Aoi menjemur pakaiannya di balkon. Ia melihat ibu kost
sedang menyiram bunga dan ia menyapanya.
Ibu
kost bertanya pada Aoi bagaimana rasanya tinggal serumah bersama cowok tampan.
Aoi menjawab banyak masalah. Ibu kost mmengartikan hal lain atas jawaban Aoi
itu. ia minta keduanya bisa “menahan diri”. Aoi jadi malu ibu kost menyangka
keduanya yang tidak-tidak.
Ibu
kost berkata dibalik sikap Shuusei yang buruk itu tapi shuusei kerja part time
untuk sewa kostnya sendiri.
Kouta,anak
ibu kost datang dan mengajak Aoi untuk
ikut acara barbeque.
“barbeque
party?” Tanya Aoi.
“besok
minggu kami akan mengadakan welcome party untuk shuusei” kata ibu kost.
Kugayama
mendengar percakapan dibalkon itu. ia ke balkon untuk melihatnya.
“kau
akan datang kan Shuusei-kun?” Tanya kouta melihat kugayama yang nongol dibalkon
itu. Kugayama tersenyum dan memberikan jempolnya pada kouta.
Tiba-tiba
mereka mendengar suara barang jatuh. Saat mereka menoleh ke arah suara itu,
mereka sangat terkejut melihat moe ada dihalaman memperhatikan Kugayama dan
Aoi, berdua diatas balkon.
Aoi
melihat wajah Moe yang shock dan ia juga ikut panic. Aoi melihat kugayama hanya
berdiri santai melihat Moe.
“ah.. ahh Moe… kau salah sangka! Tunggu.. ini
salah. Um Moe.. ini benar-benar salah.. moe..”
Di
acara barbeque Welcome partynya kugayama.
Karena
ibu kost kenal dengan sanjou maka cowok itupun di undang ibu Kost. Sanjou yang
ahli masak ikut membuat masakan.
Aoi
datang membawa bekal makanan untuk acara itu. ia melihat moe sudah disana
membuat makanan. Agak ragu Aoi berjalan mendekati moe. Sanjou memperhatikan Aoi
yang terlihat sedang ada masalah sama Moe.
“aku
sangat shock saat tau kau dan Shuusei tetanggaan.” Kata Moe.
“itu
sungguh kebetulan saja!” sahut Aoi menjelaskan.
“tapi
untukku yang barusan patah hati karena dia dan saat tiba-tiba dia tinggal
disebelah rumah Aoi , bukankah itu sangat mengejutkan?”
Moe mulai tersenyum. Aoi
jadi ikut tersenyum lega sepertinya moe sudah tak mempermasalahnya. “ah iya..”
Moe
melihat kugayama yang sedang bermain lempar bola bersama dengan kouta. Moe
tersenyum melihat kugayama terlihat santai.
“sangat
menyenangkan bisa melihat senyum Shuusei ya. “
moe juga melihat sanjou yang
sedang masak di depan mereka. “ kost Aoi penuh dengan cowok tampan ya?”
“sanjou?
Dia baik, keren, dewasa dan pintar masak, bukankah dia sempurna?”
“tapi
aku lebih memilih pangeran itu?” sahut Moe tersenyum memperhatikan Kugayama.
Aoi
melihat tatapan cinta moe pada shuusei, ia jadi sedikit sedih.
“moe?”
“iya..”
“kau
tau…” aoi menatap moe ragu.
Moe
heran Aoi tidak melanjutkan kalimatnya. “apa?”
Aoi
bingung dan
asal bicara “moe juga.. ayo kita berteman dengan semuanya..”
“hum?”
Aoi
yang kebingungan langsung melihat Kugayama dan Kouta yang sedang bermain
“kouta-kun, bisakah Moe ikut bermain juga?”
“ya
oke..” sahut kouta.
Aoi
lalu menepuk tangan moe. “sudah sana bergabung dengan mereka!”
“iya..”
angguk moe bahagia. Ia lalu meninggalkan meja tempat ia mempersiapkan makanan
dan pergi ke tempat Kouta dan Kougama bermain. Moe berbalik dan memberikan kode
peace/victory (?) pada Aoi sambil tersenyum.
Moe
berjalan mendekati Kugayama yang sedang membawa bola.
“aku
juga.. bisakah aku yang melempar bola?”
“oh..
(ya)” Kugayama tersenyum lalu memberikan bola yang dipegangnya pada Moe. Gadis
itu lalu melemparkan bolanya pada Kouta.
Dari
tempatnya berdiri Aoi melihat wajah penuh senyuman Kugayama dan Moe.
“SHUUSEI..!!!”
tiba-tiba sebuah suara pria mengagetkan mereka. Kugayama menoleh dan melihat
siapa yang datang dengan sedikit terkejut.
Pria
itu mendekati kugayama dan langsung memeluknya. “aku kangen padamu!”
Kouta
yang melihatnya langsung berteriak tidak suka “pria dan pria tidak boleh saling
berpelukan!” (HAHHAHA.. BL indicator.. kecil2 tau begituan..Jepang!)
Pria
itu masih memeluk Kugayama dengan erat. Kugayama menoleh dan melihat
wajah-wajah penasaran didepannya.
“dia
kakakku” ucap kugayama.
(hmmm
karena sudah ada kakak adik jadi mending Shuusei Kugayama aku tulis shuusei
saja ya. terus kakak shuusei, Soju Kugayama aku panggil Soju. smoga tidak pada bingung.. hehhee)
“heih?”
moe dan aoi sama-sama terkejutnya.
“hai!”
sapa Soju pada kedua gadis itu.
“selamat
datang!” sapa ibu kost pada Soju
“wahhh..
kazumi-san… “sapa Soju. Ia lalu membongkar container yang dibawanya. “ini ada
ikan mentah”
Ryousuke sota yang sudah kenal Soju langung menyapa kakak sahabatnya itu dengan ramah.
Shuusei memperhatikan tingkah kakaknya itu.
“shuu-channnnnn…”
seorang gadis berteriak dan melambaikan tangannya pada shuusei. Cowok itu
mengenali suara gadis itu.
“shuu-chan?!”
aoi terkejut ada yang memanggil shuusei seperti itu. sepertinya sangat akrab
sekali.
Gadis
itu lalu berjalan mendekat ke kerumunan itu diikuti pandangan mata penuh
penasaran dari moe dan aoi..
“shuu-chan,
sudah lama tak jumpa” ucap gadis itu tersenyum dan meraih tangan shuusei dengan
akrabnya.
Wajah
shuusei penuh keterkejutan melihat kedatangan gadis itu “mengapa tiba-tiba?!”
“aku
rasa mungkin Shuu-chan sudah merindukanku. “ ucap gadis itu.
“siapa
dia?” Tanya moe pada aoi yang juga sedang penasaran.
“dia
teman kecil kami, Satsuki.” Ucap Soju pada semuanya.
“teman
seperti apa?” Tanya kouta kritis.
“itu
adalah sebuah hubungan akrab dari kami masih kecil, mungkin lebih seperti
saudara?” sahut soju menjelaskan.
“ohhhh>”
kouta mengangguk-angguk.
“iya..
kami memang hanya teman masa kecil.” Ucap satsuki memperhatikan Shuusei.
“ya..
hanya mantan pacar” sindir ryousuke pelan tapi cukup bisa didengar satsuki yang
langsung cemberut.
Ibu
kost lalu mengajak semuanya untuk mulai memasak ikannya.
Moe
dan AOi terus memperhatikan Satsuki. Mungkin insting mereka sebagai cewek
mengatakan klo satsuki saingan mereka kali ya.. hehhe
Satsuki
melihat keduanya dan berjalan mendekati dengan angkuhnya“ di kost Shuu-chan sepertinya ada
gadisnya”
Aoi
tersenyum ramah “ahh aku tetangga sebelahnya, Nishimori Aoi.” Kata Aoi memperkenalkan
dirinya.
“aku
temannya, shibuya Moe” kata moe ikut memperkenalkan dirinya.
“hai..”sapa
satsuki ketus. Ia lalu berbalik dan mendekati shuusei lagi.
“shuu-chan
ayo pergi” ucap satsuki sambil menarik tangan
Shuusei untuk mengikutinya.
Shuusei
terpaksa mengikuti satsuki. Namun karena jalan terburu-buru satsuki hampir
jatuh. Shuusei langsung memegangi tubuh satsuki.
Satsuki
menoleh dan tersenyum pada shuusei. “arigatou” ucap satsuki.
Moe
kali ini menatap satsuki dengan wajah sengitnya. Sementara Aoi hanya
menatapnya heran dengan hubungan
keduanya..
Satsuki
melihat kedua gadis itu tidak suka dengan keakrabannya pada shuusei. Ia justru
menarik tangan shuusei lagi dan mengajaknya pergi.
“bukankah
sikapnya sangat buruk? “ bisik aoi pada moe
“dia
sudah dilevel bermasalah” sahut Moe sewot.
Semua
makanan sudah siap disajikan. Semua duduk didepan meja yang dibuat memanjang
agar semua bisa bersama dalam 1 meja. Sanjou mulai membuka masakan yang
dibuatnya. Semua terpana melihat hasil masakan sanjou yang terlihat enak itu.
“woahhh..”
“wahhhhhh..”
“wahhhh!
Nampaknya sangat enak!”
“cobalah”
ucap sanjou.
“itadakimasu..”
ucap semuanya.
Sanjou
lalu duduk dikursinya, disebelah Aoi dank outa. Didepan aoi dan sanjaou ada moe
dan Ryousuke. Sementara Satsuki, soju , ibu kost dan shuusei duduk disebelah
kanan Aoi. Agak jauh darinya. Semua langsung menyantap semua makanan dimeja
itu. sementara itu diujung meja shuusei nampak tidak bersemangat.
Setelah
selesai makan mereka melanjutkan aktifitas mereka bermain-main didanau. Hanya
tinggal satsuki dan Shuusei yang masih ada disana. Satsuki terus mengambil
makanan buat Shuusei yang tidak bersemangat menikmati hidangannya.
Aoi
yang sedang melanjutkan memasak bersama sanjou,menengok dan memperhatikan
keduanya dengan (sedih? Don’t know)
Sanjou
memperhatikan tingkah Aoi itu.
“kau
jatuh cinta pada cowok itu kan?” tanya sanjou tiba-tiba.
“ehhh?”
“shuusei-kun”
“ahh..
mungkin.. “ sahut aoi.
“mungkin?
Jadi kau tidak benar-benar tertarik?”
Tanya sanjou lagi
Aoi
mengangguk. “iya.. itu tak tertulis di
hidupku” ucap AOi lesu.
“eiii…”suara
shuusei dibelakang mereka membuat Aoi terkejut. Apa shuusei mendengar ucapannya
pada sanjou.
Shuuse
mendekat pada aoi “santai saja.. aku juga tidak tertarik padamu.”
“jangan
ge-er!” sahut Aoi cemberut.
Shuusei
melihat ada kepiting yang sudah dimasak.”aku ingin kepiting itu”
Aoi
masih sebel sama Shuusei “ambil saja sendiri!”
“tanganku
sakit” kata shuusei menunjukkan tangannya.
“kau
berbohong lagi?” Tanya aoi sedikit cemas.
Sanjou
yang daritadi mendengar percakapan keduanya jadi tidak bisa menahan dirinya.
“sepertinya
kalian berdua sangat akrab. “
“TIDAK”
sahut Aoi dan Shuusei bersamaan.
Sanjou
tertawa melihat kekompakkan mereka
menjawabnya. “indahnya… sepertinya itu bukan sebuah hubungan tetanggaan saja.
aku cemburu..”
“jadi,
mau bertaruh?” tantang Shuusei menatap sanjou tajam.bertaruh klo hubungan keduanya lebih dari teman.
Aoi
yang berdiri ditengah-tengah kedua cowok ganteng itu jadi bingung.
‘’apa
yang kau bicarakan?!” Aoi melihat Shuusei tidak suka.
Shuusei
berjalan mendekati sanjou, sekarang shuusei yang ada ditengah diatara Sanjou
dan Aoi. Ia lalu mengambil makanan yang sedang dibuat Aoi dan memakannya.
“ini
enak” ucap Shuusei. Ia lalu berjalan pergi meninggalkan keduanya.
Sanjo
memperhatikan shuusei yang pergi.
“maaf
ya. dia memang type cowok seperti itu.. orang yang aneh.” ucap aoi.
“tak
apa” sahut sanjou dan mulai memasak lagi.
Satsuki
yang masih duduk dimeja makan melihat semua itu dan ia jadi tidak suka pada
Aoi.
Semua
bersiap-siap untuk pulang. Mereka mulai memasukkan barang-barang kedalam mobil.
Aoi, moe dan Ryousuke mulai akrab satu sama lain dan bermain-main.
Mata
Aoi melihat Shuusei sedang bersama satsuki memasukkan barang-barang kedalam
mobil. Mereka berdua sangat akrab.
Satsuki
terus memperhatikan Shuusei yang ada didepannya “shuu-chan..”
“hmmm?”
“apa
kau masih ingat janji kita kan?” Tanya satsuki..
“bagaimana
aku bisa melupakannya” sahut shuusei.
Satsui
tersenyum dan tertunduk malu. “syukurlah”
Shuusei
melihat satsuki memakai baju tanpa lengan. Ia lalu menyampirkan (jawa
ya)jaketnya ke bahu satsuki dengan penuh perhatian.
Satsuki
terkejut dengan perhatian mantannya itu.
“jika
kau memakai baju seperti itu maka kau akan masuk angin. Ayo kita ke tempat
terdekat” kata shuusei.
“aku
baik-baik saja. karena akhir-akhir ini udara sangat bagus.aku tidak akan masuk
angin” jawab satsuki tersenyum.
Shuusei
mengangguk “aku akan ke toilet”
pamitnya. Ia lalu pergi meninggalkan satsuki.
Satsuki
melihat sekelingnya. Ia melihat Aoi punggung shuusei yang pergi. Ia sadarsepertinya
aoi dari tadi memperhatikannya mereka.
Shuusei
yang akan ke toilet saat berpapasan dengan Sanjou tapi tak menyapanya sama
sekali.
“ano
san…” panggil sanjou.
Shuusei
menghentikan langkahnya dan berbalik melihat sanjou.
“bisakah
kau berhenti mempermainkan perasaan Aoi-chan?”
“hah?!”
“selama 1 tahun ini, aku kesini hanya untuk Aoi. “ kata sanjou mengutarakan perasaan yang disimpannya selama ini untuk Aoi.
Sanjou
melangkah mendekati Shuusei.
“jika
sesuatu terjadi padanya, aku tak akan memaafkanmu. “ ancamnya.
“aniki..?”
tebak Shuusei. Ia menyangka sanjou ingin melindungi Aoi seperti seorang kakak
pada adiknya.
“heih?”
sanjou tak mengerti maksud shuusei.
‘kau
keren” ucap shuusei dan meninggalkan sanjou yang heran dengan sikap tidak jelas shuusei itu.
kyaaaaa...yamaken..kakkoiiiiiiiiiiiii, kiriyama Ren gomen, aku pilih yamaken..:P
Karena
Shuusei pergi ke toilet, Aoi akhirnya yang memasukkan barang-barang kedalam
mobil, ditunggui satsuki yang hanya berdiri menonton saja.
“dingin
ya…”kata satsuki memegang jaket shuusei yang ada dipundaknya.
“tidak
begitu dingin juga” sahut aoi.
“dari
dulu hubungan kami sangat dekat seperti saudara. “kata satsuki
“oh
begitu.. “ aoi menjawab ala kadarnya namun didalam hatinya ia pasti penasaran
dengan hubungan keduanya.
“aoi-chan..
juga kan?”
“iya..”
“shuu-chan
tidak berpacaran dengan siapapun. ..”
“heih..?”
“meski
jika kau menyukainya,itu hanya sia-sia..” ucap satsuki dengan sikap angkuh.
“ah
tidak! Aku dengan dia…. Bukan berarti aku punya perasaan padanya” kata Aoi
menjelaskan. Tapi saat ia menjelaskan,satsuki malah berjalan pergi darinya
dengan seenaknya tanpa pamit.
Malam
hari dikost, hujan turun angat deras . Aoi tidak bisa
tidur sama sekali. Ia gelisah membolak-balikkan badannya.
aoi lalu duduk
melirik ke sebelah kanannya, ke tirai yang membatasi tempat tidurnya dan tempat
tidur Shuusei.
suara petir membuat Aoi berteriak ketakutan. Aoi sangat takut dengan
petir. Aoi menutup telinganya dengan kedua tangannya.
“kenapa?
Itu hanya suara bledek saja” kata Shuusei yang mendengar teriakan Aoi tadi.
“bbbe…benar
juga” sahut aoi gelisah.Aoi lalu membaringkan tubuhnya lagi ditempat tidurnya.
“AHHHHH” seru Aoi ketakutan lagi saat Gemuruh suara petir yang menyambar terdengar lagi. Aoi
meringkuk menutup telinganya. Suara nafas Aoi juga sangat keras menunjukkan
rasa takutnya.
“tak
ada yang perlu ditakutkan” kata shuusei lagi.
“aku
tidak takut.. aku baik-baik saja” bohong aoi.
Suara
petir menyambar lagi.. Aoi mencoba untuk tak berteriak keras.
Aoi
tidur menghadap ke tirai yang membatasi keduanya. Ia melihat tangan Shuusei
keluar dari tirai pembatas itu dan tangan itu melambai seolah ingin Aoi
menempelkan tangannya ke tangan shuusei.
Aoi
terus melihat tangan itu. dengan ragu Aoi perlahan mengulurkan tangannya ke
atas tangan itu. di tirai sebelah ternyata Shuusei membuka matanya melihat
tirai yang membatasi keduanya.
Ada
suara petir lagi yang cukup kuat. Tangan Aoi sedikit bergetar diatas tangan
shuusei.
Cowok
itu bisa merasakan klo Aoi ketakutan jadi ia menggenggam tangan Aoi dan
mengusap usapnya. Keduanya terdiam. Suara petir yang menyambar membuat tangan
aoi gemetar lagi dan tangan shuusei menggenggam erat lagi.
Ibu
kost melihat Aoi yang akan pergi ke sekolah. Ia bilang klo suara petir semalam
sangat menakutkan. Aoi juga berkata klo ia sangat ketakutan mendengarnya.
Ibu
kost menggoda AOi dan berkata klo Aoi kan bersama dengan Shuusei jadi pasti
agak menolong.Aoi mengatasi ketakutannya. Aoi terkejut dan jadi salah tingkah.
Ia pun membantahnya.
Ibu kost tiba-tiba memberikan tiket masuk ke taman bermain
pada Aoi untuk digunakannya. Aoi sangat senang dan berkata klo ia akan
mengajakmoe kesana.
Tiba-tiba
1 tiket yang ada ditangan Aoi diserobot oleh Shuusei.
“aku
akan pergi..” kata shuusei.
“heihh?”aoi
terkejut dan bingung ,berarti dia akan pergi bersama shuusei. Aoi tak
mempercayainya.
“arigatou”
ucapshuusei pada ibu kost. Ia lalu melihat ke aoi “ sampai jumpa jam 4 disana”
“ehh..
tunggu.. mengapa?! Tunggu.. ehh? Kubilang tunggu! Berikan padaku..!” Aoi masih
bingung dan berusaha mengambil tiket itu dari shuusei.
Ibu
kost tersenyum melihat keduanya.
Sore
harinya di tempat bermain Yokohama. Aoi pulang dari sekolah langsung ke tempat
itu jadi ia masih memakai seragam sekolahnya. Ia menunggu shuusei yang belum
datang juga.
“dia
sangat terlambat” gerutu Aoi mencari sosok Shuusei dikerumunan orang.
Aoi
melihat 2 orang gadis yang berpenampilan keren ke tempat itu. Aoi jadi sadar
diiri dengan penampilannya. Ia mengambil cermin kecil didalam tasnya. Aoi
merapikan rambutnya.
Aoi
jadi tersadar dengan tingkahnya sendiri “ahh.. ini kan bukan kencan..”
Aoi
lalu memasukkan kaca itu ke dalam tasnya lagi.
Shuusei
datang dan menepuk kepala Aoi dan berjalan melewati Aoi begitu saja. Aoi
terkejut karena ia masih menunduk saat memasukkan kacanya. Ia menoleh
sekelilingnya, mencari tau siapa yang sudah memukul kepalanya. Aoi melihat shuusei sudah berjalan
didepannya.
“ehhh..
tunggu..” Aoi mempercepat jalannya untuk mengejar shuusei.
“ahh
iya.. ayo kita anggap ini sebagai latihan saja..”kata shuusei tiba-tiba.
“haahh?”
aoi bingung dengan maksud shuusei.
“kencan.”
Jawab Shuusei berbalik melihat aoi. “kau tak pernah melakukannya kan?” ejek
shuusei.
Aoi
membuang muka, malu.
Shuusei
tiba-tiba menggenggam tangan aoi dan menatapnya tajam.
Aoi
terkejut “apa?”
Shuusei
tersenyum manis sambil sedikit membungkuk agar ia bisa melihat Aoi lebih dekat
karena ia jauh lebih tinggi dari Aoi.
“siapa
tau aku mungkin jatuh cinta padamu” godanya.
Shusei
lalu menarik tangan Aoi untuk mengikutinya. Aoi tertunduk malu berjalan
dibelakang shuusei. Saat tangan Aoi agak terlepas dari tangannya, shuusei
langsung meraihnya dan menggenggamnya erat.
Mereka
lalu melanjutkan langkahnya.
Aoi
dan Shuusei naik ontang anting berdua. Aoi
berteriak-teriak dengan cerianya. Lalu mereka naik carausel. Aoi tertawa geli
melihat Shuusei yang naik kuda-kudaan tapi berlagak seperti naik kuda beneran
karena mengerakkan kuda mainannya maju mundur..
“hahhahaha..”
“kenapa?”
Shuusei kesal melihat aoi menertawakannya.
“cocok
denganmu.. hihihi.. cocok denganmu” Aoi terus tertawa geli.
“diam…”
seru Shuusei cemberut malu.
Shuusei lalu melihat aoi yang masih tertawa
ceria itu dan iapun ikut tersenyum.
Mereka
lalu bermain melempar bola. Mereka saling berebut siapa yang melempar duluan.
Seperti sebelumnya Aoi terlihat senang dan ia terus tertawa-tawa. Saat bola
masuk ia mengajak shuusei untuk tos.
Mereka
berjalan lagi melihat permainan selanjutnya. Aoimelihat ada jet coaster.
“ah
hey.. heii.. ayo kita naik jet coster!” ajak AOi menunjuk-nunjuk jet coster itu dengan girang.
“tidak
mau”sahut shuusei, melanjutnya langkahnya.
Aoi
melihat shuusei sepertinya sangat gugup/grogi/salah tingkah.
Shuusei
menunjuk sebuah tempat permainan lainnya. “ayo kesana” ajak shuusei.
Aoi
jadi curiga “oiiii.. apa kau takut?” Tanya aoi.
“saat
kita naik itu orang akan berteiak “AHHHHH.. AAAAAAAA” sampai akhir. Aku benci
itu” bantah Shuusei.
Aoi
tau itu bukan alasan sebenarnya. Aoi tertawa menggoda “kau takut kan?”
“tidak”
Aoi
akhirnya berhasilmengajak Shuusei naik jet coster. Saat sampai di ketinggian
wajah shuusei pucat saking ketakutannya.
“bagaimana?
Kau sebenarnya sekarang takut kan?” goda aoi.
“tidak
sama sekali” bantah shuusei lagi meski wajahnya terlihat sekali klo ia
ketakutan.
“benarkah?”
goda aoi lagi.
“diamlah!”
“kau
benar ketakutan.”
Jet
coster mereka dari ketinggian langsung turun sangat curam. Aoipun
berteriak-teriak. Shuusei yang mengaku
tidak takutpun akhirnya ikut berteriak ngeri. “HAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH”
Shuusei
turun dari jet coster dengan lemas dan pucat pasi. Rambutnya sudah acak-acakan
tanpa ia sanggup punya tenaga mengerakkan tangannya membetulkan rambutnya itu.
“ahhh..
akhirnya..” gumam shuusei duduk disebuah kursi.
Aoi
datang membawa minuman untukmereka berdua. Ia tertawa melihat rambut shuuei
yang acak-acakan itu. “hahhahaha.. kepalamu terlihat aneh”
“diamlah!”
seru Shuusei. Ia lalu memegang rambutnya dan merapikannya.
“ahh..
apa kau mau naik lagi?” goda aoi dengan sikap serius.
“eh
apa kau tau festival kembang api tanabata ini. jika kau pergi untuk melihatnya
maka mimpimu akan jadi kenyataan” kata aoi memperhatikan banner itu.
“apa
ini?” Tanya shuusei tak mengerti festival itu dan ikut memperhatikan banner
itu.
“dieven
ini ada 7 kembang api yang berbentuk hati. Lalu jika saat itu ada sepasang
kekasih yang berciuman maka mereka akan diberkati (langgeng hubungannya).” Kata
aoi menjelaskan sambil sedikit mengkhayal.
Shuusei
ketawa “apa kau mempercayai hal seperti itu?”
“mengapa
tidak.. aku kan punya mimpi (cita-cita) juga.. “ jawab aoi serius.
“hahahha..
mimpi(cita-cita).. “ Shuusei menertawakan Aoi.
“kau
tak akan mengerti hal itu” desah aoi.
“mengapa
tidak dicoba saja?”
“itu..
mungkin suatu hari aku dan …(pacarku)..” aoi lalu duduk dikursi café lagi.
“suatu
hari? Masih tidak pasti kan..?” ejek shuusei
“karena
bukan saatnya bagiku saja dan aku belum jatuh cinta pada siapapun juga.”
“jadi
apa kau mau pergi denganku saja?” shuusei menawarkan dirinya.
“heih?!”
“karena
kau belum dapat cowok..” sindir shuusei
“mengapa
harus denganmu?”
“karena
sepertinya akan menyenangkan saja” sahut shuusei. Ia lalu pergi. Aoi melihat
wajah Shuusei tersenyum agak mengejek padanya jadi ia ingin memastikannya.
“ahhh..
hei.. aku serius dengan hal ini..” teriak aoi.. tapi shuusei tetap pergi. “ ini
bukan bahan candaan. “ gumam aoi.
Ia
melihat banner festival itu lagi.
“pergi
kesana dengannya.. ..”
Aoi
ketakutan klo ketauan ia pergi bersama shuusei. Aoi segera berlari pergi tapi
itu justru membuatnya ketauan oleh adik kelasnya itu.
“ah
itu dia..”kedua gadis itupun mengejar AOi.
Aoi
terus berlari dari kejaran 2 gadis itu.
Tiba-tiba
sebuah tangan menariknya dan memeluknya.
Ternyata itu shuusei yang menutupi tubuh Aoi dengan tubuhnya.
“apa
yang kau lakukan?”
“ssstttttt”
Kedua
gadis itu berjalan didepan tempat mereka bersembunyi. Mereka berkata klo gadis
itu pasti pacarnya shuusei.
Aoi
terdiam membisu dalam pelukan Shuusei. Setelah kedua gadis itu pergi, shuusei
melepaskan pelukannya.
Shuusei
terkejut melihat Aoi terlihat shock setelah dipeluknya. Gadis itu terdiam terus
tidak seperti Aoi yang biasanya banyak bicara itu.
“maaf
ya.. tapi aku juga merasa terselamatkan berkatmu.’ Ucap shuusei.
Aoi
hanya diam menatap mata shuusei. Cowok itu juga menatap mata Aoi terus.
Mereka
saling menatap saat perlahan shuusei mendekatkan wajahnya ke wajah Aoi seperti
mau mencium Aoi.
Aoi
terkejut memperhatikan Shuusei. Ia pun menutup kedua matanya dengan segera saat
wajah shuusei sudah mulai dekat.
Shuusei
menatap bibir Aoi yang tinggal beberapa centi dari bibirnya namun tiba-tiba
shuusei berhenti dan menjaga jarak. Dengan tangannya ia menekan kedua sudut
bibir Aoi .
Aoi
yang menutup matanya langsung terkejut dan membuka matanya.
“kau
terlalu takut. Jaga dirimu” ucap shuusei
tertawa. Ia lalu pergi.
“ada
apa dengannya?” gumam aoi memperhatikan shuusei yang pergi. Aoi terus memperhatikan punggung Shuusei yang
semakin jauh darinya. Ditengah kerumunan orang, matanya tetap fokus pada tubuh
shuusei.
Sampai
dirumah Aoi menempelkan stiker di tanggal 7 juli untuk festival tanabata dengan
penuh harapan.
Pagi
harinya Aoi berdiri didepan gerbang sekolah. Teman-teman kelas yang melihatnya
jadi curiga. Mereka bertanya apa Aoi sedang menunggu seseorang? Pacar? Mereka ingin
tau dari kelas berapa pacar Aoi tapi aoi segera membantahnya.
Aoi
masih menunggu digerbang sekolah sampai ia melihat Moe.
“moe..”panggil
Aoi
“kenapa?”Tanya
moe heran melihat Aoi gelisah. Ia jadi curiga ‘apa kau dapat pacar?” tabak Moe senang.
Mereka
lalu berbicara di parkiran sepeda. Aoi lalu bercerita pada sahabatnya itu klo
ia kemarin habis pergi ke taman bermain bersama dengan shuusei.
“kau
dan shuusei berkencan?” Tanya moe kaget
“tidak
mungkin.. kami hanya tinggal bersama saja. dia tidak pernah menganggapku
sebagai seorang gadis” bantah Aoi.
“lalu
bagaimana dengan perasaan Aoi sendiri?” Tanya moe yang mulai mencurigai
sahabatnya.
“awalnya
aku membencinya tapi…”
“sekarang
kau mulai menyukainya….” tebak moe.
“sepertinya..
begitu..” aku aoi lirih.
“meski
dia orang yang aku sukai?” Tanya moe lagi
“maafkan
aku!” kata Aoi menyesal.
Moe
terdiam, kecewa. “menyebalkan..” gumam moe.
Aoi
menatap Moe dengan perasaan bersalah.
“tapi
bukankah kita sudah berjanji sejak SMP,klo salah satu dari kita mendapatkan
orang yang kita sukai maka orang itu harus meraih kebahagiannya lebih dulu. “
“iya..”
“selama
ini aku terus menjaga janji itu…”
“maaf..”
aoi terlihat sedih sudah mengkhianati sahabatnya itu. ia sangat down.
Moe
melihatnya. “mulai sekarang jangan menyembunyikan apapun dari ku!”
“heih?”
aoi mencari tau maksud ucapan moe.
“kau
tau kan.. dia itu shuusei! Tanpa strategi cinta yang bagus, kesempatanmu hanya
0 padanya!” ucap moe menyentuh 2 pundak aoi lembut.
“tapi
moe juga...”
“memang
menyenangkan jika aku bisa mendapatkan shuusei sebagai cowokku, itu yang aku
pikirkan tapi sepertinya cintaku tak akan bertambah baik meski aku mencoba
segalanya..mungkin aku harus melangkah maju” kata moe menyerah
“benarkah?”
Tanya aoi tak percaya moe akan berhenti menyukai shuusei.
“apa
aku pernah berbohong padamu?”kata moe
Aoi
terharu dan menangis “mooeeeeeee!”” Aoi berlari memeluk sahabatnya erat.
Moepun
tersenyum memeluk sahabatnya itu “apa?” tawa moe.
“aku
menyayangimu!” kata aoi masih memeluk moe.
Moe
melepaskan pelukana oi dan berlari menjauh. Aoipun mengejarnya. Bel sekolah
berbunyi dan keduanya buru-buru berlari ke kelas mereka.
Shuusei
dan Aoi pulang bersama. Aoi berhenti didepan sebuah toko perhiasan. Ia melihat
sebuah kalung berbentuk bintang terpajang disana. Aoi terlihat sangat
menyukainya.
‘”apa
kau akan membelinya?”Tanya shuusei.
“tidak
mungkin.. tidak mungkin.. aku tak punya uang sebanyak itu.”
“ohh..”
Lalu
mereka melanjutkan perjalanan pulangnya.mereka juga mampir ke toko bahan
makanan untuk makan malam mereka. Sampai di kost mereka masih berdebat soal
bahan makanan yang dibeli aoi.
“satsuki..”
ucap shuusei melihat ke depan mereka. Disana satsuki sudah berdiri menunggu.
“kau
tinggal bersamanya?” Tanya satsuki.
“iya”
sahut shuusei. “ceritanya sangat panjang.. memang harus seperti ini”
“tapi
kau kan bisa pulang ke rumah” kata satsuki yang tidak memahami jalan pikiran
shuusei sampai memilih tinggal bersama seperti itu.
“tidak
mungkin.. lagian dia hanya tinggal bersama denganku. ..”
“aku
tak memahaminya..” kata satsuki
“itu
bukan hal yang perlu diperdebatkan” lanjut shuusei berjalan membuka pintu kamar
aoi.
“tunggu
shuu-chan” panggil satsuki yang masih shock dengan semua yang terjadi.
Aoi
berjalan melewati satsuki untuk ke kamarnya.
“kau
pasti senangkan…? Bisa tinggal bersama seorang cowok SMA” sindir Satsuki.
“ini
bukan seperti yang kau pikirkan.. hanya situasinya harus seperti itu..” ucap
Aoi.
“kau
mengerti kan… meski kau menyukainya, itu hanya sia-sia.. “ satsuki seperti
tidak terima Aoi dekat dengan Shuusei.
Aoi
sedikit kesal karena satsuki berlagak seperti dia itu masih berhak atas shuusei“
bukankah kau dan dia sudah putus kan?”
Satsuki
agak terkejut aoi berani berkata seperti itu.
“shu-chan
tidak bercerita padamu tentang apa yang terjadi 2 tahun yang lalu kan?”
“hubungan kami tidak bisa dipisahkan. Demi kebahagiaan
shuu-chan itulah mengapa aku disini. dapatkah kau lebih bisa membaca kondisinya?” kata satsuki ketus. Ia lalu
pergi meninggakan kost itu
Aoi
masuk kedalam rumah dan melihat shuusei yang sedang merapikanbajunya.
“satsuki
sudah pulang” kata aoi.
“ya”
sahut shuusei melepaskan baju sekolahnya. Aoi mendekati shuusei. “ano…”
“apa?”
Tanya shuusei tanpa menoleh.
“nmmm..
tak apa” aoi membatalkan untuk bertanya pada shuusei.
Aoi
lalu mengambil belanjaannya dan menaruhnya ke dalam lemari es mereka.
http://www.ganool.ca/l-dk-2014-bluray-720p-800mb-ganool-ganool
BERSAMBUNG PART 3
link download:
http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=473202&page=8http://www.ganool.ca/l-dk-2014-bluray-720p-800mb-ganool-ganool
keren...penasaran dech, arigatou
BalasHapusArigatou, kereeenn, semangat untk part 3 nya mbak
BalasHapusMbk bolehkan saya tahu link nya.. saya mencari2 di youtube susah. Saya ingin ngedowload movie ini. Terima kadih
BalasHapuslink download sdh pernah aku tulis di part 1 pada koment:
BalasHapushttp://www.ganool.ca/l-dk-2014-bluray-720p-800mb-ganool-ganool
Kerenn, seru...ganbatte ;)
BalasHapusAyo dong mbak ditunggu part 3 nya loh dari kmrn bolak balik blok mbak aja kerjaannya, jangan kecewakan daku dong mbak
BalasHapussdh aku upload..
Hapusganbatte artinya apa
BalasHapusganbatte : semangat! atau berusahalah!
Hapusdownloadnya gimana mbak? maaf aku masi bingung soalnya kalau via ganool. terus translate nnya dimmana? Makasih sebelumnya :)
BalasHapusklo bingung km bisa browsing "cara download film di ganool" yg dibahas blogger lainnya. terjemahan kamu cari di web subscene.com.
HapusSeru
BalasHapus