Trio
Baka akhirnya bergabung dengan klub polo air STM Kasu. Kohei yang tidak bisa
berenangpun memaksakan diri ikut berlatih. Akibatnya kohei tenggelam. Dalam
pingsannya Kohei teringat masa SMP Mereka.
Ia
terbayang saat Ryuji dan Torao bermain dalam 1 klub untuk mengalahkan lawannya.
Dipinggir kolam renang ada Rei dan Nagisa yang terus-terus memanggil nama Ryuji
untuk memberikan semangat. Ryuji berhasil memasukkan bola ke gawang dari operan
Torao tepat didetik terakhir pertandingan berakhir.
Trio
Baka melihat pertandingan dari lantai 2 gedung dengan riang melihat sahabatnya
memperoleh kemenangan.
Kenangan
masa lalu itu hilang saat Kohei tersadar dari pingsannya.
Chiharu-sensei,
Naoya dll sudah mengerumuninya dengan kuatir.
Shinsuke
datang membawa poster besar yang ada gambar group idol mereka Rev from dvl dan ada
gambar Kanna-chan di poster itu. Idol mereka itu akan menjadi mascot/iklan
untuk kompetisi Polo Air se SMA. Baka Trio langsung bersemangat untuk bermain
Polo Air.
Chiaki
mengejek klo idola mereka Chiharu-sensei lebih cantik di banding Kanna. Baka
Trio langsung tidak terima.
Chiharu
mengingatkan mereka klo mereka masih kurang 1 member lagi untuk bisa membuat
klub polo air, yaitu Ryuji. Naoya yakin klo mereka pasti bisa membuat Ryuji
bergabung.
Selesai
latihan, Trio baka dan Naoya ngobrol bersama.
“jadi
kalian belum mengundang Ryuji?kita tak punya banyak waktu sampai deadline-nya”
ucap Naoya.
“aku
harus jadi tangguh dulu baru mengajak Ryuji bergabung” sahut Tomoki.
“tapi
bukankah akan jadi buruk jika kita memberitahunya sekarang karena kita
bergabung tanpa memberitahunya sama sekali.” Kata kohei sambil berlatih gerakan
renang karena hanya ia yang tidak bisa berenang sama sekali.
Chiaki
pamit pulang lebih dulu bersama koki.
“baiklah
klo kalian tidak mau mengajak Ryuji maka aku yang akan mengajaknya bergabung”
kata Naoya beranjak pergi dari tempat itu.
“hah?
Tunggu.. tunggu..tunggu” teriak trio baka mengejar naoya.
“bukankah
kami bilang untuk menyerahkan masalah Ryuji pada kami. Karena kami sudah
bersamanya sejak kami masih kecil.” Kata Tomoki menghadang Naoya bersama 2 baka
lainnya.
Naoya
memperhatikan ketiga dengan tidak yakin.
Esok
harinya Trio Baka terus memperhatikan Ryuji. Binggung untuk memulai percakapan
dengan sahabatnya itu.
Mereka
bertiga berbisik-bisik “siapa yang akan melakukannya?”
Tomoki
menaikkan tangannya pada kedua temannya. “aku yang akan melakukannya..”
Ketiganya
lalu berjalan mendekati Ryuji yang dibelakang mereka sedang bermain HPnya.
“ehemm..
ada yang ingin kami beritahu padamu” ucap Tomoki. “kami… polo air….”
“kalian
bergabung dengan polo air kan?” sahut Ryuji tanpa melirik 3 baka itu.
“eih?”
“itu
keinginan kalian untuk bergabung dengan klub kan? Itu tak masalah..
3
baka tersenyum senang Ryuji tidak marah mereka bergabung dengan polo air.
Tomoki merangkul bahu Ryuji denga santainya..
“ahh..
akan jauh lebih baik jika kami memberitahumu secepatnya. Kami mengira kau akan
membenci kami karena hal itu.”
Kohei
mendekati Ryuji dengan ragu sebelum ia berkata “ah Ryuji.. emm.. jika kau tak
keberatan.. mengapa kau tidak.. “
Tiba-tiba
Ryuji meletakkan HPnya dengan keras diatas meja. 3 baka terkejut melihat Ryuji
yang marah.
“kalian
boleh memutuskan apa yang kalian ingin lakukan tapi aku tak akan melakukannya”
sahut Ryuji dingin. Ia lalu membereskan barang-barannya yang ada dilaci. Ryuji
terkejut saat melihat ada buku tentang polo air dilaci mejanya.
Naoya
yang sedari tadi memperhatikan dari luar kelas langsung masuk begitu umpannya
diambil Ryuji.
“wo..
wo.. wo.. wo!” seru naoya berjalan mendekati Ryuji dan 3 baka. “apa ini!
bukankah ini buku Mizutama? Pasti kau sangat ingin melakukannya sampai kau
membawa buku ini kemana-mana”
3
baka yang sudah hapal karakter Ryuji langsung menarik naoya menjauhi Ryuji.
“apa
yang kau lakukan!” Tanya Tomoki.
“karena
kau tau kalian tak bisa mengajaknya dengan baik. Untuk itulah aku membantumu”
sahut naoya.
Ryuji
bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan kelas. Naoya kesal Ryuji pergi
begitu saja
“apa
yang kau takutkan?! ” teriak naoya. Ryuji menghentikan langkahnya tapi ia tidak
berbalik.
“aku
sudah melihatnya. Foto masa lalumu. Bukankah itu senyum sangat indah dan
cemerlang? Dengan melihat foto itu saja maka orang akan tau klo kau suka
bermain Mizutama. Yah aku tak tau alasanmu berhenti tapi jauh didalam hatimu
kau juga ingin bermain Mizutama kan?”
Ryuji
berbalik da menatap Naoya dingin.
“perlu
kau tau, polo air adalah hal yang paling tidak aku sukai di dunia ini… oh tidak tapi nomer 2. Nomer satu yang
paling tidak aku sukai adalah.. kau!” ucap Ryuji pergi meninggalkan kelasnya.
Keluar
dari kelasnya Ryuji dipanggil wakil kepala sekolah. Ia setuju Ryuji tidak
bergabung dengan klub polo air karena menurutnya mereka tidak bisa menang
melawan Suiran. Apalagi ada pemain andalan kota Torao. Ryuji kesal mendengar
nama Torao disebut. Ia pun pergi meninggalkan wakil kepala sekolahnya itu.
Di
SMU Suiran, Torao berlatih sangat disiplin. Nagisa bergumam didepan Riko dengan
kemajuan pesat Torao itu. Riko bilang mungkin itu karena Torao mendengar Ryuji
akan bergabung di klub polo air STM Kasu. Nagisa tidak yakin Ryuji akan ikut.
3
baka pergi ke tempat makan biasanya dan bertemu nagisa. Mereka bercerita pada
nagisa klo Naoya mengajak Ryuji bergabung dengan polo air. Bahkan naoya
membicarakan masa lalu Ryuji dan memberi jebakan buku polo air di laci meja
Ryuji.
Nagisa
terkejut melihat buku yang dibawa 3 baka itu adalah bukunya yang ada
dikamarnya. Ia jadi tau klo naoya masuk-masuk ke kamarnya tanpa seijinnya.
Nagisa jadi kesal.
Kohei
tiba-tiba berkata klo itu pertama kalinya ada orang yang mengajak Ryuji bermian
polo air sejak kejadian di SMP dulu. Itu adalah kata-kata yang juga ingin
mereka katakan pada Ryuji tapi tak pernah berani mereka katakan. Nagisa
tertegun mendengarnya.
Saat
pulang sekolah Ryuji melihat poster polo air SMA Suiran lagi. Ia terus
memperhatikan poster yang ada foto Torao disana. setelah menghela nafasnya
Ryuji beranjak pergi.
Saat
berbalik Ryuji terkejut melihat Rei ada didepannya. Mereka saling menatap dan
Ryuji menunduk.
“jika
saja kau ke Suiran dan terus bermain polo air mungkkin kau adalah orang yang
ada di poster itu.”
Ryuji
teringat saat SMP Rei pernah bertanya padanya apa ia benar-benar berhenti
bermain polo air?. Saat itu ia tak menjawabnya dan pergi begitu saja.
“Ryuji
sebenarnya kau sangat ingin bermain polo air kan?” Tanya Rei lagi.
Ryuji
tak menjawab lagi dan memilih pergi.
“bagiku…
aku masih ingin kau bermain polo air lagi” ucap Rei. Ryuji hanya berhenti
sebentar dan melanjutkan langkahnya. Rei menghela nafasnya kecewa.
Di
kolam renang STM Kasu. 6 member sedang berlatih. Mereka sudah mendapatkan
gawang sepakbola untuk polo air dan gawangnya tidak ditaruh dikolam renang tapi
ditaruh diatas kolam renang. 3 baka dan chiharu sensei memperhatikan naoya
dengan heran. Sementara naoya, chiaki dan koki yang ada didalam kolam renang. 3
baka menganggap naoya, chiaki dan koki orang yang bodoh dengan memakai gawang
seperti itu.
Wakil
kepala sekolah datang dengan marah-marah karena murid-muridnya itu sudah
mencuri gawang yang ada dilapangan olahraga sekolah. Tiba-tiba bola polo air
yang dilempar naoya mendarat tepat mengenai wajah wakil kepala sekolah.
Semua
langsung dipanggil ke ruang guru. Wakil kepala sekolah menganggap itu kekerasan
pada guru. Ia minta ijin pada kepala sekolah untuk menarik ulang rencana
pembentukkan klub polo air itu.
Chiharu
meminta maaf atas apa yang diperbuat muridnya tapi ia menolak pembatalan klub
polo air karena mereka hanya butuh 1
member lagi agak bisa membentuk klub seperti persyaratan sebelumnya. Kepala sekolah juga berkata klo batas waktunya
masih 6 hari lagi jadi ia masih memberikan waktu buat klub polo air itu.
Wakil
kepala sekolah juga mengejek klo klub itu tidak bisa apa-apa dan tidak mungkin
mengalahkan Suiran. Hanya mujizat yang bisa membuat mereka menang. Naoya
berkata klo mereka akan menciptakan mujizat itu jika Ryuji bergabung bersama
mereka.
Wakil
kepala sekolah berkata klo ia sudah bertanya pada Ryuji tapi Ryuji sudah
menolak bergabung. Naoya menjawab klo masih ada harapan Ryuji bergabung. Jika
ia tak bisa membuat Ryuji bergabung maka ia akan keluar dari STM Kasu.
Saat
berjalan dilorong sekolah Ryuji mendengar Chiaki yang sedang berbicara dengan
koki soal Naoya yang akan berhenti sekolah di STM Kasu jika Ryuji tidak
bergabung dengan klub polo air. Chiaki juga berkata klo Chiharu harus
menundukkan kepalanya (memohon-mohon) agar tetap diberi kesempatan untuk klub
polo air. Ryuji terkejut mendengar pembicaraan itu.
Nagisa
juga tak kalah terkejutnya saat ia mendengarnya di tempat makan biasanya. 3
baka dan naoya ada disana semua.
“hah?
Keluar dari sekolah?” nagisa terkejut
“iya..
itu yang dikatakannya.” Sahut tomoki.
Nagisa
berjalan medekati naoya yang masih asyik makan.
“hei..
ini bukan saatnya makan seenaknya seperti itu. mengapa kau mengatakan hal
seperti itu?!” bentak nagisa marah
“jangan
marah seperti itu” sahut naoya santai “ini adalah sebuah kontes.. kita tak akan
menang melawan team Mizutama Suiran tanpa kekuatan Ryuji. Jika kita tak bisa
menang maka STM Kasu akan ditutup. Singkatnya, jika Ryuji tidak bergabung
dengan klub maka tak aka nada masa depan untuk STM Kasu! Mengerti?”
“tidak
“ sahut Nagisa ngambek.
Ryuji
masuk ke dalam tempat makan itu dan membuat semua memperhatikannya.
“oh
bancho!” sapa Naoya. 3 baka hanya terdiam gelisah.
Mereka
lalu berbicara diluar rumah makan.
“hentikan
semua ini… ‘lakukan yang kau suka’ aku sudah pernah katakana itu kan?” ucap
Ryuji. “apapun yang kau lakukan, aku tak akan bermain polo air lagi.”
“aku
tak bisa menerimanya!” sahut naoya. “untuk mengalahkan Suiran dan menjadi yang
teratas kami butuh kemampuanmu.”
Kohei
mendekat pada keduanya “ryuji.. aku setuju dengan apa yang dikatakan naoya.
Dengan kemampuanmu kita pasti bisa menang atas Suiran. “
“heih?
Jangan mengigau kohei. Kau bahkan tidak bisa berenangkan?” sindir Ryuji.
“jangan bilang ‘menang’ dengan gampangnya.” Ryuji berbalik dan pergi.
Kohei
tidak bisa membantah kata-kata Ryuji karena memang ia tak bisa berenang. Tapi
ia mengejar dan menghadang langkah Ryuji.
“benar
apa yang kau katakan. Tapi aku akan lakukan yang terbaik untuk bisa berenang. “
kohei mengambil buku panduan polo air punya nagisa yang diambil naoya. “lihat..
aku membaca buku ini untuk lebih tau soal polo air sehingga kita bisa
mengalahkan Suiran bersama-sama. Aku akan lakukan yang ter…”
“kau
terlalu naif…” Ryuji menyela Kohei dan mendorong tubuh kohei yang menghalangi
langkahnya itu. Ryuji pun pergi. Semua memperhatikan punggung Ryuji yang makin
menjauh dari mereka dengan kecewa.
Ryuji
tidak langsung pulang. Ia pergi ke taman tempat bermain ayunan. Nagisa menyusul
Ryuji kesana. Dengan langkah ragu Nagisa mendekati Ryuji.
“Ryuji..”panggilnya
dibelakang Ryuji. Cowok itu mengenali suara nagisa tapi ia tak berbalik.
‘buku
yang kohei perlihatkan kepadamu tadi adalah punyaku. Aku rasa kau sudah lupa.
Aku menerima buku itu darimu.”
“heih?”
Ryuji terkejut, ia tak ingat ia pernah memberikan buku pada nagisa.
“ayolahh.…
waktu itu aku kelas 1 SMP, saat aku bilang padamu klo aku newbie dalam polo air
kau memberikan bukumu itu padaku. Kau bilang ‘baca ini dan lakukan yang
terbaik’” nagisa tersenyum mengenang masa SMP mereka.
Nagisa
berjalan lebih dekat pada Ryuji dan memperlihatkan buku itu pada Ryuji “ini”
Ryuji
mengambilnya dan mulai mengingat semuanya.
Ditempat
lain 3 baka bercerita pada naoya alasan kenapa Ryuji berhenti bermain polo air.
Mereka bercerita klo Ryuji sudah bermain polo air sejak SD. Saat SMP kemampuan
Ryuji sudah melebihi semuanya. Ia jadi pemain andalan disekolah mereka. Sampai
suatu hari saat kelas 2 Torao pindah ke sekolah mereka dan ikut bergabung di
klub polo air.
Torao
menyukai Rei, tapi gadis itu sepertinya lebih tertarik pada Ryuji jadi rei
lebih sering memberi semangat Ryuji. Bahkan saat memperoleh kemenangan semuanya
sepertinya mengunggulkan Ryuji. Semuanya
sepertinya mengagumi Ryuji Karena hal itu Torao jadi membenci Ryuji.
Torao
yang pemula terus belajar polo air dan terus menjadi rival Ryuji dalam membuat
gol. Karena memang dasarnya Torao punya bakat dan berambisi mengalahkan Ryuji
maka permainan Torao menjadi semakin bagus.
Saat
kelas 3 kebencian Torao karena kecemburuannya itu jadi tambah parah. Ia
mengajak Ryuji berduel satu lawan satu disaksikan teman-teman sekolah mereka.
Betapa shocknya Ryuji saat ia dikalahkan torao dalam beberapa menit saja. Ia
jadi down karena mungkin ia merasa klo ia yang sudah berlatih dari kecil bisa
dikalahkan dengan sangat mudah oleh seseorang yang setahun ini belajar polo
air.
Saking
shocknya Ryuji jadi down dan memilih tidak bermain polo air lagi. Bahkan ryuji
menolak masuk SMA Suiran. Ia berhenti bermain polo air yang sangat dicintainya.
Ditempat
lain nagisa sedang mendengarkan Ryuji mengungkapkan perasaannya atas polo air.
“seberapapun
aku menyukainya, namun ada hal-hal yang tak bisa kulakukan selain menerimanya
saja. seberapapun aku berusaha… seberapapun aku berlatih, akan ada dinding yang
menghalangiku yang tak bisa aku lampaui. Jika aku tak bisa melampauinya meski
apapun yang aku lakukan maka lebih baik aku menyerah saja” kata Ryuji menunduk.
“jangan
bicara seperti itu!”
“tapi
kau juga sangat mengerti hal itu kan nagisa?!” sahut Ryuji.
Nagisa
menunduk teringat akan dirinya sendiri yang berhenti bermain polo air.
“aku
mengerti. Karena itu juga alasan kenapa aku berhenti bermain polo air.. aku
memang menyerah… tapi.. ini bukan kasus yang sama denganmu! Karena kami percaya
dengan kemampuanmu.. tomoki, kohei dan shinsuke bahkan aku juga... Ryuji pasti
mampu mengalahkan Kitajima-kun(torao). ”
Nagisa
melihat ryuji hanya terdiam. Perlahan ia mendekat pada Ryuji.
“hei
ryuji.. ayo bermain polo air lagi!” Nagisa mengunjang lengan Ryuji.
“diamlah!”
bentak Ryuji marah “aku bahkan tak bisa berbuat apa-apa untuk diriku sendiri.
Bagaimana kau mengharapkanku untuk bisa pergi
melawan semuanya?”
Nagisa
terus menatap Ryuji yang emosi didepannya. Ia lalu berlari meninggalkan Ryuji.
Sampai
dirumahnya nagisa tidak keluar kamar. Bahkan sampai makan malam ia tidak keluar
kamar. Nagisa menangis didalam kamarnya.
Setelah
nagisa pergi Ryuji membuka buku polo air itu dan ia membaca tulisan dibelakang
buku itu ‘jadi yang teratas’. Ryuji menghela nafasnya dengan sedih.
Batas
waktu membuka klub polo air sudah sisa esok hari. 3 baka terus berlatih polo
air. Kohei yang masih terus belajar berenang.
Chiharu
bersama guru guru pergi makan malam. Saking stress karena tinggal esok hari Chiharu
minum sake sampai mabuk dan menumpahkan
kegelisahannya. Ia ngoceh klo naoya adalah orang yang saat memutuskan
sesuatu maka ia akan menyelesaikannya.
Wakil
kepala sekolah yang duduk disebelah Chiharu mencoba memberikan minum air putih
pada Chiharu sambil menyentuh tangan chiharu. Wanita itu langsung menepiskan
tangan wakil kepala sekolah itu dan berkata klo ia tak ingin melihat wajah pria
itu.
Chiharu
bangkit berdiri dan berkata klo ia akan mengalahkan Suiran. Chiharu terhuyung
dan masuk keruangan pengunjung yang lain. Dan ternyata itu adalah tempat
pelatih polo air Suiran sedang makan.
Pelatihan
Suiran bertanya apa Ryuji benar bergabung dengan klub polo air kasu? Chiharu
berkata jika naoya sudah selesai mempersiapkan semuanya, ia yakin suiran bukan
apa-apanya bagi mereka. Ia juga mengajak Suiran untuk trial game polo air.
Pelatihan Suiranpun setuju untuk melakukan trial game itu.
Esok
harinya naoya dan 3 baka mendatangi Ryuji. Mereka mengajak Ryuji bertanding.
Jika mereka menang maka Ryuji bergabung tapi jika mereka kalah maka mereka akan
menyerah mengajak Ryuji bergabung.
Ryuji
tak menjawab dan menjauh. Naoya kesal.
“apakah
kau akan terus melarikan diri seperti itu?!!” teriak Naoya. “jika ada dinding
yang menghalangi langkahmu, kau hanya perlu menyebranginya. Sampai kau
menyebranginya maka bukankah nanti kau akan terus naik?!”
“kau
bisa bicara apa saja sesukamu!” teriak Ryuji marah “tidak peduli berapa banyak
usaha yang kau lakukan, pasti aka nada
dinding yang kau tak bisa lampauinya.”
“jadi
kau akan percaya pada kami jika kami menang?” Tanya Shinsuke dengan lantang.
“jika kami dapat menang melawanmu, apa kau akan percaya pada kami? tak
terkalahkan adalah hal yang tak pernah ada” Naoya memperhatikan wajah Shinsuke
yang bersungguh-sungguh menantangnya itu.
“ryuji..
baca surat tantangan ini” kata Tomoki menyerahkan surat tantangan bertanding
pada Ryuji. Karena Ryuji hanya diam saja, Tomoki menarik tangan Ryuji untuk
menerima surat tantangan itu.
Perlahan
Ryuji membuka surat tantangan itu dan membacanya. “surat tantangan.. kami
tunggu kau di kolam renang setelah selesai jam sekolah.”
“ingatlah,
bukan aku yang akan melawanmu.. tapi mereka” kata naoya.
“jika
kau tak ingin bergabung dengan klub maka kami akan berhenti sekolah!” seru
kohei.
“teman-temanmu
dengan serius mengajakmu bertanding. Kau tak akan melarikan diri kan?” kata
naoya.
diSMA
Suiran, Riko bilang pada nagisa klo ia mencintai Naoya. Nagisa terkejut
mendengarnya.
Pulang
sekolah semua member klub polo air Kasu sudah berkumpul dikolam renang. 3 baka
pemanasan dipinggir kolam renang. Chiaki berkata klo mereka bertiga tidak
mungkin bisa mengalahkan Ryuji. Apalagi Kohei yang tidak bisa berenang itu.
Mereka
semua terkejut saat melihat Ryuji memasuki arena kolam renang.
“yo
bancho.. kali ini kau tidak melarikan diri?” seru naoya.
Ryuji
memperhatikan 3 sahabatnya yang terlihat sedikit gelisah menghadapi
bertandingan mereka. Naoya lalu menjelaskan klo pertandingan dilakukan satu
lawan satu. Jadi Ryuji bertanding melawan 3 baka bergantian. Ryuji hanya perlu
memasukkan bola kedalam gawang yang sudah ditunggui 3 baka bergantian. Jika ada
1 tembakan Ryuji yang tidak masuk maka Ryuji kalah. Tapi jika semua gol maka
Ryuji menang.
Ryuji
melirik 3 sahabatnya lagi. Ia melihat ekpresi serius diwajah 3 baka itu. Ryuji
lalu membuka jaket dan kemejanya.
Riko mengajak nagisa pergi ke STM kasu untuk
menyatakan perasaanya pada naoya. Nagisa coba mengalangi Riko masuk ke STM
Kasu. Tapi tekad Riko sudah bulat. Langkah Riko terhenti saat pandangan mata
melihat Ryuji yang sudah bersiap siap di pinggir kolam renang.
Nagisa
ikut melihat kearah pandangan mata Riko.. ia jadi terkejut melihat Ryuji
siap-siap masuk ke kolam renang. Nagisa dan Riko meihat dari luar pagar kolam
renang.
Pertandingan
pertama kali ini adalah Ryuji melawan Shinsuke. Naoya melemparkan bolanya pada
Ryuji. Dengan tangkas Ryuji menangkapnya.
Duhhh
jadi gak fokus liat bulu ketiaknya Ryuji.. rasanya pengen berlari saja….
berlari mendekat!!! hahhahha.. kyaaa..
bisa halusinasi semalaman inih.. (^_^;)
“Ryuji..
jangan pandang remeh aku! Ini tak akan ada artinya jika aku tak bisa
menghentikanmu dengan segenap kekuatan ” teriak Shinsuke bersiap menerima
lemparan bola Ryuji ke gawang. Ryuji memperhatikan sahabatnya terus.
“ayo
sekarang!” teriak Shinsuke memberi aba-aba.
Ryuji
langsung melemparkan bolanya dengan kecepatan penuh. Bola itu melesat dan
langsung masuk ke gawang shinsuke yang tak bisa berbuat apa-apa dengan
kecepatan bola Ryuji itu.
“aku
tak meremehkanmu” kata Ryuji.
Semua
kagum dengan kecepatan lemparan bola Ryuji itu. Riko berkata klo lemparan bola
Ryuji itu jauh lebih cepat dari lemparan bola Torao.
Pertandingan
kedua Ryuji VS Tomoki.
Chiaki
dan koki berkata klo tomoki harus menang karena kohei pasti tidak bisa
bertanding. Chiharu menyuruh keduanya untuk diam.
Tomoki
masuk ke dalam kolam renang dan memposisikan dirinya didepan gawang.
“Ryuji,
sungguh kami percaya padamu. Jika itu kamu, kau pasti bisa melampaui Torao.karena
itu kami tak mau kalah dalam kontes ini.” Kata Tomoki didepan gawangnya. Ia membuka
tangannya lebar-lebar untuk menghalangi bola Ryuji “aku akan menghentikannya
meski aku harus mati!” teriak tomoki.
Ryuji
menatap kesungguhan diwajah Tomoki. Ia melompat dan melemparkan bolanya ke
dalam gawang Tomoki, dan masuk.
Tomoki
dan semuanya kecewa dengan kekalahan itu.
“semua
sudah berakhir” gumam chiaki kecewa.
Ryuji
lalu berenang untuk menuju tepi kolam renang.
“tunggu..
aku masih disini.” Seru Kohei panic. Ryuji berbalik melihat kohei.
Kohei
berjalan ke pinggir kolam renang siap untuk terjun ke dalam kolam. Semua jadi
gelisah.
“oi..
apa kau bodoh? Kau bahkan tak bisa berenang.” Seru koki.
Kohei
memejamkan matanya. Ia teringat senyum kemenangan Ryuji saat mereka masih SMP.
Kohei lalu terjun ke dalam kolam renang. Semua terkejut dan panic memperhatikan
kohei, termasuk Ryuji.
“oi
kohei!” seru Ryuji kuatir dan siap
menolong kohei saat ia melihat sahabatnya yang tak bisa berenang itu masuk ke
dalam kolam renang.
“jangan
bergerak!’ larang naoya pada Ryuji.
Mereka
lalu memperhatikan kohei yang tidak muncul-muncul ke atas kolam. Setelah agak
lama kohei akhirnya muncul dibawah gawangnya.
“kau
lihat ryuji.. sekarang aku bisa sedikit berenang. Aku pernah berpikir klo ini
tak mungkin. Aku akan cepat tenggelam saat masuk kolam renang. Sejujurnya meski
aku ingin menyerah tapi aku harus mengatasinya sehingga aku bisa berenang.
Sekarang aku bisa berenang Ryuji.. aku bisa melakukannya. Jauh lebih baik lagi
jika kau disini! Kita bisa mengatasi segalanya! Tak ada dinding yang tidak bisa
dikalahkan!” kata kohei.
Ryuji
menahan emosinya sampai badannya gemetar. Mungkin ia menyadari kebenaran
kata-kata kohei. Semua memperhatikan Ryuji. Kohei mengambil bola yang ada
didekatnya. Ia lalu melemparkannya pada ryuji.
“ryuji
ayo bermain polo air bersama!” teriak kohei
Ryuji
menatap kohei sebelum akhirnya ia melompat dan melemparkan bolanya ke arah
gawang kohei dan gol.
Semua
terdiam dan kecewa dengan kekalahan mereka. Ryuji berenang ke tepi kolam dan
mengambil baju seragam dan tasnya bersiap mninggalkan kolam renang.
“oi
ryuji..!” teriak Naoya. Ryuji menghentikan langkahnya. Wajah Ryuji sepertinya
kalut memikirkan semuanya. “mizutama menyenangkan kan..” lanjut Naoya.
Ryuji
lalu melanjutkan langkahnya. Semua menatap kepergian Ryuji dengan sedihnya.
Ryuji
berjalan keluar dari sekolah dengan langkah gontai. Pak kepala sekolah
melihatna.
“mifune-kun..”panggil
pak kepala sekolah. Ryuji menoleh “kau punya teman-teman yang hebat” lanjut pak
kepala sekolah.
Ryuji
termenung dan mengangguk memberi hormat sebelum meninggalkan kepala sekolah.
Nagisa
terkejut saat ia menemukan buku polo air ada di kuilnya. Ia membuka buku itu
dan di bagian belakang tertulis “menuju yang teratas” nagisa tersenyum bahagia.
Ia memeluk bukunya itu.
Di
STM Kasu, semua berkumpul diruang guru karena dalam hitungan menit batas waktu
penerimaan member klub polo air akan berakhir. Mereka masih kurang 1 member
lagi.
Koki
bergumam klo Ryuji tidak mungkin bergabung. Chiaki juga kecewa karena
kesempatannya bersama chiharu sensei akan lenyap jika tidak ada polo air.
Wakil
kepala sekolah mulai menghitung mundur waktu.
“waktu
berakhir.. pembuatan klub polo air dibatalkan. Kalian harus pegang janji
kalian!” kata wakil kepala sekolah.
Tiba-tiba
pintu terbuka dan chiharu sensei masuk dengan tersenyum lebar “semuanya…”
chiharu tersenym. Mereka mengerti maksud senyum guru mereka itu. Mereka lalu
berlari menuju kolam renang sekolahan.
Sampai
dikolam renang, mereka melihat Ryuji berdiri dipinggir kolam renang.
“ryuji..”
gumam semuanya.
Ryuji
menyerahkan sebuah kertas formulir klub polo air pada Naoya.
“ryuji..
mengapa?” Tanya Kohei.
“tak
peduli apapun yang menghalangi langkahku.. aku akan mengatasinya… bersama
kalian teman-temanku..” sahut Ryuji menatap satu persatu sahabat-sahabatnya.
3
baka lalu mengerumuni Ryuji dengan senangnya. Chiharu sensei mengucapkan
selamat atas pembentukkan klub polo air mereka itu.
Chiharu
sensei pergi ke SMA Suiran. Ia meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin saat
ia mabuk. Tapi ia yakin STM kasu akan mengalahkan SMA Suiran. Ia mengajak
Suiran untuk trial game bersama teamnya.
Ryuji
dalam perjalan pulang bertemu naoya yang sudah menunggunya. Naoya melemparkan
bola polo air ke Ryuji.
Dengan
sigap Ryuji menangkapnya.
“torao
adalah pemain andal.. “ kata ryuji.
“tapi
bukankah aku sudah pernah mengatakannya? Jika kau, bancho dan aku bersama, maka
akan ada kemenangan yang mudah. Kita tak akan terkalahkan.. hei Ryuji.. kau
suka Mizutama kan?”
“ya
aku menyukainya.. tapi kau tetap orang yang paling tidak aku sukai didunia ini.”
sahut Ryuji melemparkan bolanya pada naoya. Mereka berdua lalu tertawa bersama.
BERSAMBUNG EPISODE 4
cakep nya mereka haha.. :D
BalasHapuskyaaaa,,,liat senyum'y abang yamaken bener" bikin hati meleleh badai #oke abaikan :D
BalasHapusmkasih mba enny tas sinop'y...oya xlo boleh pictur sinop'y d'banyakin donx pa lg yg da abang yamaken yg kakkoii pisan biar lebih seger gtu baca'y...heheheh ^^
semangat terus mba d'tunggu sinop eps selanjut'y yh :)
memang cakep n unyu2 sih mereka.. bikin emeshh.. hihihi ^_^
BalasHapustuh fotonya sdh aku buat yg extra large loh biar pada puas liat muka2nya.. hahaha