Rabu, 23 Oktober 2013

Sinopsis : Pin To Kona Ep. 1 - Part 4


Esoknya di gedung kesenian kabuki.. orang-orang berdatangan untuk melihat pementasan kabuki.. 

Gadis-gadis berbisik-bisik ingin melihat kyo-sama. Haruhiko datang bersama bibi untuk melihat pementasan itu juga.  Ia kagum dengan gedung kabuki .

“apa ini pertama kalinya kau nonton kabuki?” Tanya bibi
“iya tapi aku sudah sangat menunggu ini karena kyo-chan akan bermain.” Kata haruhiko sambil melihat sekelilingnya.

“aku ingin tau apa Ayame-chan ada disini..” bisik bibi. Haruhiko kaget bibi mengetahui soal ayame. 

Ayame memang sudah datang dengan seragam sekolahnya. Begitu juga yuna juga sudah datang memakai kimononya. Ayame duduk dideretan kursi dibelakang Yuna.
 


Kyonosuke gugup dibelakang panggung. Ia terus menghela nafas sambil berjalan mondar-mandir. 

“apakah normal jadi gugup  saat memikirnya seperti ini?” Tanya Kyo pad yasu, orang yang bekerja dengan ayahnya. 

Yasu juga heran kenapa Kyonosuke begitu gugup padahal sudah sering bermain kabuki.
“apa yang sudah kau lakukan sampai sekarang.” Sahut yasu

“aku akan pergi keluar sebentar saja” sahut kyo dan pergi keluar ruangan make upnya.
Ia bertemu ichiya dilorong artis. Ichiya menyapa kyo dengan membungkukkan badannya dan kyo membalasnya. mereka terkejut melihat Kanjiro mengaduh kesakitan sedang berjalan dipapah 2 orang teman lainnya. 

“kanjirou-niisan! Apa yang terjadi!? “ Tanya kyo kuatir dan berlari mendekati kajirou.
“punggung bawahku kesleo” sahut kanjirou

“apa kau baik-baik saja?”
“apa aku terlihat baik-baik saja!” teriak kanjirou marah dan langsung merasakan kesakitan lagi.
“lalu bagaimana dengan pementasan?” kata kyo panic. 

“tentu saja aku akan tetap main. Aku tak bisa membiarkan lubang dipementasan ini.” Kata kanjirou dengan masih kesakitan.

“tapi dengan kondisi itu…” kyo tak yakin kanjirou bisa bermain dengan kondisi seperti itu.
“ini bukan apa-apa! Sesuatu yang tak mungkin, tak ada dalam kamus kanjirou” sahut kanjirou sambil berusaha berdiri sendiri dengan melepas pegangan pada 2 teman kabuki. Tapi ia langsung mengaduh kesakitan lagi.

Kyo berlari menolong kanjirou yang hampir jatuh itu . “kanjirou-niisan!”


Ayah Kyonosuke, pak Kawamura, guru Oiwa dan tetua kabuki berdatangan dengan terburu-buru. “benarkah kanjirou san kesleo punggung bawahnya!?” teriak pak kawamura.
Pak kawamura memeriksa kanjirou yang jatuh terduduk itu “ ini sepertinya tak mungkin dilanjutkan. Aku sudah bilang padamu untuk berhati-hati agar kau bisa pentas”
“maaf” sahut kanjirou

“tetapi.. untuk membatalkan penampilan dengan tiba-tiba…”guru oiwa kuatir apa yang terjadi jika tidak jadi pentas.
“apa kah bisa diberikan penggantinya?” kata guru lainnya.
Ichiya mendengarkan percakapan itu.

“orang muda yang bisa memerankan Okaru dengan cepat…  bagaimana dengan oyukarou?” kata pak kawamura minta pendapat guru Oiwa. 

“dia sedang cuti ke desa dalam tour” jawab guru oiwa
“apa yang harus kita lakukan..” gumam kyo 

Ichiya yang sedari tadi mendengarkan percakapan itu, berjalan mendekati para pelatih “bisakah anda… bisakah anda mengijinkan aku melakukanya?” pinta ichiya pada pak kawamura.

“ichiya apa yang kau katakan?” kata guru Oiwa.
“aku mohon padamu” kata ichiya membungkuk dalam-dalam pada pak kawamura.
“oiyy hentikan itu!” sahut guru oiwa marah. Ichiya dan pak kawamura saling menatap sangat lama.

“tidak…  bagaimana klo kita beri kesempatan padanya?” kata pak kawamura. Ichiya sudah memperlihatkan padanya sebelumnya, jadi ia tau kemampuan ichiya. 

Kyonosuke dan yang lain terkejut mendengar keputusan pak kawamura. 

tidak, itu akan terlalu ceroboh” sahut guru Oiwa. “ichiya masih tidak ada pencapaian dan popularitas. Sebagai okaru ,diaa…..”

“aku tau ini bukan hal yang biasa kita lakukan. Tapi saat ini, kita tak berada diposisi yang bisa mengatakan hal itu kan?” sahut pak kawamura. “untuk para pelanggan kita.. kita harus membuka tabir (pertunjukan) kita. Aku akan bertanggung jawab dalam hal ini”

“aku mengerti.. ichiya persiapkan dirimu” kata guru oiwa pada akhirnya setelah melihat keteguhan pak kawamura. 

“ya..” sahut ichiya memberi hormat. Kyonosuke terdiam, sekarang mau tak mau ia harus bermain bersama rival kabuki dan rival cintanya.

“Maaf.. kami bergantung padamu Ichiya” kata kanjirau.
“aku akan membawakan peran itu dengan segena kemamuanku” janji ichiya pada kanjirou.
Ichiya lalu diajak untuk memersiapkan dirinya dengan guru Oiwa.

Mereka pergi meninggalkan Kyonosuke dan ayahnya. Melihat wajah kyonosuke yang galau ayahnya berkata klo kyo sudah mempersiapkan semuanya dengan baik maka tak ada yang perlu dikawatirkan. 



Pembawa acara menyampaikan berita perubahan pemain kepada para penonton. Sagata kanjirou akan digantikan oleh Sawayama Ichiya.

Beberapa penonton memilih untuk meninggalkan gedung karena mereka fansnya kanjirou.
Ditempat nya duduk, ayame sangat terkejut mendengar pengumuman itu “Ichiya? Apakah itu Hiro-kun?”

Penonton yang kecewa mengajukan complain pada penerima tamu. Mereka tak mau kanjirou diganti oleh actor yang tak dikenal mereka itu. Yasu yang mendengar kemarahan para penonton segera melaporkannya pada Pak Kawamura.


Ichiya yang sedang berdandan juga mendengar keluhan itu. pak Kawamura berkata klo mereka sudah tak bisa berbuat apa-apa dan pementasan tetap akan dilakukan.

Ichiya dan Kyonosuke berdiri dibalik tirai tipis yang membuat siluet tubuh keduanya.
“mari kita bekerja sama dengan baik.. aku akan bekerja dengan sebaiknya” bisik ichiya pada kyo sebelum tirai dibuka.

“jangan tahan kakimu” sahut kyo *ungkapan ya. Mungkin artinya lakukan sepenuhnya :P
“chiba ayame ada disini.. drama ini adalah pertandingan antara kau dan aku!” tantang kyonosuke.

\
Tiraipun diturunkan. Penonton bertepuk tangan.
Kyonosuke sebagai kanpei (pria)
Ichiya sebagai Okaru (perempuan)

Keduanya dipanggung berdiri merapat dengan sebuah penutup kepala (kyk caping) menutup muka keduanya.
Pak Kawamura terlihat sangat tegang.
Perlahan-lahan kyonosuke menurunkan caping itu dan wajah keduanya terlihat oleh penonton. 

Semua langsung bertepuk tangan.
“tuan muda selalu terlihat hebat” puji bibi.
“Ichiya juga keren! Sangat cantik!” puji haruhiko. 

“peran yang dimainkan tuan muda adalah hayano Kanpei, seorang samurai. Ichiya berperan sebagai kekasihnya, Okaru. Okaru dan kanei bertemu dengan sembunyi-sembunyi. Dia berkabung karena tidak berada di sisi Tuan yang paling pentingnya dan menuju rumah Okaru di Yamazaki wilayah Kyoto. Mereka melarikan diri dari  sesuatu yang harus mereka hadapi. Seperti tuan muda selama ini. Dan apa yang akan terjadi nanti” bibi berkisah ada haruhiko.


“hiro-kun..” gumam ayame terus memperhatikan wajah Ichiya. Ia terlihat sangat bahagia bisa melihat ichiya ada dipanggung sebagai pemeran utama.
 


Dipanggung terlihat kyonosuke/kanpei menutup wajahnya. Haruhiko bertanya ada bibi apa artinya gerakan itu. 

“dia sudah melarikan diri disini. Dia tak punya percaya diri untuk melanjutkan hidupnya, jadi dia memutuskan bunuh diri” sahut bibi.. 


“kanpei ini adalah wujud diriku saat ini. aku telah menipu diri sendiri dan selalu berpikir untuk melarikan diri. Tapi, sekarang ini aku sudah berubah dari orang seperti itu.. laki-laki ini… tak akan pernah aku kalah darinya!” kata hati kyo.

Ia terus melakukan adegan dramanya.
Bibi juga terus menerangkan pada haruhiko arti gerak-gerakan yang dimainkan kyo dan ichiya. 


“Ini adegan highlight/yang jadi sorotan untuk Hiro-kun” gumam ayame “ganbatte ne..” 

Dipanggung ichiya melakukan ucapan yang seperti menyanyi dengan suara bernada dan gerakan-gerakan seperti tarian. Ini adalah gerakan yang paling jadi sorot perhatian, mungkin karena kesulitannya. Semua penonton diam memperhatikan. 

“aku sekarang berdiri ditengah panggung. Tempat yang menjadi tujuanku dan akhirnya tiba. Tapi mengapa penonton sangat diam dan sunyi. Meskipun aku sudah melakukan upayaku untuk hari ini, apakah kurang bagus?” kata hati Ichiya yang bingung melihat penonton terdiam memperhatikannya.  
“akankah ini jadi akhirku disini?” kata hati ichiya. 

“TODORAKI HOUSE..!” teriak pembawa acara yang berarti gerakan yang tersulit sudah selesai. Ichiya terkejut ia sudah menyelesaikan peran tersulitnya itu. ia bertambah terkejut saat semua bertepuk tangan untuknya. 

“hiro-kun.. kau sudah melakukannya” Ayame terharu dan lega ichiya berhasil menyelesaikan perannya.
Kyonosuke juga terkejut melihat respond penonton pada ichiya. “ini belum berakhir” kata hati kyo.
 


Sekarang gantian kyonosuke melakukan adegan yang paling jadi sorotan tokoh kanpei. Ia seperti melawan beberapa orang. ia bermain dengan sepenuh hatinya karena ini pertandingannya bersama Ichiya.

Kyonosuke teringat ancamannya pada ayahnya untuk berhenti bermain kabuki. Ia teringat betapa ayame sangat mencintai kabuki. Ia teringat pertarungannya dengan ichiya untuk menjadi tokoh kabuki yang terbaik dan untuk mendapatkan cinta ayame. 

“apapun yang terjadi dalam hiduku.. aku sudah memilih didunia ini.”

Semua bertepuk tangan melihat penampilan kyonosuke. Mereka berbisik-bisik “kyo-sama terlihat berbeda dengan dia yang biasanya” semua kagum padanya tak terkecuali ayame yang tersenyum memperhatikan penampilan kyonosuke. 


Dipanggung kyonosuke masih belum selesai melakukan adegan tersulitnya, ia masih berperang melawan orang-orang. Kyo teringat pujian Ayame yang mengatakan ia  akan jadi pemimpin dunia kabuki. 

“lihat ini… ini adalah kawamura kyonosuke” kata hati kyo menyelesaikan gerakan terakhirnya yang harus sesuai dengan irama pukulan kayu.

“KIJIMAYA HOUSE..!” seru pembawa acara. Gemuruh tepuk tangan  memenuhi gedung itu.
Ayame bertepuk tangan melihat penampilan kyonosuke. 


Adegan selanjutnya adalah adegan terakhir yaitu Kanpei dan Okaru pergi bersama dengan bergandengan. Mereka berdua berjalan dipanggung yang ada disisi kiri gedung diatas para penontonnya.
 


“ichiiya itu.. dia bermain dengan bagus ya” puji guru oiwa.
“meski aku kuatir akan apa yang akan terjadi… ahh.. ternyata dia bisa dihandalkan” sahut Pak Kawamura tersenyum. Mungkin dia mengatakan ini bukan untuk ichiya tapi penampilan anaknya juga.
Penonton masih bertepuk tangan sampai keduanya menghilang dibalik panggung.
 


Saat Kyonosuke selesai mandi, ia mendengar ichiya berbicara padanya “seperti yang diharapkan dari Kawamura Kyonosuke yang hebat.” 

Kyo keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk saja dan melihat ada ichiya didepan cermin diruangan kamar mandi artis. 

“yah meski agak berat mengatakannya, tetapi kau juga bermain bagus, kaitannya dengan hari ini. Tapi mulai sekarang, aku pasti akan menjadi nomer 1. ” sahut Kyo

“aku juga akan mengatakan hal yang sama” sahut ichiya “aku pasti akan membuktikan kepadmu klo  bahkan gulma seperti aku dapat merebut puncak

“yah lakukan saja sebisamu” ucap kyo datar. 

“dan juga aku mengatakan ini tanpa ada alasan..”
“hah?” kyo menunggu ichiya menyelesaikan kalimatnya.

“ini tentang Ayame-chan.” Kyo terkejut mendengar nama ayame disebut, ia segera memperhatikan ichiya. 

“ada alasan kenapa aku belum pergi menemuinya sampai saat ini. “ lanjut ichiya.
“kau belum melupakannya kan?” Tanya kyo.

“aku selalu terus menerus punya rasa padanya. Meski alasan aku tak bisa menemuinya adalah.... " ichiya menatap ichiya dari kaca didepannya lalu ia berbalik.

" selama aku berada di dunia kabuki sampai aku mampu berdiri ditengah panggung, aku putuskan untuk tidak bertemu dengannya.... Tapi apapun yang akan kau katakan, hari ini aku mampu berada di tengah panggung, karena itu…  karena itu mulai saat ini, Ayame-chan adalah milikku!” ucap Ichiya dengan tatapan dingin pada kyonosuke. 

Kyo terkejut dengan ucapan ichiya dan ia ingat janji antara ichiya dan ayame itu.. Ichiya berbalik meninggalkan kyo yang masih bengong... kalahhh...
 


Ichiya segera mengganti bajunya. Ia mengambil boneka yang dulu pernah diberikan ayame saat mereka kecil. Ichiya menggenggamnya erat dan segera berlari keluar ruang ganti.
 


Ichiya menyeruak kerumunan penonton yang masih ada dilantai dua. Dari lantai 2 tempatnya berdiri ichiya melihat kebawah. Disana ia menemukan sosok Ayame sedang berjalan dari tangga lantai 2.
“Ayame-chan…!” teriak ichiya sambil turun tangga ke lantai 1.


Ayame menoleh mendengar seseorang memanggilnya. Ia terkejut saat melihat ke tangga dibelakangnya. ia melihat Ichiya disana. “hiro-kun..”

Mereka saling menata sangat lama. Saat ichiya mulai tersenyum padanya, Ayame jadi ikut tersenyum senang. 

Ichiya turun tangga, setapak demi setapak dengan terus menatap Ayame.. dengan terus tersenyum pada Ayame.


Sementara itu kyo masih didepan ruangan kamar mandi dan terduduk lesu.. sedih...dan  patah hati...


 
Preview Episode 2 : 

Kyonosuke sedang patah hati dan depresi.. Huhuhuhu… huaaaaa…. Hiks… hiks… ( ; _ ; ). 
Terus apa yang akan dilakukan Kyonosuke saat melihat Ayame pingsan didepannya??  kyaaaaaa.... nggak kuattt..



2 komentar: