“Aku
tak pernah berpikir klo aku akan jatuh cinta.
Bahkan… dari aku lahir sampai
saat ini… . Aku tak menyangka aku jatuh cinta pada cowok tidak baik ini. “
Tsubaki
Hibino
tinggal disebuah rumah yang dipakai juga untuk usaha studio foto.
Seiring dengan perkembangan zaman di era digital, usaha ayahnya menjadi
sepi.karena semua lebih memilih foto dengan digital camera mereka atau
handphonenya.
Tsubaki
siap-siap untuk berangkat ke SMA barunya, ini hari pertama ia masuk SMA. Seperti biasa ia menata rambut
adiknya Sakura dengan model rambut yang lucu.
Sakura terlihat sangat cantik dengan tatanan rambut itu. Sementara Tsubaki sendiri dia hanya mengepang rambutnya jadi 2 bagian.
Sakura terlihat sangat cantik dengan tatanan rambut itu. Sementara Tsubaki sendiri dia hanya mengepang rambutnya jadi 2 bagian.
Ibu
datang mendekatinya.”apa kau sudah siap Tsubaki?” Tsubaki tersenyum pada ibunya.
“tidak mudah masuk ke SMA.. aku tau ini bukan sekolah yang kau inginkan tapi ini tempat kau harus coba lakukan sebaik-baiknya. Jangan bingung dengan lingkunganmu, lakukan yang terbaik dan jangan sampai peringkatmu turun. Meski kau gagal di ujian (tidak jadi nomer 1), tapi kau sangat pandai. Kau harus lulus dengan baik. Kau tidak bisa menggagalkan masa depanmu sekarang ini”
“iya
mengerti ibu” jawab Tsubaki tersenyum.
Tsubaki
berjalan menyusuri jalanan yang penuh bunga sakura bermekaran untuk ke SMA
barunya.
Hari ini adalah upacara penerimaan murid baru disekolahan. Di tangga menuju sekolah ia melihat sekelilingnya dengan aneh.
Ia melihat seorang gadis yang memakai sepatu fashion dari bulu-bulu domba, ada juga yang memakai tas yang bukan dari sekolahan, terus ada cowok yang memakai tindikan di telinganya.
Hari ini adalah upacara penerimaan murid baru disekolahan. Di tangga menuju sekolah ia melihat sekelilingnya dengan aneh.
Ia melihat seorang gadis yang memakai sepatu fashion dari bulu-bulu domba, ada juga yang memakai tas yang bukan dari sekolahan, terus ada cowok yang memakai tindikan di telinganya.
“seragam
apa seperti itu.. apa mereka kesini untuk bermain-main” batin Tsubaki.
Sekolah
gadis melewatinya dan tanpa sengaja ia tertabrak. Gadis – gadis itu melewati
Tsubaki sambil bergumam klo penampilan tsubki sangat kuno.
“tidak..
tidak.. tidak aku tidak boleh terganggu oleh mereka” gumam Tsubaki yang lalu
berlari menaiki tangga sekolahan. Tiba-tiba ia menabrak seseorang yang juga
sedang naik tangga.
“maaf..”
ucap tsubaki sambil melihat barang bawaannya yang terjatuh. Ia buru-buru
mengambil barang-barangnya. Orang yang ditabraknya juga membungkuk untuk
membantunya
“apa
yang kau lakukan?...TSU-BA-KI
“ panggil sebuah suara cowok.
Tsubaki langsung bangkit berdiri “eh ya?”
Cowok
yang membantunya juga bangkit berdiri “kau juga dipanggil Tsubaki?” tanyanya
heran.
“iya”
jawab Tsubaki.
Cowok
itu melihat tempat pensil Tsubaki “ Hibino Tsubaki… mengapa murid SMA masih
menulis namanya ditempat pensil? “ sindir cowok itu melihat tempat pensil
tsubaki.
Ia melihat Tsubaki lagi dan tersenyum mengejek “kau benar-benar terlihat seperti wanita jaman shouwa ( wanita kuno jaman dulu)”
Ia melihat Tsubaki lagi dan tersenyum mengejek “kau benar-benar terlihat seperti wanita jaman shouwa ( wanita kuno jaman dulu)”
Mendengarnya
Tsubaki jadi kesal dan mengambil tempat pensilnya “berikan padaku”
Di
bawah tangga mereka berdiri gadis-gadis berkerumun melihat ke arahh Tsubaki dan
cowok itu. “ehh.. bukankah itu Tsubaki yang sering dibicarakan? Ohhh.. kakkoi
(tampan/kerenn)…” teriak gadis- gadis itu dan berlari mendekati cowok yang ada didepan
Tsubaki.
“Tsubaki..?”
gumam hibino tsubaki yang baru menyadari nama cowok yang didepannya juga sama
seperti dirinya.
Gadis-gadis
itu langsung minta nomer telp Tsubaki dan mereka pergi meninggalkan hibino
tsubaki.
“dasar
playboy..” gumam tsubaki kesal melihat cowok itu berjalan merangkul gadis-gadis
itu.
Diupacara
masuk Sekolah.
“perwakilan
murid baru Tsubaki kyouta..” panggil seorang guru dari atas podium. Gadis-gadis
langsung terlihat berbisik-bisik senang mendengar nama Kyouta Tsubaki
disebut-sebut.
“perwakilan
murid baru….yang jadi nomer 1 di ujian.?.” batin tsubaki hibino langsung mencoba
mencari sosok orang yang sudah mengalahkannya jadi juara 1 yang terbaik masuk
ke SMA itu.
“ada apa dengan suasana kegembiraan ini” batin Tsubaki melihat
gadis-gadis yang antusias itu.
Seorang
cowok bangkit dari kursinya dan berjalan ke podium. Tsubaki terkejut mengenali
cowok yang berdiri di podium dan juara 1 ujian masuk SMA itu.
“kyouta...
ganbatte” teriak serombongan gadis. Kyouta tersenyum dan menatap teman-teman
barunya itu.
“aku
terkagum oleh hangatnya sinar musim semi….” Kyouta menghentikan pidato syair
formalnya itu. Lalu ia tersenyum memperlihatkan kenakalan remajanya “ maaf..
aku lupa lanjutnya.. “ katanya.
“kyouta
ayo berusaha lagi..” teriak nishiki, sahabat kyouta dari kecil dan selalu
bersama kyouta dari sekolah sampai tempat kerja.
“diamlah..”
sahuut kyouta. “baiklah.. semuanya aku harap dapat melakukan yang kau inginkan
dan bersenang-senanglah. Itu saja.” Lanjut kyouta dengan kata-kata yang tidak
resmi karena dia lupa kalimat pidatonya.
Kyouta
berjalan turun melewati teman-temannya. Tsubaki mendengar gadis-gadis itu
berteriak-teriak “kakkoi....”
“Kakkoi??
Dia?” cibir hibino tidak suka.
Tsubaki
masuk ke dalam kelasnya dan langsung menuju mejanya. Ia mendapatkan undian meja
paling belakang sendiri.
“syukurlah.. duduk di belakang berarti tidak menarik perhatian orang lain” batin tsubaki duduk memperhatikan sekeliling ruang kelasnya.
“syukurlah.. duduk di belakang berarti tidak menarik perhatian orang lain” batin tsubaki duduk memperhatikan sekeliling ruang kelasnya.
Kyouta
sedang bersama 3 gadis penggemarnya, mereka melihat peta tempat duduk kyouta
ada dipaling belakang, jauh dari tempat duduk gadis-gadis itu.
“gadis
yang ada disebelahmu tidak cantik” bisik seorang gadis pada kyouta
“ayo
kita tukar tempat duduk dengannya” kata seorang gadis lagi.
“gadis
seperti dia pasti suka duduk dibangku paling depan” sahut gadis lainnya. Kyouta
dari jauh melihat tsubaki yang sedang mempelajari sesuatu dimejanya.
Kyouta mendekati tsubaki dan
berdiri menunduk didepan meja tsubaki membuat tsubaki langsung menengadah
melihat orang didepannya.
Kyouta tersenyum padanya dan jarak mereka sangat dekat Cuma beberapa centi saja. Tsubaki reflek langsung mundur menjaga jarak dengan kyouta.
Kyouta tersenyum padanya dan jarak mereka sangat dekat Cuma beberapa centi saja. Tsubaki reflek langsung mundur menjaga jarak dengan kyouta.
Melihat
tingkah tsubaki kyouta malah nekad menunduk dan mendekat lagi pada tsubaki.
“tolong
hentikan ini” ucap tsubaki tidak suka dan tetap menunduk.
“sungguh
tak diduga kita bersebelahan.. aku ingin mengatakan sesuatu…”kata kyouta dan
menjauh dari tsubaki dan duduk diatas mejanya. Ia terus melihat tsubaki yang
salah tingkah. Ia menunduk kearah tsubaki “apa kau pikir aku akan menciummu?”
“hal
seperti itu akuu…” belum selesai tsubaki menjawab kyouta sudah melanjutkan
kalimatnya.
“tidak mungkin.. dengan penampilanmu ini, kau pasti akan jadi target (tertawaan) disekolah ini. Seragam yang benar, rambut model tempo dulu…”
Kyouta memegang kepangan rambut tsubaki dan melihat teman-temannya
“dari desa mana ini berasal? yang pasti dari salah satu rumah ya?” kyouta menaruh tangannya dibahu tsubaki membuat tsubaki jadi tambah gelisah.
“tidak mungkin.. dengan penampilanmu ini, kau pasti akan jadi target (tertawaan) disekolah ini. Seragam yang benar, rambut model tempo dulu…”
Kyouta memegang kepangan rambut tsubaki dan melihat teman-temannya
“dari desa mana ini berasal? yang pasti dari salah satu rumah ya?” kyouta menaruh tangannya dibahu tsubaki membuat tsubaki jadi tambah gelisah.
“sial.. kenapa aku ada dikelas yang sama dengan cowok ini. Ditambah kami
memiliki nama yang sama” Batin tsubaki
menahan kesalnya.
“apa
yang kau lakukan?” kata kyouta terkejut
“rambut
itu….” Ucap tsubaki grogi.
“hah?”
“rambut
panjang itu…. Aku merasa ada potongan rambut yang lebih cocok untuk anak
sekolah” kata tsubaki mengomentari rambut kyouta yang terlihat agak panjang.
“apa
kau serius?” kyouta menertawakan tsubaki. “mengapa aku harus mendengarkanmu?”
lanjut kyouta mendekati tsubaki lagi. Tsubaki langsung mundur menjaga jarak
dengan kyouta.
“jangan
mengejekku lagi, aku akan tetap melakukan tindakan pada rambut itu..
bagaimana?” kata tsubaki yang ingin memotong rambut kyouta.
Kyouta
keheranan melihat tingkah Tsubaki itu jadi ia hanya menatap tsubaki.
“tunggu
jangan terlalu berlebihan” sahut seorang gadis. “Jika kau melakukan sesuatu
pada kyouta maka aku akan…” ancamnya
“iya
benar.. dia sudah tidak cantik dan dia ingin mendapatkan ciuman… jangan
bermimpi” ejek gadis lain sambil menertawakannya.
Tsubaki
jadi kesal mendengarnya “mengapa jadi seperti ini?” batin tsubaki “apa mereka
fansnya? Penolongnya? Apa-apaan ini?” batin tsubaki.
“hanya
ada 1 orang yang berpikir seperti itu. Biarkan kami yang memotong rambutmu”
kata seorang gadis mengambil gunting ditangan tsubaki dan mencoba memotong
rambut Tsubaki.
Tsubaki
berusaha menyelamatkan rambutnya. Kyouta melihat Tsubaki yang terdesak, bergerak menghalangi gadis itu
mengganggu tsubaki. Ia merangkulkan lengannya di bahu tsubaki
“maaf.. maaf… jangan menyentuhnya.. mulai hari ini dia cewekku (pacarku)!” serunya pada teman-teman sekelasnya.
“maaf.. maaf… jangan menyentuhnya.. mulai hari ini dia cewekku (pacarku)!” serunya pada teman-teman sekelasnya.
Semua
langsung menertawakan kyouta “apa? Kau bercanda kan?”
“tidak..
aku serius…” jawab kyouta dan menarik tsubaki menghadapnya dan langsung
memberikan ciuman dibibir tsubaki.
Kyouta
menatap tsubaki yang shock mendapatkan ciuman darinya.
Tsubaki
mendorong kyouta, mengambil tasnya dan berlari keluar kelas.
“tidak
termaafkan.. ciuman pertamaku sudah dicuri oleh orang seperti itu. Tidak.. itu
bukan termasuk ciuman pertama. Ini mimpi.. mimpi buruk..”
tsubaki didalam kamarnya mengingat kejadian yang barusan terjadi.. “tapi ini bukan mimpi…!!!”
tsubaki didalam kamarnya mengingat kejadian yang barusan terjadi.. “tapi ini bukan mimpi…!!!”
Hari
kedua..
Dikelas
ada pemilihan komite/pengurus kelas. Karena kejadian kemarin masih banyak gadis
yang tidak suka padanya. Mereka lalu menyarankan Tsubaki saja jadi salah satu
pengurus kelas.
“dihari
kedua, aku menjadi bahan tertawaan semua orang. “
Ibu
wali kelas bertanya “lalu siapa yang jadi anggota yang lain?”
“saya..”
jawab Kyouta mengangkat tangannya. Tsubaki langsung menoleh pada Kyouta dan
cowok itupun langsung melirih Tsubaki yang sedang menatapnya.
Jadilah
keduanya komite sekolah.
Beberapa
waktu kemudian.. didalam kelasnya mereka sedang melakukan pertemuan untuk
menentukan acara yang akan mereka adakan diacara sekolah.
Banyak ide-ide muncul yang membuat Tsubaki bingung menentukan yang mana yang akan dipilih. Nishiki berkata klo lebih baik mereka mengadakan semua acara itu saja.
Menurut penghitungan tsubaki klo mereka mengadakan acara pilihan teman-temannya semua maka mereka per orang akan keluar biaya sebesar 10.000 yen. Itu sangat banyak bagi mereka.
Banyak ide-ide muncul yang membuat Tsubaki bingung menentukan yang mana yang akan dipilih. Nishiki berkata klo lebih baik mereka mengadakan semua acara itu saja.
Menurut penghitungan tsubaki klo mereka mengadakan acara pilihan teman-temannya semua maka mereka per orang akan keluar biaya sebesar 10.000 yen. Itu sangat banyak bagi mereka.
Seorang
gadis mendekati Kyouta yang terlihat tiduran dibangku belakangnya tanpa
memperdulikan Tsubaki yang kebingungan padahal Kyouta juga wakil komite
kelasnya.
“kyouta,
kau mau kemana setelah acara ini?” Tanya gadis itu. Kyouta tak menjawab dan
hanya tiduran terus.
Gadis
yang diacuhkan Kyouta lalu berkata pada Tsubaki klo lebih baik tidak mengikuti
acara itu saja karena pasti melelahkan. Gadis yang lain menyetujuinya dan
berkata lebih baik uang itu dipakai pergi ke karaoke saja.
Mereka
mengambil suara untuk tidak ikut acara sekolah itu saja dan banyak yang setuju
untuk tidak ikut.
“tunggu..
jangan sampai kita tidak ikut acara itu. Itu kesempatan yang baik untuk
mengikat hubungan di dalam kelas” seru Tsubaki.
“diam
saja kau cewek aneh.. emangnya aku bodoh.. apa kau pikir sekolah ini akan
sesuai keinginanmu?” kata Kyouka sambil berjalan keluar kelas.
Gadis
– gadis lainnya juga mengejek Tsubaki yang tidak bisa menngambil keputusannya
sendiri.
“ayo
pulang kerumah…” kata mereka
Kyouka
kanzaki berseru pada kyouta “kyouta ayo pergi” ajaknya.
“tunggu
dulu…” kata tsubaki bingung melihat teman-temannya yang hendak pulang. Ia
melihat kyouta memberi lambaian jemari.. hihihi kayak manggil anak kecil
deh.. Kyouta menyuruh tsubaki
mendekatinya.
Tsubaki mendekati Kyouta dan berdiri disebelah Kyouta.
Tsubaki mendekati Kyouta dan berdiri disebelah Kyouta.
Kyouta
mengerakan jarinya lagi meminta Tsubaki lebih dekat padanya. Tsubaki menunduk
disebelah kyouta.
“apa
kau ingin mengatakan sesuatu padaku?” bisik kyouta.
“apa?”
tanya tsubaki tak mengerti
“
pergilah “deto” (date – kencan) denganku… ajaklah aku ‘deto’.. setelah
itu aku akan membantumu”
Tsubaki
berdiri tegak “tidak mau… aku tak mau melakukan hal seperti itu.!”
“kyouta
cepatlah” seru kyouka kanzaki
“pasti
akan sangat buruj jika hanya kelas kita yang tidak ikut.. sebagai perwakilan
kelas maka kau harus bertanggung jawab akan hal ini”
Tsubaki
gelisah mendengar pendapat kyouta itu. Ia melihat teman-temannya lagi dan
melihat kyouta yang sedang memperhatikannya kebingungan itu. Tsubaki menunduk
untuk berbicara dengan kyouta lagi “baiklah.. “
“hmmm..
apa?” ucap kyouta yang menggoda tsubaki yang mau mengajaknya kencan itu.
“denganku…
mohon kencan denganku.” Kata tsubaki pada akhirya menyerah dngan kondisi terjepitnya.
Kyouta
mendengar ajakan kencan tsubaki langsung bangkit berdiri dan memberikan ide
tanpa memakai uang yang 10.000 yen itu yaitu dengan memakai perlengapan yang
mereka punya jadi tidak perlu membelinya.
Semua
langsung mendukung kyouta dan berjanji meminjamkan barang-barangnya untuk acara
sekolah itu.
“ada
apa dengan perkembangan ini.. mengapa semua orang mendukung dia? Lebih baik aku
biarkan saja” batin tsubaki
“karena
banyak kesempatan maka biar gadis-gadis memakai Yukata. “kata Kyouta memberi
ide tambahan
“yukata
kami tidak bisa memakainya sendiri”
“jangan
kuatir.. serahkan saja pada gadis Shouwa ini untuk menolong memakaikan pada
semuanya.” Seru kyouta merangkul Tsubaki
“mengapa
kau mengambil keputusan sendiri? Aku tak bisa memakai Yukata” tolak tsubaki
“meski
kau tak bisa, tapi ingatlah kau harus menolong sedikit..”
maksud kyouta ia sudah berhasil mengajak temannya ikut acara itu jadi selebihnya tugas tsubaki untuk menolong hal-hal lainnya.
maksud kyouta ia sudah berhasil mengajak temannya ikut acara itu jadi selebihnya tugas tsubaki untuk menolong hal-hal lainnya.
Pulang
sekolah kyouta menyusul langkah Tsubaki “arigatou gozaimashita.. bukankah itu
yang harus diucapkan?” sindirnya pada tsubaki. “bilang terima kasih Karena kita
bisa berkencan”
Tsubaki
langsung grogi “aku mengatakan itu karena saat itu aku tidak punya pilihan
lain.. deto dan sebagainya…”
“sebenarnya
kau menyukaiku kan?” serobot kyouta menghentikan perkataan tsubaki “kau pasti
merasa sangat senangkan, kau bisa jadi cewekku.”
“aku
tak berminat jadi cewekmu..” sanggah tsubaki
“apa
yang kau bilang? Sudahlah, lagian kita sudah berciuman” ucap Kyouta santai.
Tsubaki menghentikan langkah kakinya.
“itu
tidak bisa disebut ciuman!” seru tsubaki menyusul langkah kaki kyouta.
“disebut ciuman jika mereka saling menyukai. Orang seperti….. orang yang sudah kau putuskan menjadi pendamping seumur hidupmu. jadi….” Tsubaki menarik nafasnya
“disebut ciuman jika mereka saling menyukai. Orang seperti….. orang yang sudah kau putuskan menjadi pendamping seumur hidupmu. jadi….” Tsubaki menarik nafasnya
“jadi…?”Tanya Kyouta
“jadi
itu tidak bisa disebut dengan ciuman.” Tsubaki langsung berlari meninggalkan
Kyouta yang terbengong-bengong mendengar jawaban tsubaki itu.
“seumur
hidup bersama.. hah benarkah..?!” gumam kyouta menertawakan tsubaki.
Tsubaki
bersama teman-temannya sibuk membagi tugas untuk festival sekolah itu. Tsubaki
dirumah juga menggunakan sakura untuk berlatih memakai Yukata.
“aku tak tau sejak kapan aku bisa mengikuti langkahnya (terbiasa dengan Kyouta).. dan tiba-tiba festival musim semi sekolah sudah dimulai”
“selesaai..”
kata tsubaki
“wah..
bagus. Arigatou” kata gadis itu dan dia berjalan pergi untuk memberi kesempatan
yang lain dipakaikan Yukata oleh Tsubaki.
“Tunggu
aku akan mengatur rambutmu..”kata Tsubaki melihat rambut temannya yang masih
terurai
“rambut..
ini sudah cukup” jawab gadis itu.
“jangan
kuatir, ini sangat cepat kok.. duduklah” lanjut Tsubaki menyuruh gadis itu
duduk.
Melihat
hasil rambut Miho, gadis yang disanggul tsubaki, gadis-gadis lain langsung
mengaguminya dan meminta di tata pula oleh tsubaki.
Tsubaki
sudah mulai akrab dengan teman-teman kelasnya itu. Tsubaki mengambil foto
teman-teman juga. Dari jauh kyouta memperhatikan Tsubaki yang sudah bisa
berbaur dengan teman-temannya bahkan mereka bertukar email.
Klo
dimanga/komiknya, Tsubaki blom punya HP, jadi ia hanya pakai email untuk
komunikasi dengan teman-temannya.
Tsubaki
sedang menulis alamat emailnya saat kyouta menghampirinya.
“semua
berjalan baik karena aku kan..”bisik Kyouta menunduk pada tsubaki.
“pergi
kesana, aku sedang sibuk” usir Tsubaki tanpa melihat Kyouta.
“sudah
jelas tanpa aku semua tidak akan berjalan baik.. kau benar-benar keras kepala”
kata Kyouta masih meminta perhatian Tsubaki.
“kyouta,
gadis-gadis dari Tamafuke datang untuk bermain..”sahut Nishiki mendekati
kyouta. “apa kau mau bermain main dengan mereka (main mata)?”
“aku
tidak bisa.. masih banyak hal yang harus dilakukan” sahut kyouta melirik
tsubaki yang masih menulis dikertas dan tidak memperhatikannya sama sekali.
Kyouta mengambil buku tipis diatas meja dan menepuk nepukannya pelan dikepala Tsubaki sampai tsubaki melihat padanya.. hehhehe.. cari perhatian bgt siy kyouta ya.. tapi romantis dehh..
Kyouta mengambil buku tipis diatas meja dan menepuk nepukannya pelan dikepala Tsubaki sampai tsubaki melihat padanya.. hehhehe.. cari perhatian bgt siy kyouta ya.. tapi romantis dehh..
Nishiki
hanya terbengong melihat ulah sahabatnya itu .
“kau
tak perlu ijin untuk main mata “ kata tsubaki bangkit berdiri dan memberi alamt
emailnya pada miho, temannya.
“oneechan..”
panggil sakura yang mengagetkan Tsubaki. Ia segera berbalik dan melihat Sakura
disana.
Sakura
datang dengan memakai baju lebah yang terlihat “kawai banget”
“sakura
apa yang kamu pakai itu?” seru Tsubaki. Kyouta dan Nishi menatap Sakura
terkagum. “ini dari pojok cosplay dilantai bawah. Baguskan?” kata sakura
“sangat
cocok untukmu..” tiba-tiba Nishiki mendekati sakura “kau apanya hibino?”
“aku
adiknya, namaku sakura”
“sakura
chan?”
“iya”
“hibino
semua sedang menunggumu” panggil teman tsubaki
“tunggu
ya” pamit hibino pada sakura yang dijawab dengan anggukan sakura.
“one-chanmu
sedang agak sibuk, bagaimana klo aku ajak kamu tour disekolahan ini?” Tanya
nishiki.
Sakura tak mendengarkan perkataan nishiki karena pandangan matanya terpaku pada sosok kyouta. Ia berjalan meningalkan nishiki dan melangkah mendekati Kyouta.
Sakura tak mendengarkan perkataan nishiki karena pandangan matanya terpaku pada sosok kyouta. Ia berjalan meningalkan nishiki dan melangkah mendekati Kyouta.
“siapa
namamu?” Tanya Sakura menatap Kyouta.
“aku Nishiki” jawab nishiki padahal sakura bertanya pada kyouta.
Nishiki berdiri ditengah-tengah Kyouta dan sakura “hasegawa nishiki” ulangnya pada sakura yang masih tersenyum pada kyouta.
“aku Nishiki” jawab nishiki padahal sakura bertanya pada kyouta.
Nishiki berdiri ditengah-tengah Kyouta dan sakura “hasegawa nishiki” ulangnya pada sakura yang masih tersenyum pada kyouta.
“aku
punya pekerjaan lain..” pamit kyouta
Sakura
langsung berlari mendekati kyouta dan menyentuh tangan kyouta. “tunggu.. disini
sangat membosankan. Ayo pergi bersama” ajak Sakura
“hah?”
seru kyouta kaget dan ditarik begitu saja oleh Sakura.
Dari jauh Tsubaki menata tidak suka.
Dari jauh Tsubaki menata tidak suka.
Saat
acara Best Couple pasangan terbaik disekolah diadakan Tsubaki memilih merapikan
barang-barangnya di kelas. Sesekali ia melirik ke acara itu dari jendela
kelasnya. Ia hanya sendirian disana.
Tanpa
ia tau Kyouta ada disana memperhatikannya.
“yukata tidak cocok untukmu” ejek Kyouta mengejutkan Tsubaki. Kyouta mengambil topeng dimeja “dengan ini kau akan terlihat seperti hantu dibawah pohon willow” kyouta mencoba memasangkannya di wajah Tsubaki tapi ditolak gadis itu.
“yukata tidak cocok untukmu” ejek Kyouta mengejutkan Tsubaki. Kyouta mengambil topeng dimeja “dengan ini kau akan terlihat seperti hantu dibawah pohon willow” kyouta mencoba memasangkannya di wajah Tsubaki tapi ditolak gadis itu.
“ya
karena aku terlihat tidak cantik dan muram kan” tsubaki berjalan menjauhi
Kyouta melanjutkan beres-beres ruangan.
“kau
baru sadar sekarang ya” ejek kyouta. “mengapa kau ambil foto orang-orang tapi
tidak denganmu sendiri?”
“tidak
ap-apa… aku tidak ingin mencolok.. aku lebih suka membuat orang lain terlihat
cantik. Orangtuaku menjalankan studio foto dan memberikan orang lain memory
yang indah dan mendengarkan orang lain mengucapkan “arigatou..” itu sudah
sempurna” ucap Tsubaki tersenyum menceritakan kehidupan keluarganya.
“begitukah..
jika foto diambil oleh seorang “yurei’ maka akan ada foto supranatural.”
Tsubaki
memperhatikan rambut kyouta “ rambutmu benar-benar seperti rambut tentara yang
kalah perang dan melarikan diri. Bukankah sudah saatnya untuk dipotong?” ucap
tsubaki bener-bener tidak suka dengan rambut kyouta.
“jangan
pedulikan aku ataupun rambut panjangku.. “
“kau
tak akan mengerti perasaan ini….aku penasaran…” gumam tsubaki perlahan-lahan
mendekati kyouta, terus melihat ke gaya rambut kyouta “iya, ada model potongan
rambut yang akan cocok untukmu” seru Tsubaki.
Ia mengambil kursi dan menghadapkannya kea rah kyouta “duduklah disini.. aku akan membuatmu lebih kakkoi (tampan)”
Ia mengambil kursi dan menghadapkannya kea rah kyouta “duduklah disini.. aku akan membuatmu lebih kakkoi (tampan)”
“tidak
kau sendiri kan berpenampilan kuno”
“ayolah
cepat dan duduk” kata tsubaki menarik kyouta agar duduk dikursi yang sudah
disiapkannya.
“mengapa
aku harus membiarkanmu ikut campur masalah rambutku?”
“semua
orang pasti akan ikut senang”
“ha?”
“percaya
saja padaku” kata tsubaki dan meninggalkan kyouta untuk mengambil gunting.
Kyouta hanya menarik nafas dan menyerah pada tsubaki.
Tsubaki
mulai memotong rambut kyouta sambil bercerita.
“terima kasih banyak.. berkat Tsubaki-kun aku punya teman. Aku sudah bergaya seperti ini sejak SMP, jadi aku sudah biasa dipanggil orang kuno. Aku berharap aku dapat memiliki teman saat aku masuk SMA. Type teman yang bisa kau ajak bicara dan bertengkar.." tsubaki memperhatikan hasil potongan rambutnya.
" yosh.. akhirnya selesai sudah..” ucap Tsubaki.
Tsubaki
berdiri didepan kyouta dan menyentuh kepala kyouta dengan mata berbinar-binar
senang.
“ini cocok denganmu.. ini benar-benar tidak buruk kok.. sangat tampan..” tanpa tsubaki sadari ia sudah memuji wajah kyouta.
“ini cocok denganmu.. ini benar-benar tidak buruk kok.. sangat tampan..” tanpa tsubaki sadari ia sudah memuji wajah kyouta.
Kyouta
terus menatap wajah tsubaki yang masih menyentuk kepalanya dan tersenyum begitu
dekat dengannya.
Kyouta bangkit berdiri dan menyentuh lengan Tsubaki tanpa melepas pandangan matanya ke wajah tsubaki.
Kyouta bergerak untuk mencium tsubaki. Saat hamper berciuman tsubaki mendorong kyouta yang tidak mau melepas pegangan tangannya di lengan Tsubaki
“tunggu dulu.. apa kau serius?” Tanya Tsubaki soal hubungan keduanya. “mengapa aku bertanya seperti itu?” batin tsubaki
Kyouta bangkit berdiri dan menyentuh lengan Tsubaki tanpa melepas pandangan matanya ke wajah tsubaki.
Kyouta bergerak untuk mencium tsubaki. Saat hamper berciuman tsubaki mendorong kyouta yang tidak mau melepas pegangan tangannya di lengan Tsubaki
“tunggu dulu.. apa kau serius?” Tanya Tsubaki soal hubungan keduanya. “mengapa aku bertanya seperti itu?” batin tsubaki
Kyouta
langsung melepas pegangan tangannya mendengar tsubaki bertanya komitmennya. Ia
berjalan menjauhi tsubaki “tentu saja aku serius.. serius mempermainkanmu
bodoh.. siapa kau sampai menjadi serius begitu..” kyouta membereskan
barang-barang yang ada.
“aku
juga berpikir begitu.. aku mengerti” sahut tsubaki
“aku
capek.. seperti mau mati saja melihatmu kerepotan sepanjang hari. Aku bahkan
tidak bisa main mata dengan gadis-gadis.. benar-benar buruk sekali” keluh
kyouta
“begitu
ya.. maaf klo begitu..” sahut Tsubaki tersinggung. Kyouta melihat tsubaki yang
kesal padanya.
“oh ya kita msh punya kesepakatan untuk “deto” “
“oh ya kita msh punya kesepakatan untuk “deto” “
“kita
benar-benar akan kencan “deto”?”
“iya..
temui aku di perempatan didepan stasiun, besok jam 2 siang. Ingat itu..” kata
kyouta meninggalkan tsubaki. Setelah beberapa langkah kyouta berhenti dan berbalik.
“juga
jangan berpikir kencan kita nanti hanya berjalan berpegangan tangan saja..”
lalu kyouta melanjutkan langkahnya.
“apa
maksdunya dia itu?” tsubaki tak mengerti otak mesum kyouta.. hehhe..
Dimanga
terlihat jelas dari awal manga/komiknya klo kyouta itu playboy dan sudah melakukan "hubungan" dengan beberapa gadis.
Esok
harinya, tsubaki masuk ke dalam kamar sakura yang sedang berdandan “sakura..”
“iya”
jawab sakura menoleh pada tsubaki yang berdiri didepan pintu.
“aku
mau bertanya sesuatu”
Sakura
menatap tsubaki yang malu meneruskan kata-katanya “apa kau punya baju yang
cocok untukku pergi?”
“apa
one-chan?” seru sakura terkejut, tak percaya kakaknya akan pergi kencan.
“apakah itu “deto”?” Tanya sakura penasaran.
“bukan..
bukan seperti itu..” sahut tsubaki malu-malu dan duduk dikursi sakura
“siapa
yang akan bersamamu?” Tanya sakura “dia bukan tsubaki kyouta kan? Ah tidak
mungkin dia”
hmmm.. jangan salah sakura..
hmmm.. jangan salah sakura..
“iya
tidak mungkin dia” jawab tsubaki tertawa mengelak
“one-chan
dengan orang seperti itu sungguh tidak mungkin. Dia sangat tampan ”lanjut
sakura berjalan mendekati koleksi baju-bajunya. “sejujurnya dibanding Nishi aku
lebih menyukai kyouta. Haruskah aku bergerak lebih dulu dan menanyakan emailnya
lewat Nishi-san?”
“jangannn..!
orang itu…”
“mengapa?”
Tanya sakura terkejut mendengar larangan tsubaki
“dia
hanya suka bermain-main..”
“aku
mau jika dipermainkan oleh cowok setampan dia..” sahut sakura sambil memilih
baju untuk tsubaki “baju yang cocok untuk one-chan… yang terbaik…”
“lupakan
saja aku tidak jadi pinjam.. thanks..” ucap tsubaki tidak jadi meminjam baju sakura.
Tsubaki
datang lebih dulu dari kyouta. Ia menunggu didepan perempatan stasiun. Ia
memakai rok panjang, kaos lengan panjang dan masih dengan rambut dikepang dua.
Terlihat jangan kuno sekali penampilannya.
“Tsubaki”
panggil kyouta tersenyum..
Uhhh
kyouta bener-bener kakkoiiiiiii.. ganteng.. kerennn..
Kyouta
melihat penampilan tsubaki dn tertawa ngakak.. “huaaa.. kau benar-benar suram
sekali.. sudah jelas klo ini adalah “deto” tapi masih saja kau memakai
penampilan seperti itu..” tawa kyouta
Tsubaki
tersenyum malu “apakah penampilan seperti ini sangat aneh?”
“ahh..
saat kau telanjangpun kau masih akan terlihat kuno seperti ini..” goda kyouta
tertawa.
“eihhh?”
Kyouta
memeluk bahu tsubaki dan memperlihatkan iklan film didepan mereka “film ini
seharusnya adalah film yang benar-benar kisah cinta romantis. Dan juga
sepertinya juga sedikit “ero”’”
“ero?”
tsubaki terkejut
*Erotis..
porno
“iy
benar.. bukankah kau ingin melihatnya?” goda kyouta dan menarik tangan tsubaki
untuk menontonnya.
“tunggu..
ayo kita ke kebun binatang saja” ajak tsubaki kuatir setelah kyouta bilang klo
film itu ada unsur “ero”nya.
“bagaimana
mungkin kita pergi ke kebun bintang” tarik kyouta.
Tsubaki
menari tangannya lagi “ayo ke kebun binatang saja..”
“tidak..
kita tidak bisa melakukan sesuatu yang “nakal” disana..”
“diamlah..
dan ikuti aku”
“tidak
film saja.. mereka masih tarik menarik tangan tsubaki dan akhirnya..
Kyouta
berdiri terdiam menghela nafasnya menatap tsubaki yang melihat aquarium raksasa
didepannya. Kyouta kalah (mengalahh) berperang dengan tsubaki untuk menentukan
lokasi kencan mereka
“
beruangnya kawaii.. sungguh menyenangkan..” ucap tsubaki
“sebenarnya
ada hal lain yang lebih menyenangkan..” gumam Kyouta lesu rencananya mesumnya
gagal.
“saat
aku masih SD aku melihat film “life of a polar bear” beruang jantan terus
menerus mencari betina yang belum pernah dijumpainya. Dia berjalan jauh sampai
berhari-hari didalam es, bukankah itu sangat romantic?”
“romantic
seperti itu hanya untuk reproduksi fisiknya saja “ sahut kyouta.
Kyouta
melihat penampilan Tsubaki lagi dari atas kepala sampi kakinya.
“tsubaki
apa yang kau pikirkan saat kau berpakaian seperti itu untuk kencan?”
“lepas
semuanya!” perintah kyouta
“heihhh?????”
Kyouta
mengajak tsubaki masuk ke dalam took pakaian. Kyouta memilihkan beberapa
pakaian untuk dicoba tsubaki… yah adegan ala pretty woman terjadilah.. hehhe..
tsubaki berganti-ganti pakaian dan dinilai kyouta.
Selesai
memilihkan pakaian tsubaki, kyouta mengajak Tsubaki pergi ke salon kenalannya.
Tsubaki langsung ditangani oleh Hananoi, pemilik salon itu.
“aku
serahkan dia padamu” kata Kyouta.
“aku
melakukan ini karena kau yang minta” jawab hananoi sambil melepas kepangan
tsubaki. “biasanya kau harus pesan 2 bulan sebelumnya” lanjut hananoi.
“aku
menyerahkan dia padamu karena kau adalah hananoi-san (ahlinya penata rambut
mksd kyouta). Apapun pendapatmu cara berpakaiannya yang kuno sungguh lucu”
“jangan
sebut aku kuno” sahut tsubaki tak suka
“jangan
kuatir..” sahut hananoi menentramkan hati Tsubaki. “rambutnya bagus (sehat) aku
yakin dapat membuatnya lebih indah. Santai saja”
“iya..”
jawab tsubaki tersenyum senang.
Kyouta
menunggu hananoi yang sedang make over tsubaki dengan membaca majalah.
Saat ia mendengar langkah kaki turun tangga, kyouta langsung berbalik untuk melihat.
Saat ia mendengar langkah kaki turun tangga, kyouta langsung berbalik untuk melihat.
Kyouta
bengong., terpaku melihat tsubaki yang sudah transform menjadi seorang gadis
yang sangat cantik.
“bagaimana
kyouta..?” Tanya hananoi.. kyouta masih terpaku melihat wajah tsubaki.
“mengapa
kau tak berkata apa-apa?” Tanya tsubaki.
Begitu
mendengar suara tsubaki, kyouta baru tersadar klo yang ada didepannya
benar-benar tsubaki, gadis kunonya itu.
Kyouta
menarik tangan tsubaki “ayo lihatlah ini..” ia mengajak tsubaki melihat kedalam
cermin seukuran badan. “lihat dirimu” kata kyouta didepan cermin.
Tsubaki
juga terkejut melihat pantulan bayangnnya dicermin. Dia terlihat sangat cantik
berbeda.
“ini
sangat cocok untukmu tsubaki” ucap kyouta tersenyum membuat tsubaki jadi tambah
bahagia.
Kyouta
mengajak tsubaki pergi melanjutkan kencan mereka.
Mereka
berjalan menyusuri jalan. Tsubaki kali berjalan memakai high heel yang
dibelikan kyouta. Ia tak terbiasa memakai high heel jadi ia sering terpeleset
hampir jatuh.
“pegangan
saja..” ucap kyouta. Tsubaki menatap kyouta
“ayo..” kata kyouta mengulurkan tangannya. Tsubaki lalu menerima uluran tangan kyouta.
Begitu tangan tsubaki menyentuh tangan kyouta, suasana dirasa berbeda oleh tsubaki.. semua berkilau-kilau disekelilingnya.
“ayo..” kata kyouta mengulurkan tangannya. Tsubaki lalu menerima uluran tangan kyouta.
Begitu tangan tsubaki menyentuh tangan kyouta, suasana dirasa berbeda oleh tsubaki.. semua berkilau-kilau disekelilingnya.
“sampai sekarang aku
berpakaian biasa agar tidak menarik pehatian orang. Aku juga berpikir
berpakaian seperti itu juga bagus. Tapi hari ini..untuk pertama kalinya didalam
hidupku aku dipuji “kawaii”. Aku merasa seluruh dunia menjadi berkilauan
cahaya.”
Tsubaki tersenyum
senang melirik kyouta disampingnya saat berjalan bergandengan tangan bersama
kyouta…
BERSAMBUNG - PART 2
wahh~~ kk comeback lagi. haha~~ udah lama ga baca sinopsis buatan kk :)
BalasHapusiya Ge.. baru bisa ngeblog sekarang... hehhehe...
BalasHapusjudul lain dari movie ini love for beginners ya? aku pernah nonton manganya.. kalog gak salah sampe ova 2 ya? pengen beli manganya tapi ga ada.. haha~ hanya bisa baca secara online.
BalasHapusakhirx nulis lagi...^ ^
BalasHapusakhirx nulis lagi...^ ^
BalasHapusKa izin link boleh ?
BalasHapusakhirnya... ada yg bkin sinopsisnya... thanks
BalasHapusGe : iya bener judul movienya love for beginners. anime aku mlh ga nonton.. hanya baca manganya yg slalu kutunggu updatenya.. hehhe
BalasHapusZahara : oke.. silahkan
KK, part 2nya???
BalasHapusada kok, sudah dibuat sampai tamat.. cb cek di list sebelah kanan judul kyou koi wa hajimemasu atau cek di list Juli 2013 ya
Hapus