Naoya bertemu dengan orang yang sangat berpengaruh dala
hidupnya, yaitu Kurosawa san. Yankee yang dulu pernah menolongnya dan yang
telah membuatnya masuk ke STM Kasu.
Naoya terkejut melihat kondisi Kurosawa sekarang berbeda
dengan dengan Kurosawa san dulu yang preman. Naoya mau bertemu Kurosawa tapi
mobil kurosawa sudah pergi lebih dulu.
Chiharu sensei yang melihat itu lalu mencari tau di buku
sekolah. ia melihat foto kurosawa di sekolah.
Naoya bercerita pada teman-temannya tentang Kurosawa. ia
bercerita dengan menggebu-gebu kejadian dulu.
“nagisa hentikan naoya. Ia sudah berbicara seperti itu
berjam-jam” ucap pemilik tempat makan langganan mereka.
Nagisa dan Riko tertawa “ dia sudah seperti itu dari
kemarin”
Riko melihat Naoya membawa buku catatan. “itu buku apa?”
Tanya Riko
“pertanyaan bagus” sahut naoya bersemangat “tertulis disini
adalah hal hal yang dibutuhkan agar bisa jadi laki laki sekuat Kurosawa-san. “
“wah menakjubkan” ucap Riko
Naoya lalu membacakan tulisan yang ada didalam catatan itu
“jika kau tidak menyerah, semuanya tidak
akan berakhir. Kau bisa jadi apapun. Kemungkkinan adalah hal yang tak terbatas.
Itu adalah hal yang dikatakannya padaku yang cengeng dulu”
“cukup… saatnya makan” seru Nagisa yang capek sendiri
mendengar naoya terus berbicara. Riko memperhatikan Nagisa dalam diam.
Naoya lalu bergabung dengan trio baka untuk makan tapi
diusir trio baka karena itu biasanya tempat Ryuji dan Menyuruh Naoya ke tempat
Chiaki dan koki.
Pintu warung makan terbuka dan Ryuji masuk ke dalam. Nagisa
langsung salah tingkat melihat Ryuji. Begitu juga ryuji juga jadi salah
tingkah.
Ryuji mendekati nagisa dan berbicara pelan “nagisa, maaf
atas kejadian kemarin.”
“tak apa… kau pasti mengkuatirkan Kitajima-kun (torao) dan
pergi ke rumah sakit kan? Mau gimana lagi” sahut nagisa.
“lain kali aku ingin berbicara dengan sebaiknya denganmu.”
Kata Ryuji lagi.
Mereka saling menatap cukup lama. Riko melihat nagisa dan
teringat kejadian saat ia diam-diam melihat nagisa dan Naoya berlari melewatii
gerbang kuil itu. ia jadi penasaran dengan perasaan Nagisa yang sebenarnya
seperti apa.
Riko mengajak nagisa berbicara berdua dihalaman sekolah.
“apa yang ingin kau katakan?” Tanya nagisa.
“siapa yang kau sukai?” Tanya Riko tiba-tiba. “Ryuji san
atau….. aku serius menyukai naoya-san. Karena itu aku ingin tau apa yang kau
rasakan.”
“aku… “ nagisa ragu. Riko tidak sabar dan ia pergi
meninggalkan nagisa.
Chiharu sensei menunggui murid-muridnya yang sedang berlatih
polo air. Naoya terlihat lebih kuat sekarang ini. teman setim juga melihat
perubahan cara bermain naoya yang semakin bagus itu. chiharu lalu memberikan
brosur pertandingan antar SMA pada muridnya. Naoya lalu mengambil selembar
brosur untuk diberikan pada kurosawa-san.
Chiaki tiba-tiba bilang pada chiharu klo dia mau minta
pendapat Chiharu.
Mereka berdua lalu berbicara di atas atap sekolah tentang
masalah Chiaki yang ternyata tentang gadis SMA suiran yang membuatnya terbayang-bayang
wajah gadis itu.
“chiaki itu yang disebut dengan cinta” kata Chiharu sensei
“hah? Bukan.. bukan.. bukan..karena kaulah yang aku suka”
bantah chiaki pada Chiharu
“tutup matamu” perintah chiharu. Chiaki langsung menutup
matanya. “hal apakah yang paling ingin kau lakukan?” Tanya chiharu.
“aku pengen naik perahu bebek” sahut chiaki dengan cepatnya.
Chiharu tersenyum “lalu… sekarang kau ingin naik perahu
bebek itu dengan siapa?”
Wajah gadis itu langsung terlintas dipikiran chiaki. Perlahan
ia membuka matanya.
Chiharu tersenyum
“dia punya selera yang bagus karena kau sekarang sudah menjadi laki-laki yang
lebih baik. Dan itulah alasannya kenapa ia jatuh cinta padamu. Do your best
chiaki” chiharu memukul dada chiaki pelan dan pergi.
Torao dan Rei pulang bersama.
Rei memberitahu Torao kabar yang didengarnya
“beberapa hari yang lalu aku mendengar orang dari surat
kabar berbicara. Mereka bilang klo pelatih cedera bahunya saat dia di
universitas dan harus pension. Dipertengahan pertandingan kejuaraan berturut-turut di tingkat perguruan tinggi, ligament dibahunya cedera dan akhirnya mereka kalah. Sejak saat itu
semua yang ia miliki lenyap. Aku pikir pelatih menyadari itu. torao aku
berpikir kau hampir berakhir sama seperti pelatih.”
“aku yang sekarang adalah karena pelatih
yang membawaku ke Suiran. Itulah alasannya kenapa aku percaya padanya. Aku
baik-baik saja.. jangan kuatir.” Sahut torao. Rei tersenyum.
Naoya pergi menemui Kurosawa ditempat
kerjanya.
“kurosawa san” sapanya.
Kurosawa hanya melihatnya sekilas lalu pergi
memasukkan barang-barang cleaning servis kedalam mobil.
“tunggu.. apa kau ingat aku?” Tanya naoya.
“10 tahun yang lalu kau menyelamatkanku. Saat itu kau memberikanku seragam
ini.” naoya memperlihatkan seragam yankee yang ada tulisan Kurosawa didalamnya.
“aku selalu mengagumimu. Aku ingin jadi kuat
seperti dirimu. Aku ingin menjadi yang teratas sepertimu. Sehingga aku pergi ke
STM Kasu sama sepertimu. Aku selalu ingin bertemu denganmu. Sebenarnya STM Kasu
akan ditutup. Tapi jangan kuatir jika kami bisa diposisi teratas di propinsi
dalam polo air maka sekolah tidak akan ditutup. Aku berjanji akan melindungi
STM Kasu. Jadi tolong datanglah ke pertandingan itu” ucap naoya
“sia-sia” sahut Kurosawa.
“hieh?’
“STM kasu yang kau katakan itu tidak
berguna.” Kata Kurosawa dan langsung pergi. Naoya terkejut mendengar jawaban
mengecewakan seperti itu.
Sejak kejadian itu naoya tidak bersemangat
latihan. Ia sering melamun saat sedang latihan.
“apa yang kau lakukan?” seru Tomoki yang
melihat Naoya seperti patung di kolam renang itu.
“hari ini kau bertingkah aneh” kata
shinsuke.
Naoya tersadar dan ia berenang ke tepi kolam
renang.
“kau akan pergi kemana?”
“aku berhenti” jawab Naoya lemah.
“apa maksudmu itu?”
“naoya.”
Teriakan teman-teman gak didengarnya. Semua
melihat naoya dengan heran dan sangat cemas.
Naoya jadi menyendiri sejak kejadian itu.
Nagisa masuk ke dalam kamar naoya tapi naoya tidak ada disana. Ia melihat buku
cattatan yankee dan semua yang berhubungan dengan yanke ada didalam tempat
sampah.
Semua berkumpul dirumah Nagisa untuk
membahas apa yang telah terjadi.
“naoya masuk STM Kasu karena dia ingin
pujaannya Kurosawa san mengenali dirinya. Tapi kenyataannya Kurosawa
menyangkalnya. Dia mungkin sedang bertanya-tanya pada dirinya sendiri atas apa
yang sudah dikerjakannya selama beberapa tahun ini. jika aku diposisinya, aku
mungkin tak sanggup mengatasinya.” Ucap shinsuke pelan.
“naoya dulu anak yang cengeng. Dia akan
selalu bersembunyi dibelakangku dan menangis.”kata nagisa. Ryuji memperhatikan
nagisa dari samping. “aku ingat saat dia pulang ke rumah setelah menerima
seragam ini dari Kurosawa-san.
Nagisa teringat saat itu naoya berkata
padanya klo ia tak akan menangis lagi. ia ingin jadi kuat dan menjaga nagisa.
“saat itu tiba-tiba Naoya terlihat sangat
keren. Sejak saat itu naoya percaya pada kata-kata Kurosawa-san dan berusaha
sekuatnya agar menjadi kuat. Dia ingin menjaga STM Kasu tempat kurosawa-san
pernah bersekolah. Karena itulah ia mulai bermain polo air bersama kalian semua
kan? Saat ini aku yakin, naoya pasti sendirian. Merasa sedih, kesepian dan tak
punya harapan apa yang harus dilakukannya? Kemana dia pergi. Apa yang harus
kita lakukan?” Nagisa terisak pelan.
Ryuji dll hanya terdiam. Ayah dan ibunya
mendekati Nagisa.
“nagisa kaulah satu-satunya yang dapat
menemukannya.” Ucap Ayahnya.
Chiharu sensei pergi menemui kurosawa.
“tolong kau cabut lagi perkataanmu pada
Naoya waktu itu”
“ini bukan urusanmu” sahut Kurosawa mau
meninggalkan Chiharu.
“ada” seru chiharu membuat kurosawa menghentikan
langkahnya. “kau adalah orang yang sudah merubah kehidupanku.”
Kurosawa terkejut dan berbalik melihat
Chiharu.
“10 tahun lalu tanpa sengaja aku melihatmu
(menyelamatkan naoya). Aku ingin menjadi seorang guru dimana murid-murid
seperti Kurosawa-san ditemukan. Itulah alasannya aku menjadi guru di STM Kasu.
Naoya dan aku bisa berubah setelah berjumpa denganmu. Bahkan sampai sekarang
kau tetap jadi kebanggaan kami.”
Kurosawa meski terkejut dengan ucapan
chiharu namun ia berbalik dan pergi.
“kurosawa san!” teriak chiharu.
“tolong.. pulang sajalah” sahut kurosawa
sebelum pergi.
Naoya duduk melamun disebuah bangku di
pinggir pantai. Nagisa perlahan mendekati naoya dan menyelimutkan seragam
yankee naoya.
“sudah kuduga kau disini” seru Nagisa
berusaha bercanda.
Noaya menoleh kaget memperhatikan nagisa.
“jangan meremehkan teman kecilmu ini.” kata
nagisa sambil duduk disebelah naoya yang memperhatikannya.
Naoya memperhatikan seragam yankee yang tadi
diselimutkan nagisa di bahunya itu.
“10 tahun ini, untuck apa aku bekerja keras
seperti ini? saat kurosawa-san melihatku, aku ingin dia berkata klo aku
sekarang menjadi orang yang kuat. Tapi semuanya sia-sia”
“itu tidak benar” seru nagisa berdiri
didepan naoya. “mengapa kau berkata seperti itu? aku senang karena meski kau dulu anak yang cengeng, kau
selalu berusaha sebaiknya dan aku akhirnya aku bertemu dengan naoya yang lebih
kuat. Aku sangat bahagia. Karena… aku… menyukai Naoya yang sekarang ”
Naoya terkejut mendengar kalimat Nagisa itu
dan ia memperhatikan nagisa yang melanjutkan ucapannya.
“setelah kita bertemu lagi, aku tersadar klo
aku juga bisa berubah. Jika aku tidak menyerah aku bisa jadi lebih kuat, itu
yang aku sadari. Karena itu, jangan mengatakan kata-kata tak berguna seperti
itu” lanjut nagisa.
“itu bukan nagisa saja…” Seru suara Ryuji
dibalik punggung Naoya.
Naoya menoleh dan melihat Ryuji dkk berjalan
ke arahnya dengan memakai pakaian, dandanan rambut dan kacamata hitam seperti
yankee. (Naoya sangat terkejut tapi aku geli… hihihi.. abaikan..)
Nagisa dan naoya memperhatikan perubahan
teman-temannya itu.
Satu persatu membuka kacamatanya “spirit yankee naoya telah menembus hati
kami.”
Mereka teringat perjuangan mereka untuk
membuat tim polo air.
“naoya kau mengajarkan kami hal yang sangat
penting.” Kata Ryuji. “ dan inilah waktunya giliran kamu yang mengatakannya
pada kurosawa-san.”
Ryuji membrikan catatan yankee pada naoya
lagi. naoya membuka halaman pertama catatan itu. ia teringat kalimat Kurosawa
lagi. “jika kau tidak menyerah, semua tidak akan berakhir . kemungkinan itu tak
terbatas.”
Semangat naoya bangkit lagi dan ia satu
persatu memperhatikan teman seperjuangannya itu.
Naoya pergi mendatangi Kurosawa dan
menunjukkan surat tantangan bertanding pada Kurosawa-san.
Naoya dan Kurosawa pergi ke bawah jembatan
yang sepi. Mereka berdiri berhadap-hadapan.
“aku tak akan memaafkan siapapun yang meremehkan,
tak peduli siapapun dia” seru Naoya.
“sudah ku bilang itu percuma. Kau akan
mengerti jika kau sudah tua. Berhenti menjadikan STM Kasu sebagai kebanggaanmu
dan kau hidup lebih layaklah” sahut Kuosawa.
Naoya jadi kesal dan memukul Kurosawa di
wajahnya sampai kurosawa terjatuh ke tanah.
“kenapa kau tidak melawan!” seru Naoya kesal
sambil menarik kurosawa bangun.
“sia-sia saja” sahut kurosawa lagi.
Naoya memukul kurosawa yang tak melawannya.
“aku memujamu sampai aku ke STM Kasu dimana
kau berasal. Aku menjadikan STM Kasu sebagai kebanggaanku seperti yang kau
lakukan. Tapi kau bilang ini sia-sia…… kurosawa-san ada apa denganmu!”
Kurosawa lallu bilang klo sebenarnya ia
ingin melupakan STM Kasu karena itu sia-sia saja. Naoya lalu berjanji akan
menjadikan STM Kasu jadi yang teratas dan membuat Kurosawa bangga pada STM Kasu
lagi.
Naoya lalu membuka jaketnya dan
memberikannya pada Kurosawa lagi karena dulu kurosawa pernah berkata padanya
untuk mengembalikan jaket itu padanya jika Naoya sudah kuat.
Noaya lalu
berterima kasih dan memberi hormat pada Kurosawa yang sudah mengubah hidupnya
menjadi lelaki yang lebih kuat. Naoya lalu pergi.
Naoya pulang ke rumah Nagisa dan ia terkejut
melihat nagisa sudah menunggu didepan rumahnya.
“okaeri” sapa nagisa
“tadaima” sahut Naoya. Ia tau nagisa pasti
cemas dan memang sudah menunggunya.
Nagisa melihat luka diwajah Naoya dan ia tau
klo naoya sudah menemui kurosawa.
‘’kau sudah berterima kasih padanya kan?”
Tanya nagisa
“ya.. terima kasih Nagisa” sahut naoya pelan
“wajahmu sangat mengerikan, aku akan
membersihkan lukamu.” kata nagisa memperhatikan wajah naoya lalu ia berbalik
untuk mengambil obat-obatan.
“ehhh nagisa..” panggil naoya ragu. Nagisa
menoleh pada naoya. “…. Kemarin kau bilang klo kau… kau suka aku kan?” kata Naoya
terbata-bata
“iya..” jawab nagisa pelan dan serius.
“ohhh..” naoya langsung kaget dan salah
tingkah dan tertawa-tawa senang sendiri.
“apa kau sudah salah mengerti sesuatu?”
Tanya nagisa tertawa
“eihh..?” naoya ragu lagi
“begini… kau suka jagung kan? “suka” semacam
itu” nagisa menjelaskan.
“ahh benarkah?” naoya merasa nagisa bohong
padanya.
“ya” sahut nagisa tegas. Nagisa lalu
berbalik pergi
“satu hal lagi….” seru naoya. “ kau yang
membetulkan buku catatan yankee-ku kan? Aku tidak menemukan halaman terakhirnya.
Mmungkin aku meletakannya ditempat lain setelah menyobeknya. Tapi kau tak
melihatnya kan?” naoya memperhatikan nagisa dengan penasaran
“tidak” jawab nagisa
“ya sudah klo begitu” naoya tertawa lega(?)
lalu ia pergi meninggalkan Nagisa.
Esok harinya naoya sudah melakukan latihan
lagi bersama teman-temannya. Tiba-tiba bapak wakil kepala sekolah datang dan
berkata klo naoya dan teman-temannya harus menang. Mereka juga diberikan celana
renang baru untuk tim polo air STM Kasu.
Torao menemui pelatihnya dan mengucapkan
terima kasihnya pada pelatihnya itu karena ia bisa di Suiran berkat pelatihnya
itu.
Chiaki pergi menemui gadis pujaannya, cewek
suiran itu dan menyatakan cintanya. Gadis itu ternyata mau menerima cinta
chiaki.
Selesai latihan Ryuji dan Naoya berbicara
bersama. Ryuji berkata jujur pada naoya klo ia mencintai Nagisa dan ia akan
menyatakan perasaannya selesai pertandingan.
Ryuji bertanya apakah naoya mencintai
nagisa?
Naoya terkejut mendengar pengakuan Ryuji
yang tiba tiba itu. Naoya menjawab ia tak mengerti perasaannya tapi ia selalu
merasa ingin melindungi Nagisa. Jika itu disebut cinta maka itu artinya klo
dirinya menyukai nagisa.
Ryuji tersenyum “ naoya, besok kita harus
menang”
“ya” sahut Naoya.
Dirumahnya Nagisa membuka kotak berisi foto
kenangannya bersama naoya saat mereka terkejut.ia teringat kenangan masa lalu
mereka. Dan ternyata disana ada kertas catatan naoya yang sedang dicari naoya.
Disitu tertulis “aku akan melindungi Nagisa”
Nagisa tersenyum senang.
Ryuji dan Naoya pulang bersama. mereka
berpamitan sebelum berpisah kearah yang berbeda.. setelah beberapa langkah
Ryuji menoleh dan melihat seorang pria membawa tongkat dibelakang naoya.
Sontak
ryuji memanggil naoya untuk memperingatkannya tapi sayangnya orang itu langsung
memukul naoya saat naoya berbalik. Saking kerasnya pukulan itu, naoya sampai
terjatuh kesakitan.
Ryuji langsung berlari mendekati Naoya yang terkapar di
jalan. Sementara pelakunya sudah menghilang entah kemana.
Naoya kesakitan memegangi lengannya dan
membuat Ryuji jadi semakin panic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar