Yuna
menemui Ichiya yang sedang latihan kabuki. Ia bilang klo ia tadi diselamatkan
oleh senpai disekolahnya saat ia sedang di bully.
Senpai
= kakak kelas
“senpai
itu berkata, disaat mengalami waktu yang berat kau harus memikirkan orang yang
penting, maka kau akan jadi kuat. Bagaimana menurutmu hiroki? Saat kau
mengalami waktu yang berat, apa kau memikirkanku?”
Ichiya
tersenyum “tentu saja”
“benarkah?”
“iya
benar”
Yuna
mencari kebenaran jawaban diwajah ichiya yang ada didepannya itu.
“aku sudah
tinggal bersamamu selama ini Hiroki, dan aku memikirkanmu lebih dari keluarga,
meski terkadang aku merasa.. aku tak mengerti apapun tentangmu dan aku jadi
takut. “
Ichiya
mencari jawaban untuk menjawab apa yang dirasakan Yuna terhadapnya itu dan ia
tersenyum mengajak Yuna bercanda “tapi aku tak punya hobby yang aneh atau
semacamnya. “
Yuna
tersenyum “apa itu? hobby yang aneh?” ia lalu bersadar dilengan ichiya
“hiroki.. kita akan selalu bersama kan?”
“iya”
jawab Ichiya dengan wajah dinginnya.
Kyonosuke
berjalan tersenyum-senyum dengan membawa tiket pentas kabuki. Ia pergi ke kelas
Ayame. Semua gadis yang dilewatinya berteriak-teriak histeris. “kyo-sama…
kyo-sama”
Sampai
dikelas Ayame ia segera masuk membuat seisi kelas jadi heboh. Tapi kyo tak
menemukan Ayame ada disana. Ia hanya melihat chiaki duduk dikursinya.
Chiaki
terkejut melihat Kyonosuke melihatnya dan berjalan ke arahnya. Ia segera
bangkit berdiri menyambut kyonosuke.
“apa?
Kau mau bicara denganku?” Tanya Chiaki tersenyum senang.
“dimana
chiba Ayame?” Tanya kyo.
“jeezz..
oh Ayame” sahut lesu Chiaki sambil kembali duduk dikursinya. “paling dia ada
digerbang sekolah”
“gerbang
sekolah?” Tanya Kyo tak mengerti.
“karena
tadi dia bilang klo cinta pertamanya mungkin datang dan menemuinya.”
Kyo
langsung kesal mendengarnya.
“karena
dia bertemu dengannya memakai seragam sekolah, dia tak yakin apa cowok itu akan
datang ke sekolah ini apa tidak. Aku memberitahunya untuk menghentikan itu tapi
kepalanya sudah penuh dengan cowok itu. ”
Kyo
langsung buru-buru mencari ayame digerbang sekolah.
Sampai
didepan gerbang sekolah, Kyo memang melihat Ayame sedang berdiri disana dan
bersandar di pintu masuk.
Kyo
berjalan mendekati Ayame “aku dengar kau menunggu Ichiya”
Ayame
langsung salah tingkah “itu tak benar” sahutnya dan buru-buru pergi
meninggalkan gerbang sekolah.
Kyo
kesal dan menarik tangan Ayame. “jika kau begitu ingin bertemu dengannya, kau
tak seharusnya bertahan disini dan bukankah kau harusnya pergi menemuinya
sendiri?”
Ayame
menepiskan pegangan kyo ditangannya “aku tak menahannya. Tapi karena kau
menyebutkannya, bukankah ini bukan urusanmu Kawamura-kun?”
“ya
memang bukan” kyo langsung gelagapan ditanya Ayame “tapi ini menggangguku. Aku
tak tau apapun tentang janji yang kalian buat saat kecil, tapi ini bukan
berarti dia akan datang kesini untuk menemuimu disini. Apapun itu, aku akan
membawamu menemuinya.” Kata Kyo dan menarik Ayame untuk pergi bersamanya.
“hentikan
ini!”
“sudah
ku bilang kau tak perlu menahannya. Ayo pergi!”
“lepaskan
aku. Hentikan ini!” teriak Ayame marah dan berhasil menepiskan tangan kyo.
“orang istimewa sepertimu, kawamura-kun, tak akan mengerti perasaanku!”
Kyo
menatap Ayame dengan kesal.
Ayame
juga menatap Kyo dengan marah dan hampir menangis “ kau selalu mendapatkan apa
yang kau inginkan dan kau tak pernah merasakan suatu masalah atau kekuatiran
kan? Itulah mengapa penampilan Kawamura-kun tak bisa membuat hatiku berdebar
keras. “
Kyo
terdiam melihat ayame meluapkan emosinya dan mata Ayame berkaca-kaca.
“aku
tau dia tak akan datang menemuiku.. aku tau itu tapi aku sudah mendapatkan
support dari janji Hiro-kun itu. aku percaya klo setelah dia jadi actor kabuki
nomer 1, dia akan datang menemuiku.
Itulah mengapa aku mampu melakukan yang terbaik dengan kemampuanku sendiri.”
Ayame
terisak “ bunga yang dia berikan padaku ini.. adalah harta berhargaku. bahkan
aku berpikir dia sudah melupakannya
sejak lama. Aku sepertinya benar-benar bodoh” kata Ayame dan langsung berlari
ke dalam sekolah.
Kyo
hanya melihat kepergian Ayame dengan berbagai perasaan yang bercampur-campur.. bersalah.. marah..
“apa
yang sudah kulakukan” sesal Kyo karena ia tadi marah-marah pada ayame. Ia
berjalan tak melihat-lihat sehingga menabrak sekelompok siswa lain. Cowok itu
tak terima karena kyo tidak minta maaf dan mereka pun berkelahi.
Menghadapi
sekelompok orang tentu saja kyo kalah. Ia menerima pukulan di perutnya beberapa
kali. Kyo terjatuh dan cowok yang ditabraknya tadi siap memukul wajah kyo. Tapi
sebuah tangan menahan pukulannya.
“ada
apa denganmu?” kata cowok itu marah.
Kyo
melihat orang yang menolongnya dan terkejut karena itu adalah Ichiya.
“bolehkah
aku memintamu untuk tak memukul wajahnya?” kata Ichiya dingin.
“aku
tak mengerti apa maksudmu!?” seru cowok
itu dengan emosi.
Ichiya
mengunci tangan cowok itu sampai cowok itu kesakitan . teman-teman yang lain
tak berani mendekati karena melihat wajah iichiya yang garang itu.
“jika
kau terus berusaha melawan maka aku akan mematahkan tanganmu..” ancam
Ichiya. “apa pilihanmu?”
“baiklah.
Lepaskan aku” sahut cowok itu. Ichiya lalu melepaskannya. Dan cowok-cowok itu
segera pergi.
“jangan
menggangguku.. siapa yang minta bantuanmu hah?” teriak Kyo bangkit berdiri dan
berhadap-hadapan dengan ichiya.
“ini
bukan aku menolongmu kyonosuke-san”
“hah?”
“wajah
itu adalah hidupnya seorang actor. Kyonosuke-san harus tetap dalam kondisi yang
bagus atau meskipun kita punya alasan, kita semua akan dalam masalah.” Ucap
Ichiya lalu membungkuk dan berjalan melewati Kyo kearah lainnya.
“tunggu!”
seru Kyo berbalik melihat ichiya “kau teman masa kecilnya Chiba Ayame kan?”
“kenapa
dengan itu?”
“mengapa
kau tak pergi dan menemuinya?”Tanya kyo
“jeeezz…”
ichiya tertawa.
“apa
ada yang salah?”
“kyonosuke-san,
apa kau dalam posisi mengkhawatirkan orang lain? Jika kau punya banyak waktu
luang, kau harusnya latihan. Jadi jarak antara kau dan aku tidak jadi semakin
jauh..” ejek ichiya.
Kyo
langsung emosi mendengarnya “darimana kau dapatkan kepercayaan diri yang bodoh
itu!?”
“karena
aku berusaha. Aku tak ingin memuji seseorang yang hanya bisa mengatakan apa
yang ingin dikatakannya saja tanpa menyadari posisinya juga. sementara kau
dalam posisi anak elit dari keluarga terhormat, hanya bisa duduk diam dengan
menyilangkan kaki, aku sudah mencucurkan darah untuk berusaha. Aku tak akan
kalah pada seseorang sepertimu yang hanya punya nama dibaliknya ” kata ichiya
dan akhirnya pergi setelah puas menantang kyo.
Ayame
pergi ke sebuah sungai besar, ia ingin membuang bunga kering nadeshiko tapi ia tak
tega membuangnya.
Dirumahnya,
kyo teringat semua yang dikatakan Ayame tentang kecintaan ayame pada kabuki dan
tantangan Ichiya. Ia lalu mengambil keputusan untuk hidupnya.
Ia
menghubungi haruhiko “haruhiko aku akan cuti sekolah mulai besok. Aku akan
fokus latihan”
“kenapa
denganmu yang tiba-tiba bersemangat seperti itu?” Tanya haruhiko.
“ada
orang yang padanya aku tak mau kalah.” Sahut Kyo.
Kyo
dan Ichiya berlatih terus menerus hari demi hari di ruangan latihan keluarganya
masing-masing. Ichiya berlatih menjadi
“oraku” dan Kyonosuke menjadi “kanpei”.
Suatu
pagi, saat sedang jogging, ichiya melihat sebuah toko bunga yang menjual bunga
nadeshiko. Ia terus memperhatikan bunga itu. sudah pasti ia teringat.. Ayame.
Ayame
duduk melamun di kelasnya sekolahan. Ia sedih tak bisa bertemu ichiya. Chiaki
sudah berusaha menghiburnya.
“hiro-kun
bukan satu-satunya pria didunia! Sudahlah.. semangat”
“ya”
jawab ayame lesu.
“oh
ya..! kenapa kau tak pergi menemui Kyo-sama saja!” seru Chiaki.
“kawamura-kun?”
“iya..
kalian terlihat akrab. Dan jika kau bisa
berpacaran dengannya, itu akan jadi sesuatu yang bisa disombongkan. “
“kawamura-kun
ya” ayame teringat sesuatu.
“kau
sudah menyadarinya?”
“bukan
begitu.. aku pikir sepertinya aku sudah bicara terlalu keras padanya.
“ano..
chiba ayame-san” seru seseorang berteriak mencari gadis yang bernama ayame.
“ya?”
jawab ayame menoleh kearah datangnya suara.
Didepann
pintu kelasnya, seorang pria datang membawa rangkaian bunga
nadeshiko yang besar.
“kau
dapat kiriman” kata pria itu menunjukkan bunga yang dibawanya. Seisi kelas
langsung heboh melihat kejadian langka itu.
Ayame
segera menandatangani kertas penerimaan dan mengambil bunganya.
Chiaki
datang dan ikut melihat “ ada apa ini? Siapa pengirimnya?”
“aku
tak tau” sahut ayame. Ia melihat ada kartu nama di bunga itu. ia mengambilnya
dan membuka kartu nama itu.
Ayame
terkejut melihat siapa pengirim bunga itu.
Disana
tertulis
"aku
selalu memikirkanmu - hiroki"
“hiro-kun?!
“ teriak chiaki “benarkah!? Hiro-kun keren!” seri chiaki ikut senang.
Ayame
terus menatap bunga didepannya “nadeshiko.. hiro-kun”
“apa
kau akan menghubunginya untuk berterima kasih padanya?” Tanya chiaki
“tapi
aku tak tau kontak untuk bisa menghubunginya”
“kyo-sama
pasti tau kan?” kata Chiaki.
Ayame
langsung buru-buru mendatangi kelas kyonosuke.
Ayame
mencari kyonosuke dikelas cowok itu, tapi ia tak menemukan sosoknya ada disana.
Seorang siswa mau keluar dan berpapasan dengan ayame “apa kau tau dimana
kawamura-kun? Tanya ayame
“aku
tak melihatnya” sahut cowok itu. haruhiko menoleh kebelakang dan melihat Ayame
yang berdiri didepan pintu.
Kyonosuke
pergi berlatih disanggar kabuki. Kanjiro
memuji kyonosuke yang mulai lebih bagus mainnya. Ia sudah menduga ini gara-gara
muncul rival barunya, yaitu ichiya. Setelah selesai ia menyusul ichiya yang mau
pergi meninggalkan sanggar.
“ichiya..”
panggilnya.
Ichiya
menoleh dan menunggu kyonosuke.
“aku
sangat menunggu pentas itu. aku akan tunjukkan padamu klo aku bukan sekedar..
actor karena nama terkenal”
“aku
paham” sahut ichiya dan berbalik mau melanjutkan langkahnya
“dan
juga… aku tak mengatakan ini dengan
maksud tertentu.. tapi aku jatuh cinta pada Chiba Ayame.” Kata kyonosuke.
Ichiya
memperhatikan kyo seperti mencari tau keseriusan kyonosuke.
“untuk
itu.. aku berpikir untuk menjadi laki-laki yang akan diakui.” Lanjut kyo
Ichiya
tersenyum mengejek “itu bukan sesuatu yang kau tak mau katakan padaku ada
maksud tertentu kan.”
“tapi
kau berkata klo kau tak ingin kalah dariku, jadi aku katakana itu tak mungkin”
kyo berjalan berhadap-hadapan dengan ichiya “laki-laki nomer 1 adalah aku” ia
menepuk pundah ichiya.. kerja yang bagus.”
Kyonosuke
langsung pergi.
Kyo
pergi ke ruangan latihannya. Ia melihat ayahnya sedang berlatih juga. Melihat
kyo membuka pintu ruang latihan, pak kawamura menghentikan latihannya agar kyo
bisa berlatih.
“apa
kau latihan untuk pentas itu?” Tanya pak kawamura
“iya…”
kata Kyo “aku tak mau kalah dari orang itu” gumam kyo tapi didengarnya ayahnya.
“dia
akhirnya punya motivasi juga.. dasar anak bodoh itu..” gumam pak kawamura lirih
sambil tersenyum.
ia mau meninggalkan arena latihan tidak jadi dan
memutuskan tinggal untuk melihat latihan kyo.
“hah?
Kau belum pergi?” Tanya Kyo kayak mau mengusir bapaknya.
Merasa
tidak diinginkan diruangan itu, terpaksa ayahnya mengalah dan pergi ke living
room.
Hehhehe..
kasian banget liat ekpresinya pak kawamura yang merasa ditolak anaknya ini..
jahat ah kyo…
Ayah
bersantai diruang keluarga ditemani bibi yang memijit pundaknya.
“anak
itu benar-benar tak ada pesonanya.. dia hanya perlu terus berlatih dan berkata
“tolong lihat latihanku!”” gerutu pak kawamura
“tuan
adalah seseorang yang telah sering berlatih dengan orang-orang dari generasi sebelumnya bukan?” kata bibi menenangkan.
“aku juga bukan ayah yang terbaik”
“itu
karena master sangat gigih tapi itu membuat pikiran yang lelah jadi ikut
bersinar. Kau lihat, sampai sekarang aku masih mengingat dengan jelas saat tuan
muda lahir. Sejak ia melahirkan anak laki-laki, nyonya dan generasi sebelumnya
sangat bahagia. “
“iya
memang begitu” sahut pak kawamura mengingat masa lalunya.
“tapi
tuan punya ekpresi yang banyak diwajah..
aku tak bisa lupa kata kata yang kau ucapkan sedikit demi sedikit sambil
menatap wajah tidur tuan muda. Anda berkata “ fakta bahwa anak ini lahir, apakah kau pikir dia akan senang?”. Karena Anda tau
kan, tuan muda akan mengalami saat-saat yang berat didepannya. Karena kau
mengalaminya juga. “
“meski
begitu aku tak punya pilihan lain selain menjadi setan..”
“suatu
hari nanti tuan muda akan mengerti juga”
Pak
Kawamura, ayah kyonosuke sebenarnya mengerti betapa beratnya yang harus
dijalani kyonosuke karena ia sendiri mengalaminya. Tapi ia tak punya pilihan
lain untuk terus melanjutkan tradisi turun temurun sebagai keluarga yang
disegani didunia kabuki.
Sementara
itu disekolah, Ayame sangat senang karena terus menerima bunga Nadeshiko lagi
setiap hari.
“hiro-kun
memberikan sepenuh hatinya! Ia mengirimkan bunga-bunga ini setia hari.” Seru
chiaki senang
Ayame
membaca tulisan di kartu ucapan bunga itu “semoga kebahagian meraihmu- hiroki”
“tetapi
harusnya dia menemuimu kan ya?” kata chiaki
“tentu
saja aku tak bisa menemuinya sekarang ini,tapi aku pikir ini berarti klo dia
ingin aku menunggu. So aku akan percaya dan menunggunya saja” sahut ayame
tersenyum penuh harap.
Saat
ayame berjalan dilorong sekolah, teman-temannya berbisik=bisik “gadis itu
mendapat bunga setiap hari.. aku iri…”
Ayame
tersenyum mendengar bisik-bisik yang kedengaran olehnya itu.
Ayame
melihat haruhiko berjalan kearahnya “eh.. aku mau bertanya padamu..” kata Ayame
pada Haruhiko
“apa?”
“akhir-akhir
ini, kawamura-san apakah sudah datang ke sekolah? Karena sepertinya ia tak
pernah ada dikelas” Tanya ayame
“dia
tak datang” jawab haruhiko.
“sudah
kuduga… apa terjadi sesuatu?” Tanya ayame penasaran.
Haruhiko
memikirkan sesuatu.. “itu salahmu..”
Ayame
terkejut. “salahku?”
“karena
kau mengucapkan kata-kata sensitive dengan begitu terus terangnya jadi dia tak
mau ke sekolah. “ sahut Haruhiko dengan wajah marah dan melangkah pergi.
Ayame
bengong diberitahu alasan itu. “hah?”
Haruhiko
berbalik lagi “kyo-chan peka terhadap hal seperti itu.. jika dia memutuskan
bunuh diri, itu semua kesalahanmu!”
“bunuh
diri!??” ayame jadi semakin terkejut dan kuatir..
Haruhiko
pergi meninggalkan Ayame dan langsung menahan tawanya.. ia memang sengaja
mengerjai Ayame. Ia melihat wajah Ayame yang langsung terbengong tadi,
membuatnya yakin klo ayame berhasil di kerjainya.
“aku
membuatnya terkejut ya.. tunggu saja apa yang akan terjadi” gumam Haruhiko
sambil tersenyum-senyum.
Pulang
sekolah, ayame langsung pergi ke rumah Kyonosuke. Ia melihat pintu gerbang
rumah Kyo yang tertutup rapat. “aku sudah datang.. apa yang harus kulakukan..”
gumam ayame kebingungan.
Ia
tak tau apa yang akan dibicarakannya nanti. Ia lalu berlatih bicara pada
kyonosuke. “apa kawamura-kun baik-baik saja?” ayame langsung menggelengkan
kepalanya “ah aku tak dapat berkata seperti itu.”
Ayame
melihat bibi yang akan masuk ke rumah keluarga kawamura. Ayame pura-pura
berjalan. Tapi begitu bibi masuk ke rumah itu dan tidak menutup pintunya. Ayame
buru-buru ikut masuk juga dan bersembunyi dibalik pepohonan. Bibi setelah
meletakkan barang-barangnya, ia kembali ke pintu masuk dan menutupnya.
Ayame
melangkah hati-hati dihalaman rumah kyonosuke menuju ruang latihan. Ia
bersembunyi lagi dibalik pepohonan. “apa yang sudah kulakukan…” gumam ayame
pada dirinya sendiri yang diam-diam masuk ke rumah orang itu”
Daribalik
tempatnya sembunyi, ayame melihat Kyonosuke sedang berlatih gerakan kabuki.
“kawamura-kun!
Apa yang terjadi?....ah dia baik-baik saja!” gumam Ayame heran melihat kondisi kyo
berbeda dengan apa yang dikatakan Haruhiko. Tapi ia tersenyum lega dan
kekuatirannya langsung lenyap.
Kyo
yang sedang berlatih mendengar suara alarm dari HPnya “ini saatnya.. ini
saatnya..” kyo mengambil HPnya dan berjalan ke depan ruang latihan menghadap
taman. Ia lalu menghubungi seseorang.
Ayame
diluar memperhatikan kyo yang sedang telpon itu.
“ini
kawamura. Aku percayakan padamu pengiriman bunga untuk besok. Iya dengan
karangan bunga nadeshiko yang sama.” Ucap Kyonosuke.
Ayame
mendengar percakapan itu dan kaget “nadeshiko?”
“alamat
pengirimannya juga sama. SMA Anhoshi, Chiba Ayame kelas 3-C. pesannya senyummu
adalah penyokongku (kekuatanku)‘” kata Kyo. Penelpon disana sepertinya
menanyakan nama dikartu namanya dan kyo menjawab “hiroki”
Ayame
terbelalak dan terkejut sekali mendengarnya.
“silahkan
datang setelah anda pulang mengantar dan aku akan membayarnya.” Kata kyo.
Ayame
baru tau klo bunga-bunga yang ia terima selama ini adalah dari Kyonosuke “bunga
itu.. kawamura-kun..”
Ia
teringat pernah mengatakan pada kyonosuke betapa bunga nadeshiko mempunyai arti
yang penting bagi hidupnya.
Ayame
terus memperhatikan Kyonosuke yang berlatih. Perasaannya jadi tak menentu.
Bibi
masuk ke ruangan latihan kyonosuke.
“tuan
muda, seorang gadis teman sekolahmu datang untuk menemuimu.”
“teman
sekelas? Khusus datang ke rumahku berarti dia termasuk salah satu groupie yang
aneh. Antar penguntit itu pulang saja.” sahut kyo malas-malasan dan melanjutkan
latihannya..
“apa
kau yakin? Nama gadis itu Chiba Ayame.” Kata bibi
“chiba?”
kyo terkejut dan buru-buru pergi menemui ayame. Bibi tersenyum melihat tuan
mudanya itu.
Kyonosuke
langsung berlari didepan gerbang rumahnya. Ayame sudah menunggu disana.
Ayame
ternyata bisa keluar dari rumah kyonosuke dan menunggu di pintu gerbang rumah
kyo.
Kyo
tersenyum “yo.. ada apa?”
“karena
kau tak datang ke sekolah maka aku datang untuk melihatmu” sahut Ayame
tersenyum.
“pentas
akan tiba sebentar lagi jadi aku harus terus berlatih.”
“oh
begitu..”
“ah..
apa kau mau masuk untuk melihat ruang latihan?” ajak kyo..
“ah..
tidak sekarang.. ganbatte “ ucap ayame tersenyum. Kyo jadi salah tingkah “iya”
“selama
ini, aku sudah mengucapkan kata-kata yang terlalu berlebihan. Gomen ne..”
Ayame
menatap kyo dengan penuh penyesalan. Apalagi setelah ia tau selama ini kyo
sudah baik hati mengiriminya bunga-bunga untuk memberinya semangat.
“ahhh..
aku juga..”
“dan
juga bunga-bunga.. “
“bunga?”
kyo kaget, ia takut ayame tau soal bunga-bunga itu.
Ayame
tersenyum manis dan mengangguk “arigatou..”
“aap..apa
maksudmu itu” kata kyo tak menyadari ayame sudah tau apa yang telah dilakukannya.
Ayame
tersenyum “tolong sampaikan terima kasihku pada Hiro-kun ya?”
“ahhh
ichiya..” ucap kyo tetap berpura-pura tak mengerti sindiran Ayame itu.
Ayame
tersenyum geli melihat kyo yang masih menutupi kenyataan itu “iya.. dan juga tolong
katakan padanya klo aku baik-baik saja dan dia tak perlu kuatir.” Sahut ayame.
“baiklah..
meski aku tak mengerti maksudnya akan kusampaikan padanya” ucap Kyo..
Jiahhhhhh..
ayame sudah tau kyo.. dasar bakaaaa!!! Hehehe.. :P
Ayame
masih terus tersenyum “aku pikir kawamura-kun akan menjadi orang yang
menakjubkan.. ja ne..” kata ayame dan pamit pulang.
Kyo
teringat tiket yang akan diberikannya pada Ayame. Ia lalu buru-buru masuk rumah
dan mengambilnya.
Kyo
lalu berlari mengejar Ayame yang sudah agak jauh. “chiba…”panggil kyo.
Ayame
menengok kebelakang dan melihat kyo.
Kyonosuke
menyerahkan tiket nonton kabuki itu pada ayame “datanglah dipentas besok. Aku
sangat ingin kau datang. Kali ini aku tak akan mengecewakanmu”
Ayame
mengangguk dan menerimanya “ya. Arigatou.”
“Okay”
“baiklah..
ganbatte!” kata Ayame dan berlalu pergi. Kyo langsung tertawa senang “yes..!
yes!”
Yuna
memperlihatkan kimono yang akan dipakainya untuk pementasan itu.
Dikamar
Ayame sekarang penuh dengan karangan bunga-bunga nadeshiko yang dikirim
Kyonosuke setia harinya itu. Ayame terus melihat tiket pertunjukan kabuki dari
kyonosuke itu.
“oh
ya.. besokk aku harus memakai baju apa ya?” gumamnya. Ayame berjalan menuju
lemari bajunya dan tak menemukan baju yang bagus. Ia lalu melihat seragamnya
yang lebih lumayan daripada baju-bajunya yang lain. Jadi dia memutuskan akan
memakai seragamnya lagi.
Ayame
melihat buku diarynya yang ada bunga nadeshiko kering dan fotonya bersama
ichiya. Ia jadi sedih dan menaruh diarynya ke dalam lacinya.
Episode
pertama dorama ini sangaaatttt panjang, sekitar 1 jam 45 menit. jadi
biar tidak bosan maka aku potong jadi beberapa bagian. dari part ke 3
ini sebenarnya masih kurang sedikit saja.. tapi sudah pengen nonton
dorama yang sedang tayang.. hehehe.. jadi dilanjut lain kali saja ya..
Mbk makasi ya sinopsisnya^^....please mbk di lanjutin ya mbk..semangat^^
BalasHapus