Mendengar
Natsuki kembali ke kotanya, Hanae langsung menyusul pergi ke Minatoku. Ia dan
Natsuki langsung berpelukan dengan gembiranya.
Setelah
itu Aoi juga datang dan langsung memeluk Natsuki gembira. Habis itu Takashi
datang dan berlari siap memeluk natsuki. Tapi natsuki langsung menghalangi
Takashi memeluknya.
“jangan
dekat-dekat” tolak Natsuki. Semua langsung tertawa melihat ulah keduanya itu.
“bisakah
kita berpelukan?” Tanya Takashi
“no..”
jawab natsuki.
“itu
hal yang biasa saat pria dan wanita bertemu dan saling memeluk setelah sekian
lama tak bertemu”
“aku
tak pernah mendengar itu sebelumnya” sahut Natsuki sambil menepuk kedua pipi
Takashi dengan tangannya . Tidak keras seperti menampar loh.
Takashi
berpura-pura sakit dan memelas mendekati Hanae. Tapi hanae juga melakukan hal
sama seperti yang dilakukan natsuki. Ia langsung menepuk pipi Takashi.
Aoi
menghubungi Hikaru untuk bertanya apa HIkaru bisa datang untuk acara penutupan
summer itu. tapi hikaru tak menjawabnya.
Mereka
bertanya pada Natsuki bagaimana pekerjaannya. Natsuki menjawab klo semua
temannya baik padanya. Asahi langsung heran karena sebelumnya Natsuki bercerita
klo ada masalah.
Asahi
: “bukankah sebelumnya kau mengeluh soal pekerjaanmu?”
Natsuki
: “iya tapi semua sekarang sudah berbeda.”
Asahi
: “aku tak tau klo yakisobamu begitu berpengaruh seperti itu”
Natsuki
: “aku bisa masak masakan lain selain Yakisoba”
Hanae
dan yang lain heran mendengar pembicaraan keduanya yang sangat akrab itu.
Hanae:
“ada apa dengan yakisoba?”
Natsuki
: “aku membuat yakisoba ala Aoyama untuk para staf”
“ohh..”
ucap Hanae dan Aoi berbarengan.
Aoi
masih merasa heran dengan pembicaraan asahi dan Natsuki yang akrab itu.
Aoi:
“ apa kalian berdua bertemu di Tokyo?”
Natsuki
dan Asahi menggeleng “tidak”
Aoi
: “lalu bagiamana kau mengetahuinya Asahi?”
Asahi
: “aku berbicara dengannya lewat telepon”
Natsuki
: “dia juga mengirimkan pesan bodoh padaku”
Asahi
: “kau mengirimkan lebih dulu padaku”
Mereka
berdua saling mengejek.
Hanae
: “aku tak tau klo kau dapat mengirimkan pesan.”
Asahi
tak terima diejek Hanae : “kau mengejekku? Tentu saja aku bisa.”
Hanae
silih berganti memperhatikan natsuki dan Asahi. Ia mungkin merasakan ada
sesuatu diantara keduanya.
Pulang
dari café kenji, Natsuki, Hanae dan Aoi berkumpul dirumah Hanae. Aoi bertanya
apakah hanae benar-benar melepaskan Asahi. Hanae menjawab klo ia ingin hubungan keduanya tetap menjadi
teman saja, itu yang terbaik buat mereka.
Hanae
menerima sms jawaban dari HIkaru. Aoi langsung terkejut. Kenapa HIkaru menjawab
sms dari hanae tapi mengacuhkan sms darinya di acuhkan hikaru sama sekali.
Aoi
lalu becerita klo ia sebenarnya sudah putus dengan HIkaru dan betapa HIkaru tak
bisa melupakan Hanae.
Aoi
bertanya perasaan hanae pada HIkaru seperti apa? Hanae menjawab klo mereka
berteman dari sekolah jadi ia sangat dekat dengan HIkaru. Jadi meski sibuk
Hikaru tetap menjawab smsnya.
Natsuki
“ jelas terlihat jika seseorang sedang jatuh cinta yaitu meski ia sibuk, ia
akan menjawab smsnya”
Hanae
langsung cemberut pada natsuki “aku pikir kau ada dipihakku”
Aoi
langsung menyahut “oh apa itu berarti juga kau jatuh cinta pada Asahi juga?”
Natsuki
terkejut sampai hampir menyemburkan beer yang sedang diteguknya.
Natsuki
“apa??? Bagaimana bisa kau mengatakann itu?”
Aoi
: “maksudku kau bisa menghubungi Asahi
meski kau sibuk bekerja kan?”
Hanae
terdiam mendengar pembicaraan kedua temannya itu. Ia memang menyadari ada
sesuatu antara natsuki dan Asahi.
Natsuki
: “aku tak tau.. ini bukan seperti aku memiliki perasaan pada pria itu.”
Aoi
: “pria itu?”
Natsuki
: “ya cameramen itu”
Aoi
: “Kenapa kau tak bisa memanggil nama Asahi dengan namanya? Anehnya Asahi juga
tak pernah memanggilmu dengan namamu”
Hanae
dan natsuki terkejut menyadari keanehan itu.
Hanae
: “natsuki, aku sekarang bisa menjadi “pendukungmu””
Natsuki
langsung grogi : “s.. ss…sudahlah”
Aoi
: “ahh… aku pikir akulah yang akan membantu semua orang mendapatkan
kebahagiaannya. “
“mengapa
begitu?”
“maksudku,
jika aku menarik diri dari HIkaru maka Hanae akan bisa bersama HIkaru. Jika
hanae menarik diri dari Asahi maka Natsuki akan bisa bersama Asahi. Jadi semua
ikatan yang terlepas akan terikat lagi”
“kau
terlalu banyak minum” sahut natsuki
“lalu
apa yang akan terjadi padamu?” Tanya hanae
“aku
akan focus sebagai model dan minta bantuan Natsuki untuk menjagaku di Tokyo.”
“jadi
kita harus bekerja sama untuk mengikat semuanya ya” ucap Hanae tersenyum.
“kau
terlalu banyak minum juga” ucap natsuki.
“summer
akan segera berakhir tapi tak ada satupun dari kita mendapatkan kebahagiaan”
kata Aoi
“dia
benar” kata hanae.
Esok
harinya diacara penutupan summer. Natsuki dan secchan sibuk membuat masakan.
Natsuki menggoda Hayao yang sedang berkencan dengan Mami.
Semetara
itu Asahi mengambil foto teman-temannya.
“setiap
tahun saat restaurant Aoyama ditutup, maka ini symbol akhir summer buat kami.
Mungkin ini summer terakhir kami di kota ini. Kami putus asa untuk menelanjangi
pertahanan kami. Karena saat ini tak akan abadi dan kami tau itu. ”
Kiyoko
dan haruo memutuskan meninggalkan kota untuk menyatukan hubungan mereka berdua.
Karena dikota ini, kakak kiyoko pasti
tetap akan menghalangi keduanya.
Asahi
terus mengambil foto teman-temannya.
Secchan
memberi kata sambutan atas penutupan aoyama. ia berterima kasih pada semua yang
setia berkunjung ke aoyama.
Setelah
acara selesai dan tamu-tamu sudah pada pulang kecuali hanae cs, natsuki melihat
asahi yang menyendiri. Natsuki lalu mendekatinya. “kenapa kau berdiri seorang
diri?” Tanya Natsuki. Asahi
memperhatikan Natsuki.
Natsuki
jadi salah tingkat, ia segera berbalik untuk kembali ke restauran “semua sedang
bersih-bersih”
“hey..
“ panggil Asahi. Natsuki menoleh “hm?”
“apa
kau mau aku mengambil fotomu?” Tanya Asahi
“hah?”
Natsuki tak paham maksud Asahi.
“kau
harus foto dengan latar pantai”
Natsuki
menolak “tidak aku tak butuh itu”
Asahi
memaksa Natsuki. Ia menarik natsuki yang tetap tak mau difotonya. “ini moment
yang bagus untuk itu”
Natsuki
akhirnya pasrah menerimanya. Asahi lalu memberi aba-aba natsuki untuk ke posisi
yang bagus. Asahi terus minta natsuki
untuk mundur sampai natsuki terjatuh ke pantai. Asahi langsung mengambil foto
Natsukki yang basah kena air laut.
Natsuki
langsung mengibaskan air laut pada asahi yang langsung menyelamatkan kamera
kesayangannya. Asahi menaruh kameranya ditempat yang aman lalu ia mengejaar
natsuki yang berlari menghindari.. ohhh.. so sweet…
Mereka
berdua saling tarik menarik saling menjatuhkan. Asahi dan natsuki terlihat
sangat senang.
Dari restaurant aoyama, hanae memperhatikan keduanya yang
terlihat sangat bahagia itu. Takashi datang mendekati hanae yang langsung
berpura-pura sibuk.
“sejak natsuki datang pertama kali dipantai ini, ekspresi
wajah asahi sangat spontan saat bersama Natsuki. Aku rasa aku belum pernah
melihat ekspresi itu darinya saat ia bersamaku. Aku bisa merasakan suatu takdir
antara mereka berdua. Bukankah manusia membuat semuanya jadi rumit?”
“rumit?” tanya takashi.
“meski aku berpikir aku sudah
sudah selesai dengannya, tapi saat aku melihat dia terlihat bahagia
dengan oranng lain.. membuat depresi saja. Sungguh tak masuk akal”
“itu hal yang wajar.. kau kan manusia” sahut takashi
bercanda. Hanae tersenyum mendengar jawaban Takashi itu. “aku yakin kau juga
punya seseorang yang kau perlihatkan ekpresi wajah spontanmu.”
“ehh?”
“oh maksudku bukan aku..” jawab takashi tersenyum dan hanae
juga ikut tersenyum.
“hey
asahi..” panggil hanae. Asahi menengok pada Hanae. “natsuki memintamu datang ke
Aoyama.”
“untuk
apa?” Tanya asahi
“aku
tak tau… ada yang ingin dibicarakan denganmu.” Kata hanae berbohong.
“oke..
“ sahut Asahi “takashi aku pergi dulu” pamitnya.
Asahi
pergi menemui Natsuki yang sedang mengasah pisau. Ia tak menyadari klo ia sudah
dikerjai oleh Hanae.
Natsuki
terkejut melihat Asahi datang ke Aoyama “ada apa?”
“apa
yang ingin kau katakan?” Tanya Asahi
“mengatakan
apa?”
“hanae
bilang kau mencariku.” Sahut Asahi
“aku
mencarimu?” natsuki heran karena ia tak mencari Asahi
“apa
? kau tidak mencariku? Sepertinya terjadi kesalahpahaman” kata Asahi sambil
melangkah pergi.
Natsuki menangkap ada
yang aneh dengan semua ini.
“tunggu”
panggil natsuki. Asahi menghentikan langkahnya. “ya?”
“bisakah
aku minta bantuan?”
“bantuan
apa?” Tanya asahi
“bisakah
kau foto aku?”
“foto?”
“iya..
yang serius kali ini” pinta natsuki.
Natsuki
ternyata minta Asahi mengambil foto aoyama restaurant dan bukan foto dirinya.
Natsuki menatap tempat yang penuh kenangan itu. Asahi memperhatikan wajah
Natsuki yang terlihat sedih itu. Mengetahui asahi memperhatikannya, natsuki
langsung menoleh pada Asahi.
“kau
sudah selesai?”
“ya”
“thanks”
“kau
terlihat seperti seseorang yang tak akan kembali lagi” kata Asahi
“mungkin
akan begitu” jawab Natsuki
“heih?”
“kau
tak akan tau apa yang akan terjadi nanti” sahut Natsuki melamun menatap aoyama.
Asahi terus memperhatikan Natsuki. “bertemu semuanya dan datang kesini..
mungkin ini terakhir kalinya”
Asahi
terkejut. “itu tak mungkin terjadi” senyumnya
“kau
tak akan pernah tau” sahut Natsuki yang langsung membuat Asahi bengong..
“maksudku,
3 bulan lalu, aku tak menyangka diriku akan berdiri disini seperti aku
sekarang. Klo aku juga akan berhenti bekerja dan pindah ke tempat yang baru.
Bahkan aku sempat berharap jadi ibu rumah tangga juga. Tapi.. aku bahagia aku
berada disini… dunia summer ini.”
Natsuki
menoleh pada Asahi yang terdiam mendengar kata-kata natsuki itu “ayo kita
pergi” ajak Natsuki.
Asahi
dan Natsuki berjalan tapi kemudian Natsuki berhenti untuk menatap Aoyama lagi.
Asahi diam-siam mengambil foto Natsuki yang sedang menatap Aoyama.
Ditempat
lain aoi bertanya apa tindakan hanae itu hal yang terbaik dengan mencomblangi
natsuki dan asahi itu. hanae bilang itu
seperti perkataan Aoi untuk menyatukan semua yang sudah terlepas.
Natsuki
dan asahi kembali ke minatoku. Natsuki langsung menatap hanae dengan penuh
isyarat klo ia tau apa yang sudah diperbuat Hanae.
Hanae
tersenyum. Lalu ia pergi keluar setelah membaca sms. Melihat hanae yang keluar
Aoi yakin klo hikaru akan pulang, itu instingnya.
Hanae
pergi ke stasiun menunggu kereta yang akan datang. Saat sebuah kereta datang, hanae langsung
bangkit berdiri. Satu persatu penumpang keluar dari kereta. Sampai akhirnya
hikaru keluar dari gerbangnya.
Hanae langsung tersenyum menyambut Hikaru.
“sudah
lama tak bertemu ya” kata Hanae
“iya”
sahut hikaru tersenyum
“berani
beraninya kau memerintahku untuk datang menjemputmu hah?”
Hikaru
menatap jam tangannya “aku hanya punya waktu 10 menit lagi”
“heihhh?”
Hanae terkejut karena mengira Hikaru akan lama disana.
“aku
harus kembali dengan kereta yang terakhir” jawab Hikaru.
Mereka
tetap berdiri dan saling menatap. Hanae tiba-tiba tertawa “bercandamu sangat
jelek”
“aku
serius” jawab Hikaru. Hanae terdiam menatap hikaru lagi.
“lalu
mengapa kau kembali?”
“aku
datang untuk bertemu denganmu” sahut Hikaru. Hanae terkejut mendengar hikaru
yang blak-blakkan seperti itu.
“aku
ingin bertemu denganmu, meski hanya untuk 10 menit.” Ucap Hikaru yang sangat
rindu Hanae setelah beberapa bulan tak bertemu itu.
Mereka
lalu berjalan-jalan disekitar stasiun misaki.
“kau
tak punya banyak waktu kan? Hikaru, kau selalu datangg diwaktu yang tepat. ”
“benarkah?”
“ya..
aku ingin mengatakan sesuatu padamu”
“apa
itu? Aku akan mendengarkanmu” ucap hikaru lembut penuh pengertian.
Hanae
menggelengkan kepalanya “ahh itu tak bisa diungkapkan dalam 10 menit”
“maaf
“ kata Hikaru.
Pengumuman kedatang kereta terakhir terdengar distasiun misaki.
“10
menit itu sangat singkat ya” ucap pelan Hanae yang agak kedinginan dengan udara
malam. Hikaru hanya terdiam seperti
memikirkan sesuatu “kau datang jauh-jauh kesini. Mengapa kau tak pulang kesana besok saja?” bujuk hanae.
Hikaru
menoleh pada Hanae “maaf, aku harus pergi” katanya dengan suara berat.
“aku
tau itu” sahut hanae melangkah melewati Hikaru.
Hikaru
menyusulnya “maaf” katanya lagi
“kau
datang kesini dan hanya berkata “maaf””
Mereka
berhenti didepan garis batas kereta dan stasiun
Hikaru
menghadap Hanae “bisakah kau memberiku 10 detik saja?”
“10
detik?” hanae lalu menghitung dengan jarinya “1,2,3..”
belum selesai ia
menghitung hikaru menariknya kedalam pelukannya. Hikaru memeluk hanae erat.
Hanae hanya terdiam tak menolaknya.
Hikaru lalu melepaskan pelukannya. Tapi ia
segera mencium hanae dengan mesranya. Hanae juga tak menghindarinya, dan hanya
terdiam.
Bel kereta berbunyi, tanpa kata-kata hikaru segera naik kereta
meninggalkan hanae yang masih shock setelah dicium hikaru.
Perlahan-lahan
kereta yang dinaiki Hikaru berlalu dari stasiun misaki. Didalamnya HIkaru juga
shock dengan keberaniannya mencium Hanae.
Hanae
berbalik tersadar dari lamunannya dan melihat kereta yang membawa Hikaru pergi.
Perlahan-lahan Hanae tersenyum sendiri melihat kereta itu.
Aoi
depresi di minatoku setelah Hanae pergi. Ternyata hikaru ke kota itu adalah
gara-gara aoi memberi tahu Hikaru klo hanae sedang depresi dan butuh bantuan.
Jadi meski hikaru tak punya waktu panjang tapi tetap ia datang menemui Hanae.
Aoi
lakukan itu untuk mencomblangi keduanya. Meski begitu ia sedih karena HIkaru
selama ini tak pernah menjawab smsnya. Tapi begitu nama Hanae disebut, hikaru
langsung bertindak.
Pulang
ke rumahnya Asahi membuka hasil foto yang diambilnya dalam laptopnya. Ia
menatap wajah natsuki yang diam-diam diambilnya. Ia teringat kata-kata Natsuki
yang mengatakan klo mungkin ini saat terakhir ia datang ke aoyama. Asahi
teringat sesuatu dan ia beranjak pergi.
Diminatoku
tempatnya menginap, natsuki gelisah tak bisa tidur jadi ia pergi ke minatoku.
Asahi
ternyata pergi ke Minatoku mencari Natsuki. Ia mencoba membuka pintu depan
Minatoku tapi tak bisa. Ia mencoba pintu samping tapi tak bisa.
Asahi
lalu pergi ke Aoyama. ia melihat
seseorang yang dikenalnya sedang menulis sesuatu dipasir. Ya dia adalah
natsuki. Ia sangat sedih menatap punggung natsuki. Tapi kemudian tertawa sedih
menatap tingkah natsuki itu.
Natsuki
terkejut saat melihat Asahi ada disana “apa yang kau lakukan?”
“aku
datang untuk melihat kura-kura yang akan bertelur” *natsuki seperti kura-kura
yang menggali pasir untuk telurnya.
Asahi
mendekati natsuki, dan natsuki langsung berteriak menyiramkan pasir pada Asahi.
asahi yang langsung tertawa melihat
tingkah tomboy natsuki itu “hentikan”
“bodoh”
sahut Natsuki
“aku
membawa foto yang tadi pagi. Ini mungkin saat terakhirmu disini kan?” natsuki
terdiam
“sebenarnya,
yang kau tulis itu, besok akan hilang juga”
“aku
tak peduli”sahut natsuki
“baiklah..
good luck. Aku tinggal ini disini”
“hey
jangan hanya memberi semangat tapi kau bantu aku”
“itu
tak berguna untuk kulakukan” tolak Asahi
“itu
tak berguna jika aku tak menyelesaikannya.” Sahut natsuki dan menarik tangan
Asahi untuk membantunya. Terpaksa Asahi membantu Natsuki merangkai kata-kata
dengan pasir pantai didepan aoyama.
Karena
kecapean Natsuki merebahkan punggungnya dipantai. Asahi juga merebahkan
tubuhnya disisi natsuki.
“bintang
disini sangat indah” gumam Natsuki
“kau
harus mengingatnya selamanya” ucap pelan Asahi.
“kau
benar” sahut Natsuki. Tiba-tiba ia bangun dari rebahannya. “sebenarnya ada 1
hal yang ingin kulakukan”
Natsuki
mengajak Asahi menyalakan kembang api kecil di Minatoku. Kembang apinya sangat
lama jadi susah menyala. Mereka terus berbicara berbagai hal. Sepertinya tak
mau berpisah saja. Natsuki mengatakan
klo ini summer yang terbaik untuknya.
Natsuki
lalu mau mengambil kembang api terakhirnya. Saat tangannya akan meraih kembang
api itu. Tangan Asahi langsung memegangi tangan Natsuki.
Natsuki
terkejut menatap Asahi dengan gugup.
Asahi juga sepertinya gugup dan tak berani menatap mata natsuki
langsung.
“apa
menurutmu kembang api ini akan menyala tahun depan?” ucap asahi.
“heih?
Ohh kembang api ini.. tergantung karmamu” sahut Natsuki mencoba menenangkan
dirinya.
“so…
bagaimana klo menyalakan kembang itu brsama-sama tahun depan?” Tanya Asahi
“heih?”
Natsuki menatap Asahi yang sedang menatapnya juga. Asahi menunjuk pada kembang
api itu “kembang apinya”
“tak
masalah” sahut natsuki tersenyum
“kau
sudah menyetujuinya ” kata Asahi menegaskan
“iya..”
“itu janji” kata Asahi
“iya”
“kau
akan datang lagi tahun depan” kata Asahi menegaskan lagi
“hezz..
iya! Aku sudah mengatakannya” jawab natsuki.
Asahi
lalu pamit untuk pulang “sampai jumpa lagi”
“ya..
sampai jumpa lagi”
Asahi
belum beranjak juga dari tempatnya berdiri meski sudah pamit.
“oyasumi..”
kata Asahi
“oyasumi”
sahut Natsuki. Asahi berbalik dan melangkah pergi.
“asahi”
teriak natsuki. Asahi segera berbalik “apa?”
“terima
kasih atas fotonya..”
“umm”
“aku
suka fotonya Asaahi” kata natsuki mencoba bercanda dengan menyebut nama
panggung asahi. “terus berusaha dan jadilah cameramen terkenal”
“thank
you “ sahut Asahi tersenyum dan berbalik melanjutkan langkahnya.
Tapi bebrapa
langkah ia langsung berhenti dan menoleh lagi.. wahhh.. tak mau berpisah ya…
hehehe
Natsuki
memperhatikan Asahi yang menoleh lagi padanya itu “aku juga suka yakisobamu,
Natsuki “ *ini pertama kalinya mereka saling menyebutkan nama. Jadi kau harus
jadi chef hebat”
“aku
tau.. lain kali datang dan cobalah makanan itali”
“apakah
lebih enak dari yakisoba” canda asahi “aku akan datang
“aku
tak akan menghilangkan harapanku. Aku akan menunggu”
“aku
juga tak akan menghilangkan harapanku, aku akan mencobanya” sahut Asahi dan
Asahi lalu pamit dan melangkah pulang.
“aku
akan selalu menjadi penghuni Aoyama dan minatoku. Terima kasih untuk summer
terbaik yang pernah kurasakan”
Secchan
tertawa bahagia.
Natsuki
pulang ke Tokyo dan memajang foto restaurant aoyama.
Hanae
akhirnya bekerja di rumah perawatan orang tua (rumah jompo).
Asahi
juga akhirnya pergi ketokyo.
wow
BalasHapusuda timbul benih cinta
thank you y mba
uda posting
d tnggu k lanjtn y