Selasa, 01 Oktober 2013

Sinopsis : Summer Nude Ep. 5

Dirumahnya Hanae terbayang-bayang pelukannya dengan Asahi. Ia berkata pada Natsuki klo bahu dan dada cowok itu diciptakan pas dengan tubuh cewek jadi begitu pelukan terasa pas dan nyaman. 
Natsuki lalu bertanya apalagi yang dilakukan mereka berdua setelah itu. Apa Hanae pergi ke rumah Asahi atau ke hotel dan semacamnya. Hanae membatahnya dengan malu-malu . lalu natsuki bertanya lagi apa sekarang mereka berdua berarti sudah pacaran? Hanae menjawab ia tak tau karena Asahi tidak mengatakan apa-apa padanya.
Natsuki lalu menyarankan Hanae agar seperti Hikaru yang berpacaran dengan Aoi sekarang ini.  Hanae terkejut karena kan barusan saja Hikaru menyatakan perasaannya padanya. 


Di café bar kenji juga terjadi keributan saat Aoi bercerita pada Kenji, Takashi dan Asahi klo ia berpacaran dengan Hikaru. Asahi menanyakan pada Aoi bukankah keduanya baru bertemu saat bermain air bersama Yuuta itu? Aoi mengiyakan dia bilang klo kita hanya butuh waktu 10 detik untuk jatuh cinta pada seseorang.
Kenji hanya bergumam klo gadis dari luar negeri benar-benar bebas. Mereka lebih terkejut lagi saat Aoi bilang ia yang lebih agresif memeluk Hikaru. Bagi Aoi tak ada peraturan klo gadis tidak boleh agresif lebih dulu.
Aoi pergi meninggalkan ketiganya. Kenji bergumam pelan “aku kira Hikaru menyukai orang lain (hanae)”
Takashi yang mendengarnya jadi penasara “siapa dia? Ayo beritau”
Kenji menggeleng “mungkin hanya perasaanku saja”
 

Hikaru pergi ke studio Asahi untuk foto. Tapi saat diambil gambarnya wajah Hikaru terlihat tegang.  Asahi berusaha mencairkan ketegangan dengan bertanya hubungan Hikaru dan Aoi.
“aku dengar kau berpacaran dengan Aoi?”
“iya karena aku sudah ditolak gadis yang aku sukai. Sebenarnya aku tak ingin menyerah. Tapi aku tau seseorang yang selalu diharapkannya”
“itu tak lucu sama sekali” kata Asahi
“kau akan menjaganya kan?” Tanya hikaru menatap tajam Asahi.
“hah?” Asahi tak mengerti arah pembicaraan Hikaru
“aku bicara tentang hanae.”
“iya… sudah pasti akan kulakukan” jawab Asahi. Hikaru langsung tertunduk sedih. Dengan kata-kata Asahi tadi berarti Asahi sudah mau menerima Hanae maka sebentar lagi pasti hanae akan berpacaran denga Asahi.

“aku percaya ucapanmu” kata Hikaru. Asahi lalu mengambil foto Hikaru. Hikaru protes karena ia tak siap. Asahi menjawab klo instingnya sebagai fotografer mengatakan ia harus ambil foto. Hikaru tersenyum mendengarnya. 


Seorang laki-laki tua datanng ke warung Natsuki. Ia bertanya apa natsuki bukan dari kota ini? Karena ia merasa masakan natsuki seperti bukan dari sini. Ia bertanya dimana setsuko? Natsuki menjawab klo Setsuko sedang tidak bisa bekerja.
Bapak yang sepertinya agak mabuk itu mendekati Natsuki
“apa kau gadis itu?” selidiknya.
“heeh?”
“apa kau gadis yang tak bahagia karena cowoknya kabur itu?”
“apa yang kau katakana hah?” seru natsuki kaget juga jengkel Bapak tua itu menyingung pernikahannya yang batal. Natsuki berkata dengan bahasa yang kurang soan untuk orang tua.

“kau benar-benar tak berguna, kau bicara dengan tidak beretika. Itulah mengapa pria itu meninggalkanmu!” kata bapak itu. Klo aku natsuki ya jelas tersinggunglah. Ini namanya menghina.

Bapak itu bergerak dan tangannya mengenai gelas dimejanya. Air es yang didalam gelas langsung menghuyur celananya. Ia langsung berteriak-teriak sambil mau membuka celananya. Natsuki kaget karena disana juga banyak pelanggan perempuan.
“jangan buka itu disiniiiii!!!” teriak natsuki dan menutup bagian resleting celana bapak itu ddengan nampan kayunya. 

Bapak itu tak menurut ia terus membuka resleting celananya. Asahi datang dan melihat keributan itu.
“apa yang terjadi?” Tanya Asahi heran dengan Natsuki yang berteriak-teriak histeris bersama bapak itu. 

“lakukan sesuatu padanya” ucap natsuki. Asahi melihat bapak-bapak itu “ojisan”( paman).
“oh kau Asahi” bapak itu tertawa senang melihat Asahi.
“hey apa kau tau orang ini?” bisik Natsuki
“baka (bodoh), dia ayahnya hanae” bisik asahi. 
Natsuki  kaget dan berteriak “majideeeee???”
Majide berarti benarkan..? atau sungguh? Di kehidupan nyata sebenarnya ini kata yang sering diucapakan Yamapi saat ia bicara bersama sahabat-sahabatnya.  Ini sudah jadi icon nya yamapi. 
 

Izumi, bapak hanae itu lalu tertidur di café bar Kenji. Ia mendengkur membuat Natsuki risih mendengarnya. Natsuki begitu mendengar nama ayah Hanae Isumi langsung tertawa terbahak-bahak.

“hah namanya Izumi dengan wajah seperti itu?” tawa Natsuki mnunjuk pada Pak Izumi yang tertidur dikursi. Izumi biasanya dipakai untuk anak perempuan.
Asahi langsung menepuk bahu natsuki pelan “jangan keras-keras”
“aku tak peduli klo ia mendengarku” kata natsuki yang masih tak bisa menahan tawanya.
“oh Asahi apa kau sekarang berpacaran dengan hanae?” Tanya Kenji. Sepertinya Kenji mengeraskan suaranya biar bapaknya Hanae mendengar.
Asahi langsung panic, ia menoleh pada bapak hanae yang tertidur “Kenji!”
“jangan kuatir, ia tertidur” sahut kenji

Natsuki usil, ia bangkit dari kursinya dan mendekati bapaknya hanae. “sepertinya dia tak mendengarkan juga”
Asahi bangkit dari kursi mendekati natsuki dan meminta natsuki diam. Hehhe.. keduanya klo bersama tuh serasa bebas banget. Kayak sudah berteman lama.
“so Asahi, apakah kau berarti sudah berpacaran dengan hanae?” Tanya Kenji. Asahi dan Natsuki lalu kembali ke tempat duduknya,
“ya.. kami kan bukan anak kecil. Apa hal seperti itu harus dikonfirmasikan?”
“aku rasa tidak.. tapi kau tak bisa menyembunyikannya dari kota ini” sahut Kenji
“benarkah?” gumam Asahi

“ahh.. kau lakukan itu hari ini. Nyatakan padanya hari ini juga” kata natsuki
“itu konyol” sahut Asahi
“mengapa begitu” Tanya natsuki
“ayahnya sedang disini” jawab Asahi
 “dia tertidur”
“aku memakai sandal” kilah Asahi dengan berbagai alasan
“itu tak masalah”
“pesta kembang api juga akan segera mulai”
“sudah kubilang. Itu tak masalah”

“sebenarnya itu masalah” sahut kenji mendengar perdebatan mereka berdua.
“kau sekarang ada di pihaknya kenji?”
“dikota ini cowok cewek menyatakan perasaannya saat festival kembang api. Itu sudah seperti peraturan disini” kata kenji mengambil brosur pesta kembang api. Natsuki mengambil dan membacanya.
“jadi dulu kau dan setsuko juga…”goda natsuki
“iya.. aku malu mengakuinya.. kau membuatku hampir mengatakannya” jawab Kenji malu-malu. Natsuki dan Asahi tertawa.

“aku juga dulu mengalaminya” sahut pak Izumi tiba-tiba.
“ahh dia membuatku jantungan” kata natsuki.
“yahh.. dia mendengar semuanya” gumam Asahi langsung malu kepergok bapaknya hanae.  Ia mengalihkan adanya kearah yang lain.
“dia tak mungkin mendengar semuanya”  kata kenji menenangkan Asahi.
Pak Izumi lalu berkata klo tradisi itu membat pernikahan menjadi bahagia.
Pintu café bar dibuka, hanae masuk dengan garang.
“ayah.. bukankah sudah kubilang jangan muncul dan minum di wilayah terotoriku?!” seru hanae marah

Pak Izumi lalu bilang karena sudah ada yang menjemput maka ia akan  pulang. Tapi setelah mendekati pintu café bar, pak Izumi berbalik lagi dan mendekati Asahi.
“Asahi.. apa kau mau aku melepas biilboard di pantai itu?”
“iya” jawab Asahi mengangguk
“benarkah kau yakin akan itu?” semua terdiam.
Asahi bangkit berdiri dan memohon “iya mohon bantuannya”
Lalu pak izumi dan hanae pergi. Kenji juga berjalan keluar meninggalkan Asahi dan Natsuki
“kau tak akan punya alasan lagi setelah bilbord itu diambil” kata natsuki
“maksudmu?”
“maksudku, kau harus bersama Hanae.”
“iya aku tau itu”
“bagaimana klo kau mengungkapkannya saat festival kembang api? Aku ingin segera menjadikanmu lelaki atau kau akan membuatku jadi penolong asing yang payah”
“penolong asing?”
“aku diangkat untuk membuat kalian berdua bersama”

“sangat baik menolong orang lain.. lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?”
“apa maksudmu?”
“apa kau ingin punya hubungan lagi,atau apakah ada orang yang kau sukai?” Tanya asahi
“sepertinya tidak” sahut Natsuki tapi memikirkan kata-kata Asahi tadi
“benarkah?”
“anggap saja aku lagi nge-charge diriku dan lukaku masih dalam pemulihan”
“tapi kau harus memaksa dirimu untuk melangkah maju atau kau akan berkarat dan lumpuh”
“hah? Dasar kau bodoh” ucap natsuki memukul lengan asahi. Ihhhh.. yamapi dipukul dia terus deh… kan kasian ya…
Mereka tertawa “aku tak ingin mendengar itu darimu” kata Natsuki sambil meminum beernya.
 

Asahi menyaksikan penurunan billboard itu bersama hanae dan pak izumi. Natsuki lewat dan melihat Asahi berdua dengan Hanae melihat bilboard itu
“kasumi yang masih ada dihatiku sebentar lagi akan menghilang bersama perginya billboard ini dari kota ini. Mulai sekarang aku akan melangkah bersama hanae disisiku atau begitulah yang aku pikirkan sekarang.”
Asahi melirik hanae yang ada sisampingnya. Hanae menghela nafas lega melihat billboard wajah Kasumi yang sudah tak Nampak.
Dari jauh natsuki menatap dengan sedih. Natsuki mulai bisa merasakan perasaannya pada Asahi. 



Aoi ternyata menjadi pemenang contest Miss Misaki maka ia menjadi Miss Misaki kedua setelah Kasumi. Ia menjadi model beer milik perusahaan Pak Izumi. Asahi bertugas untuk mengambil foto iklan Aoi itu. 

Hanae berada diluar ruangan foto menunggu sesi pemotretan itu selesai.
Saat istirahat Aoi mendekati Hanae. “hanae-san menurutmu apa yang bisa membuat Hikaru bahagia?” Tanya Aoi. Ia tidak sadar klo hanae adalah wanita yang disukai Hikaru. Ia hanya tau hanae bersahabat dengan Hikaru dari kecil. 

“hikaru?”
“dia bilang padaku klo dia menyukai seorang gadis sangat lama.  Jadi aku harus membuat ini berhasil. “
“apa kau tak masalah dengan itu?” Tanya hanae
“iya. Jika pasangan  mencintai dari pertama maka tak ada yang mencampuri. “
“oh kau benar” sahut Hanae “ tolong jaga Hikaru. Dia orang baik lebih dari penampilannya” pesannya pada Aoi. 


Selesai pengambilan foto Aoi, pak Izumi mendekati Asahi dan meminta Asahi mengambil foto keluarganya yang biasa dilakukan setiap tahunnya. Asahi menolak karena biasanya yang ambil boss studio situ. Pak Izumi mamaksanya.
 
Malam Harinya Hayao adik Hanae terkejut Asahi disuruh ambil foto keluarga. Hayao bilang itu tak mungkin karena pak izumi meninggalkan rumahnya.  Ayah dan ibunya bertengkar hebat gara-gara beda pandangan.

Pak Izumi melihat lumba-lumba dipantai tapi ibunya tak percaya dan mereka bertengkar hebat sampai Pak Izumi pergi dari rumah.
Dirumahnya Hanae bercerita pada Natsuki  meski ayahnya sudah bersama ibuya puluhan tahun , tapi ayahnya slalu menganggap ibunya “orang luar”. Mendengar itu natsuki merasa dia juga orang luar itu.

Pulangnya ke café bar kenji, natsuki melihat ada setsuko yang sedang mempersiapkan bahan untuk dimasak besok. Setsuko mengatakan pada natsuki klo ia sudah akan mulai bekerja di Aoyama lagi. Setsuko minta Natsuki tetap tinggal membantunya di sana.
Natsuki menjawab klo semua orang sudah menanti makanan buatan Setsuko jadi ia sudah tak diperlukan lagi di Aoyama. Setsuko lalu berharap Natsuki setidaknya tetap tinggal disana sampai akhir summer. Natsuki minta waktu untuk memikirkannya. Natsuki terlihat bimbang apalagi akhir-akhir ini dia merasa seperti orang luar ditengah-tengah persahabatan Asahi cs, ditambah perkataan ayah Hanae yang menganggap “pendatang” selalu jadi “pendatang”.



pagi hari, asahi pergi ke pantai untuk mengamati dan mencari lumba-lumba dipantai. Karena sudah lapar ia pergi ke aoyama warung natsuki.
“hah ?! kau pergi ke pantai untuk memotret lumba-lumba?”

“ibu hanae akan memaafkan pak Izumi jika aku dapat membuktikan ada lumba-lumba disini” jawab Asahi
“aku rasa kau tak akan menemukan seekor lumbapun dipantai sini”
“aku coba mempercayainya”
“sebenarnya aku tak ingin membicaraka ayah hanae seperti ini tapi aku tak suka dengan pria yang menggunakan tangan besi dalam rumahnya. Dia bertingkah selalu benar.”
“kau salah persepsi mengenai Pak Izumi”
“benarkah..?”
“menurutmu apakah orang yang peduli dengan dirinya sendiri, mau mengadakan foto keluarga setiap tahun selama 25 tahun  ini?”
“heih?”

“kau tak tau betapa luar biasa bisa dikumpulkan dengan orang yang  sama, pada suatu tempat yang sama dan hari yang sama setiap tahunnya.  Mereka terus melakukannya selama 25 tahun. Itulah mengapa aku tak mau itu berakhir tahun ini.”
“oh begitukah..” natsuki tersenyum mendengar penjelasan asahi.


Haruo pergi kepantai membawa selebaran pembatalan festival dance summer. Ia sedih karena ia sudah berencana dansa dengan kiyoko. Apalagi ditambah kiyoko sedang marah padanya gara-gara ia berbicara dengan Aoi-chan.
Tanpa disangka ia malah bertemu dengan kiyoko disana
“kiyoko-sannnn?”
“Haruoooo.. meski festival dansa summer dibatalkan, tapi cintakku padamu tak pernah batal”
Haruo tersentuh “kiyoko meski festival dansa dibatalkan, tapi hatiku telah berdansa karena aku bertemu dengan dewi musim summer. Gadis tercantik dengan yukata!” seri haruo.
Kiyoka lalu berlari kepelukan haruo.
 

Pulang dari belanja Yukata, hanae bertemu Hikaru dijalan. Hikaru sedang mengirim lamarannya ke Tokyo.
“aku dengar kau sudah punya cewek? Aku benar-benar terkejut” ucap hanae saat mereka pulang bersama
“hezz aku juga” jawab Hikaru tertawa
“apa? Kau juga kaget?”
Hikaru menghentikan langkahnya “aku sudah punya cewek jadi aku tak bisa bersamamu di festiva kembang api tahun ini. Kau selalu menangis setiap tahun karena ia menolakmu kan? Aku akan sangat sibuk sekarang. Jadi aku tak  bisa menemani minum”
“aku akan baik-baik saja” sahut Hanae tersenyum
“benarkah?”
“iya.. tahun ini aku akan baik-baik saja”
“aku harap begitu” kata hikaru tersenyum menatap Hanae. Ia lalu berbalik untuk pulang dulu. Setelah berbalik wajah tersenyum hikaru dan yang tertinggal adalah hikaru yang bersedih. Hanae menatap punggung hikaru dengan sedih.


Saat Natsuki ke rumah hanae dan melihat foto-foto keluarga hanae. gadis itu bercerita klo meski tampilan ayahnya seperti itu tapi sebenarnya ia ayah yang baik dan cinta keluarga. Itulah makanya nama beer yang diproduksi ayahnya diberi nama yang artinya “angin pantai yang membawanya kesini”

Natsuki tertawa mendengar arti beer prooduksi keluarga hanae itu.  Natsuki bilang klo ia iri dengan keluarga hanae. Karena ia tak pernah akan bisa foto keluarga karena hidup terpisah dengan ayahnya. 

Hanae lalu menawarkan Natsuki untuk jadi pengganti ibu nya di foto keluarga itu. Natsuki langsung menolak, ia bilang ia takut dimarahi kameramennya… hehhe asahi maksudnya. Ia memberitahu hanae klo asahi berusaha menyatukan keluarga hanae seperti foto-foto sebelumnya. Natsuki bercanda “mungkin tahun depan ia aka nada difoto keluarga ini juga” katanya tertawa. Hanae langsung tertawa malu



Pak Izumi datang ke warung Aoyama. Ia terlihat sedih sambil menatap laut. Natsuki mengambilkan beer dan memberikannya pada pak Izumi.
“mungkin aku salah melihat lumba-lumba” kata pak izumi lirih.
“lalu apakah kau akan minta maaf pada istrimu?” Tanya natsuki
“itu 2 hal yang berbeda..”

“apa kau tau.. seseorang mencoba mengambil foto lumba-lumba dipantai karena ia percaya ucapanmu. Sepertinya ia pengikut yang menjanjikan. “
Mereka lalu pulang bersama.
“maaf karena aku sudah menganggapmu pendatang ‘orang luar’ meski kau datang ke kota ini untuk menolong kami. “ kata pak izumi.

“tak usah dipikirkan..saya tak tersinggung”
“kapan gadis yang tidak bahagia ini berrencana untuk bahagia?” sindir pak izumi
“seperti kau tau belum agak lama sejak kejadian cowokku meninggalkanku.”
“waktu bukan masalah”
‘tentu saja masalah. Aku barusan berencana untuk menikah. Aku tak mungkin berbalik dan mencari pria lain. “

“mengapa begitu?” Tanya pak izumi
“mengapa? Ya karena itu akan memalukan.. seakan aku tak bisa hidup tanpa laki-laki.”
“aku rasa akan lebih memalukan jika terlalu kuatir pada sesuatu yang sepele. Kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri. Jika kau tak bisa jujur pada dirimu sendiri dengan panorama pantai didepanmu, lalu kemana lagi?”
Natsuki menatap laut memikirkannya.

Pagi harinya Natsuki membawa makan paginya dan pergi ke pantai. Disana sudah ada Asahi duduk menunggu lumba-lumba. Sepertinya natsuki memang mau menemui Asahi tapi ia malu-malu. Jadi ia pura-pura terkejut bertemu Asahi disana.
“ohayoo… “ sapa Asahi
“ahhh.. ohayo.. “ jawab natsuki
“ada apa?”
“aku hanya ingin makan pagi diluar saja”

“makan pagi sambil meneliti lumba-lumba sepertinya akan menyenangkan.” Ucap Asahi. Natsuki mengambil bekalnya dan makan sambil berdiri.
“ahhh.. pak Izumi bilang klo mungkin saja ia salah melihat lumba-lumba dengan lainnya.”
“benarkah? Apa kau serius? Ah benar-benar mengejutkan” Asahi melihat natsuki yang makan agak lama… hehhee.. natsuki jadi tak enak makan sendiri jadi ia memberi makan paginya pada Asahi.

 
Asahi lalu menyuruh natsuki duduk disebelahnya. “duduklah..  tidak sopan makan sambil berdiri”
Natsuki agak canggung duduk disebelah Asahi.
“wah enak sekali” kata Asahi menikmati makanan buatan natsuki. Asahi sepertinya cocok dengan  makanan yang dibuat Natsuki jadi ia sering memuji masakan natsuki… hmmmm.. dari mulut turun ke hati loh… 

“eh bukankah lumba-lumba bisa mengunakan ultrasound ?” Tanya natsuki
“aku rasa begitu” jawab Asahi.
“bukankah akan sangat berguna jika manusia juga bisa?”
“mengapa kau bilang begitu?”
“biar kau tak perlu mengatakan perasaanmu dengan kata-kata”
Asahi lalu berbalik menatap Natsuki dan mengepalkan tangannya. Natsuki menatap dengan heran ulah Asahi.
“apa?” Tanya natsuki. Asahi hanya diam dan terus mengepalkan tangannya sambil menatap bekal makan pagi natsuki.
Natsuki melihat ke arah pandangan mata Asahi “apa kau mau lagi?” tebaknya.
“yeahhh.. ultrasoundku berfungsi”teriak asahi bangkit berdiri.
“bagaimana mungkin itu disebut ultrasound?”
“karena aku benar-benar mengirimkan pesan”berikan aku onigiri””
“tanpa susah menebak, dari cara pandangmu sudah terlihat jelas.kenyataannya, itu sangat mudah diucapkan”
“ayolah. Coba kau kirim padaku. Aku rasa aku bisa merasakannya” kata Asahi sambil jongkok didepan natsuki.
“kau serius?” Tanya natsuki
“iya.. ayo cepat”


Natsuki menghadap asahi. Ia memejamkan matanya, mengepalkan kedua tangannya dan memikirkan sesuatu. Lalu ia membuka matanya menatap asahi.
Karena Asahi hanya diam memejamkan matanya Natsuki jadi ragu. “aku sudah mengirimkannya (ultrasound). Asahi membuka matanya
“huruf pertama adalah..” su”…” tebak Asahi. Natsuki terkejut dan jadi grogi karena kata yg dipikirkannya  “suki” (suka, cinta)

“apakah benar?” Tanya asahi
“tidak.. emmm… ooo” Natsuki grogi, panic ssendiri
“su…” ucap Asahi mengulang katanya. “su..?” Tanya Asahi menatap Natsuki tajam.
Natsuki mengangguk akhirnya..
“Su… sujiko? (telur ikan salmon)” tebak Asahi sambil mengangkat onigiri yang berisi sujiko.
“hah??!!!” natsuki terkejut.. “ itu tidak mendekati sama sekali.. ” cela natsuki kecewa.
“lalu apa jawabannya?” Tanya Asahii duduk disebelah natsuki lagi.
“tak akan kuberitahu.” Sahut natsuki sambil makan onigirinya. 

“yahhhhhh… tak mungkin..?” Asahi menatap Natsuki lagi kali ini posisi mereka berseblahan jadi sangat dekat. Natsuki jadi kuatir lagi Asahi membaca pikirannya. 

Asahi tiba-tiba bangkit berdiri dan melangkah dibelakang natsuki dan mengambil foto. Ia lalu memperlihatkannya pada natsuki dan natsuki tersenyum. Saat Asahi berbalik untuk mengambil foto lagi, natsuki menatap punggung asahi. Lalu perlahan-lahan ia tersenyum .
 
  

Asahi menemui pak Izumi di aoyama. Ia minta maaf karena tak bisa menemukan lumba-lumba dilaut. Tapi asahi bilang klo ia pasti bisa mengambil foto mereka berempat. Lalu ia bilang ia menemukan sesuatu yang lain disana. Asahi mengambil foto yang sudah diambilnya dan menyerahkannya pada Pak Izumi. 

Pak Izumi terkejut melihat foto itu. Asahi ternyata mengambil foto Asako ibu hanae yang membawa teropong ditepi pantai. Asahi bilang klo sepertinya ibu Asako pergi ke pantai pagi-pagi untuk mencari lumba-lumba seperti yang dibicarakan pak Izumi. Asahi minta pak Izumi memaafkan ibu asako.

Pak izumi terlihat senang dan mengambil HPnya dan menghubungi rumah.
Asahi memberi tanda “OKE” dengan jemarinya pada Natsuki. Keduanya tersenyum senang. 


Selesai bekerja,Natsuki menatap pantai dan teringat kejadian yang terjadi pagi tadi. Telp HPnya berbunyi dan ia segera menganngkatnya begitu melihat Hanae yang telepon. Hanae minta natsuki menemuinya dirumah. 
Natsuki jadi gelisah.. mungkin takut pembicaraannya dengan asahi yang tentang “su” itu didengar Hanae. Apalagi wajahnya Hanae terlihat serius.
Tapi tiba-tiba hanae mengeluarkan yukata dan memberikannya pada natsuki. Itu sebagai ucapan terima kasih nya pada Natsuki yang selalu membantunya.
“jika bukan karena kau maka aku tak akan pernah bisa festival kembang api akan bahagia” kata Hanae. “aku selalu berpikir seseorang tidak bisa jadi teman baik kecuali klo sudah kenal lama. Tapi setelah bertemu denganmu ternyata waktu bukan ukurannya.”
Natsuki tersentuh dengan perkataan Hanae dan yukata pemberiannya.

Dirumahnya Asahi gelisah memikirkan sesuatu. Ia lalu menulis sesuatu disebuah kertas memo dengan seriusnya.


Keesokan harinya ia akhirnya mengambil foto keluarga Pak Izumi.  Semua terlihat gembira dan lega karena tahun ini bisa mengambil foto keluarga bersama lagi.

Setelah selesai. Asahi menemui pak Izumi dengan membawa memo coklat yang ditulisnya kemarin malam. Ia bilang ke Pak Izumi klo ada yang ingin dibicarakannya.
Disudut lain Mami,  seorang gadis cantik Junior Asahi di studio foto,  sedang berbicara dengan  Hayao “kau terlihat cocok dengan yukata itu” kata mami

“benarkah?” kata hayao senang sambil mengepalkan tangannya dan bergumam lirih “yes”


Saat acara festival kembang api tiba, semua sudah berkumpul didepan Minatoku, tempat café bar kenji sekaligus rumah natsuki. Asahi, Hanae, Hikaru, Aoi dan takashi sudah menunggu natsuki yang sedang berdandan. 

Saat pintu akhirnya dibuka dan secchan keluar, semua jadi penasaran. Natsuki keluar café dengan malu-malu.
“woooowww… kau cocok sekali dengan Yukata itu. Yah jika kau cantik, kau pasti cocok pakai apa saja” teriak Takashi yang langsung berjalan mendekati Natsuki.
Natsuki menggelung rambutnya ke atas dan diberi hiasan. Semua memuji penampilan Natsuki. Saat Takashi dan Hanae mengerubuti Natsuki. Asahi ditempatnya berdiri meperhatikan Natsuki dengan… hmm.. mmungkin memuji penampilan natsuki.  Hohoh… ada orang bingung memilih pacar niy…


Karena pergi berpasangan maka natsuki dan takashi terpaksa jadi pasangan sementara. Hanae sangat senang bermain menyerok ikan bersama Asahi.
Meski Hikaru berdua bersama Aoi namun ia sering melihat Hanae yang bahagia itu. Natsuki tak jauh beda juga sering mencuri pandang ke arahh keduanya. 
 

Kembang api sudah mulai dinyalakan. Mereka bertepuk tangan, berteriak mengagumi indahnya kembang api. Pembawa acara selalu menyebutkan sponsor asal kembang api itu.
Takashi melangkah kebelakang lalu berteriak “Noriya”.  

 Natsuki masih terkagum dengan kembang apinya sampai ia tak menyadari teman-temannya sudah taka da disamppingnya.
Suara pembawa acara bergema di tempat ini “Kembang api selanjutnya disponsori oleh perusahaan beer Taniyama. Ini dipersembahkan untuk nona Chiyohara Natsuki.” 

Natsuki langsung terkejut namanya disebut oleh pembawa acara dan kembang api itu dipersembahkan untuknya juga. Ia menoleh kanan kirinya tapi semua teman sudah tak ada. Ia berbalik kebelakang dan melihat teman-temannya tersenyum padanya.


Pembawa acara “kami ingin mengirimkan kembang api ini sebagai wujud penghargaan kepada Natsuki.  Terima kasih sudah membuat masakan yang enak-enak untuk kami. Terima kasih sudah datang kesini.” Natsuki menatap satu persatu teman-temannya itu dengan terharu hampir menangis. 

Pembawa acara “nama “Natsuki” ditulis dengan kanji “natsu=Summer” dan “ki = harapan”.  Kau benar-benar sudah menjadi harapan kami di summer ini. Kami mungkin sukar mengungkakannya dalam kata-kata.  Tapi kami berdoa untuk kebahagianmu dari dasar hati kami. Dari anggota aoyama Fans club”
Natsuki berkaca kaca,  semua bertepuk tangan untuknya. Lalu  kembang api untuk natsukipun ditembakkan diudara.  Semua berteriak senang.


 Takashi mendekati Natsuki “aku sebenarnya ingin memberi pengumuman yang lebih menyentuh yang bisa membuatmu menangis.”
“heihh?”
“tapi ya sudahlah.. Asahi sudah menyiapkan semua ini..” ucap Takashi.
Natsuki terkejut dan menoleh pada Asahi. Mungkin merasa ada yang memperhatikannya maka Asahi menoleh. Ketauan melihat Asahi, Natsuki lalu berbalik lagi menatap kembang api diudara. Saat itu ia merasa jantungnya berdetak kencang. 

Ingatkan tulisan yang dibuat dikertas coklat oleh Asahi pada malam hari sebelumnya. Ternyata kata-kata yang dibacakan pembawa acara itu adalah kata-kata yang ditulis Asahi.  Juga saat ia bertemu Pak Izumi yang dibicarakan mereka berdua adalah sponsor kembang api untuk Natsuki. 
 

Natsuki berbalik menatap teman-temannya “minna san.. terima kasih banyak atas semuanya. Omong omong ini hari yang penting buat kalian kan? Pergilah dan nyatakan perasaan kalian masing-masing. “
“kami tak keberatan. Ayo kita liat-liat bersama-sama.” Sahut Hanae.
“kami akan pergi.. bye” pamit Hikaru.
Sebelum meninggalkan teman-temannya, Hikaru menoleh pada Hanae. Gadis itu juga melihat Hikaru  dan tersenyum.
“kalian berdua pergilah” kata Natsuki pada Hanae dan Asahi.
“kami tak masalah” tolak Hanae
“kalian berdua benar-benar tak pengertian! Pergilah dan tinggalkan kami berdua.” seru takashi.

“aku kuatir meninggalkan kalian berdua” sahut hanae. Takashi langsung merangkul hanae dan menariknya pergi.
“apa kau gugup?” bisik takashi. “kau sudah bekerja keras untuk ini. Pergi dan nikmatilah kebahagiaan ini.”
 

Natsuki mendekati asahi “hey.. kau tak bisa mengirimkan ultrasound so jadilah lelaki dan katakan padanya dengan kata-kata!”
“aku tau” jawab Asahi tersenyum
“benarkah?” sahut Natsuki tersenyum
“omong-omong, apa pesanmu yang dimulai dengan “SU” apakah “sujiko (telur salmon)?” Tanya Asahi penasaran.

“Su.. SU… Suporter yang payah” Ucap Natsuki. Asahi menatap Natsuki tak percaya. Natsuki tersenyum dan menghindari pertanyaan Asahi lain. “sudah sana pergilah” katanya mendorong punggung Asahi kea rah Hanae. “semoga kalian bahagia!” teriak Natsuki melambaikan tangannya dengan tersenyum. Hanae dan Asahipun pergi. 

Natsuki menatap kepergian keduanya dan terus tersenyum yang dipaksakan namun tiba-tiba ia merasa tak bisa menahan kesedihannya lagi dan airmatapun menetes dipipinya.
“kita akhirnya bisa sendirian Natsuki” ucap Takashi mendekati Natsuki. Begitu dekat Takashi terkejut melihat kesedihan diwajah Natsuki.
“maaf” kata Natsuki dan pergi meninggalkan Takashi.
 

Natsuki pulang ke Minotoku. Disana Secchan dan Kenji sedang menikmati kembang api yang mulai dinyalakan lagi. Mereka terkejut melihat Natsuki sudah pulang.
“Natsuki kau pulang sendirian?” Tanya Secchan. Natsuki hanya tertunduk didepan mereka . Secchan jadi kuatir “natsuki?” panggil secchan.
“aku… aku cinta kota ini.  Aku sangat suka kota ini lebih lagi setelah apa yang terjadi mala mini” kata natsuki
“syukurlah” ucap secchan dan kenji lega.
“aku mencintai semua orang kota ini.” Natsuki melanjutkan kata-katanya dengan tetap tertunduk. “dan mereka sangat penting buatku. Jadi aku akan kembali ke Tokyo”
“apa?!” secchan dan Kenji terkejut.
Natsuki terisak “ini sangat menyakitkan….. jika aku tinggal disini.. aku akan… aku rasa aku akan semakin cinta.” Natsuki menangis “ini sangat meyakinkan”
Kenji dan Secchan shock dan speakless. 


 Dipesta kembang api, Hanae dan Asahi melihat kembang api berdua.
“hanae..” Asahi berhadap-hadapan dengan Hanae
“ya?” sahut hanae gugup. Ia sudah sangat menantikan saat ini. 

“maukah kau…” asahi sepertinya juga gugup jadi ia harus berhenti melanjutkan kata-katanya untuk mengumpulkan keberaniannya lagi. Mereka saling menatap. Hanae sudah tak sabar, menunggu kalimat selanjutnya dari Asahi.

Asahi tiba-tiba mengalihkan pandangannya kearah belakang Hanae dengan raut muka terkejut. Hanae penasaran dan menoleh kebelakang, ia juga terkejut. 

Mereka melihat sosok bayangan dalam kegelapan berjalan kearah mereka. Mereka sangat mengenali sosok itu meski agak gelap. Dan saat ada sinar menerpa wajah orang didepan itu. Mereka melihatnya dan benar saja…. Ia adalah…… Kasumi! Mantan pacar Asahi.
Hanae terkejut sampai ikan hias didalam plastic yang ada ditangannya terjatuh dan pecah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar