Senin, 03 Desember 2012

Sinopsis Shiritsu Bakaleya Koukou - Ep. 10


“ini semua karena... aku membenci Fumie” perkataan Mana ini benar-benar amat sagat menyakiti Fumie karena mereka sudah berteman lama. Fumie pun menangis dalam diam ditemani Saiya dan Tetsuya yang berdiri agak jauh.

Tatsuya berlari mengejar Mana sampai ke tangga sekolah.

“oiii...” panggil Tatsuya. “..kau tak serius mengatakannya kan? Maksudku, kalian kan berteman baik! Kau tak mungkin bisa sedekat itu dengan orang yang kau benci kan?”

“ini khan bukan urusanmu” sahut Mana dingin dan melangkah pergi meninggalkan Tatsuya yang sewot.


Saat pelajaran dimulai, Fumie tampak tak seperti biasanya. Ia terus melamun menatap jendela sekolahan. Tatsuya dan Tetsuya terus memperhatikan Fumie begitu juga Saiya. Manapun tidak masuk sekolah.

“apakah Mana benar-benar penghiyanatnya?” tanya Satoshi tak percaya.
“sukar dipercaya ya” jawab Shohei
“cewek benar-benar mengerikan ya” sahut Yuki

Saiya dan An melirik pada Fumie yang menatap Jendela. Saiya kemudian menoleh kebelakang dan melihat Tetsuya sedang menatap kearah Fumie. Saiya langsung tertunduk lesu.

Tatsuya yang merasa ga nyaman dengan situasinya tiba-tiba bangkit berdiri mengagetkan semuanya.


Dimarkasnya Tatsuya membentuk FGSP.
“apa itu FGSP?” tanya teman-temannya. Shohei dengan pedenya menerangkan singkatan FGSP “ Fight Ganbare Shohei Perfect”
“kau benar-benar Narsis Shohei” gerutu Satoshi geregetan sm Shohei.
“FGSP itu adalah Fumie wo Genki ni Shiyou Project (alias project membuat Fumie bersemangat lagi)” kata Tatsuya menjelaskan.
“membosankan.. kau tak punya selera sama sekali” gerutu Maya
“dia sedang terpuruk” kata Tatsuya
“tapi itukan karena penghiyanat dari groupnya” sahut Shohei
“apa karena dia ketua osis?” tanya Maya kenapa Tatsuya mau bersusah-susah seperti itu.
“tapi kenapa harus kita?” bantah Makoto
“Kita ikut bertanggung jawab karena kita ada yang membuat jebakan di Catteleya no 2” Jawab Tatsuya
“aku tak mengerti itu” kata Satoshi
“dan kita juga tidak tau klo Mana dijebak” kata Yuki

“jangan buat alasan lagi! Sekali kali-kali emmm.........?” kata Tatsuya berpikir mencoba mencari kalimat yang tepat untuk melanjutkan kata-katanya.
“... berbagi dengan orang lain” kata Tetsuya melanjutkan kata-kata tatsuya tadi.

“ahhhh..” sahut semuanya dengan berat hati

“apa yang akan kita lakukan?”
“membuat dia tertawa... membuat dia bahagia.. dannnnn..... membuat dia marah” kata tatsuya

“ehhhh????” Tetsuya, Shohei dan yang lain terbengong mendengar kata yang terakhir itu “membuat Fumie marah”



Projectpun dimulai.

Plan 1

Fumie melamun menatap jauh keluar jendela. Shohei berlari ke depan kelas dikejar oleh Satoshi.

“hai semuanya... ada orang tua datang mengeluhkan lehernya” kata Satoshi bercerita kemudian ia menirukan sebuah suara dan mempraktekan kesakitan dilehernya“banyak hal terjadi di leher kiriku”

Shohei dengan gaya kakek-kakek tuli berkata“apa yang kau katakan? Kau tak mengatakan apa-apa..”

Satoshi memukul kepala Shohei. “ouchh.. aku lebih tua darimu tau..” gerutu Shohei kepalanya dipukul Satoshi.

Cewek-cewek Cattleya keheranan melihat tingkah mereka berdua. “kalian tak lucu sama sekali “ kata An. Mendengar An disebelahnya bicara, Fumie langsung terkejut sadar dari melamunnya “apa yang terjadi?”

Shohei dan Satoshi kecewa becandaan mereka ternyata tidak lucu bahkan Fumie tak menyadari lelucon mereka.


Plan 2

Saiya dan Fumie berjalan dilorong sekolah.

Yuki dan Makoto keluar kelas dengan gaya seperti menari dan menyanyi ditengah jalan didepan Fumie dan Saiya bahkan mereka bersalto. Kemudian mereka tersenyum pada Fumie dan Saiya sambil menyapa gaya Cattleya “Gokigen yo”

Dengan gaya cuek dan serius fumie berkata “bisakah kalian minggir?”

Makoto dan Yukipun minggir dan kecewa, trik mereka tak berhasil.


Plan 3

Didalam kelas Tatsuya bertengkar dengan Maya bahkan sampai menendang bola.

“jangan mengatakan hal bodoh seperti itu!” teriak Tatsuya

“Aku tak mengatakan hal bodoh apapun!” teriak Maya juga.Fumie melirik sekilas ke mereka berdua. Sementara cewek-cewek yang lain ketakutan. Sayuri dimejanya hanya menatap Saiya denngan geutuan seperti “ada apa siy dengan mereka”

Tetsuya datang memisahkan mereka berdua “tenanglah kalian!”

Maya melirik sekilas ke arah Fumie, ia berbisik lirih ada Tatsuya dan Tetsuya “tak ada perubahan” Tatsuya yang penasaran melirik ke arah Fumie. Ternyata memang Fumie ga perhatiin mereka, ia masih menatap keluar jendela lagi... hihihi..

“project tidak berhasil!” kata Tetsuya. Merekapun kembali ke kursinya masing-masing.


Pak Minamoto bertemu dengan guru saionji. Setelah membaca pemberitaan di internet melalui print-printnan yang diberikan guru Saionji, pak Minamoto menghela nafas panjang.

“ini sudah menjadi masalah besar ya..”
“maafkan saya” kata guru Saionji

“Jika reputasi buruk kita menyebar lebih dari ini, kita akan kembali ke hari-hari seperti Bakada dulu. Penggabungan ini sudah tidak ada artinya lagi.”

“iya anda benar” jawab guru Saionji
“apa yang sebenarnya terjadi ini” keluh pak Minamoto memegangi kepalanya.
“pak kepala.. apakah ide yang aku sampaikan dulu sudah selesai?” tanya guru Saionji.

Pak Minamoto langsung memikirkannya.



Masalah bertambah lagi, saat tatsuya datang ke sekolah dilorong ia bertemu cowok Bakada yang terluka parah. Dan ternyata ada yang lain juga yang terluka bekas pukulan. Tatsuya dan lain mendengar klo cowok-cowok Bakada yang ahli Judopun sampai kalah melawan orang yang memukulinya itu.


Bel sekolah sudah berbunyi tapi Fumie masih berdiri melamun didepan pintu gerbang sekolahnya. Ia tiba-tiba berbalik dan meninggalkan sekolahnya sambil melamun. Ia berjalan menatap lurus kejalanan tidak memperhatikan sekitarnya.

Tetsuya yang akan masuk sekolah melihat Fumie yang sepertinya akan bolos sekolah itu dengan kuatir.


Saiya menatap sedih kursi Fumie yang tidak biasanya kosong itu. Siswi Cattleya dan Bakada juga heran Fumie tidak blom masuk kelas

“apa kau mendengar kabar tentang Fumie?” tanya Kaori. Saiya hanya menggeleng, cowok Bakada mendengar itu semua.



Fumie duduk sendiri di bangku taman kota dibawah bunga sakura yang sedang mekar (oh my goshhhh... under sakura no hana... i hope i can be there too..!! ngimpiiii... ~_~ )

Tiba-tiba seseorang mendekatinya dan duduk disampingnya. Fumie menoleh dan terkejut mendapati Tetsuya disebelahnya.

“aku akan menemanimu..” kata Tetsuya tanpa menatap Fumie yang ada disampingnya. “.. kau tak tau caranya untuk bolos kan?” lanjutnya sambil menatap Fumi yang melihatnya. Fumie pun langsung menunduk. “kau ingin pergi kemana?” tanya tetsuya.


Guru Koba mengajar dikelasnya yang ramai cowok-cowok ngobrol sendiri. Maya menatap kursi Tetsuya yang kosong dan bertanya pada Satoshi “apa Tetsuya bolos?”

“mugkin dia terlambat..” jawab Satoshi

“ya sudahlah..” kata Maya.

Hmmm.. aku kok suka ya liat mukanya Maya.. bener omongan gang lain.. Maya tuh cantik, klo bicara juga suaranya lembut banget.. cakep.


Tatsuya gelisah melihat bangku sahabatnya kosong, ia terus menatap bangku Tetsuya dan bangku Fumie bergantian. Saiya juga gelisah menatap kursi Fumie yang kosong, ia sama sekali tak mendengarkan pelajaran pak Koba. Saiya akhirnya berkemas-kemas dan berkata pada An “aku akan mencari Fumie”

“sekarang?” tanya Reika.
“ditengah pelajaran seperti ini?” tanya Sayuri heran
“aku kuatir tentang dia!” kata Saiya dan bangkit berdiri mengagetkan guru Koba dan seisi kelas.
“ada apa? Apa kau punya pertanyaan?” tanya guru Koba.
“tolong ijinkan saya pulang lebih dulu!” seru Saiya dan langsung kabor dari kelas

Semua menjadi heboh dan guru Koba jadi heran dengan muridnya. Tatsuyapun sama ia bangkat berdiri mengagetkan guru Koba “sakuragi?” “saya juga ijin pulang dulu” kata tatsuya langsug kabor


Fumie dan Tetsuya duduk direstauran keluarga tempat yang pernah mereka kunjungi berrempat itu. Tetsuya menatap Fumie yang ada didepannya dan melihat klo dari tadi Fumie hanya menatap jam dinding dan tidak membaca menu makanan.

“Bagaimana klo kau melupakan itu dulu hari ini” kata Tetsuya. “... maksudku sekolah. Kau memikirkan mereka sekarang sedang pindah pelajaran kan?”

Fumie hanya tertunduk sedih menatap menu makanan. Tetsuya meletakkan menu makanan ditangannya “apa kau sudah tau apa yang akan kau pesan?” Fumie mengangguk, Tetsuya mengambil bel pesanan dan ditaruh didepan Fumie.

“saat dulu kita kesini, kau nampaknya ingin memencetnya” fumie teringat kejadian itu, ia ragu-ragu menekan bel pesanan dan keduluan Tatsuya bahkan tangan mereka berdua sempat bersentuhan. Fumie tersenyum malu dan kemudian menekan bel pesanan.


Saiya berlari ke taman bunga sakura yang tadi Fumie dan Tetsuya kesana. Ia tak menemukan Fumie disana tapi ia malah bertemu dengan Tatsuya yang sedang mencari Tetsuya dan Fumie.

“apa Fumie dirumah” tanyanya pada Saiya
“tidak ada disana.. bahkan diperpustakaan jug ga ada” jawab Saiya.

“apa kau tau tempat lainnya yang ingin ia kunjungi?” tanya Tatsuya.
“ga ada tempat yang sering ia kunjungi.”
“karena dia anak yang rajin ya”

Saiya teringat dulu Fumie ingin kembali lagi ke restaurant keluarga yang mereka kunjungi itu. “mereka mungkin ada di restaurant keluarga yang kita pernah datangi dulu” seru Saiya.

“ayo pergi!” seru tatsuya dan berlari diikuti Saiya.



Direstaurant keluarga.

“aku selalu merasa kau selalu saja membantuku Tetsuya kun” bisik lirih Fumie menatap Tetsuya yang duduk didepannya.

“bukan begitu.. tapi aku hanya membalas hutang budiku padamu. Perasaanmu itu.... aku memahaminya...” bisik Tetsuya yang membuat Fumie terharu ada yang mengerti dirinya. Fumie tertunduk dan menangis tanpa suara hanya airmatanya menetes diatas mejanya. Tetsuya mendengar isak lirih Fumie itu dan melihat tetesan airmata Fumie yang jatuh ke atas meja. Tetsuya mengulurkan tangan kirinya dan mengusap kepala Fumie dengan lembut.

Saiya dan Tatsuya sampai ke restaurant keluarga dan kaget melihat keduanya disana. Tatsuya berjalan untuk menghampiri mereka berdua tapi dilarang oleh Fumie. Mereka semakin terkejut melihat betapa Tetsuya perhatian dengan Fumie sampai mengusap kepala Fumie saat Fumie sedang menangis.

Menyaksikan orang yang dicintainya begitu perhatian dengan Fumie, Saiya tak kuat menahan perasaannya. Saiya berlari keluar restuarant keluarga itu, membuat Tatsuya keheranan. Tatsuya pun keluar restaurant mengejar Saiya.


Tatsuya mengejar Saiya yang berlari kencang, saat sudah hampir mendekati Saiya, Tatsuya berhenti.

“sebenarnya apa yang terjadi?” teriak tatsuya. Saiya berhenti berlari dan masih tertunduk.
“mereka berdua.... terlihat berbeda dari yang pernah ku kenal”
“hahhhh?” Tatsuya tak mengerti maksud kat-kata Saiya
“Tetsuya kun menyukai Fumie kan...?”

Tatsuya kaget mendengar pertanyaan Saiya.

“ Fumie pasti akan..... mulai menyukainya juga”kata Saiya dengan sedih dan berlari meninggalkan Tatsuya yang mulai mengingat apa yang sudah terjadi. Ia teringat saat Tetsuya bertanya apa yang terjadi seandainya ia menyukai cewek Cattleya. Juga kata-kata Tetsuya saat mereka ada di sekolah Cattleya no 1. Tatsuya mulai mengaitkan itu semua dengan kejadian di restaurant itu dan ia menyadari klo sahabatnya ternyata menyukai Fumie.



Maya, Satoshi dan shohei berkumpul didepan meja tatsuya dan tetsuya.
“kenapa mereka semua membolos ya?” tanya Satoshi penasaran.
“jangan-jangan mereka kencan?” kata Shohei
“ga mungkin “ kata satoshi ketawa.

Di meja lainnya Makoto dan Yuki berkumpul dengan cowok lainnya. Mereka membicarakan gang lain yang disebut sebagai “hantu” yang menakutkan karena tidak ada yang bisa mengalahkan ketua “hantu” itu.

Ternyata orang yang sedang mereka omongkan itu ada didepan sekolah mereka bersama gangnya.


Esok harinya Fumie masuk kedalam kelas bersama Sayuri dan yang lainpun menyapanya Cuma Saiya saja yang masih tertunduk diam. Fumie duduk dimejanya disebelah Saiya. Melihat Saiya hanya tertunduk Fumie pun menyapa Saiya “ Ohayo ” Saiya menoleh melihat Fumie dan tersenyum ramah “ohayoo”

“saiya apa kemarin kau mencariku?” Saiya gugup dan memaksakan tersenyum mengangguk “emm”

“kemarin aku menghabiskan waktuku ditaman” kata Fumie memberi alasan. Mendengar kebohongan Fumie Saiya yang sedih langsung bangkit berdiri “Fuumie kau ada waktu?”

Saiya berjalan didepan Fumie ke Balkon atas sekolahan , tanpa menoleh pada Fumie, Saiya berkata “kemarin aku melihatmu” Saiya berbalik dan berhadap-hadapan dengan Fumie. Wajah Saiya terlihat penuh emosi dan dengan tegas ia berkata pada Fumie “aku menyukai Tetsuya-kun!.. perasaan ini... pada siapapun... meski pada Fumie aku tak akan serahkan..!”

Fumie terkejut dengann kemarahan dankecemburuan Saiya itu. “saiya.. akuuu..” Fumie tak melanjutkan kata-katanya takut akan salah bicara dan menyebabkan persahabatannya dengan Saiya hancur juga.

“tapi.... meski kita berakhir dengan menyukai orang yang sama.. kita tetap sahabat baik kan?” kata Saiya pada akhirnya dan tersenyum pada Fumie.

Fumie lega mendengarnya, ia mengangguk tersenyum menyetujui perkataan sahabatnya itu.


Diatap gedung sekolahan tatsuya dan tetsuya berbicara

“aku tak menyadari signal ini sebelumnya” kata tatsuya salah tingkah melirik Tetsuya disebelahnya. “.. jika kau menyatakan semua tentang Fumie.. aku pasti akan support kamu..”

“benarkah?” tanya Tetsuya membuat Tatsuya agak gugup. “apa kau.. pada Fumie?” tanya tetsuya balik pada Tatsuya.

“aku?? Kenapa aku?” tanya tatsuya salah tingkah. “daripada menyukai cewek. Aku lebih suka merusak barang dan mengejek orang.... dan juga... orang seperti Fumie... bukan typeku” lanjutnya Tatsuya dan langsungn berbalik pergi. Saat berbalik tatsuya mengelengkan kepalanya seperti tak yakin dengan perkataannya sendiri. Saat menuruni tangga tatsuya bergumam tentang dirinya sendiri “kenapa aku pergi, aneh”


Tetsuya ikut turun menyusul Tetsuya dan pada saat itu Satoshi muncul.

“Oi Tatsuya.. kabar buruk.. markas kita...!” seru Satoshi.

Mereka bertiga langsung turun menuju ke markas bakada. Disana ruangan bakada morat-marit penuh coretan disana sini. Bahkan papan nama Bakada tak ada ditempat! Didinding juga ada simbol kalajengking terukir disana.

“aku tak akan memaafkan ini!” geram Tatsuya kesal.

Tiba-tiba mereka mendengar kaca pecah dan teriakan cewek-cewek Cattleya. Semua langsung berlari kekelas. Mereka melihat cewek-cewek itu ketakutan karena kaca jendela pecah dan papan nama Bakada dilempar dari luar ke dalam kelas.


“apa yang terjadi?” tanya tatsuya pada cewek-cewek itu.

“papan nama itu dilempar dari luar” kata seorang cewek

Tatsuya berlari ke halaman sekolah bersama gangnya. “kemana kalian pergi.. perlihatkan dirimu!” teriak mereka. Tak ada yang nampak didepan mereka. Fumie dan yang lain melihat dari jendela kelas.

Tiba-tiba dari arah belakang tatsuya seseorang memanggilnya “apa kau yang bernama Sakuragi tatsuya?” saat tatsuya berbalik menatap orang itu, tiba-tiba sebuah tinju melayang ke perut tatsuya. Tatsuya mencoba tetap berdiri tegak, tapi kemudian ia langsung jatuh tergeletak ke tanah dan membuat terkejut gang bakada dan cattleya.

Sahabat-sahabatnya langsung panik melihat tatsuya yang tak biasa kalah bisa langsung terkapar seperti itu. “Tatsuya... tatsuya.. bangunlah” teriak Tetsuya, shohei, Satoshi, yuki , maya dan Makoto mengguncangkan badan tatsuya.

Gang scorpion hanya menatap mereka semua dengan penuh kemenangan.

Haishhh.. pengecut...!! main belakang saat musuh blom siap sdh dipukul... huuuuh...!!




5 komentar:

  1. Adduuhhh Enny, gara2 sinop ini, sehari amel buka 3x kayak minum obat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amel.. hehhe.. ga bisa buat sehari satu. paling 2 atau 3 hari sekali.

      buat sinopnya bisanya pas mlm habis pulang kerja n habis ntn dorama baru yang lagi tayang. klo fokus buat sinop ntr aku ketinggalan dorama baru.. sabar ya kurang 2 episode lg.. :D

      Hapus
    2. Kekekkekekekekkekk... wokeh, pokoknya dengan sabar amel tunggu terus...

      Hapus
  2. D'truzin ea sinopsis'nya ,,,
    plist pngen liat ending'nya nich ,,

    BalasHapus
  3. 2 episode trakhirnya donk mbaaa,pnasaran nih,hehe

    BalasHapus