Kyonosuke masih sedih akan kehilangan ayame-chan setelah
Ichiya mengatakan padanya klo mulai sekarang Ichiya akan mendekati Ayame-chan.
Ia termenung lama di kamar mandi sampai menghela nafasnya “mau apa lagi mereka
saling mencinta juga” gumamnya menyerah.
Sementara itu Ayame dan Ichiya bertemu saling menatap
dengan senyuman dibibir mereka. Ichiya melangkah menuruni tangga untuk
mendekati Ayame .
“ichiya” panggil seorang pria pada Ichiya membuat
langkahnya terhenti. Ichiya mengenali
suara itu dan ia buru-buru menoleh keatas lantai 2. Ia melihat Pak Sawayama
sedang melihatnya.
Ichiya langsung melihat Ayame dengan cepat “gomen. Tunggu
aku di pintu keluar ruang ganti.” Ucap ichiya dan buru-buru naik ke tempat pak
Sawayama berada tanpa menunggu jawaban dari ayame.
Ditinggal begitu saja oleh ichiya, ayame tersenyum
memaklumi dan segera pergi keluar gedung untuk ke pintu keluar ruang rias.
Pak Sawayama mengatakan pada Ichiya klo mereka akan pergi
dinner bersama dengan seorang customer penting yang menyukai acting ichiya.
Ichiya tak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengikuti pak
sawayama.
Kyonosuke keluar dari pintu ruang rias. Gadis-gadis sudah
menunggunya disana dengan hadiah-hadiahnya. Mereka langsung mengerubutinya dan
memuji penampilan kyo. Kyo menerima
bunga yang disodorkan seorang gadis padanya.
Kyonosuke melihat jauh didepannya, Ayame yang sedang
berkaca merapikan rambutnya dengan senyum-senyum, ia bersiap menemui ichiya.
Gadis-gadis setelah menyapa kyonosuke langsung pamit
pergi.
Ayame melihat sekelilingnya dan ia melihat kyo yang
sedang memperhatikannya. “oh.. kawamura-kun” sapanya tersenyum.
Kyo juga tersenyum “yoss.. apa kabar? Kau akan bertemu
ichiya disini?” Tanya kyo.
“ya… kami barusan
bertemu dan ia minta aku menunggu disini” sahut Ayame terlihat bahagia.
Kyo
wajahnya langsung berubah sedih tapi beberapa detik kemudian ia coba
menyembunyikannya dengan senyuman “oh syukurlah”
“aku terkejut Hiro-kun berperan sebagai Okaru.”
“jeez, aku juga terkejut..”
“ah kawamura-kun, kau JUGA sangat bagus dipanggung!” puji
ayame.
Kyonosuke bergumam lirik pada dirinya sendiri
“kawamura-kun ‘JUGA’”
Kyo kesal berarti ichiya bermain sangat bagus bagi Ayame.
Ayame tak mendengar apa yang digumamkan kyo “hum?”
“ah tak apa-apa..
terima kasih juga.. sampai jumpa lagi” kata kyo dan melangkah pergi. Kyo
menghela nafas dengan kesal “ada apa dengan “JUGA”!... juga katanya? Aku bukan hadiah gratisan yang
datang bersama ichiya, sial” gerutu kyo.
Tiba-tiba ia merasakan air hujan menetes mengenai
wajahnya. Ia langsung menengok ke ayame yang sedang memperhatikan pintu keluar
ruang rias.
Ia menghela nafasnya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Ichiya bertemu dengan tamu penting untuk keluarga
Todoraki. Ichiya, Yuna, Pak Sawayama dan tamunya pergi ke sebuah tempat makan
untuk dinner. Tamu penting itu menggoda pak Sawayama karena akan punya penerus
bagi rumah Todoraki jika Ichiya menikah dengan Yuna.
Ichiya melihat hujan yang turun diluar ruangan lewat
jendela disampingnya. Ia jadi kepikiran pada Ayame apa masih menunggunya
didepan ruang rias gedung pertunjukkan kabuki.
Ayame ternyata belum pulang. Ia berdiri menunggu Ichiya
keluar dari ruang rias.
Dinner dirumah keluarga kyonosuke. Bibi berbisik pada kyo
“apa Ayame-chan datang menemuimu?”
Kyo terkejut dan tersedak makanannya. Ia terbatuk-batuk
terus dan bibi buru-buru mengambilkan minuman untuknya “ada apa denganmu? Jadi
begitu sabar”
Kyo meneguk minuman yang diberikan bibi padanya. Ayahnya
masuk ke ruang makan. Karena tak diperhatikan oleh kyo dan bibi maka dia
berdehem.
“ada apa?” Tanya kyo. “aku rasa pentas hari ini tak ada
yang bisa untuk diributkan..” sindir kyo.
“latihan selanjutnya kaum muda untuk dipentaskan
adalah “tiang ikat”
Ceritanya : 2 orang pria yang suka sake, yaitu Jiroukajya
dan Taroukajya, selalu pergi dan mengambil sake saat tuannya pergi. Mereka
berakhir dengan kedua tangan mereka diikat dan diusir pergi. Meski begitu, mereka masih ingin minum sake
bagaimanapun caranya, jadi mereka bekerjasama. Dengan 1 tangan dan tangan lain,
mereka mendapatkan sake yang diinginkan hati mereka. pasangan mabuk ceria
ini saling terbuka dan memulai tarian terkoordinasi.
“kau akan memerankan Jiroukajya. “ lanjut ayah kyo.”peran
Taroukajya belum diputuskan, tapi namanya Ichiya muncul disana”
“ichiya?” kyo terkejut.
“karena hari ini penampilannya dia sangat bagus.” Puji
pak kawamura.
“dia hanya beruntung saja bisa berada di pentas hari ini”
sahut kyo.
“memang begitu.. tapi keberuntungan yang masuk itu adalah
karena kegigihan ichiya dalam bermain. Ini adalah sesuatu yang patut kau
contohkan?”
Kyo kesal ayahnya memuji ichiya padahal ia tak pernah
dipuji ayahnya. “kenapa aku harus mencontoh orang itu.. jangan mengacaukanku..
kau harusnya memuji anakmu sedikit, sia.. hahh” gerutu kyo dikamarnya.
Kyo menatap dari jendela kamarnya, hujan yang turun
dengan deras. “kedua orang itu pasti sekarang sedang berkencan. Ichiya itu..
dia memanggilnya “ayame-chan”, padahal aku tak berani memanggilnya dengan nama
selain nama keluarganya. “
Kyo membayangkan ichiya dan ayame berjalan di bawah
guyuran hujan dalam 1 payung. Tangan
ichiya lalu dibahu ayame. Mereka saling menatap.. saling menyebutkan nama
pasangannya. Ayame lalu memejamkan matanya dan ichiya mau mencium ayame.
“INI MEMBUATKU KESALLL…!” teriak kyo dikamarnya.
Ichiya melihat jam tangannya dengan gelisah. Yuna
bertanya padanya apa yang terjadi, tapi ichiya tak mau menjawabnya.
Ayame masih berdiri didepan pintu ruang rias. Ia sudah
basah kuyup kehujanan dan kedinginan. Lampu gedung pertunjukkan pun dimatikan.
Suasana jadi tambah gelap.
Ayame terlihat sangat sedih.
Ayame terus bersin-bersin sepanjang hari. Ia sedang
bercerita pada chiaki apa yang dialaminya kemarin.
“kau menunggu 5 jam? Kau pasti kena flu karena hal itu”
kata chiaki tak tega melihat temannya itu. “hiro-kun benar-benar payah…
menyingkirkanmu begitu saja..” mereka berjalan melewati loker-loker disepanjang
lorong sekolah. Tanpa mereka tau, Kyonosuke ada di ujung loker dan mendengarkan
itu.
Kyo terkejut mendengar ayame tidak bertemu dengan ichiya
malam itu. “dia disingkirkan…” kyo tersenyum tipis… wihh klo saingan memang
begini ya.. bahagia ditengah kesedihan orang.
Ichiya memperhatikan boneka yang diberikan ayame padanya.
Ia merasa bersalah pada ayame.
Ayame seperti biasa pergi ke kebun sekolah dan mulai
menyebar biji-biji yang akan ditanamnya. Wajahnya terlihat sangat pucat dan
keringat dingin membasahi wajahnya.
“dengar... semangat datang...” kyo mengucapkan kata-kata
drama kabuki dibelakang ayame.
Gadis itu terkejut dan menoleh. Ia melihat kyo sedang
duduk disebuah kursi yang menghadap tamannya “kawamura-kun”
Kyo langsung berdiri dan berlari mendekati ayame.. “yo…”
“kau kesini untuk menertawakanku kan?” kata ayame.
“heih?”
“kau tadi berdiri dan menguping di koridor sekolah kan?
Padahal kau ini seorang laki-laki.. kau payahhh…”
ayame ternyata tadi melihat kyo yang sembunyi. Kyo jadi
malu ketahuan begitu.
“yah.. saat itu, akan lebih baik seandainya aku pulang
saja. Seperti anak kecil saja aku menangapinya dengan serius.”
“yah ichiya juga kenapa tiba-tiba mundur. Tak bisakah dia
menyapa dan semacamnya?” sahut kyo
“arigatou sudah menenangkanku. Kawamura-kun orang yang baik
seperti yang aku kira“ ucap ayame sambil terus menebar benih ditanah. Ia merasa
lemah, pusing.
“yah… anak-anak elit seperti diriku ini jika kau melakukan hal-hal seperti mengubah
mood atau mengajak
hang out…”belum
selesai kyo membanggakan dirinya ia mendengar suara benda terjatuh. Saat
menoleh ia terkejut menemukan ayame sudah terjatuh pingsan.
“ahh.. chiba..” kyo langsung berlari mendekati chiba. “hey..
apa kau baik-baik saja? Chiba,.. hey..!” kyo mencoba menyadarkan ayame tapi
gadis itu tak bergerak sama sekali. “sadarlah chiba.. oeyy”
Setelah ayame tersadar, kyo menggendong ayame
dipunggungnya dan mengantarkannya pulang. “rumahmu bernama “elise grand hill”,
dimana?” kata kyo kebingungan mencari apartemennya ayame.
“sebelah sana” ayame menunjukkan rumahnya pada kyo dengan
tangannya. Kyo melihat kearah telujuk ayame, ia terkejut “heihhh??”
Kyo terkejut dengan bentuk bangunan tempat tinggal ayame
yag sudah tua itu tapi memiliki nama yang bagus “elise grand hill”. Sangat
tidak cocok bentuk dan namanya kan..
Ichiya pergi ke sekolah ayame dan menunggu gadis itu
sampai jam pulang sekolah. Ia terus memperhatikan pintu keluar sekolah tapi Ayame tidak muncul juga. Ia buru-buru bersembunyi saat melihat Yuna
keluar dari gerbang sekolah.
Sementara itu di rumah Ayame, kyo mengompres kepala
ayame. Ia lalu masak bubur untuk ayame. Kyo tak pernah memasak jadi dia kacau
sekali.
"ouchhh.. panas..!” teriaknya. Ayame jadi tak bisa tidur
tenang karena memikirkan kyo.
“apa kau baik-baik saja kawamura-kun?” Tanya ayame
berbaring dikasurnya.
“tenang.. tenang saja..” sahut kyo tersenyum dan
menunjukkan jempolnya pada ayame.
Kyo lalu mulai masak lagi ia memecahkan telur terlalu
keras sehingga isi telur berjatuhan ke karpet kamar ayame.
Bubur buatan kyo akhirnya jadi juga.. diliat dari
bentuknya kayaknya nggak enak deh.. hitam-hitam gimana gituh…. hyiakkkk..
Ayame menerima bubur dari tangan kyo, ia melihat-lihat
bentuk bubur itu “ ini apa?” Tanya ayame.
“itu semacam.. bubur nasi…” kyo ragu dengan jawabannya.
Ayame jadi tak enak sudah merepotkan kyo. “oh iya.. bubur
nasi” ayame lalu akan memakannya namun kyo mencegahnya “kau jangan makan.. aku
akan pergi membeli sesuatu” kata kyo berjalan kearah pintu rumah.
“tapi kau susah payah membuatnya, aku akan memakannya”
kata ayame.
Kyo kembali ke sisi tempat tidur ayama “ kau jangan paksa
dirimu..” sahut kyo yang tak yakin dengan bubur buatannya itu.
“itadakimasu..” ucap ayame siap-siap makan bubur itu.
ayame terus menatap bubur itu tapi dengan pandangan ragu atau jijik ya.. liat
sendirilah wajahnya dibawah ini.. hehhehe
Ayame mengecap bubur itu dan terdiam. Kyo salah tingkah
menunggu komentar dari Ayame. “haiishh,.. sudah kubilang kan.. jika kau mau
muntahkan saja” kata kyo melihat ayame yang terdiam itu.
“bukan begitu..” sahut ayame melamun.
“heih?”
“seseorang memasakkan untukku.. itu sangat lama
terjadi..” lamun ayame. Lalu ia menoleh dan tersenyum manis pada kyonosuke. “aku
bahagia”
Kyo terdiam
memperhatikan ayame yang mulai makan bubur buatannya. Kyo tersenyum lega.
Selesai makan kyo duduk di samping kursi ayame. Ia
bercerita pada ayame klo ia akan main drama kabuki ‘ikatan tonggak”. Ayame
senang mendengarnya. Ia memberi semangat pada kyo dan kyo berjanji akan bermain
sebaik mungkin. Ayame bersin lagi dan kyo memintanya berisitirahat.
Ayame teringat dengan pekerjaan yang ditinggalkannya
gara-gara ia sakit seperti ini. Kyo berjanji akan membantunya.
Kyo pergi ketempat ayame bekerja dan membantu disana. So
pasti para gadis yang tau kyo ada disana langsung menyerbu toko itu. dan
penuhlah toko itu dengan gadis-gadis fans kyo.. wow.. laris manisss… ~_^
Ichiya dan shohei selesai latihan diberitahu pak Sawayama
soal pentas drama selanjutnya yaitu “ ikatan tonggak”. Pak sawayama bilang klo
kyonosuke akan menjadi pemeran utamanya sebagai
Jirokajya.
Pak Sawayama bilang klo ichiya kandidat pemain utama
kedua . tapi ia tak tau pasti ichiya nanti akan bisa berperan sebagai
Tarokajya.
Shohei seperti kesal mendengar ichiya sebagai
kandidat itu. jadi saat gurunya pergi ia
mencoba membuat mental ichiya down dengan mengatakan klo kesempatan ichiy
bermaiin jadi pemain utama yang lalu adalah kebetulan saja. Ia juga mengatakan
anak elit seperti kyonosuke itu seperti Tuhan sementara Ichiya sebagai kotoran,
itu kenyataannya.
.
Shohei pergi keluar tempat latihan dan bertemu yuna yang
sedari tadi ternyata mendengarkan percakapannya dengan ichiya. Yuna berkata klo
shohei tak boleh memandang rendah ichiya karena ichiya berbeda dengan shohei.
Shohei jadi semakin membenci ichiya.
Pulang kerja chiaki pergi menengok ayame “yah.. aku
tersentuh… dia melakukan begitu besar untukmu. Kuberitahu.. cowok itu
sepertinya suka padamu.” Goda chiaki pada ayame.
“tidak mungkin.. tak mungkin.. itu hanya karena
Kawamura-kun dibesarkan dengan baik… jadi begitu ia melihat seseorang dalam
masalah, dia tak membiarkan orang itu sendirian.” bantah ayame.
“haisshhh.. pada akhirnya kau hanya peduli pada Hiro-kun
saja kan.. padahal ia sudah membuatmu menunggu selama 5 jam”
“saat itu hiro-kun tersenyum.. ia tersenyum saat
melihatku.. seperti ia sangat bahagia..
aku tak bisa membencinya atau semacam itu..” kata ayame membayangkan
senyum ichiya.
Hmmmm.. cinta buta.. meski disakiti masih aja suka…
Kyo yang kelelahan
begitu sampai rumah ia langsung menjauhkan badannya ke sofa “ahh aku
capek..” keluhnya.
“tuan muda apa yang sudah terjadi?” Tanya bibi yang
melihat kyo begitu kelelahannya.
“ini hanya karena… jadi orang yang berguna untuk orang
lain ternyata baik juga”
Ayahnya masuk dan langsung mengomentarinya “kau keluar
sampai malam.. bermain-main sesuai keinginanmu tanpa berlatih? Sebenarnya apa
rencanamu?”
“aku tidak bermain-main.. aku akan latihan sekarang, kau
keberatan dengan itu?” sahut kyo bangkit
berdiri dari kursinya.
“mulai sekarang?” Tanya ayahnya heran.
“baiklah..” kata kyo penuh semangat dan berlari untuk
berganti pakaian dan berlatih larut malam.
Ayahnya heran dengan semangat kyo itu.
“tak bisa diragukan lagi…” gumam bibi tersenyum
“apakah itu?” Tanya ayah kyo
“tuan muda sedang jatuh cinta dengan seseorang” tebak
bibi tersenyum senang.
“heihhh?” ayah kyo terkejut.
Kyo mulai latihan larut malam. Ia memakai tongkat dibahunya
dan tangannya direntangkan disepanjang tongkat itu seolah tangannya diikat di
tongkat itu. ia berlatihan gerak=gerakan yang ada di drama “ ikatan tonggak”. Ia latihan dari
malam sampai pagi hari.
Karena kurang tidur disekolah kyo jadi mengantuk. Saat
bel usai sekolah berbunyi, ia buru-buru keluar dari kelasnya.
Pak Kawamura bertemu dengan tetua kabuki. Ia memuji
penampilan kyonosuke pada penampilan yang lalu, tapi ia tak suka dengan ketidakteraturan
penampilan kyonosuke yang kadang bagus, kadang jelek.
Pak kawamura meminta maaf tidak bisa memimpin anaknya
dengan baik. Tetua itu lalu meminta pak kawamura agar terus menerus lebih keras
dalam membimbing kyonosuke.
Pak kawamura mungkin malu ditegur seperti itu oleh tetua
kabuki jadi ia ikut marah pada kyonosuke.
Kyonosuke yang tadi buru-buru keluar kelas ternyata pergi
ke rumah ayame. Ia kembali membuatkan bubur untuk gadis itu. kali ini ia
melihat resep makanan melalui hpnya. Setelah matang, kyo segera menaruh bubur
itu dimeja dekat tempat tidur ayame.
“cobalah.. yang ini pasti lebih enak” kata kyo.ayame
bangun dari tidurnya dan turun kemeja makan di dekat tempat tidurnya itu.
“itadakimasu..”ucap
ayame dan mengecap bubur buatan kyo lagi.kyo menunggu was-was.
“hmmm.. oishii.. enak” seru ayame..
Kyo tersenyum bangga “yah begitulah klo ‘penguasa’
seperti aku jadi serius.. maka semua jadi baik”
“iya benar.. orang
dari Kijimaya house!”
Kyo lalu pamit untuk bekerja. Ia berjalan ke pintu keluar
kontrakan Ayame.
‘kawamura-kun..” panggil Ayame. Kyo menghentikan
langkahnya dan berbalik “arigatou untuk semua yang kau lakukan untukku tapi….”
“apa?” Tanya kyo
“aku.. aku tak punya apapun untuk bisa diberikan padamu,
jadi…”
“bodoh.. aku bukan
orang pelit.. jika sembuh, itu sudah
cukup untukku.” Sahut kyo tersenyum meninggalkan ayame.
Ayame tersenyum mengingat kebaikan kyonosuke itu.
Ichiya pergi ke sekolah ayame lagi untuk mencari gadis
itu. tapi sampai sekolah jadi sepi, ayame tidak muncul juga. Ia malah bertemu
chiaki.
Yuna pergi ke kamar ichiya tapi tak menemukan cowok itu
ada disana. Ia melihat laci meja ichiya yang terbuka. Disana ia menemukan tas
kain yang pernah coba disembunyikan ichiya saat yuna pamer kimono dulu itu. ia
mengambil tas kain itu dan membukanya. Disana ia melihat foto ichiya dan ayame
kecil. Ia bertanya-tanya siapa gadis kecil yang ada difoto itu.
Setelah keluar dari rumah ayame, kyo berjalan dengan
semangat ke tempat kerja ayame karena ia sebagai pengganti ayame yang sakit di
toko itu.
Ia merogoh saku celananya untuk mencari HPnya. Ia tak
menemukannya HPnya. Ia membalikkan badan
dan berlari ke rumah ayame lagi.
Dirumahnya, Ayame sedang melihat dapur yang dipakai masak
kyo tadi. Ia kaget melihat HP kyo tertinggal disana.
Ayame mendengar pintu rumahnya diketuk
dan ia tersenyum membukanya. Ia mengira kyo yang datang untuk mengambiil HPnya.
Tapi alangkah terkejutnya ia saat melihat yang ada didepan pintunya adalah Ichiya!
“hiro-kun......”
“ayame-chan....”