Souta
di tempat tidur lantai 2 toko Choco La Vie bersama Saeko. Terbayang
diingatannya masa-masa indahnya bersama erena waktu itu.
“bermimpi
bagaimana sangat menyenangkannya klo aku bisa seperti itu bersama saeko-san
suatu hari nanti. Aku masih merasa seperti sedang bermimpi saat mimpimu menjadi
kenyataan. Aku tak bisa mengerti... tapi itu sepertinya tak mungkin jadi kenyataan“
batin souta sambil mengusap lembut bahu saeko yang tiduran di pangkuannya.
“coklat
yang diberikan souta padaku seri eclairnya sungguh sangat enak. “ puji saeko.
“aku
senang kau menyukainya.” Souta tersenyum senang.
“emm
apa kau akan menjual itu ditoko sebagai suatu product baru?” Tanya saeko ingin
tau.
“aku
tak tau.. karena itu membutuhkan banyak pekerjaan dan biaya juga. “ jawab souta
“oh
begitu. Tapi aku mau itu menjadi product baru, tapi juga tak menginginkan itu.”
kata saeko bimbang.
“eih?”
“aku
tak ingin orang lain memakannya.” Sahut saeko
“oh
begitukah?”
“terkadang
aku berpikir seperti itu.”ucp saeko tersenyum.
Souta
ikut tersenyum dan mencium saeko. Mereka saling menatap dan souta mencium saeko
lagi. Ia teringat ciuman yang pernah dilakukannya pada erena. “saat masa-masa
itu… apa yang sebenarnya kami pikirkan?” pikir souta.
Erena
melakukan sesi pemotretan bersama 2 model lainnya. Selesai itu ia pergi ke
Ricdor. Rikudou bertanya perkembangan Erena bersama teman seks (souta) itu?
“setelah
kejadian itu tak ada yang terjadi?” (kejadian white day saat souta tidak jadi
berkunjung ke rumah erena, justru menghabiskan malamnya bersama saeko.)
Erena
menggeleng “tidak”
“eihhhh!
Lelaki macam apa itu? bagaimana bisa ia meninggalkanmu begitu saja?” Rikudou
marah erena diperlakukan begitu dengan lelaki itu (souta).
“aku
tidak berada dalam posisi untuk bisa marah. Aku bukan ceweknya atau siapanya.
Aku hanya berpikir klo itulah arti diriku baginya. Arti diriku baginya hanya bisa ditentukan
olehnya. Aku tak punya hak untuk marah. “ ucap erena pasrah
“tapi
kalian selama ini berhubungan baik kan? Kalian berdua juga merasa kalian cocok
saat bersama kan?” Tanya rikudou
“kami
berhubungan baik karena aku mencoba untuk berhubungan baik dengannya.” Sahut
erena
“apa
itu sangat sulit bagimu?”
“tidak”
geleng elena
“jadi
kalian cocok satu sama lain. Setiap pasangan yang bisa berhubungan baik maka
akan mencoba untuk tidak melukai satu sama lainnya. Itu berlangsung karena dia
adalah pasangan yang bisa kau lakukan bersamanya.” Kata rikudou. Ia melihat
erena mengangguk lemah.
“arghh
laki-laki itu.. sangat menyebalkan sampai aku ingin membunuhnya!” lanjut
rikudou kesal melihat sahabatnya terlihat depresi.
“mungkin
semua akan berjalan baik jika kami berpacaran. Tapi kami tak benar-benar
berpacaran. Kami belum memulai apapun. “ kata erena
“ada
apa dengan lelaki itu? dia pikir erenanya itu siapa?!”
“teman
kan?” gumamnya erena lirih.
Sekiya
datang membawakan coklat dan minuman.
“apa
kau tau coklat sebenarnya adalah obat. Sebagai obat aneh yang akan memberikan
energi bagi tentara-tentara yang kelelahan dalam perang. Itu sudah tersebar
diseluruh dunia. Aku harap itu juga akan menyebutkan erena yang sekarang juga.”
Erena
tersenyum “arigatou” ia lalu mengambil coklat itu dan menikmatinya. Setelah mengigitnya
erena terdiam.
“pahit”
ucap erena
“tapi
enak kan?”
Erena
mengangguk .
Rikudou
melihat undangan fashion show erena. Ia menasehati erena untuk memberikan
undangan itu pdaa pria itu. ia bilang klo sampai pria itu tak datang ia akan
mengutuk pria itu. rikudou lupa pulau yang punya dukun sakti itu. ia bertanya
pada sekiya tapi sekiya sepertinya juga tidak tau. Rikudou bercerita tentang
perdukunan pada erena membuat gadis itu tertawa karena rikudou masih
mempercayai hal itu.
Kaoruko
sedang menyapu depan toko mereka saat ia melihar erena datang. Erena bertanya
apa souta sudah ada didalam? Kaoruko berkata souta sudah datang. Erena lalu
melewati kaoruko untuk masuk ke dalam.
Kaoruko
mungkin takut erena terkejut melihat souta dan saeko. Maka dengan jujur kaoruko
memberitahu erena klo sekarang souta
sudah bersama saeko dan mereka tinggal bersama.
Kaoruko
melihat wajah Erena yang terkejut dan kecewa.
“meski
kau adalah teman tapi ia tak memberitahumu dengan semestinya, bukankah itu hal
yang mengerikan?” kata kaoruko
“aku
mengerti klo hal itu sulit untuk diucapkan. Dia mungkin pikir aku akan
mengertinya meski dia tak mengucapkannya. jika dia salah menyampaikannya aku
mungkin akan terluka. Mungkin dia memikirkan banyak hal..” kata erena membela souta.
“apa
kau bodoh! Jika kau terus melanjutka acting gadis baik seperti itu, pada
akhirnya kau hanya akan kalah dari wanita itu. itu tak bagus. Wanita tak tau
malu itu akan menang pada akhirnya. “ kaoruko berkata dengan emosionalnya.
“mungkin
juga. “ sahut erena. Ia menunduk memberi hormat “terima kasih sudah
memberitahuku tentang saouta-kun. Bagian yang tersuit adalah tak tau apa yang
sebenarnya terjadi. Jadi aku sangat bahagia aku akhirnya menemukan kebenarnya. “
Erena
lalu pamit untuk pulang ke rumahnya.
“dalam
kisah cinderela aku ingin tau apa yang dipikirkan pelayan pangern itu. pangeran
bodoh berkeliling negeri untuk mencari gadis yang temui 1 malam. Bukankah
harusnya ia berhenti? Pergi dengan menghadapi banyak masalah dan membuat orang
lain terlibat, mencari dengan putus asa seorang wanita yang bahkan wajahnyapun
ia tak ingat. melakukan banyak hal meski dia belum begitu mencintai wanita
itukan?klo aku sudah akan memecahkan sepatu kaca itu. aku akan melakukan untuk
yang benar.” Kata kaoruko menyampaikan perasaannya pada Olivier.
“untuk
pelayan yang sudah memecahkan sepatu kaca itu, menurutmu apa yang akan
dirasakannya? Jika dia pikir dia melakukan hal yang benar, aku rasa tak apa
meski itu hal yang salah, karena perbuatan itu pasti dilakukannya setelah ia
memikirkannya” sahut Olivier menyampaikan pendapatnya.
Dirumahnya
yoshiokaa, suami saeko terlihat serius memikirkan apa yang terjadi di rumah
tangganya. Ia melihat foto pernikahannya dengan saeko dan teringat
kecurigaannya pada saeko saat saeko pergi keluar rumah.
Sementara
itu dilantai 2 Choco La Vie, Saeko meminta souta membuatkannya coklat yang bisa
ia makan dengan rakus saat ia sedang sedih, bahagia dalam good mood atau
sebaliknya. Souta menyetujuinya.
“I
love you saeko-san” ucap souta ditempat tidur mereka.
“ahh
tak apa yang aku katakan barusan. Aku tak perlu berpura-pura tak tertarik pada
saeko-san. Aku tak perlu berakting cuek lg. Aku dapat mengatakan padanya klo aku
mencintainya sebanyak mungkin. Aku tak tau apa ini cinta yang benar atau salah.
Tapi jika cinta ini sebuah dosa, saeko-san dan aku sudah jadi komplotannya.” kata hati souta.
Souta
mencium saeko denga membara di tempat tidur itu.
Didapur
souta memberitahu yang lainnya klo ia akan membuat coklat seperti permintaan
saeko. Coklat yang bisa membuat saeko rakus memakannya. Kaoruko menyindir
dengan kesal klo itu pasti permintaan dari tuan putrinya. Olivier berkata
bagaimana ko souta mencari masukkan dari seorang wanita yang stress karena
biasanya orang yang makan dengan rakus adalah orang yang sedang stress berat.
Olivier berkata sambil melirik kaoruko.
Souta
lalu menemukan ide untuk membuat chocobar,
coklat dengan bahan isian kacang, dan buah-buahan kering seperti yang
dijual dipasaran. Olivierpun menyetujuinya.
Kaoruko
menyetujuinya namun dalam hatinya ia mengerutu “aku juga ingin
mengunyah-nguyahnya sekarang ini. membawa istri orang lain ke dalam toko dan
lalu tersenyum bahagia seperti itu, aku tak mengerti bagaimana orang bisa
seperti itu.”
Kaoruko
makan makanannya dengan penuh emosi. Ia melirik disebelahnya saeko yang sedang
membersihkan dinding dan meja.
Batin kaoruko “dengan wajah tenang,
berjalan-jalan di tempat kerja orang, aku juga tak mengerti orang ini.”
Tatapan
saeko jadi teralih ke kaoruko. Ia melihat tatapan tak suka disana. Ia meminta
maaf karena sudah mengganggu kaoruko.
Matsuri
datang diantara mereka, saeko lalu pergi naik ke lantai 2. Kaoruko meminta
matsuri duduk disebelahnya. Ia lalu bertanya pendapat matsuri dengan suasana
toko sekarang ini. matsuri berkata memang suasana agak aneh saat ini.
kaoruko
senang matsuri sepaham dengannya. Ia berandai-andai klo yoshioka datang untuk
mencari saeko, apa yang akan terjadi disana nanti? Matsuri menjawab pasti jadi
area perang.
Kaoruko membayangkan saat yoshioka datang dan melihat souta dan
saeko sedang ditempat tidur. Lalu toko
mereka akan tutup.
Souta
akan menjadi host sebuah klub malam untuk menyambut para tamu-tamunya. Lalu
kaoruko datang menemui souta dan berkata klo ia tak akan membiarkan souta
sendirian. Meski chocho la vie sudah tutup tapi souta punya bakal nanti pasti
akan berhasil lagi.
Souta lalu mendekati kaoruko dan memeluknya. Itu lamunan
kaoruko.
Kaoruko
tersadar dari lamunannya. Ia meminta matsuri untuk bekerjasama dengannya dan
membuat saeko keluar dari toko. Matsuri mengangguk menyetujuinya.
Saeko
turun dan membawa apron yang sudah dicuci dan disetrikanya. Kaoruko menerimanya
dengan berterima kasih dan berbasa-basi. Tapi setelah saeko pergi ia terkagum
bagaimana apron itu sudah disetrika dengan sempurna. Ia memuji pekerjaan saeko
tanpa disadarinya. Saat ia menoleh ia melihat wajah keheranan matsuri padanya.
Karena mereka berdua sudah bersekongkol membuat saeko keluar dari toko itu.
Souta
melihat HP saeko berdering dan yang menghubunginya ternyata Yoshioka. Souta
jadi penasaran apa yang dirasakan saeko tentang dirinya.
Matsuri
datang ke toko. Olivier menyambutnya dan mengajaknya untuk liburan spring ini.
“apa
kau ingin pergi ke sebuah tempat bersama?” Tanya Olivier
“sepertnya
asyik, kemana kita akan pergi?” Tanya matsuri
“bagaimana
klo Okinawa? (terletak diujung selatan Jepang)” kata Olivier menunjukkan sebuah
brosur wisata
Matsuri
terkejut namun memaksakan senyuman “sepertinya bagus.”
“atau
disebaliknya, Hokaido? (ujung utara)”
“iya”
sahut matsuri
Olivier
membuka brosur lainnya “atau makan udon di kagawa (ujung barat Jepang)”
“iya”
Olivier
membuka brosur lainnya “Kyoto juga bagus saat spring.” Katanya bersemangat
“semua
memanng bagus.” Sahut matsuri
“apakah
ada tempat lain yang ingin matsuri-chan datangi?” Tanya Olivier.
“klo
untukku, Sea paradise, atau kamakura, Disneyland atau Disney sea juga bagus.
(semua lokasi dekat Tokyo jadi tak perlu menginap).”
Olivier
terdiam sepertinya mereka sedang berdebat lokasi liburan untuk menginap atau
Cuma perjalan sehari. Olivier terus
menatap matsuri yang juga menatapnya. Olivier akhirnya mengalah “baiklah
kamakura juga bagus”
“ya”jawab
matsuri dengan cepat.
“jadi
kamakura saja”
“ya!”
sahut matsuri cepat seperti memotong pembicaraan Olivier
Olivier
terus tersenyum didepan matsuri tapi saat ia bebralik meninggalkan matsuri,
wajahnya langsung terlihat murung.
Begitu
Olivier pergi saeko langsunng turun.
“kau
akan pergi ke Kamakura, sepertinya menyenangkan ya” ucap Saeko turun tangga
“ahh maaf aku tak bermaksud untuk mengupingnya.”
“tak
apa” sahut matsuri
“matsuri-chan
sekarang iniberpacaran dengan Olivier-kun kan? Kalian berdua sangat serasi”
ucap saeko.
“ah
benarkah..” sahut matsuri malu.
“kalian
berdua sangat pas satu sama lain. Bukankah seperti itu pasangan yang berjalan
baik?”
Matsuri
termenung dan saeko melihatnya.
“apakah
tak berjalan baik?” Tanya saeko.. matsuri hanya diam saja “apa itu karena
matsuri-chan?’ lanjutnya.
Matsuri
mengangguk. Saeko mendekati matsuri dan berkata penuh pengertian “apa kau mau
membicarakannya?”
Matsuri
bingung mau curhat atau tidak namun akhirnya ia cerita pada saeko.
Matsuri
bercerita klo ia pacar kedua dari cowoknya. Ia begitu percaya cowoknya itu mau
memutuskan cewek yang satunya lagi tapi sepertinya ia salah mempercayai pria
itu.
“aku
benar-benar bodoh karena mempercayainya. Jadi aku memutuskan untuk tak
mempercayai orang lain seperti yang aku lakukan sebelumnya. Tentu saja aku tau
klo Olivier bukan seperti cowok itu. meskipun Olivier mencoba agar hubunga kami
berjalan lebih dekat, membuat semuanya nampak baik, tapi aku merasa bersalah
atas semuanya” kata matsuri.
“matsuri-chan,
benar-benar-benar susah ya. Pasti sangat menyakitkan tapi… matsuri chan salah.”ucap saeko.
“eih?”
Matsuri tak mengerti
“kegagalan
cinta matsuri-chan sebelumnya adalah bukan
karena kau percaya pada pria itu. tapi itu karena orang yang kau
percayai itu bukan orang yang tepat.” Kata saeko menasehati.
“hanya karena kau
menderita seperti itu jika kau memutuskan untuk mundur maka kau tak akan
menemukan kebahagiaan. Bukankah aneh klo
matsuri-chan harus kehilangan kebahagiaan karena pria seperti itu? jika
matsuri-chan ingin percaya pada Olivier-kun, bukankah lebih baik kau
mempercayainya dan menyerahkan semuanya padanya? Jika kau tak percaya pada
pasanganmu maka tak akan ada yang berlangsung baik. Terus lanjutkan saja. Jika
kau tidak melangkah maju kau tak akan tau apa itu salah atau benar. “
Matsuri
mendengarkan dengan sungguh nasehat saeko yang ada didepannya.
“mumpung
kamu masih muda, tak ada salahnya kau melakukan banyak kesalahan dan membangun
pengalaman untuk masa depan.” Lanjut saeko.
Matsuri
sepertinya mengerti dan terbuka pikirannya tentang apa yang akan dia lakukan
untuk hubunganya bersama Olivier.
Ditempat
lain Olivier cerita pada Souta.
“sejujurnya
aku sangat kuatir apakah matsuri chan serius mencintaiku atau tidak.” Ucap
Olivier lesu.
“jangan
depresi hanya karena rencana trip bermalammu ditolak. Apalagi pasanganmu Cuma
masturi. Kau bisa memiliki gadis seperti itu dalam genggaman tanganmu.” Sahut
souta meremehkan adiknya sendiri.
“apa
souta tidak kuatir?”
“eih?”
“tentang
saeko-san?” Tanya Olivier.
Wajah
souta terlihat gantian yang stress.
“maaf..
apa kau menguatirkannya”
“tidak..
aku bahagia.. ini seperti mimpi karena bisa bersama saeko-san setiap hari. Tapi
terkadang aku ragu, mengapa orang ini ada disini. ia benar mencintaiku makanya dia tinggal
bersamaku, aku terkadang berpikir seperti itu. namun terkadang aku merasa dia
hanya tak ingin pulang ke rumah dan dia mencari kenyamanan untuk tinggal. Aku
ragu, alasan yang mana dari keduanya.” Souta menghela nafasnya sebelum
melanjutkan curhatannya pada Olivier.
“aku
tak tau apa yang dipikirkan saeko-san. Meski saat aku memeluknya, aku merasa
tidak sedang memeluknya. Aku jadi merasa lebih kesepian dibanding saat aku
sendiri. Aku tak pernah merasa seperti itu saat aku bersama erena. “ souta
teringat kenangannya bersama erena.
“aku
merasa aku dan erena memiliki perasaan yang sama. Itulah yang membuatku
berpikir untuk berpacaran dengan serius. Namun pada akhirnya, aku yang membuat
semuanya tak jelas bersama erena, tak pantas untuk mengatakan ini semua. Karena
aku menyakiti erena.” Ucap souta pelan masih terbayang erena.
Tiba-tiba
dari HP Olivier ada nada pesan masuuk. Olivier membukanya, terkejut namun ia
bahagia.
“gomen
souta.. aku tak sendirian” ucap Olivier tersenyum.
“heih?”
Olivier
menunjukkan HPnya pada souta.
Disitu
tertulis pesan dari matsuri.
“ayo
pergi ke Kyoto! Ayo melihat sakura! ‘matsuri’” isi pesan matsuri.
“pesan
yang sangat simple” gumam souta
“simple
is best” sahut Olivier tersenyum dan menghela nafas lega.
Souta
pulang ke lantai 2. Ia melihat saeko sudah tertidur. “terkadang aku merasa dia
sangat jauh lebih dari sebelumnya”
Yoshioka
memikirkan saeko lagi. Ia melihat kotak coklat yang diberikan souta pada saeko.
Ia memikirkan hubungan keduanya sampai souta membuatkan coklat khusus seperti
itu.
Matsuri
membantah klo setelah dia sharing dengan seorang senior dalam cinta itu,
sekarang ia menjadi lebih tenang.
Matsuri
lalu meninggalkan kaoruko. “koyurugi DNA benar-benar tak berguna” gumam kaoruko
kesal.
Kaoruko
terkejut saat menerima pesan dari sekiya singkat.
Ia
mengerutu setelah ia mengirimkan pesan beberapa minggu yang lalu baru sekarang
sekiya menjawab tapi dengan jawab singkat 1 kata seperti itu.
Semua
terkejut saat Yoshioka tiba-tiba muncul ditoko. Dengan tenang souta
memberanikan diri menemui pria itu. ternyata yoshioka sepertinya masih tak tau
klo saeko tinggal disana.
Setelah
berbicara banyak hal, yoshioka memberanikan diri bertanya kapan souta terakhir
bertemu dengan saeko. Souta berbohong dan menjawab klo ia bertemu saeko saat
valentine waktu itu saja.
Souta
bertanya apa yang terjadi dengan yoshioka dan saeko? Yoshioka menjawab klo
keduanya terlibat pertengkaran dan saeko pergi pada keluarganya. Sejak itu ia
tak bisa menghubungi istrinya. Teman Saeko yang ia tau hanya souta maka ia
bertanya pada souta.
Saat
yoshioka akan pulang ia bertanya pada souta apa souta pernah memukul seorang
wanita? Souta menjawab tidak pernah. Ia baru tau klo saeko pernah dipukul
yoshioka. Suami saekopun melangkah pergi meninggalkan souta.
Namun souta
tiba-tiba memanggilnya lagi. Souta mengaku ia telah berbohong pada yoshioka.
Souta berkata klo ia pernah memukul adik perempuannya dengan bola saat mereka
kecil dan ayahnya langsung memarahinya karena melakukan hal itu. yoshioka pun
lalu pamit pulang.
Setelah
kejadian itu souta terus berpikiran klo saeko memanfaatkannya. Mungkin saeko
mencari kenyamanan karena suaminya bertindak kasar padanya.
Saeko
baru pulang ke toko saat sudah malam. Semua sudah pulang hanya tinggal souta
didapur.
Souta
memberitahu saeko klo yoshioka tadi ke toko mereka tapi ia tak memberitahu
yoshioka klo saeko disini. Saeko terkejut, merenung sebelum mengucapkan kata
terima kasih padanya. Saeko lalu meminta maaf sudah melibatkan souta dalam
hubunganya.saeko lalu naik kelantai 2.
Souta
berpikir kenapa saeko meminta maaf padanya karena sudah membuatnya terlibat? Ia
heran kenapa saeko tak menganggapnya sebagai komplotan nya. Jadi klo ia
komplotan yang melakukan kesalahan maka tak semestnya saeko meminta maaf
seperti itu.
Souta
menyusul saeko naik ke lantai 2.
“saeko-san!
Aku tak mengatakan ini hanya karena yoshioka-san datang, tapi apakah tak
sebaiknya kau pulang kerumah? Aku tak tau apa yang terjadi tapi bukankah
saeko-san ingin pulang kerumah? Kau pasti menguatirkan semuanya juga”
“kuatir?
Tentang apa?”
“tentang
yoshioka-san..”
“aku
tak kuatir apalagi tentang orang itu.”
“ah
mungkin orang tuamu menguatirkanmu juga.”
“mereka
mungkin tak tau” sahut saeko
“eih?”
“meski
mereka tau, mereka tak akan kuatir tentangku. Mereka hanya akan memintaku untuk
pulang ke rumah karena itu akan menjelekkan suamimu. “ ucap saeko tak berani
melihat souta dan hanya memunggunginya.
“ah
begitukah..”
“itulah
karakter orang seperti ibuku”
“aku
tak tau.. aku tak pernah bertanya tentang keluarga saeko-san. “
“dengan
souta-kun, kita tak punya hubungan dimana kita bisa membicarakan hal seperti
ini sebelumnya.” Ucap saeko sedih. “besok aku akan pulang ke rumah . terima
kasih untuk semuanya” lanjut saeko tanpa berani menatap souta.
Mungkin ia
merasa klo ia sudah tidak diharapkan souta untuk tinggal disana, jadi ia
memutuskan kembali ke rumahnya.
Souta
terkejut dengan keputusan saeko itu.
“jangan
membuangku!” seru souta tiba-tiba. Saeko berbalik melirik pada souta.
“tinggallah
disini lebih lama..”ucap souta.
Ia mendekati saeko dan memeluknya saeko “suki
da yo.. ore wa anata o suki da yo “ *aku mencintaimu.” Bisik souta penuh
kesedihan.
Saeko
melepas pelukan souta dan berbalik menatap souta yang sedih didepannya. Ia
mengusap wajah souta dan balas memeluk souta.
“seperti menghadapi
orang asing. Aku sepertinya tak mengerti apapun tentang saeko-san. Tidak.. aku
tak akan mengerti.. mungkin selamanya.. semua yang sudah kau lakukan, apa yang
kau rasakan dihatmu, aku tak tau apapun. Jadi aku tak peduli apapun lagi. Siapa
yang kau nikahi, pekerjaan apa yang aku lakukan, apa cinta ini benar atau
salah, aku tak peduli lagi.. aku hanya.. ahh inilah cinta.. taka da yang benar
dan salah.. inilah.. cinta…”
Aaaaih .. kurang 2 epi Lg .. Smangaat Lanjut y Mb^ .. Makasiih ^^ =]
BalasHapus