Kamis, 17 Juli 2014

Jinx!!! - Part 3


Ji Ho akhirnya memulai memberikan les cinta pada Yusuke. 
·         Taktik pertama dari JI Ho adalah “jika kau mengajak kencan seseorang kau harus Tanya skedul orang itu. jika kau seperti itu maka kaede unnie tak bisa menolakmu.”


Kaede sedang menatap botol removal cat kuku saat yusuke datang untuk mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan.  Kaedepun menerimanya dan mendatanya.
“ano yamaguchi..” yusuke gugup bertanya pada kaede yang meliriknya. “apa kau ada waktu di hari minggu ini?”
Kaede terkejut menjawabnya.
 “aku tak punya rencana” jawab kaede.


Yusuke ingat langkah selanjutnya dari Ji Ho.
·         Taktik kedua yang diberikan Ji Ho adalah mengajak Kaede pergi ke konser music klasik karena lebih romantis dan suasana romantic ini sangat penting dalam sebuah hubungan.

“aku punya tiket untuk konser piano klasik.. maukah kau pergi bersamaku?” Tanya yusuke.

 “klasik?” kaede ragu
“tidak tertarik? Tentu saja kau tak tertarik..” ucap yusuke mulai putus asa melihat ekpresi ragu diwajah kaede.

·         Taktik ketiga : buat Kaede tau klo acara konser itu hanya untuk mereka berdua.

 “baiklah aku mengerti.. jangan kuatir..” yusuke berjalan meninggalkan kaede tapi ia ingat pesan ji ho itu. ia lalu berbalik “tiket itu ada didalam buku tadi jika kau bisa membuangnya karena aku ada teman untuk diajak lagi” ucap Yusuke. Ini cara yusuke agar kaede tau klo ia hanya mengajak berdua saja.


Kaede membuka buku yang tadi dikembalikan Yusuke dan ia menemukan tiket nonton konser piano itu.

“kau tak pergi dengan yang lainnya?” Tanya kaede.
Yusuke menggelengkan kepalanya. “aku hanya punya 2 tiket saja”

Kaede langsung memperhatikan Yusuke yang langsung menunduk gugup.  Yusuke teringat perkataan Ji Ho agar ia menatap mata pasanganya saat mengajak pergi. Yusuke lalu memberanikan diri melihat kaede.
“aku mengajakmu siapa tau kau mau ikut” selesai berkata yusuke menunduk lagi.
Suasana jadi sunyi.

“aku akan pergi…” kata kaede lirih
“hm?”
“aku akan pergi.. aku akan ikut..” lanjut kaede pelan
Yusuke terkejut menatap kaede.


Malam hari diasramanya, Kaede cerita rencana kepergiannya ke konser piano klasik. Ji Ho juga ikut senang melihat kaede seperti sangat bahagia.
Kaede bilang klo ia sangat gugup bahkan mungkin ia tak bisa tidur.
Kaede bertanya apa dulu Ji Ho juga begitu?
Ji Ho menjawab klo ia juga gugup tak bisa tidur akibatnya ia malah tertidur saat di konser musikm klasik.


Hari kencan Kaede dan yusuke. Kaede datang terlambat lagi dan membuat yusuke menunggunya. Mereka lalu masuk ke gedung konser.

Ji Ho penasaran dengan acara konser sahabatnya itu jadi begitu kaede datang Ji Ho langsung bertanya macam-macam padanya. Ji Ho bertanya apa  yusuke menyatakan perasaannya pada kaede? Kaede hanya diam tak menjawab tapi wajahnya terlihat sangat sedih.



Ji ho menduga klo yusuke tidak menyatakan cintanya pada kaede. jadi keesokkan harinya ji ho  sengaja mencari Yusuke.
Ji Ho marah marah pada Yusuke dan bertanya kenapa yusuke tidak menyatakan cintanya pada kaede? Yusuke menjawab klo ia sudah menyatakan perasaannya tapi kaede tak menjawabnya. Ji Ho jadi terkejut.


Ternyata setelah melihat konser music klasik, Yusuke menyatakan perasanannya pada kaede tapi karena gugup dan tak tau mau menjawab apa, kaede hanya terdiam. Yusuke menduga kaede marah padanya karena selama konser ia malah tak menikmati acara itu.

Mendengar penjelasan Yusuke itu maka JI ho punya ide untuk menyatakan cinta.


Ji Ho lalu mengajak Yusuke mencari film-film romantis untuk dicontoh Yusuke. Merea meminjam kaset ditempat Yusuke bekerja. Bos Yusuke juga ikut membantu memilihkan film yang romantis.
Ji Ho melihat film “eternal sunshine” cerita tentang kenangan seseorang yang tetap abadi. Ada juga film “when harry met sally” dan “love actually” sebagai pertimbangannya.  Yusuke rasanya mau menyerah saja saat ia diharuskan menggunakan kata-kata romantis seperti itu. Tapi Ji Ho terus menyemangati Yusuke.

Ji Ho teringat adegan romantis yang ditiru pacarnya waktu itu yaitu meniupkan gelembung-gelembung air yang sangat banyak untuknya. Dan itu membuatnya sangat bahagia.
Yusuke melihat ekpresi bahagia diwajah Ji Ho saat mengingat kenangannya bersama pacarnya.


 Ji Ho juga mengajari kaede bagaimana cara menerima pernyataan cinta .
1.    Selalu tersenyum dengan wajah yang manis.
2.    Saat kau berbicara dengannya tataplah matanya
3.    Sadar dengan suasana romantis

Kaede berkata klo sepertinya ia tak bisa melakukannya apalagi dengan senyuman yang manis. Ji Ho memberikannya semangat dan Ia meminjamkan DVD film yang sama dipinjam Yusuke untuk Kaede.  Ia mengajari Kaede agar murah senyum dan terlihat ramah. Kaedepun mulai mempraktekkannya. Dimanapun ji  ho dan kaede bertemu ji ho selalu mengingatkan kaede untuk tersenyum.



Yusuke mengajak Ji Ho pergi ke sebuah taman. Ji Ho melihat sebuah tempat duduk dari besi yang melintang-lintang (kayak di taman kanak2, gak tau namanya..) ia jadi teringat sesuatu.
Ji Ho bertanya adegan apa yang ingin dicoba yusuke. Cowok itu lalu mengambil sebuah buku gambar dan Ji Ho menebak pasti adegan dari “love actually”. Yusuke memberitahu Ji Ho klo ia akan menulis perasaannya di buku gambar itu karena ia tak sanggup menyatakannya langsung. JI Ho jadi kesal tapi akhirnya ia menuruti keinginan yusuke itu.
Adegan “love actually” versi Ji Ho dan Yusukepun dimulai.



Ji Ho duduk di palangan besi yang paling atas sementara yusuke berdiri didepannya.
Yusuke membuka 1 lembar buku gambar tulisannya “ AKU…”
Dia membuka lembar berikutnya “ SUKA KAMU”
Ji Ho langsung protes karena menurutnya pernyataan cinta seperti itu terlalu langsung.

Yusuke membuka lembar baru
“KAU ADALAH…”
“PAHLAWANKU”

Ji Ho protes lagi menurutnya kata pahlawan hanya cocok untuk cowok saja.



Ji Ho meminta Yusuke melanjutkan ke lembar berikutnya.
“KAU..”
“LEBIH CANTIK DARI KURA-KURAKU”
Ji Ho tak percaya Yusuke menulis seperti itu. Ji Ho menolak adegan “love actually” versi Yusuke itu.
Selesai berlatih Yusuke memberitahu Ji Ho background lagu yang dipilihnya saat menyatakan cintanya. Saat Ji Ho mendengarnya ia langsung menolak lagu itu. ia bilang Yusuke tidak punya selera music sama sekali. Ji Ho minta mereka memerankan film lainnya.


Adegan romantis kedua di ambil dari film “the notebook”. Mereka berdua tiduran ditengah jalan dimalam hari. Lampu masih menyala hijau, Ji Ho jadi kuatir karena lampu tidak merah-merah mungkin ia takut ada mobil yang lewat. Ia minta yusuke segera mengatakan kalimat romantis adegan “the notebook”.
“kau… oh salah.. kau..” yusuke bingung mengatakan kalimat selanjutnya. Ji Ho mengajari yusuke mengatakan hal-hal yang disukai keduanya maka lama-lama akan timbul rasa romantis diantara keduanya.



Yusuke bingung membahas Rocky, topi atau kura-kuranya. Ji Ho minta yusuke membahas hal lain.
Yusuke lalu mengatakan “aroma hujan..”
Ji Ho langsung terkejut dan menatap Yusuke. Ji Ho bergumam klo Tae-woong juga menyukai hujan. Yusuke mau bertanya siapa tae woong namun tiba-tiba sebuah sinar lampu mobil menyoroti mereka. Buru-buru Yusuke menarik tangan Ji Ho untuk bangun agar tidak tertabrak. Dipinggir jalan Ji Ho masih melamun sedih teringat cowoknya.


Yusuke mulai menulis kalimat romantis yang akan diucapkannya pada kaede. Matsuzaka datang dan melihat tulisan Yusuke itu. ia bilang klo menyatakan cinta katakan saja langsung tanpa direncanakan seperti itu. Yusuke memberitahu Mitsuzaka klo ia melihat ekpresi bahagia di wajah ji Ho saat mengenang kenangan romantis bersama pacarnya.
Jadi yusuke juga ingin kenangan romantis mereka akan mereka ingat selamanya.



Yusuke dan kaede tanpa sengaja bertabrakan di perpustakaan. Mereka berbicara sebentar dan kaede agak tersenyum pada Yusuke. Teman kerja kaede diperpustakaan berkata klo sikap kaede sekarang jadi mirip dengan Ji ho.
Sementara itu diam-diam Yusuke memperhatikan Kaede dari tempatnya membaca buku. Ia melihat kaede yang sedang tersenyum senyum sendirian.


Yusuke menemui Ji Ho dan menunjukkan lagu romantis yang dipilihnya sebagai background menyatakan cintanya. Yusuke mendengar lagu itu saat datang di konser piano bersama kaede waktu itu. meski ia tak menyukai konser waktu itu tapi lagu ini lagu yang selalu diingatnya.

Ji Ho terkejut saat mendengar lagu “dream of love”  itu. itu adalah lagu yang didengarnya saat menunggu Tae woong datang malam sebelum tae woong meninggal itu.
Ji Ho shock dan memutuskan pulang lebih dulu. Sepanjang jalan Ji ho terus menangis.



Kaede merasa Ji Ho sikapnya agak beda saat Ji ho pulang ke asramanya. ia kuatir dengan keadaan Ji Ho dan menyusul Ji Ho kekamarnya. Ji Ho berkata klo ia baik-baik saja. Mereka lalu makan disebuah warung. Ji Ho Nampak sudah seperti biasa, ia juga makan banyak.

Kaede memberitahu Ji Ho klo ia sudah menonton semua DVD film yang sudah dipinjamkan Ji Ho padanya. Meski film romantic kesannya sangat bodoh tapi begitu orang serius menontonnya maka ia akan menyukai film itu.
Kaede bertanya pada Ji Ho, apakah adegan film yang pernah diperankan ji ho dan pacarnya ada di dvd yang dipinjamkan Ji Ho padanya?



Ji Ho hanya mengangguk dan bertanya balik dari semua dvd itu, film apa yang disukai kaede? Gadis itu menjawab film “eternal sunshine dan the honeymoon on ice . kaede merasa adegan saat kedua kekasih tiduran diatas es untuk berbaikan adalah adegan yang sangat romantis.
Ji Ho juga bilang klo ia juga suka dengan adegan itu. Kaede berkata pasti Ji Ho senang saat beradegan itu dengan pacarnya.



Ji Ho bergumam lirih klo ia sangat ingin beradegan film itu tapi itu film yang blom dimainkannya. Ji Ho sebenarnya mau menjelaskan kenapa ia tak bisa memerankan adegan the honeymoon on ice itu dengan pacarnya. Tapi kaede berkata klo ji ho pasti akan melakukan adegan itu saat kembali ke korea. Kaede justru cerita tentang kaede yang ingiin berjuang dengan cintanya selama Ji Ho masih di jepang. Karena ji Ho adalah jinxnya yang akan memberikan kebaikan pada hidupnya. Ji Ho tak jadi mengatakan tentang dirinya.



Mereka lalu pulang ke asrama. Ji Ho jadi memikirkan apa yang akan dilakukan untuk sahabatnya itu. Ia jadi ingat adegan romantis yang pernah dilakukannya bersama pacarnya. Ia juga masih ingat kata-kata yang diucapkan cowoknya waktu itu. Ia lalu menuliskannya ke dalam sebuah kertas.



Ji Ho dan yusuke pergi ke sebuah tempat dengan sebuah pohon besar.
“apakah pohon itu bisa dipakai?” Tanya yusuke menunjukkan sebuah pohon besar.
“bisa” ucap Ji Ho dan membuka bukunya. Ia mengambil secarik kertas dan memberikannya pada Yusuke.


Yusuke terkejut melihat tulisan di kertas itu “apa aku harus membacanya? Semuanya?”
“iya untuk membiasakanmu dengan kata-kata romantis. Jika kau sudah terbiasa maka kau akan lebih mudah mengatakannya dengan alaminya” Jawab Ji Ho
“oh begitu,,:
“cobalah kau baca” suruh Ji Ho

“aku suka kau yang emosian…aku suka caramu terlambat datang…”baca yusuke.
“bukan.. bukan seperti.. katakan dengan pelan! Dengan perasaan!" seru ji ho marah



Mereka berdua lalu bersandar pada pohon besar itu. yusuke mulai mengingat kata-kata di kertas itu dan mulai mengatakannya.
“aku suka kamu yang emosian.. aku suka caramu yang membuatku menunggu dikencan kita…” ucap yusuke masih seperti sedang membaca.

Ji ho kesal. “yusuke liat aku.. anggap aku adalah kaede unnie oke?”
“oke..” sahut Yusuke. Ia menghela nafas panjang dan berbalik menatap ji Ho.
“aku suka kamu yang mudah marah…” yusuke lalu menunduk.
“yusuke!” seru Ji Ho  agar yusuke menatapnya.
“aku suka caramu membuatku menunggu saat kencan kita…” yusuke menunduk lagi.


Ji Ho gantian menarik nafas panjang agar tidak marah “yusuke liat aku!” Ji ho lalu berjalan mundur dengan mata yang terus menatap yusuke.

Yusuke lalu mengikuti langkah Ji Ho mengelilingi pohon besar itu sambil terus saling menatap.

“sekarang terus liat aku dan ucapkan kalimat itu” kata ji ho.


“ aku suka kamu yang mudah marah… “

Ji ho berjalan mundur terlalu cepat sehingga yusuke tak bisa melihat wajah Ji Ho “ji ho..” yusuke mempercepat langkahnya.
“lanjutkan” ucap ji ho..
“aku suka caramu membuatku menunggumu saat kita berkencan……” Ji ho berjalan mundur mengelilingi pohon dengan terus menatap yusuke.



Yusuke tersenyum dan ikut berjalan mengikuti ji ho “aku suka caramu mencampuri urusan orang lain… “

Ji ho terbayang-bayang saat tae woong dan dia melakukan adegan yang sama.

“….aku juga menyukai dirimu yang pemalu dan tak percaya diri tapi sejujurnya… sejujurnya…. Ji ho……”
Panggil yusuke yang melihat ji ho seperti hanyut dalam lamunannya sendiri.

Ji Ho jadi teringt pacarnya lagi karena dulu ia dan pacarnya pernah melakukan adegan yang sama seperti itu.
“apa kau baik-baik saja?” Tanya yusuke.
“aku baik-baik saja.. ayo lakukan lagi dari awal” jawab ji ho menutupi kesedihannya.


Saat kaede dan Ji ho makan dikantin, kaede juga merasa sepertinya Ji ho sangat lesu tanpa semangat. Kaede jadi kuatir tapi saat ia bertanya pada Ji Ho, gadis itu berkata klo ia baik-baik saja. ji Ho lalu pamit untuk membeli jus.


Saat Ji Ho pergi tiba-tiba HP Ji Ho berbunyi. Kaede melihat nama penelpon yang muncul di Hp Ji Ho adalah nama Yusuke. Kaede bingung mau mengangkatnya atau tidak. Kaede akhirnya memutuskan untuk mengangkatnya.  Kaede belum sempat berkata apa-apa saat ia mendengar Yusuke berkata padanya yang dikira Ji Ho.

“ Ji Ho ada sesuatu yang terjadi. Aku akan menemuimu di Yahata Park jam 3:30. Apa kau mengerti? Ahh aku kehabisan battery! Sampai jumpa lagi” Yusuke menutup telponnya tanpa mendengar suara penerima telponnya.

Kaede shock mendengar ucapan yusuke itu. ia segera meletakkan HP Ji Ho di meja. Kaede sedang termenung saat Ji Ho datang. Ji Ho melihat wajah kaede yang terlihat sedih dan ia bertanya. Kaede menjawab klo ia baik-baik saja.


Ji Ho menunggu Yusuke di taman tempat ia dan Yusuke beradegan mengelilingi pohon.
Ia tak tau klo pertemuan mereka ditunda jam jam 3:30.
Ji Ho kesal waktu Yusuke datang. Yusuke berkata klo ia tadi sudah menghubungi Ji Ho.
Yusuke jadi heran padahal tadi sepertinya sudah diangkat ji Ho telponnya.
Ji Ho tak mau memperpanjang masalah, ia minta mereka mulai berlatih lagi.


Kali ini Ji ho mengakui latihan Yusuke ini sudah ada perkembangan dan ia merasa sudah saatnya yusuke menyatakan perasaannya. Tapi Ji ho berpesan agar Yusuke membuat kalimatnya sendiri karena kalimat yang selama ini dipakai mereka adalah kata-kata tae woong pada ji Ho.


Tiba-tiba Ji Ho jadi menangis teringat pacarnya itu.  Yusuke lalu merangkulkan lengannya di bahu Ji Ho untuk menenangkannya. 

Tiba-tiba ada suara barang jatuh mengagetkan keduanya. Saat menoleh, mereka melihat kaede shock memperhatikan mereka.
  

 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar