Saat
weekends Takako menghabiskan waktu liburnya dengan berjalan-jalan di taman,
nonton bioskop dan makan direstaurant seorang diri. Ia membenci weekend dan
hari libur lainnya karena ia akan merasa kesepian. Takako melihat
pasangan-pasangan yang ada disekelilingnya.
“mereka
berdua saling memilih satu sama lainnya sehingga mereka bersama” batin takako
saat melihat sepasang kekasih di bioskop.
Takako
lalu melihat sebuah keluarga muda.
“mereka
berdua saling memilih satu sama lainnya sehingga anak-anak
terlahir”
Takako
lalu melihat sepasang kakek nenek sedang berteduh dari hujan “mereka berdua
saling memilih satu sama lain sehingga mereka hidup lama bersama.tetapi aku….
Tak ada yang memilihku karena itu aku sendiri”
Takako
lalu melanjutkan liburannya dengan pergi ke sebuah salon. Ia melihat seorang
gadis minta rambutnya ditata karena akan pergi kencan. Ia teringat masa mudanya
saat ada seorang pemuda yang dikenalkan padanya. Hubungan mereka tak berlanjut
ke hubungan dekat. Lambat laun takako muda menjalani kehidupannya dengan segala
aktifitasnya dan tanpa ia sadari ia berumur 32 tahun. Ia pernah berhubungan
dengan seorang pria yang beristri juga sampai setahun yang lalu ia memutuskan
putus dari pria beristri itu.
Selesai
potong rambut Takako lalu pulang ke rumahnya.
Semester
baru sudah dimulai masa liburan Takako juga sudah berakhir. Saat Takako masuk
ke ruangan guru dengan agak melamun tiba-tiba ia bertabrakan dengan seorang
guru. Mereka berdua sama-sama terkejut dan saling menatap.
Guru baru itu
langsung membungkuk dan dengan agak gugup meminta maaf pada Takako. Guru baru
lalu memperkenalkan dirinya sebagai Ozu Kotaro. Takako lalu memperkenalkan
dirinya pada kotaro. Kotaro lalu memanggil Takako dengan Hara-san. Takako
dengan dingiin tanpa ekpresi lalu menegurnya dan meminta Kotaro memanggilnya
Hara-sensei sama seperti Takako
memanggil kotaro dengan “Ozu-sensei”
Takako
juga menasehati Ozu-sensei agar ia tak
jadi “makanan” murid-muridnya. Takako lalu dengan dingin meninggalkan
Ozu-sensei yang masih grogi itu. Ozu-sensei
terus memperhatikan Takako sampai Takako duduk dikursinya.
Ozu
sensei masih berdiri didepan pintu menyapa guru-guru lain yang masuk ke dalam
ruang guru. Seorang guru perempuan mengatakan klo Ozu sensei taka pa-apa klo
mau duduk. Ia lalu menunjukkan tempat duduk Ozu sensei.
Ternyata
tempat duduk Ozu-sensei berhadap-hadapan dengan Takako. Bahkan ternyata Ozu-sensei adalah wakilnya
Takoko sebagai wakil wali kelas.
Semua
murid dikumpulkan diaula untuk memulai semester baru dan juga perkenalan
Ozu-sensei.
Siswi-siswi
pada heboh saat melihat guru biologi baru mereka yang masih muda dan ganteng
itu. seorang Siswi tanpa malu-malu
langsung berteriak memberi nilai
kegantengan gurunya itu 85, semua sontak tertawa. Kepala sekolah menyuruh muridnya untuk diam
tapi semua masih tertawa-tawa.
Ozu-sensei lalu menjawab klo ia senang dengan pujian itu tapi ia
meneruskan kalimatnya dan berkata klo ia tak tertarik dengan gadis yang umurnya
lebih muda darinya.
Semua
terkejut dengan perkataan Ozu-sensei, termasuk juga Takako dan guru-guru
lainnya. Suasana jadi sunyi. Seorang murid lalu bertanya apakah itu berarti
Ozu-sensei tak akan peduli dengan murid-muridnya? Ozu menjawab klo ia akan
peduli dengan mereka tapi maksud perkataannya tadi adalah klo ia tak akan
berkencan dengan Muridnya.
Seorang
murid lalu bertanya ozu-sensei menyukai type gadis seperti apa? Semua siswi
berteriak-teriak heboh menunggu jawaban
Ozu. Takako mencoba menenangkan murid-muridnya dan ia minta Ozu tak menjawab
pertanyaan muridnya itu. Ozu berkata klo ia akan menjawabnya.
Semua
menunggu jawaban Ozu sensei. “aku punya 1 aturan dalam cinta yaitu aku tak akan
membuat gadis yang aku cintai menangis.”
Murid-murid langsung menyambut jawaban itu dengan
hebohnya bahkan kepala sekolahpun ikut bertepuk tangan. Takako sebenarnya juga terkejut dengan
jawaban itu . takako teringat saat ia putus dengan pria beristri , ia sangat
terluka dan menangis terus.
Seorang
guru disebelahnya Kurosawa sensei berkata klo sepertinya Ozu-sensei orangnya
menarik. Takako memperhatikan kurosawa sensei sebentar dengan grogi.
Saat Takako dan Ozu berjalan menaiki tangga
bersama untuk ke kelas, Takako menasehati Ozu untuk tidak membicarakan hal-hal
seperti tak suka dengan gadis lebih muda atau tak mau membuat gadis menangis
didepan murid-murid. Takako menganggap hal itu tak patut diucapkan oleh seorang
guru karena murid-murid gadis itu perasaannya sangat sensitive.
Ozu
langsung membungkuk meminta maaf atas apa yang terjadi. Takako terkejut ozu
meminta maaf padanya. Ia bilang klo nasehatnya itu hanya untuk kebaikan Ozu
jadi Ozu tak perlu meminta maaf padanya.
Mereka
berjalan sampai ditangga paling atas. Disana ada 3 murid yang berdiri didepan
kelas menunggu guru mereka itu.
“apa
yang tadi kalian bicarakan? “ Tanya seorang muridnya
“tak
ada” elak Takako
“ohhh..
Ozu-sensei bukankah kau bilang tak suka dengan gadis muda lalu bagaimana dengan
Takako-sama yang lebih tua darimu ini?” goda seorang siswi lainnya.
Seorang
siswi lain berbisik pada Ozu “lebih tua 7 tahun.. tapi masih single.”
Takako
langsung menyuruh muridnya diam. Tapi mereka bertiga tak mau berhenti menggoda
keduanya. Mereka mengulang pertanyaan
mereka pada Ozzu.
“menurutmu.
Takako sama orangnya seperti apa?”
Takako
memelototi muridnya itu dan berbisik agar mereka diam.
“aku
rasa ia mengagumkan… dia juga cantik” sahut Ozu setelah berpikir-pikir.
“sensei!”
seru takako meminta ozu tak menghiraukan ketiga murid itu.
“klo
begitu kau harus mengajaknya lunch bersama!” seru salah satu gadis mencoba
mencomblangi kedua guru wali kelas mereka itu.
“hmmm..
iya sepertinya akan aku lakukan.” Sahut ozu tersenyum
“sensei..
berhentilah mengacaukan semuanya!” seru Takako kesal. Ozu melirik Takako dengan
agak ngeri.
“kau
menakutkan Takako-sama.” Sahut seorang muridnya. “ia akan hanya berbasa-basi
saja”
Takako
jadi salah tingkah dianggap muridnya terlalu serius menganggap gurauan mereka.
“tidak..
itu bukan gurauan.. aku serius” sahut Ozu.
“huaaahhhhhh..”ketiga
gadis itu bersorak-sorak.
“pembicaraan
berakhir.. klo kita melanjutkannya Hara-sensei akan tambah marah pada kita” ucap
Ozu mengajak muridnya masuk ke dalam kelas. Ia membukakan pintu untuk muridnya
dan setelah mereka masuk ia menoleh pada Takako dan tersenyum manis membuat
takako menunduk… ihhh senyumnya manis bgt… imutttt.. kawaiii..
seperti
biasa setiap istirahat Takako menghabiskan waktunya di atap sekolah dan
menyendiri disana. Ia mendengar suara seorang pria yang sedang melenturkan
tubuhnya yang kaku. Takako mencari sumber suara dan mendapati Ozu sensei dengan
seragam olahraga.
Ozu
terkejut saat Takako memanggil namanya. Ozu merasa malu soalnya tadi ia
bersuara saat meregangkan badannya. Ia bilang klo ia sengaja ke atap sekolahan
agar bisa menyendiri untuk menghilangkan ke gugupannya sebelum mengajar
olahraga.
Takako
tiba-tiba meminta maaf padanya karena ia mengatakan apa yang harus dan tak
harus dilakukan pada Ozu sensei. Ozu menjawab itu bukan masalah baginya karena
Takako lebih mengenal situasi sekolahan karena Takako sudah bekerja lama
disana.
Takako lalu bercerita klo alasan muridnya memangggilnya Takako sama
adalah bagian dari menghina dirinya saat ia mulai mengajar dulu saat pertama
kali jadi guru tapi masih terbawa sampai sekarang. Takako bilang klo murid-murid kadang
membuatnya ngeri.
Ozu
tersenyum dan menenangkan takako yang terlihat agak sedih itu. ia menggoda pantasan orang sepertinya jadi grogi saat
berhadapan dengan murid karena seorang guru lama seperti Takako saja masih saja
ngeri saat berhadapan dengan muridnya.
Takako
lalu bercerita klo ia dulu adalah murid disekolah itu juga saat SMA. Tapi
setelah lulus kulah ia memutuskan
kembali ke sekolah SMA ini untuk jadi guru.
Ozu
lalu sebelum pergi mengajak Takako lunch bersama lain kali. Takako
terkejut mendengar keseriusan Ozu, iapun menyetujuinya.
Takako
pergi makan malam bersama yuko sahabatnya dan Mori sensei. Mereka membahas soal
Ozu sensei. Mori-sensei memuji Ozu sebagai guru yang aneh tapi menyenangkan.
Takako menambahi “dia masih muda 25 tahun”
Mori-sensei
menjawab itu sekarang sudah jadi trend. Takako menjawab tapi ia akan malu klo
ketauan muridnya. Mori-sensei menggoda Takako apakah mulai memikirkan
Ozu-sensei jadi pacar kok bisa sampai membahas apa kata muridnya.
Yuko
berkata klo mendapatkan pria muda itu bukan hanya trend tapi juha haknya
seorang wanita. Karena mereka sudah menghabiskan uang banyak untuk perawatan
dan alat make-up. Jadi sayang klo hanya mendapatkan pria tua. Jadi sudah haknya
mereka jika mendapatkan pria muda… hihihi… tau ahhhh..
Yuko
bertanya apa ada perkembangan dengan Ozu? Takako menjawab klo mereka sudah
berbicara berdua. Mori-sensei dan Yuko terkejut dengan pendekatan yang super
cepat itu. Takako berkata klo ozu juga mengajaknya makan siang bersama.
Yuko
langsung berkata itu pertanda klo Ozu tertarik pada Takako.
Takako
membantahnya ia mengatakan klo ozu hanya mau membahas pekerjaan. Mori dan Yuko
menjawab itu hanya alasan saja sebenarnya ada motifasi lain seorang pria
mengajak wanita makan berdua. Keduanya temannya itu memberi semangat takako
mendapatkan ozu-sensei.
Ditempat
lain Ozu bertemu dengan 2 sahabatnya dari tempat dia bekerja dulu, Imamura Takashi 25 tahun, sudah menikah dan
Egawa Nobuo 30 tahun, single. Mereka
membahas tentang gadis-gadis murid ozu. Tapi Ozu menjawab klo ia tak bisa
membayangkan akan bersama gadis yang lebih muda, apalagi muridnya. Egawa
menambahi juga klo sampai terjadi karier ozu sebagai guru akan rusak. Imamura
membantah perkataan egawa dan mengatakan egawa terlalu serius, hidup harus
dibuat senang-senang.
Imamura
lalu bertanya bagaimana dengan guru-gurunya? Itu juga tak buruk. Kedua temannya
memperhatikan ozu yang tiba-tiba tertunduk dan tersenyum-senyum. Ozu menengadah
dan melirik Imamura. Ozu meminta Imamura tak membahasnya lagi karena tak akan
enak dan aneh jika besok dia bertemu
“dia” lagi. Kedua temannya yang curiga melihat ozu senyum-senyum tadi jadi
tambah terkejut dengan perkataan ozu.
“egawa
san, sepertinya ia sudah bertemu wanita yang baik.” Sindir Imamura.
“ia
sebenarnya ada wanita cantik ini..” lalu ozu bercerita tentang Takako dan
rencana mereka makan siang bersama.
“jadi
kau akan mengajaknya keluar?” Tanya Imamura. “kau akan mengajaknya kencan?”
cecarnya.
Imamura
curiga pasti lebih dari itu karena takako adalah wanita diatas 30 tahun. Ozu
meminta Imamura berhenti membahasnya.
Ozu
menjawab klo ini murni masalah pekerjaan saja tak ada motivasi lain. Egawa
merasa ada hal yang aneh dengan Ozu karena tidak biasanya Ozu mengajak
seseorang keluar dan bisa duduk bersama dan berbicara sampai berjam-jam. Ozu
terkejut dan tersadar dengan kebenaran perkataan egawa.
Pagi
harinya takako bangun lebih pagi. Ia lalu berolahraga, habis itu berdandan dan
memilih bajunya lebih lama dari biasanya. Takako merasa jadi sedikit special
dengan perasaannya pada Ozu. Ia sering kali menatap Ozu diam-diam seperti orang
yang sedang jatuh cinta. Saat sedang makan roti dari sekolah mereka saling
bertatapan karena tempat duduk ozu dan Takako berhadap-hadapan.
Malam
harinya ada acara welcome party untuk Ozu. Mereka bersulang bersama dan saat
takako mengambilkan roti untuk ozu dan akan memberikannya ternyata ada guru
wanita lain yang lebih dulu memberikannya pada ozu. Takako agak kecewa karena
kurang bergerak cepat. Ozu juga mengucapkan terima kasih pada takako karena
sudah membantunya beberapa hari ini dan mengajarinya berbagai hal.
Mori-sensei
bertanya pada ozu mengenai pernyataan ozu klo ia tak akan berkencan dengan
gadis muda.
“apakah
itu berarti kau tertarik dengan wanita lebih tua?” Tanya mori
“sebenarnya maksudku
bukan masalah umur tapi semua untuk menjaga perasaan tunanganku saja”
sahut ozu
“tunangan??”
semua terkejut mendengarnya terlebih Takako yang sudah mulai menaruh harapan
pada ozu.
Ozu
memberitahu semuanya klo pacarnya ada di ingris dan pacarnya kuatir saat tau ia
bekerja di sekolah putri. Takako terlihat sangat sedih “meski dia 7 tahun lebih
muda dariku tapi ia sudah dimiliki orang lain. Mimpi ini harus cepat berakhir”
batin takako. Dari sampingnya kurosawa sensei memperhatikan sikap Takako yang
terlihat down itu.
Malam
harinya takako minum beer dan teringat hubungannya dengan pria beristri yang
dikencaninya dulu yang tak lain adalah kurosawa sensei.
Hubungan mereka berdua
terjadi berawal karena kurosawa sensei mencoba menghibur takako yang baru
mengajar di sekolah dan mengalami tekanan dari murid-muridnya. Hubungan mereka
berlanjut ke perselingkuhan dan malam-malam yang dihabiskan bersama saat pulang
kerja dan kurosawa lalu pulang ke rumah keluarganya meninggalkan Takako di
apartemennya.
Ia
masih ingat luka hatinya saat ia teringat kejadian itu sampai dalam mimpipun ia
menangis padahal hubungan mereka sudah berakhir 1 tahun yang lalu.
pagi
harinya disekolah, Takako sebaga wanita dewasa mencoba menyembunyikan perasaannya
pada Ozu. ia melihat Ozu kelihatan kebingungan menatap sebuah kertas. Ia
bertanya pada OZu ada masalah apa? Ozu menjawab klo ada seorang murid yang
membuat surat ijin pulang awal, ia bingung apa yang harus dilakukannya dengan
surat itu. Takakopun berkata klo ia akan membantu Ozu. namun tiba-tiba Kurosawa
berkata klo ia saja yang akan membantu Ozu. ia lalu mengajak Ozu ke ruangan
biologi sambil menjelaskan semuanya.
Mereka berdua lalu melangkah pergi sampai
didepan pintu keluar Kurosawa berbalik dan menatap Takako sebentar sebelum
melangkahkan kakinya lagi.
Takako
jadi gelisah. Ia takut kurosawa memberitahu Ozu hubungan perselingkuhan mereka
berdua. Takako tak ingin Ozu punya pandangan negative tentang dirinya. Entah
mengapa ia tak ingin imagenya jelek dipandangan mata Ozu. dan ia tak ingin Ozu
membencinya karena perselingkuhannya itu.
Diruangan
biologi ozu melihat foto keluarga kurosawa. ia memuji istri seniornya itu.
Kurosawa lalu menjelaskan klo istrinya itu dulu adalah muridnya juga. Ozu
terkejut mendengar lalu kurosawa menjelaskan klo mereka berhubungan setelah
istrinya lulus sekolah jadi tak menyalahi aturan.
Ozu
lalu teringat klo Takako juga dulu bersekolah disekolah itu. ia bertanya apa
takako juga dulu murid kurosawa? kurosawa mengiyakannya, ia bilang klo Takako
tak berubah dari saat sekolah sampai sekarang ini, Takako masih orang yang
terlalu serius. Ozu bertanya apa
kurosawa senang takako kembali kesekolah untuk mengajar disana? Kurosawa
berkata tentu saja ia terkejut tapi juga senang melihat muridnya menjadi
seorang guru. Ozu mendengarkan semua dengan rasa ingin tau yang dalam dan
tersenyum mendengar cerita itu.
Takako
berencana lembur sampai larut malam untuk bahan pelajaran buat muridnya. Ia
teringat awal perjumpaannya dengan ozu. lalu ia teringat hubungan
perselingkuhannya dengan Kurosawa. Mata Takako berkaca-kaca mengingat semua
itu. tanpa ia sadari, Takako bersendandung lirih. Takako melamun sambil
bersenandung pelan tanpa ia tau, Ozu ada ddepan pintu masuk mendengarkan Takako
bernyanyi pelan dan melamun itu. Mata takako akhirnya menyadari seseorang
memperhatikannya. Ia terkejut melihat Ozu ada disana.
Takako
gugup dan salah tingkah didepan Ozu. melihat Takako yang sepertinya malu
padanya, Ozu berkata klo ia juga sering bersenandung sendiri. Itu lebih baik
daripada pergi ke karaoke .
Ozu
lalu bertanya dimana ia bisa meletakkan file mengajarnya? Takako lalu
pergi dan mengambil sebuah dus lalu
menaruhnya di sebuah meja makan untuk guru. Ia membuka dus dan mengambil sebuah
odner untuk Ozu yang langsung berterima kasih padanya.
Ozu
lalu berkata ia mendengar dari kurosawa
klo kurosawa senang takako kembali ke sekolah
mengajar dan betapa takako tak pernah berubah selalu serius dari waktu
jadi muridnya maupun saat jadi guru. Takako terkejut mendengarnya dan
membuangnya menjatuhkan sebuah gelas.
Takako
buru-buru mengambil pecahan gelasnya sehingga membuat tangannya tergores.
Takako
bangkit berdiri untuk mengambil kotak p3k sementara Ozu mengambil sapu dan
membersihkan pecahan gelas itu.
Takako
kesusahan membuka kotak p3k dan tiba-tba ozu sudah membantu mengambilkan tansoplas.
Aku akan bantu ucap ozu. ia lalu duduk disebuah meja berhadapan dengan takako.
Takako terlihat sangat tegang membuat Ozu berkata agar Takako mempercayainya.
Ozu lalu membalut luka Takako dengan tansoplas. Takako terus memperhatikan ozu
yang membalut lukanya.
Handphone
ozu berbunyi dan ia tak berani mengangkatnya. Takako mempersilahkan ozu jika
ingin mengangkat telpnya. Ozu lalu permisi untuk menelpon.
Takako
menduga telpon itu dari tunangan ozu.
Ternyata
benar itu adalah telpon dari pacar ozu yang meminta ozu menghubunginya setelah
pulang kerja. Ozu selesai menelpon lalu pamit untuk pulang.
Takako
agak sedih tapi ia sudah terbiasa dengan luka seperti ini. Ia terkejut saat
mendengar suara kurosawa masuk keruangannya. Kurosawa melihat luka ditangan takako
dan menyentuh tangan takako. Ia bertanya apa lukanya masih terasa sakit? Itu
sudah biasa dilakukan kurosawa saat ia terluka kurosawa selalu membantunya.
Kurosawa lalu mengajak Takako pulang karena hari sudah sangat malam. Kurosawa
berbalik untuk pulang saat tangan Takako menahannya pergi.
Mereka
pulang dalam taksi yang sama dan berhenti didepan apartmen takako. Seorang
murid dengan seragam sekolah mereka memperhatikan kedua gurunya itu masuk ke
dalam gedung apartemen Takako. Ia menunggu diluar gedung itu dengan ingin tau
dan ketidak sukaan
Kurosawa
dan takako masuk ke dalam kamar Takako. Mereka sangat canggung setelah beberapa
lama mereka tak bertemu dikamar itu selama 1 tahunan. Kurosawa mendekati Takako
dan mendekati wajah Takako untuk menciumnya. Sementara itu Takako memejamkan
matanya menunggu ciuman dari Kurosawa.
Apakah
perselingkuhan yang sudah berhenti 1 tahun yang lalu akan dimulai lagi? Tunggu
episode selanjutnya.
Ahhhh takako main api lagi...
BalasHapusTakako gak kuat liat yg imut... jdnya tergoda deh ma berondong muda... :P
Hapus