Episode
6 : Saingan muncul! Cinta yang penuh
masalah.
Setelah
ciuman pertamanya itu dengan naoki, kotoko terus menatap bibirnya dikaca bahkan
saat ia sikat gigi dikamar mandi.
“Irie
ku dan aku benar berciuman kan?” batin kotoko mengingat ciuman naoki itu.
Kotoko lalu menyentuh sikat gigi naoki yang ada di atas meja wastafel.
Tiba-tiba ia mendengar gagang pintu dibuka seseorang, kotoko lantas menaruh lai
sikat gigi naoki ditempatnya dan ia juga langsung berkumur. Naoki masuk ke
dalam ruangan wastafel itu dan kotoko langsung cepat-cepat mau keluar.
“gomen..”
ucap naoki tanpa menoleh ke kotoko “aku malu atas kejadian saat itu. Aku tak
bisa jujur.”
Keduanya
terdiam, kotoko menoleh kea rah naoki begitu juga naoki yang menoleh pada
kotoko dan langsung mendekati kotoko.
Jarak
mereka begitu dekat serasa ia mau mencium kotoko, jadi kotoko langsung menutup
matanya.
Kotoko
terus menanti ciuman naoki yang kedua tapi ternyata justru ia tersadar dari
mimpinya dan yang akan diciumnya tadi hanyalah boneka tedy bearnya.
“mimpi..”
gumam kotoko
“aku
sudah terbangun dari mimpi ini sejak hari itu… tapi bahkan tidak ada ciuman
kedua … hubungan antara aku dan irie-kunn tidak ada kemajuan. Dan liburan musim
semi singkat ini sudah berakhir.”
Naoki
dan kotoko berjalan bersama menyusuri jalanan yang hari itu penuh dengan
mekarnya bunga sakura.
“mulai
hari ini, irie-kun dan aku jadi mahasiswa. “
Kotoko
terus berjalan mengikuti naoki sampai ia tidak sadar, ia sudah sampai di
universitas tonan dan mengikuti naoki sampai digedung jurusan teknik.
“hey..”panggil
naoki berhenti berjalan dan tanpa
menoleh melanjutkan kata-katanya lagi “sampai kapan kau akan mengikuti? Kau di
jurusan teknik sains?”
Kotoko
tersadar dan melihat sekitarnya “benar. Aku ke jurusan satra.”
Naoki
berjalan pergi meninggalkan kotoko. Sementara kotoko langsung melambaikan
tangannya pada naoki meski cowok itu tak menoleh padanya “ja ne..”
Selesai
upacara penerimaan mahasiswa di jurusan sastra, kotoko mengajak satomi dan
jinko ke gedung teknik sains.
Mereka duduk di taman dekat pintu keluar masuk
jurusan teknik sains. Kotoko terus memperhataikan pintu masuk gedung sains
berharap ada naoki yang keluar gedung.
“jadi
kau datang ke jurusan teknik sains untuk memata-atai irie?”Tanya jinko melihat
ulah temannya yang mengintip dari kursinya ke arah pintu keluar masuk jurusan
sains
“kau
bahkan tidak punya kemajuan sejak SMA kotoko. Kualitas kotoko benar-benar tidak
berubah” sahut satomi
“tapi
kulihat Cuma cowok-cowok saja yang ada dijurusan teknik sains” ucap jinko
memperhatikan orang yang lalu lalang di depan jurusan teknik sains itu.
“spertinya
kau tidak usah khawatir soal gadis-gadis di sekitar irie, kau aman kotoko”
sambung satomi.
Kotoko
tersenyum tentram mendengarnya. Mereka bertiga menoleh pada pintu masuk jurusan
teknik sains lagi dan melihat disana ada seorang wanita yang berjalan keluar
dari gedung.
“kotoko
lihat gadis itu” seru satomi. Mereka melihat seorang gadis yang cantik, anggun
dan bersinar-sinar.
“si..siapa
gadis cantik iitu..?” gumam kotoko yang langsung gugup.
“heihhh..
dia berkilau, dikampus ini yang penuh dengan cowok.” Seru jinko kagum.
Mereka
terus memperhatikan gadis itu sampai mereka melihat sosok naoki keluar dari gedung
dan melewati gadis itu.
Melihat
naoki melewati, gadis itu lalu bergegas menyusul langkah naoki .
“irie
kun..” panggilnya dan mereka terlihat berjalan bersama “apa kau sudah memilih
mata kuliahmu?”
“belom”
Kotoko
cs yang melihatnya jadi langsung tidak suka. Saat naoki mau melewati kursi
dimana mereka duduk. Jinko langsung mendorong kotoko sampai kotoko terdorong
sampai didepan naoki
“heihh
jinko, satomi!” seru kotoko kaget tanpa menyadari ia sudah ada didepan
naoki.
Begitu ia menoleh ia melihat naoki dan gadis
itu sudah ada didepannya. Ia langsung berdiri tegak dan tersenyum sambil
membetulkan rambutnya.
“kau
mau apa?”Tanya naoki
“aku
ingin tau meja seperti apa yang dipakai di jurusan teknik sains. “jawab kotoko.
“dia
benar-benar payah” gumam jinko dan satomi kesal.
“dia
pacaramu?” Tanya gadis cantik itu pada naoki.
“tidak
mungkin”jawab naoki dan pergi melewati kotoko.
Gadis itu lalu menyusul naoki
tapi begitu sampai didepan kotoko , ia menilai kotoko dari atas sampai bawah
kaki kotoko. Ia lalu tersenyum seperti
mengejek pada kotoko membuat kotoko
merasa diremehkan.
“’tidak
mungkin…?’ meski kita sudah berciuman
tapi masih ‘tidak mungkin’?” batin kotoko mengulang-ulang kata-kata naoki tadi
“bagaimana dengan kehidupan kampusku..
“Kau
berciuman?!” teriak satomi dan jinko saat kotoko membuka rahasia first kissnya
pada teman-temannya.
“jangan
teriak-teriak” seru kotoko
“mana
mungkin aku tidak teriak mendengar ini?” sahut jinko “irie ku menciummu?” ucap
jinkomasih tak percaya.
“tapi
dari yang kulihat, sepertinya dia tidak seperti itu.” Kata satomi
“aku
tau..” jawab kotoko malu-malu, ia teringat ciuman naoki lagi dan kata-kata
naoki barusan yang menyakiti hatinya “aku sama sekali tidak mengerti apa yang
dipikirkan irie-kun.
“berhenti jadi pengecut. Kau berikan ciuman pertama
berhargamu pada irie.” Kata satomi
“benar.
Kau harus tegar kita mahasiswa.” Sahut jinko memberi semangat
“ditambah lagi ini musim semi. Musim kita
bertemu orang baru” ucap satomi berapi-api. Mereka menatap cowok-cowok yang ada
disekeliling mereka.
“kalau
kau Cuma duduk diam saja, gadis-gadis cantik akan merebut irie.”lanjut satomi.
Mendengarnya kotoko jadi kuatir itu akan terjadi.
Malam
harinya, ayah kotoko mengundang seluruh anggota keluarga irie untuk makan malam
bersama direstaurannya, merayakaan hari pertama kuliah kotoko dan naoki.
Kotoko
duduk persis didepan naoki sehingga ia sering menatap wajah naoki terus . seorang
pelayan cowok datang dan meletakkan minuman didepan kotoko. “selamat datang..” sapanya .
Kotoko merasa mengenali suara itu dan ia langsung menoleh pada
laki-laki itu.
“kin-chan!”
seru kotoko terkejut dan semua keluarga irie langsung melihat kin-chan.
“oh kau
terlihat berbeda sekali. Aku jadi tak mengenalmu” seru ibu irie terkagum. “kau
terlihat tampan” puji ibu irie. Naoki langsung melirik ibunya dengan tidak suka
dan juga melirik kotoko yang sepertinya juga terkagum pada kin-chan.
“terima
kasih nyonya.” Jawab kin-chan
“tapi
kenapa kau bekerja di Aihara?” Tanya kotoko
“aku
mulai magang disini untuk jadi koki professional.
“begitu
ya. Kau benar-benar hebat dalam memasak” puji kotoko menatap kin-chan dengan
tersenyum senang.
Naoki menatap kotoko yang sedang memuji kin-chan didepannya.
“dibanding
dengan koki professional, makanan buatanku belum sempurna. Tapi aku akan
berusaha keras dan jadi koki yang lebih baik dri ayahmu dan aku akan jadi koki
terbaik di jepang.” Sahut kin-chan menoleh pada naoki “aku tidak akan kalah
darimu.”
Naoki tetap datar, tidak menanggapinya. “aku akan jadi koki professional
dan menghasilkan banyak uang dan aku akan datang menjemputmu.
kin-chan menoleh
pada naoki lagi “bersiaplah!”
Seseorang
memanggil kin-chan agar tidak berlama-lama di sana. Kin-chanpun pamit pergi.
Kotoko menatap kin-chan terus yang pergi ke belakang. Naoki melihat kotoko dengan pandangan
dinginnya.. jealous yahhh…
Didapur
belakang kin-chan sedang dilatih membuat masakan oleh koki aihara.
Kotoko melihat kin-chan sedang membersihkan
meja, lalu menyusul pergi ke sana. “kin-chan, kau temukan yang ingin kau
lakukan. Aku terkesan. Semoga beruntung. “
“ya,
kau juga berjuanglah di universitas!” sahut kin-chan sambil membelai kepala
kotoko.
Malam
hari saat kotoko turun ditangga, ia berpapasan naoki yang barusan keluar dari kamar
mandi.’”kau bisa mandi sekarang” kata
naoki pada kotoko sambil masih terus berjalan.
“hmmm
irie-kun…”panggil kotoko menghentikan langkah kaki naoki.
“ada
apa?” Tanya naoki menoleh pada kotoko. Gadis itu langsung grogi ditatap Naoki
seperti itu dengan rambut naoki yang masih terlihat basah… seksihhh..
“mmm..
siapa gadis dari jurusan teknik itu..?” Tanya kotoko ragu-ragu
“ohhh..
Yuko Matsumoto?”
“hahhhh..
kau sudah tau nama lengkapnya?”
“aku
tidak akan lupa jika aku mendengarnya sekali saja.”
“mungkinkah
Matsumoto –san menyukaimu?” Tanya kotoko malu-malu bertanya. Naoki langsung
melirik kotoko menyelidiki arah pembicaraan kotoko.
“hahh..
apa kau cemburu?” goda naoki
“ahhh..
tidak.. tidak”elak kotoko mengibas-kibaskan tangannya.
Naoki
tersenyum “kalau dipikir-pikir, dia sangatt cantik. Penampilannya bagus.. dan
dia cerdas” puji naoki pada Yuko didepan kotoko. “dia bilang dia pernah
diposisi kelima dari ujian nasional’
“mengapa
orang seperti dia ikut kuliah disini?” Tanya kotoko heran dengan keputusan yuko
yang punya kemampuan bagus seperti itu.
“tidak
tau, mungkin dia punya tujuan lain.” Kotoko terdiam mendengarnya. Naoki menoleh
pada kotoko lagi “apa-apaan ini? Kukira kau mau melupakanku.”
Kotoko semakin
salah tingkah didepan naoki “ oh benar juga.. kitakan sudah berciuman” bisik
naoki sambil mendekat pada kotoko yang terkejut. “sekarang kau tidak bisa
melupakanku kan?” lanjut naoki menatap kotoko yang terus menatap wajah naokki
yang mendekat padanya itu.
Kotoko langsung memejamkan matanya menanti sebuah
ciuman “mungkinkahhhh… ciuman kedua…?” batin kotoko.
Naoki
yang melihat kotoko memejamkan matanya saat ia mendekat jadi tertawa
melihatnya. Ia lalu pergi meninggalkan kotoko disana.
Kotoko mendengar langkah
naoki dan membuka matanya. Ia mellihat naoki sudah melangkah ke kamarnya “aku
telah dipermainkan.. irie-kun tidak peduli kita telah berciuman..tidak adil…”
Keesokkan
harinya disekolah.. kotoko dan sahabatnya pergi ke kantin sambil
bercakap-cakap.
“oh
namanya yuko matsumoto ya. Dia cantik dan cerdas. Dia seperti irie versi
wanita. “ucap jinko
“yah
kurasa aku bisa bilang, irie dan dia adalah pasangan serasi” sambung satomi
“kau
tek perlu bilang seperti itu”gerutu kotoko
“tapi
kita harus realistis. Tentu saja dia suka dengan irie. Kau sedang dalam
masalah” lanjut satomi
Kotoko
langsung terlihat sedih.. “ayo makan” ajak jinko
Kotoko
melihat menu makanan yang tersedia, matanya memang menatap menu makanan tapi
sebenarnya dia sedang melamun. Dia tidak pesan-pesan padahal satomi dan jinko
sudah memesan makanannya.
“kotoko
kau tidak pesan makanan?” Tanya satomi heran
“ahh
aku melamun, gomen”
“kita
cari tempat duduk dulu ya?” ucap jinko
“baiklah”
kata kotoko. “yah.. makanan A : hamburger steak, makanan B : udang goreng. “
kotoko berbicara sendiri, bingung memilih makanan yang akan dipilihnya
“kau
musti bicara sekeras itu ya?” ucap naoki yang tiba-tiba sudah ada didekatnya.
“boleh
pesan makanan A?”pesan naoki pada pelayan kantin.
“aku
mau…” seru kotoko menyusul disebelah naoki yang sedang pesan makanan.
“disini
tidak ada makanan F” ejek naoki makanan F (klas nya kotoko klass F)
“aku
juga pesan makanan A” seru kotoko agak kesal mendengar sindiran naoki itu.
Pelayan
segera memberikan pesanan makanan keduanya. Betapa terkejutnya naoki dan kotoko
saat melihat isi pesanannya berbeda padahal sama-sama pesan menu makanan A.
Nasi dan isi makanan kotoko lebih banyak dari porsi yang diberikan untuk naoki.
“kenapa
beda?” Tanya naoki pada petugas kantin
“permisi
ada yang bisa dibantu?” Tanya pelayan itu. Naoki dan kotoko langsung melihat
pada petugas didepan mereka itu.
“kau
complain soal porsiku. Lancang sekali” seru petugas kantin sambil menengadahkah
wajahnya yang agak terhalang topinya itu.
“kin-chan”teriak
kotoko begitu melihat petugas kantin itu adalah kin-chan. Cowok itu langsung
tertawa melihat keterkejutan kotoko. “kau bilang kau temukan yang ingin kau
lakukan. Kau tidak bekerja di restaurant ayahku?”
“aku
bekerja di restorannya malam hari. Disiang hari aku kerja di kantin ini. Aku
mau belajar bagaimana memasak makanan yang murah sampai ke restoran kelas atas.
Luar biasa kan?” kata kin-chan menjelaskan. “dan juga aku harus menjaga kotoko
dari pria brengsek itu.”lanjut kin-chan menatap naoki penuh tantangan “kau mau
bicara apa, jenius? Kau terkejut sampai kau tidak bisa berkata-kata?”
“ah
aku sangat terkesan. Orang itu bisa mengubah hidupnya hanya karena seorang
gadis. Yeaa… Aku tak bisa melakukan itu” jawab naoki
“apa
katamu?”
“kutinggalkan
kalian berdua. Selamat menikmati?” kata naoki membawa makanannya dan pergi
“hahha,,
aku yakin kau akan ketakutan dengan kekuatan cintaku.” Seru kin-chan. Kotoko
hanya diam dan mengambil makanan dan segera pergi tanpa pamit pada kinc-han.
“benarkan kotoko?” Tanya kin-chan tapi saat menoleh ia melihat kotoko sudah
berjalan pergi meninggalkannya.
“tapi
klo dipikirkan, kin-chan benar juga. Pria mulai tertarik pada wanita yang
mendekatinya” ucap jinko pada kotoko.
Saat ia melirik kotoko ternyata kotoko sedang melamun memperhatikan naoki yang
sedang makan dimeja sebrang mereka. Dari
arah lain kin-chan sedang memperhatikannya dan melambai-lambaikan topinya
padanya.
“kotoko
kau harus belajar dari Kin-chan.”ucap jinko
“yeah,
meski kalian berdua dikampus yang sama, dia dijurusan teknik dan kau dijurusan
sastra. Kau ditempat yang berbeda. itu
tidak sama saat di SMA.”kata satomi
Jinko
“ yuko matsumoto dari fakultas yang sama punya keuntungan besar.”
Satomi
“terlebih lagi, dia cantik dan tubuhnya sempurna..”
Kotoko
tambah sedih mendengar temannya memuji yuko terus.
Seorang
laki-laki mendekati naoki dan mengajaknya untuk bergabung dengannya di klub
yang diketuainya. Ia mengajak naoki bertemu setelah pulang sekolah. Mendengar
itu kedua teman kotoko memberi semangat pada kotoko untuk mengambil kesempatan
itu agar bisa bersama dengan naoki.
“irie-kun,
kau mau ikut klub?klub apa yang kau ikuti” Tanya kotoko pada naoki saat pulang
kuliah.
“tak
akan kuberitahuku” sahut naoki
“mengapa?”
“karena
aku merasa kau juga akan ikut klub yang sama” sindir naoki berlalu pergi.
Satomi
dan jinko yang deket tempat mereka berbicara langsung mendekati kotoko “dia tau
apa yang kita pikirkan.. benar-benar jenius”
“aku
tak akan menyerang.. semangat” seru
kotoko dan meninggalkan kedua temannya.
Strategi
kotoko untuk mengetahui klub yang diikuti naoki adalah membuntutinya. Kotoko
sepulang sekolah terus membuntuti naoki secara diam-diam. Meski begitu naoki
ternyata tau ia diikuti naoki jadi ia masuk kedalam sebuah ruangan.
Kotoko
langsung ikut masuk ke ruangan itu “bolehkah aku ikut gabung?” serunya membuka
pintu kamar itu. Tapi betapa terkejutnya kotoko melihat ternyata itu klub
anime. Ia bertanya pada mereka dimana naoki. Ternyata naoki keluar dari pintu
lain.
Kotoko
segera keluar ruangan anime dan melihat Naoki ada dilantai atasnya sedang
menatapnya penuh ejekan.
Kotoko
mengejar naoki tapi ia kehilangan jejak. Kotoko terus mencari ke tiap lantai
sampai akhirnya ia bertemu Yuko yang sedang berdiri disebuah ruangan. Beberapa menit
kemudian Naoki datang menemui Yuko dan mereka berdua masuk ke ruangan itu.
Kotoko
senang akhirnya ia menemukan klub yang diikuti naoki. Ia segera menyusul masuk
ke dalam ruangan itu.
“permisi
aku juga mau bergabung dengan klub ini!’ teriak kotoko membuka pintu ruangan. Semua
terkejut dan menatapnya, termasuk naoki.
“siapa
kau? Siapa yang merujukmu kesini” Tanya seniornya.
“tak
ada tapi aku ingin bergabung di klub ini.” Seru Kotoko bersemangat “aku ingin
bergabung dengan klub tenis ini. Kukira jika aku masuk ke universitas Tonan,
aku sungguh ingin bergabung di klub tenis ini. Senang bertemu dengan kalian.”
“taka
pa-apa kapten. Siapapun yang bersemangat dipersilakan”kata senior yang dulu
pernah berbicara dengan naoki. Ia mendekati kotoko “ siapa namamu?” tanyanya
“aku
kotoko aihara.”
“oh
kotoko chan.. ayo..”ajaknya menarik kotoko ke tengah. “aku sudo. Aku bertanggung
jawab pada anggota baru. Kami baru saja mulai pesta penyambutan bagi anggota
baru kita…”
Acara
penyambutanpun dimulai, kotoko melirik pada naoki tapi ia melihat Yuko
meliriknya dengan kesal.
Ibu
Naoki memberikan baju tenis dan raket tenis yang dulu pernah dipakainya pada
kotoko. Saat naoki masuk ia langsung bertanya pada Naoki.
“naoki
menurutmu pakaian kotoko chan manis kan? Bagaimana menurutmu” Tanya ibu Irie. Noaki mendekati mereka dan melihat baju
kotoko.
“aku
rasa kurang bagus memulainya dengan pilihan pakaianmu.” Sahut naoki dan
langsung pergi.
Ibu
irie tetap senang karena keduanya ikut klub yang sama berarti mereka akan jatuh
cinta.
Kotoko
bilang klo naoki terkenal dan disukai gadis-gadis dikampusnya. Ibu irie
menyarankan agar kotoko sering-sering berkunjung ke fakultasnya naoki. Ibu irie bilang “kaulah gadis terbaik untuk
Naoki.”
Ayah
kotoko mendengarkan pembicaraan mereka tanpa sengaja dan memikirkan anaknya.
Diruang
ganti klubnya kotoko bercermin sambil senyum-senyum “saatnya menyambut cintamu
kotoko…” Yuko masuk dan heran melihat tingah kotoko itu.
Hari
ini adalah latihan hari pertama dan semua anggota baru akan dites ketrampilan
bermain tenisnya. Lawan yang akan
bermain dengan anggota baru adalah Sudo (teman naoki – orang yang sudah dikenal
kotoko)
“syukurlah
ternyata kudo” gumam kotoko yang berdiri disebelah naoki.
Naoki
yang mendengarnya langsung berkata “kau
tak tau apa-apa”
“apa
maksudmu?” Tanya kotoko. Ia melihat ke sudo yang sedang mengambil raket. Sudo begitu menyentuh raket langsung berubah
mengerikan membuat semua anggota baru takut. Apalagi sudo saat memukul bola
tenis dengan kecepatan tinggi.
“dia
disebut “sudo si setan” kata naoki .
Kotoko
menjadi ketakutan. Satu persatu anggota baru di panggil untuk melawannya tapi tak
ada yang Bisa
memukul bola dari sudo.
“jika
sudo-san sudah memegang raket, sikapnya akan berubah. Dia terkenal seperti itu saat ia masih sd. Klo
Biasa ia lembut”
Tapi
saat yuko menjadi lawannya, Yuko berhasil meladeni sudo karena Yuko memang
atlet tenis, ia sudah sering menang.
Habis
melawan Yuko , sudo langsung mengajak naoki bertanding. Naoki berhasil mengalahkan sudo, membuat sudo
kesal.
“aku
kasian pada lawan selanjutnya.” Gumam yang lainnya. Sudo matanya berkeliling
mencari lawan selanjutnya.
“Kotoko
Aihara, kau selanjutnya!” seru Sudo.
Kotoko langsung gentar.. “i.. ii… i..ya..”
jawab kotoko ketakutan.
Kotoko maju kelapangan dengan gemetar. Saat sudo mau
memukul bola, kotoko mengagkat tangannya “tunggu.. aku bom pernah main tenis”
seru kotoko ketakutan hampir menangis.
“diam!
Aku mulai..” seru sudo.
Ia
segera ambil posisi dan segera memukul bola.. melihat bola yang mengarah
kepadanya kotoko ketakutan dan melempar raketnya dan berlari ketakutan.
Sementar
itu dipinggir lapangan naoki malah tersenyum geli melihat tingkah kotoko itu.
Sudo
meminta kotoko bersiap-siap lagi dan saat ia memukul bolanya lagi, kotoko tak
memukul dengan raketnya dan alhasil bola sudo mengenai mukanya. Kotoko langsung
terkapar ditengah lapangan.
Kotoko pingsan
dan naoki masih aja tertawa-tawa geli dipinggir lapangan.
Sampai
dirumah ibu irie dengan penuh perhatian merawat luka kotoko.
Ayah
kasian melihat kotoko yang seperti itu.
Direstaurannya
ayah kotoko bertanya ada kin-chan keadaan kotoko dikampus. Apa kotoko dekat
dengan laki-laki.
Kin-chan berkata ayah tak perlu kuatir karena ia kan menjaga
kotoko. Ayah bertanya juga hubungan kotoko dengan naoki. Kin-chan bilang klo
hubungan mereka jadi jauh karena keduanya beda fakultas.
Siang
harinya kin-chan saat bertemu kotoko dikantin mengatakan klo ayah kotoko ingin
bertemu kotoko di restaurant aihara punya ayahnya untuk dinner nanti malam.
Saat
latihan tenis kotoko mencari naoki, tapi ia tak menemukan naoki dan yuko. Dari yuko
ia tau klo meski anggota baru mereka berdua punya hak khusus untuk tidak ikut
latihan karena keduanya sdh ahli.
Kotoko
pergi ke restaurant ayahnya dengan kesakitan pada tubuhnya. Ayah kuatir melihat
kondisi kotoko dan ia mengajak kotoko duduk dulu. Ayah melihat kotoko yang
makan dengan lahapnya kerana habis berolahraga.
“kau
bahkan tidak pandai olahraga bola. Aku tau kau tidak tertarik main tenis. Kau lakukan
itu untuk Naoki?” Tanya ayahnya.
“kenapa
ayah tiba-tiba bertanya?”
“dengar
kotoko, hampir setahun sejak kita pindah ke keluarga irie. Aku sudah memikirkan
hal ini. Seharusnya kita tidak boleh bergantung terus pada kemurahan hati
mereka. Aku tau iri-chan dan nyonya irie
memperlakukanmu dengan baik. Sejujurnya, aku berharap kau dan naoki akan
bersama kedepannya. “
“ayah..”
kotoko tak mengerti ayahnya yang tiba-tiba berbicara seperti itu.
“…
tapi aku melihat kalian sejauh ini.. naoki sepertinya tidak tertarik
padamu. Aku tak yakin rencana ini akan
berhasil. Kita kembali ke kehidupan kita
sendiri. Hanya kita berdua. Bagaimana kotoko?”
Tanya ayahnya.
Kotoko
terkejut mendengar keputusan ayahnya itu.
Kotoko
pulang dari restaurant ayahnya dengan lesu. Sepanjang jalan ia memikirkan saran
dan keputusan ayahnya.
“tentu
aku ingin menghargai perasaanmu juga. Tapi
aku temukan tempat yang bagus didekat sini. Aku ingin kau pertimbangkan
perasaanku juga. Aku.. aku tidak suka
kau terluka” perkataan ayahnya terus tengiang dipikiran kotoko.
“tapi
kalau aku pindah dari rumah irie
sekarang. Tak akan ada lagi yang menghubungkan irie dan aku. “
Kotoko
melihat bintang jatuh melintas dilangit dan ia terus menatapnya.
“kau
menatap apa?” Tanya naoki yang tiba-tiba ada dibelakangnya.
“irie
kun. Kau mau pulang sekarang? Kau darimana?”
“aku
tak perlu beritahu kemana aku pergi.” Sahut naoki dan melangkah diikuti kotoko.
“bagaimana denganmu? Ini sudah larut” Tanya balik naoki tanpa melihat kotoko
yang mengikuti langkahnya. (hmmm..
kuatirkah??)
“aku
ke restoran ayahku.”
“ke
ayahmu?”
“iya..”
“kau
kesana ingin melihat orang itu.” (hmmm.. jealous????)
“orang
itu?” kotoko tak mengerti maksud naoki adalah kkin-chan.
“ahh.
Lupakan saja” gumam naoki malam (mungkin malu ketauan klo ia jealous..)
“ayahku
bilang dia temukan tempat yang bagus untuk tempat tinggal.”
Naoki
terkejut dan menghentikan langkah kaki.
Naoki melihat kotoko dengan rasa ingin tau
“apa?”
“rumah
baru kami. Dia bilang dia belum menandatangani sewanya.” Naoki terdiam dan Nampak memikirkan sesuatu. “sudah
hampir setahun sejak kami mulai tinggal dengan keluargamu. Karena itu dia sudah
memikirkan soal ini. Karena itu..”
“jadi
kau mau pindah?”Tanya naoki datar tapi juga ingin tau.
“jika
seperti itu… kau akan merindukan kami?” Tanya kotoko berharap Naoki bilang iya
atau melarang mereka pindah.
Naoki
menatapnya lagi, kotoko menunggu jawaban naoki. Tapi naoki tak menjawabnya dan malah
mengalihkan pandangannya
“irie-kun?” kotoko masih menanti jawaban naoki.
“akhirnya
hidupku kembali seperti sebelumnya..” jawab naoki dan meneruskan langkahnya. Tapi saat berbalik
menurutku wajah naoki terlihat bersedih.
Kotoko
kecewa mendengar jawaban naoki. “aku tak mengerti perasaanmu, Irie kun. Aku harus
bagaimana?”
Catatan
: Sudah sangat terlambat menulisnya.. sekarang aja sudah episode 15.. wah harus
ngejar banyak banget.. ditambah sudah banyak juga yang buat synopsis itakiss. ..
agak malas… Tapiiii.. karena dorama favoritku maka aku putuskan tetap menulis
sinopnya saja .. ganbatte..! fightingggggg….!
ya admin lanjutan smpi akhir ,GANBATTE..
BalasHapusasyiik.. Ditunggu ya kak lanjutan.nya.. Semangat..
BalasHapus