Riko
berlari pergi menghindari Aki karena ia masih shock dengan apa yang dilihatnya
tadi di halaman gedung.
Riko
pergi ke ruang latihannya bersama shinya. Sambil menunggu Shinya Riko memasang
headset dan sengaja mendengarkan lagu terbaru Crude Play, “sayonara no junbi wa mou dekite ita” yang
pernah disenandungkan Aki itu. Riko ingin tau perasaan Aki yang sebenarnya dari
lagu yang ia ciptakan itu.
dengan
sengaja ditengah hujan kau menjadi basah karena menungguku.
Dengan
senyum jahatmu kau melambai padaku……….
dalam
sekejap aku jatuh cinta padamu.
Padahal
kau sedang mempermainkanku.
Reff:
mengapa
kita bertemu?......
Aku
siap untuk berkata sayonara
Kapanpun
, sekarang bahkan sejak dulu….
Riko
menjadi semakin sedih mendengar kata demi kata dalam lagu itu. Shinya masuk ke
ruangan dan memberikan sebotol minuman pada Riko yang terlihat murung itu.
“arigatou”
ucap Riko murung. Shinya memperhatikan wajah Riko yang nampak murung itu.
Riko
melepas headsetnya, ia memaksakan untuk tersenyum saat menoleh pada Shinya.
“lagu
barunya sangat bagus.. terdengar seperti hatinya (Aki) penuh dengan cinta,
seperti dia sangat menyukai wanita itu… seperti… dia benar-benar mencintai
wanitanya…” ucap Riko menunduk sedih.
Shinya
tak menjawab, ia tau Riko sedang sedih tapi ia juga tak mau membongkar masa
lalu Aki jadi ia lebih memilih diam. Shinya lalu mengambil gitarnya dan duduk
disebelah Riko.
“bagaimana
dengan laguku?” Tanya Shinya.
Riko
menoleh dan Shinya tersenyum pada Riko (bisakah kau menyanyikannya?” ajak Shinya
mencoba fokus untuk latihan lagu mereka. Meski masih terlihat sedih namun Riko
menganggukkan kepalanya.
Sementara
itu Aki pergi menemui Takagi dikantornya.
“ini
lagu yang bagus.. bahkan lagu terbagus yang pernah kau ciptakan” ucap Takagi.
Aki
tersenyum penuh harap “lalu?”
“tapi
maaf.. kalian berdua sudah dikuntit wartawan” kata takagi menyerahkan foto-foto
Aki dan Riko sedang berciuman dijembatan.
Aki terkejut melihat foto-foto itu.
“bisakah
mempertimbangkan solusinya?” Tanya takagi.
“iya”
jawab Aki lemah.
“hanya
ada 1 jalan..” kata takagi mengambil sebuah amlop coklat dimejanya. Ia lalu
mengambil foto yang ada diamplop itu dan meletakkannya didepan meja Aki. Foto
itu adalah foto-foto masa lalu Aki dan Mari saat berpacaran. Mereka terlihat
mesra saat berpayungan dibawah hujan.
“bekerjasamalah
dengan gadis ini. ini foto-foto dulu yang pernah aku sembunyikan (dari
wartawan)” lanjut takagi.
Aki
membuka foto-foto itu satu persatu.”bagaimana dengan Mari?”
“aku
sudah bicara dengannya dan dia setuju dengan satu syarat.”
“syarat?”
Tanya Aki.
“ia
ingin kau putus dengan Riko”
Aki
terkejut.
Aki
meninggalkan ruangan Takagi dan menghubungi Shun untuk memberitahu masalahnya.
“untuk
pencari skandal.. ini adalah topik pintar penciptanya. Ini pasti ide Takagi.
Jangan dengarkan dia.. kau harus menolaknya” Kata shun menasehati sahabatnya.
Ia tau betapa berartinya Riko di hidup Aki.
“tapi
Riko akan…” ucap Aki menguatirkan masa depan debut Mush & co.
“hey..
menurutmu apa Riko akan membiarkan ini demi debut?” Tanya Shun. Aki berjalan melewati depan tempat latihan
Riko dan Shinya. Dari luar pintu suara permainan gitar dan suara Riko masih
terdengar jelas ditelinga Aki.
Aki
berhenti untuk mendengarkan dan memperhatikan keduanya.
Merasa
temannya tak menjawab Shun berbicara lagi “oi! Apa kau mendengarkanku?”
“shun..
aku akan menghubungimu lagi” kata Aki mematikan Hpnya.
Aki
mendengarkan suara Riko dari pintu ruang latihan Riko. Dari kaca ia melihat
Riko yang terlihat menikmati lagunya.
“itu
lagu yang bagus.. sungguh lagu yang
bagus“ batin Aki berjalan lunglai meninggalkan ruangan latihan Riko
Beberapa
waktu kemudian foto Mari bersama seorang pria beredar di majalah. Mereka baru
tau klo pria itu adalah AKI penulis lagu CRUDE PLAY selama ini mereka ingin
temui. Berita menjadi heboh dan Mari diikuti oleh para pencari berita untuk
menanyakan kejelasan hubungan Mari dan Aki Crude Play.
Aki
terdiam merenung dibalkon kamarnya. Ia tau settingan hubungannya dengan Mari
sudah disebarkan label rekamannya. Ia tak tau apa yang akan dikatakannya pada
Riko.
Berita
hubungan cinta itu juga ditayangkan di televisi. Keluarga Riko sedang menonton
tayangan gossip itu saat Riko turun dari kamarnya untuk berangkat sekolah. Saat nama Mari disebut sedang jatuh cinta dengan Aki, Riko berbalik menonton TV.
Riko
jadi bertambah terkejut melihat ada foto Aki dan Mari terlihat sangat
mesra. Ayah Riko berkomentar bahkan
keduanya adalah pasangan yang sempurna. Wanitanya cantik dan prianya tampan. Di berita itu juga diceritakan klo Aki menciptakan lagu untuk Mari.
Riko
terdiam sedih menatap berita ditelevisi itu.
Aki
menghubungi Riko dan mengajaknya bertemu di jembatan biasanya. Riko datang dan
melihat Aki sudah disana lebih dulu, bermain helicopter remotenya.
“maaf
aku mendadak menghubungimu “ ucap Aki
santai seperti tak ada masalah. Riko menggeleng, itu tak masalah untuknya.
“aku
rasa kau sudah mengetahuinya” lanjut Aki
melirik sebentar kea rah Riko. Gadis itu masih menunduk dan mengangguk
lagi.
“itu
benar.. diartikel itu..” lanjutnya.
“tapi
saat itu… kau bilang “jatuh cinta pada pandangan pertama’…” ucap Riko.
“ahh
itu.. aku ragu aku mengatakan itu” sahut Aki tanpa menoleh pada Riko. “itu..
sejujurnya hal seperti itu bisa terjadi pada setiap orang.” Kata Aki dingin
sambil terus memainkan helikopternya.
“tidak
mungkin.. karena… karena…” Riko mau membantah Aki tapi ia sangat gelisah tak
sanggup berkata-kata.
Aki
menurunkan helikopternya ke jembatan “sepertinya kau tak paham..” Aki mengambil
helikopternya dan melihat Riko. “akan aku jelaskan.. aku tak menyukaimu
sedikitpun.” Ucap Aki dengan dingin dan pergi meninggalkan Riko yang masih diam
mendengar pengakuan Aki.
Hati riko ia tak mempercayai Aki tak mencintainya tapi sikap Aki
dingin padanya membuatnya percaya Aki tak pernah mencintainya.
Aki
menghentikan langkahnya.”Riko kau nyanyikanlah lagumu.” Kata Aki dan pergi
meningalkan Riko dengan langkah lebar.
Riko
berdiri mematung, terdiam tanpa kata. Airmatanya perlahan membasahi wajahnya.
Riko terduduk lemah dan menangis.
Aki
yang berjalan meninggalkan Riko mendengar suara tangisan Riko dan iapun ikut
terisak dan mencoba menahan airmatanya.
Aki tak dapat mengendalikan kesedihannya dan ia menangis ditangga menuju
apartemennya.
Dalam
tangisnya Aki mendapatkan sebuah lagu baru. Ia bersenandung lirih diantara
isaknya dan merekam suaranya. Tapi kesedihan sudah menyesakkan dadanya. tangis
Aki pecah suara nyanyiannya bergetar
menjadi isak tangis. Aki membanting Hpnya dengan frustasi dan menangis keras.
“aku
tak tau mengapa… tenggorokanku mengering disaat seperti ini?”
Mari
meluncurkan single barunya yang di produseri oleh Aki. Berita itu membuat heboh
semuanya setelah hubungan cinta (settingan) diketahui oleh public.
Di SMA Riko, teman sekelasnya juga heboh membahas single Mari dan
hubungannya dengan Aki. Mereka memuji
Aki yang sangat tampan. Mereka membahas bagaimana perasaannya Mari saat Aki
meminta Mari menyanyikan lagu Aki.
Riko
hanya diam dikursinya. Dia mendengar semua pembicaraan mereka. Hatinya masih
sakit, saat ia sudah tak bisa menguasai dirinya Riko berlari keluar kelas
dengan menangis. Yuu yang melihat berniat menyusul Riko tapi Sou melarangnya.
Hari
demi hari berlalu. Di apartemennya Aki menyibukkan dirinya dengan terus
menciptakan lagu untuk melupakan perasaannya.
Sementara
Riko mulai menyibukkan dirinya dengan berlari, latihan dan bekerja mengantar
buah-buahan pesanan customer ayahnya.
Lagu
Riko untuk iklan pepsi juga sudah terpasang di kota mereka. Saat Aki keluar
rumahnya ia melihat video iklan Riko itu. Aki sekarang sudah tidak bebas
berjalan-jalan ia harus menutupi wajahnya dengan topi atau hood jaketnya.
Di
studio label rekaman Takagi, Crude Play sedang berkumpul dan bercanda. Takagi
menghubungi Shun dan memberitahunya klo Aki sudah mengirim banyak sekali lagu
untuk Crude Play. Takagi merasa heran dengan Aki. Shun dan yang lain juga
merasa heran dan jadi kuatir.
Riko
selesai mengantar buah-buahan pesanan tetangganya lewat didepan apartemen Aki.
Ia melihat kursi dan beberapa barang lain nampak dikeluarkan dari Apartemen
Aki. Ia lalu masuk ke rumah Aki itu yang
tidak terkunci.
Riko
masuk dan melihat barang-barang Aki sudah terpacking rapi. Riko menjadi heran.
Ia tak melihat Aki ada dirumah. Riko berjalan menuju ruang kerja Aki. Ia
melihat bass Aki, Stingray, masih tergeletak disana. Rikomenyentuh dan mengambilnya.
Riko melihat slide foto-foto Aki, shun, Teppei dan Kaoru dilayar computer Aki.
Riko melihat ekpresi Aki yang terlihat sangat bahagia bermain music bersama
sahabat-sahabatnya itu. Senyum Aki terlihat lepas bukan seperti Aki yang selama
ini dilihatnya. Riko tersenyum dan beberapa menit kemudian jadi sedih.
Riko
merangkul bass Aki dan duduk bersimpuh dengan sedih. Riko mendengar suara pintu
yang terbuka dan Aki masuk. Aki sama sekali tak menyadari Riko ada disana
sedang memperhatikannya. Ia baru sadar saat Riko berdiri menatapnya. Aki
terkejut.
“apa
kau akan pergi?” Tanya Riko. Aki yang masih terkejut melihat Riko disana hanya
diam bingung. Riko masih dengan memeluk bass Aki berlari meninggalkan Aki tanpa
mencabut kabel bass Aki dari amplifiernya sehingga kabelnya tercabut mengitu
saja.
Aki
terkejut dan berlari mengejar Riko tapi Riko sudah masuk ke dalam Lift.
“Haaaaaaaaa???”
teriak Aki keheranan.
Riko
terus berlari membawa bass aki bersamanya. Aki juga masih mengejar Riko dan
memanggil nama gadis itu. Riko bersembunyi dari kejaran Aki. “apa yang sudah aku lakukan” gumam Riko
mengatur nafasnya yang kecapean.
Shun
pergi ke apartemen Aki yang tak terkunci. Ia terkejut melihat barang-barang Aki
sudah terpacking dalam dus-dus yang disusun rapi.
Shun
melihat Map London. Saat ia mengambil Map itu dibawahnya ada cd demo lagu Aki.
Shun mendengar pintu dibuka dan ia menyembunyikn cd demo dari balik
punggungnya.
Aki
masuk dengan terengah-engah karena mengejar Riko. Ia bercerita pada shun apa
yang sudah dilkukan Riko pada bass kesayangannya.
Shun
pergi menemui Riko distudio rekaman. Ia melihat Riko yang terlihat banyak
masalah tiduran diatas meja. Ia mendekati Riko.
“aku
dengar kau sudah mengambil stingray-nya dia” ucap shun mengejutkan Riko .
“shun-san…”
Riko lalu menunduk “Ogasawara san akan pergi ke sebuah tempat… tapi aku tak
bisa berkata “jangan pergi” ungkap Riko. Inilah yang jadi alasan Riko mengambil
Stingray.. agar Aki tidak pergi.
“dia
akan pergi ke suatu tempat dimana orang tak mengenalnya. Dia bilang dia ingin
mengawali semuanya .” sahut shun.
Riko
melihat shun dengan kuatir.
Shun
tersenyum “jangan melihatku seperti itu.. dia pasti akan menjadi lebih hebat
saat dia kembali lagi nanti.”
Riko
diam namun terlihat masih kuatir.
“semua
akan baik-baik saja.. akhir-akhir ini wajahnya terlihat mulai membaik. Seperti dia
yang sudah-sudah, wajah bahagia.... Itu setelah ia bertemu denganmu.” Riko menoleh
mendengar pengakuan Shun.
“sejujurnya..
sangat menyakitkan baginya melihatmu dimusik, tapi untuk mengakuinya padamu
bukankah itu akan sulit baginya?”lanjut
shun
“tapi..
Ogasawara-san.. perasaannya padaku…”Riko masih tak tau perasaan Aki yang
sebenarnya padanya. Klo menurut ucapan Shun tadi sepertinya Aki menyukainya
tapi saat putus Aki menjawab klo ia tak mencintai Riko sedikitpun.
Shun
tersenyum dan menunjukkan kaset CD pada Riko. “sebenarnya aku juga mengambil
sesuatu dari rumahnya… masih belum ada judulnya, sepertinya baru saja
diciptakan. Dia bahkan tak membiarkan aku mendengarkannya dan berencana
membawanya ke London. Menurutmu, untuk siapakah lagu ini dia ciptakan?”
Riko
terdiam.
“jika
kau mendengarkan ini maka kau akan tau semuanya.. mana yang benar dan mana yang kebohongan.” lanjut shun dan mengulurkan
kaset itu pada Riko.
Riko
menerimanya dan melihat CD itu. Shun lalu mengusap lembut kepala Riko “aku
dengar dia akan pergi minggu depan.” Kata shun dan pergi meninggalkan Riko.
Saat
pulang Riko berjalan dijembatan yang biasanya sambil mendengarkan lagu CD itu
dengan headsetnya. Riko terus mendengarnya dan airmata berlinang. Riko menangis.
Malam
hari menjelang kepergian Aki ke London. Shun datang menemani Aki diapartemennya
untuk bermain dan minum-minum sampai pagi. Aki sepertinya kelelahan jadi ia
hanya tiduran.
“jangan
terlambat dengan pesawatmu, sampai jumpa lagi AKi” pesan shun sebelum
meninggalkan rumah Aki.
Setelah
Shun pergi, Aki membuka matanya
Ditempat
lain Riko gugup karena hari ini adalah debut albumnya. Takagi memberinya
pengertian klo music lahir dari pikiran seseorang bahkan hidup seseorang. Setelah
debut ini maka Mush & co berarti sudah
memulai langkahnya menjadi penyanyi. Dan lagu yang indah namun tak bisa
didengarkan orang lain maka akan mati. Maka ia ingin Riko bernyanyi dengan sepenuh
hati dalam lagunya. Takagi lalu meminta show dimulai.
MC
memanggil Mush & co untuk masuk ke stage diiringi tepukan riuh penonton.
Riko dkk berjalan keatas panggung. Riko melihat begitu banyak penonton yang
sudah menunggunya.
Riko gugup. Ia hanya bisa berdiri mematung diatas panggung.
Penonton mulai memberi semangat pada Mush & co.
Yuu jadi kuatir karena Riko tak kunjung menyanyi, ia memanggil nama Riko pelan agar segera memulai show mereka. Riko memejamkan
matanya, menenangkan hatinya.
Aki
berjalan ke balkon kamarnya melihat matahari pagi. Ia melihat kupu-kupu di
pohon baru saja keluar dari kepompongnya.
Sepertinya kupu-kupu itu masih belajar mengepakkan sayapnya. Aki
menunggu untuk melihat kupu-kupu itu terbang.
“terbanglahhh”ucap Aki lirih dan kupu-kupu itu pun terbang meninggalkan
kepompongnya.
Riko
membuka matanya dan mulai bernyanyi tanpa musik
Tomorrow never knows
(esok kita tak akan tau)
Apa yang akan terjadi
sampai sekarang
Jangan pernah
menyerah menggapai mimpimu
Mari bebaskan
semuanya
Music
pun mengalun dengan gempita mengiringi suara Riko. Riko tersenyum penuh
keyakinan menatap sahabatnya. Penontonpun bersorak-sorak dan berayun menikmati musiknya.
“aku
tak tau masa 10 tahun mendatang
Hey
bukankah itu berlebihan?
Tapi
jika tentang besok
Mungkin
aku bisa sedikit membayangkannya
Lihat..
kau sekarang bisa tersenyum
Tak
ada yang perlu ditakutkan
Ayo
lanjutkan
Tomorrow never knows
(esok kita tak akan tau)
Apa yang akan terjadi
sampai sekarang
Jangan pernah
menyerah menggapai mimpimu
Dengan
irama yang pasti mari kita melampauinya
Takagi
tersenyum bangga menyaksikan penampilan Mush & co bersama Shinya. “tidak
jelakkan Shinya”ucapnya bangga. shinyapun tersenyum lega menyaksikan band pertama yang diproduserinya.
Dari
jauh Shun juga menyaksikan penampilan ceria Riko diatas panggung. Shun
tersenyum senang dan lega.
Dirumahnya
Aki menatap tempat bassnya yang kosong sebelum ia pergi meninggalkan rumahnya.
Ia lalu memesan Taxi untuk ke bandara. Sampai dijembatan yang mempunyai banyak kenangan bersama Riko, ia
terus memandanginya.
Shun tiba-tiba menghubunginya.
“ini
live pertunjukan yang bagus.” Kata shun menginformasikan show Riko.
“benarkah?”
Tanya Aki.
“stingray
sudah ada padaku.. ambillah sebelum kau ke bandara” ucap shun yang masih ada
dilapangan tempat debut Mush & co.
“dimana
Riko?” Tanya Aki
“dia
sudah ditarik ke pesta debut”sahut shun
“baiklah..
kau sekarang dimana?” Tanya Aki.
Shun
tersenyum misterius.
Aki
pergi ke lapangan yang ditadi dipakai pertunjukkan Mush & co. suasana sudah
sepi hanya ada para pekerja yang membereskan kursi-kursi.
“shunnnnn!!kau
dimana?” panggil Aki mencari-cari Shun tapi tak menemukannya. Aki mendengar petikan suara bass yang payah. Ia
berjalan mencari asal suara. Aki tertegun mendengar nada lagu itu “lagu ini…”
gumamnya.
Ia berjalan dan menyadari sesuatu “shun bodoh itu..!!” gumam Aki
kesal. ia baru menyadari CD demonya telah diambil Shun.
Aki
terus berjalan mendekati pemain bass itu yang tak lain adalah Riko. Ia berdiri dibelakang Riko yang sedang duduk
memainkan bass stingray miliknya.
“suaranya
jelek!” seru Aki.
Riko
menyadari siapa yang ada dibelakangnya. Ia tak berbalik tapi terus
memperhatikan senar bass yang
dipegangnya. “tak tau bagaimana.. tapi suaranya(bass) terus bergetar.” Ucap Riko
“karena
senar bass lebih tebal dari gitar." sahut Aki
Riko
bangkit berdiri dan berbalik berhadapan dengan Aki. Riko terdiam gelisah. Riko
lalu memukul dada Aki pelan. Aki memegang dadanya yang dipukul riko tadi.
“ehhh?”’
Riko
gugup “ohhh.. aku ingin berbicara banyak hal denganmu.. tapi aku
tak bisa menemukan kata-kata yang tepat. “
Aki
menarik nafasnya.
“tolong
katakan satu hal ini...” pinta Riko. Aki hanya diam menunggu pertanyaan Riko.
“ogasawara-san,
musik yang kau ciptakan apakah itu dirimu yang sebenarnya?” Tanya Riko.
Aki
masih diam dan Riko terus menatap Aki untuk mendengarkan jawaban darinya.
“bukan”
sahut Aki.
Riko
terus menatap wajah Aki untuk mencari kebenaran ditatapan mata Aki. Riko lalu
tersenyum, menunduk dan tiba-tiba mendorong Stingray ke tubuh Aki.
Aki
menngambil bass itu dan terus menatap Riko yang tiba-tiba berbalik dan
mengambil gitarnya sendiri.
“bisakah
kita bermain (music) ini bersama?” ajak Riko sedih namun saat berbalik melihat Aki ia sudah tersenyum lagi.
Aki masih bingung apa yang akan diinginkan Riko padanya dengan melakukan semua ini.
Aki
lalu mencari tempat duduk didepan Riko berdiri. Ia menekuk lengan bajunya dan
mulai memainkan bassnya dengan nada lagu (chippoke na ai no uta) yang tadi coba dimainkan Riko.
Riko
tersenyum, ia memainkan gitarnya beriringan dengan bass Aki dan riko mulai bernyanyi.
Kau
tiba-tiba bernyanyi
Kita
tiba-tiba berciuman
Aku
sepertinya perlu
Mengatakan”maaf”
yang banyak padamu
Aku
takut kehilanganmu
Akulah
yang selalu berbohong
Tapi
didepanmu
Aku
ingin menjadi diriku sendiri
Meski
kehadiranku
Hanya
akan menjadi bayangan dalam sinar cahayamu
Aku
berharap kehadiranmu
Akan
terus menyinari seseorang
Tak
peduli ada tidaknya aku disisimu
Aku
ingin kau terus bersinar disini
Instrument
bass dan gitar Aki terus dimainkan. Aki dan Riko saling menatap. Riko menatap
Aki tajam dan Bibir Riko membentuk kata tanpa suara “kau sudah berbohong”
Aki mengerti isyarat bibir Riko itu dan terus menatap wajah Riko. dalam hati Aki ia berkata
“untuk diriku yang selalu berbohong… dia menyebutku orang
yang jujur. Dia tersenyum menganggap mengetahui semua kebohonganku. Aku tak
punya hak untuk mencintainya, untuk selamanya…”
Petikan bass, gitar, angin senja yag berhembus lembut mengantar mereka berdua kesebuah kejujuran dari sebuah lagu sang penulisnya meski tetap harus terjadi perpisahan???
TA.. MAAAAAATTT.... EH..EH.. TUNGGU.... BACA LAGI DIBAWAH... !! (^___^;)
Riko
dan Aki selesai memainkan lagu CHIPPOKE NA AI NO UTA yang sebenarnya mengungkapkan perasaan Aki pada
Riko. Mereka terdiam berhadapan saling menatap cukup lama.
“aku
harus pergi” ucap Aki berdiri. Ia menarik kabel bass nya dari amplifiernya dan
tanpa menunggu Riko menjawabnya, Aki berjalan meninggalkan Riko.
Riko
tak menyangka Aki tetap pergi meski ia sudah membongkar kebohongan perasaan Aki
padanya. Tapi sepertinya Aki memilih untuk tetap pergi.
Riko
melihat Aki yang mulai jauh darinya. Riko berniat memanggilnya tapi bibirnya
terasa terkunci.
Riko
menunggu sampai bayangan Aki menghilang baru beranjak ia berjalan pulang. Riko berusaha
untuk tetap kuat. Tapi perasaan penuh kesedihan menyelimuti hatinya. Airmatanya
mulai berlinang dan Riko terisak menangis. Riko terus berjalan pulang dengan terisak
sedih. Semakin lama tangisnya semakin keras dan airmata semakin membasahi
wajahnya.
“Riko..”
Riko
mendengar suara Aki memanggilnya. Ia terkejut dan berbalik. Tiba-tiba Aki yang
sudah ada dibelakangnya menariknya dan mencium bibirnya dan tak melepaskannya.
*** TAMAT ***
hehhhee.. finish juga akhirnya… lega.. maaf jika ada salah terjemahan...
oh ya klo menonton filmnya jangan buru-buru
dimatikan saat melihat layar sudah penuh dengan tulisan para pemain dan iklan yang
mensponsorinya ya. karena 2 menit kemudian layar akan kembali ke ending
filmnya.. hehhee.. aku hampir terjebak disana.. :P
Suka semua versi manga dan live actionnya.. pokoknya kerennn.. wajib ditonton. Lagunya juga
enak apalagi suara ceweknya wihhh merdu banget.. pokoknya sugoiii… bye.. bye..