Minggu, 16 Desember 2012

Sinopsis : Kimi Ni Todoke - Part 3



Murid-murid sedang lomba olahraga antar kelas dihalaman sekolahan. Sawako tambak mulai akrab dengan teman-teman kelasnya. Sementara Kazehaya dan Ryu berhasil bermain bagus dalam baseball . Kazehaya berhasil berlari sebelum bola menghantam tubuhnya. Sehingga kelasnya mendapatkan point.


Kazehaya pun berlari ke gerombolan murid-murid kelasnya dan memberi tos kedua tangan semuanya. Sampai pada akhirnya giliran pada Sawako yang tampak malu.

Kazehaya tersenyum menatap Sawako dan kemudian bergabung lagi dengan tim cowok lainnya. Kurumi dari jauh memperhatikan Kazehaya dan Sawako dengan kecewa.



Yoshida, Yano dan Sawako sedang memuji penampilan Ryu yang sangat bagus dalam pertandingan baseball itu, saat Kurumi datang menghampiri Sawako.

“Sawako chan “ panggil Kurumi “.. bisakah kita bicara?”

Sawako mengangguk dan berjalan bersama Kurumi ke sebuah bangku ditaman sekolah.

“Chizu.. gadis yang bersama dengan Sawako itu siapa?” tanya Yano

“ohh kurumi.. aku tak begitu mengenalnya juga. aku tak pernah bicara dengannya. Cuma sekedar tau dari cerita Kazehaya.” jawab Yoshida

“ohh temannya Kazehaya” kata Yano agak curiga.

Ditempat lain Sawako dan Kurumi berbicara.

“Sawako chan.. kau temanku kan?”

“ya..”

“aku ingin minta bantuan padamu. Aku punya seseorang yang aku suka. Maukah kau membantuku?”

“jika aku bisa membantu pasti akan aku bantu” kata Sawako senang ada teman yang membutuhkan bantuannya. Kurumi tersenyum senang.

“Arigatou.. kau tau.. orang aku suka adalah Kazehaya-kun” ungkap Kurumi menunduk

“ehh?” sawako terkejut mendengarnya.

Kurumi melihat jam tangannya “ aku harus pergi.. kita lanjutkan lain kali saja ya ? arigatou sawako chan” katanya dan pergi meninggalkan Sawako yang masih tertegun dengan pengakuan kurumi tadi.



Sawako bangkit dari bangkunya dan menyentuh tangan Kurumi.
“Ada apa?” tanya Kurumi terkejut
“gomenasai*maaf... aku tak bisa membantumu sama sekali” ucap Sawako lirih.
“mengapa?... tadi kau bilang akan membantu”. Kita ini teman kan?” paksa Kurumi.

Dengan terputus-putus dan ragu Sawako menjelaskan “ karena Kazehaya kun... seseorang yang special.. untukku..”

“maksudmu kau berpikir klo kau akan “jalan” dengannya?” *ngedate maksud Kurumi
“jalan? Kemana?” tanya polos Sawako yang tak mengerti maksud kata “jalan” alias ngedate itu.
“saat kau bilang dia special untukmu... apakah itu tidak melibatkan perasaan cinta?”
“perasaan cinta??” tanya Sawako yang masih tak mengerti.

Kurumi jadi kesal, Sawako masih belum paham maksudnya. “ maksudku perasaanku untuknya itu berbeda. Lalu apa maksudmu dia itu special?! Apa karena dia lembut padamu?”

Sawako berpikir sejenak mencerna kata-kata Kurumi. Oh ya kebiasannya Sawako klo tidak yakin dengan kata-katanya atau sedang berpikir dan ragu akan sesuatu ia akan berpikir sambil menggelengkan kepalanya ke arah kanan atau kirinya.

“jika kau berkata seperti itu..” kata Sawako berpikir.

Melihat ke ragu-raguan Sawako yang polos. Kurumi langsung berkata “ Sawako chan, karena kau tak pernah berbicara dengan cowok makanya kau menganggap Kazehaya itu special untukmu. Cobalah kau berbicara dengan cowok lain lebih banyak. Misalnya... oh ya Sanada (Ryu)!”

“Sanada kun?”

“hum... iya... dan lagi kursinya berdekatan denganmu. Cobalah berbicara dengannya lebih banyak. Jika kau melakukannya, maka kau akan berpikir dia orang yang special juga”


Ryu melepas lelah setelah bertanding baseball. Ia tiduran di aula yang sepi tanpa ada orang. Sawako berlari-lari mendekati Ryu yang tiduran itu.

“maaf.. kurumi bilang kau disini dan dia memintaku untuk menemuimu.” Kata Sawako. Ryu bangkit dari tidurnya dan duduk melihat Sawako.

“kau kura...” kata Ryu ragu-ragu kemudian ia mengambil lipatan kertas di kantung celananya dan membaca semua nama disana. “.. kuronuma Sawako.”

“iya..” sahut Sawako mengangguk.

“jadi apa yang ingin kau katakan?” tanya Ryu.
Hmmm... Ada yang aneh kan dengan pertemuan mereka.? “

“hmmm.. bicara tentang... eeeh.. bicara tentang.. “Sawako ragu-ragu apa yang mau ia tanyakan pada Ryu.



Kazehaya berjalan bersama Kurui membawa perbekalan yang habis digunakan untuk bertanding tadi karena ia dan Kurumi panitia. Kurumi sepanjang jalan mengajak Kazehaya berbicara tentang Sawako terus.

“Kau tau, Sawako-chan sangat cute hari ini”
“ehhh? “ seru Kazehaya heran.
“selama pertandingan tadi, dia selalu melihat hanya ke Sanada terus. Sanada hari ini jadi bintang olahraganya kan? Seperti yang diharapkan dari bintang klub baseball spt dia”

Kazehaya langsung terdiam mendengarnya membaca raut muka Kurumi untuk mencari kebenarannya.



Sementara itu di Aula sekolah Sawako dan Ryu duduk berhadap-hadapan.

“tentang hubungan cinta.. apa kau tau tentang ini? Aku rasa aku tak mengerti tentang itu” tanya Sawako ragu.

“itu adalah sebuah perasaan yang sangat khusus yang tidak bisa dibandingan dengan apapun juga” jawab Ryu.

“bagaimana kau tau klo itu sesuatu yang special?” tanya Kurumi.

“itu sangat special tanpa kau menyadari rasa itu”

Sawako menunduk memikirkan kata-kata Ryu. Ryu juga menatap Sawako dan berbisik pelan “ itu yang selalu aku rasakan pada Chizuru.” Sawako terkejut mendengar rahasia dari Ryu itu. “tolong rahasiakan itu ya” pinta Ryu tersenyum.

Sawako tersenyum gembira “ itu.. itu benar benar menakjubkan” seru Sawako senang.



Kaehaya dan Kurumi berjalan melewati pintu ruang aula

“aku sudah mendengarkan album itu kemarin dan sekarang aku sudah hapal lirik lagu semuanya!” seru Kurumi pamer.

“benarkah?” tanya Kazehaya. Hanya ia melihat Kurumi disebelahnya , pandangan matanya juga melihat Sawako dan Ryu yang sedang berdua didalam Aula. Kazehaya langsung menjatuhkan semua barang yang dibawanya kelantai dan berlari masuk kedalam aula. Meninggalkan Kurumi yang terkejut dengan tingkah Kazehaya itu.

“tunggu kazehaya” seru Kurumi tapi tak digubris Kazehaya yang terus berlari ke dalam Aula.


Kazehaya mendekati Sawako dengan marah dan menariknya tangannya untuk meninggalkan Ryu. Sawako terkejut melihat Kazehaya disana dan melihat ekspresi kemarahan diwajah Kazehaya.

Dari jauh kurumi menatap semua itu dengan sedih dan kecewa..



Kazehaya menggenggam tangan Sawako erat dan menariknya sampai ke halaman sekolahan. Sawako masih heran dengan ulah kecemburuan Kazehaya itu. Ia hanya mengikuti arah Kazehaya berjalan tanpa protes.

Kazehaya berhenti dan melepaskan tangan Sawako.



“maaf.. aku tak bisa mengontrol diriku” bisik Kazehaya menatap tajam Sawako. “.. kuronuma.. “panggilnya melihat sawako yang menunduk saja. Sawako menatap wajah kecewa Kazehaya. “.. apa kau menyukai Ryu?” tanya Kazehaya menatapnya tajam.

Sawako mengangguk “ suki desu...” jawabnya.



Kazehaya langsung shock dan kecewa.

Melihat wajah Kazehaya yang seperti itu, Sawako langsung berpikir dan seperti kebiasaanya klo ragu dengan kata-katanya ia menggelengan kepalanya ke kiri dan kekanan untuk berpikir.

“ehhh.. tapi rasa ini.. tidak ada yang special” katanya polos dan berpikir. “.. aku suka dia sebagai teman kelas saja” lanjut sawako menjelaskan.



Kazehaya langsung menghela nafas lega “ ohh begitu” ucapnya sambil jongkok (lemes... karena tadi takut Sawako benar-benar suka sama Ryu mungkin ya)

Sawako melihat Kazehaya yang tiba-tiba lemas itu dengan heran. Kazehaya jongkok dan menutup mulutnya dengan tangannnya (tau khan kebiasaan ini.. Kazehaya ketawa lega..)

“whewww.. maaf” seru Kazehaya menunduk malu. Sawako mengira klo Kazehaya kecewa karena menyukai Ryu Cuma seperti itu.

“tapi aku rasa Sanada kun itu keren dan orang yang baik..” kata Sawako terputusputus karena sambil berpikir kata-kata yang pas.

Kazehaya yang jongkok menahan tawanya mendengar kata-kata Sawako itu.

“sudah . ga masalah lagi... sudah jelas sekarang” katanya menatap Sawako lembut.



Di versi Animenya ada kecemburuan Kazehaya lagi yang sangat posesif itu.. sayangnya di Movienya ga ada. Yaitu saat Kazehaya dan Sawako berbicara dibawah pohon ceri/sakura. Saat itu Sawako tersenyum padanya , senyum yang slalu membuat jantung Kazehaya berdebar kencang. Waktu Sawako tersenyum manis itu cowok-cowok yang lain sedang memanggil Kazehaya. Reflek Kazehaya menutup Sawako dengan tubuhnya “maaf.. aku mungkin terlalu egois.. aku tak mau senyum ini dilihat orang lain.. biar ini satu satunya menjadi milikku saja!” kata Kazehaya saat itu... uhhhhhh... so sweeeettttt...




Ryu bercerita pada Yoshida dan Yano klo ia tadi mendapat lipatan kertas di lokernya dari Sawako. Ia mengulurkan kertas itu pada Yoshida.

“ini tadi diloker sepatumu?” tanya Yoshida

“ya..”

Yoshida membuka lipatan kertas itu dan membaca isinya “ tolong datang ke ruang aula jam 12:00. Kuronuma Sawako” Yoshida melihat tulisan tangan dikertas itu dan heran “ ini kan bukan tulisan tangannya ya?” tanyanya pada Yano.

“tapi Kuroiwa datang “ sahut Ryu. *Kuroiwa .. hahaah... ampyun deh Ryu salah terus manggil nama orang.. hedewww..

“Kuroiwa..! Kuronuma namanya!” seru Yoshida kesal pada Ryu.

“ada yang mencurigakan” kata Yano penuh kecurigaan menatap kertas itu.

“lalu Kuronuma dimana? “ tanya Yoshida

“dia pergi.. Shota (Kazehaya) menariknya pergi” jawab Ryu.

“Kazehaya??” seru Yoshida terkejut

“hmm.. ia datang juga dengan seorang cewek yang berpenampilan girly” lanjut Ryu

“gadis berpenampilan girly?!” seru Yano curiga.



Yano menemui Kurumi untuk bertanya atas kecurigaannya

“Kurumi—chan.. kau mencoba memisahkan Sawako dan Kazehaya ya?” introgasi Yano

“untuk apa aku melakukan itu” sahut Kurumi

“aku melihatmu meletakkan kertas ini diloker Ryu” bohong Yano sambil memperlihatkan lipatan kertas itu. Kurumi mengira Yano benar melihat dia melakukannya.

“terus kenapa?” tantang Kurumi cuek.

“sayangnya itu tak berjalan baik kan?” ejek Yano “ sawako itu orangnya jujur dan apa adanya, tidak seperti dirimu!”

“ehh tunggu dulu.. aku tak mengerti ap yang kau katakan” seru Yoshida yang datang.

“aku sudah merasa aneh bahkan sebelum kejadian ini terjadi.” Kata Yano. “ isu dan kejadian Sawako dikamar mandi..”

“ aku juga memikirkan itu. Itu kan tidak ada hubungannya dengan hantu dan supranatural kan?” tanya Yoshida yang baru datang itu dan belom mengerti maksud Yano.

“yups.. ini melibatkan kazehaya didalamnya” jawab Yano “itu lah yang dilakukan oleh seorang gadis yang menyukai Kazehaya. Iyakan Kurumi-chan?”

“Chizu-chan, ayane-chan apa yang terjadi?” tanya sawako yang tiba-tiba datang.

“Sawako, gadis ini mencoba menjebakmu” kata Yano

“ehhh.. benarkah” seru Yoshida yang baru mengerti... jiahhh loadingnya lama niy Yoshida... hehhe

“Kurumilah yang menyebarkan gosip dikamar mandi.” Lanjut Yano

Sawako tidak mempercayainya “ itu hanya salah paham. Dia tak mungkin melakukannya. Karena Kurumi chan adalah teman. Dia memberitahuku hal-hal penting”

Kurumi merasa kesal dengan Sawako dan kepolosannya itu “kau benar-benar mengganggu! Aku tak pernah menganggapmu sebagai teman.” Kurumi mellihat ke yano “orang yang menyebarkan gosip itu memang aku. Lalu kenapa?”

Yoshida marah, ia mencengkram jaket Kurumi hampir memukulnya “ mengapa kau melakukan hal itu?”

“karena sawako menghalangi jalanku” jawab Kurumi “dia selalu bersama dengan Kazehaya.. kenapa kau tidak menyendiri lagi?!’

“heyy kau harus minta maaf pada Sawako” seru Yoshida.

“biarkan saja.” Kata Yano. Ia menatap kurumi dengan kesal “aku akan bilang pad Kazehaya semuanya” ancam Yano

Kurumi gelisah dan gugup “pergi dan katakan padanya! Aku sudah tak peduli!”

“ayo pergi” ajak yano pada Yoshida.



Sawako mengejar Yoshida dan Yano “ Chizu chan, ayane chan... tolong jangan bilang ini pada Kazehaya kun. Meski dia mengatakan tidak peduli. Tapi aku tau dia tak mau seperti itu. “

“Sawako apa yang kau katakan? Apa kau masih...” seru Yoshida emosi karena sawako masih membela Kurumi. Yano menenangkan Yoshida “baiklah aku tak akan mengatakannya pada Kazehaya kun”

Sawako lalu berlari pergi “sawako kau mau kemana?” tanya Yoshida

“aku akan mengatakan sesuatu pada Kurumi chan dulu” sahut Sawako.

Sawako mendekati Kurumi “ada apa?” tanya Kurumi lemas takut Kazehaya mengetahui kejadian ini.

“ummm.. perasaanku pada Kazehaya-kun.. aku rasa dia benar-benar special untukku. Sama sepertimu Kurumi Chan “ ungkap Sawako .. ini pertama kalinya akhirnya sawako ngaku klo dia suka sama Kazehaya. “ aku sangat gugup mengatakan hal ini pada seorang teman”

“aku sudah bilang.. kita bukan teman!” bentak Kurumi kesal. “aku sudah menyukai Kazehaya kun sejak lama. Jangan bandingkan itu dengan perasaanmu sekarang terhadapnya”

Sawako melihat Kurumi yang menangis melihatnya “sejak smp aku sudah melakukan usahaku agar Kazehaya menyukaiku. Aku berusaha keras agar diterima disekolah ini bersamanya dan kondisi hubungan kami sudah baik. Aku sudah yakin aku akhirnya bisa mengungkapkan perasaanku tapi semua ini sekarang tak ada artinya. Jika dia tidak membalas cintaku maka semua ini tidak ada artinya lagi. “ isak Kurumi menangis. “aku tau... aku tau klo Kazehaya tidak mencintaiku karena aku sudah memperhatikannya selama ini. “’

Sawako mengambil sapu tangannya dan diulurkan pada Kurumi.

“pada akhirnya.. aku tak bisa sejujur dan apa adannya seperti dirimu.. aku benar-benar membenci” seru Kurumi dan berlari meninggalkan Sawako yang terdiam mendengar patah hatinya Kurumi itu.



Komite olahraga rapat untuk pembubaran panitia. Setelah selesai rapat, Kazehaya mendekati Kurumi yang duduk sendirian.

“Kurumizawa” sapa Kazehaya
“ya..” jawab gugup Kurumi.
“maaf ya kemarin aku meninggalkanmu membereskan perbekalan olahraga”
“apa kau tak mendengar berita tentang aku?” tanya kurumi takut-takut klo Yano jadi cerita ke Kazehaya.

“ehh.. tentang apa? “ tanya Kazehaya penasaran. Kurumi hanya menunduk terdiam. “apa itu? Kau membuatku penasaran sekarang ini” lanjut Kazehaya.

Kurumi berdiri mendekati Kazehaya.



“Kazehaya..” ucap Kurumi pelan menatap wajah Kazehaya “ atashi... Kazehaya ga suki.....” *aku... menyukai Kazehaya.

Kazehaya terkejut dan terdiam mendengar pengakuan cinta Kurumi

“sampai sekarang.. kaulah satu-satunya yang aku sukai”

Kazehaya menatap Kurumi menyesal “ gomen.. ada seseorang yang aku sukai” tolak Kazehaya. Kurumi langsung menunduk lemas dan menahan sesak nafasnya. Tapi ia pun mencoba agar tak menangis “ apakah pengakuan ini, setidaknya membuatmu sedikit bahagia?”

Kazehaya memahami perasaan Kurumi, ia tersenyum “ iya aku bahagia... arigatou..”

“Kazehaya kun.. kau benar-benar tidak jeli memilih cewek.. cewek cantik ini tak akan melihatmu lagi “ kata Kurumi mencoba memaksakan candaan.

Iapun pergi meninggalkan Kazehaya yang masih terdiam dikelasnya.



Pulangnya Kazehaya berjalan melewati pohon ceri/sakura tempat pertemuannya dengan sawako. Ia menengadah dan memandang pohon ceri yang mulai menguning dimusim yang mendekati musim gugur.


BERSAMBUNG....


Next part : Kazehaya gencar pendekatan pada Sawako, tapi selalu saja ada yang merusak usahanya. sampai akhirnya ia beranikan diri menyatakan perasaannya pada sawako.. whewwww.... dan tanggapan Sawako adalah...... next part 4... Jaa nee...

4 komentar:

  1. Ssuuukkaaa liat cowok cemburu. Serasa adi milik sendiri. tapi jangan over aajahh..

    BalasHapus
  2. aku suka nich movienya
    lanjut ya next partnya...

    TQ

    BalasHapus
  3. Amellia & Deeoke : sipp deh... keep reading my blog yahhh.. ^_^

    BalasHapus
  4. semakin dibaca semakin SERUUUU~ hehe thanx y~ hehe

    BalasHapus