Prolog
“Kabuki…
dimulai dari era Edo dan terus berlanjut sampai saat ini. Ini adalah seni yang
mewakili seni pertunjukkan tradisional jepang. Musik, tarian, acting.. dengan 3
pilar ini digabungkan, berbagai drama berkembangkan. Kisah persahabatan, cinta
antara pria dan wanita, dan juga emosi kemarahan dan kebencian jadi tragedy. ini adalah drama manusia yang telah turun temurun.”
Seorang
pemain kabuki tampil ke panggung dengan riasan peran dan rambut putih panjang.
“drama
ini berjudul…Shunkyo Kagamijishi (roh dalam cermin di pavilion). aktor memerankan ini adalah anak dari keluarga
terhormat kijimaya, Kawamura Kyonosuke.”
Dari
sebelah Ayame duduk, 2 orang wanita dewasa berbisik-bisik. “seperti yang diharapkan dari anak keluarga
Kijimaya yang terkenal, dia memiliki potensi yang besar”
Seorang wanita disebelahnya menambahi “suaranya, wajahnya
dan penampilannya sempurna dan bisa
bermain kabuki saat masih di SMA, aku bisa ‘memakan’nya!” keduanya tertawa-tawa pelan biar tidak terdengar
sekelilingnya.
Ayame yang ada disebelah mereka tentu saja tetap
mendengar perkataan 2 wanita itu. Ia langsung melirik mereka kesal. 2 wanita
itu langsung terdiam dilirik Ayame begitu. Mereka langsung menutup mulutnya
dengan tangannya, mungkin malu ada yang mendengar perkataan mereka.
Ayame langsung melihat serius ke arah panggung saat
pemain kabuki itu, Kyonosuke, sedang mengibas-ibaskan rambutnya yang putih
panjang itu ke kanan, ke kiri dan berputar seperti kerasukan setan.
Prolog “sehingga tradisi yang telah dibangun dapat
melalui ke era berikutnya. aktor mengabdikan dirinya
hari demi hari,
bekerja sebagai saingan dalam upaya untuk lebih baik dari satu sama lain.”
“Kijimura!” seru pembawa acara menyebutkan nama keluarga
yang jadi actor kabuki yang sedang berlangsung. Saat nama keluarga pemain
kabuki di sebut berarti sebentar lagi akan selesai pertunjukkannya dan sang
actor akan melakukan gerakkan yang terakhirnya.
Semua penonton yang memenuhi gedung gemuruh bertepuk
tangan untuk Kyonosuke. Ayame agak
tersenyum menatap panggung itu.
Kyonosuke perlahan-lahan mengangkat kaki kanannya keatas
kaki kirinya jadi ia berdiri dengan satu kaki.
Wajahnya yang tadi terlihat serius memerankan perannya, tiba-tiba
berubah jadi wajah yang kelelahan. “aku capek” gumam Kyonosuke.
Ulahnya itu diketahui oleh ayah, guru dan orang yang
paham kabuki “meskipun demikian, ada 1 yang perlu diprotes juga disini.” Gumam
ayahnya menggelengkan kepala di kursi kehormatan tetua pemain kabuki.
Dari pojok ruangan belakang penonton, seorang pemuda
pemain kabuki lain sedang memperhatikan Kyonosuke.
“orang maskulin dengan banyak pesona yang memiliki poin baik dan poin buruk dalam peran disebut "pin to kona" dalam dunia kabuki. cerita yang sekarang akan dimulai adalah salah satu dari 2 kabuki aktor muda yang pada satu waktu
bersaing untuk pertunjukan dan di lain waktu adalah saingan cinta. kisah panas kekerasan yang akan menyebabkan mandi kembang api.
silahkan menikmati sampai ke dalam isi hati Anda.”
Kyonosuke keluar dari ruang actor dengan pakaian trendi
dan langsung ngolet (meregangkan badannya) didepan ruangan. ia melangkah
buru-buru tapi menghentikan langkahnya saat melihat ayahnya dan beberapa tetua
kabuki.
“jeeez… orang tua itu!” gumam kyonosuke buru-buru
berbalik dan pergi.
“Kyonosuke” panggil ayahnya. Kyonosuke terkejut dan
menghentikan langkahnya. “kau pikir kau mau kemana?” Tanya ayahnya.
Kyonosuke berbalik dengan wajah tersenyum “um temanku
sudah menungguku. Permisi” kyonosuke berbalik dan cepat-cepat melangkah.
“tunggu!” cegah ayahnya. Kyonosuke pura-pura tak
mendengar dan mempercepat langkahnya “kyonosuke!” panggil ayahnya. Kyonosuke langsung kabur secepatnya. Ayahnya sangat kesal ditinggal begitu saja.
“sial.. pasti selalu pidato yang sama..” gerutu Kyonosuke
yang sudah hapal apa yang akan dikatakan ayahnya. Kyonosuke terus melangkah di
lorong gedung. Ia berpapasan dengan anak laki-laki muda yang memakai Yukata
cowok. Kyonosuke tak melirik sedikitpun ke cowok itu dan tetap berjalan.
“kyonosuke-san” sapa cowok itu. Kyonosuke berbalik
memperhatikan cowok itu.
“anda melakukannya dengan baik hari ini”puji cowok itu.
Kyonosuke tersenyum mendengar pujian itu.
“maaf.. kau siapa?” Tanya Kyonosuke tersenyum ramah.
“namaku Sawayama Ichiya” jawab cowok itu serius.
“oh, oke” sahut Kyonosuke tersenyum ramah sambil menepuk
bahu Ichiya dan pergi.
Ichiya membungkuk Kyonosuke yang sudah berlalu darinya
itu dengan hormat.
Diluar gedung, para gadis-gadis sudah berkumpul menanti
Kyonosuke keluar. Mereka ada yang membawa bunga dan hadiah-hadiah.
“ah kyo-sama! Kyo-sama!”
teriak gadis-gadis itu dengan histerisnya. Ayame ada diantara
gadis-gadis itu dengan perhatian menatap
pintu keluar artis yang pelan-pelan terbuka.
Kyonosuke keluar dengan senyum ramah menyambut para
fansnya dan menerima pemberian dari mereka.
Disisi
belakang kerumunan gadis-gadis itu, Haruhiko sahabat Kyonosuke melihat semua
itu “selalu popular seperti biasa” gumam haruhiko.
“princess mulai sekarang, ayo kita bergembira bersama-sama!” ajaknya pada para gadis itu
yang langsung bertambah histeris. Ayame mencoba menyeruak diantara kerumunan
gadis itu sampai akhirnya ia berhadap-hadapan dengan Kyonosuke.
Kyonosuke
melihat ke Ayame dan mengenali pakaian yang dipakai Ayame sebagai seragam
sekolahnya.
“seragam
sekolahku..” batin Kyonosuke.
“kau
ke sekolah yang sama denganku ya?” Tanya kyonosuke tersenyum “aku tau, kau
mencoba menarik perhatianku dengan datang memakai seragammu ya? Kau sampai
begitu memikirkan semua ini! Kau tak perlu terlalu serius seperti ini ” ucap
Kyonosuke sambil mendekati Ayame dan merangkul bahu gadis itu.
Para
gadis langsung histeris melihat semua itu.
“siapa
namamu?” Tanya Kyonosuke yang masih merangkul bahu gadis itu, jadi jaraknya
begitu dekat dengan Ayame.
Ayame
yang sedari tadi diam karena shock dengan ‘keramahan’ kyonosuke itu, melirik
kyonosuke dengan bermusuhan.
Kyonosuke terkejut. Belum hilang keterkejutannya, ayame tiba-tiba menjatuhkan tasnya sendiri dan langsung meraih tangan Kyo dan “membanting” kyo ke tanah.
Kyonosuke terkejut. Belum hilang keterkejutannya, ayame tiba-tiba menjatuhkan tasnya sendiri dan langsung meraih tangan Kyo dan “membanting” kyo ke tanah.
Semua
kaget melihat kejadian itu.
“kau
payah! Ada apa dengan wajah kucing setengah mengantuk di Penampilan roh kaca
itu? Itu adalah peran yang aku suka dan aku sudah menunggu untuk melihatnya!
Dan aku susah payah bekerja dan membeli tiket. Itu bukan roh kaca!” teriak
Ayame.
Kyo
yang terjatuh di jalan berusaha bangun. Ia memperhatikan wajah Ayame yang penuh
kemarahan dan masih marah-marah padanya itu.
“kembalikan
uang dan waktuku!” teriak Ayame penuh kemarahan.”jika kau jadi pusat di sebuah
drama maka lakukan dengan serius! Jangan remehkan penontonmu, baka(bodoh)!”
Ayame berbalik dengan langkah kesal meninggalkan Kyo dan semuanya.
Ayame berbalik dengan langkah kesal meninggalkan Kyo dan semuanya.
“apa
itu tadi…” batin kyo masih terkejut terus memperhatikan Ayame yang pergi.
“kyo-chan,
apa kau baik-baik saja?” Tanya Haruhiko mendekati Kyo yang masih terduduk
dibawah.
“ pemberontak kecil itu, jadi begitu emosi.. “Kyo
bangkit berdiri “KAU PIKIR AKU SIAPA!?” teriak kyo pada ayame.
Haruhiko
sedari tadi memperhatikan Ayame, ia mendekati kyo “ aku pikir aku pernah
melihatnya disuatu tempat..”
“ah…!
Sebel.. sebel… sebel..!” gerutu Ayame kesal. Ia terhenti dijalan saat teringat
sesuatu. Ia mengambil buku dengan cover warna merah. Ia membukanya dan
menemukan fotonya saat kecil bersama pemain kabuki kecil disebelahnya. “hiro-kun”
gumamnya menatap sedih foto itu.
Ichiya
melamun, melihat kepanggung didepannya.
“Ichiya”
panggil seorang cowok yang datang dengan memakai yukata juga. “apa yang kau
lakukan? Ini waktunya pergi dari sini.” Ajak cowok itu. Dia adalah Shohei Sawayama, cowok yang juga
murid Sakugoro Sawayama, sama seperti Ichiya.
“iya”
angguk Ichiya. Ia memperhatikan lagi panggung yang ada didepannya.
“jika
fansnya bisa bahagia dengan tarian yang seperti itu, aku iri pada anak yang
popular itu. untuk kita, meski kita bersemangat saat latihan dan dapat 1 peran.
kita hanya akan tampil
sedikit dalam drama” Kata Shohei berjalan kedepan melihat kepanggung. “ Hanya
segelintir orang bisa berdiri di tengah panggung. apalagi menjadi aktor utama dalam rombongan kabuki.
Untuk kita, mimpi kita adalah sekedar mimpi. “
“aku akan melakukannya” sahut Ichiya.
“sampai sekarang, tidak
ada orang yang bisa berjuang untuk
mencapai tujuan itu.”
kata Shohei
“itu
bukan hal yang tak mungkin” Ichiya menjawab dengan optimis. Shohei berpaling
mencibir Ichiya.
“suatu
hari pasti aku bisa membuktikan klo aku bisa berdiri disana. Dalam impianku
berada ditengah panggung “ ikrar Ichiya.
Kyonosuke
pergi bermain di waterboom bersama haruhiko dan para gadis. Mereka sangat
menikmati seluncuran air dan berenang dikolam renang.
“kyo-chan
apa kau baik-baik saja?” Tanya Haruhiko saat mereka bersantai dikursi pinggir
kolam.
“kenapa?”
“kau
perlu pulang ke rumah untuk pertemuan review peran. Ayahmu akan meneriakimu
lagi kan?”
“aku
bisa melakukannya besok… lagian kan aku putra dari keluarga terhormat. tidak mampu menguasai
penampilan panggung itu
hal yang tidak penting” sahut Kyo sambil
minum.
“benarkah
begitu?”
“ya”
jawab Kyo melamun gelas minum ditangannya “lagian tak ada orang yang
benar-benar memperhatikan penampilanku juga” gumam kyo. Lalu kyo teringat
amukan Ayame itu. kyo mempermainkan
sedotan digelasnya.
“kyo-chan”
panggil Haruhiko yang melihat kyo melamun itu. Kyo langsung tersadar dari
lamunannya dan berdiri mendekati para gadis dengan tersenyum.
“yosshh..
ayo kita bermain sampai akhir!” ajak kyo. Para gadis langsung bertepuk tangan
senang dan kyo mengiring para gadis ke kolam lagi. “ayo pergi.. pergi..”
“sebenarnya
apa yang pikirkan? Pergi keluar sampai larut malam, berkeliaran dan tak datang
untuk latihan!” seru pak Kawamura, ayah Kyonosuke.
“ini aka baik-baik saja. Maksudku dramanya juga sudah berakhir..” jawab Kyo memberi
alasan.
“berhenti
bermain-main mempertunjukkan wajah ‘roh cermin’ yang menyedihkan itu pada
penonton. Apa kau tak malu?” kata Pak Kawamura kecewa pada kyo.
Melihat
ayahnya begitu marah, kyo hanya menunduk jengkel karena tak bisa membantah
apa-apa lagi.
“seolah-olah
kau berpikir kau bisa lolos dengan perilaku naif selamanya. Bagaimana kau yang
tak bisa melakukan apa-apa kecuali beracting, merencanakan hidupmu?”
Kyonosuke
kesal dibilang seperti itu oleh ayahnya. Ia menatap ayahnya dengan amarahnya.
“aku
tak punya ketrampilan lain? Tentu saja aku tak punya. Aku hanya diijinkan
melakukan kabuki. Ini bukan karena aku suka terlahir dikeluarga ini. Aku juga
tak ingat memintamu melakukan itu. saat aku menyadarinya, aku sudah dipaksa
berjalan menempuh jalan ini. Aku tak
punya hal seperti ‘pilihan’. Dasar dari semua ini hanya untuk dirimu. Aku pikir
aku tak punya pilihan lain. Meski aku tak mau aku tetap berlatih. Kenapa aku
harus dinasehati (omeli) terus menerus?! Jangan mempermainkanku..! apa kau puas
klo aku berhenti?!” teriak Kyonosuke dan bangkit berdiri melampiaskan
kekesalannya pada ayahnya.
Pak
Kawamura hanya memperhatikan anaknya yang penuh emosi itu.
“jika
anak dari keluarga terhormat berhenti,
maka ini akan terkesan kasar. Apa kau mau seperti itu?” ancam Kyo yang
masih berdiri menantang didepan ayahnya yang masih duduk.
“bodoh..!
kau selalu mengatakan perkataan kekanak-kanakan seperti ini. Kau selalu saja
seperti ini, menutup mata untuk sesuatu yang harus kau hadapi. Tidak mengatasi
apapun . menyalahkan pada orang lain ketika sesuatu tidak
berjalan benar. Jangan membuatku
kecewa lagi seperti yang terjadi saat ini. “ ucap pak Kawamura.
“yah salahku menjadi anak bodoh yang tidak bisa berbuat
apa-apa. Tapi aku muak dengan ini juga. Aku tidak tahu apa-apa tentang
keluarga elit tetapi aku muak dengan ayah yang hanya
tertarik untuk menyelamatkan muka! "
teriak kyo marah dan berlari keluar ruangan.
Saat keluar kamar ia melihat bibi Shizu Santa, pengasuh
dan yang mengatur rumah tangganya ada diluar menunggunya “tuan muda, maafkan
atas semua perkataannya. “
“dia selalu mengatakan apa yang diinginkannya!” Kyo
mengadu pada bibi shizu.
“tuan.. dia selalu memikirkan tuan muda saat dia..”
“itu bukan aku tapi kabuki kan?” serobot Kyo sebelum bibi menyelesaikan kalimatnya. “dari
awal orang itu tak pernah memikirkan kelurganya” ucap kyo berjalan meninggalkan
bibi.
“tuan muda!” panggil Yasu, salah satu murid kabuki
ayahnya.”pelatihan murid-murid muda akan dimulai jam 4 besok.”
“ya..” jawab kyo lesu.
“tuan sudah mengaturnya, jadi jangan membolos!” lanjut
yasu. Kyo nampaknya sudah bener-bener eneg mungkin dengan rutinitasnya. Tanpa
menjawab perkataan Yasu ia segera naik ke lantai atas ke kamarnya.
“bertengkar lagi ya dengan tuan?” Tanya Yasu pada bibi.
Didalam
ruang latihannya, ayah Kyonosuke, pak Kawamura sepertinya menahan sakit yang ia
rasakan diperutnya. Bibi masuk dan melihat tuannya yang kesakitan itu.
“apakah
sangat sakit?” Tanya bibi duduk didekat pintu masuk. Pak Kawamura menahan
nafasnya karena sakit yang dirasakannya “apa mau obat?” Tanya bibi
“tidak
usah, aku baik-baik saja” sahut pak Kawamura mengatur nafasnya dan menulis
lagi.
“tuan
muda… saat dia kecil dia selalu berkata “aku suka kabuki” dan berlatih dengan
bersemangat kan. “ ucap bibi mengenang masa kecil kyonosuke.
“itu
karena anak-anak tak mengerti seberapa
besar beban sebenarnya.” Pak kawamura mengingat perjuangan turun temurun
sejarah kabuki. “dalam sejarah panjang kembali ke periode edo. nenek
moyang kita membangun tradisi.
kita tidak boleh menghancurkan tradisi itu.”
Pak
Kawamura menghela nafasnya “anak bodoh itu dan kesalahan
karena keegoisannya…. "
Didalam
kamarnya kyo tiduran mengingat masa lalunya saat ia masih kecil dan mencintai
dunia kabuki. Ayahnya selalu sangat
serius mengajarinya.
Sampai
suatu hari saat ibunya dalam kondisi sakit dirumah sakit dan ayahnya lebih
memilih pergi ke pertunjukkan kabuki yang dimainkannya.
“kyonosuke..
kau disini menjaga ibumu” kata ayahnya saat itu disisi ibunya yang sakit.
“ayah
kau akan pergi?” Tanya kyo kecil sambil menangis.
“lubang
(kekosongan pemain), maka panggung tak bisa dibuka ” kata pak kawamura
meninggalkan Kyonosuke.
Kyo
berlari mencegah ayahnya sampai dilorong rumah sakit. “jangan… tolong
tinggallah bersama ibu!”
“aku
punya tugas yang harus aku penuhi” sahut ayahnya
Kenangan
itulah yang selalu diingat Kyonosuke selamanya, apalagi setelah itu ibunya
meninggal dunia. Ia jadi tidak bersemangat lagi dengan kabuki dan jadi kesal
dengan ayahnya.
Dikelasnya,
Kyonosuke membaca naskah drama kabuki yang akan dimainkannya.
“apakah
itu dramamu selanjutnya?” Tanya haruhiko
“ya”
“ka-mei-te-hon-chu-shin-zou?”
eja haruhiko membaca cover naskah yang sedang dibaca kyo.
Kyo
risih dengan cara mengeja haruhiko “kameitenhonchushingura. Perjalanan pria
yang baru menikah”
“itu
cerita seperti bagaimana?” haruhiko langsung tersenyum penasaran..
hihihi.. mikir yang nggak-ngak niy..
hayooo..
“hmm..
ini....” kyo lalu menjelaskan kisahnya.
Seorang
cowok dan cewek melakukan perjalanan.
Namanya adalah Kanpei (cowok) dan Okaru (cewek). Kanpei untuk bertobat, karena tidak mampu menjaga tuannya di edo (
tokyo), berencana untuk melakukan ritual bunuh diri seperti samurai atas bentuk
tanggung jawab atas tindakannya. Namun, okaru menggunakan kata-kata cinta untuk
mencegahnya, dan mereka memutuskan untuk hidup bersama. pada akhirnya, mereka
bertujuan ke gunung menuju kyoto dan melanjutkan perjalanan mereka. Ini adalah
semacam kisah perjalanan cinta.
Cerita
berlanjut sampai mereka berjalan pulang lewat kebun sekolahan “oh.. jadi
kyo-chan akan bermain sebagai Kanpei” ucap haruhiko.
“iya..
latihan akan dimulai dari hari ini” sahut Kyo sambil terus berjalan.
“pasti
berat “tuan putra yang terhomat” goda haruhiko
“iya”
jawab kyo.
Tiba-tiba
kyo merasa kakinya dilempari sesuatu. Ia kaget saat melihat sepatunya penuh
tanah. Ia melirik ke kebun dan melihat seorang wanita dengan memakai topi besar
dengan menggali tanah dengan sekopnya.
“oh
bibi.. kau mengotoriku” keluhnya pada bibi itu.
“bibi???
Aku kan masih tujuhbel…”sahut wanita it berbalik danl langsung terkejut melihat
siapa yang didepannya adalah kyonosuke.
Haruhiko
dan kyonosuke juga terkejut melihat bibi-bibi yang dikiranya itu adalah Ayame.
Kyonosuke mengingat kejadian saat ia dibanting Ayame.
“hah..
kau gadis yang kemarin itu” seru kyonosuke. Ayame langsung berbalik dan
menyibukkan diri dengan tanamannya. “kau
kemarin sangat mempermalukanku. Mengatakan hal aku terlihat seperti kucing yang
mengantuk.”
“tapi
itu benar” sahut Ayame berdiri berhadap-hadapan dengan Kyonosuke.
“hah? Orang amatir sepertimu mana mungkin tau tentang hal
ini?” ejek Kyo
“aku tau banyak!” sahut Ayame. “dua lembar kipasmu gemetar
seperti akan jatuh. Kau terlalu cepat untuk mundur dari posisimu ketika kau
harus menunggu. persiapan kamu tidak cukup dan kacau” kritik Ayame pada pentas
kyo yang kemarin.
“siapa kau? Berani bicara sok tau seperti itu..” ucap
haruhiko tak terima sahabatnya dikritis seorang gadis seperti itu.
“apa? Emang aku salah bicara?” sahut Ayame tak mau kalah.
Kyonosuke diam saja karena memikirkan kebenaran ucapan Ayame.
“haruhiko ayo biarkan saja dia.. sepertinya ada orang yang
tau segalanya. Ini sangat menyakitkan ayo pergi dari sini” kata kyo sinis dan
mengajak haruhiko pergi. Kyo dan haruhiko pergi meninggalkan Ayame. Saat
beberapa langkah ia mendengar suara Ayame lagi
“dan juga penampilanmu seperti seseorang yang melarikan diri.
Tak ada sedikitpun penampilanmu yang membuat penonton jantungnya berdebar.”
Kyonosuke diam saja mendengarkan keluhan pertama dari
penonton selain ayahnya.
“hei hentikan” kata haruhiko
“dengan seperti itu.. panji keluarga Kijiyama akan menangis!”
“diam!” teriak Kyo pada akhirnya. Ia sudah tak terima di
kritis terus oleh Ayame. “mengapa aku harus mendengarkan hal ini darimu?”
Ayame mendekati Kyo “ini karena aku mencintai kabuki. Ini
membuatku marah. Jika ini tentang ‘roh cermin’, Hiro-kun sudah pasti..” Ayame
keceplosan membandingkan kyo dengan Hiro.
“hiro-kun?” gumam kyo. Ayame langsung terdiam sadar apa yang
akan diucapkan. Kyonosuke jadi salah paham, ia tertawa mengejek “apa itu? kau
punya aktor yang kau cintai?”
Ayame menunduk mengelap pipinya dengan sarung tangannya yang
kotor dan mukanya jadi ikut kena kotor kena tanah.
“iya” sahutnya pelan. Kyo dan haruhiko terkejut dengan
pengakuan Ayama
“dia sekarang masih sebagai murid saja. Tapi dia sudah pasti
akan menjadi aktor kabuki yang menakjubkan. Jauhhhhh lebih baik darimu,
kawamura-san!”
Kyonosuke menatap ayame kesal dibanding-bandingkan seperti
itu.
“ayame..” panggil seorang gadis pada Ayame.
Ayame, Kyonosuke dan haruhiko menoleh. Gadis itu, chiaki
Mishima, sahabat Ayame berteriak lagi “kau akan terlambat bekerja!”
“ya” sahut Ayame bergegas membereskan perlengkapan
berkebunnya.
Chiaki mendekati Ayame dan melihat 2 cowok yang sedang
berbicara dengan Ayame. Ia terkejut mengenali Kyonosuke ada disitu.
“kyo-sama..!” teriaknya histeris. Kyonosuke memperhatikan
chiaki “ aku selalu mendukungmu!” teriak chiaki. Ia melihat Ayame “tunggu.. kau
berteman dengannya?”
“tidak mungkin, ayo pergi..” jawab Ayame. Kyonosuke tambah
kesal mendengar jawaban Ayame itu. Chiaki melambai pada Kyonosuke “kyo-sama..
sampai jumpa lagi” ia lalu berlari mengejar Ayame yang lebih dulu berjalan.
Setelah
kedua gadis itu pergi kyonosuke melepas sepatunya dan berusaha membersihkan sepatunya
dari tanah-tanah yang masuk kedalamnya “jeez.. apa ini, mengesalkan! “
“Chiba
Ayame itu dari klass 3-C” ucap haruhiko
“chiba
ayame?” ucap Kyonosuke yang baru tau nama Ayame.
“dia
murid kehormatan tapi perusahaan ayahnya terjatuh dalam hutang dan dia jadi
miskin dan hidup sendiri. Itulah mengapa dia menanam sayuran disini. Kyo-chan,
kau jangan kuatir tentang dia” Haruhiko menginformasikan data Ayame pada Kyonosuke.
Kyonosuke
tertawa sinis “tak mungkin kulakukan.. bodoh”
Kyonosuke
datang terlambat dilatihan yang harus diikutinya. Semua sudah menunggunya. Ia
langsung di tarik “kanjirou-nii-san”
pemain kabuki yang sudah senior.
Kyonosuke
melihat disana ada ichiya juga yang pernah dijumpainya usai dramanya yang lalu.
Ichiya sedang berlatih lenggak lenggok seperti perempuan di sudut ruangan.
“siapa
itu? “ bisik Kyonosuke
Kanjirou
melihat arah pandangan Kyonosuke” kau penasaran juga. Itu adalah Sawayama
Ichiya dari rumah Todoroki “
“ichiya?”
“rumah
todoroki minta agar dia memperoleh peran. Tapi aku rasa saat ini dia belum bisa
mendapatkan peran. Dia masih seusiamu. “
“seusiaku?”
Kyonosuke kaget
Seorang
pelatih kabuki memasuki lokasi latihan, Guru Matsukichi Oiwa. Ichiya langsung
menyambutnya dengan berlutut didepan guru Oiwa.
“oh
kau Ichiya..” sapa guru Oiwa tersenyum. “aku sudah banyak mendengar tentangmu.
Sepertinya kau belajar banyak drama yang berbeda dengan bersemangat. “
“iya”
jawab Ichiya
“sudah
lama bakat yang menjanjikan dengan pengabdian dan reputasi yang baik datang ke balai
pelatihan.” Ucap guru Oiwa.
“terima
kasih.. “jawab Ichiya.
“aku
berharap banyak padamu..lakukan yang terbaik” kata guru Oiwa.
Latihan
dimulai, guru berharap agar semua serius latihan. Guru menyindir Kyonosuke yang
tidak sungguh-sungguh berlatih. Kyonosuke berperan sebagai kanpei si lelaki dan Kajirou
berperan sebagai Oraku yg perempuan.
Kyonosuke
sering melakukan kesalahan yang membuat guru oiwa jadi marah besar. Latihan
terus diulang-ulang diantara keduanya.
Shohei
dan murid lain berbisik mengejek Kyonosuke yang tidak bisa bermain dengan
benar. Mereka menganggap Kyonosuke hanya
menang dinama besar keluarganya saja.
Kyonosuke
terus dimarahi guru Oiwa dihadapan murid yang lainnya karena suara Kyonosuke
belum seperti suara tokoh kanpei. Latihan akhirnya dibubarkan.
Setelah
semua pulang ichiya menemui Kyonosuke dan memperkenalkan dirinya lagi . “iya
aku mengenalimu sudah menyapaku di saat penampilan roh cermin”
“iya
aku melihat penampilan roh cerminmu..” sahut Ichiya.
“oh
ya, benarkah?” sahut Kyonosuke tersenyum.
“aku
sangat kecewa” kata ichiya yang langsung membuat Kyonosuke terkejut dengan
komentar itu. orang yang ada disekeliling mereka juga mendengar perkataan
ichiya itu.
“saat
aku masih kecil, aku melihatmu di panggung theather kabuki. Dalam penilaian ku
sebagai anak-anak saat itu., sampai sekarang aku masih mengingat penampilanmu
yang menakjubkan dan memberi dampak padaku. Tapi aku tak merasakan apapun pada Kyonosuke-san
yang sekarang ini.”
Kyonosuke
terkejut dengan keberanian Ichiya mengakan hal seperti padanya, putra dari
keluarga Kajimaya.
Ichiya melihat guru Oiwa mau pulang, ia segera mendekati
guru Oiawa.
“permisi..
aku punya permintaan padamu” kata ichiya pada guru Oiwa.
“apa
itu?” Tanya guru.
Ichiya
berlutut dilantai “tolonglah.. bisakah kau memberiku peran yang penting ?”
Guru
Oiwa terkejut, begitu juga semua yang ada disana memperhatikan ulah Ichiya.
“aku
tau aku meminta sesuatu yang tidak mungkin. Tapi aku ingin diberikan
kesempatan. “
“kau
memang punya sesuatu yang bagus..” sahut guru oiwa.
Ichiya
sedang menerima komentar positif gurunya “lalu..”
“tau
dirilah…” sahut guru Oiwa. “tak peduli darimana kau datang, tetap akan ada yang
disebut tata tertib. itu adalah
sesuatu yang generasi sebelumnya
telah bangun. dan
kita harus melindunginya. Kau
pasti harus berusaha untuk bisa melangkah kesana. Tentu saja itu tidak berarti
ada
batasan untukmu.”
Guru Oiwa melirik Kyonosuke. “ini berlaku juga untuk
penerus nama keluarga terhormat. Dunia ini bukan dunia yang naïf untuk bisa
pelanggan memanggil nama keluargamu.”
*smoga nggak pusing dengan terjemahanku diatas.. aku
ngerti maksudnya tapi nerjemahinnya yang susah.. hihihi..
Selesai
latihan, ichiya berganti baju biasa dan keluar gedung.
“hiroki”
panggil seorang gadis muda yang sudah menunggunya. “oh nona..” sapa Ichiya.
Gadis
itu adalah Yuna Sawayama, anak dari keluarga Sawayama, anak guru Ichiya. Ia
tersenyum “aku datang untuk menyapamu”
“terima
kasih banyak” ucap ichiya tersenyum.
“tapi
jika kau terlambat pulang, apakah tuan tidak akan menguatirkanmu?”
“tak
apa-apa.. karena aku perempuan, mereka tak terlalu memperdulikanku.” Sahut
Yuna.
“tidak
seperti itu..”kata ichiya.
“kau
tau.., didekat sini ada tempat yang bagus dan enak, bisa kita kesana?”ajak Yuna
“iya”
jawab ichiya tersenyum.
Yuna
langsung mendekati ichiya dan merangkul lengan ichiya. Mereka melangkah
bersama.
Kyonosuke
dan kanjirau melihat mereka dari tempat mereka berdiri.
Kanjirau
“aku rasa gadis itu adalah penerus rumah Todoroki.”
Kyonosuke
“apa mereka berkencan?”
Kanjirau
masih terus melihat ichiya dan Yuna “aku tau sekarang”
“apa?”
Tanya Kyonosuke
“kau
lihat anak laki-laki itu kan? Berani mengatakan semua itu pada Matsuyoshi-san.
Laki-laki yang berani melakukan apapun untuk bisa sampai ke atas. Itu bukan hal
yang sepele! ”
“tapi..
apa hubungan mereka?”
“betapa
bodohnya kau.. kau lihat.. gadis itu adalah satu-satunya anak keluarga
todoraki. Jadi Todoraki tidak punya siapapun yang akan mengikuti jejaknya untuk
selanjutnya.”
“oh
begitu.. jadi dengan kata lain..”
“jika
ia menikahi gadis itu dan masuk kekeluarganya dia, maka dia akan menjadi garis
penerus keluarga Todoroki selanjutnya. “ sahut Kanjirau
“tapi hanya karena dia penerus keluarga terkenal
bukan berarti dia bisa menjadi anjing kelas atas” kata Kyonosuke
“tentu
saja..” jawab Kanjirou.. ia menangkap sesuatu dari kata-kata Kyonosuke. Ia
melirik Kyonosuke yang masih melihat ichiya. “apa kau takut.. pada ichiya?”
“takut?
Tak mungkinlah..” bantah Kyonosuke. “jika aku memandang serius laki-laki itu..”belum
selesai Kyonosuke bicara sudah di sahut kanjiro.
“Ya
sudah makanya cepat dan seriuslah!” seru kanjiro. “kau tau, aku tidak berpikir
aku akan berada di sini lebih lama lagi.
ini bukan situasi
yang hanya bisa berdiri diam, kyonosuke. cepat atau lambat kau juga akan
berjuang untuk peran utama di panggung. semua orang berputus asa untuk tujuan itu. Laki-laki itu juga.” Kata kanjiro
menepuk bahu Kyonosuke untuk memberi semangat dan pergi.
Kyonosuke
terus menatap ichiya dan teringat kritikan Ichiya atas tampilanya.
Selesai
bekerja di toko makanan tempatnya bekerja, Ayame dan chiaki makan bersama.
Chiaki melihat-lihat buku kenangan dan foto Ayame dan Ichiya saat kecil.
“wow
ayame… masih memiliki perasaan untuk cinta pertama dari sekolah dasar... kalau
itu aku, aku tidak bisa melakukannya.”
“orang yang mengundang hiro-kun ke kabuki adalah aku, jadi aku telah memutuskan
untuk selalu mendukung dia. hiro-kun, nama
(panggung)kabukinya adalah Ichiya. Aku yang memberinya nama itu ” kata Ayame
tersenyum bersemangat membicarakan Hiro-kun-nya alias Ichiya.
Flash
back saat masih di SD.
Ayame
kecil berdiri didepan kelas “sudah diputuskan bahwa kita akan melakukan pentas
kabuki di tahun pertama drama kita. Aku sudah putuskan yang jadi pemain utama
akan dimainkan oleh Hongo Hiroki-kun.“
“aku?
Mengapa?” Tanya ichiya kecil.
Ayame
menjawab dengan tersenyum “karena wajahmu mirip dengan actor kabuki.”
Semua
tertawa mendengar jawaban Ayame yang polo situ.
“meski
kau bilang begitu padaku…”ichiya mau menolak beracting.
“heihh
Hiro-kun kau tak bisa melakukan itu” ucap ayame berjalan kedepan dan matanya
terus menatap Ichiya kecil. Mereka berdua saling memandang lalu ichiya kecil
bangkit berdiri dari kursinya. “aku akan lakukan kabuki itu..”
Ayame
tersenyum lega “program kita adalah tentang ‘roh cermin’.
“roh
cermin?” Tanya hiro yang belum tau ceritanya.
“ya..
itu kisah tentang gadis yang bernama Miyoi-chan berubah menjadi roh”
Lalu
ichiya kecil berlatih kabuki di rumah Ayame. Ia melihat Ayame selalu ditinggal
sendirian dirumahnya. Ia sempat bertanya apa tidak apa-apa ayame selalu
sendirian. Ayame menutupinya dengan wajah ceria “tidak apa-apa.. aku sudah
terbiasa. Yang lebih penting lagi aku punya nama panggung untukmu hiro-kun. “
Ayame
mengambil huruf kanji yang sudah ditulisnya “”Ichi” diambil dari Ichi (nomer
satu) dan “Ya” dari miyou. Ichiya..”
“ah
ichiya..”
“iya
karena Hiro-kun adalah nomer satu.. yang terkeren.” Seru ayame tersenyum imut..
“ayame
chan.. aku akan berjuang yang terbaik. Untuk Ayame, aku akan lakukan yang
terbaik!” janji hiro-ichiya kecil.
Acara
drama itupun berlangsung, hiro-ichiya kecil bermain dengan bagusnya “sugoi..”
gumam ayame dari kursinya duduk.
Ayame
selesai bercerita masa kecilnya,”Sejak saat itu hiro-kun selalu menjadi nomer
satuku. “
“tapi
jika kau berpikir seperti itu, kau harusnya menemuinya dan bicara dengannya.
Dia tak tau kau selalu melihatnya main dipertunjukkannya kan?”
“aku
belum bisa menemuinya. Bukan sekarang..” jawab Ayame
“mengapa?”
“hiro-kun
sibuk mengejar mimpinya. Saat mimpinya jadi kenyataan suatu hari nanti, hari
saat kami bertemu akan tiba. Sampai hari itu tiba, aku berjanji untuk melakukan
yang terbaik juga. “ jawb Ayame tersenyum penuh optimis akan bertemu
ichiya-nya.
“oh
begitu ya..”
“iya”
angguk Ayame. “aku rasa hiro-kun juga selalu merasakan hal yang sama”
Ichiya
dan Yuna berjalan pulang bersama karena mereka tinggal 1 rumah bersama keluarga
Sawayama. Yuna terus menggandeng lengan
Ichiya tanpa melepaskannya.
Yuna
“Hiroki benar-benar terfokus. setiap kali aku meninggalkanmu sendirian kau
selalu berlatih.”
Ichiya
tersenyum. “ aku ingin menjadi aktor matang sesegera mungkin.”
Yuna
melirik Ichiya “aku lega karena kau tidak bermain-main dengan para gadis
seperti kyonosuke-san.”
Ichiya
melirik Yuna dan tersenyum “itu karena aku sudah punya seorang putri yang
cantik.”
Hachiiiiiiii….
Gombaaaaall…. Huekkkk… :P
Yuna
menunduk malu, padahal setelah menatap kedepan wajah Ichiya menjadi dingin.
Sampai
dirumah keluarga Sawayama, Ichiya langsung menghadap ayah Yuna yang memang
sudah menunggunya. Ia sudah mendengar
kabar klo Ichiya menghadap guru Oiwa untuk minta peran yang lebih
penting. Ia minta Ichiya bersabar karena cepat atau lambat Ichiya akan
mendapatkan kesempatan itu.
Dari
balik pintu Yuna tersenyum senang mendengar janji ayahnya itu.
Kyonosuke
berjalan pulang dari latihan dengan berjalan kaki di jalan trotoar yang sedang
diperbaiki dan jalan didepannya agak menanjak. Ia berjalan
sambil melamun perkataan ayah dan Ayame.
“sial”
gerutu Kyonosuke teringat semua kritikan mereka.
“MINGGIR…!”
teriak seorang gadis padanya. Kyonosuke langsung menatap gadis yang berteriak
itu. gadis itu, terlihat sangat panik karena jalanan menurun dan rem sepeda
yang dinaikinya blong.
“MINGGIR….!”
Teriak gadis itu. sepedanya semakin mendekati arah kyonosuke berdiri melihat
kepanikan gadis itu.
“chiba......?”
gumam Kyonosuke saat mengenali klo gadis itu adalah Ayame.
Ayame
masih terus mencoba remnya tapi tetap tak bisa dipakai. Jarak mereka semakin
dekat. Kyonosuke teringat jalan yang sedang diperbaiki dibelakangnya tadi. Ia
menengok kebelakang memastikan jalan itu.
“oh
sial..” ucapnya. Ia segera melangkah maju dan saat Ayame mendekati tempatnya
berdiri, Kyonosuke langsung menarik tubuh Ayame dari sepedanya. Ia merangkul
Ayame kuat-kuat dan mereka berdua terjatuh dijalan. Sepeda ayame terus melunjur
dan menabrak palang tanda perbaikan jalan.
Mereka
berdua pingsan tak sadarkan diri. Ayame yang pertama tersadar.
“apa
aku mati?” gumam Ayame masih memejamkan matanya “apa ini surga?”
Ayame
membuka matanya dan terkejut melihat wajah Kyonosuke yang persis didepannya.
“eihhhhh…”Ayame
sontak terduduk. “ahhh.. aku selamat..”
Ayame
melirik Kyonosuke yang belum tersadar. “kawamura-kun?” panggilnya.
Kyonosuke
tak menjawab, Ayame jadi panik dan menggonjangkan badan Kyonosuke. “hey.. apa
kau baik-baik saja?” panggilnya.
Ayame
melihat darah keluar dari tangan Kyonosuke. Kondisi cowok itu lebih parah
darinya karena kyonosuke saat jatuh melindungi Ayame dengan tubuhnya yang
terjatuh lebih dulu. Ayame panic dan berlari meninggalkan Kyonosuke yang
terluka.
Kyonosuke
tersadar dan melihat Ayame yang pergi meninggalkannya.
“apa
dia meninggalkanku?” gumam Kyonosuke menutup matanya dengan lemah dan sedih.
“apapun itu…. aku selalu sendirian pada akhirnya.. meski aku memberikan semua
yang aku punya.. aku selalu ditinggalkan”
Kyonosuke
teringat ayahnya yang meninggalkannya dan menuntut agar ia lebih tekun belajar
Kabuki saat ia kecil.
“apapun
itu.. aku selalu sendirian……..” kyonosuke tak sadarkan diri lagi.
Kyonosuke
tersadar kembali saat ia merasakan sesuatu menyentuh kepalanya.
Perlahan ia
membuka matanya dan ia melihat wajah yang dikenalnya duduk disisi tubuhnya.
“ahh
syukurlah kau sudah membuka matamu..” ucap Ayame lega.
Kyonosuke terus menatap wajah Ayame. Ia sepertinya tak
percaya ayame kembali lagi untuknya.
“aku
tak punya handphone dan tak ada telpon umum, jadi aku agak lama… gomen ne (maaf
ya)” ucap Ayame menjelaskan kepergiannya meninggalkan Kyonosuke tadi.
Melihat kyonosuke yang hanya diam menatapnya, Ayame jadi
gelisah dan gugup. Ia takut sesuatu terjadi pada kyonosuke.
“aku rasa ambulan akan datang sebentar lagi, bertahan dulu
ya… aku benar benar minta maaf kau harus mengalami semua ini karena aku. ”
kyonosuke tetap tak bergerak dan hanya menatapnya.
“aku akan turun ke jalan lagi dan memanggil ambulan… “kata
ayame panik.
Ia beranjak dari duduknya untuk bangkit berdiri. Tiba-tiba tangan
Kyonosuke menahannya.. ayame terkejut, ia menatap kyonosuke.
“kumohon tetaplah
disisiku” bisik lemah kyonosuke. Cowok itu terlihat sangat sedih dan terluka.
“heih?” ayame tak mengerti kenapa kyonosuke mengucapkan
kata-kata itu.
Kyonosuke bangun pelan-pelan dan langsung memeluk ayame
dengan erat. Ayame terkejut dan jadi tambah tak mengerti kyonosuke.
“kumohon jangan tinggalkan aku sendirian… kumohon……” gumam
kyonosuke lemah dibahu Ayame.
“yy.. ya” ucap ayame pelan gugup..
Kyonosuke menyadarkan kepalanya kebahu Ayame. Beberapa saat
kemudian Ayame merasakan tangan Kyonosuke yang memeluknya jadi melemah dan
terjatuh disisi tubuhnya. Ayame mengguncang-guncangkan tubuh kyonosuke yang
sudah melemah dan tak berreaksi lagi itu.
“kawamura-kun..? kawamura-kunnn..! kawamura-kun…….?”
cerita seru bgt mba
BalasHapusmkin cnta aq ma j-drama
d tnggu y mba kelanjutan y
Keren mbk...di tunggu kelanjutannya ta^^...semangat mbk
BalasHapusoke.. thanks ya..
BalasHapus