Kou pergi
menemui Narumi. Ia melihat gadis itu sedang melamun. Narumi menutup matanya dan
menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Kou
berjalan mendekati gadis itu. Sepertinya Narumi menyadari kehadiran Kou
disampingnya dan iapun membuka matanya melihat ke Kou.
”Kau
mengingat masa lalu?” Tanya Kou
”Ya. tanpa sebab
tiba-tiba ingat semuanya. Ingat hal yang kubenci seperti suara,
“tempat, dan
warna.” Jawab Narumi teringat ayahnya dirumah sakit.
”Kalau kau?
Apa kau pernah mengalaminya?” Tanya Narumi
Kou hanya
menganggukkan kepalanya saja.
“Apa dia
akan merawatmu? Pamanmu di Nagasaki itu?” Tanya kou
“Dia akan
merawatku sampai lulus SMA. Jangan mengkhawatirkanku.” Ucap Narumi tersenyum
”Narumi...
dengar….” Bisik kou lembut.
Blom sempat
kou menyelesaikan apa yang akan
diucapkannya tiba-tiba narumi memeluknya dan menyembunyikan wajahnya ke dada
kou.
”kou-chan hanya
akulah yang mengerti dirimu..” isak Narumi.
Kou
terdiam. ia membiarkan narumi menangis didadanya.
Futaba
berangkat sekolah dengan sedikit perasaan tidak nyaman. Ia bingung apa yang
akan dilakukannya jika nanti bertemu Kou setelah Kou menolaknya. Ia mencoba
bersikap tenang meski hatinya masih sakit.
Ia melihat
Murao dan Yuuri sedang diloker . futaba menyapa mereka dengan tersenyum
”Pagi. “
sapa Futaba.
Murao dan
Yuuri menoleh dan tersenyum pada Futaba “Pagi.”
Futaba lalu
melanjutkan langkahnya lagi.
Tapi kedua
gadis itu menyadari ada sesuatu yang aneh dengan sikap Futaba. Mereka sudah
mengenal gadis itu lumayan lama. Jadi mereka tau ada sesuatu yang berbeda
dengannya.
Futaba
berbicara berdua dengan Kikuchi saat ada pertemuan pengurus kelas. Kikuchi juga
merasakan ada hal yang berubah dengan Futaba. Gadis yang duduk didepannya itu
sedang membuka-buka majalah trend remaja tentang make up, fashion dll
Klo di
manga/komiknya Futaba memang berubah. Futaba pakai make up, lipstick gitu..
hehhe.. ada adegan romatis pas Kou cemburu Futaba dandan dan keliatan cantik
diliatin teman-teman cowoknya. Terus Kou
hapus lipsticknya futaba pakai tangannya tp di movienya kok gak ada… huaaaa…
*jadi
keinget manganya karena itu kejadian yang bikin aku yang baca saja ikutan panas
dingin deg-deg gitu.. hahaha.. dasar
shoujo otaku banget ya aku hihihihi…
”Auramu
belakangan berubah, ya? Atau kau sengaja merubahnya?” Tanya Kikuchi.
”Ya. Aku
ingin lulus sekolah dengan kemauanku sendiri. Menurunkan berat badan 1,5 kg,
berhenti berjalan dengan langkah lebar, dan berhenti tertawa keras. Aku ingin
lebih feminin agar populer.” Sahut
Futaba tersenyum sambil melihat majalah didepannya.
”Untuk lepas dari Mabuchi?” Tanya Kikuchi
”kupikir setelah
ditolak mungkin aku bisa terus maju, tapi tidak berhasil, ya?” Futaba mencoba
tersenyum “Sebenarnya, aku tidak tahu bagaimana caranya terus maju Atau apa
yang haru kulakukan.” Lanjutnya
tertunduk sedih
Kikuchi
tiba-tiba bangun dari kursinya lalu jongkok disamping kursi Futaba. Gadis itu
terkejut dan langsung menoleh pada Kikuchi.
”Akhirnya
kau melihatku.” Kata Kikuchi tersenyum.
“eh?”
futaba tidak paham maksud Kikuchi
”Mencari tujuan lainnya adalah suatu cara melangkah maju.
Itu mudah 'kan?
Aku rasa kau tak perlu memaksakan diri. Karena ada seseorang di depanmu yang akan
mengatakan padamu klo Yoshioka sudah baik apa adanya dirimu sendiri. “ kata Kikuchi.
Futaba masih bingung dengan ucapan Kikuchi.
Cowok itu tersenyum wajah bingung Futaba.
“Maksudku, aku menyukaimu Yoshika-san”
Futaba
terkejut sampai terlonjak dari kursinya ”ehhh?! Tapi… aku tidak terlalu mengenalmu.”
”Kau bisa
mengenalku mulai hari ini. Meski aku sendiri yang mengatakannya, tapi aku
merekomendasikan diriku untukmu” kata Kikuchi berdiri dengan penuh percaya diri
didepan Futaba.
Saat
kelasnya sedang pelajaran olahraga, Futaba menceritakan pernyataan cinta Kikuchi
itu pada kedua sahabatnya.
Futaba
membenturkan kepalanya pelan ke punggung tanganya yang menempel dinding loker.
“Kau tidak
apa-apa?” Tanya Murao
”ini pertama
kalinya aku ditembak.” Sahut Futaba.
”Jadi? Apa
kau bisa mencintainya?” Tanya yuuri
”Entahlah. Tapi,
saat bersama Kikuchi-kun, aku merasa ada sedikit kemajuan. Dan... Jika bersama
Kikuchi-kun, aku bisa segera menyingkirkan kenangan bersama Kou.” Sahut futaba
setengah melamun
”Oh begitu.”
Gumam Yuuri
”Aku tidak
terlalu yakin juga!” jawab Futaba ragu lagi.
”Kikuchi sepertinya
ingin mengambil Yoshioka darimu.” Kata Kominato
”Tidak
masalah. Tak ada hubungan apa-apa antara aku dan Yoshioka"
“Yang
benar?Kau baru saja menggigit gigimu.” Goda kominato sambil menyengkram rahang
Kou. “ Jangan mencocokkan dirimu dengan mood narumi.”
“Aku tak mencoba
mencocok atau mempunyai perasaan padanya. “ bantah kou
Kominato
menatap Kou dengan marah “Lalu apa? Orang yang tak bisa memikirkan kebahagiaannya
sendiri, tak seharusnya bangga dengan mendukung orang lain.”
Kominato
marah dengan sahabatnya yang begitu peduli pada Narumi dan mengorbankan
perasaannya sendiri.
Kou tau,
Kominato marah padanya karena kominato peduli padanya. Kou tersenyum “Kau memang orang yang baik. Bersamamu, aku
merasa kembali pada diriku yang lama.“ mata Kou sedikit terlihat sedih
“Lalu ada
Narumi yang menyadarkanku, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri. Karena itulah, sampai Narumi bisa berdiri
sendiri, aku yang bertanggung jawab atasnya.”
Kou
tersenyum. Senyum yang sedih “Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Ucap Kou
sebelum berjalan meninggalkan Kominato.
Kominato
sangat sedih melihat kou, ia hanya duduk melamun di halaman sekolah setelah Kou
pergi. Murao berjalan menghampirinya. Kominato menoleh dan mencoba tersenyum.
Ia tau murao tadi sempat melihatnya berbicara dengan kou.
“sepertinya
yang “memanas” itu aku saja” ucapnya bercanda. “Suasana hati kami berbeda, aku
tak bisa apa-apa. Aku sangat lemah.”
”Menurutku
kau tidak lemah..” sahut Murao
Kominato
tersenyum ”Maksudmu aku ker— (keren)”
”Tidak.”
Sahut Murao cepat-cepat memotong pembicaraan kominato.
Kominato
tersenyum ”Iya, ya.. “
Keduanya
tersenyum geli .
“ Ini
membuat frustasi. Seandainya saja kami bertemu lebih awal? Aku pasti akan ada di
sisinya (kou) saat hal sulit terjadi padanya. Ahhh.. Aku ingin melakukan
sesuatu untuknya.” Gerutu Kominto
frustasi
Murao
tersenyum ”Kau masih bisa.” Ia mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya “Ada sesuatu
yang bisa kau lakukan, 'kan?”
Kertas itu
bertuliskan ”Rencana Karyawisata Selama di Kyuushuu”
Perwakilan
kelas sedang ada pertemuan dengan guru kelasnya.
Tanaka-sensei
memimpin rapatnya
”Ini adalah
karyawisata yang akan melengkapi tahun ajaran kalian. Untuk mencegah kalian
mengatakan "Kyushu itu besar, menyenangkan,
dan makanannya lezat, dan banyak waktu longgar, Maka setiap kelas harus
mengikuti rencana free timenya masing-masing sesuai dengan yang telah mereka
serahkan. Paham?”
“ya…” sahut
semua perwakilan kelas
”Sensei!”
tiba-tiba kominato mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
”Iya?”
”Bolehkah
kuganti rencana kelas kami sekarang?” Tanya kominato tersenyum misterius penuh
rencana.
Kou sedang
makan siang saat Kominato mendekatinya dan menyerahkan sebuah kertas padanya.
Kou
mengambil kertas itu dengan heran ”Nagasaki?”
”Jangan
curiga dulu. Ini bukan tentang dirimu. Ini tentang pendapatmu mengenai tempat
yang bagus untuk kencan disana. “ kata kominato tersenyum-senyum.
“Hah?”
”Jika kau mau
berterima kasih padaku, ayo bantu aku. Agar Shuuko dan aku bisa lebih dekat. Kumohon!”
Kou
menghela nafasnya dan kominato melirik Kou dengan wajah ‘licik”.
Kou dan
narumi masih sering chat di Hp mereka.
Narumi: “Kelasnya
sudah selesai?
Kou: ”apa
semua baik-baik saja dengan pamanmu dan semuanya?”
Narumi: “Baik-baik
saja.”
Kou: ”Bagaimana
sekolah barunya? Sudah punya teman?”
Kou
menunggu narumi menjawab chatnya itu tapi sampai lama narumi tidak menjawab.
Kou mengambil kesimpulan klo Narumi tidak bisa beradaptasi dengan temannya.
Kou merasa
dadanya sesak lagi dan Ia menulis chat lagi.
“
Karyawisata kami nanti ke Nagasaki.
Mari kita bertemu.”
Yah Kou
jadi khawatir keadaan narumi lagi padahal ditempatnya yang berbeda narumi
sedang membaca pesan Kou itu ditangga sekolah, ia enggan menjawabnya atau
memang tidak mau menjawabnya agar kou mengkhawatirkannya.
Sekelompak
cewek menuruni tangga dan melihat Yui yang sedang memegang Hpnya.
”Yui, ada
apa?”
“Pacar baru
ya? Baguslah.” Goda mereka
Yui hanya
tersenyum pada mereka.
Ini apakah bisa
disebut tidak punya teman? Narumi hanya ingin membuat kou merasa kasihan
padanya dan khawatir padanya saja.
Kou masih
menunggu jawaban chatnya tapi narumi tidak menjawabnya sampai lama. Kou
menghela nafasnya dan berjalan pulang.
Dari
halaman sekolah mata Kou menemukan sosok Futaba di dalam perpustakaan. Kou
memperhatikannya dari jauh. Tanpa Kou
sadari kakinya melangkah mendekat ke jendela perpustakaan. Langkahnya terhenti
beberapa meter dari jendela itu.
Futaba yang
didalam perpustakaan merasa ada yang memperhatikannya dari jendela. Saat ia
menoleh ia melihat ada Kou diluar sana
yang sedang menatapnya.
Futaba
bangun dari kursinya dan berjalan mendekat jendela. Ia menempelkan tangannya ke
jendela sambil bibirnya mengucapkan kata-kata yang tidak didengar Kou.
Kou
mendekat ke jendela itu dengan tatapan terus mengarah pada Futaba. Ada tatapan yang sangat
sedih diwajah Kou.
Tangan Kou
terulur ke kaca jendela dan meletakkannya tepat tangan Futaba berada.
Seandainya kaca itu tidak ada,tangan keduanya pasti saling bersentuhan.
Futaba
terbelalak melihat tangan Kou yang
seolah menyentuh tangannya itu. Mereka saling menatap lama. Sampai kikuchi
datang dan membuka jendela itu.
”Ada perlu apa?” Tanya
Kikuchi.
”Ini.” Kata
Kou sambil mengulurkan sebuah kertas pada Futaba.
Kikuchi
menyerobot kertas itu dari tangan Kou ”Terima kasih.” Kata kikuchi pada kou.
Ia lalu ia
memberikannya pada Futaba. ”Ini.”
Kou
terkejut melihat Kikuchi seolah menyatakan klo Futaba sudah jadi pacarnya jadi
ia tak mau cowok lain mengganggu ceweknya.
Kou jadi
terbengong memperhatikan keduanya.
Futaba
merasa bersalah dan mau memanggil kou, tapi dengan segera Kikuchi menarik
lengan Futaba agar gadis itu menatapnya. Lalu dengan cepat Kikuchi menciumnya.
Kikuchi
melepaskan futaba yang masih kaget.
”aku tidak
seperti dirinya. Aku tidak akan melepaskanmu.”ucap Kikuchi
Futaba dan
kikuchi berjalan pulang bersama ditengah keramaian orang.
Kikuchi pun
berkata pada Futaba.
”Saat aku
di kerumunan, tanpa sadar aku selalu
berusaha mencarimu. Meskipun aku salah
orang aku tetap mencarimu. tak peduli seberapa ramainya, entah mengapa aku bisa
menemukanmu. Apakah itu artinya jatuh cinta?”
Namun bagi
Futaba sosok siapakah yang selalu dapat ditemukan matanya ditengah kerumunan
orang itu? Tentu saja Kou. Seperti pagi
hari sebelum keberangkatan karyawisata mereka ke Nagasaki, ditengah keramaian teman
sesekolahnya, sosok pertama yang dikenali oleh Mata Futaba adalah Kou.
Futaba
ingin memanggilnya tapi tepukan lembut di bahunya membuatnya berbalik.
“Yoshioka-san,
pagi.” Sapa Kikuchi tersenyum ramah
”Kikuchi-kun,
pagi.” Sahut Futaba tak kalah cerianya.
Koordinator
karyawisata itu adalah ketua kelasnya masing-masing. Jadi dalam bis kelas
Futaba, Kominatolah yang mengatur sgala sesuatunya.
Kominato
dalam bis juga mengatur tempat duduk teman-temannya.
”ini Hari
pertama kita!Mari kita nikmati! Apa kalian sudah pindah tempat duduk? Apa
harapanmu terpenuhi? Karyawisata kali ini. kita mengacak tempat duduk! Kau
mungkin tidak tahu siapa yang akan ada di sampingmu.” Seru Kominato memakai
pengeras suara.
Semua masih
heboh dengan pembagian tempat duduk yang barusan terjadi itu. Sementara Kou dan
futaba yang duduk bersebelahan jadi kelu,membisu, tak tau harus bersikap apa.
“Bukankah
ide ini sepertinya disengaja?” bisik Yuuri pada Murao.
”Dia melakukan
yang terbaik yang bisa dilakukannya.” Jawab murai
”Tapi... Akankah semuanya berjalan baik?” gumam yuuri
sambil menoleh ke tempat duduk kou dan Futaba.
Mereka
sampai di hotel tempat mereka akan menginap. Kou turun dari bis dan segera
masuk ke dalam hotel menyendiri mengikuti rombongan kelas lainnya.
Kominato
yang turun dari bis hanya bisa memperhatikan temannya itu.
”Kominato-kun.”
Panggil Futaba ”Apa Kou baik-baik saja?”
“hmm?”
Kominato tidak paham
”ini Nagasaki…Tolong jaga Kou.”
Kata Futaba penuh khawatir karena Kou punya kenangan yang tidak menyenangkan
selama dulu tinggal disini.
Futaba lalu
masuk ke dalam hotel.
Murao dan
Yuuri yang dari jauh sudah memperhatikan keduanya segera berjalan mendekati
Kominato.mereka hanya d4iam dalam pikirannya masing-masing. Mereka paham futaba
masih peduli,masih mencintai K4ou.
Ia
melemparkan sebuah bantal pada Kou ”Kau
berencana diam-diam menemui Narumi-cchi?! Kau ini kenapa?!!”
“Sakit,
tahu.” Sahut Kou melemparkan bantal itu pada kominato
”Aku mengusahakan
agar kita bisa ke Nagasaki
bukan untuk itu, bodoh! Kau memang bodoh, sangat bodoh.!” Gerutu kominato kesal
”Maksudnya
"mengusahakan" apa?” Tanya Kou
Kominato
mengambil sebuah brosur rencana wisata dimeja.
”ini
Rencana karyawisata. Ini adalah Alasan kenapa aku mengubahnya ke Nagasaki.”
Diruang
kamarnya. Futaba diberitahu Murao tentang rencana Kominato untuk Kou.
”Tidak,
tidak bisa.”tolak Murao setelah mendengarnya
”Jika kita
mau melawan masa lalunya (kou), kaulah orang yang tepat. Hanya kau yang tahu
Mabuchi yang lama.” pinta murao.
”Tapi, aku
punya rencana dengan Kikuchi-kun. Dan... Kou pasti akan pergi ke tempat itu...
ini takkan berhasil.”tolak Futaba.
”Yang bisa
membawanya ke sana
adalah dirimu, si pemimpin kelas. Kau
bilang ingin mengembalikan senyumnya Mabuchi, 'kan? Apakah itu bohong? Kami merasa hal yang
sama juga” desak Murao.
Ditempat
lain Kominato juga diam-diam sedang berjuang mewujudkan renacananya
mengembalikan Kou kesosok Kou yang lama.
“ Hei, Kou.
Apa Kau sungguh tak bisa memaafkan dirimu sendiri? Bagaimana klo coba meyakinkannya? Sebelum kau
bertemu Narumi-cchi, setidaknya buang
masa lalu dulu. Itulah permintaan kami.”
Kou
terlihat mempertimbangkan ucapan kominato itu yang ada benarnya juga.
Kikuchi
menunggu Futaba didepan hotel. Hari ini adalah hari bebas untuk berpergian,jadi
rencananya ia akan berjalan bersama Futaba menyusuri jalanan Nagasaki.
Kikuchi
melirik jam tangannya, Futaba sepertinya sudah terlambat.
Yuuri
berlaril ke arahnya.
“Izinkan
kami meminjam Futaba-chan untuk hari ini.”
“hum?”
“Jika
temanmu mengirimkan sinyal bahaya,kau akan membantunya, juga 'kan?” mohon yuuri pada kikuchi. Cowok itu
terlihat sedih mendengar permintaan Yuuri.
Kou naik
kereta seorang diri menuju tempat tinggalnya bersama ibunya. Kou menyusuri
jalan yang dulu pernah ia lewati. Ia berdiri disebuah jembatan dan ia teringat
masa lalunya.
Kou
teringat saat ibunya menunggunya pulang sekolah dijembatan itu.lalu Kou kecil
dengan bahagianya berlari menuju ibunya.
Dada Kou sesak,sakit
mengingat masa bahagia saat ibunya masih
sehat itu. Kou memegangi dadanya yang sakit itu dan berbalik. Rasanya ia tak
sanggup melanjutkan langkahnya ke rumah yang dulu pernah ia tinggali.
“Kau
terlambat!” teriak sebuah suara yang sangat dikenalinya dari arah belakang
punggungnya.
Kou terkejut
dan ia baru menyadari klo ini semua ulah Kominato.
“ahh..Kominato...”
gerutu Kou “Aku pergi”
Kou
berbalik mau meninggalkan Futaba lagi.
“Pengecut.!”teriak
Futaba
“hah?”Kou
berbalik melihat Futaba dengan tidak suka dikatakan pengecut.
“Kau hanya
tumbuh tinggi saja,menyedihkan. Sama sekali beda dengan Tanaka-kun (Kou kecil)”
ejek Futaba sok kuat didepan Kou
Kou kesal “Sudah
kubilang Tanaka—“
“Selalu
mengungkit-ungkit masa lalu...Kau jadi pecundang dirimu sendiri Kou” ejek
Futaba sok marah.
“Apa sih yang
sebenarnya kau pikirkan?” gerutu Kou hilang kesabaran.
“Luka
karena terlalu lama berbaring setiap hari semakin memburuk dan akhirnya muntah.
Pada akhirnya, dia tak ingat namamu , apalagi wajahmu.”gumam futaba tentang
sakitnya ibu kou.
“Setelah
mendengar tentang ibumu, aku mempelajari
tentang penyakitnya. Aku tanya banyak hal pada Tanaka-sensei. Setelah semua itu
aku masih tak bisa mendekati kesedihanmu. Aku tidak bisa mengerti, aku jadi
frustasi. “ futaba seidikit terisak saking frutasinya dengan keadaan Kou.
“Keinginanku
untuk mengerti masih belum berubah.”lanjut futaba.
Kou
melangkah gontai ke sandaran jembaatan “Sudah kubilang untuk tak perlu
mengetahui hal itu, 'kan?”
pikiran kou mengenang saat dulu.
“Saat itu
suara ibu semakin serak.”gumamnya.
Masa Lalu
”Kou, mau
makan bareng?” Tanya ibu memasuki kamar Kou. Dimejanya kou sedang mengerjakan
tugas sekolahnya dengan serius tanpa menoleh ke ibunya.
”Tidak, aku
ingin menyelesaikan ini.”jawabnya saat itu
“Baiklah,
ibu taruh di sini.” Kata ibu
”Jangan
memaksakan diri.” ucapibu sambil melihat kou yang masih mengerjakan tugasnya.
”Iya.”
“Apa
semuanya berakhir hanya karena satu kesalahan? Tak ada orang yang selalu benar.”ucap
futaba. “ikut denganku.. untuk memastikan kau membuat kesalahan atau tidak. Ayo.”
Futaba mengulurkan tangannya pada Kou.
Cowok itu
hanya diam,ragu.
Futaba
langsung menarik telinga kou dengan.
“Ayolah!”
Futaba
menarik tangan kou lagi “Tak apa! Apa pun yang terjadi, aku akan membantumu. Aku
sudah janji, 'kan?
Jika ada seseorang yang menyusahkanmu, akan kuhajar dia. Ayo.” Ucap Futaba
penuh semangat melindungi.
Kou
terkesiap mendengar sumpah Futaba yang gagah berani itu. (gak bisa
menggambarkan perasaan Futaba ) . Futaba menarik tangan kou untuk mengikutinya.
Mereka
berjalan menyusuri jalan yang dulu pernah Kou lewati. Langkah kaki kou berhenti
di sebuah undakan jalan yang menanjak . ditempat itu mereka bisa melihat kota Nagasaki.
”Ini tempat
tinggalku selama 4 tahun.” Kata kou
”Ya.”sahut
Futaba ikut melihat kota Nagasaki.
”Saat
pertama kali ke sini bersama ibu, aku tidak bicara untuk waktu yang lama. Tapi,
ibu tetap mengajakku berbicara.”
Kou
berhenti di sebuah tanah kosong tempat dimana dulu rumahnya dibangun disana.ia
teringat ibunya yang memasak untuknya dan tersenyum menyambut kedatangannya.
Atau ibunya yang sengaja makan dikamarnya saat Kou sedang belajar lalu mereka
berdua makan dikamarnya .atau saat ibunya mengodanya dan menebak kou sedang
jatuh cinta dengan seorang gadis.
Kou
teringat semuanya. Teringat wajah ibunya yang tersenyum padanya.
Mereka lalu
pergi ke sebuah gereja.
“ohh.. Mabuchi-san?
Kau kembali” sapa seorang pendeta mengenali kou.
Kou menoleh
pada Futaba “Beliau pendeta.”
Futaba
segera membungkuk memberi hormat pada pendeta itu.
“Ibuku
sering ke sini. Berharap agar ia semakin membaik.” Ucap kou pelan.
Pendeta itu
mendekati Kou dan berkata “Ibumu kesini tak pernah berdoa untuk dirinya
sendiri.”
“eh?”kou
heran mendengar pengakuan pak pendeta.
Pendeta itu
meminjamkan sebuah buku harapan doa yang biasanya ditulis jemaat yang meminta
agar di doakan pendetanya.
Kou membuka
satu persatu halaman buku itu untuk mencari tulisan nama ibunya dan isi doa
ibunya.
“Semoga Kou
senang di sekolah barunya.”
Kou mencari
nama ibunya lagi.
”Semoga Kou
sehat selalu.”
Lembar
lainnya
“Semoga Kou
tumbuh menjadi orang yang baik.”
Lembar
selanjutnya
”Semoga Kou
menemukan orang yang dianggapnya penting.”
Lembar
lainnya
“Semoga Kou
hidup dengan selalu tersenyum.”
Tangan kou
bergetar setiap menemukan nama ibunya dan doanya. Tubuh kou ikut bergetar dan
ia tak sanggup menahan airmata dan isak tangisnya.
Futaba juga
ikut terharu membaca isi doa ibu kou untuk anaknya itu.
“Tak mementingkan
dirinya sendiri,itulah seorang ibu.”
Kaki kou
lemah dan ia tak sanggup berdiri dan hanya menangis saja. Futaba tak berani
berkata-kata,ia hanya bisa menemani kou dan menepuk lembut punggung kou yang
masih terus meluapkan emosinya melalui tangisannya.
Narumi
menunggu di rungan kelas SMP saat ia sekelas dengan Kou. Saat Kou transfer ke
sekolahnya,Narumi terus memperhaikan Kou yang pendiam. Kou yang sepertinya
hanyut dalam pikirannya sendiri.
Narumi juga
pernah melihat kou mengukir sesuatu dimejanya.
Narumi
menunggu dihalaman sekolah sampai malam. Kou datang dengan langkah pelan.
“Maaf.”
Ucap Kou yang datang terlambat.
“Tidak
apa-apa. Kau akhirnya datang.” Sahut Narumi tersenyum lega melihat kedatangan
Kou.
Sementara
itu Futaba masih di gereja saat Kikuchi datang kesana. Mungkin Futaba yang meminta kikuchi datang. Kikuchi mencoba
tersenyum pada futaba tapi gadis itu sepertinya terlihat aneh.
Mereka
berdua duduk terpisah. Kikuchi merasa tegang menunggu apa yang akan diucapkan
Futaba
”Aku memang
tak bisa melangkah maju. “ucap Futaba pelan memecah keheningan mereka. “kikuchi
pernah bilang “aku yang akan kautemukan pertama kali tak peduli di manapun kita
berada, ya?”
“Ya.”
Angguk kikuchi.
“Tapi...Selama
ini baik dulu maupun sekarang orang yang pertama kali kulihat selalu saja Kou.”
Aku futaba pelan.
Kikuchi
hanya diam karena ia bisa menyadari perasaannya futaba.
Futaba
menghadap tempat duduk kikuchi dan membungkuk “Maafkan aku.” Ucapnya meminta
maaf sudah menyakiti perasaan Kikuchi.
Kikuchi
menghela nafasnya dan mencoba tersenyum
“Aku sudah
tahu. “ kata kikuchi.
“ehh?”
“yoshioka, Aku
tahu kau tak bisa lepas dari Mabuchi. Begitulah dirimu, itulah kenapa aku
menyukaimu. aku yang kalah.”ucap kikuchi
menyerah pasrah akan perasaannya.
“Kikuchi-kun...
Aku...” gumam futaba menunduk,merasa bersalah.
Kikuchi
bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya.
Futaba
mengangkat wajahnya melihat kikuchi yang tersenyum bersahabat padanya. Futaba
bangkit berdiri menerima uluran tangan tanda perpisahan sekaligus persahabatan
yang baru.
Ditempat
lain, Murao, Yuuri dan kominato menunggu distasiun kedatangan kedua sahabatnya.
Hari sudah larut malam namun keduannya belum kembali juga.
“Apa mereka
baik-baik saja?” gumam yuuri.
“Hei.Kalian…”
mereka bertiga terkejut melihat tanaka-sensei ada disana.
“Gawat.”
Bisik kominato.
Bunyi chat
Line yang masuk ke 3 nomer mereka membuat mereka terkejut dan segera
membukanya. Mereka tersenyum lega saat melihat isi pesan itu.
”Ada apa?” Tanya tanaka
sensei melihat ketiganya.
Dengan sedikit
ragu tapi tak bisa berbuat apa-apa, murao memperlihatkan isi pesan Linenya pada
tanaka-sensei.
Guru itu
langsung tersenyum “Serahkan sisanya padaku. Kembalilah sebelum sarapan.” Ucap
tanaka sensei meninggalkan ketiganya dengan tersenyum menenangkan.
Murao,yuuri
dan kominato lega tanaka-sensei mau menutupi keberadaan mereka yang menghilang
itu.
Futaba
ternyata juga menerima pesan yang sama dibaca ketiga temannya tadi. Pesan itu
ternyata dari Kou.
Kou: Aku
ingin kalian pergi denganku sekali lagi.
Kou: Aku
ingin melihat matahari terbit bersama kalian.
Kou: Kita akan
membuat kenangan yang indah bersama-sama!
Futaba
tersenyum senang melihat pesan kou yang bersahabat itu. Tiba-tiba ada telpon
masuk dan nomer yang tidak dikenalnya. Sedikit ragu futaba menerima panggilan
masuk itu.
“Ya, halo?”
sapa futaba
Narumi meminta
futaba menemuinya di sekolah SMPnya dulu, tempat tadi ia bersama Kou. Narumi
lalu bercerita pada Futaba kejadian 4 tahun yang lalu saat kou tiba-tiba saja
harus transfer ke Nagasaki.
Setelah
mendengar cerita narumi, futaba jadi ingin melihat kedalam sekolah Kou.
Futaba
langsung menuju kelas Kou dulu.
Futaba
teringat ucapan narumi tadi saaat melihat ruangan kelas itu.
“Saat
Kou-chan pindah ke sini 4 tahun yang lalu. dia memakai seragam yang berbeda dengan
siswa lainnya. Dia juga masih pendek. Selalu sendirian dan tak pernah bersama siswa lainnya. Sepulang
sekolah, ia ke kelas seni, menulis grafiti dimeja sendirian. Menulis banyak hal-hal
tentang gadis disana.”
Futaba
mencari-cari meja yang dimaksud narumi. Ia akhirnya melihat sebuah meja yang
penuh goresan tulisan disana.
Tangan
futaba gemetar menyentuh tulisan-tulisan itu.
Taman Sankaku. Pukul 7.
Taman Sankaku.Pukul 7.
Yoshioka
Futaba
Dihalaman
sekolah narumi melihat sekolahnya lagi dan tersenyum. Ia pergi meninggalkan
futaba yang masih didalam sekolahnya. Pesannya tadi pada futaba “mulailah jam
baru (jam kencan baru)dengannya”
Futaba
tersentuh melihat janji kencan mereka terukir dimejanya itu, namanya juga ada
disana. Futaba menangis tapi kali ini bukan tangis kesedihan.ini tangis
kebahagiaan karena sekarang ia punya bukti perasaan kou padanya. Perasaan yang
selalu coba diingkari Kou. Perasaan yang selalu disembunyikan Kou dari dirinya.
Futaba
segera berlari meninggalkan sekolah itu. Ia ingat pesan Kou padanya dan ketiga
temannya untuk melihat matahari terbit bersama-sama.
“Tak apa
meski kita hanya berteman! Tak apa selama Kou tersenyum padaku! Sekali lagi... Sekali lagi semoga kami bisa melihat matahari terbit bersama!” Futaba
terus berlari menyusuri malam yang hampir berganti pagi dan jalan yang sepi.
Futaba
menaiki anak tangga yang sangat tinggi dengan setengah berlari. Ia akhirnya
sampai ditempat yang sudah ditulis Kou. Nafasnya terengah-engah dan ia mencoba
mengambil nafas dalam melihat sekelilingnya.
Futaba
melihat Kou sudah menunggu disana seorang diri(?).
Kou yang
mendengar langkah kaki seseorang segera berbalik dan menemukan Futaba yang
kelelahan sedang melihatnya. Kou tersenyum lembut.
Mereka
duduk bersebelahan menunggu teman-temannya datang dalam diam. Fajar pagi sepertinya sebentar lagi akan muncul namun ketiganya masihjuga blom
datang.
“Mereka
lama, ya.” Gumam futaba mengerakkan badannya mencoba mengusir diidinginnya
pagi.
“Ya.”
Sementara
itu ketiga teman yang sudah ditunggu ternyaa memilih tidak datang agar tidak
mengganggu ketiganya.
Mereka
memilih melihat sunrise di balkon kamar hotel mereka. Murao dan yuuri menutup
tubuh mereka dengan sebuah selimut yang sama. Kaminato juga ikut menunggu
sunrise bersama mereka berdua.
“benar tak
apa Kita tidak ke sana?”
Tanya murao pada kaminato
“ya..Ini
juga arti dari sebuah persahabatan” jawab Kominato. Ia bersin, mungkin karena
udara pagi.
Murao
tersenyum dan menyelimutkan selimut yang sama dipakainya dan Yuuri ke tubuh
Kominato “Ini.” Kata murao sambil melingkarkan lengannya kepunggung kominato
“Makasih.”
Ucap kominato tersenyum sedikit bahagia mendapatkan perhatian dari gadis yang
disukainya.
“Perjalanan
kesini mungkin sudah membuat perubahan besar, ya.”kata yuuri tersenyum lega
dengan yang terjadi pada Kou dan futaba.
“Perubahan
ini jugalah yang membuat aoharu (masa remaja) ini.” Sahut kominato.
Murao jadi
kesal Kominati mengucapkan aoharu lagi
seperti saat dulu saat mereka berlima melihat matahari terbit bersama-sama.
“Kau memang
cerewet.” Gerutu murao bercanda sambil menarik
lengannya dan selimut ditangannya
itu dari tubuh Kominato
“ahh..Dingin
sekali!” gerutu kominato protes.
“Tidak, jangan
banyak bicara “ gerutu murao.
“Lihat! Lihat…Mulai
bersinar!” seru yuuri pada keduanya.mereka bertiga tersenyum melihat sunrise
itu.
Ditempat
yang berbeda.
Futaba yang
pertama melihat matahari terbit itu “Lihat Kou!”
Futaba
menoleh pada kou yang diam saja,tertunduk bersandar dipagar.
”Kou? Kau
kedinginan? Kau tak apa-apa kan?
” Tanya Futaba panic melihat tak ada jawaban dari kou. Futaba segera
mengusap-usap punggung kou agar kou tidak kedinginan.
“Jika
begini aku mungkin bisa mati. Tinggalkan aku di sini.” Gumam kou merajuk
(manja). Futaba menyadari kou tak apa-apa jadi kesal karena sudah mengerjainya.
Futaba memukul kou kesal.
“Aduh!”
seru kou. Futaba tidak menghentikan pukulannya. “Aku menyerah!” kata kou
menahan tangan Futaba.
“Maaf.”
Ucap kou.
Futaba merengut
(manja?)
Mereka
berdua kembali melihat matahari terbit.
“Tahun
pertama waktu SMP, aku sudah menyukaimu.” Aku Kou
Futaba
menoleh kaget mendengar pengakuan itu. “Saat permainan polisi dan pencuri,
“kau
langsung menghampiriku untuk membebaskanku.Tapi kau malah terjatuh. Lucu juga
mengingat hal itu!..hahaha..” kou bercerita sambil tertawamengingat kejadian
saat futaba terjatuh didepannya.
“Seperti
katamu, aku memang pecundang karena terkekang oleh kenanganku.” Lanjut kou
menoleh pada futaba lagi dengan wajah lebih serius “Aku mencintaimu.”
Futaba
terkejut lagi mendengar pengakuan Kou lagi. Ia speakless hanya berdiri menatap
kou.
“dulu, maupun
sekarang. Aku selalu mencintaimu. “ lanjut kou.
“Kau tidak
keberatan denganku?” Tanya Futaba setelah ia bisa mengendalikan dirinya.
Kou menatap
wajah futaba lekat “Aku tidak tahu. Aku belum pernah menyukai orang lain selain
dirimu, jadi aku tidak tahu.”
(Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh…so
sweet…meleleh…)
Futaba
terharu.
”Kau itu...
“ kou menatap futaba dengan sedikit geli saat melanjutkan kalimatnya “….my hero
(Pahlawan bagiku).”
Futaba
semakin tak bisa menahan rasa bahagia dan terharunya mendengar semua ucapan
Kou. Futaba tersenyum tapi seperti mau menangis.
Keduanya
saling menatap penuh haru. Wajah Kou perlahan mendekat, begitu juga wajah
futaba. Kou lalu mencium Futaba lembut disaksikan fajar pagi yang merekah
menyapu gelapnya malam.
“Sebentar
lagi tiba di bandara. Pastikan tidak ada yang ketinggalan!” ucap Tanaka sensei
pada muridnya didalam bis.
”Baik!”seru
murid-muridnya.
Pandangan
mata tanaka-sensei tertumpu pada muridyang dudukdikursi panjang belakang bis.
Tanaka-sensei tersenyum adiknya Kou tertidur bersama teman-temannya.
Kominato
bersandar ditubuh kousebelah kanan. Futaba bersandar dipundak kou sebelah kiri
dengan kepala keduanya yang saling menempel. Lalu ada murao dan Yuuri yang
bersandari pada kominato dan futaba.
Mereka
terliha akrab penuh persahabatan.
“Kesalahan
itu selalu terjadi di masa remaja, Tapi... Masa remaja ada karena kesalahan.”
*** TAMAT
***
Kr ga sabar update'an sinopsis finally nnt movie br semalem..eh ini jg tyt br diposting kmrn jg yah hihi.. Gpp deh.. Tp menurut ak masih seruan manganya ka.. Karakter kikuchinya lbh dikeliatan.. Disini kurang diexplore.. Over all sich ak suka manganya hehe..
BalasHapusBagus ceritanya...biar udah nonton movienya madih nunggu sinopnya....makasih arigatou....
BalasHapusthanks komennya ya...
BalasHapusMakasih mba......puassss banget deh....
BalasHapusAih...aih...so sweet...romantisx...
BalasHapusThx buat sinopsisx mb Eunike Enny 😊
Arigatou min sinopsisnya mantavv
BalasHapusterimakasih ka, sinopsisnya sangat sangat bagus dan menarik. sanagat membantu saya dalam mengerjakan tugas. hontou ni arigatou gozaimasu..... :)
BalasHapusThankyou kak. Sinopsisnya menarik ada gambarnya pula. Jujur nih gara2 baca sinopsisnya ini jadi pengen nonton filmnya haha.. kebalik sinopsis dulu baru filmnya :33
BalasHapusSemangat!
Makasih kak sinopsisny😉😁
BalasHapusGara-gara baca sinopsis ini jd malas kerja...
BalasHapus