Mia
bercerita pada sahabatnya klo Ia sudah mengambil cincin pernikahan Kairi.
Sahabatnya
sangat terkejut mendengarnya “kau mengambilnya?”
“mendadak
aku ingin melakukannya.” Jawab Mia
“Miyoshi-san
sekarang pasti dalam masalah” kata Akari dengan sedikit nada memarahi sahabatnya itu karena sudah egois.
“tidak
sama sekali” bantah Mia. Ia sudah bertemu Kairi paska hilangnya cincin itu tapi kairi sepertinya tidak ada masalah apapun.
“kau
terlihat tidak bahagia” kata Chiaki mengamati wajah sahabatnya itu.
“karena
aku ingin membuatnya dalam masalah.” Jawab Mia
Kedua
sahabatnya tidak mengerti maksud perkataan Mia.
“jika
aku bisa melihat wajahnya yang putus asa, maka aku bisa membalikannya dan
berkata “ini bercanda. Apa kau terkejut?” dengan begitu maka aku bisa
melupakannya selamanya.” sahut Mia
“kau
benar-benar sudah jatuh cinta Mia” kata Akari mengamati wajah Mia yang begitu tertekan dengan logika dan perasaannya yang bertentangan.
“klo
begitu ayo kita ke laut!” ajak chiaki tiba-tiba.
Mia
bingung ajakan Chiaki yang tiba-tiba itu.
Mia
dan Akari ikut pergi bersama Chiaki untuk melihat Laut. Chiaki membawa mereka
ke dermaga dengan kapal-kapal pesiar yang mewah.
“yang
ini” kata Chiaki menunjuk sebuah kapal pesiar mewah.
“ya
ampunnn..” seru akari dan mia tak percaya mereka akan naik kapal pesiar mewah
itu.
“kau
hebat chiaki.. kapal pesiar yang indah dan menyewanya”
“aku
meminjam dari temanku yang kaya dan dia bilang oke” jawab Chiaki.
“pria
yang sudah mensponsorimu itu?” Tanya Mia penasaran
“iya..
dia sekarang sedang bisnis keluar negeri” jawab Mia.
“hello” suara seorang pria menyapa dari atas kapal pesiar. Ketiganya menengok ke atas. Akari dan
Mia sama-sama terkejut melihat Kuno dan Kairi sudah ada diatas sana.
“oh
maaf sudah membuat kalian menunggu” seru Chiaki.
Mia berjalan mendekati Chiaki “hei..
apa yang terjadi?” Tanya Mia yang terkejut melihat Kairi ada disana.
“karena
lebih banyak orang lebih seru kan?” jawab Chiaki santai.
Kairi
sebenarnya juga sangat terkejut melihat Mia ada disana. Ia segera menarik
tangan Kuno.
“hey
Atsushi… bukankah kau bilang ada pesta makan malam penting yang kau
ingin aku ikuti?” protes Kairi
“iya
memang aku mengatakan begitu.” Sahut Kuno tersenyum santai lalu pergi untuk menyambut
ketiga gadis itu.
Kairi
hanya menghela nafas kesal karena sudah ditipu temannya itu.
Mereka
berlima lalu duduk di sofa makan lantai atas kapal pesiar itu untuk menikmati makan
malamnya. Mereka bersulang dengan botol minuman ditangan mereka
“cheer” seru mereka sambil bersulang dengan botol minuman.
mereka terdiam menikmati minumannya.
“wah..
wah.. wah.. Miyoshi-san, kau hari ini tidak memakai cincinmu.” Kata Chiaki memancing kairi membahas cincin itu.
Mia menyenggol sahabatnya itu “chiaki…”
protesnya.
“
kau bersenang-senang dengan kami ditempat seperti ini, apakah istrimu nggak marah
padamu?” Tanya chiaki.
Kairi sedikit kaget dengan pertanyaan Chiaki tapi ia hanya tersenyum kecil “tidak”
“kau
pasti punya hubungan yang baik dengan istrimu ya?” ucap Mia
Kairi
terdiam.
Tapi Kuno yang sudah tau kehidupan kairi jadi sedikit kaget“apa? Bukankah…”
gumam Kuno heran tapi ia segera menutup mulutnya lagi setelah melihat kairi
hanya terdiam begitu.
Mereka
pergi ke bagian depan kapal untuk melihat pemandangan didepan kapal mereka. Mia masih membawa minumannya disana.
“sangat
indah!” teriak Chiaki melihat pemandangan gedung-gedung dengan lampu-lampu yang
terlihat sangat indah dari atas kapal itu.
“sangat
menyenangkan.. aku senang aku bisa datang!” seru Mia yang juga senang melihat
pemandangan itu. “rumah kita ada disana kan?” seru Mia antusias menunjuk arah
rumahnya.
Dari
belakang kairi tersenyum melihat Mia begitu cerianya.
“tidak..
bukan disana tapi disana” sahut kairi menunjuk arah yang berbeda dari arah yang
ditunjuk Mia.”
“tidak
mungkin! Wakil presiden kau tidak tau dimana rumah kami.” Bantah Mia
“kurang
lebih aku tahu, tapi setidaknya bukan disana” sanggah Kairi bersikeras klo arah
yang ditunjuk Mia tadi salah. Kairi berjalan ke tempat Mia berdiri.
“apa
kau tak tau arah?” tanya kairi lagi
“itu
tidak benar. Aku bisa membaca Map dengan baik” bantah Mia lagi
Mereka
tidak menyadari klo ketiga temannya diam-diam berjalan meninggalkan keduanya yang sedang bertengkar itu.
Saat
Mia menoleh ke belakang Mia baru tersadar kalau mereka sekarang tinggal berdua
saja.
Akari, Chiaki dan Kuno berbicara disofa living room kapal pesiar itu.
“chiaki
kau perkataanmu terlalu kejam pada Miyoshi-san” tegur Akari
“tapi aku sedikit
lega, dia patut menerimanya”
“jangan
terlalu keras padanya. Senpai (kairi) sudah melalui banyak masalah dalam
hidupnya. “ kata Kuno pada kedua gadis didepannya itu.
“apa?
Apa maksudmu dengan “banyak masalah”” Tanya chiaki
“ahh..
aku akan memberitahumu lain kali saja” jawab Kuno mengelak.
“bagaimana
hasil naskahmu?” Tanya akari pada Kuno
“tidak
apa-apa” jawab Kuno
“jika
kau stuck (tidak punya ide melanjutkan) kau bisa berbicara denganku.” Kata
akari
“tidak..
itu tak akan bagus” jawab Kuno
“kenapa?”
“agar
menggugah hatimu.. aku mengabdikan diriku untuk menulis” jawab kuno.
Akari
tersenyum mendengar gombalan Kuno itu. Sedangkan Chiaki melirik kuno sedikit
terkejut mendengar gombalan Kuno didepannya padahal dia dan kuno sudahhhh... ya begitulah...!
“kau
hari ini terlihat berbeda.. kau terlihat imut” puji Kuno lagi
“tidak..
itu tidak benar.. “ bantah Akari tersipu malu dengan hati yang senang dipuji Kuno.
Chiaki
semakin merasa canggung dan aneh diantara kedua orang itu. Dan ia hanya diam dan meneguk
anggurnya.
Mia dan kairi masih berdiri dilantai atas kapal pesiar itu.
“apa
yang dikatakan Chiaki.. apakah benar tak apa-apa dengan istrimu saat kau
disini” Tanya Mia pada kairi
“iya…
sama juga denganmu Kurihara.. apakah kau baik-baik saja dengan Miyazawa?” Tanya
kairi
“apa?”
“kau
baru saja putus dengan kekasihmu dan kau menemukan pria selanjutnya?” Tanya
Kairi sedikit ketus. cemburukah?
“bukan
seperti itu..” bantah Mia
“baiklah..
aku rasa tidak apa-apa.. tapi hati-hatilah jangan sampai kau dipermainkan.. “
“kau
juga wakil presiden, akhir-akhir ini ada gossip sedang beredar. Klo kau
sebenarnya adalah seorang playboy. Yah aku rasa itu tak sepenuh nya salah.." ucap Mia ikut berbicara ketus pada Kairi
"meskipun hanya sebuah acting .. tapi kau mencium bawahanmu.. klo istrimu tau,
bukankah kau akan kena masalah? Kau kehilangan cincinmu kan? Apakah istrimu nggak marah padamu? Atau kau masih merahasiakannya? Haruskah aku memberitahumu dimana
cincinmu itu?” ucap Mia sedikit emosi saat ia berbicara. Ia masih kesal kairi masih tenang meski cincinnya hilang.
Kairi
terkejut Mia mengetahui keberadaan cincinnya “apa kau mengetahuinya?” Tanya kairi.
Mia
lalu melempar sesuatu dari tangannya
“itu cincinmu.. aku rasa itu sudah jatuh disuatu tempat”
Kairi mendengar suara gemrincing barang jatuh saat Mia melemparkan sesuatu dari tangannya. kairi langsung berdiri dan mencari apa yang dikiranya cincin yang dibuang Mia diatas kapal itu.
Setelah mencari dengan sedikit panik, kairi akhirnya menemukan sebuah benda yang tergeletak. Bukan cincin yang selama ini dicarinya tapi ia
hanya menemukan tutup botol. Kairi melirik Mia dengan kesal.
Mia
tertawa mengejek “aku berbohong… meski aku memiliki cincinmu, tak mungkin aku akan
membuangnya. “
“sudah
cukup.. apa yang ingin kau lakukan?”
“tak
ada yang istimewa.. hanya saja aku ingin melihat kau panic. “ ucap Mia.
Kairi
berjalan mendekati Mia dan membalikan badan gadis itu agar berhadapan dengannya
“ciuman itu.. bukan sebuah acting.. apakah kau akan puas klo aku berkata
seperti itu?” ucap kairi menatap mata Mia tajam. "jangan kehilangan ketenanganmu" Kairi
lalu pergi.
Sementara
itu Kuno saat akan pergi ke kamarnya di kapal pesiar itu, tiba-tiba Chiaki
menariknya masuk ke kamar lainnya.
‘chiaki-chan” gumam Kuno kaget dan takut ketauan yang lain apalagi ketauan Akari.
“hei..
kau sengaja kan berbicara dengan Akari seperti itu didepanku?” Tanya Chiaki
Chiaki
mendorong Kuno sampai terduduk di tempat tidur. Chiaki ikut duduk di pinggir
tempat tidur itu. Tangannya memeluk bahu Kuno dan ia merebahkan kepalanya di
bahu Pria itu.
“hei..
apa kau tidak menyukaiku?” Tanya chiaki
“itu
tidak benar” ucap Kuno menatap wajah chiaki.
“kau
jahat” ucap Chiaki lirik dengan tatapan mata yang menggoda.
(ahhh..
cowok-cowok didorama ini semua mendua…!)
Mia
duduk sendirian diatas kapal terus melihat cincin kairi yang ditangannya. Tanpa
terasa airmatanya berlinang
“bodoh..”
isak Mia.
Ia
teringat ucapan kairi yang bilang klo cincin adalah symbol sebuah tanggung
jawab. Dan ia kan terus menjaga wanita itu sampai dia mati.
Mia
juga teringat ucapan presiden yang mengatakan klo kairi sudah membunuh istrinya
dan apakah mia mau kairi membunuh istrinya untuk kedua kalinya?
Beberapa
hari kemudian
Pameran
perhiasan di Shinjuku sedang berlangsung. Mia masih dikantornya karena barusan
dia ada meeting bersama staf yang lain.
Mia mendapatkan telpon dari kairi yang berada dipameran toko
Shinjuku, mia segera mengangkatnya.
“hallo..”
“kurihara..”
“oh
meeting sudah selesai. Aku akan bergabung dengan anda secepatnya.’ Kata Mia
“sehubungan dengan Pre-sale perhiasaan T-Smile di toko Shinjuku, kau sudah mengatur press release (iklan dikoran ) kan?” Tanya
Kairi
“iya.."jawab Mia "apa yang terjadi?” Tanya Mia curiga sesuatu telah terjadi.
“toko
sepi” jawab kairi
“apa?”
Mia kaget
“apa
yang sebenarnya terjadi, padahal ini hari pertama
Pre-salenya”
“aku
akan cek sekarang” jawab Mia
Mia
lalu membuka komputernya dan melihat iklan yang sudah ia pasang dan memang ia sudah memasang iklan di koran.
“iklan
di koran sudah keluar dan dimajalah juga pemberitahuannya sudah ada. “
“tapi
mengapa begini?”
Mia
membuka majalah yang menampilkan info pre-sale itu. Disana ada info untuk
mengunjungi website tiffany.
“oh
tidak..” seru Mia setelah ia melihat websitenya perusahaan mereka.
“eh..
apa yang terjadi?” Tanya kairi setelah mendengar nada terkejut Mia.
“
Tanggal pembukaan Renewal toko Shinjuku yang diumumkan di website sudah benar, tapi
tanggal Pre-sale dituliskan 10 hari lagi.”
“apa?”
“maaf..
aku tidak menyadarinya” ucap Mia merasa bersalah atas keteledorannya yang sangat fatal buat penjualan perusahaan.
“baiklah..”
“aku
akan ke sana segera” ucap Mia
“tidak
usah..”.
“tapi
setidaknya aku ingin meminta maaf”
“itu
bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan meminta maaf” kata Kairi sedikit
kesal lalu menutup telponnya.
Mia
jadi semakin merasa bersalah.
Yota
yang bertemu istri Kairi di rumah sakit bercerita tentang kisah cintanya
bersama Mia.
Wanita
itu lalu menghibur Yota.
“oh..
dia sepertinya gadis yang jahat.. tapi kamu jangan menyerah. “ kata wanita itu
menepuk bahu Yota.
“sepertinya
pria itu bekerja juga di Tiffany. Saat aku memikirkan mereka selalu bersama setiap
hari..” Kata Yota lagi
“tiffany?”
Tanya wanita itu.
“iya..”
“apa
kau punya foto dia atau sesuatu yang lain?”
“ya
aku punya..” Yota menunjukkan HPnya pada wanita itu. Dilayar Hpnya masih ada
fotonya berdua dengan Mia.
Wanita
langsung mengenali Mia yang pernah ia lihat di jalan waktu hujan itu.
Kairi,
Takako dan saeki sedang melihat website mereka di toko Shiinjuku.
“iklan
di website sekarang sudah benar”
“oke..
lalu aapa lagi yang harus kita lakukan?”
Mereka
lalu mendengar gemrisik air dan saat mereka menoleh ternyata sedang hujan
“wakil
presiden, diluar sudah mulai hujan.. “ kata yoshihiro “kita kan kehilangan
lebih banyak customer”
Tiba-tiba
seorang wanita masuk dengan membawa brosur.
“tolong
tunjukkan pada saya kalung pre-salenya” kata wanita itu.
“tentu
saja.. disini” sahut pelayan toko.
Kairi
dll terkejut melihat wanita itu datang untuk melihat perhiasan pre-sale dengan
membawa brosur. Kairi penasaran dan langsung mendekati wanita itu.
“permisi..
dimanakah anda mendapatkan brosur itu?” Tanya kairi
“ini
di bagikan di depan stasiun” jawab wanita itu
Kairi
dll terkejut. Mereka lalu pergi mencari tau siapa yang sudah membagikan brosur
itu.
Mia
ternyata yang sudah membuat brosur dan menyebarkannya di depan stasiun. Dibawah
guyuran hujan Mia tetap membagi-bagikan brosur itu.
“sekarang
di toko Tiffany Shinjuku, kami punya pre-sale koleksi terbaru. Jika anda suka,
silahkan datang….” Mia terus membagikan brosur itu. Bajunya sudah sedikit basah
oleh rintikan air hujan.
“kurihara..”
kairi sudah berdiri dibelakang Mia dan memayungi gadis itu.
“wakil
presiden..”
Kairi
melihat tubuh mia yang basah karena air hujan dan brosur ditangan Mia yang
masih banyak.
“berikan
setengahnya dari brosur itu untukku.”
Kata kairi.
Mia
sedikit ragu namun akhirnya ia memberikan sebagian brosur ditangannya itu pada kairi. Mereka lalu membagikannya
bersama-sama. Saeki, takaki dan yoshihiro juga datang membantu mereka
membagikan brosur itu sampai malam.
“membagikan
brosur? Kegilaan apa yang sudah kau buat? Ini sudah keterlaluan” tegur para
direksi pada manager mukai.
“tidak
saja kau kehilangan target penjualanmu, kau juga sudah merusah image brand
kita.” Kata direksi yang lainnya.
“wakil
presiden amatir itu harus bertanggung jawab” kata direksi Furusawa penuh
ancaman.
“bahkan
saat ini presiden sudah tidak bisa melindunginya lagi.” Kata direksi lainnya.
“ini
bahkan kesalahan fatal dibanding dengan ketidakhadirannya di Dinner party
sebelumnya. Kejadian itu karena ia mengikuti pesta cosplay. Aku tidak bisa
menunggu sampai presiden kembali dari New York.”
Mereka
terus komplen didepan manager mukai yang hanya tertunduk diam mendengarkan
keluhan mereka.
Diluar
ruangan meeting, Mia berdiri didepan pintu pendengarkan percakapan itu. Ia
masih memakai bajunya yang basah kena air hujan.
“kurihara..”
panggil Kairi yang melihat Mia berdiri diluar ruang meeting.
Mia
dan Kurihara pergi ke ruangan kairi. Mia merasa sangat bersalah. Ia berdiri
membungkuk didepan Kairi
“aku
benar-benar meminta maaf. Aku sudah merusak project penting anda. Aku tidak tau
bagaimana meminta maaf. ”
“angkat
wajahmu.. “
“bukan
saja hal itu… aku juga mendengar kau punya dinner penting disaat pesta Mori-san
waktu itu. “
“aku
memang melewatkannya sendiri” jawab Kairi.
“bukan
itu salahku juga..”
“itu aku yang salah paham.. kurihara itu bukan kesalahanmu. “
“aku
selalu membuatmu dalam masalah. “ ucap Mia menunduk lemas, merasa sangat
bersalah.
“tidak
ada gunanya menangisi sesuatu yang sudah terjadi. Berhati-hatilah agar tidak
mengulang kesalahan yang sama lagi.” Kata kairi menghampiri tempat Mia berdiri
“iya”
jawab mia lirih.
Kairi
melihat wajah mia terlihat pucat dan lemas, ia jadi merasa khawatir. Kairi
melangkah pelan mendekati Mia dan menaruh telapak tangannya di dahi Mia.
Dan
benar perkiraan kairi, kening mia sangat panas.
“demam
yang tinggi.. kau terlalu banyak bekerja” ucap Kairi iba. Dan tiba-tiba tubuh
Mia limbung dan terjatuh.
Kairi
langsung menangkap tubuh Mia.
“maafkan
aku..” bisik lemah mia.
Kairi
lalu menidurkan Mia di sofa ruanganya. Mia sangat lemah dan pucat. Kairi lalu
mengobres dahi Mia.
Mia
membuka matanya dan melihat wakil presidennya sedang duduk bersimpuh di samping
sofa tempatnya tidur.
Kairi
menatapnya tajam penuh perasaan.
“tularkan
demammu padaku.” Ucap kairi
Mia
hanya dia. Saat wajah kairi mendekat untuk menciumnya, Mia langsung menutup
matanya.
Kairi
mencium lembut bibir Mia.
Entah
sejak kapan Mia tertidur saat ia sadar ia masih tertidur diruangan kantor
kairi. Dan sepertinya sudah pagi hari.
“mimpi
apa aku..” gumam Mia teringat kairi menciumnya tapi ia menyangka itu hanya
mimpi saja. Mia duduk disofa itu sambil meraba dahinya yang sudah tidak panas.
Mia lalu melihat sebuah kertas memo diatas meja. Mia lalu mengambil dan membaca
pesan di memo dari kairi itu.
“jangan
khawatir.. tetap tersenyum.. untuk jatuh cinta kau tak perlu berpikir rasional”
Mia
tersenyum dan wajahnya langsung ceria setelah membacanya.
Mia
lalu pulan ke apartemennya. Ia melihat 2 sahabatnya sedang didapur.
“tadaima”
sapa Mia
“okaeri”
jawab 2 temannya yang keheranan melihat mia baru pulang.
“apa
yang terjadi denganmu sampai kau pulang dipagi hari?” Tanya chiaki penasaran.
Mia
tidak menjawab Chiaki karena ia buru-buru mengganti bajunya untuk pergi ke
kantor.
Mia
melihat wajahnya di cermin yang terlihat sangat bahagia itu.
“dengan
hanya sebuah seperti itu.. ahh.. aku benar-benar bodoh” gumam mia tersenyum
ceria didepan cermin.
Mia
mengambil tas dan sepatunya dan berlari keluar kamar.
“aku
benar-benar jatuh cinta..” ucap mia tersenyum pada teman=temannya.
“kau
tidak makan?” Tanya akari melihat mia yang langsung mau pergi itu.
Mia
langsung keluar rumahnya dan berangkat kerja.
“aku
bertingkah seperti orang bodoh.. membuat keributan.. tapi aku menjadi lebih
bersemangat.. “ kata hati Mia.
Mia
berhenti didepan toko tiffany dan melihat lukisan siluet sepasang kekasih di
depan tokonya itu. Mia menutup telingannya dengan kedua tangannya dan menutup
matanya.
“dengan
mataku yang tertutup.. berhubungan dengan emosiku.. aku menyerah pada debaran
dalam hatiku.. “
Yota
saat dirumah sakit melihat kairi sedang berada diluar sebuah kamar. Yota
langsung curiga dan ingin tau siapa yang sudah ditemui Kairi.
Saat
presiden direktur datang dari new York, langsung terjadi pertemuan dengan
direksi lainnya.
“apa
kau bilang ini semua karena kesalahanmu?” kata presiden menatap kairi yang
berdiri didepan semuanya.
“aku
tidak memberikan perintah dengan benar sehingga itu terjadi. Aku benar-benar
meminta maaf” ucap kairi lalu membungkuk didepan semua direksi.
“oh
begitu…” ucap presiden lirih
“seseorang
dengan gelar wakil presiden harusnya tidak melakukan hal seperti ini”
“benar..
agar kembali ke jalur, sebuah project baru—“
“tidak..
ini sudah cukup” kata direksi Furusawa menyerobot omongan kairi.
“presiden
tidak ada pilihan lain selain mengambil langkah yang tepat” lanjut direksi
Furusawa.
“dalam
kata lain maksudmu adalah mencopot kairi dari pekerjaan wakil presidennya?”
Tanya presiden
“mau
bagaimana lagi.” Jawab Furusawa
“tunggu
sebentar, tolong berikan pada saya satu kesempatan lagi. “ ucap kairi.
Presiden
terdiam.
Manager mukai tiba-tiba masuk membawa setumpuk laporan.
“permisi…”
Ada
apa?”
“saya
punya sesuatu yang ingin saya beritahukan pada anda” kata manager mukai
menyerahkan laporan ditangannya itu pada presiden dan direksi yang lainnya.
Presiden
terkejut melihat tabelpenjualan di toko Shinjuku yang sudah berlangsung.
“ini..
apa yang terjadi?” Tanya presiden.
“pre-sale
dari koleksi terbaru kita ternyata sangat sukses” kata manager mukai “bahkan
sampai ada antrian didepan toko Shinjuku. Kami sudah memanggil staf dari
beberapa toko dan mencoba mengakomodasikan situasi yang terjadi.”
Kairi
ikut membaca laporan itu dan ia sedikit tersenyum lega.
“bagaimana
bisa begini?” Tanya presiden.
“tolong
lihat ini.. “ manager mukai memperlihatkan sesuatu dari tabletnya.
“ini
informasi yang sangat jarang hanya
sedikit yang mengetahuinya.. “
Semua
direksi ikut melihat tablet manager mukai. Ternyata manager mukai sedang
membuka instagram Mori-san.
“
perhiasan tiffany terbaru. Lihatlah sepertinya pre-sale hanya tersedia di toko
Shinjuku. Cepatlah sampai tgl 31” Caption Mori-san di instagramnya sambil
memperlihatkan gelang yang digantung dijarinya.
Di
foto yang lainnya mori memakai kalung tiffany yang terbaru “aku sudah dapat!
Desainnya seperti wajah yang tersenyum” caption mori san difoto itu.
“ini
instagram dari Mori Jouichi, seorang stylist superstar “ kata manager mukai
menjelaskan.
“jika
semua berjalan baik seperti ini, kita akan dapat target penjualan 2 minggu jadi
2 hari saja. “ kata manager mukai.
Ia
lalu memperlihat foto Mori san bersama dengan Kairi dipesta cosplay waktu itu.
Caption yang ditulis mori-san adalah “ini adalah wakil presiden tiffany yang
punya sayang dan bangga pada produk perusahaannya. Dia bekerja dengan senyum yang
berkilau seperti perhiasan. Aku respek
padanya!”
“oh
ini hasil dari mengikuti pesta cosplay itu.” Ucap presiden tersenyum lega.
“seperti
yang sudah diduga strategi media adalah area yang kau kuasi.” Kata direksi
“ini
bukan strategi media.” Bantah kairi. “ini berkat anak buah yang sudah membangun
dengan kuat selama bertahun-tahun.”
“sangat
penting bagi para executive untuk berkontirbusi dalam image merek. Dari
kejadian ini sudah jelas bahwa ini adalah berpengaruh langsung dalam penjualan
kita. Sepertinya aku tidak perlu meminta tanggung jawab seseorang” Ucap wakil
presiden.
Semua
terdiam mennunduk.
Mia
begitu mendengar informasi itu langsung menghubungi Mori-san.
“ya..
kita mendapatkan respon yang luar biasa. Semua berkatmu mori-san.. terima kasih
banyak.” Ucap Mia dengan bahasa resmi
“berhenti
berbicara formal (kaku/resmi)” protes mori “bagaimanapun juga kita adalah teman
kuri-rin.”
“mori-san”
“lagian..
aku rasa memang perhiasannya sangat indah.. jadi aku sedikit memberikan
dorongan pada perhiasan dan wakil presiden.” Ucap mori-san
“iya..”
jawab mia tersenyum.
“dan
tentu saja buat kuri-rin juga” lanjut mori-san
“iya”
mia tertawa
“sampai
jumpa” ucap mori-san menutup telponnya.
Mia
lalu berjalan kembali kekantornya. Tapi ia melihat kairi sedang berjalan ke
arahnya.
Maereka
berdua lalu berbicara di taman halaman kantor mereka itu.
“sepertinya
kita bisa mencapai target penjualan dan tidak perlu lagi diadakan akuntabel.
Terima kasih” ucap kairi.
“apa
yang sudah terjadi ini kita patut berterimakasih pada orang-orang seperti
Mori-san yang sudah menjadi teman yang baik pada kita. Aku tak bisa melakukan
apapun.” Ucap Mia.
“itu
tidak benar” bantah kairi berdiri didepan Mia. Ini terjadi karena kau sudah
membangun koneksi manusia yang sangat penting.”
“apa?”
“aku
juga telah merasa bahwa aku ingin bekerja disini mulai sekarang. Karena aku
sadar bahwa orang seperti diri kurihara ini yang sudah mensupport ku semaksimal
mungkin. Maka aku juga harus berusaha keras.”
“tidak..
alasan aku berusaha keras adalah berkat anda Wakil presiden” kata Mia mengambil
memo kairi dari sakunya.
“ohh..”
kairi terlihat malu melihat memo itu masih disimpan mia “aku akan membuangnya.
Berikan padaku..”
Kairi
mencoba mengambil memo itu dari tangan Mia tapi gadis itu segera berlari
menjauh
“tidak
bisa..”
“berikan
padaku..” kairi mengejar Mia dan ingin mengambinya tapi ia bergerak menghindar
dengan cepat.
“hentikan..”
ucap kairi mengejar mia yang tertawa-tawa menghindari bossnya itu. Kairi juga
akhirnya ikut tertawa melihat Mia yang tersenyum ceria itu.
Dirumah
sakit, yota yang penasaran dengan orang yang ditemui kairi segera pergi ke
kamar pasien yang dikunjungi kairi. Saat ia membuka pintu kamar itu, Yota
menjadi sangat terkejut melihat yang ada didalamnya.
Mia
dan kairi masih dihalaman depan kantor mereka. Mia mengulurkan cincin yang
selama ini disimpannya.
“ini
adalah barang yang sangat penting.. maafkan aku”
Kairi
mengambil cincin itu
“ak
u harus mengembalikannya.. aku harus meminta maaf.. aku terus memikirkannya
tapi aku tak bisa melakukannya.” Ucap mi atertunduk.
“aku
tahu..”
“apa?”
“”lebih
tepatnya, aku harap kau yang sudah menyimpannya Kurihara.” Gumam Kairi pelan
bermain-main dengan cincin ditangannya itu. Kairi melihat Mia yang sepertinya
terkejut mendengar ucapannya barusan. “oh maaf.. lupakan saja” katanya cepat
“tidak..
aku tak akan lupa.. pasti tak akan lupa.” Ucap Mia.
Kairi
terus menatap wajah Mia dan tiba-tiba kairi batuk-batuk.. “kau masuk angin?” Tanya
Mia
Kairi
mengangguk kecil. “kau mungkinn yang sudah menularkannya padaku” sahut Kairi
Mia
jadi teringat kejadian kairi menciumnya yang disangkanya Cuma mimpi itu.
“masuk
angin itu… tolong tularkan padaku sekali
lagi.” Ucap Mia. Tolong dibaca “cium aku lagi”hehehe
Kairi
terkejut dan ia tau maksud perkataan Mia itu.
“aku
jatuh cinta padamu wakil presiden. Dengan satu kata saja darimu aku tertawa dan
aku menangis.. aku naïf dan bodoh.. tapi aku ingin menolongmu… hatiku dipenuhi olehmu.. aku tak butuh
cincin.. tak masalah klo istrimu adalah prioritasmu.. aku tidak sedang memintamu untuk bercerai
atau apapun.. hanya.. aku
menginginkanmu..”
Kairi
terdiam membeku setelah mendengar pengakuan Mia itu.
“kurihara… apa kau tau apa yang sudah kau ucapkan?”
“iya
aku tau.. aku… selama itu kau, aku tak
peduli apa yang akan terjadi padaku. Tolong jadikan aku kekasihmu..”ucap Mia
(ahh aku blom cek ulang.. kayaknya tambah kacau bahasa yang aku pakai.. gomen ya... Episode ke 3 tambah seru.. Kairi kira-kira akhirnya luluh untuk berselingkuh nggak ya??? hehehe terjawab di episode ke 3.. ditunggu..)
BERSAMBUNG
EPISODE 3
Bukan hal yang patut ditiru ya.....tapi overall dramanya bagus.kita ambil pelajaran baiknya aja......g̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ sabar nunggu eps 3.moga g̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ lama updatenya.makasih
BalasHapusAwwww sungguh suka bngt dehh.semangat terus ka
BalasHapusanjay gua suka nih drama, lanjut ya author nim hehe..
BalasHapusKaget pas liat gambarnya Kairi, ga nyangka diperankan oleh Hideaki Takizawa. Sungguh waktu sudah berlalu :). Terima kasih, semangat y ngelanjutin sampe akhir cerita.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJng lama2 y buat sinopsis selanjut ny,,, :)
BalasHapusArghhhh mimin ~ tulisan mu membuatku jadi baper ama dorama ini ~ arigato 😍😍😍😂😂
BalasHapusArghhhh mimin ~ tulisan mu membuatku jadi baper ama dorama ini ~ arigato 😍😍😍😂😂
BalasHapusMau streaming drama ini dimana ya? Yg ada subtitlenya...
BalasHapussaat aku buat tulisan ini blom ada subtitle indonesianya klo subtitle english sudah banyak yg upload. google sendiri ya, bnyk kok..
BalasHapus