Setelah
Kairi dan Mia pergi berdua, Chiaki, Akari dan Kuno pergi ke tempat makan
bertiga.
“smoga
mia baik-baik saja” gumam Chiaki
“hah..”
gumam Akari dengan nada kesal
“itu
bukan salahku kan?”
“aku
tak yakin” gerutu Akari melirik Chiaki
dengan kesal.
“oh
tunggu.. cara dia mengatakannya sangat mengerikan kan?” Chiaki mengadu pada
Kuno
“chiaki
apa kau berpacaran dengan Kuno-san?” tanya Akari memberanikan diri bertanya
meski ia agak takut akan jawaban yang mungkin tidak ingin didengarnya.
“hmm
siapa yang tau…”jawab Chiaki dengan nada yang sama diucapkan Akari sebelumnya.
Kuno
terlihat kebingungan diantara kedua gadis yang diam-diam sepertinya saling
menyerang itu.
Mia
duduk seorang diri ditengah lalu lalang orang-orang yang melihat festival
summer. Airmatanya mengalir saat ia teringat istri Kuno.
Tiba-tiba
seseorang mengulurkan sapu tangan padanya. Mia menengadah melihat orang yang
mengulurkan sapu tangan itu yang tak lain adalah Miyazawa.
“aku
tak membutuhkannya” ucap Mia
“yak
au butuh” sahut Miyazawa tetap mengulurkan sapu tangan itu.
Miapun
menerima sapu tangan itu “terima kasih”
Muka
mia tertunduk didepan Miyazawa.
Miyazawa
lalu duduk disebelah Mia “sudah kuduga kau ada hubungan dengan wakil presiden.”
Mia
melirik Miyazawa dengan tatapan kesal.
“itu
karena kalian bertengkar disana” ucap Miyazawa
“jadi
sekarang kurihara-san, bermalamlah dirumahku” kata miyazawa tiba-tiba
Mia
terkejut disuruh bermalam di rumah Miyazawa. “mengapa? Mengapa aku harus
melakukannya?” seru Mia
“aku
tidak pernah mengatakan hanya 1 syarat saja sebelum aku memperkenalkanmu dengan
Hiro-san.” Jawab Miyazawa
“meski
begitu aku tidak mau melakukan hal seperti itu.” tolak Mia
“ohhh..
apa kau membayangkan Sesuatu yang aneh?” tanya Miyazawa “jangan salah sangka
klo semua orang ingin tidur bersama denganmu.
Itu karena Kau hanya berakhir di café manga saja”
“iya..
itu—“
“bukankah
kau ingin aku memperkenalkanmu dengan Hiro-san?” desak Miyazawa
“kau
benar-benar jahat” gerutu Mia pada Miyazawa yang memaksanya tidur dirumah pria
itu.
Miyazawa
tertawa “pertanyaan pilihan ganda. 1 berkeliaran sepanjang malam untuk mencari
Hotel, 2 tidak cukup tidur karena menginap di café manga. 3 menghabiskan waktu
santai di sebuah hotel mewah secara gratis (becanda maksudnya rumah Miyazawa).”
Miyazawa
melirik mia yang masih diam. Ia berpura-pura mendengar jawaban Mia
“kamar
no 3? Bagus” goda Miyazawa
“aku
belum menjawabnya” gerutu Mia cemberut
Miyazawa
langsung mengambil tas koper Mia dan membawanya pergi “hei,… tunggu” Mia
mengejar Miyazawa.
“gadis
cantik ini sangat beruntung” canda Miyazawa berlari menghindari kejaran Mia.
Mia
akhirnya pergi ke tempat tinggal Miyazawa. Mia duduk dengan salah tingkah
melihat Miyazawa yang sibuk menyiapkan minuman untuk gadis itu.
“dia
memaksa dan aku berakhir ditempat ini” batin Mia menatap sekeliling ruangan
Miyazawa. Mia melihat ada perlengkapan baseball diruangan itu dan ia jadi
memikirkan kairi “apakah wakil presiden tertarik dengan baseball?”
Mia
melihat ada tongkat golf tersimpan “apakah wakil presiden bermain golf?”
Mia
teringat posisinya yang berdua bersama dengan Miyazawa. “ohh.. jika dia berbuat
sesuatu padaku aku akan memukulnya dengan itu”
Miyazawa
mengagetkannya saat pria itu duduk disebelahnya dan meletakkan cangkir didepan
mia “apa kau gugup?” tanya
“tidak..
tidak juga” jawab mia gugup
“atau
kau jangan-jangan memikirkan pria lain?” tanya Miyazawa.
Suara telpon di Hp mia membuat keduanya terdiam. Mia mengambil HP dari dalam tasnya
dan melihat ada telpon dari Kairi.
Miyazawa
yang disebelah Mia langsung bisa melihat penelponnya adalah kairi.
“itu
Miyoshi-san, apa kau akan menjawabnya?” tanya Miyazawa.
Mia
hanya diam terus menatap telponnya yang masih bordering itu. miyazawa
kehilangan kesabaran dan mengesekkan jarinya ke tombil terima di Hp yang dipegang
Mia. Mia terkejut dan buru-buru berdiri untuk berbicara. Miyazawa juga berdiri
dan berjalan ke tempat lain.
“oh
halo” sapa mia
“sekarang
kau dimana?” tanya Kairi yang rupanya masih ada di festival summer.
“dirumah
temanku” jawab mia berbisik.
“aku
ingin bisa berbicara baik-baik denganmu sekali lagi” kata Kairi
Mia
hanya terdiam, sedih.
“kurihara?”
tanya kairi yang tidak mendapatkan jawaban dari Mia.
“kurihara-san
bisakah kau melemparkan T-shirt disana padaku?” seru Miyazawa ditempatnya
berdiri dengan telanjang dada saja.
Mia
terkejut karena ia takut suara Miyazawa akan terdengar Kairi dan ia juga
terkejut karena tau-tau Miyazawa telanjang dada didepannya.
Mia
jadi panic, mengambilkan T-shirt Miyazawa dan melemparkannya pada pria itu.
“ada
apa?” tanya kairi diujung telpon sana.
“ahhh..
maaf… ak.. aku.. sibuk sekarang.. maaf” Jawab Mia gugup dan mematikan
telponnya. kairi tertegun, Mia mematikan telponnya begitu saja.
Mia
duduk disofanya lagi dan Miyazawa yang sudah ganti pakaian menyusul duduk
disebelahnya
“apa
yang kau lakukan?”
“tinggalkan
pria itu.. dia tidak berharga buatmu kurihara-san. “ Miyazawa menatap Mia
dengan tatapan tajam “jika itu aku, aku tak akan pernah membuatmu menderita
Kurihara-san.”
Mia
melihat tatapan serius diwajah Miyazawa dan ia tertunduk.
Miyazawa
yang melihat Mia gugup disebelahnya lalu tersenyum “yah.. aku pergi sekarang… “
“apa?”
tanya mia bingung maksud ucapan miyazawa.
“temanku
tinggal didekat sini. Dari awal ini adalah niatku” kata Miyazawa
“oh
jadi begitu..” ucap Mia lega karena ia sempat negative thinking klo Miyazawa
akan berbuat macam-macam padanya.
“tentu
saja.. jika aku tidak melakukan hal ini maka kau sudah pergi ke café manga itu.
ya sudah.. anggap ini rumahmu..” ucap miyazawa setelah ia mengambil dompet dan
Hpnya. Ia melirik mia yang sepertinya sudah santai “oh kau sudah melakukannya…
ya sudah sampai jumpa” Miyazawa lalu keluar kamarnya.
Setelah
keluar gedungnya ternyata Miyazawa kebingungan mengapa ia berbuat sampai
seperti itu buat Mia.“apa yang sudah aku lakukan? “ gumamnya lesu.
Ditempat
lain Kairi dan Kuno pulang bersama dan mereka berhenti disebuah taman.
“tidak
disangaka klo Kurihara-san bersama dengan pria lain.” Kata kuno
“kurihara
menghindariku”ucap kairi
“hah?
Mengapa begitu?” tanya Kuno
“aku
tidak tahu. “ ucap Kairi sambil meminum beer kaleng yang ada ditangannya. Kuno
melihat kairi sepertinya sangat terpengaruh dengan sikap Mia itu.
“senpai,
kau yang sudah menemukan seseorang yang berharga tapi tak bisa memilikinya…
atau diriku yang tak bisa menemukan seseorang yang berharga.. jadi siapa
diantara kita ini yang tidak beruntung?” ucap Kuno ikut meminum beernya.
Mia
tertidur disofa ruangan Miyazawa. Dering telpon masuk membuatnya bangun untuk
mengecek siapa yang menghubungi tengah malam begini.
Mia
melihat nama yang muncul di layar Hpnya, Kairi. Dalam pikirannya Mia ingat
ucapan kairi yang memintanya untuk mempercayainya tapi sekelebat bayangan Yuta
membuatnya sedih lagi.
Pria
itu sepertinya menyadari klo Mia terbangun.
“hai
selamat pagi, apakah kau tidur nyenyak?” ucap Miyazawa ramah.
Oh God ini sudah kayak pasangan suami-istri..hehe
Oh God ini sudah kayak pasangan suami-istri..hehe
Mia
terkejut Miyazawa sudah mempersiapkan makan pagi untuknya. Mia langsung melahap
makanan didepannya dengan rakusnya. Dia tak peduli dengan tatapan mata Miyazawa
yang menatap kelakuannya itu.
“hmmm..
rasanya enak! Ini makanan apa?” tanya Mia menoleh pada Miyazawa yang terus
menatapnya dari samping.
Miyazawa
tersenyum puas, Mia menyukai makanannya. “benarkan? Ohh aku rasa aku ini
sebenarnya seorang yang jenius.” Ucap Miyazawa menyombongkan dirinya
sendiri.
Mia
tertawa dan menikmati makanannya lagi “enak!”
“oh..
ngomong-ngomong, ada sedikit rumput laut digigimu.” Ucap Miyazawa yang langsung
membuat Mia berhenti tersenyum dan kepanikan.
Miyazawa
langsung tertawa melihat wajah Mia yang malu dan panik menutup mulutnya. “haha..
becanda.. tidak.. tidak.. aku tidak memakai rumput laut.. aku hanya becanda”
Mia
kesal dan mendorong bahu Miyazawa sampai
tubuh pria itu jatuh bersadar ke sofanya“kau seperti anak kecil” gerutu Mia
Dengan gaya lebaynya, Miyazawa berlagak kesakitan “aduh…
duh.. tidak.. bahuku patah… seseorang tolong panggil ambulan!” seru Miyazawa
Mia
tertawa ngakak melihat kelakuan lebay Miyazawa itu. entah kenapa Mia selalu
tertawa saat ia bersama Miyazawa.
Miyazawa
duduk dan menatap Mia yang sedang terbahak-bahak “ahh senyum itu menakjubkan”
Mia
melirik Miyazawa dan tersipu. Mia tertunduk meminum tehnya.
“baiklah..
ayo makan” ucap Miyazawa.
Mereka
melanjutkan menikmati sarapannya.
Mia
bercerita pada Chiaki dan naoki klo semalam ia menginap di apartemen Miyazawa.
Chiaki
langsung penasaran “apa? kau bilang kau menginap dirumah Miyazawa?” tanya
Chiaki
“itu
demi pekerjaan* jadi mau gimana lagi” (*syarat agar Mia bisa bertemu Hiro-san)
“mia-san
baguslah klo begitu!” ucap naoki tersenyum menggoda
“aku
beritahu kalian klo tiidak terjadi apa-apa” seru Mia menanggapi sikap kedua
temannya yang curiga sesuatu telah terjadi antara dia dan Miyazawa.
“sebaliknya
kalian sudah melakukan sesuatu yang tidak perlu. Jadi ini sebenarnya karena
kesalahanmu Chiaki.” Ucap Mia
“bukan..
bukan.. orang yang bersalah tetaplah Miyoshi kairi kan?” ucap Chiaki pada
naoki.
“semua
orang bersalah” jawab Naoki
“hei,
bagaimana dengan Miyazawa-san?” tanya Chiaki yang masih penasaran hubungan Mia
dan Miyazawa.
“miyazawa-san
tidak melihat sebagai seorang wanita.” Jawab Mia santai
“tidak..
dari caranya dia menatapmu, itu adalah tatapan seorang pria. Sekarang jika kau
melupakan Miyoshi kairi maka kau akan lebih refresh” Ucap Chiaki
“cinta
barulah yang akan membuat orang melupakan cinta yang meyakitkan.” Ucap naoki
Mia
dan Chiaki kembali ke apartemen mereka untuk melihat kondisi terbaru. Mia
menyalakan lampunya dan langsung menyala.
“ah
menyala..”ucap Mia senang
Mereka
masuk ke ruang living room dan menyalakan lampunya lagi.
“sempurna!”
seru mereka karena lampu menyala dengan baik.
“ahh
ya Tuhan senang sekali.. rumah adalah yang paling terbaik” ucap Chiaki duduk
disofa living room
“oh
mia selamat datang..” tiba-tiba Akari keluar dari kamarnya. Mia dan Chiaki
kaget melihat Akari ada didalam rumah.
“oh
kau disini” ucap Mia duduk dimeja dapur.
Akari
berjalan ke ruangan dapur untuk mengambil air minum.
“akari
, tolong berikan aku segelas air” pinta Chiaki.
“ambil
sendiri” jawab Akari ketus
“apa??
Apa kau masih marah karena yang kemarin terjadi itu?” tanya Chiaki
“tidak
juga. Kau bisa mendapatkan Kuno-san untuk dirimu sendiri, tapi jangan
mencampuri tulisannya (novelnya), mengerti?” jawab Akari sangat ketus.
“kenapa
aku harus diberitahu hal itu olehmu akari? Ini adalah kehidupan pribadi aku”
gerutu Chiaki kesal.
Mia menghela nafasnya, ia tambah pusing memikirkan pertengkaran sahabatnya. Ia
masuk kamar dan melihat di Hpnya terdapat banyak misscalled dari Kairi.
Miyazawa
saat dikamar mandinya menemukan anting-anting Mia yang tertinggal diatas meja.
Ia lalu menyimpannya.
Ditempat
lain Haruka saudara ipar kairi yang sempat dikira istri kairi sedang
menghubungi Yota.
“bagaimana
gadis itu ?” tanya haruka pada Yota
“dia
sudah kembali ke rumahnya” jawab yota
“oh
begitu.. bagaimana dengan hari ini?” tanya Haruka lagi
“hari
ini dia (mia) tidak bertemu dengannya (kairi)” jawab Yota.
“tolong
ka uterus melindungi kurihara-san” kata haruka berlagak perhatian padahal
sebenarnya maksud dia adalah agar Yota menjauhkan Mia dan kairi.
“iya”
jawab yota tersenyum.
Esok
harinya Mia ada pertemuan dengan hiro-san bersama dengan Miyazawa.
“terima
kasih sudah datang bersama denganku” ucap Mia saat mereka berdua berjalan
menuju gedung tempat Hiro-san.
“tak
masalah.. kita sudah menghabiskan waktu bersama dalam satu atap” canda Miyazawa
Mia
langsung kesal mendengar ucapan Miyazawa yang seolah ada apa-apa diantara
mereka.
“itu
bukan kata yang tepat untuk mengatakannya.” Gerutu Mia.
Mereka
lalu naik escalator gedung itu. tapi betapa terkejutnya mia saat ia melihat
dari atas lantai 2 kairi sedang ada dieskalator yang turun ke lantai satu. Jadi
posisi mereka berhadapan.
Kairi juga sangat terkejut melihat Mia sedang bersama Miyazawa. Dan lagi-lagi mereka kepergok sedang berdua.
Kairi juga sangat terkejut melihat Mia sedang bersama Miyazawa. Dan lagi-lagi mereka kepergok sedang berdua.
Mia
yang kaget langsung membuang muka. Sedang kan kairi terus memperhatikan Mia
dengan marah.
Mia
akhirnya bertemu dengan Hiro-san
“jadi
apa yang sebenarnya kau inginkan?” tanya hiro san dengan tatapan tajam pada mia
“saya
ingin anda menulis sebuah cerita tentang perhiasan natal online Hiro-san”jawab
mia
“hmmm”
gumam sinis hiro-san
“aku
adalah penggemar berat anda hiro-san, saya membaca semua karya anda” ucap mia
penuh semangat.
“berapa
bayarannya?” tanya Hiro-san terus terang
“eih?” Mia kaget dan kebingungan karena ia belum tau harus
menjawab apa “hmm..“kita akan membicarakannya lain kali”
“oh
begitu..” Hiro langsung terkesan bertambah tidak suka dengan Mia.
“oh
iya” mia tiba-tiba teringat sesuatu dan ia membuka tasnya. Mia mengeluarkan
sebuah novel dari dalam tasnya.
“aku
sangat suka novel “Christmas lovers” ini, jadi jika kau bisa menulis episode
seperti—“
Belum
selesai mia berbicara, hiro sudah menyerobot ucapannya “aku mengerti.. baiklah
aku akan memikirkannya”
Mia
hanya sanggup mengangguk tapi ia bisa merasakan klo hiro tidak suka dengan apa
yang mia tawarkan.
Miyazawa
yang paham karakter hiro langsung bangkit berdiri.
“hiro-san
kau akan menerbitkan buku di tahun depan kan?”
“iya”
angguk hiro-san
“maka
ini akan menjadi bahan pembicaraan orang-ornag sebelum bukumu itu keluar. Kau
bisa mengumumkan buku barumu di event punyanya Tiffany. Tak bisa diragukan itu
akan mempengaruhi penjualanmu lebih baik. Ya kan?” Miyazawa begitu meyakinkan
saat menyampaikan pendapatnya. Ia melirik ke Mia untuk melanjutkan kata-kata
yang tadi sudah dibukanya.
Mia
jadi ikut bersemangat setelah mendengar Miyazawa membantunya menyakinkan Hiro.
“iya”
angguk Mia
“oh
begitu…” hiro terlihat mulai tertarik
“lagian
jika kau membuat cerita online dari sequel Christmas lovers, aku pikir itu akan
terjual sangat baik” lanjut Miyazawa meyakinkan hiro
“kau
benar” jawab hiro yang tadinya terlihat angkuh sudah mulai tersenyum.
Miyazawa
melihat Hiro yang sudah tertarik itu dan ia punya senjata yang lebih ampuh
lagi. Miyazawa mengeluarkan DVD dari dalam tasnya ‘dan ini..”
“sabu-chan”
teriak hiro-san histeris melihat cover dari dvd itu. Wanita itu langsung
berlari penuh semangat ke tempat Miyazawa berdiri.
“wow
ada tanda tangannya juga!” teriak hiro-san sangat senang. Ia mengambil dvd dari
tangan Miyazawa. Ia membaca tulisan di dvd itu
“”festival”.. ini sangat langka. Wow aku sangat senang!”
Mia
tersenyum lega melihat hiro yang tadi angkuh sudah mulai berubah.
“tapi
bukankah kalian tidak bekerja dalam perusahaan yang sama kan?” tanya hiro san
keheranan melihat miyazawa begitu membantu Mia.
“iya
benar” jawab miyazawa melirik Mia.
Hiro
langsung menduga ada hubungan special diantara keduanya. ‘oh begitu.. aku
paham..” sindirnya sambil tersenyum menggoda pada keduanya.
Mia
langsung tau klo hiro salah paham tentang mereka berdua. Ia akan menjelaskan
yang sebenarnya tapi ia terhenti saat miyazawa berbicara lagi.
“karena
itu maukah kau menerima tawaran itu?” tanya Miyazawa
“aku
tidak punya pilihan lain” ucap Hiro-san pada miyazawa
Wajah
mia dan miyazawa langsung terlihat senang.“benarkan?” tanya mia
“iya..”
Mia
dan Miyazawa keluar dari gedung itu.
“aku
benar-benar berterima kasih padamu.” Ucap Mia
“tak
masalah.. tak masalah” ucap Miyazawa tersenyum “wanita itu tidak menyukai
kata-kata “aku penggemar beratmu. Dia orangnya cenderung realistic”
“oh
begitu. Oh kau juga memberikan padanya yang ada tanda tangannya.”
“benar..
itu senjata rahasia yang sebenarnya ingin ku gunakan untuk diriku sendiri. Itu
adalah hal paling istimewa diantara yang
semua yang istimewa.” Ucap Miyazawa mulai bicara berlebihan untuk menggoda Mia.
“maafkan
aku.. aku tak tau lagi bagiamana aku harus berterimakasih padamu” ucap mia
merasa bersalah.
“biar
ku beritahu.. selama aku bisa melihat senyummu semua tak masalah buatku” goda
Miyazawa bernada merayu pada Mia.
“hah..
ini sepertinya mengerikan..” ucap Mia yang sudah biasa mendengar gombalan
miyazawa.
“apanya
yang mengerikan?” tanya Miyazawa
“yah..
karena itu kau, Miyazawa-san, aku pikir kau mungkin akan meminta balasan yang
tidak masuk akal” jawab Mia
“memangnya
aku setan?’ gerutu Miyazawa
“kau
bisa menyebut dirimu seperti itu.” canda Mia tertawa
Miyazawa
memukul mia pelan saking kesalnya dan tiba-tiba mia”
“aduh..
aduh.. ini patah… ini patah” seru Mia memegangi bahu yang dipukul miyazawa
dengan pelan itu. ia mengcopy apa yang diperbuat Miyazawa dulu.
Miyazawa
kaget lalu sebentar kemudian ia sadar mia mengcopy apa yang dilakukannya dulu
dan ia tertawa.
“mengapa..
itu tak mungkin patah hanya karena seperti itu..”
Mia
menoleh terawa pada Miyazawa
“memang
kau terlihat sangat cantik saat kau tersenyum kurihara-san” ucap Miyazawa
tersenyum memperhatikan mia yang sedang tertawa-tawa didepannya.
“ah
kau mulai lagi” ucap mia salah tingkah didepan Miyazawa
“kurihara-san
kau harus bekerja bersama dengan kami.” Ucap Miyazawa mulai meminta mia bekerja
di Jimmy Choo lagi..
“aku
rasa aku sudah menolaknya” jawabm Mia
“jika
kau terus di Tiffany, kau tidak akan bisa melupakan Miyoshi-san dan akan merasa
sedih terus.” Ucap Miyazawa serius tapi saat ia melihat wajah mia yang tadi
tertawa jadi terlihat sedih ia langsung merasa bersalah dan ia tersenyum “yah
aku tidak terburu-buru mendengar jawabanmu. Aku akan pergi ke arah sini”
“terima
kasih banyak” jawab Mia memperhatikan Miyazawa yang berlalu. “aku benar-benar
berterimakasih” seru Mia lagi.
Pagi
harinya saat Kairi akan masuk ke gedung kantornya, ia dihadang oleh Miyazawa.
“senang
bertemu dengan anda lagi.” Sapa Miyazawa. “ada sesuatu yang ingin kuberitahukan
pada anda lagi. “
Kairi
terdiam menunggu apa yang akan dibicarakan miyazawa sampai pagi-pagi sudah ada
didepan kantornya.
“aku
akan menarik Kurihara-san ke tempat kami. Aku tahu tentang kau dan
Kurihara-san, Miyoshi san. “ ucap Miyazawa berlagak bercanda didepan kairi.
“apa
yang kau bicarakan” ucap kairi sok cuek dan menyangkal apa yang diucapkan
Miyazawa.
“tidak..
tidak.. jangan khawatir. Aku tidak akan menggosi[p atau mengancam kurihara-san
dengan hal itu. tapi aku memberitahunya klo dia masih tinggal di tiffany dia
akan menderita karena tidak bisa melupakanmu. Tapi jika dia bekerja bersama
dengan kami dia akan merasa tenang.dia akan
memilih aku dibanding dengan anda yang
tidak bisa bergerak sama sekali karena posisimu sebagai wakil presiden dan
pernikahanmu. Lagian dalam pekerjaannya aku sudah berkonstribusi besar
padanya.”
Kairi
menatap Miyazawa dengan marah “apa maksudmu?”
“aku
sudah membuat hiro-san menandatangani kontrak itu.” jawab Miyazawa.
Kairi
terkejut menatap tak percaya Miyazawa.
Pria
itu lalu merogoh sesuatu dari sakunya “dan juga, tolong berikan ini padanya?
Anting-anting kurihara-san” ucap miyazawa memberikan anting-anting mia pada
kairi.
Kairi
mengambil anting-anting itu dengan keheranan kenapa bisa ada ditangan Miyazawa.
“dia
meninggalkan anting-anting itu dikamar mandiku.” Ucap Miyazawa dengan sengaja
membuat kairi cemburu padanya.
Kairi
menatap pria itu dengan kesal. Miyazawa berbisik sinis didepan kairi “ maaf
sudah menyusahkanmu yang sibuk ini. Sekarang saya mau permisi. Wakil presiden”
Kairi
terus melihat anting-anting mia yang ada ditangannya.
Dengan
langkah kesal kairi segera masuk ke gedung kantornya dan menuju meja Mia.
“ikut
denganku sekarang” ucap kairi dingin.
Mia
menoleh dan melihat wajah kairi yang sedang menatapnya penuh kemarahan.
Mia
mengikuti kairi ke ruangan wakil presiden itu. setelah pintu ruangan itu
tertutup kairi langsung bertanya pada Mia
“apa
kau bermalam di rumah Miyazawa?” tanya kairi dengan nada emosi.
Mia
terkejut kairi mengetahuinya.
“apa
yang kau bicarakan?” ucap mia mencoba menyangkalnya.
Kairi
merogoh saku celananya dan memberikan anting Mia padanya.
“aku
mendengarnya dari Miyazawa”jawab kairi.
Mia
hanya diam karena ia sudah tidak bisa menyangkalnya.
Kairi
melihat mia bertambah marah karena gadis itu diam tak menyanggahnya atau
memberikan alasan.
“apa
yang kau pikirkan?” ucap kairi marah berjalan menuju ke kursinya tapi mia hanya
diam.”! Tolong jawab aku.”
“wakil
presiden ini tidak ada hubungannya denganmu lagi.” Jawab mia
“apa
maksudnya itu? aku tak akan mengerti kecuali kau menjelaskan padaku.” Ucap
kairi kesal.
“dia
koma kan?” ucap mia pelan tapi cukup membuat kairi seperti tersambar petir.
“istrimu…
istrimu dalam kondisi koma karena kecelakaan kan? “ ucap mia
“bagaimana
kau tahu….” Kairi melihat mata mia sudah berkaca-kaca.
“bagaimana
kau bisa acuh tak acuh? Aku merasa seperti aku menjadi hancur karena merasa bersalah.
Aku tak mengerti apa yang kau pikirkan wakil presiden.” Suara mia bergetar saat
ia berbicara dan airmata jatuh membasahi wajahnya.
“ini
menyakitkan..” isak Mia “ …untuk bekerja di tiffany tempat yang aku puja. Dan
jatuh cinta padamu wakil presiden.. aku sebelumnya tak peduli siapa istrimu..
tapi… aku tidak bisa bersaing dengannya.” Mia menangis dan berlari keluar
ruangan kairi.
Kairi
tertunduk lemas di meja kerjanya.
Kairii
bertemu dengan kuno san di bar dan ia menceritakan semuanya pada pria itu.
“kurihara-san
tau tentang Yuka-san?” tanya Kuno
“iya..”
jawab kairi lemah. “aku tak berbuat apa-apa untuknya tapi membuatnya menderita
saja.”
“kau
tidak memberitahu kurihara-san karena kau peduli padanya.”ucap Kuno mencoba
menenangkan seniornya itu.
“tapi
karena itu.. sekarang kurihara-san tersakiti” ucap kairi tertunduk.
Kuno
memperhatikan kairi yang penuh penyesalan disampingnya itu.
“aku tidak tahu bagaimana peduli terhadap
seseorang itu.” ucap Kuno sedikit melamun.
Kairi
terdiam dan meneguk minumannya dengan sekali teguh.
Mia
masih dikantornya sampai malam. Ia membuka Hpnya dan menerima pesan dari
Miyazawa. “apakah sekarang kau mau makan malam atau lainnya?”
Mia
meletakkan Hpnya tanpa menjawab pesan itu. Saat ia akan pergi meninggalkan
mejanya ia melihat memo yang ditempel kairi di samping layar komputernya
“semangat… tetap tersenyum”
Mia
menghela nafasnya “bagaimana aku bisa melupakannya?” ucap Mia pelan pada
dirinya sendiri.ia teringat semua yang pernah ia lakukan bersama kairi.
Mia
tidak langsung pulang ke rumahnya. Ia pergi ke tempat karaoke seperti biasa
bernyanyi sekeras-kerasnya.
Mia
terkejut saat ada sebuah panggilan masuk ke HPnya. Mia melihat penelponnya,
dari kuno-san dan segera mengangkatnya.
“halo?”
sapa Mia
“kurihara-san?”
“ada
apakah?” tanya Mia
Mia
pergi ke bar yang diberitahukan kuno padanya. Saat ia sampai disana ia mencari
kuno.
“kurihara-san”
panggil kuno yang duduk didepan bartender. Mia menoleh dan berjalan mendekati
Kuno
“kuno-san,
apakah yang terjadi?” tanyanya khawatir
Mia
kaget saat melihat kairi yang tertidur dimeja bartender disamping kuno. Mia menatap
kuno dengan heran.
“aku
belum pernah melihatnya seperti ini” ucap Kuno
“apakah
kau menghubungiku karena hal ini?” tanya mia
“ini
terjadi karena mu kurihara-san.”
“heih?”
Kuno
lalu menceritakan semua yang ia bicarakan pada Mia. Dan mia juga menceritakan
kenapa ia menginap dirumah miyazawa.
“jadi
karena itu mengapa pergi ke rumah Miyazawa”
“iya”
angguk mia
“apakah
kau menyukai Miyazawa-san itu?” tanya kuno
“tidak..
bukan seperti itu,..”bantah Mia
“lalu
apakah kau sudah tidak menyukai senpai lagi?”
Mia
terdiam.
“kenyataannya…
senpai rupanya meminta orang sekitar untuk
memperkenalkan Hiro-san padanya tapi dia tak menemukan satu orangpun yang kenal
hiro-san. Jadi dia mengujungi kantor Hiro-san langsung.”
Mia
teringat pertemuannya di escalator waktu itu. “oh itu sebabnya dia…”
“karena
itu dia sepertinya tidak tidur sama sekali. Senpai mungkin tidak lihai tapi dia
memikirkan banyak hal dalam caranya
sendiri untuk bisa sedekat mungkin denganmua Kurihara-san. Aku iri padanya…
punya seseorang yang sangat ia pedulikan.” Ucap Miyazawa menatap seniornya itu.
“bisakah selanjutnya aku serahkan padamu? Aku besok ada pekerjaan yang sangat pagi ” tanya Kuno
pamit pada Mia.
‘heih?”
“tolong
rawat dia” ucap Kuno
“tidak..
aku tidak bisa” tolak Mia
“bukankah
lebih baik kau tinggal disini daripada kembali ke tempat miyazawakan…?” ucap
Kuno tersenyum dan meninggalkan Mia yang masih bengong.
Mia
sekarang hanya berdua dengan kairi. Ia menunggu disamping sofa kairi. Lama kelamaan
Mia tertidur dengan pulasnya sampai ia tak menyadari kairi sudah terbangun.
“kurihara-san”
panggil kairi saat ia terbangun ddan terkejut melihat Mia tertidur
disampingnya.
Mia
terbangun dengan sangat terkejut melihat kairi duduk dikursi depannya.
“wakil
presiden..”
“kurihara
apa yang kau lakukan disini?”tanya kairi kebingungan Mia ada di apartemennya.
“ohh..
aku dipanggil kuno-san karena kau kelelahan dan tertidur di bar.” Jawab Mia
“oh
begitu.. maaf sudah menyusahkanmu.” Ucap kairi
“tidak..
maafkan aku yang sudah datang tanpa permisi.” Ucap Mia
Kairi
menatap Mia tajam. Mia gugup dipandang kairi seperti itu. mia segera bangkit
berdiri “aku akan pulang sekarang” ucapnya gugup berjalan pergi.
Kairi
segera menarik tangan Mia agar tidak bisa melanjutnya langkahnya “jangan pergi”
Mia
terdiam tak mampu bergerak dan hanya bisa menatap kairi.
“kurihara..
aku tidak ingin orang lain memilikimu…” ucap kairi posesif “aku tau aku tak
berhak mengatakan ini. Tapi saat aku berpikir ada pria lain yang ada
disampingmu, aku menjadi kecewa dan tanpa alasan yang jelas aku jadi marah. Saat
aku melihatmu menangis, hatiku terasa sakit sekali. Maaf karena aku terus
bungkam tentang Yuka.”
Mia
melihat sepertinya kairi benar-benar tulus mengucapkan penyesalannya dan sepertinya kairi sedang rapuh.
“tolong
ceritakan padaku semua tentang kau dan Yuka-san.” Ucap Mia duduk disebelah
kairi “aku akan mendengarkanmu baik-baik”
Kairi
lalu bercerita pada Mia tentang kehidupannya bersama Yuka. Setelah mereka
menikah mereka tinggal di Amerika. Kehidupan mereka sangat bahagia sampai kairi
sibuk dengan pekerjaannya. Kairi segera meninggalkan Yuta dan mereka jarang bertemu
dan membuat Yuka sangat kesepian.
Sampai
suatu hari setelah kairi pergi dari luar kota dan I apulang ke rumahnya, ia
mendapati Yuka sedang tidur bersama dengan pria bule di tempat tidur mereka
berdua. Kairi dan Yuka lalu berbicara berdua dan akhirnya mereka memutuskan
untuk bercerai. Lalu mereka pergi ke rumah kedua orangtua nya untuk memberitahu
tentang keputusan mereka itu.
Yuka
meminta kunci mobil kairi karena ia pikir Kairi pasti capek sehabis pulang dari
luar kota. Kairi tidak membantahnya dan memberikan kunci itu pada Yuka. Saking
capeknya kairi, ia tertidur dimobil.
“saat
aku terbangun, aku sudah dirumah sakit.Yuka sudah--” Ucap kairi sedih mengakhiri
ceritanya.
“oh
kau membunuh istrimu.. maksudnya adalah ini..” gumam Mia teringat ucapan
presdir padanya.
“aku
tidak bisa memberitahumu Kurihara. Karena ketabahan hatiku belum cukup kuat. Aku
sangat takut. Karena sudah membuatmu merasa tidak tenang dan melukaimu aku
meminta maaf. Aku pria yang menyedihkan.. tapi jika kau bisa menerima diriku
apa adanya… “
Wajah
kairi terlihat sangat letih, rapuh saat ia menatap Mia “maukah kau tetap berada
disamping aku?” ucap kairi
Mia
terdiam menatap wajah pria yang dicintainya itu
“aku
mencintaimu Kurihara” ucap kairi meyakinkan mia lagi. Mia terdiam mengamati
wajah kairi yang tulus saat mengucapkan kalimat itu.
Mia
perlahan mengeser duduknya ke lebih dekat dengan kairi. Ia lalu menaruh
tangannya ke kedua telinga kairi dan menutup telinga kairi.
“sekali
lagi, tolong kau ucapkan kalimat itu lagi” pinta Mia lembut
Kairi
menutup matanya sebentar lalu kembali membuka matanya dan menatap Mia “lebih
dari siapapun juga.. aku mencintaimu Kurihara” ucap kairi sungguh-sungguh.
Mia
terharu dan airmata menetes dari kelopak matanya “ perasaan yang aku rasa
keluar dari dirimu dimalam yang aku habiskan bersamamu saat itu.. aku bahagia
aku tidak salah memahaminya” bisik Mia pelan dan tersenyum pada kairi
“ada
suatu hal yang ingin kutanyakan kepadamu” ucap Mia
Kairi
memperhatikan Mia dengan penasaran.
“tak
masalah bagiku jika istrimu yang kau pikirkan partama kali saat kau bangun tidur dipagi hari. Tapi.. tolong
pikirkan diriku sebelum kau tertidur dimalam hari. “ ucap Mia.
Kairi
langsung memeluk Mia erat kedalam pelukannya.
“Dari
saat aku bangun di pagi hari sampai saat aku tertidur di malam hari, aku akan selalu memikirkanmu Kurihara.” Bisik kairi
Mia
tersenyum bahagia dan memeluk bahu Kairi lebih erat..
Pagi
harinya saat Mia memberitahu manager mukai tentang kontrak bersama dengan
hiro-san, Manager mukai langsung senang menerima kabar itu. ia tiba-tiba
menasehati pada Mia agar mia tidak mencampur adukkan pekerjaan dan kehidupan
pribadinya. Mia sedikit terkejut mendengar manager mukai tiba-tiba berbicara
seperti itu.
Mia
keluar dari ruangan manager Mukai saat ia mendengar ada pesan masuk di HPnya. Ternyata
dari kairi yang menginformasikan klo ia sudah pesan tempat untuk mereka berdua
dan meminta Mia untuk pergi lebih dulu.
Mia
menjawab “okay” pada pesan kairi itu dengan tersenyum bahagia.
Mia
lalu pergi menuju ke tempat yang sudah dipesan kairi. Ditengah jalan kairi
menghubunginya dan mia langsung mengangkat telpon itu.
“halo..”sapa
Mia ceria
“maaf
aku terlambat.. aku akan kesana sekarang” ucap kairi yang berjalan keluar dari
ruang kerjanya.
“tidak
masalah.. aku akan masuk lebih dulu” sahut Mia sambil berjalan menuju tangga
turun di stasiun bawah.
“thanks..
sampai jumpa lagi” ucap kairi.
“ya..”
sahut Mia mau menutup telponnya saat tiba-tiba sebuah tangan yang kuat
mendorong tubuh mia dari atas tangga itu.
Mia
berteriak karena terkejut dan tidak bisa
menghindar. Tubuhnya terguling-guling menuruni anak tangga itu.
Kairi
yang masih belum menutup telponnya mendengar teriakan Mia dari telponnya. kairi
terkejut dan sangat khawatir sesuatu terjadi pada Mia. Tapi telpon ternyata
sudah putus.
Kairi
akan menghubungi Mia lagi saat sebuah telpon masuk. Kairi mengangkatnya dan ia
terkejut saat diberitahu kondisi istrinya sedang kritis... kairi bingung siapa
yang harus ia datangi lebih dulu. Istrinya yang kritis atau Mia??
My POV:
Episode 5 lebih seru lagi, bikin nangis dan ada kejutan yang memutar balikkan kisah cinta Mia dan kairi dan Miyazawa.
hmm.. siapa nih yang team kairi dan siapa yang team Miyazawa???
hmm.. siapa nih yang team kairi dan siapa yang team Miyazawa???
BERSAMBUNG EPISODE 5
Istri kairi sadar dr koma dan amnesia#cumadugaanbukanspoiler
BalasHapusIka
Jng lama2 d lanjut y hehehe,,,
BalasHapusSemangat,,,
Ah.....jadi penasaran.kapan dilanjut?
BalasHapusaku team miyazawa hard shipper wkwk.. dia ganteng dan humoris, mia selalu ketawa klo sama dia, wkwk...
BalasHapusmin btw bisa nonton drama ini dimana ya? mau dong huhu... T.T