Karena
terlalu minum banyak jadi kanna sedikit mabuk dan ia terjatuh di kamar mandi.
Dalam keadaan pingsan, pikiran Kanna melayang ke masa SMA. Masa yang sangat
sulit baginya karena ia kehilangan Haruta. Kanna yang tegar mencoba menutupi kesedihannya
didepan semua teman2 nya.
(klo
di manga diceritakan bagaimana Tomomi sangat membenci Kanna. Dan sering
mengatakan pada kanna klo ialah penyebab kematian Haruta. Tomomi juga menjaga
jarak dengan kanna sehingga Kanna yang saat itu butuh dihibur temannya malah
jadi semakin menderita)
“aku
tau bagaimana perasaanku. Meskipun aku tau tapi aku mendengar suara orang lain
yang jadi lebih jelas padaku.”
Semua
teman memang merasa Seto terliat lebih pendiam sejak kecelakaan haruta
itu. mereka membicarakan Kanna yang
tidak menangis sama sekali saat pemakaman Haruta. Teman-teman menganggapnya
orang yang dingin.
Seorang
teman memanggil kanna untuk membantunya. Saat kanna berjalan mendekati temannya
itu tiba-tiba seseorang menabraknya. Gadis itu membawa cat berwarna merah
darah. Cat merah itu menumpahi tubuh
kanna.
tubuh
kanna mematung, ia melihat tangannya yang penuh dengan warna merah itu.
“ini..
ini darah siapa?” kata kanna gemetar ketakutan.
“heih?
Apa maksudmu?” Tanya teman yg membawa cat itu.
Mata
kanna berkaca-kaca “haruta… ini darah haruta.. aku membunuhnya… aku
membunuhnya” tangis kanna yang selama ini dipendam setelah kematian haruta terluapkan.
Semua menatap kanna penuh iba termasuk Mayama dan Tomomi. Kanna menangis tersedu-sedu di depan mereka semua.
Kanna
tersadar dari pingsannya. Ia menatap ruangan tempat tidur yang asing baginya. Ia melihat Roku tertidur disamping
tempat tidurnya.
“mengapa
dia tau perasaanku?” batin kanna.
Roku
terbangun dari tidurnya. Ia melihat kanna yang juga sudah tersadar “kau sudah
bangun’ sapanya.
Kiyomasa
juga masuk dan melihat kanna “kau sudah bangun” sapanya.
Kanna
terkejut dan duduk dari tempat tidurnya, menatap saudara haruta itu “kiyomasa?”
“iya
benar, ini aku.. sudah lama ya Kanna” sapa Kiyomasa tersenyum ramah.
“kiyomasa
juniorku saat dikampus, kebetulan sekali kan. “ kata Roku.
Kanna
seperti masih belum penuh tersadar. “ano…”
“apa
kau baik saja? apa ada yang sakit? Aku kuatir karena kau tiba-tiba pingsan. Bos
bartender juga mengkuatirkanmu” Tanya
Roku kuatir melihat ekpresi wajah kanna itu.
“ano..”
wajah kanna gelisah menatap 2 pria yang ada disampingnya itu.
“ada
pa?” Tanya roku lagi.
“telingaku..
aku tidak bisa mendengar apa-apa.” kanna panik.
Dokterpun
datang untuk memeriksa kanna. Sementara
itu Roku dan Kiyomasa pergi ke atap rumah sakit untuk bicara.
“terakhir
aku bertemu dengannya saat kelas 3. Dia
menghubungiku tiba-tiba, lalu memperlihatkan foto haruta. Sepertinya dia
membuang semua fotonya setelah kejadian itu. meskipun dia butuh waktu lama
untuk melihat foto-foto itu. dia tak mengambil satupun foto. “ kiyomasapun
membuka tabir masa lalu kanna dan haruta.
‘hmmmm..”
gumam roku setelah mendengar cerita itu.
“kenapa
kau begitu peduli pada kanna-chan?” Tanya kiyomasa penasaran pada roku.
“apa
dulu kau mencintainya?” Roku balik bertanya pada Kiyomasa.
“roku
san…” kiyomasa agak kesal Roku balik bertanya padanya “jujur saja kau peduli
padanya kan?”
“aku
peduli padanya” sahut roku cepat.
“apa
kau yakin tidak ada hambatan?”
“tidak
ada” sahut roku cepat.
“benarkah?”
Tanya kiyomasa sangsi.
“tidak
ya tidak” sahut roku lagi.
Kiyomasa
sedikit tersenyum membuat roku jadi heran “kenapa?”
“haruta
juga.. saat malam itu………”
Kiyomasa
lalu menceritakan tentang pengakuan Haruta pada Kiyomasa saat beberapa jam
sebelum kecelakaan itu.
Roku
agak sedih mendengar kisah itu “apa yang telah terjadi memang benar-benar kejam.”
Desah Roku sedih.
“apa
kau pernah memberitahu hal ini pada
Kanna?” Tanya Roku
“belumm”
sahut Kiyomasa.
“jangan
beritahu hal ini padanya.. “ ucap Roku serius pada Kiyomasa
“baiklah”
jawab kiyomasa setuju. Roku menghela nafasnya perlahan dan teringat sesuatu.
Roku
teringat masa SMAnya. Roku pergi ke rumah keluara Nozomi untuk mengembalikan
buku harian Nozomi yang dipinjamkan Manami (kakak Nozomi) padanya. Namun ia
tidak mau menyerahkannya langsung tapi di dimasukkan ke kotak surat. Tiba-tiba
Manami yang pulang melihatnya. Ia meminta Roku untuk masuk ke dalam rumah.
Roku
dengan berat hati masuk kedalam rumah keluarga Nozomi. Ia juga berdoa didepan
meja sembayangan nozomi. Kedua orangtua Nozomi terus memperhatikan Roku. Meski
mereka terlihat menyambut kedatangannya, dalam hati roku ia merasa orangtua
Nozomi sepertinya tak mengharapkannya ada disana.
Roku
mengembalikan buku harian nozomi pada Manami. Ia bilang klo ia belum membaca
buku harian nozomi. Roku lalu pulan. Manami mencegahnya untuk pulang. Roku
bertanya apa alasan Manami terus menghubunginya? Apa manami mau agar roku
seumur hidupnya teringat pada (kesalahannya) pada Nozomi?
Manami
membantahnya. Ia bilang klo Roku memang perlu membaca buku harian nozomi jadi
roku tidak beranggapan seperti itu pada dirinya, ia ingin Roku setelah membaca
buku harian itu bisa pergi ke danau tazawa.
Roku membawa pulang buku harian yang dipinjamkan
Manami padanya. Di dalam bis menuju rumahnya. Rokupun mulai membaca buku harian
yang ditulis gadis kecil Nozomi itu.
8
April,
didalam kelas. Aku menemukan orang yang aku pedulikan, namanya Roku. Dia
punya nama yang sama dengan anjingku.
Roku
membuka halaman selanjutnya.
9
april,
aku pertama kalinya berbicara dengan Roku. Kubilang padanya klo namanya
sama dengan nama anjingku.tapi ia tak bilang apa-apa.
Roku
membuka lembar selanjutnya.
3
Juli, kelas menggambar. Aku meminjamkan cat biruku pada Roku. Tapi dia tidak
menggunakannya. Kenapa begitu? Roku mewarnai awan dengan warna hitam..
Festival
tanabata. Roku-chan memotong rambutnya.
3
agustus , aku tidak melihat Roku –chan sepanjang hari. Itu tak masalah karena
aku tak melakukan apa-apa saat musim panas.
1
oktober. Ketika mengendarai sepeda, roku-chan melaju dengan cepat sekali.
Akhirnya ia jauh sekali.
2
oktober. Kuharap besok kita bisa mendaki. Kita akan ke danau Tazawa. Roku-chan
juga sangat menantikannya.
Roku
membuka halaman selanjutnya… kosong.. ia membuka halaman selanjutnya juga
kosong.. dengan cepat Roku membuka buka halaman selanjutnya yang tetap kosong.
“aku
takk tertarik, bahkan aku tidak ingat itu. “ ingkarnya pada perasaannya
sendiri.
Roku
datang menjenguk kanna dirumah sakit. Ia melihat kanna masih tiduran menatap
luar jendela. Kana mendengar langkah kaki Roku dan ia menoleh. Kanna berusaha
duduk dari tempat tidurnya
“tak
apa. Kau brbaring saja. menurut dokter pendengaranmu akan sembuh minggu ini.
dia bilang kau harus tetap istirahat.” Roku lalu membuka tas yang berisi komik
didalamnya. Ia memberikannya pada kanna.
“ini
komik yang digambar oleh cewek yang kemarin kusebutkan. Ini menarik loh”
Kanna
terus menatap Roku “maaf.. pendengaranku masih belum pulih. “ ucap kanna yang
daritadi hanya memperhatikan Roku yang terus berbicara didepannya.
Roku
tersenyum dan mengulurkan komik itu lagi.
Kanna
menerima dan melihat gambar sampul depan manga itu “lucu..” gumamnya
Kanna
lalu mulai membuka halaman demi halaman komik itu. ia melupakan Roku yang masih
duduk disamping tempat tidurnya memperhatikanya terus.
“pendengaranmu
lumpuh karena kau stress. Apa gara-gara aku?” Tanya Roku menatap kanna yang
masih asik membaca. Mungkin Roku ngetest pendengaran kanna (?)
Kanna
terlihat cuek dan asyik membaca. Roku mulai test lagi.
“diepisode
7 pemuda berambut merah akan mati…” roku memperhatikan kanna masih terdiam
membaca.
Roku
baru yakin klo kanna memang tidak bisa mendengarnyya . Roku menatap kanna tulus
“tenang saja.. itu bukan salahmu.. istirahatlah..”
Manami
pulang dari menjemput anaknya di sekolah. Manami menggenggam tangan anaknya
erat.
“mutsumi-chan,
kamu ingin makan malam apa? Hamburger?”
Gadis
kecil itu hanya diam tidak menjawab ibunya.
“omurice?”
Tanya manami lagi. Gadis itu masih diam
“kari?”
Tanya manami lagi.
Gadis
itu menoleh pada ibunya dan mengangguk-angguk. Manami tersenyum dan sedikit
gemas dengan anaknya yang hanya mengagngguk itu. ia berjongkok didepan
mutsumi-chan.
“sakuraba
Mutsumi..” panggilnya seperti sedang absen. Mutsumi langsung mengangkat
tangannya tanpa suara.
“mutsumi-chan,
aku siapa?” Tanya manami berharap anaknya bersuara. Mutsumi masih tidak menjawab
tapi langsung memeluk ibunya erat.
Manami
membalas pelukan anaknya itu dan tersenyum sedih “baiklah mari masak kari”
ajaknya pada Mutsumi untuk segera
pulang.
Kanna
sudah mulai bekerja di kantornya. Pendengarnya juga sudah pulih. Ia membantu
menyiapkan berkas untuk meeting bosnya. Yanagihara memintanya untuk tidak
terlalu capek karena ia masih dalam tahap pemulihan. Yanagihara sangat peduli
pada kanna.
Kanna
kembali ke meja kerjanya dan ia mengirim
email untuk Roku.
“tuan
Akazawa, aku sudah keluar dari rumah sakit. Maaf merepotkanmu. Aku janji akan
mentraktirmu…”kanna ragu dan menghapus kalimat “Maaf merepotkanmu. Aku janji
akan mentraktirmu” dan menggantinya dengan “maaf sudah membuat banyak masalah
padamu. “
Kanna
lalu mengirimkan email itu.
Ditempat
lain Roku sedang berjalan melewati taman
kota sambil menerima telpon dari penulis komiknya. SekarangRoku sudah tidak
menjadi editor bagi penulis komik itu tapi wanita itu menangis sedih. Ia
berkata klo ia bisa bekerja jika ada Roku saja. Roku tetap bilang klo sekarang
ia tak bisa membantu wanita itu lagi. Lebih baik wanita itu membiasakan diri
dengan editornya yang baru. Wanita itu menangis dan berkata meski Roku bukan
lagi editornya tapi Roku masih temannya yang akan memberikan kritik atas
gambarnya kan?
Roku menjawab itu tak mungkin dillakukannya juga.
Sebelum
pulang kerja kanna membuka emailnya dan melihat tidak ada email jawaban dari
roku. Kanna me refresh emailnya lagi tapi tetap saja masih kosong. Kanna lalu memutuskan pulang.
Dalam
perjalanan pulang kanna memutuskan pergi ke bar langganannya lagi. Bartender senior menyapanya dengan ramah dan
bertanya kondisinya. Kanna menjawab klo ia sudah membaik. Ditempat itu ternyata
ada Roku juga yang lterkejut melihat kedatangan kanna.
Saat
kanna hampir menyapa roku tiba-tiba seorang wanita menengok dari bahu Roku
padanya. Kanna terdiam dan mengenali wanita itu adalah penulis komik yang
pernah dilihatnya bersama roku.
“dia
siapa?” Tanya penulis komik itu pada roku.
“dia
orang yang bekerja sama denganku, seto-san”jawab Roku.
Kanna
lalu mendekati keduanya .
“ini
komikus, Nohara” roku memperkenalkan.
“salam
kenal, aku Seto pegawai melon works.” Sapa kanna mendekati nohata.
“oh
seto-san ya.. aku nohara” sahut wanita itu.
“aku
sudah membaca komikmu, menarik sekali.” Puji kanna
“arigatou”
sahut nohara sambil membelakagi kanna. Roku juga duduk dikursinya lagi
membelakangi kanna.
Kanna
lalu pesan bir pada barmaster. “tolong segelas bir” kanna lalu duduk disebelah
kanan roku.
‘apa
tak apa-apa?” Tanya bar master tua padanya.
“iya
tak apa” sahut kanna.
Roku
menoleh pada kanna yang ada disampingnya “kau baru saja sembuh, itu tidak baik
untukmu” katanya menasehati.
“ahh
benarkah (kau baru sakit)? Kau seharusnya langsung pulang” sahut nohara sok
peduli tapi mungkin dalam hatinya ia merasa terganggu dengan kedatangan kanna
di sebelah roku.
“aku
baik saja dan aku juga sudah mulai bekerja” jawab kanna tersenyum.
“aku
mengkhawatirkanmu, setidaknya beritahu aku dulu. “ kata roku perhatian. Nohara melirik roku yang masih memperhatikan
kanna.
“aku
sudah mengirimimu pesan ke email kantor. “ kanna menjawab sinis.
‘kenapa
tidak ke email pribadi saja?”
Bir
pesanannya datang dan kanna langsung meminumnya. Roku terus memperhatikan wajah
kanna khawatir.
Ada
panggilan masuk di HP Roku jadi ia ijin pada Nohara untuk menerima telpon itu
diluar.
Setelah
Roku pergi suasana jadi sunyi diantara 2 wanita itu.
kanna lalu memulai
percakapan ‘kau ke sini untu mendiskusikan tentang pekerjaan?” Tanya kanna pada
nohara.
“tidak…
ini pribadi kok” jawab nohara.
“oh
begitu ya” sahut kanna sedikit (cemburu?)
“akazawa
sangat ramah pada semua orang. Oleh karena itu banyak orang yang salah paham
padanya” sindir nohara pada kanna.
“benarkah..
tapi sepertinya aku tidak salah paham. “ sahut kanna sedikit atos (bahasa jawa).
Roku
tiba-tiba masuk dan mengambilkan jaket Nohara dikursi “nohara, saatnya pulang.”
Ucapnya pada Nohara.
“heihh..
kenapa cepat-cepat” nohara sedikit
merajuk.
Kanna
jadi sebal mendengarnya.
“bukankah
besok kau harus bekerja?” kata Roku.
“klo
begitu kau harus antar aku pulang’ sahut nohara memaksa.
Kanna
meminum birnya dengan cepat. Ia sudah tidak betah mendengar percakapan roku dan
nohara.
“maaf
aku pulang dulu” ucap kanna pada bar master.
“sekarang?
Padahal baru saja kita mau merayakan kesembuhanmu.” Sahut bar master senior
itu.
“arigatou..”
kanna lalu menoleh pada Roku dan nohara “aku pulang dulu” pammit Kanna dan
sedikit terburu-buru ia mengambil jaketnya untuk segera pergi dari bar itu.
Tiba-tiba
ia sedikit kesleo dan terjatuh. Roku dan nohara yang masih memperhatikan
kepergian kanna jadi terkejut.
“apa
kau baik-baik saja?” Tanya nohara
Kanna
dengan gugup, bangun berdiri dan permisi lagi. Kanna buru-buru pergi dari bar
itu.
Kanna
mempercepat langkahnya menyusuri jalananan. Kanna terlihat sedang menahan
emosinya.
“seto-san”
panggil Roku mengejar kanna.
Kanna
mempercepat langkah kakinya menaiki anak tangga. Roku berlari dan meraih tangan kanna untuk menghentikan kanna
menghindarinya.
“kau
ini kenapa?” Tanya roku.
“kau
seharusnya tidak meninggalkannya sendirian. “ kata kanna ketus.
“hah?”
roku bingung. roku menggumam “ahh.. merepotkan saja”
“aku
pulang dulu” ucap kanna pamit dan meninggalkan Roku.
Roku
sedikit kesal dengan sikap kanna yang aneh itu. ia segera menyusul kanna lagi
“aku tak bisa meninggalkanmu sendirian.” Ucapnya.
Roku
lalu memegang tangan kanna dan mengajaknya pergi
Tu…
tunggu..” kanna gugup.
Roku
lalu menghentikan sebuah taxi yang lewat. Tangannya masih memegangi tangan
kanna erat.
“kita
mau kemana?” Tanya kanna.
“mengantarmu
pulang” sahut roku.
Didalam
taxi roku masih tak mau melepaskan tangan kanna. Ia memegangi tangan kanna erat.
“aku
tak mengijinkan kau ke rumahku” kata kanna.
“aku
juga tak akan ke sana” ucap roku cuek.
Kanna
gelisah. “ano.. kau masih memegangi tanganku”
Roku
baru tersadar, ia terlihat malu namun masih sok cuek “biar kamu tidak terjatuh”
sahutnya.
“aku
kan sudah duduk.” Sahut kanna lagi. Roku membalik pegangan tangannya tapi tak
melepaskannya.
Keduanya
masih bingung dengan perasaan mereka.
Taxi
yang merek naiki sudah sampai didepan apartemen kanna. Roku keluar untuk
megantar kanna
‘terima
kasih”ucap kanna
“ya..”
Kanna
menatap roku dan bingung apa yang akan dibicarakan lagi. Roku juga sedang menatap Kanna. Mereka saling
menatap lama dan salah tingkah. Roku tersenyum dan mengelus kepala kanna
lembut.
“selamat
tidur” ucap Roku. Lalu ia masuk ke dalam taxi lagi dan meminta sopir untuk
pergi. Kanna memperhatikan taxi yang ditumpangi Roku berlalu dari hadapannya.
Roku
pergi bersama manami ke bukit tempat kecelakaan yang mengakibatkan adiknya
meninggal itu. mereka tetap pergi ke
sana meski sedang hujan. Manami menaruh bunga dilokasi tempat meninggalnya
Nozomi. Ia berterima kasih pada Roku yang mau mengantarnya ke tempat itu. Roku
menjawab klo ia tak keberatan karena ia juga sedang tidak ada kegiatan apapun.
Mereka
lalu berjalan menuju ke danau tazawa. Danau yang menurut buku harian Nozomi
sangat ingin dikunjunginya bersama Roku.
“sejak
kejadian itu keluargaku jadi murung, seperti kehilangan sinarnya.” Manami
bercerita.
‘sinar?”
“iya… nozomi adalah sinar dikeluarga kami. Setelah
kepergiannya, orangtuaku jadi agak marah. Aku ingin menghibur mereka jadi aku
pura-pura ceria. ‘kenapa kau senyum-senyum?’ ‘apa kau tak sedih atas meninggalnya
adikmu?’ itu semua membuatku takut. Aku sepertinya tak bisa menggantikan Nozomi
ya. keluargaku masih dihantui kematian nozomi. Mereka harus pindah.. iya mereka
harus pindah.. lalu kudengar kau kembali. Rasanya seolah-olah nozomi ingin hal
itu terjadi. “
“heih?”
“ah sudahlah... aku sudah lapar. Aku membawa onigiri, kau mau?” ucap manami mengakhiri ceritanya.
Mereka
berdua lalu berteduh disebuah gazebo dan makan onigiri besar yang sudah dibuat
manami. Saat sedang makan Manami melihat ada seekor anjing yang nampak
tersesat. Manami bangun dan berjalan mendekati anjing itu. Roku masu
menyusulnya tapi dicegah manami. Roku pun melanjutkan makan onigirinya.
Setelah
beberapa saat terdengar suara gaduh dari tempat manami pergi. Roku
memanggil-manggil tapi tak ada jawaban. Roku bergegas pergi ke lokasi tempat terakhir ia melihat manami.
Setelah sampai disana ternyata tanahnya menurun. Roku pelihat manami tergeletak
dibawah sana, dipinggir danau tazawa.
Roku
panic melihat manami yang tidak bergerak. Roku berjalan menuruni tebing itu.
tapi karena masih hujan jadi tanahnya sangat licin. Roku terjatuh berguling
dekat tubuh manami yang tergeletak.
Roku
bangun dan mendekati manami. Roku
mengoncangkan tubuh manami tapi wanita itu masih tak sadar. Roku lalu
mengangkat dan membalikkan tubuh manami agar roku bisa melihat wajah manami.
Namun
betapa shocknya roku saat melihat wajah manami berubah menjadi Nozomi kecil
ddipelukannya.
Roku
terus menatap wajah Nozomi shoch “kakinouchi..” gumam roku pelan.
Gadis
kecil itu tak merespon panggilnya. Roku terus menatap wajah gadis itu. badan
roku gemetar, suara Roku bergetar terus memanggil-manggil nama nozomi “kakinouchi…
kakinouchi..”
Roku
memeluk tubuh gadis itu didadanya. Roku terisak “kakinouchi..
Airmata
mengenang dipelupuk mata roku “gomen…” isaknya. ‘kakinouchi… kakinouchi.. gomen”
tangis Roku. Airmata sudah membasahi wajah roku.
Roku
merasa tubuh yang ada dipelukannya bergerak. Roku melonggarkan pelukannya dan
melihat wajah orang yang dipeluknya adalah Manami, kakak Nozomi,
Manami
terbangun dan terkejut melihat wajah Roku yang penuh dengan airmata.
Manami
bergerak pelan namun ia merasakan sakit ditubuhnya “aduh….”
Roku
bahagia melihat manami selamat dan sudah sadar. Ia memeluk tubuh manami lebih
erat lagi. Isak pelan masih terdengar dari mulut Roku. Airmata juga masih
menetes dari mata Roku.
Manami
menyadari Roku teringat akan kejadian masa lalu. Ia menepuk bahu roku yang
masih merangkulnya dengan lembut.
‘roku…
aku… apakah masih bisa hidup?” Tanya manami.
“apa
maksudmu…? Aku.. aku tak ingin membunuh kakaknya juga”
“itu
bukan salahmu..” manami mengelus kepala roku lembut “dasar bodoh.”
Awan
gelap perlahan menyingkir dari atas langit danau tazawa. Sinar matahari masuk
disela-sela hutan dan terpantulkan oleh air danau tazawa. Mereka berdua
memperhatikan sinar yag lembut masuk ke dalam hutan itu.
“hujan
nampaknya reda..”
Roku
menatap arah sinar itu “sudah reda” roku tersenyum.
Manami
lepaskan pelukan roku dan berusaha bangun. Roku pun membantunya berdiri.
“apa
yang kita lakukan disini..” ucap manami tersenyum sambil membersihkan
pakaiannya dari kotoran-kotoran
“aku
juga tidak mengerti.. makan onigiri lalu disini.. apa yang kita pikirkan?” kata
roku.
Manami
tertawa dan membuatnya kesakitan karena badanya terjatuh dari atas tebing “aduh
sakit.. jangan membuatku tertawa.. “
Mereka
menghibur udara segar itu dengan rakusnya. Roku menatap sinar matahari yang
lembut menerpa wajahnya
“kita
belum pernah ke sini sebelumnya.” Ucap roku
“iya..
aku merasa seperti melihat nozomi” kata manami. Roku tau manami pasti hidupnya
juga sulit setelah adiknya meninggal itu. ia memperhatikan Manami.
“apa
ada yang bisa aku bantu.?” Tanya roku lembut
Manami
menatap roku dan tersenyum “iya.. ada…
Roku-chan, kau harus melanjutkan hidupmu.”
lanjutkan kaka..
BalasHapussemangt..jangan bosan nulis simopsis..aku selalu menunggunya.
Penasaran ama anjingnya....arigatao
BalasHapus