Hanae menggelengkan kepalanya “ahh itu tak bisa diungkapkan dalam 10 menit”
“maaf “ kata Hikaru. 


Pengumuman kedatang kereta terakhir terdengar distasiun misaki.
“10 menit itu sangat singkat ya” ucap pelan Hanae yang agak kedinginan dengan udara malam.  Hikaru hanya terdiam seperti memikirkan sesuatu “kau datang jauh-jauh kesini. Mengapa kau tak  pulang kesana besok saja?” bujuk hanae.

Hikaru menoleh pada Hanae “maaf, aku harus pergi” katanya dengan suara berat.
“aku tau itu” sahut hanae melangkah melewati Hikaru.
Hikaru menyusulnya “maaf” katanya lagi
“kau datang kesini dan hanya berkata “maaf””
Mereka berhenti didepan garis batas kereta dan stasiun 

Hikaru menghadap Hanae “bisakah kau memberiku 10 detik saja?”
“10 detik?” hanae lalu menghitung dengan jarinya “1,2,3..” 

belum selesai ia menghitung hikaru menariknya kedalam pelukannya. Hikaru memeluk hanae erat. Hanae hanya terdiam tak menolaknya. 

Hikaru lalu melepaskan pelukannya. Tapi ia segera mencium hanae dengan mesranya. Hanae juga tak menghindarinya, dan hanya terdiam. 

Bel kereta berbunyi, tanpa kata-kata hikaru segera naik kereta meninggalkan hanae yang masih shock setelah dicium hikaru.
Perlahan-lahan kereta yang dinaiki Hikaru berlalu dari stasiun misaki. Didalamnya HIkaru juga shock dengan keberaniannya mencium Hanae.

Hanae berbalik tersadar dari lamunannya dan melihat kereta yang membawa Hikaru pergi. Perlahan-lahan Hanae tersenyum sendiri melihat kereta itu.
 


Aoi depresi di minatoku setelah Hanae pergi. Ternyata hikaru ke kota itu adalah gara-gara aoi memberi tahu Hikaru klo hanae sedang depresi dan butuh bantuan. Jadi meski hikaru tak punya waktu panjang tapi tetap ia datang menemui Hanae. 

Aoi lakukan itu untuk mencomblangi keduanya. Meski begitu ia sedih karena HIkaru selama ini tak pernah menjawab smsnya. Tapi begitu nama Hanae disebut, hikaru langsung bertindak. 

Pulang ke rumahnya Asahi membuka hasil foto yang diambilnya dalam laptopnya. Ia menatap wajah natsuki yang diam-diam diambilnya. Ia teringat kata-kata Natsuki yang mengatakan klo mungkin ini saat terakhir ia datang ke aoyama. Asahi teringat sesuatu dan ia beranjak pergi.


Diminatoku tempatnya menginap, natsuki gelisah tak bisa tidur jadi ia pergi ke minatoku.
Asahi ternyata pergi ke Minatoku mencari Natsuki. Ia mencoba membuka pintu depan Minatoku tapi tak bisa. Ia mencoba pintu samping tapi tak bisa. 

Asahi lalu pergi ke Aoyama.  ia melihat seseorang yang dikenalnya sedang menulis sesuatu dipasir. Ya dia adalah natsuki. Ia sangat sedih menatap punggung natsuki. Tapi kemudian tertawa sedih menatap tingkah natsuki itu.

Natsuki terkejut saat melihat Asahi ada disana “apa yang kau lakukan?”
“aku datang untuk melihat kura-kura yang akan bertelur” *natsuki seperti kura-kura yang menggali pasir untuk telurnya.

Asahi mendekati natsuki, dan natsuki langsung berteriak menyiramkan pasir pada Asahi.  asahi yang langsung tertawa melihat tingkah tomboy natsuki itu “hentikan”
“bodoh” sahut Natsuki
“aku membawa foto yang tadi pagi. Ini mungkin saat terakhirmu disini kan?” natsuki terdiam
“sebenarnya, yang kau tulis itu, besok akan hilang juga”
“aku tak peduli”sahut natsuki
“baiklah.. good luck. Aku tinggal ini disini”

“hey jangan hanya memberi semangat tapi kau bantu aku”
“itu tak berguna untuk kulakukan” tolak Asahi
“itu tak berguna jika aku tak menyelesaikannya.” Sahut natsuki dan menarik tangan Asahi untuk membantunya. Terpaksa Asahi membantu Natsuki merangkai kata-kata dengan pasir pantai didepan aoyama. 

Karena kecapean Natsuki merebahkan punggungnya dipantai. Asahi juga merebahkan tubuhnya disisi natsuki.
“bintang disini sangat indah” gumam Natsuki
“kau harus mengingatnya selamanya” ucap pelan Asahi.
“kau benar” sahut Natsuki. Tiba-tiba ia bangun dari rebahannya. “sebenarnya ada 1 hal yang ingin kulakukan”


Natsuki mengajak Asahi menyalakan kembang api kecil di Minatoku. Kembang apinya sangat lama jadi susah menyala. Mereka terus berbicara berbagai hal. Sepertinya tak mau berpisah saja.  Natsuki mengatakan klo ini summer yang terbaik untuknya. 

Natsuki lalu mau mengambil kembang api terakhirnya. Saat tangannya akan meraih kembang api itu. Tangan Asahi langsung memegangi tangan Natsuki.
Natsuki terkejut menatap Asahi dengan gugup.  Asahi juga sepertinya gugup dan tak berani menatap mata natsuki langsung.


“apa menurutmu kembang api ini akan menyala tahun depan?” ucap asahi.
“heih? Ohh kembang api ini.. tergantung karmamu” sahut Natsuki mencoba menenangkan dirinya. 

“so… bagaimana klo menyalakan kembang itu brsama-sama tahun depan?” Tanya Asahi
“heih?” Natsuki menatap Asahi yang sedang menatapnya juga. Asahi menunjuk pada kembang api itu “kembang apinya”

“tak masalah” sahut natsuki tersenyum
“kau sudah menyetujuinya ” kata Asahi menegaskan
“iya..”
“itu  janji” kata Asahi
“iya”
“kau akan datang lagi tahun depan” kata Asahi menegaskan lagi
“hezz.. iya! Aku sudah mengatakannya” jawab natsuki.
Asahi lalu pamit untuk pulang “sampai jumpa lagi”
“ya.. sampai jumpa lagi”
Asahi belum beranjak juga dari tempatnya berdiri meski sudah pamit.

“oyasumi..” kata Asahi
“oyasumi” sahut Natsuki. Asahi berbalik dan melangkah pergi.
“asahi” teriak natsuki. Asahi segera berbalik “apa?”
“terima kasih atas fotonya..”
“umm”
“aku suka fotonya Asaahi” kata natsuki mencoba bercanda dengan menyebut nama panggung asahi. “terus berusaha dan jadilah cameramen terkenal”

“thank you “ sahut Asahi tersenyum dan berbalik melanjutkan langkahnya. 

Tapi bebrapa langkah ia langsung berhenti dan menoleh lagi.. wahhh.. tak mau berpisah ya… hehehe
Natsuki memperhatikan Asahi yang menoleh lagi padanya itu “aku juga suka yakisobamu, Natsuki “ *ini pertama kalinya mereka saling menyebutkan nama. Jadi kau harus jadi chef hebat”

“aku tau.. lain kali datang dan cobalah makanan itali”
“apakah lebih enak dari yakisoba” canda asahi “aku akan datang
“aku tak akan menghilangkan harapanku. Aku akan menunggu”
“aku juga tak akan menghilangkan harapanku, aku akan mencobanya” sahut Asahi dan Asahi lalu pamit dan melangkah pulang.
 


Secchan datang ke aoyama dan melihat tulisan pasir yang sudah dibuat natsuki semalam.
“aku akan selalu menjadi penghuni Aoyama dan minatoku. Terima kasih untuk summer terbaik yang pernah kurasakan”
Secchan tertawa bahagia.

Natsuki pulang ke Tokyo dan memajang foto restaurant aoyama.
Hanae akhirnya bekerja di rumah perawatan orang tua (rumah jompo).
Asahi juga akhirnya pergi ketokyo.





1 komentar:

  1. wow
    uda timbul benih cinta
    thank you y mba
    uda posting

    d tnggu k lanjtn y

    BalasHapus