Episode 8 : Kencan pertama yang mendadak
Akhirnya
naoki membawa kotoko pulang ke rumahnya naik taxi.
“maaf
irie-kun.” Ucap kotoko saat berjalan menuju pintu rumah keluarga irie.
“kalau
aku meninggalkanmu dengan kakimu sakit begitu, ibuku akan memarahiku lagi. Yang
jelas sampai kau bertemu ayahmu” kata naoki.
“tapi..
ayah kemana ya?”
Yuki
keluar rumah dan memberi tau kakaknya kamarnya akan dipakai kotoko lagi tapi begitu ia menyadari kotoko ada bersama kakaknya ia marah pada kotoko. Ibu irie keluar dan menyambut kotoko.
“selamat
datang Naoki dan kotoko-chan. Aku tau kalian akan pulang bersama”
Ibu
irie lalu menjelaskan klo ayah kotoko sedang mengurus soal rumah mereka.
Terjadi kesalahan soal sewanya. Ada orang lain sudah menanda tangani terlebih
dahulu rumah itu.
“Jadi
sekarang kami berdua kehilangan tempat tinggal lagi? Bagaimana ini?”
“jangan
khawatir kau bisa tinggal bersama kami lagi”jawab ibu irie senang
“tapi…
“ kotoko melirik naoki (takut diejek lagi kale ya). Noaki membuang muka.
“kau
dan pak Aihara bisa tinggal dirumah ini. Akhirnya kita bisa jadi keluarga.”
Sahut ibu irie gembira
“ha?”
kotoko tak mengerti
“ibu
masih bicara hal itu lagi?”sahut naoki kesal
“kau
bicara apa?” kata ibu irie tersenyum licik “aku tau kalian telah berciuman.”
Bisiknya mendekati kotoko dan naoki yang langsung berpandangan karena terkejut.
“itu
bukan aku.. bukan aku.. bukan aku..” teriak kotoko panik di lirik naoki. Takut
naoki mengiranya yang membocorkannya.
“itu
tidak mungkin kan kak?” Tanya yuki tak percaya perkataan ibunya.
Naoki
hanya diam tak mau menjawab atau tak bisa mengelaknya.
“kalau
melihat kalian aku tak pernah menduganya. Tak baik mengelabui orangtuamu tau”
ucap ibu irie bersemangat.
“darimana
anda tau ibu irie?” Tanya kotoko
“orang
yang mendapatkan informasi menaklukkan dunia!” sahut ibu irie tertawa tawa
bahagia. Ternyata soal rumah yang disewa bapak aihara dan tidak jadi itu adalah
ulahh ibu irie.
Kotoko
menempati kamarnya yang sama dipakainya dulu. Ibu irie masuk dan menemaninya.
Kotoko minta ibu irie tidak salah paham soal ciuman itu karena hubungannya
dengan naoki tidak sejauh perkiraan ibu irie.
“itu
Cuma kesalahan. Kita bahkan tidak pernah berpegangan tangan. Kita juga tidak
pernah berkencan.” Gumam kotoko melamun
“jangan
putus asa kotoko-chan. Meski kau belum melakukannya kau bisa lakukan itu nantinya. Jika ciuman
itu kesalahan kau bisa berkencan karena tidak sengaja juga.”
“itu
mustahil”ucap kotoko.
“kotoko
chan kencanlah dengan Naoki. Itu misimu” ucap ibu irie.”ganbatte ne!” lanjutnya
meninggalkan kotoko.
“kebetulan
aku disuruh kencan dengan irie-kun. Yah kalau punya kesempatan aku pasti mau
kencan dengannya. Tapi dia tak mau.. aku harus bagaimana?”
Saat
kotoko satomi dan jinko bicara soal pindahnya kotoko ke rumah keluarga naoki
lagi dan juga tentang ciuman keduanya, kin-chan ternyata mendengarnya dan
membuat kin-chan bersedih.
Saat
pulang kuliah kotoko melihat yuko sedang mengajak naoki untuk pergi nonton film
bersamanya karena ia punya 2 tiket. Tiba tiba orang lain mengendap-endap
disebelah kotoko memperhatikan naoki yang sedang bersama yuko.
“kau
sedang apa sudo senpai? Tanya kotoko terkejut melihat sudo ikut mengintip
keduanya.
“kau
juga sedang apa disini Aihara? Ohh kau mau lihat irie ya?” goda sudo.
“kalau
senpai? Senpai kesini melihat matsumoto-san?” balas kotoko membuat sudo grogi
“mungkinkah senpai.. su.. su ka matsumoto san?” goda kotoko tertawa-tawa. Takut
kata-kata kotoko terdengar yang lain sudo segera menutup mulut kotoko tapi
Karena kaki kotoko keseleo mereka akhirnya jatuh berhimpitan pas saat naoki dan
yuko sedang lewat didekat mereka.
“ahh
tidak… ditempat begini disiang hari?” ejek yuko sok terkejut.
“umm.
Tidak.. tidak” keduanya berdiri dengan panic takut yuko dan naoki salah
mengerti.
“bukan
begitu” kata kotoko mencoba menjelaskan.
“jadi
gossip itu benar..”
“hah
gossip?” seru sudo dan kotoko, naoki juga penasaran.
“ada
sesuat antara Aihara-san dan sudo senpai” jawab yuko (kayaknya dia sengaja
mengarang gossip didepan naoki!)
“apa?!”
teriak sudoo.
“jangan
asal bicara..”tawa kotoko. Naoki memperhatikan kotoko.
“kau
bilang kau akan menyerah pada irie-kun. Alasannya karena sudo senpai kan? Itu
jadi berita heboh di klub tenis” lanjut yuko
“sungguh?
Benarkah?” sudo bertanya pada kotoko apa gadis itu mau mendekatinya.
“tidak..
tidak.. tidak”kata kotoko panik pada sudo lalu ia melihat ke naoki “ irie-kun
ini salah paham. Bukan itu maksudnya.” Kata kotoko menjelaskan
“aku
tak peduli “ sahut naoki cuek dan meninggalkannya. Yuko menunduk menertawakan
kotoko. Naoki berjalan agak jauh lalu berbalik lagi “oh matsumoto.. soal yang
tadi.. hari minggu aku ada waktu , kita bisa nonton bersama.” Ajak naoki
“sungguh.?
Arigatou” seru yuko senang dan menyusul naoki. Kotoko menatap keduanya kesal.
Sudo
lalu mengajak keduanya untuk bekerja sama karena dia suka dengan yuko dan
kotoko suka dengan naoki jadi keduanya harus bekerja sama. Kotokopun setuju mematai-matai keduanya
nanti.
Kotoko
mengatakan pada kedua temannya klo ia akan mematai-matai naoki. Ia akan pergi
bersama sudo. Kin-chan diam-diam mengupingnya melaluii penyadap. Tapi sayangnya
alatnya rusak jadi ia mendengar hanya sedikit-sedikit.
Kin-chan
mendengar kotoko akan kencan dengan sudo di bioskop. Ia mendengar sekilas
tentang ginza karasumori.. shimbashi. Di restaurant ia
bertanya lokasi yang mirip dengan kata-kata itu. Koki senior bilang klo itu
tempat menonton bioskop erotis untuk orang dewasa. Kin-chan langsung kaget dan
kuatir apa yang akan terjadi dengan kotoko.
Ayah
meminta maaf pada kotoko karena tidak bisa menemukan rumah yang bisa disewa
lainnya (ini ulah ibu irie. karena sdh ditelp ibu irie utk tdk memberika sewa
pada keluarga kotoko ).
Hari
minggu.
Kotoko
sibuk untuk mempersiapkan kencannya dengan sudo.. eh bukan.. mempersiapkan jadi mata-mata naoki. Ia
berdandan dan memakai pakaian yang kawaii banget. Kotoko berdandan lama serasa ia memang pergi
untuk kencan. Kotoko berkaca sambil
bergaya-gaya
“kenapa
aku pakai make up? Bukan aku yang berkencan dengan irie kun. Yang kencan adalah
matsumoto san.” Batin kotoko sedih menatap bayangannya di cermin.
Kotoko
berjalan lesu untuk memata-matai naoki “aku juga mau kencan dengan irie-kun
pakai pakaian yang bagus dan memakai make up… nonton film dan belanja… lalu
makan malam di restiran mewah.”
Kotoko
sampai dilokasi janjian naoki dan yuko. Ia mengintip dari balik dinding sebuah gedung. Ia melihat yuko datang dengan penampilan yang
cantik. Tiba-tiba sudo menabraknya untuk mengejutkan kotoko.
“penampilannya
baguskan”
“senpai
kapan kau datang?”
“hey
apa irie kun ceat bertindak pada gadis?” Tanya sudo
“kurasa
tidak. Dia agak lambat..”jawab kotoko
“ah
itu karena kau.! Kalau itu si seksi matsumoto , aku yakin irie akan…”
Mereka
berdua melihat irie kun datang menyebrang ke lokasi pertemuannya dengan yuko.
“oh
irie-kun” sapa yuko
“sudah
lama menunggu?” Tanya naoki
“tidak,
aku coba lebih awal saja.” Jawab yuko
“kau
Nampak cantik dengan baju itu” puji naokki
“benarkah?
Senangnya” yuko tersenyum senang sementara kotoko dan sudo kesal mendengar
naoki memuji yuko seperti itu.
“kita
jalan?” Tanya naoki
“iya”
Mereka
lalu melanjutkan kencan mereka. Dari belakang kotoko dan sudo membuntuti mereka
berdua.
Sesampainya
di gedung bioskop pasangan naoki membeli tiket , kotoko segera ke petugas tiket
dan meminta kursi dibelakang naoki kepada petugas tiket.
Sementara
itu kin-chan dan chef senior dari restaurant aihara pergi ke bioskop erotis
yang dikira tempat nonton kotoko dan sudo.
“apa-apa-an
ini?” kata yuko kesal
“ahh
buku ku terjatuh” kata kotoko pelan dengan suara yang disamarkan.
“iya..
lebih hati-hati lagi sayang” jawab sudo dengan suara yang disamarkan juga.
“kau
benar juga sayang” jawab kotoko
Beberapa
waktu kemudian yuko mencoba memegang tangan naoki . kotoko yang melihat
langsung mengambil inisiatif. Ia langsung menumpahkan popcornnya ke sisi lengan
kursi diantara naoki dan yuko. Keduanya langsung terkejut menerima hujan
popcorn itu.
Kotoko
langsung menutup wajahnya dengan majalah. Yuko kesal dan bangkit berdiri tapi
penoton langsung menyorakinya untuk duduk lagi. Yuko terpaksa duduk lagi.
Naoki
lalu mengajak yuko ke sebuah café.
“kau
tau, aku sudah tertarik padamu saat aku masih SMP. Orang bilang ada seseorang
yang sangat berbakat bermain tenis di Tonan. Bukan Cuma itu, dia tampan dan
cerdas. Dan ayahmu lulusan universitas Tokyo dan dia presiden perusahaan kan?
Aku yakin kau akan ikut ujian dikampus lain. Tapi saat kudengar kau ke
universitas Tonan aku senang sekali. Kurasa ini takdir” kata yuko mengungkakan
perasaannya.
Dari
balik tembok dibelakang naoki, kotoko dan sudo ada disana menguping pembicaraan
mereka berdua.
Naoki
tersenyum mendengarkan pernyataan yuko “benarkah?”
“ohh..
tipe gadis seperti apa yang disukai irie-kun?” Tanya yuko. Kotoko mendengarnya
dan jadi ingin tau kriteria gadis yang disukai naoki.
“type?
Oh ya… cantik… penampilan bagus… dan aku suka gadis yang cerdas… oh dan dis
juga bisa memasak” jawab naoki yang langsung membuat kotoko kecewa karena ia
tak masuk kriteria naoki semuanya.
“aihara..”
panggil sudo menatap ke dada kotoko. Menyadari tatapan sudo kotoko langsung
menutup dadanya “ ohhh..”
“aihara
aku yakin ada hal baik padamu” ucap sudo mencoba menenangkan hati kotoko
“kau
tak usah memberiku semangat” ucap kotoko manyun
Sementara
itu naoki dan yuko.
“sepertinya
kita berdua bisa menjadi pasangan yang serasi ya.” Kata yuko
“mungkin”
jawab naoki.
“ouchhh..!”
kotoko dan sudo terkejut mendengar jawaban naoki.
Yuko
mengajak naoki menemaninya berbelanja pakaian. Naoki memilihkan pakaian yang
cocok untuk yuko dan yuko segera mencobanya. Naoki melangkah melihat-lihat
etalase toko dan disebuah etalase perhiasan naoki berhenti dan meraih sebuah
jepit rambut.
“hoh..
kenapa irie kun lihat-lihat perhiasan wanita?”
“jangan
bilang dia mau memberikan pada matsumoto!”
“ohhh..
tidak.. meski kita tinggal bersama, dia tak pernah memberiku apapun. “ ucap
kotoko kecewa.
Yuko
keluar dari ruang pas dengan baju pilihan naoki.
“irie-kun,
kau bisa menutup risleting belakangku?”
pinta yuko. Naoki mendekati yuko dan menarik resleting baju yuko. Kotoko
dan sudo kaget dan histeris saat melihat naoki mengambil aksesories kalung dan
mencobakannya pada yuko.
Yuko
dan Naoki lalu melanjutkan kencan mereka berdua dibuntuti oleh kotoko dan sudo.
Saat
sedang berjalan-jalan, seorang pengendarai
sepeda hampir menabrak yuko dan dengan sigap naoki langsung memeluk yuko
ke pinggir agar terhindar dari sepeda itu. Sudo dan kotoko melotot melihat kebersamaan
keduanya..
Yuko
dan naoki lalu melanjutkan kencan mereka. Kotoko kecewa patah hati
melihatnyanya.
“senpai..
aku mau pulang..” ucap kotoko
“kau
bicara apa aihara?”
“aku
sudah tidak tahan melihat mereka lagi”
“tapi
kita disini untuk menghentikan hal yang tidak kita inginkan”
“tapi
jika mereka saling suka, tidak ada yang bisa kita lakukan. Ini terlalu
menyedihkan. Maaf senpai aku pulang dulu.” Pamit kotoko
“aku
mengerti.. hati-hati..” jawab sudo.
Kotoko
langsug berlari meninggalkan sudo tapi karena buru-buru kotoko menabrak seorang
pria yang sedang membawa kopi ditangannya. Kopi langsung menumpahi baju pria
tersebut.
“maaf
“ kata kotoko
“kau
bisa lihat tidak?!” teriak pria itu sambil menyiramkan sisa kopi ke baju
kotoko.
“aku
akan bayar biaya mengeringkannya..” kata sudo
“itu
tak cukup!” teriak pria itu. “kemeja ini mahal, harganya 100.000 yen. “
“100.000
yennnn!!” teriak sudo dan kotoko.
“senpai
bagaimana ini?” kata kotoko panik.
“serahkan
padaku.” Jawab sudo dan mengambil uang di kantongnya. “aku Cuma punya 21.000
yen” ucap sudo menyerahkan uangnya ke pria itu.
Pria
itu melihat ke kotoko “nona..”
“ya?”
“kau
cantik juga. Ikutlah ke kantorku dan kita bicara.” Pria itu lalu menarik tangan
kotoko yang meronta “tidak jangan..” teriak kotoko ketakutan.
“ini
pasti hukumanku karna coba hancurkan kencan orang lain.”
“1.500
yen saja sudah cukup!” seru seseorang yang tak lain adalah naoki.
“kau
bicara apa?” kata pria itu
“1.500
yen cukup untuk mengeringkan dan membersihkan kemeja murah seperti milikmu”
sahut naoki
“jangan
main-main denganku!” kata pria itu melayangkan pukulannya ke naoki. Tapi naoki
bisa menghindar beberapa kali sampai pria itu terjatuh sendiri.
“keren
ya..?” puji yuko dan kotoko bersamaan
tapi mereka langsung membuang muka satu sama lain.
Naoki
meminjam raket tenis dari seseorang yang menonton perkelahian mereka. Naoki lalu melemparkannya pada sudo.
“suda
san.. tolong kau urus sisanya… kau sudah mengikuti kita hari ini. Sekarang kau
harus tunjukkan pada matsumoto kehebatanmu dan mengambil hatinya.” Kata naoki
yang sebenarnya sudah menyadari klo sudo dan kotoko mengikuti dia kencan.
Naoki
lalu menarik tangan kotoko untuk pergi bersamanya “maaf untuk hari ini.” Seru
naoki dan pergi.
Dan
seperti biasanya sudo langsung berubah jadi setan saat memegang raket tenis. Ia
lalu menghajar pria itu didepan yuko.
Naoki
menarik kotoko berlari.
“aku
berlari dengan irie-kun. Aku tidak menyangka”
Karena
terlalu cepat berlari mungkin ya. Kotoko jatuh dan naoki membantunya berdiri
lagi.
“kuharap
waktu bisa berhenti sekarang. “
Naoki
membawa kotoko ke sebuah tempat hang out dipinggir sungai.
“kurasa
kita sudah terlalu jauh.” Ucap naoki terengah engah begitu juga kotoko yang
habis berlari itu.
“irie-kun..
apa kau tau kita telah mengikutimu?” Tanya kotoko
“kalian
terlalu mudah terlihat.. aku bahkan telah melihatmu saat ke lokasi pertama.”
“
Jadi kau tau sudo senpai suka dengan matsumoto san?”
“ya..
walau kemarin aku sungguh merasa kau dan sudo san ada hubungan. Tapi aku sadar
saat aku melihat kalian mengikuti kita.” Naoki tertawa “saat aku temukan kalian
reaksi kalian lucu sekali.”
“maaf..
saat kudengar kau kencan dengan matsumoto san, aku tak punya pilihan karena
itu… tapi jika kau suka dengan matsumoto-san, aku sungguh menghancurkan
kencanmu.” Kata kotoko.
“kau
mau kemana?” Tanya naoki
“heihh?
Apaa?” sahut kotoko tak mengerti klo ia diajak naoki ketempat yang diinginkan
kotoko. Naoki hanya melirik kesal
“baiklah
klo begitu aku akan pulang” jawab naoki
dan berjalan pulang.
Kotoko
baru menyadari klo naoki mengajaknya pergi ke sebuah tempat pilihannya. Ia
langsung berteriak senang..”aku mau.. mau.. mau.. mau”
Naoki
menghentikan langkahnya dan berbalik “cukup mengatakannya sekali saja”
“maaf”
jawab kotoko. Naoki agak tersenyum menatap kearah yang lain. “kita mau kemana?”
“bagaimana
klo ke bioskop?” Tanya kotoko
“kita
sudah nonton.” Jawab naoki
“kalau
begitu bagaimana klo belanja dan makan malam di restoran mewah..?”
“dengan
baju seperti itu?” Tanya naoki melirik baju kotoko.
Kotoko
baru sadar klo bajunya tadi disiram kopi oleh pria tadi. “iya ya.. kau pasti
akan malu..”
“ikut
aku” kata naoki
Kotoko
diajak pergi melihat ke jembatan rainbow tempat yang biasa dikunjungi pasangan.
Kotoko langsung berlari senang melihat pemandangan indah itu. Ia berlari
meninggalkan naoki.
“wow
indah sekali… lihat irie kun! Indah sekali!” kata kotoko tapi tak mendengar
jawaban naoki. Baru ia sadar naoki tidak mengikutinya. Ia mencari naoki
kemana-mana tapi tak menemukan cowok itu.
Kotoko
menyerah mencari irie kun. Ia kembali ke tempat yang semula “mungkin aku
dipermainkan irie kun lagi.”
“kau
tak bisa ke restoran seperti itu.ini makan malammu.” Kata naoki yang tiba-tiba
ada disampingnya dan membawa bungkusan makanan.
Mereka
duduk bersebelahan di kursi taman. Kotoko makan burger yang dibelikan naoki
untuknya.
“enak..”
ucaap kotoko
“apapun
rasanya pasti enak kalau kau lapar.”
“tidak..
walau makanan perancis atau italia atau restaurant cina tidak akan lebih enak
dari hamburger ini “ batin kotoko makan sambil senyum-senyum. Naoki melirik
kotoko yang senyum-senyum disebelahnya. Naoki lalu bangkit berdiri. Kotoko
segera berdiri menyusulnya.
“aku
belum pernah punya hal besar seperti ini. Tapi mulai saat kau memberiku surat
cinta saat SMA hampir setiap hari ada masalah besar dan frustasi. Kurasa kau
adalah cobaan yang diberikan padaku.”
“cobaan?”
“karena
aku panic saat cobaan pertama yang ada dalam hidupku.. aku berusaha sekuat
tenaga untuk kabur.”
“jangan
perlakukan aku seperti penyakit”kata kotoko tak suka dengan perkataan naoki yang
dingin itu.
“tapi
aku sadar hidupku tambah menarik saat aku menghadapi tantangan daripada tak ada
kesulitan. Terima kasih.”
Kotoko
hanya terdiam mendengaar perkataan naoki yang entah memujinya atau mengejeknya.
“tak
apa-apa klo kau tak mengerti “ ejek naoki lagi.
“aku
paham. Aku tak bodoh.yang kau katakan adalah kau coba menjauh dariku. Tapi saat
kau memikirkannya lagi…” tiba-tiba kotoko langsung mengambil pengertian sendiri
“maksudmu kau akan menikahiku? Kau melamarku???” serunya
“baka..
mana mungkin aku sampai sejauh itu?” sahut naoki.
“benar
ya..”
“yang
aku katakan.. aku tak keberatan kau tinggal dirumahku.. “
“jadi
kau tak membenciku?”
“aku
punya banyak masalah saat bersamamu, tapi aku tak membencimu.” Kata naoki
menatap kotoko.
Kotoko
terharu mendengarnya sampai ia menangis senang.
“bukan
Cuma pakaianmu. Wajahmu nanti juga kotor.” Kata naoki yang melihat kotoko
menangis.
Naoki
mengambil sapu tangannya dari sakunya dan memberikannya pada kotoko.
Kotoko
mengambil saputangan itu dan menghapus ingus(wkwkwk) dan airmatanya. Naoki
melihatnya dan tersenyum. Kotoko selesai menangis dan tersenyum lagi serta
makan burgernya lagi.
Ditempat
lain kin-chan masih dibioskop erotis dengan kuatir tak bertemu kotoko.
Pulang
ke rumah kotoko melihat wajahnya dicermin dan yang berantakan make up-nya.
“jelek
sekali.. “ kotoko membasuh wajahnya .” tidak terduga irie-kun dan aku lakukan
kencan pertama kami. Jauh berbeda dari
yang kubayangkan. Tapi lebih dari saat kita berciuman pertama kalinya.. lebih
dari saat ia menggenggam tanganku pertama kalinya. Aku merasa irie-kun sangat
dekat padaku. “
Kotoko
keluar dari kamarnya untuk ke living room. Ia mendengar suara naoki dan ibu
irie yang bicara dengan nada kkeras.
“tidak..
aku tidak akan setuju..! akhirnya kotoko-chan kembali dan sekarang naoki pergi?”
seru ibu irie marah.
“yah
seorang pria harus mengalami hal itu. Jika
itu yang naoki inginkan. Mungkin itu bagus baginya untuk pindah dan hidup
sendiri. Cobalah..” ucap ayah irie..
“terima
kasih..” kata naoki
Dari balik dinding living room, kotoko bingung dengan perubahan ini.
“irie
kun akan pindah dan akan tinggal sendiri? Tapi dia bilang dia tidak keberatan
tinggal bersama denganku. Kenapa? Apa yang terjadi??”
BERSAMBUNG EPISODE 9