Pagi
harinya disekolah, Takako bertemu dengan Ozu yang langsung bertanya pada
Takako, apa yang dilakukan Takako setelah ia meninggalkan Takako malam itu.
Takako berkata klo ia langsung pulang begitu Ozu pulang. Kepala sekolah datang untuk
memberitahu sesuatu tapi ternyata Kurosawa tidak belum datang. Kepala sekolah
meminta Takako mencari Kurosawa tapi Ozu lalu mengajukan diri untuk mencarinya.
Tiba-tiba pintu ruang guru terbuka dan Kurosawa masuk. Kepala sekolah bilang
klo hampir saja Takako pergi mencarinya. Kurosawa melihat Takako dan meminta
maaf dengan sopan. Pandangan mata mereka bertemu dan keduanya jadi salah
tingkah.
Takako
merasa aneh dengan seorang muridnya yang ada diluar kelas sendirian. Ia meminta
Ichikawa, muridnya itu untuk masuk ke dalam kelas. Ichikawa sengaja menyindir
Takako. Ia bercerita klo ayahnya berselingkuh dari ibunya dan menyebabkan
perceraian. Ia bilang ia membenci perselingkuhan.
Ozu
menyiapkan bahan biologi untuk muridnya. Kurosawa datang ke ruangan biologi
itu. Ozu memberitahu kurosawa klo ia melihat takako lembur disekolah. Ozu berkata klo ia akan meniru takako yang
bekerja dengan sebaik-baiknya. Ozu bertanya pada Kurosawa apakah Takako pada awal
jadi guru juga serius seperti itu? Kurosawa menjawab klo Takako selalu serius
seperti itu tapi juga sering menangis. Ozu terkejut mendengar Takako menangis.
Kurosawa meminta Ozu tak menceritakan ha itu pada orang lain karena tidak ada
yang tau hal itu.
Seperti
biasa saat istirahat Takako menghabiskannya di atap sekolah. Ia teringat
kejadian saat Kurosawa dirumahnya dan mereka hampir berciuman. Saat itu ada
telpon masuk ke HP Kurosawa tapi Kurosoawa tak mau mengangkatnya meski Takako
sudah mengijinkannya. Lalu bberapa saat kemudian HP Takako berbunyi yang
ternyata telpon dari kepala sekolahnya. Kurosawa mengambil HPnya untuk
mengetahui siapa yang menghubunginya. Ternyata dari kepala sekolah juga. Kepala
sekolah memberitahu Takako klo ada 2 murid mereka yang ada dikantor polisi.
Takako segera buru-buru pergi bersama Kurosawa ke kantor polisi untuk menjemput
muridnya.
Takako lalu bagkit berdiri untuk meninggalkan atap sekolah. Ia menghentikan langkahnya saat melihat ada OZu didepannya. Ozu meminta tolong Takako untuk memberikn sedikit darahnya untuk praktek biologi. Takako mengijinkannya. Tapi saat Ozu mencoba mengambil darah Takako wajah Takako terlihat pucat. Ozu jadi tak tega ternyata takako takut dengan jarum. Ozu membantalkannya tapi Takako memaksa Ozu untuk mengambil darahnya. Mereka akhirnya tertawa dengan tingkah mereka sendiri. Itu pertama kalinya Ozu melihat senyum diwajah Takako. Takako juga heran ia bisa tersenyum senang saat berbicara dengan orang lain..
Takako lalu bagkit berdiri untuk meninggalkan atap sekolah. Ia menghentikan langkahnya saat melihat ada OZu didepannya. Ozu meminta tolong Takako untuk memberikn sedikit darahnya untuk praktek biologi. Takako mengijinkannya. Tapi saat Ozu mencoba mengambil darah Takako wajah Takako terlihat pucat. Ozu jadi tak tega ternyata takako takut dengan jarum. Ozu membantalkannya tapi Takako memaksa Ozu untuk mengambil darahnya. Mereka akhirnya tertawa dengan tingkah mereka sendiri. Itu pertama kalinya Ozu melihat senyum diwajah Takako. Takako juga heran ia bisa tersenyum senang saat berbicara dengan orang lain..
Ozu
mengajar biologi dikelasnya. Ia melihat seorang muridnya melamun terus. Ia
adalah ichikawa. Saat selesai pelajaran, ichikawa juga masih di kursinya
melamun. Ozu meperhatikan tingkah muridnya itu dengan penuh perhatian. Ichikawa
memperhatikan gurunya yang sedang
membereskan alat-alat biologinya dan ia berjalan mendekati Ozu.
“apa
kau ada pertanyaan?” Tanya Ozu
“tak
ada” jawab ichikawa
“jika
kau mendengarkan dengan baik maka kau akan punya pertanyaan” kata Ozu “ada apa?
Kau terlihat tak berkonsentrasi seharian”
Gadis
itu tersenyum senang menatap Ozu “kau menyadarinya?”
Ozu
gugup “tentu saja”
Ichikawa
lalu tersenyum gugup “aku kemarin
melihat suatu hal yang buruk." ichikawa terdiam sebentar " Aku melihat hara dan Kurosawa sensei pergi ke
sebuah apartemen bersama.”
“hara
dan Kurosawa sensei mungkin tinggal di komplek yang sama” jawab Ozu santai.
“APA
KAU BODOH!” teriak gadis itu penuh amarah “mereka berdua pergi ke kamar
Hara-sensei.”
Ozu
terkejut menatap murid didepannya yang penuh emosi itu “untuk apa?” tanyanya
pada muridnya itu. mereka saling menatap. Ozu menyadari maksud perkataan
muridnya itu.
“apa….?”
“2
orang guru terlibat perselingkuhan, betapa rendahnya. Apakah semua orang dewasa
seperti itu?” gumam ichikawa.
Ozu
mencoba berpikir positif dan membela teman sekerjanya “Hara dan Kurosawa
–sensei tak seperti itu. “
“aku
juga pikir begitu.. tapi aku melihatnya!”
“kau
yakin itu bukan orang lain?” Tanya ozu
“aku
yakin. Saat tadi aku bicara dengan Hara sensei, ia terlihat gugup. Perselingkuhan benar-benar tak bisa
dipercaya”
“aku
rasa kau terlalu berlebihan, Kurosawa sensei mencintai keluarganya dan hara
–sensei orangnya serius. Mereka tak mungkin melakukan itu. berhenti berpikir
berlebihan dan perhatikan pelajaran dikelas.” Ucap ozu
“tapi…
aku tak bisa memaafka perselingkuhan..” kata ichikawa pelan..
Ozu
jadi memikirkan apa yang dikatakan muridnya itu saat ia ada di ruangan biologi.
Ia jadi bertanya-tanya dengan ucapan kurosawa saat itu yang mengatakan klo
hanya dia yang pernah melihat takako menangis.
Ia heran kenapa hanya kurosawa saja yang tau.
Saat
pulang dari sekolah dengan sepedanya, Ozu melihat Takako sedang duduk disebuah
kursi menunggu bis datang. Ia mendekati dan menyapanya.
“Otsukaresamadesu”
*salam saat sudah selesai bekerja.
“Otsukaresamadesu”
jawab Takako.”oh kau kesekolah dengan sepeda ya”
Ozu
menatap Takako dan mendekati Takako “apa kau baik-baik saja?”
“heih?”
“kau
terlihat seperti…” Ozu tak menyelesaikan perkataannya.
“aku
rasa aku hanya sangat lelah. Saat aku meninggalkan sekolah aku selalu seperti
ini. Aku sangat kelelahan. Aku minta maaf karena sudah membuatmu kuatir.”
Takako melihat wajah Ozu “Aku baik-baik saja. hati-hati dijalan”
Ozu
tak beranjak pergi justru ia mendekati Takako dan duduk disebelahnya.
“aku
dengar kemarin kau pergi ke kantor polisi dengan Kurozawa sensei.” Kata Ozu
melirik Takako yang ada disampingnya.
“iya..”
jawab Takako pelan
“apa
kau bersamanya?” selidik Ozu
“kami
saling menghubungi dan bertemu dijalan saat kesana” ucap Takako berbohong.
“oh
begitu….” Kata Ozu canggung. Ia menengok takako lagi “lain kali saat sesuatu
terjadi bisakah kau menghubungiku? Aku wakil wali kelas juga.” Ucapnya sungguh-sungguh.
Takako
melihat Ozu “baiklah… tentu saja…”
“terima
kasih. Aku akan memberimu nomer HPku.”
Ozu segera mengambil Hpnya begitu juga dengan Takako. Mereka lalu saling mendekatkan HPnya untuk menerima kontak masing-masing.
Tiba-tiba HP takako berbunyi dan itu dari Kurozawa. Takako segera menarik HPnya menjauh agar tak dilihat Ozu. tapi terlambat, Ozu melihat siapa yang menghubungi Takako. Ozu bertanya kenapa Takako tak mengangkatnya. Takako menjawab klo ia tak kenal dengan nomer orang yang menghubunginya itu.
Ozu segera mengambil Hpnya begitu juga dengan Takako. Mereka lalu saling mendekatkan HPnya untuk menerima kontak masing-masing.
Tiba-tiba HP takako berbunyi dan itu dari Kurozawa. Takako segera menarik HPnya menjauh agar tak dilihat Ozu. tapi terlambat, Ozu melihat siapa yang menghubungi Takako. Ozu bertanya kenapa Takako tak mengangkatnya. Takako menjawab klo ia tak kenal dengan nomer orang yang menghubunginya itu.
Ozu
bertemu dengan kedua sahabatnya. Ia bercerita tentang apa yang terjadi antara
Takako dan Kurozawa . kedua temannya langsung mengatakan klo itu sudah pasti
perselingkuhan. Ozu berkata klo ia membenci perselingkuhan karena ia juga dari
keluarga yang bercerai karena ayahnya berselingkuh. Mereka terus membahas soal
perselingkuhan itu dan membuat Egawa jadi kesal karena keduanya membahas urusan
cinta orang lain. Ia langsung pergi meninggalkan kedua temannya. Egawa mengalami masa percintaan yang sulit
karena pacarnya meninggal.
Ditempat
lain Takako juga berbicara tentang perselingkuhan pada teman temannya
Mori-sensei dan Yuko. Tapi ia tak mengatakan klo dia yang melakukannya tapi
temannya. Kedua temannya itu berpendapat perselingkuhan akan merugikan pihak
wanita saja karena nantinya wanitalah yang akan tersakiti karena cemburu dengan
istri selingkuhannya atau ditinggalkan pria itu.
Takako
pulang kerumahnya. Ia melihat ibunya yang seorang chef terkenal sedang shooting
sebuah masakan. Setelah para reporter itu pergi pembicaraan yang selalu
dibencinya dimulai. Ibunya membicarakan soal temannya yang menikah dan akhirnya
ia bertanya apa Takako sudah bertemu orang yang baik? Takako menjawab belom. Ibunya
lalu berkata klo didunia ini tak ada orang yang sempurna. Ibu Hara lalu
bertanya kenapa Takako memutuskan Kurozawa? Takako terdiam dalam hatinya ia
berkata “dia sudah punya keluarga.”
Ozu
dirumahnya sibuk merapikan penampilannya karena ia akan melakukan webcam dengan tunangannya. Kaori bertanya pada
Ozu bagaimana pengalaman kerja ozu sebagai guru beberapa hari ini? Kaori bertanya
apa ada murid yang menarik? Ozu menjawab ia tak suka dengan “anak-anak” (gadis
dibawah umurnya). Kaori lalu bertanya bagaimana dengan guru disekolahnya? Ozu menjawab klo mereka lebih tua darinya 7,
10 tahunan jarak umur mereka. “oh jadi
mereka oba-san” ejek kaori *oba-san = wanita setengah baya (konteksnya mencela)
Takako
saat sedang makan bersama keluarganya tiba-tiba dihubungi Akiyama-sensei yang
mengatakan ada panggilan telpon dari kantor polisi mengenai kedua muridnya
waktu itu. ia buru-buru pergi meninggalkan rumahnya. Takako teringat perkataan
Ozu yang meminta Takako menghubunginya jika ada masalah lagi dengan murid-murid
mereka. Takako segera menghubungi ozu.
Ozu
masih berbicara dengan kekasihnya di webcam. Mereka masih membahas guru sekolah
Ozu yang masih single meski sudah dewasa. Koari berkata akan sangat sulit
bertemu dengan pria jika mereka mengajar disekolah yang apalagi sekolah khusus
wanita itu.
“mereka
pasti kesepian” ucap Koari.
“hum..
munkin” gumam Ozu pelan dan termenung.
“bahkan
itu bisa berakhir dengan perselingkuhan dan semacamnya” lanjut kaori. Ozu
terkejut mendengar pendapat kaori. Apalagi setelah apa yang dikatakan muridnya
waktu itu.
Tiba-tiba
telponnya berbunyi. Ozu mengambil telponnya dan melihat siapa yang menghubungi.
Koari bertanya siapa yang menghubungi ozu. dengan jujur Ozu menjawab
hara-sensei yang menghubungi. Ia lalu meminta maaf untuk mengangkat telponnya
dulu dan berjanji akan menghubungi lagi. Ozu lalu mengangkat telpon dan berbicara
dengan Takako.
Takako
menunggu ozu di gerbang sekolah. Ia terkejut saat melihat kurozawa datang
menghampirinya. Kurozawa tiba-tiba
berkata klo keluarganya sedang pergi ke rumah keluarga istrinya. Takako tau
maksud pembicaraan kurozawa tapi ia tak meladeninya. Kurozawa lalu mengajak
Takako masuk kedalam sekolah tapi Takako menolak. Takako berkata klo ia sedang
menunggu Ozu datang. Kurosawa terkejut mendengar takako menghubungi Ozu. Mereka
lalu melihat Ozu mengayuh sepedanya dengan cepat kearah mereka.
Ozu
buru-buru memarkir sepedanya dan mendekati kedua guru senior itu. Kurozawa
berkata tak biasa wakil wali kelas datang saat ada masalah. Ozu berkata klo ia
yang meminta Takako menghubunginya jika sesuatu terjadi dengan murid mereka.
Ozu lalu mengajak keduanya masuk ke dalam kelas.
Saat
polisi selesai mengintegrosi murid-muridnya dan pergi, Mereka bertiga giliran
mengintrograsi murid-muridnya atas apa yang terjadi. Kedua murid itu membuat
masalah karena ingin mencari perhatian dari orang tuanya dan yang satu lagi mencoba
mencari perhatian dari kekasihnya.
Selesai
mengatasi masalah muridnya, kurozawa bertanya apa Takako dan Ozu punya acara
sehabis ini? Mereka berdua menjawab tidak ada. Lalu Kurozawa mengajak mereka berdua
kesebuah restaurant , ia yang akan mentraktirnya.
Ozu
terkagum dengan restaurant yang mereka kunjungi itu. Kurozawa bertanya apa ini
pertama kalinya ia berkunjung ke resturan ini. Ozu mengangguk. Dengan bangganya
kurozawa berkata klo ini adalah restaurant nomer 1 diwilayah itu. Ozu melirik
Takako yang langsung mengerti maksud ozu. ia bilang klo ia juga baru pertama kesana.
Kurozawa
lalu memilihkan minuman untuk Takako. Ia ingat saat bersamanya Takako selalu
memilih cocktail jadi ia bertanya pada Takako apa mau cocktail? Dalam hatinya
Takako berkata klo ia memang selalu bersikap hati-hati saat dengan Kurozawa
jadi ia selalu memesan cocktail meski ia lebih suka beer. Takako mengangguk
pilihan Kurozawa pada cocktail.
Kurozawa
lalu bertanya pada Ozu apa yang akan dipilihnya. Dengan agak sungkan tapi
dengan jujur ia bilang ia ingin beer
saja. Kurozawa yang terkejut jadi tambah terkejut saat tiba-tiba Takako merubah
pesanannya jadi beer saja. Kurozawa jadi tambah heran melihat betapa takako
terlihat begitu biasa meminum beer.
Kurozawa
berkata klo ia sangat terkejut dengan ulah kedua murid mereka yang melakukan semua itu hanya untuk mencari
perhatian dari orangtua dan orang yang dicintainya. Takako menjawab itu mungkin
karena mereka kesepian dan putus asa, mereka tak bisa menghentikan dirinya
sendiri.
“mereka
menjadi bodoh karena kesepian. Aku mengerti perasaan itu” ucap takako pelan dan
termenung. Kedua pria yang didepannya terdiam mendengar ucapan takako.
Seorang
pelayan lewat dibelakang ozu dan membawa spageti. Tiba-tiba ia tersandung dan
makanan yang dibawanya tumpah ke baju ozu. pakaian Ozu kotor penuh makanan. Pelayan
sangat ketakutan meminta maaf pada Ozu tapi Ozu memaafkan mereka dan segera
pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pakaiannya.
Saat
ozu pergi takako membersihkan meja tempat Ozu duduk dengan napkin restaurant.
Kurozawa tiba-tiba memegang tangan Takako erat. Takako terkejut. Tepat pada
saat itu Ozu keluar dari kamar mandi dan melihat kejadian itu. ia mengambil
beberapa waktu sebelum kembali ke mejanya. Ia melihat takako dan kurozawa yang
terdiam menunggunya. Ozu meminta maaf pada keduanya dan berkata klo ia tak mau
pakaiannya rusak jadi ia minta ijin untuk pulang lebih dulu.
Ozu
pergi meninggalkan restaurant dengan tergesa-gesa. Berbagai perasan berkecamuk
dalam dadanya. Ia bingung apa yang akan dilakukannya setelah melihat kenyataan
hubungan antara Kurozawa dan takako. Ia peduli dengan Takako jadi ia bingung
apa yang harus ia lakukan. Ia melangkah
dengan ragu tapi kemudian ia melanjutkan langkahnya sampai didepan
apartemennya.
Sementara
itu kurozawa dan takako jadi terlihat canggung dan terdiam setelah kepergian
ozu meninggalkan mereka berdua. Selesai makan Kurozawa mengajak Takako masuk
kesebuah taxi bersamanya dan takako menurut masuk ke dalam taxi bersama
Kurozawa.
Mereka
berdua terdiam didalam taxi mereka yang membawa mereka ke sebuah tempat…. Tiba-tiba
taxi berhenti mendadak membuat keduanya terkejut dan melihat apa yang terjadi. Betapa
terkejutnya mereka berdua melihat Ozu ada ditengah jalan menghalangi taxi
mereka. Ozu terlihat terengah-engah dan letih sehabis berlari.
Takako
keluar dari dalam taxi dan mendekati Ozu. sementara itu kurozawa hanya diam
didalam taxinya.
“apa
yang terjadi?” Tanya takako
“jika
aku terlalu berlebihan aku meminta maaf..tapi… “ ozu teringat perkataan takako
direstauran tadi yang mengatakan betapa menderitanya orang yang kesepian itu.
“tapi..
jika kau ingin seseorang mengantarmu pulang… akan aku lakukan” ucap ozu menatap
takako bersungguh-sungguh.
Takako
terkejut dan membuatnya terdiam beberapa saat sebelum ia menengok ke kurosawa
sebentar. “baiklah” jawab Takako.
Kurozawa
mengerti klo takako menghindarinya dengan memilih pulang bersama Ozu jadi ia
meminta sopir taxi melanjutkan taxi mereka. Kurozawa meninggalkan Takako dan
Ozu berdua.
“apa
kau tau hubunganku dan kurozawa sensei?” Tanya takako menatap ozu.
“iya”
jawab Ozu
“apa
kau kecewa denganku?”Tanya takako
Ozu
tertunduk tak menjawab tapi cukup membuat takako mengerti klo ozu tak suka
dengan perselingkuhannya dengan kurozawa.
“oh
aku mengerti…” gumam Takako
“tapi……..
aku tak dapat membiarkanmu melakukannya.” Ucap ozu.
Takako
terkejut menatap ozu yang juga menatapnya. Mereka saling menatap.
“kata-kata
itu begitu tajam menusuk..”
yah... Ozu datang seperti "hakuba no oujisama" alias pangeran berkuda putih yang menyelamatkan sang putri dari hubungan terlarang. tapi apakah Ozu ini pangeran berkuda putih yang akan jadi cinta sejati bagi Takako......?
Haaaaa OZU you are Roccckk!!! DI cerita ini amel tak berharap Ozu bakal bersama dengan Takako. Hanya ingin melihat Takako bahagia dengan pilihannya tanpa harus menjadi duri utk keluarga yg lain..
BalasHapus