"Masa remaja itu penuh dengan cinta." Begitulah
kata mereka. Hati berdebar-debar, merasa gelisah, dan ingin tahu tentang
cowok.Ya, ada seseorang yang kita cintai. Itulah misi terbesar bagi cewek.
Tapi bagi cewek, hidup lebih rumit dari cinta. Karena itulah... Aku lebih fokus pada
teman-teman.
Yoshioka Futaba berjalan menuju kelasnya dengan cepat. Ia
takut awal semester ini ia akan datang terlambat. Ia melihat kelasnya sudah
mulai penuh dengan murid-murid yang berkelompok.
“Futaba!” panggil seorang gadis kepadanya.
“Pagi! “ Futaba
tersenyum mengenali 3 temannya yang sudah berkumpul disalah satu meja.
“Pagi! “ sapa teman-temannya
“Lama tidak ketemu!”
“Ini bangkumu.” Kata salah satu dari gadis itu menunjuk
kursi di depannya.
Futaba terkejut “ Di sini?”
Gadis lain tersenyum “Tepat di belakangku! Kita beruntung!”
Dikursi depan kelas ada 3 orang cowok yang menoleh
kebelakang memperhatikan Futaba dan ketiga temannya.
“ Dia cantik, 'kan?”
“Cantik. Ya, 'kan?”
“Dia_siapa? Namanya
siapa?”
“ Yoshioka.Namanya Yoshioka.”
“ Yoshioka? Yoshioka.”
Suara mereka bertiga agak keras jadi Futaba dan ketiga
temannya bisa mendengarnya. Futaba memperhatikan ketiga cowok itu. Futaba
melihat ketiga temannya juga menoleh kea rah 3 cowok itu.
“Dia melirik!” ucap salah 1 cowok.
“ Bicaralah padanya!”
“Aku?”
Futaba melihat gelagat yang
tidak enak dari 3 temannya dan dengan sengaja Futaba menjatuhkan isi
tasnya ke lantai. Semua terkejut dan tertawa geli melihat isi tas Futaba
berhamburan di lantai. Termasuk ketiga cowok itu melihatnya. Mereka ikut
tertawa geli dan jadi illfeel kehilangan “selera” mendekati Futaba karena dianggap cewek ceroboh
seperti itu tidak menarik.
Ketiga cowok itu mencari sasaran cewek lain dikelasnya.
Mereka melihat seorang gadis berwajah imut dan terlihat feminim duduk sendirian
dikursinya.
“Bukankah itu Makita
Yuuri?”
“Cewek yang kau pernah bilang?”
Mereka lalu berjalan mendekati gadis itu dan pendekatan pada
gadis itu.
Futaba dan ketiga
temannya masih terus memperhatikan mereka. Ketiga teman Futaba
melihatnya dengan tidak suka.
Saat istirahat Futaba dan kawan-kawan membeli makanan di
Kantin sekolah. Mereka berbicara sambil berjalan menuju kelasnya. Tangan Futaba
penuh dengan Roti yang barusan dibelinya. Jaket juga menjuntai di bahunya.
Futaba memang tidak terlihat feminim
seperti gadis-gadis lainnya. Ia terkesan seperti gadis urakan/sembarangan.
Mereka berjalan memenuhi lorong sekolah sambil terus membahas
Makita Yuuri.
“Kenapa para cowok menyukai
Makita Yuuri?”
“Dia tampak bodoh mungkin malah murahan...”
“Dia tidak begitu cantik, 'kan?”
“Futaba, jika kau lebih feminim. kau akan populer.”
“Jujur saja, kau kurang feminin.”
Futaba tertawa mendengar perkataan temannya “Tidak penting
juga! Aku buruk kalau dengan cowok.”
“Kenapa kau berpikir begitu?” Tanya salah satu gadis itu
“Futaba, jangan-jangan kau pernah jatuh cinta?”
Futaba terkejut dan menjawabnya dengan cepat “Tidak! Sama
sekali tidak!”
“ Jangan tertawa!”
Aku
bohong pada mereka. Batin Futaba.
“Persahabatan itu yang penting.” Lanjut Futaba
“ Tapi ini sudah
tahun kedua! “
Futaba bersenggolan dengan seseorang yang lewat disampingnya dan salah satu roti
yang ditangannya langsung terlepas dari pegangannya.
Dengan gesitnya tangan orang yang berpapasan dengan Futaba
menangkap roti itu sebelum jatuh kelantai. Ia lalu menaruh ditangan Futaba.
Gadis itu belum sempat melihat kearah orang itu saat tiba-tiba jaketnya yang
ikut terjatuh sudah dilemparkan orang itu menutupi kepalanya.
Futaba masih terkejut dengan kejadian roti yang jatuh. Dan jaket
yang dilemparkan ke kepalanya itu
mengingatkannya akan kejadian dulu. Saat cinta pertamanya, Tanaka-kun
melemparkan kaosnya ke kepala Futaba kecil.
Futaba menoleh memperhatikan cowok yang sudah berjalan
menjauh itu dengan penasaran.
“Loh? dia murid pindahan, 'kan?” ucap salah satu temannya. Ketiga teman
Futaba heran melihat Futaba masih berdiri begong melihat cowok yang sudah jauh
itu.
“Kenapa, Futaba?”
“Maaf, kalian duluan saja!” ucap Futaba sambil menyerahkan
barang bawaanya pada temannya dan berlari mengejar cowok itu.
Futaba terus berlari mengejar cowok itu yang turun ke lantai bawah.
“Tanaka-kun!” panggil Futaba.
Bersamaan dengan suara Futaba.. Dari arah belakangnya
seorang cowok juga memanggil cowok itu.
“Mabuchi!”
Cowok yang dikejar Futaba menoleh ke belakang mendengar
namanya disebut. Ia melihat ada Futaba dan seorang cowok yang segera berlari
mendekati cowok bernama Mabuchi itu.
"Mabuchi?" gumam Futaba sadar ia sudah salah orang
”Kantin?” Tanya cowok
yang barusan datang itu pada orang yang bernama Mabuchi itu.
”Ya.” Sahut cowok bernama Mabuchi itu.
”Aku ikut.” Kata cowok satunya sambil berjalan mendahului
Mabuchi. Cowok yang bernama Mabuchi itu tidak langsung mengikuti temannya. ia
melihat ke atas tangga tempat Futaba tadi berdiri. Tapi gadis itu sudah tidak
ada disana. akhirnya ia berbalik dan
meneruskan langkahnya ke kantin sekolah.
”Hampir saja!” batin Futaba yang bersembunyi di tembol
tangga sekolah.
Pulang sekolah Futaba masih memikirkan kejadian tadi
“ Entah kenapa, kupikir itu dia,Tanaka-kun yang kukenal saat
aku berumur 13 tahun.”
Futaba kaget saat melihat didepannya ada cowok bernama
Mabuchi itu berjalan didepannya. Dengan mengendap-endap dibelakang cowok itu,
Futaba mengikutinya.
Cowok itu tiba-tiba berhenti berjalan dan melihat ke langit.
Sepertinya cowok itu merasakan sesuatu diudara. Dan benar saja hujan tiba-tiba
turun dihari yang cukup cerah itu.
Futaba terkejut dengan perubahan cuaca yang tiba-tiba itu. Ia menaikkan tasnya untuk menutupi kepalanya dari guyuran air hujan dan ia segera berlari ke kuil yang ada didepannya.
Futaba berhenti dihalaman kuil yang tidak terkena hujan.
Futaba terkejut melihat seorang cowok berteduh disana sambil jongkok.
Futaba teringat masa
lalunya.
Futaba kecil berteduh dihalaman kuil dan teman kelasnya Kou
Tanaka juga ada disana. Tanaka-kun melihatnya dan tersenyum padanya.
”Tiba-tiba hujan, ya?” kata tanaka-kun kecil.
”Tanaka-kun?” sapanya ragu.
Cowok itu menoleh pada futaba. Mereka saling menatap lama.
”Aku Mabuchi.” Sahut cowok itu.
Futaba menyadari kesalahan keduanya ”Maaf!Aku salah.”
Ucapnya panic sambil ia segera berbalik untuk pergi saking malunya.
”Tiba-tiba hujan, ya?” kata cowok bernama Mabuchi itu.
Futaba tersentak
mendengar kata-kata yang sangat dikenalnya itu. Futaba menghentikan
langkahnya. Ia segera berbalik menatap cowok itu setengah tak percaya.
tapi ia melihat cowok itu menatapnya dingin. Namun bersamaan
dengan hujan yang berhenti cowok itu tiba-tiba tersenyum padanya. Futaba
tercengang.
“”Sudah kuduga!..Tanaka-kun!.....Tanaka Kou—“ seru futaba tersenyum mendekati cowok yang
tersenyum ramah padanya itu.
”Sudah kubilang namaku Mabuchi.”
Futaba terdiam memperhatikannya.
“Sekarang aku Mabuchi Kou. Orangtuaku bercerai.” Ucap cowok
itu sambil bangkit berdiri ”Setelah itu
aku di Nagasaki. Kau tidak berubah, ya? Aku heran kau baru menyadariku setelah
sekian lama.-..”
“Yah, soalnya... Tanaka-kun...”Kau beda dari sebelum—“
“Sudah kubilang aku Mabuchi.” Sahut Mabuchi kou (Kou) ”Lalu, bagaimana kalau pelukan kangen?”
godanya pada Futaba.
Futaba kaget dan merona malu ”Tidak! Tidak mungkin! Tanaka-kun tidak mungkin mengata—“
”Dia sudah tiada.” Sahut Kou ketus berjalan melewati Futaba. Kou tidak sukaklo dipanggil Tanaka-kun terus.
”Eh?”
”Tanaka Kou sudah tiada.” Sahut Kou lagi tanpa berbalik.
Dirumahnya Futaba membuka album foto masa kecilnya saat ia
SMP.
”Kenapa ia banyak berubah? Tanaka-kun bukan tipe orang yang
begitu kuat... Selalu tersenyum dan sangat baik.”
Futaba teringat masa SMP mereka saat mereka berteduh di kuil
berdua, saat mata mereka saling melirik di kelas. Lalu saat festival musim
panas di SMP,Tanaka-kunmengajaknya ke festival kembang api.mereka akan bertemu
di Taman Sankaku jam 7 malam.
Futaba menunggu kou di tempat itu tapi Kou tidak pernah
muncul disana,atau di sekolah setelah hari
itu.
Dikantin SMA,Futaba seperti biasa membeli beberapa roti yang
disukainya.
”Punya kantong plastik?” Tanya Futaba pada ibu penjual.
”Sepertinya habis.Sebentar. Maaf, ya!” ucap ibu itu dan
pergi mencari plastic.
”Tidak apa-apa.” Sahut Futaba. Ia lalu pergi keluar dari
kerumunan pembelli.
”Hei, kau!Bentar! Uangnya!Uangnya!” seru ibu penjual satunya pada
Futaban dengan galaknya. Semua langsung menoleh pada Futaba.
”Sudah kubayar.” Jawab Futaba kaget dituduh blom bayar.
”Jangan membodohiku. Barusan kau mau kabur.” Seru ibu itu
tidak percaya.
”Tidak!”batah Futaba
”Dasar, licik. Tolong panggilkan guru BK!” perintah ibu
itupada murid lainnya
”Sudahlah, Futaba. Minta maaf dan bayarlah.” Kata ketiga
teman Futaba itu malu dengan perhatian teman-temannya dikantin. Futaba binggung
dan kecewa temannya tidak mempercayainya.
Makita yuuri yang melihat futaba sudaah membayar,mau membela
futaba. ”Anu...-”
”Dia sudah membayar.” Seru kou maju kedepan.
”Eh?
”Aku juga melihatnya. Minggir.” Kata Murao Suuko seorang
gadis cantik teman kelasnya melangkah maju dengan tidak sabar.
”Dia tadi membayar padaku.” Seru ibu penjual satunya.
”Apa? Sudah?” ibu yang galak terkejut.
“Iya.”
”Mana kutahu. Ya sudah Minggir sana.” Ucap ibu penjual galak
ituu dengan seenaknya.
”Bibi kau jahat.” Seru teman dekat futaba
”Buruk.” Sahut teman satunya
”Jangan bilang begitu. Kalian, kau juga tadi begitu.”kou
mengomentari teman futaba dengan kesalny’a. Ia lalu menoleh pada ibu penjual
itu. ”Minta maaflah.”
Semua melihat ke ibu itu.
”Ma-Ma-Maaf.” Ucap ibu itu dengan terpaksa.
Kou lalu pergi meninggalkan tempat itu. Futaba mengejarnya.
”Ano..!” panggil Futaba menghentikan langkah kou. Cowok itu
berbalik melihat futaba.
”Terima kasih.” Ucap futaba
”tak apa-apa. Bagimanapun itulah yang sebenarnya”sahut kou
”Ya. Tapi, kau marah demi diriku, jadi aku merasa lebih
baik.”
”Jika hal kecil membuatmu lebih baik, maka kau murahan. jika
begitu, pertemananmu juga murahan.” Ucap kou mengingat teman futaba yang tidak
membela temannya, itu berarti pertemanan mereka dangkal/murahan.
”Bagiku, pertemanan itu yang terpenting.”jawab futaba
mencoba menutupi kebenaran ucapn Kou.
”Itu namanya pura-pura berteman. Mengerikan!”sahut kou tajam dan segera
meninggalkan futaba yang terlihat sangat sedih.
Futaba didalam kelasnya makan roti sambil mendengarkan
pembicaraan teman-temannya.
”Anu.” Tiba-tiba Makita yuuri dating membawa makanan. ”Silakan
jika mau.”katanya menawarkan.
Futaba terkejut namun ia mengambil kue yang ditawarkan itu ”Terima
kasih!”
”Aku minta maaf untuk yang tadi. Aku yang paling dekat
denganmu, dan bahkan melihatnya...” ucap yuuri meminta maaf.
”Tidak apa-apa!” jawab futaba sungkan sendiri dengan
permintan maaf yuri “Terima kasih kuenya. Sepertinya enak!”
Satu persatu teman futabapun berkomentar.
”Hei, kenapa kau terlibat dengan orang seperti dia?”
”Makan bekal sendirian itu aneh, ya.”
”Pantesan saja cowok pada ngomongin.
”Dan hati yang ada di kue itu menyedihkan.”
”Benar.
”Dia bertingkah lucu di depan cowok.”
”Licik ya? “
Iya.”
Futaba jadi tidak enak sendiri karena suara teman-temannya
sepertiny terdengar yuuri.
Futaba teringat ucapan kou tentang persahabatnnya yang
murahan itu.
”Menjadi licik itu, bukankah agar kau ingin diperhatikan
oleh orang lain? Jika begitu, kita seharusnya bertingkah seperti itu juga.”
Kata Futaba pelan pada teman-temannya.
”Bukan begitu maksudnya. Aku hanya benci cewek seperti dia.”
”Jika benci, abaikan saja. Kau berarti iri jika kau tak bisa
mengabaikannya!” ucap futaba sedikit keras. Yuuri yang mendengar semuanya
terkejutn mendengar Futaba membelanya.
Ketiga teman Futaba terkejut juga mendengar ucapan futaba
yang pedas itu”Apaan kau?Menjengkelkan.” ketiga gadis lalu pergi meninggalkan
Futaba sendirian. seisi kielas juga memperhatikan mereka.
Hari berikutnya Futaba harus makan sendirian di halaman
sekolah karena pertemannya hancur sejak kejadian itu.
Kou yang berjalan dilorong sekolah melihat keluar jendela
ada futaba duduk seorang diri . Ia berjalann ke jendelan yang terbuka dan
melongok keluar.
”Temanmu mana?” seru kou mengagetkan futaba.
Futaba menoleh dan segera bangkit berdiri mendekati jendela
dengan marah ”Tanaka-kun, kau... !”
Futaba sadar semua yang dikatakan benar tentang pertemannya. Ia tak bisa juga
menyalahkan Kou atas apa yang telah terjadi ”Bukan. Ini salahku. Sekarang sudah kulampiaskan. Maaf.” Ucap futaba Nampak sedih.
Melihatnya Kou tidak tega meninggalkan futaba sendirian. Kou
lalu bersandar di jendela untuk mendengarkan keluhan futaba.
”Sebenarnya... Saat SMP, sama seperti Yuuri saat ini, aku dijauhi. Setelah kau pergi, aku selalu sendirian. Karena itu... Kupikir masa SMA-ku bisa lebih baik. Aku selalu...Bohong pada diri sendiri. Agar bisa punya teman. Dan itulah kenapa juga berakhir dengan mudah…”Futaba berceritab terbata-bata dan terisak. Airmata berlinang diwajahnya.
Futaba tersadar saat mendengar langkah kaki mendekat. Futaba
bingung menyembunyikan wajahnya yang penuh airmata. Ia menyeka airmatanya
dengan paniknya.
Tiba-tiba lengan kou meraihnya. Kou mendekap erat futaba ke
dadanya agar Futaba bisa menyembunyikan wajahnya.
”Lihat itu.Bermesraan di sekolah.” Ucap 2 orang cowok yang berjalan
melewati kou dan pelukan kou itu.
”Apa kau bodoh? Semua masih belum berakhir. kau bahkan belum
memulainya, 'kan?”
Kou bergumam pelan sambil melihat sekitarnya dan saat melihat tak ada orang ia
menepuk bahu futaba dan melepaskan pelukannya dengan pelan.
”Dan sudahi memanggilku Tanaka.” Protesnya. Kou berjalan pergi meninggalkan Futaba yang menatapnya.
”Dan sudahi memanggilku Tanaka.” Protesnya. Kou berjalan pergi meninggalkan Futaba yang menatapnya.
Futaba tersadar dari bengongnya. Ia melonggok ke dalam dan melihat kou yang sudah mulai jauh.
”Kou!” teriak futaba kembali ceria.
Kou menoleh heran Futaba tidak memakai panggilan sopan
tanaka–kun lagi . tapi memakai panggilan persahabatan nama depan seperti itu ”kenapa
kau memanggilku begitu?” tanya Kou tersenyum lembut.
Futaba mengabaikannya ”Terima kasih!” seru Futaba tertawa.
Futaba mengabaikannya ”Terima kasih!” seru Futaba tertawa.
Kou hanya diam dan pergi begitu saja.sekilas Kou menyentuh tengkuk kanannya,sepertinya ia malu.
NB: maaf jika tulisan dan gambar tidak bagus karena lappy yang biasa aku pakai sedang diopname..hehhe..jd cuma pakai netbook 10" yang bikin mata capek dan lambat juga kerjanya. heheh malah curhat... arigatou sudah mau baca. sampai jumpa lagi..
BERSAMBUNG
Seruuuuuu,,, ditunggu lanjutannya...!!
BalasHapusgk sabar pengen liat saingan'y Kou,,, hehe
Semangaaaaat...!!
Makasih... ๐๐
HapusWahhh...akhirx ada updetan bru lagi...
BalasHapusSetlh bolak balik...
ยบัั(y) ˚☺kฮต˚˚ >̴̴̴̴̴͡.̮ฦ ̴͡(y) lah...ditunggu kelnjutanx...
Smga sehat selalu
ุขู ِّْูู... ุขู ِّْูู... َู ุฑَ ุจَّْู ุนََูู ِّْูู
Sabtu ya baru update... Hehe
Hapuskeren.. :) semangat ya kk.
BalasHapusakhirnya D yg buat sinopny ... mksi ya kka ... sehat selLu...
BalasHapuslanjut sampe tamat ya kak.. suka banget sama ceritanya
BalasHapusbagus kok ka..gambar dan tulisannya..
BalasHapussemangat
saya suka....jempol deh
Wah ceritanya seru...semangat ya nulisnya...fighting... kami dukung kok biar semangat...makasih..arigatou
BalasHapusWah ceritanya seru...semangat ya nulisnya...fighting... kami dukung kok biar semangat...makasih..arigatou
BalasHapusWah ceritanya seru...semangat ya nulisnya...fighting... kami dukung kok biar semangat...makasih..arigatou
BalasHapussemangat lanjutin kakak.... :)
BalasHapusthanks semua atas komentarnya sorry ga bisa balas satu persatu
BalasHapusWah....terlmbat aq....
BalasHapusTp makasih lo mba enny....senenngggggg banget....