Souta
terbangun bersama saeko disampingnya. Ia menatap wajah saeko yang
masih tertidur pulas.
“aku
ingin tau kenapa wanita ini tidur di tempat tidurku, meski ia bahkan tak
mencintaiku. Tak boleh.. aku tak boleh berpikir seperti itu. aku harus percaya klo ia benar mencintaiku.
Dia pasti kuatir apa yang akan terjadi selanjutnya. Percaya.....?” batin souta
memikirkan hubungannya dengan saeko.
Kaoruko
masih memikirkan pesan singkat yang dikirimkan Sekiya untuknya. Bahkan sampai
pagi harinya saat ia masuk kedalam toko choco la vie.
Ia
terkejut saat melihat Saeko sedang membersihkan toko.
“ohayo
gozaimasu..” sapa saeko
“ohayo..
” jawabnya keheranan.”kau tak perlu melakukan itu, saeko-san kan tamu disini.”
“tak
apa.. tak apa karena aku menumpang gratis disini, jangan kuatir tentang ini..”
sahut saeko tersenyum.
Kaoruko
lalu berjalan masuk ke dalam untuk mengganti bajunya dengan baju kerja. Tapi ia
teringat ucapan matsuri yang mengatakan klo saeko itu wanita yang banyak
pengalaman dalam cinta jadi bisa diandalkan untuk meminta pertimbangan.
Kaoruko
melirik saeko yang masih membersihkan kaca. Saeko merasa sedang diperhatikan
dan menoleh.
“ummm..
jika ini terjadi pada Saeko, apa yang akan kau jawab untuk sebuah pesan yang
hanya terdiri dari 1 kata ?” Tanya kaoruko.
Saeko
terkejut kaoruko tiba-tiba bertanya pribadi seperti itu.
Mereka
lalu duduk dan berbicara. Kaoruko menunjukkan pesan dari Sekiya pada Saeko..
tulisannya “kuwashiku” *terperinci.
“meski
pesanku sudah menggantung selama 2 bulan tapi respondnya dia hanya kata ini....
seperti ini akan membuatmu marah kan?”
Saeko
berpikir sebelum menjawabnya “apa dia orang yang sibuk bekerja antara februari
sampai maret?”
“heihh?..
ahh.. kurasa begitu..” kaoruko terkejut karena kan memang Sekiya pasti sibuk
untuk 2 bulan itu karena toko coklat pasti sedang ramai-ramainya saat valentine
dan white day tentunya.
“dia
pasti masih muda, type orang yang jarang bicara banyak kan?” analisa saeko.
“iya
benar” kaoruko terperangah saeko begitu tau Sekiya.
“bagaimana dia bisa
tau? Apa dia psikolog?”
batin kaoruko’
“mungin
barusan ini pekerjaannya agak mereda jadi dia teringat ‘oh ya (ingat sms kaoruko)’ dan akhirnya ia
menjawab pesanmu.” Lanjut saeko menganalisa. “’terperinci’? apa pesan yang
kaoruko-san kirimkan kepadanya sebelumnya?”
“eh?
Oh itu..” kaoruko bingung menjawab apa karena saat itu ia menulis. “souta kun
berkata klo ia akan berhenti dengan wanita yang sudah menikah itu (saeko), dan
memulai hubungan yang serius dengan erena kato.”
“hmm?”
saeko masih menunggu jawaban kaoruko.
“ahh
tentang seseorang yang kami berdua kenal” sahut kaoruko.
“apa
kau sudah menjawab pesan ini?” Tanya saeko lagi
“ehh..
kau tau.. ini pesan beberapa waktu yang lalu.. dan lagi pula bukankah wanita
harusnya menjawab agak lama atau semacamnya..
benar begitu kan?”sahut kaoruko
“begitukah?”
“eihh.. itu yang tertulis di majalah dan lainnya.
Emmm.. seperti teknik agar jadi populer.” Kata kaoruko gugup ia melihat
pandangan mata saeko yang menyelidik “ahh aku tak bilang klo aku ingin popular
atau semacamnya.” Kaoruko salah tingkah sendiri.
“tapi
klo aku ingin menjawab maka akan aku jawab secepatnya. Karena orang akan kecewa
klo aku menjawab lama.” Ucap saeko membantah cara yang dibaca kaoruko dari
majalah itu.
“ah
jika itu saeko, apa yang akan kau jawab atas pesan ini?”
Saeko
pun memberi ide jawaban atas sms sekiya itu:
“kita akan membahas
lebih ‘terperinci’ kan? Mari kita bicara! Kapan kau ada waktu?”
“itu
caraku menjawabnya.”
“itu
bukan sebuah pilihan” batin kaoruko
“ah
tapi jika itu dari seseorang yang tidak ingin aku temui.’….”
“kau
akan mengabaikannya kan?” sahut kaoruko.
saeko akan menjawab : “….kita
akan bicara secara “terperinci’ kan ? (diakhiri gambar hati).”
“apa gambar hati
diperlukan untuk orang yang tidak ingin ditemui??” batin kaoruko.
“ah.. kau
sangat baik pada orag yang kau tak ingin temui juga ya”
“iya
karena kau tak akan tau apa orang itu suatu hari nanti jadi orang yang ingin
kau temui. Apa kaoruko-san ingin punya hubungan dengan orang itu?”
“hum..
aku ragu…”
“apa
kau ingin dicintai orang ini?” Tanya saeko lagi.
“hmm..
kau tau.. aku harus melakukan sesuatu untuk membuat diriku dicintai, karena aku
cenderung sebagai orang yang tidak mudah dicintai atau semacamnya.. “
“wow..
pemikiran yang tinggi.. kaoruko-san keren” seru saeko memuji kaoruko.
Perkataan
saeko dianggap negative kaoruko, dikiranya saeko mengejeknya.
“yah memang yang terbaik adalah saat orang lain mencintaimu tanpa kau melakukan apapun… tapi itu bukan yang biasanya terjadi.. “lanjut saeko
“eihhh?”
“…
bahkan permen/gula-gula… memang
sudah cukup enak… tapi untuk bisa dijual, harus ada
bentuk dan warna yang lucu..... aku rasa
dibutuhkan banyak usaha untuk dicintai. Disadari atau tidak disadari,
orang-orang melakukan banyak usaha untuk menarik orang lain. Aku rasa seperti itulah
orang yang dicintai itu.”
Kaoruko
mengangguk setuju dengan pendapat saeko. “itu sangat bisa diterima” batin
kaoruko.
“kau
benar.. tapi tentang apa aku ingin dicintai atau tidak oleh orang ini, aku tak
yakin.. tapi sebenarnya ada orang lain
yang aku cintai” ucap kaoruko tanpa sadar.
“heih?”
saeko terkejut dan membuat kaoruko tersadar klo ia hampir saja keceplosan.
“eih..
oh tidak.. tidak.. hanya perasaan pribadi saja.. seseorang yang tak ada harapan untuk bisa bersamanya.”
“oh
begitu.. tapi lebih baik klo dicintai seseorang kan? Bahkan orang ini.. jika ia
menyukai kaoruko-san, maka ia akan menjawab dengan cepat pesanmu, lalu banyak hal
akan berubah. Lalu kaoruko-san mungkin akan jatuh cinta pada orang ini juga…”
“oh
begitu ya” sahut kaoruko mengangguk “eih…?” kaoruko memikirkan teori Saeko.
Jadi
ia harus membuat Sekiya jatuh cinta padanya, lalu jika Sekiya jatuh cinta
padanya maka suatu hari nanti ia juga akan jatuh cinta pada sekiya.
“melihatmu jatuh cinta pada orang lain.. mungkin hasilnya nanti semua akan
berjalan baik juga termasuk dengan seseorang yang sebenarnya dicintai kaoruko (Souta)”
“hmm?”
kaoruko tak paham maksud saeko
“ini
seperti menaiki gunung.. untuk bisa menaiki pegunungan yang kau inginkan, kau
harus berlatih menaiki gunung yang lain dulu kan? “
Kaoruko
membayangkan ia naik gunung dan mengibarkan bendera diatas gunung dengan wajah
souta dibendera itu.
“ada
apa ini...? baru terlintas klo orang ini (saeko) seperti orang yang pintar.
Benar.. permen akan jauh lebih baik jika didekorasi untuk menarik
pelanggan. Jika tidak, mereka tidak laku dan tidak akan popular. Eh? Benarkah
sama seperti itu? orang = permen? Alasan aku tidak laku adalah karna aku tidak melakukan
usaha yang diharapkan??? Jadi aku salah jika aku marah pada pelanggan yang terlihat tidak tertarik? Eh jadi aku salah?
Dan wanita ini benar? Ini tidak benar. Tapi setidaknya yang pasti wanita ini jauh lebih
positif dan proaktif dibanding aku.” Batin kaoruko mengamati saeko.
“kaoruko-san
berhubung ini adalah kesempatan yang baik. Ayo kita membuat orang ini.. emmm..
Sekiya-san jatuh cinta.”
“aku
mengerti” angguk kaoruko setuju
“kita
akan mulai dengan mengirimkan sebuah sms jawaban.”
Kaorukopun mulai menulis pesan untuk sekiya seperti yang
diucapkan saeko ‘mari kita bicara (gambar hati)'
Olivier
masuk ke ruang staff dan melihat souta sedang membaca sebuah surat. Ia bertanya
darimana asal surat itu? souta menjawab dari Chef Bonheur yang ingin
mengajaknya bertemu dan bicara. Olivier berkata klo itu mungkin seperti gossip
yang terdengar selama ini.
Olivier
mendengar dari ayahnya klo chef chocolatier akan keluar.. jadi mereka mencari
penggantinya dan souta lah kandidat penggantinya. Olivier berkata itu
kesempatan yang sangat bagus untuk souta.
Souta
memberitahu saeko klo sepertinya ia akan jadi chef coklat Bonheur. Saeko sangat
senang mendengarnya tapi jika itu terjadi maka souta harus ke paris. Souta
menngajak saeko untuk ke paris bersamanya. saeko setuju.... namun Itu lamunan souta saja.
Ia melihat
saeko yang tertidur ditempat tidurnya. Ia memutuskan untuk menjadi chef coklat
Bonheur dan membawa saeko ke paris bersamanya.
Kaoruko
dan Sekiya akhirnya pergi ke sebuah tempat hangout.
“sepertinya
sudah ada perkembangan.. dengan choco la vie-san (souta) sepertinya jadi menarik” ucap sekiya
setelah mendengar informasi dari Kaoruko klo souta sudah bersama saeko.
“hahh..?! menarik ap..…” kaoruko hampir saja
mengeluarkan kata-kata negative dari mulutnya tapi ia teringat ucapan saeko
agar ia berhati-hati jika mengatakan kata-kata negative secara terus menerus.
“ahh
kau benar.. aku rasa itu bisa disebut sebagai hal yang menyenangkan.” Kaoruko
merubah kalimat negatifnya.
“jika
teman wanitanya rikudou melarikan diri ke toko kami itu.. bahkan masih memikirkannyapun sudah lucu..” kata Sekiya membayangkan rikudou melakukan hal yang sama dengan
souta.
“berpikir
ini hal yang lucu.. benar-benar pemikiran yang dangkal.”
Batin kaoruko.
“bisa punya
hubungan meski kau sangat sibuk adalah sesuatu yang mengagumkan. Untuk koyurugi-san, kreator berbakat, bisa juga memiliki cinta seperti itu… dia bahkan tak lupa untuk mengembangkan
sayap hatinya..” ucap Sekiya.
Kaoruko
teringat ucapan saeko agar ia membuat Sekiya menikmati dirinya sendiri karena
dorongan dan pujian adalah cara yang efektif.
“ahh
bukankah Sekiya-kun juga kreator yang berbakat juga kan” puji kaoruko memaksa
dirinya.
“ahh..
tapi aku tak tertarik dengan cinta atau lainnya.” Sahut sekiya.
Kaoruko
terkejut “eih benarkah?”
“meski
dengan cewekku yang dulu aku juga seperti ini. dirumah saat malam… emm.. kau tau..
setelah ‘itu (ml)’ selesai, aku akan.. bermain games handphone diatas tempat
tidur dan mereka akan marah padaku.” Ucap Sekiya jujur.
“ya
pastilah orang akan marah” kata kaoruko. Dalam hatinya kaoruko berkata “aku tak bisa memujinya.. aku tak bisa
mendukungnya.”
“yah
koyurugi-san atau Rikudou-san adalah type orang yang seperti itu. apa yang
mereka inginkan.. apa yang diperlukan untuk itu.. mereka bisa melihat visi yang
jelas dikepala mereka dan melangkah maju untuk apa yang ada dipikirannya. Aku rasa aku tak bisa seperti itu.” ucap
Sekiya.
“ah
aku juga seperti itu” sahut kaoruko. “saat kami memulai choco la vie, souta
masih bingung memperkirakan semuanya, aku yang akan memberi perintah dan
mengatur semuanya, tapi.. sejak itu, souta-kun mulai jadi lebih baik. Dia punya
ide yang jelas dan dia cepat dalam mengambil keputusan dan membuat penilaian
yang benar. Dia sudah menjadi… bisa dikatakan seperti aku,. Ah itu konyol
tapi.. saat aku hanya memperhatikan saja dan tidak berubah, souta-kun sudah
membuat kemajuan pesat..”kaoruko tersenyum membayangkan semua yang sudah
terjadi sampai ia tak sadar klo ia sudah bicara banyak tentang souta.
“hmmm..?”
sekiya bergumam didepannya menyadarkan kaoruko klo ia masih bersama sekiya.
“seperti
biasa kau hanya bicara tentang Koyurugi-kun” ucap Sekiya.
“ahh bodoh.. kenapa
harus memuji Souta-kun?” batin kaoruko memarahi dirinya sendiri.
Mereka
lalu pulang bersama. sampai di jalan yang memisahkan arah rumah mereka, kaoruko
menghentikan langkahnya.
“oke
aku pergi dari sini..”ucap kaoruko.
Ia
teringat nasehat saeko agar ia mengucapkan “hari
ini sangat menyenangkan..lain kali undang aku lagi ya?”
Kaoruko
menghela nafasnya “hari ini sangat menyenangkan” ucapnya tersenyum.
“iya”
sahut sekiya.
“lain
kali…”kaoruko tak mampu menyelesaikan kalimatnya. Sekiya menunggunya
menyelesaikan kata-katanya.
“catnip..
eh aku harus membeli catnip untuk kucingku.. aku tak tau apa disekitar sini apa ada
yang jual” ucap kaoruko tertawa mengalihkan kata-katanya. Catnip adalah semak
yang membuat kucing fly/mabuk/agresif.
“terima
kasih untuk hari ini” ucap sekiya.
“tidak..
aku yang harus berterima kasih padamu.” Sahut kaoruko
Sekiya
lalu pamit dan berbalik.
“ah
tunggu!” seru kaoruko. Sekiya menghentikan langkahnya. Kaoruko berjalan
mendekati Sekiya.
“sekiya-kun..
emmm.. kau sangat sibuk kan?”
“eih?
Tidak juga.. lagian white day sudah berlalu..” sahut sekiya.
“ah
kau benar.. ah jadi mulai sekarang kita berdua punya banyak waktu luang
ya..”ucap kaoruko tertawa gugup menyampaikan maksudnya.
“iya
benar” sahut Sekiya pendek.
Kaoruko
menatap Sekiya dan berharap sekiya yang mengatakan kalimat itu. sementara itu
sekiya juga menatapnya menunggu kalimat selanjutnya dari kaoruko.
Mereka
saling menatap lama.
suasana jadi aneh karena mereka saling menunggu orang didepan mereka berbicara.
“baiklah sampai
jumpa lagi” ucap sekiya dan berbalik pergi.
“sampai
jumpa lagi..” sahut kaoruko kecewa.
Ia
menuruni tangga untuk naik kereta api bawah tanah. “ahh apa yang sudah aku
lakukan.. aku seperti orang bodoh saja. ..”
Kaoruko akan naik kereta api tapi karena ia tak
menempelkan kartu pass kereta nya ke sensor maka pintunya masih tertutup.
Ia
menempelkan dompet dengan kartu passnya ke sensor dengan emosi. Tapi sampai
beberapa kali pintu tidak terbuka. Orang yang dibelakangnya sudah mulai tak
sabar. Kaoruko membuka dompet dan mengeluarkan kartu passnya dan pintu langsung
terbuka. Kaoruko buru-buru pergi.
Ia
menyalahkan saeko yang memberinya nasehat-nasehat itu.
Matsuri
mengundang kaoruko untuk datang ke rumahnya. Ia bilang mereka akan pesta
kepiting karena teman ayahnya datang dengan membawa kepiting yang sangat
banyak. Matsuri juga bilang klo ia mengundang saeko.
Kaoruko,
Olivier, Souta dan matsuri pulang ke rumah keluarga souta. Mereka disambut
saeko yang ternyata sudah lebih dulu disana untuk membantu ayah souta memasak
kepiting itu.
Ayah
souta terus memuji saeko didepan semuanya membuat kaoruko jadi panas. Mereka
akhirnya duduk bersama untuk menikmati kepiting itu.
“ahh
kepiting dari hokaido sungguh lain dari yang lainnya… “seru saeko menikmati
kepitingnya.
“teman
lamaku wakamatsu mengirimnya dari sana saat ia sedang travelling disana.” Sahut
ayah souta.
“ah
omong-omong.. apakah kalian jadi ke Kyoto?” Tanya souta pada Olivier dan
matsuri.
Keduanya
terkejut souta mengatakan itu didepan ayah Souta karena beliau belum tau mereka
akan pergi bermalam disana.
“eh..
Kyoto apa?” Tanya pak Koyurugi penasaran.
Souta
tersadar ia membuat kesalahan.
Olivier
duduk merapat pada matsuri dan menghadap ayah souta dengan posisi duduk tegak.
“sebenarnya
aku akan pergi bersama matsuri-chan..” ucap Olivier
“kalian
berdua?” Tanya ayah souta penuh selidik.
Saeko
menyadari suasana yang tegang itu. “coklat di Kyoto sedang berkembangkan? Dan kalian
kesana untuk melihatnya langsung kan?” ucap saeko mengarang sebuah alasan
keduanya pergi ke Kyoto.
“ah
iya… ya.. ” sahut Olivier mengangguk alasannya kepergiannya bersama matsuri.
“iya,,
ada toko yang terkenal dan kami tertarik untuk itu..” kata matsuri berbohong.
“bahkan
harus pergi ke Kyoto untuk riset.. sungguh anak yang pekerja keras!” ucap saeko
bergurau dan membuat ayah souta jadi rileks.
“oh
ya benar.. matsuri.. bekerja keraslah dan segera kembali” ucap ayah souta.
“aku
akan lakukan yang terbaik” sahut matsuri lega ayahnya tidak curiga.
“tapi
kalian berdua meninggalkan toko bersama-sama.. nanti apa yang akan terjadi
ditoko?” kata kaoruko tiba-tiba. Ia kuatir dengan toko karena otomatis hanya
dia dan souta yang bekerja.
“bagaimana
klo aku datang ke toko menggantikan matsuri-chan?” sahut saeko menawarkan
bantuan. “jika hari biasa maka tak masalah jika Cuma ada 1 orang yang membantu
kan?”
Semua senang mendengar saeko ingin membantu
ditoko saat matsuri dan Olivier pergi tapi tidak semua karena kaoruko jadi
kesal.
Ayah
souta memuji sako lagi membuat souta jadi tambah terkagum dengan saeko. Ia
membayangkan ia dan saeko punya anak dan saeko menyiapkan makanan untuk anak
mereka.
Souta
dan saeko berjalan pulang ke toko. Saeko disepanjang jalan memuji keluarga
souta yang sangat hangat padanya dan ia sangat menyukainya. Souta mengundang
saeko lebih sering ke rumahnya karena pasti ayahnya akan senang hati
menerimanya.
Souta
ingin memberitahu saeko klo ia akan jadi chef Bonheur namun ia tak berani
mengatakannya. Merekapun melanjutkan langkah mereka.
Souta
menemui chef Bonheur yang akan keluar.
Chef bertanya apa souta akan menerima pekerjaan itu? souta menjawab ia
mau melakukannya. Chef lalu meminta souta menemuinya lagi nanti setelah
acaranya dijepang selesai. Ia minta souta juga menunjukkan bakat membuat
coklatnya pada dia untuk ia nilai layakkah souta menjadi chef bonheur.
Souta
pulang dengan membawa coklat dari chef Bonheur. Saat dijalan ia melihat brosur
pertunjukkan erena disebuah kaca toko. Souta teringat perkataannya pada erena
saat ia bilang ia akan kembali pada erena saat hubungannya dengan saeko
berakhir waktu itu. souta merasa bersalah.
Sementara
itu erena merayakan bersama rikudou show yang sangat diinginkannya itu. Rikudou
memberikan kado roti tart coklat
berbentuk mawar dengan taburan kelopak mawar dari coklat. Erena melihat ada
coklat bentuk duri mawar juga dan bertanya maksudnya. Rikudou menjelaskan itu
seperti kehidupan erena yang ada masalah.
Ia tau selama ini erena mencoba
menahan masalahnya sendiri. Ia ingin agar nanti erena saat punya masalah terus
berjuang dan saat erena menyerah ia ingin erena mengingat coklat mawar yang
dibuatnya ini lagi.
Erena
berterima kasih pada sahabatnya yang selalu memberinya kekuatan itu.
Souta
memberikan coklat dari chef Bonheur pada saeko. Wanita itu begitu menikmati
coklatnya. Souta melihhat ekpresi saeko yang begitu mengagumi coklat itu. ia
bertanya pendapat saeko tentang coklat itu. saeko memuji coklat itu dengan puas
dan berseri-seri.
Souta
bertanya itu untuk mempersiapkan coklat yang akan ia sajikan didepan chef
Bonheur saat mereka nanti bertemu.
Saat
souta mulai merancang coklatnya, ia jadi galau memikirkan semuanya.
Olivier
datang menjemput matsuri untuk ke Kyoto. Sambil menunggu, Olivier bertanya pada
souta perkembangan coklat yang akan dibuat souta untuk chen Bonheur. Souta
berkata klo ia akan membuatnya jika sudah mendekati harinya. Olivier bertanya
apa souta punya masalah saat membuat coklat itu? souta berkata klo ia selalu
menemukan ide saat mau mendekati hari H-nya.
Matsuri
datang membawa tas besar berisi pakaiannya. Olivier dan matsuripun pamit untuk
berangkat ke Kyoto.
Kaoruko
terlihat kesal saat souta berkata agar kaoruko bisa bekerja sama dengan saeko.
Ia mengiris-iris coklat batangan agar bisa dilumerkan sambil menahan marahnya
karena saeko blom muncul juga.
Saeko
masuk ke dapur menyapa souta dan kaoruko.
Kaoruko
menoleh memperhatikan saeko, ia terkejut penampilan saeko terlihat kawai meski
dengan baju kerja yang sama dipakai dirinya.
Souta
memuji penampilan saeko itu. saeko tertawa dan berkata klo ia ingin sekali
memakai seragam itu. ia lalu mendekati kaoruko dan meminta kaoruko berfoto
dengannya.
Diluar
dugaan kaoruko, saeko ternyata sangat mahir melayani pelanggan. Bahkan saeko
bisa menjelaskan pada pelanggan secara detail coklat yang dijual toko mereka.
Saeko
memberitahu kaoruko klo ia sangat bahagia bisa bekerja ditoko coklat yang
sangat disukainya.
Souta
akhirnya berhasil mempersiapkan coklat yang akan ia sajikan untuk chef Bonheur.
Ia pamit pada saeko untuk pergi menemui chef itu. sebelum pergi ia memeluk
saeko dengan mesra.
Saeko
merasa ada yang aneh dengan sikap souta itu.
Sementara
itu di Kyoto, Olivier dan Matsuri sama-sama gugup menghadapi malam pertama
mereka. Olivier masuk ke dalam kamar dengan memakai kimono. Ia melihat matsuri
yang coba mengalihkan kegugupannya dengan minum.
Olivier
mendekati matsuri dengan gugup.
“aku
ragu apakah saeko-san dan kaoruko-san bisa bekerja sama dengan baik. Aku harap
dia menyukai souvenirku.. aku harusnya bertanya pada saeko-san seleranya…” ucap
matsuri mencoba membuang kegugupannya dengan mengawali pembicaraan membahas
saeko dan kaoruko.
Tiba-tiba
Olivier memeluknya erat membuat matsuri terkejut.
“apakah
matsuri-chan gugup?” Tanya Olivier
“tidak”
elak matsuri pelan.
“tapi
aku iya” aku Olivier.
“mengapa”
Tanya matsuri memegang tangan Olivier yang memeluknya.
“karena
aku mencintaimu..” bisik Olivier.
“aku
juga mencintaimu. Tapi…”matsuri melepas pelukan Olivier dan berbalik menatap
Olivier.
“…karena
cinta itu maka kau tak perlu gugup.. “ lanjut matsuri.
Olivier
akhirnya tersenyum mendengar perkataan matsuri.
Mereka
saling menatap. Olivier akhirnya mencium matsuri lembut dan akhirnya…….. mereka
tidur bersama!....... hufftttttt.. T_T
Kaoruko
terkejut saat saeko menghubunginya dengan panic karena lampu di toko tiba-tiba
mati dan souta tidak ada disana. Saeko menguatirkan coklat yang ada disana
akan lumer.
Kaoruko
lalu datang ke toko dan membantu saeko menaruh kotak-kotak kantung es ke dalam
etalase coklat agar coklat mereka tidak lumer.
Mereka
bernafas lega saat selesai menyelamatkan coklat-coklat itu.
Kaoruko
duduk diam didekat saeko. Ia tak menyangka aka nada saat seperti ini. saat ia
harus bersama saeko.
“ahh
ya.. apa yang terjadi dengan sekiya-san setelah kejadian itu? apa kalian pergi
makan bersama?” Tanya saeko perkembangan hubungan kaoruko dengan sekiya.
“iya..”
sahut kaoruko.
“lalu
bagaimana kelanjutnya? Apakah menyenangkan?”
“ahh..
dia lebih banyak bicara dibanding sebelumnya... “
“baguslah..
apakah kalian punya rencana lagi dilain waktu?”
“belum..
dia tak mengatakan apapun juga.” Sahut kaoruko.
“maka
lain kali kaoruko-sanlah yang harus mencari waktu yang tepat dan menghubunginya.”
“apa
menurut saeko-san, ini tidak diharapkan?”
“apanya?”
“mengundangnya.”
“tapi
jika tak ada salah satu yang mengundang maka tak akan ada perkembangan” jawa
saeko.
“tapi
orang itu tidak mengatakan hal-hal yang menjurus kesana berarti dia tidak
ingin pergi kan?”
Saeko
berpikir “tapi kaoruko-san tidak keberatan untuk pergi, jika orang itu mengundangmu kan?”
“iya
aku rasa begitu.. tapi menurutku pihak prialah yang harusnya mengundang lebih
dulu. Jika pria tak mau melakukannya, maka aku berpikir klo aku tak membutuhkan
orang seperti itu dari awal.... tapi dari sudut pandang pria, ini seperti ‘aku juga
tak membutuhkanmu juga’. Aku benar-benar orang yang merendahkan orang lainnya
ya. bersama sekiya-kun pun aku tetap pasif… aku mengerti klo aku
hidup dalam kenyamananku. Ini sudah cukup. ”
Lampu
tiba-tiba menyala. Keduanya tersenyum lega. Kaoruko menyesal tadi curhat pada
saeko.
Pintu
toko diketuk dengan keras dan sepertinya penuh amarah. Kaoruko pergi melihat
siapa yang datang. Dari kaca ia melihat Yoshioka ada diluar penuh kemarahan.
Kaoruko
memberanikan diri membuka pintunya. Yoshioka langsung menyerbu masuk ke dalam
toko.
“saeko
disini kan?” cecarnya pada kaoruko
“eihh?”
Yoshioka
sudah tau saeko ada disana.
“oi,..
saeko.. ayo kita pulang” teriak yoshioka sambil melangkah ke dalam toko.
Kaoruko mencoba mencegah yoshioka masuk lebih dalam lagi tapi tak bisa.
“tunggu..”
cegah kaoruko.
“aku
tau dia disini.. salah seorang penulis
pernah melihat saeko disini sehari ini”
Pintu
penghubung dapur coklat dan etalase toko terbuka. Saeko membuka pintu dan
melihat yoshioka ada disana.
Suaminya
langsung dengan cepat mendekati saeko dan menariknya.
“tunggu dengarkan aku..” berontak saeko
mencoba melepaskan diri dari tarikan suaminya.
“aku
akan mendengarkanmu saat sudah dirumah” sahut yoshioka.
“tidak..
aku tak mau kembali kerumah sekarang!” teriak saeko.
“jangan
mengatakan hal bodoh. Aku sibuk jadi jangan buat masalah” sahut yoshioka
“tunggu..
lepaskan aku!” teriak saeko masih mencoba melepaskan tarikan tangan yoshioka.
“bersembunyi
ditempat seperti ini.. ayo kita pergi..” seru yoshioka marah.
Kaoruko
bingung melihat saeko menangis ditarik-tarik suaminya seperti itu.
“aku
tidak mau!” teriak saeko sambil menghentakkan tangannya dan tangannya terlepas
dari pegangan yoshioka.
“jika
aku pulang sekarang maka tidak akan ada
perubahan. Kau pasti akan selalu marah tanpa memberiku kesempatan untuk
menjelaskan… kau tak pernah mendengarkan aku. Itulah alasan aku pergi dari
rumah.” Isak saeko
“terserah..!”
teriak marah yoshioka dan mendekati saeko untuk membawanya pulang lagi. “ayo
kita pulang” tariknya.
“hey
hentikan.. dia jelas tak ingin pergi.. lepaskan tangannya” seru kaoruko yang
dari tadi bingung apa yang harus dilakukannya.
“kau ini siapa? Ini tak ada urusan denganmu!” teriak yoshioka.
“tentu
saja ini ada hubungannya denganku! Karena aku… aku.. aku teman saeko-san!”
saeko terkejut medengar kaoruko yang selama ini sepertnya memusuhinya tiba-tiba
menganggapnya teman seperti itu.
“dia
punya alasannya untuk pergi dari rumah.... Tanpa mencoba untuk mendengarkannya... dengan paksa mencoba membawanya kembali ke rumah.... sebagai teman aku tak
akan membiarkan ini! lepaskan dia dan secepatnya kau pergi. ”
Yoshioka
tak menggubris perkataan kaoruko dan menarik kaoruko lagi.
“hentikan..
jika kau terus melakukan kekerasan, aku akan menghubungi polisi.” Ancam
kaoruko.
Yoshioka
menatap kaoruko dan saeko dengan marah. Tapi diposisinya sekarang maka tak
patut klo ini sampai ke kepolisian. Ia melepaskan saeko dan pergi meninggalkan
toko choco la vie.
Saeko
terduduk lemah setelah yoshioka pergi.
“apa
kau baik-baik saja?” Tanya kaoruko
Saeko
menyentuh tangan kaoruko “kaoruko-san.. arigatou” ucap saeko lirih.
Kaoruko
mengangguk dan mengelus bahu saeko lembut.
Souta
menemui chef Bonheur membawa coklatnya. Setelah menikmati coklat souta, chef
Bonheur meminta maaf padanya. Menurutnya saat ia mencicipi coklat itu ia tak
bisa merasakan visi souta untuk bonheur. Ia heran bagaimana gairah souta yang diketahuinya
dulu bisa menghilang?
Souta
pulang dengan langkah gontai, kecewa dan sedih. Ia melihat saeko sudah tertidur
ditempat tidur. Souta tidur disebelah saeko dan memeluknya.
“selamat
datang” ucap lirih saeko yang masih sedih setelah kejadian dengan yoshioka tadi dan memang sebenarnya blom tidur.
Souta
hanya terdiam saja masih memeluknya “souta-kun apa sesuatu telah terjadi?”
“tidak..
aku bertemu chef Bonheur dan kami bicara sedikit”
“oh
begitu..”
“bagaimana
dengan saeko-san?”
“hmmm..
tadi lampu mati tapi lalu menyala.. itu saja” bisik saeko
“oh
begitu..” gumam souta. Ia merasa pintu masa depannya tertutup.
Saat
didapur bersama yang lain, souta terus teringat kegagalan menjadi chef
Bonheur..ia tak mendengarkan pembicaraan matsuri, Olivier dan kaoruko yang ada
disana.
“tanpa aku sadari,
mimpiku dan hayalanku sudah meluas.. inspirasi coklatku juga sudah tidak datang
juga.. mengapa.. mengapa aku tak bisa membayangkan masa depanku.?” Batin souta.
Saeko
pergi ke rumah sakit bersalin untuk test. Petugas memberitahunya untuk kembali
lagi bulan depan. Saeko keluar rumah sakit dengan menyentuh perutnya.
wah tambah rumit ceritanya,,,,
BalasHapus