Senin, 07 Oktober 2013

Sinopsis : Summer Nude Ep. 8



Natsuki tidak mengangkat telponnya saat Asahi menghubunginya adalah karena ia diajak pergi minum-minu bersama teman-teman restaurantnya. Para Chefnya cowok semua, jadi hanya Natsuki yang cewek satu-satunya. Semua memuji yakisobanya. Gara-gara yakisobanya itu semua jadi akrab dengannya.


Hanae pergi ke studio foto Asahi untuk membuat pasphoto. Ia terlihat tegang sekali dan wajahnya terlihat serius. Asahi bertanya kenapa ekpresi hanae seperti itu. Hanae menjawab klo ia ingin terlihat serius. Asahi bilang klo itu bukan wajah serius tapi wajah orang yang mengintimasi lawan bicaranya.


 Asahi kedatangan tamu lain, Yamada Hajime. Ia seorang fotografer terkenal di Tokyo. Mereka adalah teman sekolah fotografer.  Bos studio Asahi suka dengan hasil karya Yamada jadi  ia meminta tanda tangan Yamada.
 
Asahi, Yamada dan Hanae pergi ke Café kenji. Disana sudah ada Takashi yang sedang minum. Yamada memiliki kamera yang sama yang dimiliki Asahi. Yamada bilang karena Asahi membeli 1 minggu sebelumnya, Asahi jadi besar kepala mengatakan klo Yamada meniru Asahi.

Takashi mengiyakan memang seperti itu gaya Asahi. Sama seperti saat Asahi membuat SIM 1 hari dari dirinya, terkesan klo Asahi lebih berpengalaman darinya.
 


Yamada bermalam dirumah Asahi. Jadi Asahi, Takashi dan Yamada melanjutkan minum-minum dirubah Asahi. Takashi bilang klo meski baru bertemu Yamada, ia merasa mereka sudah kenal lama makanya ia ikut ke rumah Asahi.


Mereka bertiga terus berbicara berbagai macam hal sampai HP asahi berbunyi. Asahi mencari tempat yang agak sunyi untuk menerima telpon yang ternyata dari Natsuki.
 
Asahi : “moshi mosh”
Natsuki : “sorry.. apa kemarin kau menghubungiku?’
Yamada dan Takashi mengikuti Asahi. Mereka langsung menguping dibelakang Asahi.
Asahi : “iya, tapi bukan sesuatu yang penting.”
Natsuki : “apa itu berarti aku tak  perlu menelpon balik kamu?”
Asahi : “bukan begitu maksudku..” 

Yamada dan Takashi berdiri dikanan kiri Asahi dan mengganggu kosentrasi Asahi dengan ulah teman-temannya itu.
Asahi “ maaf, aku akan menghubungimu lagi besok”
Natsuki “oke selamat malam..” Natsuki lalu menutup teleponnya. 

Asahi memarahi teman-teman yang sudah mengganggunya itu.
Yamada : “apa itu pacarmu? “
“teman” jawab Asahi
Yamada : “kau belum punya pacar?”
Takashi : “kau tau gadis yang kau temui dibar tadi? Hanae.. dia sudah menolak Asahi”
Yamada :” benarkah? Pantas mereka terlihat akrab sekali”
Takashi : “mereka sudah saling kenal sejak SMA, sdh 10 tahun.”

Yamada : “bukankah kau juga sudah kenal lama Asahi?”
Takashi tak yakin dengan penghitungannya : “iya sudah.. 12 tahun? Wah waktu yang lama dan membuat depresi”
Mereka berbicara sampai mereka mengantuk dan memutusan tidur.



Pagi harinya asahi meninggalkan Yamada yang masih tertidur di sofa. Yamada bilang klo siang ini ia sudah janjian dengan Takashi untuk makan siang bersama.

Takashi membawa Yamada ke warung Aoi. Yamada memberi kartu namanya pada Aoi. Ia berjanji akan membawa Aoi jalan-jalan jika Aoi ke Tokyo. Aoi mengatakan klo ia memang akan ke Tokyo saat summer di kota ini berakhir.


Hanae ergi interview ke beberapa perusahaan tapi sepertinya hanae yang tak punya pengalaman membuatnya kesulitan interview.
Hikaru ditokyo juga mengalami kesulitan. Ia blum bisa menyesuaikan cara kerja direkturnya jadi ia sering kena marah. 

Ditempat lain kiyoko dan hanao yang sempat mengisi form pernikahan tapi tidak jadi karena formnya kena angin dan berterbangan.  Hanao mengambil form lagi dan memberikannya pada Kiyoko. 

Kiyoko berkata pada hanao klo ia sudah pergi ke peramal. Ia mengatakan klo hubungan Kiyoko dengan pasangan akan men galami masa yang susah. Hanao berkata itu tak masalah asal mereka terus bersama.
Tiba-tiba seorang rocker datang dan mengatakan klo ia tak setuju dengan pernikahan itu. Hanao kesal dengan laki-laki itu karena ia tak kenal dengannya. Kiyoko lalu mengatakan klo rocker itu adalah Ricky, kakaknya.


Yamada diajak Asahi ke tempat yang pemandangannya indah untuk referensi Yamada dalam mengambil foto. Yamada menunjukkan foto pintu pink pada Asahi. Asahi tertawa melihat foto yang dulu dikirimnya itu. ia tak mengerti kenapa Yamada masih menyimpannya. 

Yamada mengatakan klo bukan karena pintu pink itu maka ia sudah tidak jadi fotografer lagi. ia ingin agar asahi tetap bertanggung jawab dengan hasil karyanya, karena itu akan merubah hidup seseorang.

ia bertanya apa Asahi selamanya akan tetap di studio foto itu?  Asahi mengiyakannya. Asahi bertanya tujuan Yamada ke kota itu apakah karena yamada terpilih disebuah proyek seperti yang tertulis dimajalah fotografer?

Yamada menjawab klo ia memang terpilih untuk membuat bilboard iklan produk terkenal dipersimpangan jalan shibuya yang ramai itu. Shibuya kan pusat keramaian disana jadi proyek ini adalah proyek mahal.
Ia mengajak Asahi mengerjakannya berdua, karena saat kelulusan dulu mereka berjanji akan membuat hasil bilboard dipersimpangan jalan bersama-sama.Asahi seakan akan lupa akan janji itu. yamada minta Asahi untuk berpura-pura lupa dengan ambisi mereka itu. ia menegur asahi "jangan berusaha melarikan diri"


Asahi memikirkan keputusan yang akan ia ambil. Lalu ia memutuskan menghubungi Natsuki.

Natsuki : “moshi mosh..”
Asahi : “moshi moshi.. apa kau punya waktu untuk bicara?”
Natsuki : “hum.. ya”
Asahi :  “kemarin aku bilang akan menghubungimu.
Natsuki tersenyum “kau tak perlu menelponku jika kau begitu takutnya”
Asahi : “itu bukan karena aku takut”

Natsuki : “ya.. apa kemarin kau minum-minum?”
Asahi : “teman sekolahku datang berkunjung. Dia sudah menjadi cameramen yang sukses”
Natsuki membaca suara Asahi yang terdengar berbeda saat mngatakannya “apa ada yang terjadi?”
Asahi : “ya, kalimatnya menusukku seperti anak panah”
Natsuki : “tapi kau harus menghargai orang yang mengatakan kata-kata yang keras padamu.”

Asahi teringat kata-kata Natsuki yang terkadang ceplas ceplos padanya : “apa kau coba untuk membenarkan tindakanmu sendiri?”
Natsuki : “hah? Kapan aku mengatakan kata-kata kasar padamu?”
Asahi : “aku rasa disetiap waktu”
Natsuki  membela diri : “setiap waktu kau selalu membuatku marah”

Asahi tersenyum : “tentang temanku itu… ku merasa bersalh karena dia punya banyak harapan padaku. Dia bilang klo foto yang aku kirimkan padanya merubah hidupnya. Tersirat dia seperti berkata ‘kita punya tujuan yang sama.”

Natsuki : “ya, hidupku juga berubah karena fotomu”
Asahi : “heih?”

Natsuki : “jika kau tak mengirimiku foto pernikahanku maka aku tak akan pernah menghubungimu dan aku tak akan pernah ada di Aoyama. Dan bekerja di dapur yang baru membuatku sadar. Pengalamanku di Aoyama adalah sebagian besar yang  membentuk aku sekarang. Aku melihat wajah orang yang memesan makananku, wajah orang yang makan makananku dan wajah orang yang meninggalkan restaurantku. Itu membuatku tersadar akan kebahagiaan sejati saat memasak lagi. Seperti dikembalikan ke asalku”

“oh begitu”
Natsuki dan Asahii seperti melamun

Natsuki “maka itulah juga jadi alasan bekerja di Tokyo dan juga ada alasan yang hanya bisa dirasakan disana (aoyama)’
Asahi menghela nafas : “aku juga rasa begitu”

Natsuki : “hey, sebenarnya apa yang membuat kehidupan temanmu itu berubah?”
Asahi :”sebuah foto bodoh”
Natsuki penasaran : “apa itu?”
Asahi : “foto pintu warna pink.”
Natsuki : “hah? Foto pintu pink? Apa itu?”
Asahi : “saat dia masih jadi seorang assistan dia lupa jam meeting dan sudah terlambat untuk penerbanganya.  Dan dia tidak bisa datang tepat waktu untuk pemotretan yang sangat penting…”

Natsuki tak mengerti : “lalu apa hubungannya pintu warna pink itu dengan semuanya?”
Asahi : “hah? Itu adalah Doraemon.”
Natsuki bingung : “hah?”
Asahi : “hah? Ituloh pintu ajaib kemana saja,”

Asahi juga heran Natsuki tak mengerti maksudnya, padahal kan Doraemon terkenal.
Natsuki : “ahhh.. kau benar-benar bodoh ”
Asahi : “sudah cukup.. buat orang yang tak mengerti pintu warna pink, tak ada hak untuk menyebutku bodoh.”

Natsuki : “hah? Apa menurutmu itu bukan suatu kebodohan untuk orang dewasa mengirimkan gambar yang kekanakan seperti itu?”
Asahi : “tapi ia setelah melihat foto itu, esoknya ia pergi ke pemotretannya, jadi itu benar-benar berarti.”

Natsuki : “mungkin penghiburanmu yang bodoh membuatnya tertawa dan kekuatirannya hilang.”
Asahi : “kau tak perlu terlalu mencela hal itu.”
Natsuki : “ya karena aku rasa kau juga akan melakukannya”
Asahi tertawa mendengar sindiran Natsuki itu.

Natsuki : “apa kau tau kebohonganmu itu? (asahi hrsnya sdh tau knp pintu pink itu brmakna pd Yamada) Maksudku, berapa banyak orang yang akan mengirimkan foto seperti itu untuk menghibur seorang teman yang depresi karena keterlambatan? Aku rasa aku tau mengapa gambar itu dapat menghibur temanmu.”
Asahi dan Natsuki sama-sama tersenyum.
 


Selesai menerima telpon asahi. Natsuki mengambil senter dan gambar patung yang disinarinya dengan senter itu. Ia menulis “seorang pria harus ambisius”


pagi harinya Asahi mengirimkan gambar matahari pagi dan pantai untuk natsuki “Asahi belum menghilang”
Asahi = (matahari pagi)
“Matahari pagi belum menghilang” menggambarkan klo asahi juga punya ambisi dan akan memperjuangkannya.


Dikantornya Asahi menatap majalan fotografer dimejanya. Ia menerima kiriman mms dari natsuki gambar matahari yang ia kirimkan tadi dan ada gambar pancake.

tertulis “Asahi mematangkan pancake-nya”
Seperti ungkapan agar Asahi membuat mimpinya jadi matang alias jadi kenyataan.
Asahi membalas gambar natsuki dengan gambar seorang chef yang makan dorayaki “itu bukan pancake tapi dorayaki”
Taukan dorayaki itu apa? Dorayaki = sejenis pancake makanan kesukaannya doraemon..


Secchan menghubungi Natsuki untuk mengundang Natsuki datang lagi diacara penutupan Summer di Aoyama. Natsuki tak bisa berjanji bisa datang.
Kenji menghubungi Hikaru untuk datang juga. Tapi hikaru menjawab klo sepertinya ia tak bisa datang. Kenji cerita pada Hikaru klo Hanae sekarang sedang sibuk mencari pekerjaan dan interviewnya selalu gagal. Hikaru jadi kepikiran Hanae. 

Hanae sedang menerima telpon penolakan dari perusahaan yang dilamarnya. Hanae jadi sangat sedih. Ia  menerima sms dari Hikaru. Dismsnya hikaru memberi semangat dan bercerita klo ia sudah ditolak juga di 30 perusahaan. Hanae  tersenyum membacanya. Hayao yang melihat kakaknya tersenyum bertanya apa Hanae diterima bekerja makanya hanae tersenyum. Hanae langsung teringat klo ia ditolak lagi dan kembali jadi sedih.


Saat sedang bekerja natsuki seperti memikirkan sesuatu jadi ia terlihat sedang melamun. Kepala chef memperhatikannya. Ia bilang klo Natsuki ada yang mau ditanyakan bisa Tanya padanya. Natsuki mengangguk pelan.
Natsuki saat di dapur menerima gambar dari Asahi lagi. “aku bertemu suneo nya doraemon.”
Natsuki tertawa melihat foto itu.. cie..cie..cie..


Hanae pergi ke Aoyama. Disana ia bertemu dengan Takashi. Ia minta pendapat Takashi agar bisa diterima bekerja diperusahaan. Takashi menjawab klo hanae harus mencari pekerjaan sesuai dengan bidangnya. 

Secchan datang dan setuju dengan pendapat Takashi. Hanae harus mencari pekerjaan yang diketahui hanae dengan baik, seperti hobbynya dia. Secchan bilang klo hanae itu dekat dengan hal-hal yang biasanya dilakukan para orang yang sudah tua, seperti bermain mahyong, karaoke, catur, dsb.

Takashi lalu memberi ide agar Hanae bekerja di tempat perawatan orangtua, gak tau maksudnya, mungkin panti jompo ya.
Hanae lalu memikirkannya.


Asahi pergi ke sebuah toko bangunan. Tiba-tiba ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dan ia mendekat.
Ditempat lain kepala chef mengajak natsuki untuk minum-minum. Saat akan berangkat Natsuki menerima pesan gambar lagi dari Asahi. Cowok itu mengirimkan pintu pink yang tadi dilihat Asahi ditoko bangunan.
“sekarang kau bisa datang kemanapun” tulis asahi.



Asahi, Takashi, dan Aoi hang out di café Kenji. Aoi sedih karena Hikaru tidak bisa datang untuk penutupan summer di Aoyama. Takashi juga bilang klo Natsuki juga tak bisa datang.

Aoi mengatakan klo mereka ingin bertemu Natsuki dan Hikaru maka mereka harus ke Tokyo. Aoi juga sudah menghubungi Yamada untuk dicarikan kenalan untuk dapat jadi model di Tokyo. Asahi menasehati Aoi untuk tetap berhati-hati karena Yamada juga playboy. Aoi menjawab klo ia hanya tertarik pada Hikaru saja.

Takashi sedih karena semua pergi ke Tokyo.
“apa kau akan baik-baik saja klo aku tak ada denganmu?” Tanya Asahi tiba-tiba pada Takashi. Ihhh.. kata-kata Asahi kok kyk sm pacar aja… hihihi

Takashi bingung “apa maksudmu?”
Asahi : “ya karena aku satu-satunya yang selalu denganmu kan?”
Takashi tertawa “hey apa maksud perkataanmu itu?”
Takashi lalu terbesit pemikiran. “ehhhh… jangan bilang klo kau akan ke Tokyo juga?’
Kenji dan Aoi menatap Asahi ingin tau.
“aku harus menepati janjiku pada Hajime (yamada)… hezzz.. aku tak ingin dia berpikir klo selama ini  aku melarikan diri”
Semua langsung sedih mendengar rencana Asahi yang mau ke Tokyo itu.

“kau harus janji padaku saat kau pergi.” Kata Takashi
“hum?”
“nama untuk hasil karyamu harus “Asaahi”
“kenapa dengan Asaahi?” Tanya Aoi tak mengerti
“kau harus punya nama panggung jika kau menjadi seorang model seperti ‘aooi’” jawab takashi
“aku tak mau nama yang sulit diucapkan seperti itu!” tolak Aoi.

“asahi jangan kuatir apa yang akan terjadi disini. Kau harus melangkah sesuai  pilihanmu sendiri” ucap Kenji
“iya..” jawab asahi tersenyum.


Natsuki pergi ke sebuah bar dengan kepala chefnya. Ia mencari-cari teman-teman yang tak Nampak disana.  Ia hanya berdua dengan kepala chefnya itu.
“sepertinya malam ini tidak ada yang datang “ kata natsuki.
“chiyohara..”
“ya?”
“apa ada yang ingin kau sampaikan padaku?”
Natsuki bingung tapi ia mengajukan permintaan... 


Asahi dikamarnya melihat majalah fotografer lagi. Ia terus melamun sambil menatap foto itu lalu ia sepertinya yakin akan sesuatu.
Keesokkan harinya ia pergi bertemu bos distudionya. Ia mengatakan klo ia ingin mengundurkan diri. Bosnya dan mami sedih mendengarnya tapi bosnya menyampaikan klo ia akan mendukung Asahi meraih mimpinya. Mami lalu disuruh membuka lowongan mencari pengganti Asahi.
Asahi tersenyum lega.

Asahi barusan sampai dirumahnya dan akan mengirim sms (ke Natsuki sepertinya) tapi ia malah  menerima gambar dari Natsuki lagi. Gambarnya adalah wajah pak Izumi dengan tulisan “aku barusan bertemu Gian-nya Doraemon di Minatoku”

Asahi bingung sendiri. Mungkin ia tak ‘ngeh’ kenapa natsuki bisa bertemu pak izumi. Tapi ia tersadar dengan tulisan natsuki “aku barusan bertemu Gian DI MINATOKU ”.
Asahi langsung berlari keluar rumahnya.


Asahi mengayuh sepedanya dengan cepat sampai di café bar kenji. Ia buru-buru masuk dan melihat Natsuki benar ada disana.
“yo” sapa natsuki.
Asahi tersenyum “yo”
“lama tak bertemu…” kata Natsuki “sayangnya Gian sudah pergi.”
Asahi “aku pikir kau tak bisa datang kesini (untuk acara penutupan Aoyama)”
Natsuki tersenyum “aku pakai pintu pink itu”
Asahi tertawa “ dasar bodoh”
 
“mengapa.?! bukannya kau yang mengirimkannya padaku!”
Asahi tersenyum. Natsuki bercerita klo bosnya setuju ia ijin. Mereka berdua lalu bersulang.
 Asahi “okaeri” (selamat datang kembali)
Natsuki “tadaima” (aku sudah pulang)
Dari balik meja bar, kenji melihat keduanya dengan tersenyum misterius. Ia lalu bilang klo ia akan menelpon Setsuko. Ia memberi ruang buat mereka berdua… hehheeh.. such a wise man!


Tatapannya asahi itu loh bikin aku jealous… uhhhh.. kayaknya senang bannget ketemu natsuki dan juga terlihat penuh cinta gitu.. huaaaa…. Merinding klo dipandang gitu sama yamapi.. bisa gubrakkkkk… pingsan dah...
Yamapi aishiteru…. hontou ni aishiteru...!


Asahi terus menatap natsuki, kayaknya rindu banget jadi natapnya begitu lama.. hihihi…
“sepertinya kulitmu jadi putih ya” puji Asahi
“tentu saja, aku kan di Tokyo..” sahut natsuki tersenyum. 

Klo di Aoyama kan ia kena sinar matahari pantai jadi ya tambah coklat.
Asahi menatap Natsuki dengan tersenyum. Natsuki juga terlihat tersenyum senang.


Catatanku : I wish I have that pink door..!  hehheh.. enak banget yak klo ada pintu kayak gitu. Pengen kemana saja bisa… wihh back pack around the world… baling-baling bambuuuu...



2 komentar: