Sabtu, 28 Desember 2013

Sinopsis : Hakuba No Oujisama - Ep. 2



Pagi harinya disekolah, Takako bertemu dengan Ozu yang langsung bertanya pada Takako, apa yang dilakukan Takako setelah ia meninggalkan Takako malam itu. Takako berkata klo ia langsung pulang begitu Ozu pulang. Kepala sekolah datang untuk memberitahu sesuatu tapi ternyata Kurosawa tidak belum datang. Kepala sekolah meminta Takako mencari Kurosawa tapi Ozu lalu mengajukan diri untuk mencarinya. Tiba-tiba pintu ruang guru terbuka dan Kurosawa masuk. Kepala sekolah bilang klo hampir saja Takako pergi mencarinya. Kurosawa melihat Takako dan meminta maaf dengan sopan. Pandangan mata mereka bertemu dan keduanya jadi salah tingkah.


Takako merasa aneh dengan seorang muridnya yang ada diluar kelas sendirian. Ia meminta Ichikawa, muridnya itu untuk masuk ke dalam kelas. Ichikawa sengaja menyindir Takako. Ia bercerita klo ayahnya berselingkuh dari ibunya dan menyebabkan perceraian. Ia bilang ia membenci perselingkuhan.  
Didalam kelas Ichikawa terus menatapnya membuatnya jadi gugup. 

Ozu menyiapkan bahan biologi untuk muridnya. Kurosawa datang ke ruangan biologi itu. Ozu memberitahu kurosawa klo ia melihat takako lembur disekolah.  Ozu berkata klo ia akan meniru takako yang bekerja dengan sebaik-baiknya. Ozu bertanya pada Kurosawa apakah Takako pada awal jadi guru juga serius seperti itu? Kurosawa menjawab klo Takako selalu serius seperti itu tapi juga sering menangis. Ozu terkejut mendengar Takako menangis. Kurosawa meminta Ozu tak menceritakan ha itu pada orang lain karena tidak ada yang tau hal itu.


Seperti biasa saat istirahat Takako menghabiskannya di atap sekolah. Ia teringat kejadian saat Kurosawa dirumahnya dan mereka hampir berciuman. Saat itu ada telpon masuk ke HP Kurosawa tapi Kurosoawa tak mau mengangkatnya meski Takako sudah mengijinkannya. Lalu bberapa saat kemudian HP Takako berbunyi yang ternyata telpon dari kepala sekolahnya. Kurosawa mengambil HPnya untuk mengetahui siapa yang menghubunginya. Ternyata dari kepala sekolah juga. Kepala sekolah memberitahu Takako klo ada 2 murid mereka yang ada dikantor polisi. Takako segera buru-buru pergi bersama Kurosawa ke kantor polisi untuk menjemput muridnya.


Takako lalu bagkit berdiri untuk meninggalkan atap sekolah. Ia menghentikan langkahnya saat melihat ada OZu didepannya. Ozu meminta tolong Takako untuk memberikn sedikit darahnya untuk praktek biologi. Takako mengijinkannya. Tapi saat Ozu mencoba mengambil darah Takako wajah Takako terlihat pucat. Ozu jadi tak tega ternyata takako takut dengan jarum. Ozu membantalkannya tapi Takako memaksa Ozu untuk mengambil darahnya. Mereka akhirnya tertawa dengan tingkah mereka sendiri. Itu pertama kalinya Ozu melihat senyum diwajah Takako. Takako juga heran ia bisa tersenyum senang saat berbicara dengan orang lain..


Ozu mengajar biologi dikelasnya. Ia melihat seorang muridnya melamun terus. Ia adalah ichikawa. Saat selesai pelajaran, ichikawa juga masih di kursinya melamun. Ozu meperhatikan tingkah muridnya itu dengan penuh perhatian. Ichikawa  memperhatikan gurunya yang sedang membereskan alat-alat biologinya dan ia berjalan mendekati Ozu.


“apa kau ada pertanyaan?” Tanya Ozu
“tak ada” jawab ichikawa
“jika kau mendengarkan dengan baik maka kau akan punya pertanyaan” kata Ozu “ada apa? Kau terlihat tak berkonsentrasi seharian”
Gadis itu tersenyum senang menatap Ozu “kau menyadarinya?”
Ozu gugup “tentu saja”
Ichikawa lalu tersenyum  gugup “aku kemarin melihat suatu hal yang buruk." ichikawa terdiam sebentar " Aku melihat hara dan Kurosawa sensei pergi ke sebuah apartemen bersama.” 
“hara dan Kurosawa sensei mungkin tinggal di komplek yang sama” jawab Ozu santai.
“APA KAU BODOH!” teriak gadis itu penuh amarah “mereka berdua pergi ke kamar Hara-sensei.”
Ozu terkejut menatap murid didepannya yang penuh emosi itu “untuk apa?” tanyanya pada muridnya itu. mereka saling menatap. Ozu menyadari maksud perkataan muridnya itu.
“apa….?”
“2 orang guru terlibat perselingkuhan, betapa rendahnya. Apakah semua orang dewasa seperti itu?” gumam  ichikawa. 
Ozu mencoba berpikir positif dan membela teman sekerjanya “Hara dan Kurosawa –sensei tak seperti itu. “
“aku juga pikir begitu.. tapi aku melihatnya!”
“kau yakin itu bukan orang lain?” Tanya ozu
“aku yakin. Saat tadi aku bicara dengan Hara sensei, ia terlihat gugup.  Perselingkuhan benar-benar tak bisa dipercaya”
“aku rasa kau terlalu berlebihan, Kurosawa sensei mencintai keluarganya dan hara –sensei orangnya serius. Mereka tak mungkin melakukan itu. berhenti berpikir berlebihan dan perhatikan pelajaran dikelas.” Ucap ozu
“tapi… aku tak bisa memaafka perselingkuhan..” kata ichikawa pelan..
“aku juga.. itu menjijikan” sahut ozu tertunduk.


Ozu jadi memikirkan apa yang dikatakan muridnya itu saat ia ada di ruangan biologi. Ia jadi bertanya-tanya dengan ucapan kurosawa saat itu yang mengatakan klo hanya dia yang pernah melihat takako menangis.  Ia heran kenapa hanya kurosawa saja yang tau.


Saat pulang dari sekolah dengan sepedanya, Ozu melihat Takako sedang duduk disebuah kursi menunggu bis datang. Ia mendekati dan menyapanya.
“Otsukaresamadesu” *salam saat sudah selesai bekerja.
“Otsukaresamadesu” jawab Takako.”oh kau kesekolah dengan sepeda ya”
Ozu menatap Takako dan mendekati Takako “apa kau baik-baik saja?”
“heih?”
“kau terlihat seperti…” Ozu tak menyelesaikan perkataannya.
“aku rasa aku hanya sangat lelah. Saat aku meninggalkan sekolah aku selalu seperti ini. Aku sangat kelelahan. Aku minta maaf karena sudah membuatmu kuatir.” Takako melihat wajah Ozu “Aku baik-baik saja. hati-hati dijalan” 
 
Ozu tak beranjak pergi justru ia mendekati Takako dan duduk disebelahnya.
“aku dengar kemarin kau pergi ke kantor polisi dengan Kurozawa sensei.” Kata Ozu melirik Takako yang ada disampingnya.
“iya..” jawab Takako pelan
“apa kau bersamanya?” selidik Ozu
“kami saling menghubungi dan bertemu dijalan saat kesana” ucap Takako berbohong.
“oh begitu….” Kata Ozu canggung. Ia menengok takako lagi “lain kali saat sesuatu terjadi bisakah kau menghubungiku? Aku wakil wali kelas juga.” Ucapnya sungguh-sungguh.
Takako melihat Ozu “baiklah… tentu saja…”
“terima kasih. Aku akan memberimu nomer HPku.” 

Ozu segera mengambil Hpnya begitu juga dengan Takako. Mereka lalu saling mendekatkan HPnya untuk menerima kontak masing-masing. 

Tiba-tiba HP takako berbunyi dan itu dari Kurozawa. Takako segera menarik HPnya menjauh agar tak dilihat Ozu. tapi terlambat, Ozu melihat siapa yang menghubungi Takako. Ozu bertanya kenapa Takako tak mengangkatnya. Takako menjawab klo ia tak kenal dengan nomer orang yang menghubunginya itu.

 
Ozu bertemu dengan kedua sahabatnya. Ia bercerita tentang apa yang terjadi antara Takako dan Kurozawa . kedua temannya langsung mengatakan klo itu sudah pasti perselingkuhan. Ozu berkata klo ia membenci perselingkuhan karena ia juga dari keluarga yang bercerai karena ayahnya berselingkuh. Mereka terus membahas soal perselingkuhan itu dan membuat Egawa jadi kesal karena keduanya membahas urusan cinta orang lain. Ia langsung pergi meninggalkan kedua temannya.  Egawa mengalami masa percintaan yang sulit karena pacarnya meninggal.
 

Ditempat lain Takako juga berbicara tentang perselingkuhan pada teman temannya Mori-sensei dan Yuko. Tapi ia tak mengatakan klo dia yang melakukannya tapi temannya. Kedua temannya itu berpendapat perselingkuhan akan merugikan pihak wanita saja karena nantinya wanitalah yang akan tersakiti karena cemburu dengan istri selingkuhannya atau ditinggalkan pria itu.


Takako pulang kerumahnya. Ia melihat ibunya yang seorang chef terkenal sedang shooting sebuah masakan. Setelah para reporter itu pergi pembicaraan yang selalu dibencinya dimulai. Ibunya membicarakan soal temannya yang menikah dan akhirnya ia bertanya apa Takako sudah bertemu orang yang baik? Takako menjawab belom. Ibunya lalu berkata klo didunia ini tak ada orang yang sempurna. Ibu Hara lalu bertanya kenapa Takako memutuskan Kurozawa? Takako terdiam dalam hatinya ia berkata “dia sudah punya keluarga.”
 

Ozu dirumahnya sibuk merapikan penampilannya karena ia akan melakukan  webcam dengan tunangannya. Kaori bertanya pada Ozu bagaimana pengalaman kerja ozu sebagai guru beberapa hari ini? Kaori bertanya apa ada murid yang menarik? Ozu menjawab ia tak suka dengan “anak-anak” (gadis dibawah umurnya). Kaori lalu bertanya bagaimana dengan guru disekolahnya?  Ozu menjawab klo mereka lebih tua darinya 7, 10 tahunan jarak umur mereka.  “oh jadi mereka oba-san” ejek kaori *oba-san = wanita setengah baya (konteksnya mencela)
 

Takako saat sedang makan bersama keluarganya tiba-tiba dihubungi Akiyama-sensei yang mengatakan ada panggilan telpon dari kantor polisi mengenai kedua muridnya waktu itu. ia buru-buru pergi meninggalkan rumahnya. Takako teringat perkataan Ozu yang meminta Takako menghubunginya jika ada masalah lagi dengan murid-murid mereka. Takako segera menghubungi ozu.

Ozu masih berbicara dengan kekasihnya di webcam. Mereka masih membahas guru sekolah Ozu yang masih single meski sudah dewasa. Koari berkata akan sangat sulit bertemu dengan pria jika mereka mengajar disekolah yang apalagi sekolah khusus wanita itu. 
“mereka pasti kesepian” ucap Koari.
“hum.. munkin” gumam Ozu pelan dan termenung.
“bahkan itu bisa berakhir dengan perselingkuhan dan semacamnya” lanjut kaori. Ozu terkejut mendengar pendapat kaori. Apalagi setelah apa yang dikatakan muridnya waktu itu.
Tiba-tiba telponnya berbunyi. Ozu mengambil telponnya dan melihat siapa yang menghubungi. Koari bertanya siapa yang menghubungi ozu. dengan jujur Ozu menjawab hara-sensei yang menghubungi. Ia lalu meminta maaf untuk mengangkat telponnya dulu dan berjanji akan menghubungi lagi. Ozu lalu mengangkat telpon dan berbicara dengan Takako.
 

Takako menunggu ozu di gerbang sekolah. Ia terkejut saat melihat kurozawa datang menghampirinya.  Kurozawa tiba-tiba berkata klo keluarganya sedang pergi ke rumah keluarga istrinya. Takako tau maksud pembicaraan kurozawa tapi ia tak meladeninya. Kurozawa lalu mengajak Takako masuk kedalam sekolah tapi Takako menolak. Takako berkata klo ia sedang menunggu Ozu datang. Kurosawa terkejut mendengar takako menghubungi Ozu. Mereka lalu melihat Ozu mengayuh sepedanya dengan cepat kearah mereka.
Ozu buru-buru memarkir sepedanya dan mendekati kedua guru senior itu. Kurozawa berkata tak biasa wakil wali kelas datang saat ada masalah. Ozu berkata klo ia yang meminta Takako menghubunginya jika sesuatu terjadi dengan murid mereka. Ozu lalu mengajak keduanya masuk ke dalam kelas.


Saat polisi selesai mengintegrosi murid-muridnya dan pergi, Mereka bertiga giliran mengintrograsi murid-muridnya atas apa yang terjadi. Kedua murid itu membuat masalah karena ingin mencari perhatian dari orang tuanya dan yang satu lagi mencoba mencari perhatian dari kekasihnya. 
Selesai mengatasi masalah muridnya, kurozawa bertanya apa Takako dan Ozu punya acara sehabis ini? Mereka berdua menjawab tidak ada. Lalu Kurozawa mengajak mereka berdua kesebuah restaurant , ia yang akan mentraktirnya. 
 

Ozu terkagum dengan restaurant yang mereka kunjungi itu. Kurozawa bertanya apa ini pertama kalinya ia berkunjung ke resturan ini. Ozu mengangguk. Dengan bangganya kurozawa berkata klo ini adalah restaurant nomer 1 diwilayah itu. Ozu melirik Takako yang langsung mengerti maksud ozu. ia bilang klo  ia juga baru pertama kesana.


Kurozawa lalu memilihkan minuman untuk Takako. Ia ingat saat bersamanya Takako selalu memilih cocktail jadi ia bertanya pada Takako apa mau cocktail? Dalam hatinya Takako berkata klo ia memang selalu bersikap hati-hati saat dengan Kurozawa jadi ia selalu memesan cocktail meski ia lebih suka beer. Takako mengangguk pilihan Kurozawa pada cocktail. 
Kurozawa lalu bertanya pada Ozu apa yang akan dipilihnya. Dengan agak sungkan tapi dengan jujur ia bilang ia  ingin beer saja. Kurozawa yang terkejut jadi tambah terkejut saat tiba-tiba Takako merubah pesanannya jadi beer saja. Kurozawa jadi tambah heran melihat betapa takako terlihat begitu biasa meminum beer.


Kurozawa berkata klo ia sangat terkejut dengan ulah kedua murid mereka  yang melakukan semua itu hanya untuk mencari perhatian dari orangtua dan orang yang dicintainya. Takako menjawab itu mungkin karena mereka kesepian dan putus asa, mereka tak bisa menghentikan dirinya sendiri.
“mereka menjadi bodoh karena kesepian. Aku mengerti perasaan itu” ucap takako pelan dan termenung. Kedua pria yang didepannya terdiam mendengar ucapan takako.  


Seorang pelayan lewat dibelakang ozu dan membawa spageti. Tiba-tiba ia tersandung dan makanan yang dibawanya tumpah ke baju ozu. pakaian Ozu kotor penuh makanan. Pelayan sangat ketakutan meminta maaf pada Ozu tapi Ozu memaafkan mereka dan segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pakaiannya.

Saat ozu pergi takako membersihkan meja tempat Ozu duduk dengan napkin restaurant. Kurozawa tiba-tiba memegang tangan Takako erat. Takako terkejut. Tepat pada saat itu Ozu keluar dari kamar mandi dan melihat kejadian itu. ia mengambil beberapa waktu sebelum kembali ke mejanya. Ia melihat takako dan kurozawa yang terdiam menunggunya. Ozu meminta maaf pada keduanya dan berkata klo ia tak mau pakaiannya rusak jadi ia minta ijin untuk pulang lebih dulu. 




Ozu pergi meninggalkan restaurant dengan tergesa-gesa. Berbagai perasan berkecamuk dalam dadanya. Ia bingung apa yang akan dilakukannya setelah melihat kenyataan hubungan antara Kurozawa dan takako. Ia peduli dengan Takako jadi ia bingung apa yang harus ia lakukan.  Ia melangkah dengan ragu tapi kemudian ia melanjutkan langkahnya sampai didepan apartemennya.


Sementara itu kurozawa dan takako jadi terlihat canggung dan terdiam setelah kepergian ozu meninggalkan mereka berdua. Selesai makan Kurozawa mengajak Takako masuk kesebuah taxi bersamanya dan takako menurut masuk ke dalam taxi bersama Kurozawa. 
Mereka berdua terdiam didalam taxi mereka yang membawa mereka ke sebuah tempat…. Tiba-tiba taxi berhenti mendadak membuat keduanya terkejut dan melihat apa yang terjadi. Betapa terkejutnya mereka berdua melihat Ozu ada ditengah jalan menghalangi taxi mereka. Ozu terlihat terengah-engah dan letih sehabis berlari.



Takako keluar dari dalam taxi dan mendekati Ozu. sementara itu kurozawa hanya diam didalam taxinya.
“apa yang terjadi?” Tanya takako
“jika aku terlalu berlebihan aku meminta maaf..tapi… “ ozu teringat perkataan takako direstauran tadi yang mengatakan betapa menderitanya orang yang kesepian itu.
“tapi.. jika kau ingin seseorang mengantarmu pulang… akan aku lakukan” ucap ozu menatap takako bersungguh-sungguh.
Takako terkejut dan membuatnya terdiam beberapa saat sebelum ia menengok ke kurosawa sebentar. “baiklah” jawab Takako.


Kurozawa mengerti klo takako menghindarinya dengan memilih pulang bersama Ozu jadi ia meminta sopir taxi melanjutkan taxi mereka. Kurozawa meninggalkan Takako dan Ozu berdua. 
Setelah kurozawa pergi, ozu terlihat menghela nafas lega.
 

“apa kau tau hubunganku dan kurozawa sensei?” Tanya takako menatap ozu.
“iya” jawab Ozu
“apa kau kecewa denganku?”Tanya takako
Ozu tertunduk tak menjawab tapi cukup membuat takako mengerti klo ozu tak suka dengan perselingkuhannya dengan kurozawa.
“oh aku mengerti…” gumam Takako
“tapi…….. aku tak dapat membiarkanmu melakukannya.” Ucap ozu.
Takako terkejut menatap ozu yang juga menatapnya. Mereka saling menatap.
“kata-kata itu begitu tajam menusuk..”


yah... Ozu datang seperti "hakuba no oujisama" alias pangeran berkuda putih yang menyelamatkan sang putri dari hubungan terlarang. tapi apakah Ozu ini pangeran berkuda putih yang akan jadi cinta sejati bagi Takako......?


1 komentar:

  1. Haaaaa OZU you are Roccckk!!! DI cerita ini amel tak berharap Ozu bakal bersama dengan Takako. Hanya ingin melihat Takako bahagia dengan pilihannya tanpa harus menjadi duri utk keluarga yg lain..

    BalasHapus