Kou
mengantar Futaba pulang sampai di depan kuil dekat rumah Futaba. Mereka
berjalan dalam diam.
“Dah...”
pamit Kou dan berbalik pergi
“Ya..”
sahut Futaba tanpa melihat ke Kou. Mata Futaba melihat sebuah pamphlet festival
musim panas terpasang di dinding pagar Kuil.
Futaba
langsung menarik lengan Kou.
Kou
meghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Kou melihat pandangan mata
Futaba terus mengarah ke dinding pagar kuil. Kou lalu mengalihkan pandangannya
ke sana.
“Pukul
7 di bawah jam Taman Sankaku.” Ucap Futaba tersenyum mengingat janji masa SMP
mereka. “Kau cuma bilang begitu... Kupikir “itu
bukan kencan” lalu aku menangis di taman.”
Kou
juga mengingat janjinya itu
“Pukul
7 di bawah jam Taman Sankaku.” Ucap kou pelan.
Futaba
tersenyum mendengar Kou mengingat ucapannya sendiri saat SMP itu. “Ya, ya.”
“Tadi...
janji baru untukmu.” Kata kou pelan
“eihhh?”
futaba tak percaya memperhatikan Kou.
Kou
tersenyum “Kali ini mau pergi? Ke festival musim panas?”
Futaba
tersenyum malu “ya…”
Mereka
berdua melihat ke pamphlet festival musim panas dengan tersenyum penuh harapan.
Festival
musim panas.
Futaba
berlari-lari kecil menerobos kerumunan anak muda menuju tempat kencannya
bersama Kou di taman Sankaku. Futaba sudah berdandan cantik memakai Yukata
bunga-bunganya. Futaba terlihat sangat bahagia.
“Aku bisa mengulang apa yang terjadi 4 tahun yang lalu! Aku akan memberitahunya… Kali ini, aku akan bilang pada Kou kalau aku suka padanya.”
Suara
dering HPnya membuat Futaba mencari HP dari tas kecilnya. Ia melihat
penelponnya adalah Kou.
Futaba
mengangkatnya dengan senang “moshi-moshi
Kou? Kau sekarang di mana?” Futaba melihat sekelilingnya dengan bibir penuh
senyuman. Siapa tau Kou juga sedang mencarinya juga.
“gomen…”
kata Kou pelan di ujung telpon sana
“eihh?”
“
terjadi sesuatu dan aku tak bisa meninggalkannya…” lanjut Kou pelan sepertinya
ia merasa menyesal sudah mengingkari janjinya lagi.
“oh
begitu.. ahhh… kira-kira selesai pukul berapa? Aku akan menunggumu sampai kau
selesai.”
“
aku tak mungkin bisa… Sekarang aku di Nagasaki.” Jawab Kou.
“Nagasaki?”
“Kou-chan? Ada apa?”
sebuah suara cewek dari telpon Kou membuat Futaba tersentak.
Suara
letusan kembang api musim panas juga sangat keras membuat pembicaraan keduanya
berhenti.
Libur
musim panas sudah berakhir, hari ini hari pertama dimulainya semester kedua.
Futaba
berlari menuju kelas dengan was-was. Ia ingin segera mengkofirmasi ke
khawatirannya selama liburan ini.
“Sejak saat itu aku
tidak bisa menghubungi Kou lagi. Aku hanya berpikir “kapan akan mulai semester
kedua? Dan aku takut Kou akan menghilang lagi.”
Sampai
didekat kelasnya Futaba menghentikan langkahnya. Ia harus menenangkan dirinya
dulu kalau-kalau yang dikwatirkannya terjadi.
Futaba
lalu berjalan ke kelasnya dan ia langsung mengarahkan pandangan matanya ke
kursi yang biasa dipakai Kou.
Futaba
lalu mendekati kursi Kou. Cowok itu tidak menyadari kehadiran Futaba, ia sedang
menulis pesan/email di HPnya.
“Kou”
sapa Futaba pelan.
Kou
menghentikan tangannya yang sedang menulis pesan itu. Dengan ragu Kou sekilas
melirik ke belakang lalu melihat ke Hpnya lagi.
“Hai.”
Sapa Kou
Futaba
salah tingkah.. ia tidak tau harus bicara apa. Kou masih bersikap dingin seperti
biasanya padanya.
“Anu...
soal itu… Kita akan ada pertemuan.” Kata Futaba mencari-cari alas an
pembicaraan.
“Aku
tidak bisa ikut.” Sahut Kou dingin dan meninggalkannya. Futaba heran sikap
dingin Kou menjadi-jadi setelah libur musim panas itu.
Acara
festival sekolah akan segera dilaksanakan. Murid-murid tiap kelas mempersiapkan
acara yang akan di adakan dikelasnya agar menarik perhatian pengunjung.
Kelas
Futaba juga sibuk mempersiapkan kebutuhan kelasnya. Mereka melihat Kou malah
duduk sendirian dan sepertinya sedang menulis pesan pada seseorang.
“Mabuchi
tampak aneh setelah semester kedua dimulai.” Kata Murao pada Yuuri dan
Kominato.
“Dia
bahkan sama sekali tidak hadir di setiap pertemuan. Padahal sudah kuberitahu klo kita perlu
mempersiapkan festival sekolah lewat LINE.” Sahut Kominato
“kominato,
Apa dia menemui seseorang?” Tanya murao curiga.
“Jika
kutanya, dia mengelak. Tapi, sepertinya ada cewek.. dari Nagasaki..” jawab
Kominato. Tepat saat itu, Futaba berjalan disamping Kominato jadi ia bisa
mendengarnya.
Kominato
menoleh dan melihat Futaba disana. Futaba bersikap seolah tak mendengarnya dan
menaruh barang-barang yang dibawanya ke atas meja. Futaba terlihat bersemangat
melihat kostum yang akan dipakai kelasnya. Meski begitu ketiga temannya itu tau
Futaba berpura-pura ceria saja.
Futaba
berjalan pulang ke rumahnya. Ia memikirkan pembicaraanya disekolah tadi bersama
Yuuri. Sahabatnya itu mengajak Futaba berbicara. Yuuri lalu membuka rahasianya
dengan rasa bersalah dan malu.
“Futaba-chan...
Sebenarnya aku menembak Mabuchi saat liburan musim panas. Aku ingin
mendahuluimu menyatakan perasaan padanya, tapi aku ditolaknya.”
“heih?”
“Saat
itu, dia bilang ada seseorang yang tak bisa dia tinggalkan. Aku pikir itu
dirimu...”
Saat
mendengar itu Futaba merasa bahwa orang yang tidak bisa ditinggalkan Kou bukan
dirinya tapi seseorang yang belum dia tau.
Futaba
melanjutkan langkahnya lagi. Sampai diujung jalan pertigaan tanpa sengaja
Futaba melihat Kou sedang tiduran dimeja sebuah café remaja.
Futaba
masuk ke café itu dan berjalan mendekati Kou yang ada dimeja itu. Kikuchi dan
teman-temannya ternyata juga sedang hangout disana. Ia melihat kehadiran Futaba
yang berjalan mendekati Kou itu.
Futaba
berdiri di sebelah Kou tapi kou tak menyadari kehadirannya. Kou masih tiduran
dimejanya. Dengan isengnya telunjuk Futaba bergerak untuk menyentuh pipi Kou.
Dan
tiba-tiba saja Kou menangkap tangannya dan bangun dari tidurnya.
Kou
masih menyentuh jemari Futaba sambil memperhatikan jemarinya.
“Kukumu
kecil sekali.” Gumamnya.
Futaba
menarik tangannya dengan cepat.
“Mau
duduk?” Tanya Kou
“Ya.”
Hp
Kou berdering namun cowok itu hanya memainkan hpnya. Ia sepertinya ragu
menerima panggilan itu.
“Kau
tidak menjawabnya?” Tanya Futaba
“Banyak
hal yang terjadi dengan teman dari Nagasaki. Jadi dia terus menelponku.”
“Oh
begitu”
Kou
melirik ke Futaba “Untuk menebus saat festival musim panas… apa kau sekarang ingin
melakukan sesuatu?” tanyanya ragu. Kou melihat Futaba bengong melihatnya.
“Jika
tidak mau tidak apa-apa.” Lanjut Kou
“aku
Mau!” sahut Futaba bersemangat.
Telpon
Hp kou bordering lagi. Karena letaknya dekat dengan Futaba jadi ia bisa melihat
nama penelpon di layar Hp Kou “narumi”
Kou
segera mengangkat HPnya “Halo? Ahhh…Sekarang?” Kou melirik Futaba. Gadis itu lalu member
kode pada Kou untuk melanjutkan telponnya.
“Maaf,
barusan teman sekelasku itu” kata Kou usai menerima telponnya.
“Lain
kali saja ya?” ucap Kou tiba-tiba sambil bangkit berdiri.
Futaba
terkejut Kou tiba-tiba pergi begitu saja setelah tadi bilang mau menebus
kejadian festival musim panas.
Futaba
langsung lemas ditinggal Kou. Ia merebahkan kepalanya ke mejanya.
Futaba terkejut saat tiba-tiba Kikuchi berdiri didekatnya
Futaba terkejut saat tiba-tiba Kikuchi berdiri didekatnya
“Kikuichi-kun?”
Kikuichi
melihatnya dengan khawatir “Kau tidak apa-apa? Pacarmu barusan pergi, apa
kalian bertengkar?”
“Tidak,
tidak. Dia bukan pacarku.” Bantah Futaba
Kou
pergi meninggalkan Futaba di café. Ia berjalan sambil berbicara dengan Narumi
di telpon.
“Aku
akan tinggal bersama ibuku. Aku mengikuti jejakmu. Kita bisa bertemu lagi” kata
narumi
“Oh
begitu. Syukurlah.”jawab Kou
“iYa.
Oh iya, DVD yang kupinjam dari dirimu—“
“Maaf.”
Ucap kou menghentikan pembicaran.
Narumi
tadi sudah mengutarakan hal penting padanya tapi sekarang narumi sudah
membicarakan yang menurut Kou bukan masalah besar lagi (DVD) jadi ia ingin
segera menghentikan pembicaraannya.
Kou
lalu berbalik untuk menemui Futaba lagi. Tapi saat sampai di ujung jalan ia
melihat Futaba sudah duduk berdua dengan Kikuichi. Keduanya terlihat sangat
akrab. Sesekali futaba juga terlihat tertawa-tawa.
Festival
Sekolah sudah dimulai.
Sekolah
sudah penuh tamu-tamu yang ingin melihat sekolah mereka. Di festival sekolah
kali ini kelas Futaba membuka café maid dan butler. Yang cowok cosplay jadi
maid (pelayan perempuan) dan yang cewek cosplay jadi butler (pelayan cowok).
Kominato
dan Kou didepan kelas menyambut orang-orang yang lewat agar mau mampir ke café
mereka itu. Mereka berdua memakai baju pelayan wanita. (Hihihi… ampyunnn
unyuuu… ). hanya kou yang memakai rangkapan celana panjang..
“Selamat
datang, Nyonya! “ sapa kominato dengan suara dibuat imut buanget.
Disebelahnya
Kou hanya mengangguk mempersilahkan tamunya masuk
“ayo
kau juga!” perintah Kominato pada kou agar mengikutinya.
Kou
meliriknya jijik “Kominato, kau harusnya tetap pakai celana. Ini menyeramkan.”
“Aku
tidak boleh kalah dari Shuuko.” Sahut kominato melirih murao yang terlihat
ganteng memakai seragam pelayan pria.
Yuuri
memperhatikan murao yang sedang melayani pada tamu. Ia tersenyum kagum dan
berjalan mendekati Futaba.
“Shuuko-chan
ternyata cocok dengan pakaian cowok!” bisiknya pada futaba.
“iya..”
sahut futaba tersenyum “Kita sepertinya berhasil! Ide Kominato dengan mengganti
pakaian pelayan hebat juga!”
“Kou-chan!”
tiba-tiba sebuah suara cewek memanggil Kou didepan kelasnya
Kou
segera mendekati gadis itu. Futaba mencoba melihat wajah gadis itu tapi tubuh
Kou yang tinggi menutupi tubuh gadis itu.
“Tidak
nyasar, 'kan?” Tanya kou pada gadis itu
“Tidak
kok. Kau memakai pakaian apa?” kata gadis itu tertawa.
“Masuklah.”
Ajak Kou.
Kou
menghampiri Futaba dkk.
“Akan
aku perkenalkan. Dia teman SMP-ku dari Nagasaki.” Kata Kou pada Futaba dkk.
“Aku
Narumi Yui.” Kata gadis itu lembut
Futaba
dkk memperhatikan gadis itu dengan penasaran
“Halo” sapa mereka bertiga.
“kau
duduk di sana.” Ajak Kou pada Narumi
“Ya.”
Sahut narumi tersenyum mengikuti Kou.
Pandangan
mata futaba dkk terus mengikuti kou dan Narumi.
“Nanti
aku akan mengajakmu berkeliling. Mau minum?” kou menawarkan menu pada gadis itu
“Pilihkan
saja.” Sahut Narumi tersenyum
“Kau
suka yang manis, 'kan?”
Kou
menoleh ke belakang
“Yoshioka.”
Seru Kou pada Futaba.
“ya?”
Mendengar
nama yoshioka gadis itu sedikit terkejut dan memperhatikan Futaba
“Dia
pesan Kominato Spesial.” Lanjut kou pada futaba.
“Baik.
“
Futaba
lalu memberikan nampan yang dipegangnya pada Yuuri agar ia bisa mengambil
pesanan narumi. “Yuuri, bisa tolong bawakan?”
Futaba
berjalan untuk mengambil pesanan narumi tapi ia bertemu Kikuichi. Futaba
terkejut melihat kikuichi didepannya.
Kikuichi
memperhatikan futaba dari kepala sampai kakinya dan tersenyum.
“Yoshioka-san,
kau kelihatan hebat dengan seragam butler(pelayan pria)!” Puji Kikuichi.
“ahh..
Soalnya aku tidak terlalu feminine (jadi cocok pakai pakaian cowok)” jawab
Futaba malu-malu.
“Tapi
yoshioka-san, bagaimanapun kau itu cewek.” Lanjut Kikuichi.
Kikuichi
lalu mengambil sebuah brosur dan memberikannya pada Futaba “Ini... kalau sudah
selesai mampirlah ke panggung.Yah meski kami hanya band biasa.”
Dari
tadi ternyata Kou memperhatikan Futaba dan Kikuichi itu. Narumi memperhatikan
Kou yang terus melihat Futaba.
Kominato
mendekati Murao dan Yuuri yang berdiri memperhatikan Futaba.
“Ada
apa? Kenapa suasana jadi seperti gambar ini” ucap Kominata memperhatikan Futaba
bersama Kikuichi dan Kou yang sedang memperhatikan Futaba.
Mereka
bertiga memperhatikan kedua sahabatnya.
Jam
tugasnya sebagai pelayan sudah selesai jadi ini kesempatan Futaba untuk
berkeliling meilhat kelas lainnya. Futaba teringat ajakan Kikuichi untuk
melihat bandnya jadi ia memutuskan ke aula sekolah untuk melihat penampilan
Kikuichi.
Sampai
di Aula suasa sudah sangat ramai. bandnya kikuichi juga sedang tampil. Di
panggul Kikuichi sedang bernyanyi sambil membawa gitar/bas.
Futaba
berjalan masuk ke dalam aula dan menerobos kerumunan murid lainnya yang sedang
menyaksikan band itu.
Kou
yang sedang mengantar narumi berkeliling sekolah melihat Futaba masuk ke aula.
Langkah kaki kou berhenti disana. Ia tidak mendengarkan apa yang dikatakan
Narumi lagi.
Pandangan
matanya focus pada Kikuichi yang diatas dan Futaba yang berjalan mendekat ke depan
panggung.
Narumi
terkejut Kou seperti melamun dan berjalan masuk ke dalam aula begitu saja tanpa
memperdulikannya.
Saat
lagunya sudah selesai Kikuchi memperhatikan sekelilinya dan ia menyadari
kehadiran Futaba diantar kerumunan murid lainnya.
“Yoshioka-san!”
teriaknya tanpa sadar klo micnya masih menyala sambil melihat pada Futaba.
Kikuichi terkejut dengan suaranya yang nyaring itu. Ia tersenyum malu “Aduh,
mic-nya masih nyala.”
Futaba
tersipu malu saat semua pandangan mata. Suara gemuruh teriakan dan tawa
memenuhi ruangan aula.
“Bagus,
Kikuchi!” teriak para penonton memberi semangat pada Kikuichi yang sedang
kasmaran sampai lupa tempat itu.
Kou
yang juga ada disana memperhatikan semua itu. Narumi mendekati kou .
“Kou-chan.
Aku harus segera mengejar kereta..” kata Narumi pada Kou.
Kou
menoleh padanya. “baiklah..Kita berpisah di sini.” Kata Kou dan langsung
berjalan kea rah Futaba.
Narumi
terkejut Kou mengacuhkannya seperti itu. Ia hanya bisa memperhatikan Kou yang
berjalan ke arah Futaba.
Kou
mendekati Futaba dan menyentuh bahu Futaba pelan. Futaba terkejut melihat Kou
sudah berdiri disebelahnya. Kou lalu menunduk dan berbicara di dekat telinga
Futaba agar suara terdengar ditengah keramaian music.
”Itu—(kou
berbisik pada Futaba)” Futaba menatap Kou dengan pandangan tidak paham yang
dibicarakan kou.
Dari
atas panggung Kikuichi tidak konsen dengan bandnya. Pandangan matanya
memperhatikan Kou yang berbisik-bisik ditelinga Futaba begitu dekat.
Karena
Futaba tidak jelas dengan apa yang tadi dibisikkannya maka Kou menunduk lagi
dan mengulang kata-katanya.
“aku
bilang.. aku sudah membatalkan rencana musim panas kedua kita, 'kan? Aku akan menebusnya”
“Kou! Kou! Kau harus bersih-bersih peralatan! Kou!
“ teriak kominato memanggil Kou yang sedang bersama Futaba. Ia berjalan
mendekati keduanya.
Tiba-tiba
seorang gadis yang ingin mendekat ke depan panggung menyenggol tubuh Kominato
dan membuat kominato terdorong ke depan dan menabrak Kou. Kominato terjatuh ke
lantai. Sementara tubuh kou yang sedang menunduk didepan Futaba juga terdorong
ke Futaba.
Tanpa
bisa dihindari bibir keduanya bertemu.. mereka berciuman akibat kejadian itu.
Keduanya terkejut dan mematung. Bibir mereka bersentuhan agak lama sampai
akhirnya mereka tersadar dan menjaga jarak.
Kominato,
Kikuichi dan Narumi melihat kejadian itu. Kikuichi terkejut dan sedih melihat
keduanya berciuman. Narumi juga sedih dan langsung memutuskan pergi .
Kou
dan futaba saling menatap, bingung, salah tingkah.
Kou
mencoba mengalihkan ‘bencana yang
menyenangkan itu’ :P dengan memulai pembicaraan yang tadi sempat kepotong
karena ciuman itu.
“Sekali
lagi mengenai saat itu...” kata Kou berlagak tidak terjadi apa-apa. Futaba
malah jadi sangat kesal pada Kou. Itu ciuman pertamanya tapi Kou menganggapnya
biasa aja. Futaba berbalik dan berlari pergi.
Kou
menemukan Futaba di kelasnya yang masih berantakan.
“Kenapa kau lari dariku?” Tanya kou pada
Futaba yang membelakanginya. Futaba tidak berbalik dan tidak menjawabnya.
“Jangan
pikirkan itu. Itu cuma kecelakaan.” Kata Kou bermaksud menenangkan Futaba.
Tapi
ucapan Kou justru membuat Futaba jadi marah. Futaba berbalik dan menatap Kou
dengan marah. Futaba mengambil barang-barang yang disekitarnya dan
melemparkannya pada Kou.
“Apa! Ini apaan?!” teriak Futaba
“Kenapa
kau marah?” Tanya Kou yang tidak peka perasaan Futaba.
“Aku
tidak marah!” teriak Futaba tapi ia tak bisa menyangkal suaranya yang berteriak
menandakan klo ia marah.
“lihat
kau marah!” kata Kou
“aku tidak marah...” ucap Futaba pelan sambil
mencoba menenangkan dirinya.
“Itu
berarti... semua tidak ada artinya… kita berdua tidak menganggapnya (ciuman)…
itu cuma kecelakaan..” ucap Futaba. Ia menatap Kou lagi “itu berarti tidak pernah terjadi apa-apa”
Kou
melihat mata Futaba masih menyimpan kilatan kemarahan jadi ia tahu semua yang
dikatakan Futaba tadi menyamarkan perasaan futaba yang sebenarnya.
“Kalau
begitu... Apa boleh kalau bukan sekedar kecelakaan?” Tanya kou pelan sambil
menatap Futaba tajam.
Kou
berdiri menjulang didepan Futaba. Ia meletakkan tangan kirinya ke bahu Futaba
dan menunduk di depan wajah Futaba.
“Jika
kau tidak mau. Kau bisa bergerak pergi.” Bisik Kou pelan dengan wajah yang
mendekat pada Futaba.
Kou
ingin Futaba meresponnya klo Futaba tidak menghindarinya berarti Futaba mau
menerima ciumannya
Wajah Kou mendekat dan bibir kou berhenti
didepan bibir futaba, memberi waktu Futaba mengambil keputusannya tapi gadis
itu hanya diam
Dengan lembut Kou mencium Futaba. Ciuman yang
lama dan dalam (tambahan sendiri hahaha..)
Mereka
berdua lalu duduk bersebelahan.
“aku
minta maaf karena membatalkan janji kedua kita. Malam itu, ayah Narumi baru meninggal”
Futaba
terkejut mendengar berita itu. Kou mulai bercerita tentang kejadian saat
festival musim panas di Nagasaki.
Kou
menghela nafasnya “Orangtuanya juga bercerai dan selama ini ayahnyalah yang
telah merawatnya. Kau tahu, mengatakan sesuatu seperti itu padamu rasanya...”
“Apakah
Narumi-san orang yang spesial bagimu?” Tanya Futaba
“dia
hanya Teman.” Jawab kou
Futaba
sedikit lega mendengarnya
“tapi, aku mengerti perasaannya sekarang lebih
dari siapa pun.” Kata Kou
”Ya.
Tentu saja. Itu ruang yang seharusnya tak kumasuki, ya?” ucap Futaba pelan.
Tiba-tiba
Kominato datang dan mengagetkan keduanya.
“Ruang
apanya? Begini ya, sebelum kalian pada cengeng, ayo bantu bersih-bersih dulu! Dasar...
ini semua gara-gara cinta segitigamu...” kata kominato
Dering
telpon kou mengagetkan ketiganya. Kou melihat penelponnya dan segera menerima
panggilan itu
“Halo?”
sapa kou
“Kou?
Kau tahu Narumi Yui?” Tanya penelpon yang tak lain adalah Tanaka-sensei
kakaknya.
“Ya.
Narumi teman sekelasku di Nagasaki.” Jawab Kou
“Polisi
bertanya tentang dia di sekolah. Sepertinya dia datang ke sini untuk berkunjung
tapi ternyata dia kabur dari rumah.” Kata Tanaka-sensei
“Kabur?”
kou kaget
“Dia
tinggal bersama kerabat setelah ayahnya meninggal, 'kan?” Tanya tanaka-sensei
Kou
kaget Narumi tinggal dengan kerabatnya. “eihh.. Tapi dia bilang akan tinggal
bersama ibunya.”
Tanaka
sensei menceritakan apa yang diketahuinya di kantor polisi
“Tidak.
Ibunya bilang tidak mau. ibunya sudah memiliki keluarga baru. Dia sedang
ditahan. karena dia dari festival kita,
maka polisi memanggil kami (perwakilan sekolah). Aku mendengarkan ceritanya, dia
bilang kau adalah temannya.”
Tanpa
banyak bicara Kou pun segera pergi tanpa pamit ke futaba dan kominato. ia pergi ke kantor polisi dengan sepedanya.
Tanaka-sensei
dan Narumi baru keluar dari kantor polisi saat Kou datang. Saking khawatirnya
kou sampai langsung menjatuhkan sepedanya begitu saja.
Narumi
langsung berlari memeluk tubuh kou. Ia pun menangis di dada kou.
“Jika kubilang ada tujuan tertentu, bagaimana
menurutmu, Kou-chan?” isak narumi
Futaba
ternyata mengejar Kou. Ia melihat Kou dan narumi berpelukan. Kou juga menyadari
keberadaan Futaba di sebrang jalan. I amenghindari tatapan mata Futaba.
“Kou!”
teriak futaba sambil berlari menyebrang jalan.
Tiba-tiba
Kikuichi menarik tubuhnya agar tidak menyebrang “jangan.. Masih merah!”
Dan
sebuah sepeda motor berjalan dengan cepat di depannya. Mungkin tadi klo
kikuichi tidak menahannya Futaba sudah tertabrak motor itu.
Futaba
terkejut dan tersadar klo ia hamper tertabrak.
Tanaka-sensei
berniat mengantarkan narumi ke keluarganya sebagai perwakilan sekolah. Narumi
sudah masuk ke dalam taxi saat Tanaka-sensei berbicara dengan kou.
“Sampai
ada keputusan dari keluarganya tentang tempat tinggalnya, ia akan tinggal
bersama ibunya. Aku akan mengantarnya kesana” kata tanaka-sensei
“terima
kasih. Silakan.” Jawab kou.
Tanaka-sensei
lalu masuk ke dalam taxi dan mobil itu langsung melaju pergi.
Kou
menyadari Futaba sudah berdiri dibelakangnya.
Ia
menoleh pelan pada Futaba.
“Kenapa kau menciumku?” Tanya Futaba
“Maaf.
Aku terjebak dalam suasana hati.” Jawab kou dingin.
Futaba
terdiam dan kecewa. Perlahan ia berjalan mendekati kou dan memukul dada cowok
itu pelan.
“pembohong.”
Ucap Futaba.
Sudah
seminggu ini Kou tidak pernah masuk sekolah. Beberapa kali Futaba melirik ke
bangku Kou yang terus kosong itu.
“Mabuchi-kun kenapa? Sudah seminggu ini tidak
masuk.” Kata Yuuri saat santai didalam kelas bersama Futaba, murao dan
kominato.
“Narumi-cchi
mungkin dikasari sama ibunya. Jadi dia merawatnya. Kerabatnya masih berdebat siapa
yang akan mengurusnya.” Kominto memberitahu
“Apa
yang akan dilakukan Mabuchi-kun jika narumi tidak tempat tinggal?” gumam Yuuri
lagi.
“Dia
mungkin merasa harus merawat cewek yang lemah itu. Keadaan mereka bahkan sama.”
Ucap murao
“Aku…
aku ingin mengembalikan senyuman Kou.” Kata Futaba pelan.
Futaba
mengajak Narumi bertemu dengannya.
“Tentang
Kou-chan, 'kan?” Tanya narumi
“Aku
ingin kau membiarkannya pergi. Aku tahu kau sekarang tertimpa masalah, dan ada
rasa sakit yang hanya kalian yang mengerti. Tapi... Saat ia bersamamu, waktunya
terasa berhenti. Kami juga sudah mulai mengalami kemajuan hubungan (sudah
ciuman), jadi—“
“Aku
tidak mau.” Bantah narumi “Hanya Kou-chan yang kumiliki. Aku ingin ia
bersamaku. Akan kulakukan apa pun untuk itu.”
Naurmi
menatap futaba dengan percaya dirinya “Jika kau bersikap sok benar hanya untuk
mencoba dan menipu kami, karena perasaanmu menghilang, kaulah yang harusnya
menyerah."
Narumi
tersenyum sinis pada Futaba dan melanjutkan kata-katanya “Yoshioka-san.. Kau
datang padaku hanya untuk mengeluh, karena kehilangan Kou-chan itu menyakitkan,
'kan? “Waktunya yang berhenti saat bersamaku”??. itu hanya tipuan dan
kebohonganmu saja!”
Sampai
dirumahnya Futaba jadi merasa bersalah karena Narumi marah-marah padanya
seperti itu. Kedua sahabatnya Yuuri dan Murao datang menemaninya.
“Aku
mendatanginya dengan alasan tidak menyerah pada Kou. Aku keras kepala, ya?” aku Futaba sambil
tiduran telungkup di tempat tidurnya.
Pulang
sekolah Kou menemukan Futaba sepertinya sudah menunggu di depan sekolah. Futaba
langsung melambaikan tangannya dengan salah tingkah didepan kou.
Mereka lalu berjalan ke sebuah taman. Mereka berbicara di sebuah jembatan sambil melihat-lihat pemandangan sekelilinganya.
Mereka lalu berjalan ke sebuah taman. Mereka berbicara di sebuah jembatan sambil melihat-lihat pemandangan sekelilinganya.
”Hari
ini aku mengantarkan beberapa kertas, dan ada cowok yang melihatku membuka
pintu dengan kaki. Beberapa orang menjauh pergi dengan sikapku. Kebiasaan itu
susah untuk disingkirkan, ya?”
Futaba
melirik Kou yang disampingnya.
”Kou
Kancingmu ada yang hilang.” Ucap Futaba.
Kou
menunduk melihat kancingnya
”Aku
menyukaimu.” Ucap Futaba pelan.
”Kou,
aku menyukaimu. Aku datang padamu agar kau bisa menolakku dengan jelas. Agar
aku bisa tenang meski patah hati. Aku
ingin kau menolakku dengan jelas.”
“Aku,
tidak bisa pacaran denganmu.” Jawab Kou pelan.
”sangat
Jelas.” Ucap Kou sambil tersenyum menutupi kesedihannya “Terima kasih… Tapi, kita
akan tetap berteman kan.”
Futaba
tersenyum menatap kou yang hanya berdiri mematung didepannya itu. Futaba lalu
berbalik dan pergi. Ia berjalan pelan dan tak berpaling kebelakang sedikitpun.
Kou
terdiam memperhatikan Futaba yang terlihat semakin jauh. Wajah kou terlihat
sangat sedih. Kou mendengar suara dering telpon. Ia mengambil HP dari sakunya
dan melihat penelponnya.
Kou
jadi ingin membanting telponnya. Ia sedih, kesal, marah dengan apa yang sedang
terjadi dalam hidupnya.
Kou
juga tidak tau klo Futaba yang berjalan meninggalkannya itu sedang menangis.
Yah
futaba sudah ditolak Kou, meski ia sempat berharap kou juga menyukainya setelah
ciuman itu. Tapi semua kini sudah jelas, Kou menolaknya.
Sepanjang
perjalanan Futaba terus menangis. Ia tak mau menoleh kebelakang agar Kou tidak
melihatnya menangis.
Lanjut part 4 dong.. sweet banget kou sama futaba❤
BalasHapusGasuka sama narumi...
sediiihhh dan ikut nangis liat futaba.....
BalasHapusditunggu part 4 nya ya
kikuichi cuteeeeeeeeeee bgt #salahfokus
BalasHapussemangat utk lanjutan sinopsisnya ya :)
Haha aku juga pikir begitu ....
HapusLanjut dong....semangat......
BalasHapusBagus critanya
BalasHapusTerharu... ditunggu part 4 mb.
Lanjut dong....semangat......
BalasHapusSedih... hiks.. kasian futaba...
BalasHapusLanjut ya sis.. semangattt^^
poor futaba ... ... kikuchiny pas ngeband duh sweet bgt ... hehe ...
BalasHapuslanjut kka ... semNgat ...
makasih sudah mampir dan baca blognya.. part 4/ending aku upload nanti malam klo gak minggu ya.. thank atas komennya.. (^_^)
BalasHapusMin enny kpn ya diupload ending nya ga sbr nunggu nih..
BalasHapusUpdateannya plisss ga sabar lg ni.. Nguplek2 blog sana sini cm blog ini aj yg ada
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUpdateannya pliss part 4
BalasHapusaku sabtu dan minggu gak bisa upload part endingnya.. gomen ne
BalasHapusklo ada waktu aku coba ntr malam ya.. arigatou
kasian bgt futaba :(. buat kk semangat terus ya kak. :)
BalasHapusyah belom ada part 4 ya.. padahal tiap hari ngecek... kakak fighting ya buat part 4 nya..
BalasHapuscpt lh part 4nya cem begu lama kali
BalasHapusPart 4 nya bikin ga sabarrrrr . Ditunggguuuuuuuuuuu pake bangetttt
BalasHapusPlis part 4 nya...
BalasHapusLanjut dongggg
BalasHapusPlissss
Tonggal satu part lagi kan????
Makasih mba
BalasHapusMewek dah di part ini 😭
BalasHapus