Natsuki
tidak mengangkat telponnya saat Asahi menghubunginya adalah karena ia diajak pergi minum-minu bersama
teman-teman restaurantnya. Para Chefnya cowok semua, jadi hanya Natsuki yang
cewek satu-satunya. Semua memuji yakisobanya. Gara-gara yakisobanya itu semua
jadi akrab dengannya.
Hanae
pergi ke studio foto Asahi untuk membuat pasphoto. Ia terlihat tegang sekali
dan wajahnya terlihat serius. Asahi bertanya kenapa ekpresi hanae seperti itu.
Hanae menjawab klo ia ingin terlihat serius. Asahi bilang klo itu bukan wajah
serius tapi wajah orang yang mengintimasi lawan bicaranya.
Asahi
kedatangan tamu lain, Yamada Hajime. Ia seorang fotografer terkenal di Tokyo.
Mereka adalah teman sekolah fotografer.
Bos studio Asahi suka dengan hasil karya Yamada jadi ia meminta tanda tangan Yamada.
Asahi,
Yamada dan Hanae pergi ke Café kenji. Disana sudah ada Takashi yang sedang
minum. Yamada memiliki kamera yang sama yang dimiliki Asahi. Yamada bilang
karena Asahi membeli 1 minggu sebelumnya, Asahi jadi besar kepala mengatakan
klo Yamada meniru Asahi.
Takashi
mengiyakan memang seperti itu gaya Asahi. Sama seperti saat Asahi membuat SIM 1
hari dari dirinya, terkesan klo Asahi lebih berpengalaman darinya.
Yamada
bermalam dirumah Asahi. Jadi Asahi, Takashi dan Yamada melanjutkan minum-minum
dirubah Asahi. Takashi bilang klo meski baru bertemu Yamada, ia merasa mereka
sudah kenal lama makanya ia ikut ke rumah Asahi.
Mereka
bertiga terus berbicara berbagai macam hal sampai HP asahi berbunyi. Asahi
mencari tempat yang agak sunyi untuk menerima telpon yang ternyata dari
Natsuki.
Asahi
: “moshi mosh”
Natsuki
: “sorry.. apa kemarin kau menghubungiku?’
Yamada
dan Takashi mengikuti Asahi. Mereka langsung menguping dibelakang Asahi.
Asahi
: “iya, tapi bukan sesuatu yang penting.”
Natsuki
: “apa itu berarti aku tak perlu
menelpon balik kamu?”
Asahi
: “bukan begitu maksudku..”
Yamada
dan Takashi berdiri dikanan kiri Asahi dan mengganggu kosentrasi Asahi dengan
ulah teman-temannya itu.
Asahi
“ maaf, aku akan menghubungimu lagi besok”
Natsuki
“oke selamat malam..” Natsuki lalu menutup teleponnya.
Asahi
memarahi teman-teman yang sudah mengganggunya itu.
Yamada
: “apa itu pacarmu? “
“teman”
jawab Asahi
Yamada
: “kau belum punya pacar?”
Takashi
: “kau tau gadis yang kau temui dibar tadi? Hanae.. dia sudah menolak Asahi”
Yamada
:” benarkah? Pantas mereka terlihat akrab sekali”
Takashi
: “mereka sudah saling kenal sejak SMA, sdh 10 tahun.”
Yamada
: “bukankah kau juga sudah kenal lama Asahi?”
Takashi
tak yakin dengan penghitungannya : “iya sudah.. 12 tahun? Wah waktu yang lama
dan membuat depresi”
Mereka
berbicara sampai mereka mengantuk dan memutusan tidur.
Pagi
harinya asahi meninggalkan Yamada yang masih tertidur di sofa. Yamada bilang
klo siang ini ia sudah janjian dengan Takashi untuk makan siang bersama.
Takashi
membawa Yamada ke warung Aoi. Yamada memberi kartu namanya pada Aoi. Ia
berjanji akan membawa Aoi jalan-jalan jika Aoi ke Tokyo. Aoi mengatakan klo ia
memang akan ke Tokyo saat summer di kota ini berakhir.
Hanae
ergi interview ke beberapa perusahaan tapi sepertinya hanae yang tak punya
pengalaman membuatnya kesulitan interview.
Hikaru
ditokyo juga mengalami kesulitan. Ia blum bisa menyesuaikan cara kerja
direkturnya jadi ia sering kena marah.
Ditempat
lain kiyoko dan hanao yang sempat mengisi form pernikahan tapi tidak jadi
karena formnya kena angin dan berterbangan.
Hanao mengambil form lagi dan memberikannya pada Kiyoko.
Kiyoko
berkata pada hanao klo ia sudah pergi ke peramal. Ia mengatakan klo hubungan
Kiyoko dengan pasangan akan men galami masa yang susah. Hanao berkata itu tak
masalah asal mereka terus bersama.
Tiba-tiba
seorang rocker datang dan mengatakan klo ia tak setuju dengan pernikahan itu.
Hanao kesal dengan laki-laki itu karena ia tak kenal dengannya. Kiyoko lalu
mengatakan klo rocker itu adalah Ricky, kakaknya.
Yamada
diajak Asahi ke tempat yang pemandangannya indah untuk referensi Yamada dalam
mengambil foto. Yamada menunjukkan foto pintu pink pada Asahi. Asahi tertawa melihat foto yang dulu dikirimnya itu. ia tak mengerti kenapa Yamada masih menyimpannya.
Yamada mengatakan klo bukan karena pintu pink itu maka ia sudah tidak jadi fotografer lagi. ia ingin agar asahi tetap bertanggung jawab dengan hasil karyanya, karena itu akan merubah hidup seseorang.
ia bertanya apa Asahi selamanya akan tetap di studio foto itu? Asahi mengiyakannya. Asahi bertanya tujuan Yamada ke kota itu apakah karena yamada terpilih disebuah proyek seperti yang tertulis dimajalah fotografer?
Yamada menjawab klo ia memang terpilih untuk membuat bilboard iklan produk terkenal dipersimpangan jalan shibuya yang ramai itu. Shibuya kan pusat keramaian disana jadi proyek ini adalah proyek mahal.
Ia mengajak Asahi mengerjakannya berdua, karena saat kelulusan dulu mereka berjanji akan membuat hasil bilboard dipersimpangan jalan bersama-sama.Asahi seakan akan lupa akan janji itu. yamada minta Asahi untuk berpura-pura lupa dengan ambisi mereka itu. ia menegur asahi "jangan berusaha melarikan diri"
Asahi
memikirkan keputusan yang akan ia ambil. Lalu ia memutuskan menghubungi
Natsuki.
Natsuki
: “moshi mosh..”
Asahi
: “moshi moshi.. apa kau punya waktu untuk bicara?”
Natsuki
: “hum.. ya”
Asahi
: “kemarin aku bilang akan
menghubungimu.
Natsuki
tersenyum “kau tak perlu menelponku jika kau begitu takutnya”
Asahi
: “itu bukan karena aku takut”
Natsuki
: “ya.. apa kemarin kau minum-minum?”
Asahi
: “teman sekolahku datang berkunjung. Dia sudah menjadi cameramen yang sukses”
Natsuki
membaca suara Asahi yang terdengar berbeda saat mngatakannya “apa ada yang
terjadi?”
Asahi
: “ya, kalimatnya menusukku seperti anak panah”
Natsuki
: “tapi kau harus menghargai orang yang mengatakan kata-kata yang keras
padamu.”
Asahi
teringat kata-kata Natsuki yang terkadang ceplas ceplos padanya : “apa kau coba
untuk membenarkan tindakanmu sendiri?”
Natsuki
: “hah? Kapan aku mengatakan kata-kata kasar padamu?”
Asahi
: “aku rasa disetiap waktu”
Natsuki
membela diri : “setiap waktu kau selalu
membuatku marah”
Asahi
tersenyum : “tentang temanku itu… ku merasa bersalh karena dia punya banyak harapan padaku.
Dia bilang klo foto yang aku kirimkan padanya merubah hidupnya. Tersirat dia
seperti berkata ‘kita punya tujuan yang sama.”
Natsuki
: “ya, hidupku juga berubah karena fotomu”
Asahi
: “heih?”
Natsuki
: “jika kau tak mengirimiku foto pernikahanku maka aku tak akan pernah
menghubungimu dan aku tak akan pernah ada di Aoyama. Dan bekerja di dapur yang
baru membuatku sadar. Pengalamanku di Aoyama adalah sebagian besar yang membentuk aku sekarang. Aku melihat wajah
orang yang memesan makananku, wajah orang yang makan makananku dan wajah orang
yang meninggalkan restaurantku. Itu membuatku tersadar akan kebahagiaan sejati
saat memasak lagi. Seperti dikembalikan ke asalku”
“oh
begitu”
Natsuki
dan Asahii seperti melamun
Natsuki
“maka itulah juga jadi alasan bekerja di
Tokyo dan juga ada alasan yang hanya bisa dirasakan disana (aoyama)’
Asahi
menghela nafas : “aku juga rasa begitu”
Natsuki
: “hey, sebenarnya apa yang membuat kehidupan temanmu itu berubah?”
Asahi
:”sebuah foto bodoh”
Natsuki
penasaran : “apa itu?”
Asahi
: “foto pintu warna pink.”
Natsuki
: “hah? Foto pintu pink? Apa itu?”
Asahi
: “saat dia masih jadi seorang assistan dia lupa jam meeting dan sudah
terlambat untuk penerbanganya. Dan dia
tidak bisa datang tepat waktu untuk pemotretan yang sangat penting…”
Natsuki
tak mengerti : “lalu apa hubungannya pintu warna pink itu dengan semuanya?”
Asahi
: “hah? Itu adalah Doraemon.”
Natsuki
bingung : “hah?”
Asahi
: “hah? Ituloh pintu ajaib kemana saja,”
Asahi
juga heran Natsuki tak mengerti maksudnya, padahal kan Doraemon terkenal.
Natsuki
: “ahhh.. kau benar-benar bodoh ”
Asahi
: “sudah cukup.. buat orang yang tak mengerti pintu warna pink, tak ada hak untuk
menyebutku bodoh.”
Natsuki
: “hah? Apa menurutmu itu bukan suatu kebodohan untuk orang dewasa mengirimkan
gambar yang kekanakan seperti itu?”
Asahi
: “tapi ia setelah melihat foto itu, esoknya ia pergi ke pemotretannya, jadi
itu benar-benar berarti.”
Natsuki
: “mungkin penghiburanmu yang bodoh membuatnya tertawa dan kekuatirannya
hilang.”
Asahi
: “kau tak perlu terlalu mencela hal itu.”
Natsuki
: “ya karena aku rasa kau juga akan melakukannya”
Asahi
tertawa mendengar sindiran Natsuki itu.
Natsuki
: “apa kau tau kebohonganmu itu? (asahi hrsnya sdh tau knp pintu pink itu brmakna pd Yamada) Maksudku, berapa banyak orang yang akan
mengirimkan foto seperti itu untuk menghibur seorang teman yang depresi karena
keterlambatan? Aku rasa aku tau mengapa gambar itu dapat menghibur temanmu.”
Asahi
dan Natsuki sama-sama tersenyum.
Selesai menerima telpon asahi. Natsuki mengambil senter dan
gambar patung yang disinarinya dengan senter itu. Ia menulis “seorang pria
harus ambisius”
pagi
harinya Asahi mengirimkan gambar matahari pagi dan pantai untuk natsuki “Asahi
belum menghilang”
Asahi
= (matahari pagi)
“Matahari
pagi belum menghilang” menggambarkan klo asahi juga punya ambisi dan akan
memperjuangkannya.
Dikantornya
Asahi menatap majalan fotografer dimejanya. Ia menerima kiriman mms dari natsuki gambar matahari yang ia
kirimkan tadi dan ada gambar pancake.
tertulis “Asahi
mematangkan pancake-nya”
Seperti
ungkapan agar Asahi membuat mimpinya jadi matang alias jadi kenyataan.
Asahi
membalas gambar natsuki dengan gambar seorang chef yang makan dorayaki “itu
bukan pancake tapi dorayaki”
Taukan
dorayaki itu apa? Dorayaki = sejenis pancake makanan kesukaannya doraemon..
Secchan
menghubungi Natsuki untuk mengundang Natsuki datang lagi diacara penutupan
Summer di Aoyama. Natsuki tak bisa berjanji bisa datang.
Kenji
menghubungi Hikaru untuk datang juga. Tapi hikaru menjawab klo sepertinya ia
tak bisa datang. Kenji cerita pada Hikaru klo Hanae sekarang sedang sibuk
mencari pekerjaan dan interviewnya selalu gagal. Hikaru jadi kepikiran Hanae.
Hanae
sedang menerima telpon penolakan dari perusahaan yang dilamarnya. Hanae jadi
sangat sedih. Ia menerima sms dari
Hikaru. Dismsnya hikaru memberi semangat dan bercerita klo ia sudah ditolak
juga di 30 perusahaan. Hanae tersenyum
membacanya. Hayao yang melihat kakaknya tersenyum bertanya apa Hanae diterima
bekerja makanya hanae tersenyum. Hanae langsung teringat klo ia ditolak lagi
dan kembali jadi sedih.
Saat
sedang bekerja natsuki seperti memikirkan sesuatu jadi ia terlihat sedang
melamun. Kepala chef memperhatikannya. Ia bilang klo Natsuki ada yang mau
ditanyakan bisa Tanya padanya. Natsuki mengangguk pelan.
Natsuki
saat di dapur menerima gambar dari Asahi lagi. “aku bertemu suneo nya doraemon.”
Natsuki
tertawa melihat foto itu.. cie..cie..cie..
Hanae
pergi ke Aoyama. Disana ia bertemu dengan Takashi. Ia minta pendapat Takashi
agar bisa diterima bekerja diperusahaan. Takashi menjawab klo hanae harus
mencari pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
Secchan datang dan setuju dengan
pendapat Takashi. Hanae harus mencari pekerjaan yang diketahui hanae dengan
baik, seperti hobbynya dia. Secchan bilang klo hanae itu dekat dengan hal-hal
yang biasanya dilakukan para orang yang sudah tua, seperti bermain mahyong,
karaoke, catur, dsb.
Takashi
lalu memberi ide agar Hanae bekerja di tempat perawatan orangtua, gak tau
maksudnya, mungkin panti jompo ya.
Hanae
lalu memikirkannya.
Asahi
pergi ke sebuah toko bangunan. Tiba-tiba ia melihat sesuatu yang menarik
perhatiannya dan ia mendekat.
Ditempat
lain kepala chef mengajak natsuki untuk minum-minum. Saat akan berangkat
Natsuki menerima pesan gambar lagi dari Asahi. Cowok itu mengirimkan pintu pink
yang tadi dilihat Asahi ditoko bangunan.
“sekarang
kau bisa datang kemanapun” tulis asahi.
Asahi,
Takashi, dan Aoi hang out di café Kenji. Aoi sedih karena Hikaru tidak bisa
datang untuk penutupan summer di Aoyama. Takashi juga bilang klo Natsuki juga
tak bisa datang.
Aoi
mengatakan klo mereka ingin bertemu Natsuki dan Hikaru maka mereka harus ke
Tokyo. Aoi juga sudah menghubungi Yamada untuk dicarikan kenalan untuk dapat
jadi model di Tokyo. Asahi menasehati Aoi untuk tetap berhati-hati karena
Yamada juga playboy. Aoi menjawab klo ia hanya tertarik pada Hikaru saja.
Takashi
sedih karena semua pergi ke Tokyo.
“apa
kau akan baik-baik saja klo aku tak ada denganmu?” Tanya Asahi tiba-tiba pada
Takashi. Ihhh.. kata-kata Asahi kok kyk sm pacar aja… hihihi
Takashi
bingung “apa maksudmu?”
Asahi
: “ya karena aku satu-satunya yang selalu denganmu kan?”
Takashi
tertawa “hey apa maksud perkataanmu itu?”
Takashi
lalu terbesit pemikiran. “ehhhh… jangan bilang klo kau akan ke Tokyo juga?’
Kenji
dan Aoi menatap Asahi ingin tau.
“aku
harus menepati janjiku pada Hajime (yamada)… hezzz.. aku tak ingin dia berpikir
klo selama ini aku melarikan diri”
Semua
langsung sedih mendengar rencana Asahi yang mau ke Tokyo itu.
“kau
harus janji padaku saat kau pergi.” Kata Takashi
“hum?”
“nama
untuk hasil karyamu harus “Asaahi”
“kenapa
dengan Asaahi?” Tanya Aoi tak mengerti
“kau
harus punya nama panggung jika kau menjadi seorang model seperti ‘aooi’” jawab
takashi
“aku
tak mau nama yang sulit diucapkan seperti itu!” tolak Aoi.
“asahi
jangan kuatir apa yang akan terjadi disini. Kau harus melangkah sesuai pilihanmu sendiri” ucap Kenji
“iya..”
jawab asahi tersenyum.
Natsuki
pergi ke sebuah bar dengan kepala chefnya. Ia mencari-cari teman-teman yang tak
Nampak disana. Ia hanya berdua dengan
kepala chefnya itu.
“sepertinya
malam ini tidak ada yang datang “ kata natsuki.
“chiyohara..”
“ya?”
“apa
ada yang ingin kau sampaikan padaku?”
Natsuki
bingung tapi ia mengajukan permintaan...
Asahi
dikamarnya melihat majalah fotografer lagi. Ia terus melamun sambil menatap
foto itu lalu ia sepertinya yakin akan sesuatu.
Keesokkan
harinya ia pergi bertemu bos distudionya. Ia mengatakan klo ia ingin
mengundurkan diri. Bosnya dan mami sedih mendengarnya tapi bosnya menyampaikan
klo ia akan mendukung Asahi meraih mimpinya. Mami lalu disuruh membuka lowongan
mencari pengganti Asahi.
Asahi
tersenyum lega.
Asahi
barusan sampai dirumahnya dan akan mengirim sms (ke Natsuki sepertinya) tapi ia
malah menerima gambar dari Natsuki lagi.
Gambarnya adalah wajah pak Izumi dengan tulisan “aku barusan bertemu Gian-nya
Doraemon di Minatoku”
Asahi
bingung sendiri. Mungkin ia tak ‘ngeh’ kenapa natsuki bisa bertemu pak izumi. Tapi
ia tersadar dengan tulisan natsuki “aku barusan bertemu Gian DI MINATOKU ”.
Asahi
langsung berlari keluar rumahnya.
Asahi
mengayuh sepedanya dengan cepat sampai di café bar kenji. Ia buru-buru masuk
dan melihat Natsuki benar ada disana.
“yo”
sapa natsuki.
Asahi
tersenyum “yo”
“lama
tak bertemu…” kata Natsuki “sayangnya Gian sudah pergi.”
Asahi
“aku pikir kau tak bisa datang kesini (untuk acara penutupan Aoyama)”
Natsuki
tersenyum “aku pakai pintu pink itu”
Asahi
tertawa “ dasar bodoh”
“mengapa.?!
bukannya kau yang mengirimkannya padaku!”
Asahi
tersenyum. Natsuki bercerita klo bosnya setuju ia ijin. Mereka berdua lalu
bersulang.
Asahi “okaeri” (selamat datang kembali)
Natsuki
“tadaima” (aku sudah pulang)
Dari
balik meja bar, kenji melihat keduanya dengan tersenyum misterius. Ia lalu
bilang klo ia akan menelpon Setsuko. Ia memberi ruang buat mereka berdua…
hehheeh.. such a wise man!
Tatapannya
asahi itu loh bikin aku jealous… uhhhh.. kayaknya senang bannget ketemu natsuki
dan juga terlihat penuh cinta gitu.. huaaaa…. Merinding klo dipandang gitu sama
yamapi.. bisa gubrakkkkk… pingsan dah...
Yamapi
aishiteru…. hontou ni aishiteru...!
Asahi
terus menatap natsuki, kayaknya rindu banget jadi natapnya begitu lama.. hihihi…
“sepertinya
kulitmu jadi putih ya” puji Asahi
“tentu
saja, aku kan di Tokyo..” sahut natsuki tersenyum.
Klo di Aoyama kan ia kena
sinar matahari pantai jadi ya tambah coklat.
Asahi
menatap Natsuki dengan tersenyum. Natsuki juga terlihat tersenyum senang.
Catatanku : I wish I have that pink door..! hehheh.. enak banget yak klo ada pintu kayak
gitu. Pengen kemana saja bisa… wihh back pack around the world… baling-baling bambuuuu...
lanjut yahhh...semangat..smangattt
BalasHapusd tunggu k lanjt y mbak
BalasHapus