Rabu, 27 Agustus 2014

Suikyuu Yankee - Ep. 3


Trio Baka akhirnya bergabung dengan klub polo air STM Kasu. Kohei yang tidak bisa berenangpun memaksakan diri ikut berlatih. Akibatnya kohei tenggelam. Dalam pingsannya Kohei teringat masa SMP Mereka.

Ia terbayang saat Ryuji dan Torao bermain dalam 1 klub untuk mengalahkan lawannya. Dipinggir kolam renang ada Rei dan Nagisa yang terus-terus memanggil nama Ryuji untuk memberikan semangat. Ryuji berhasil memasukkan bola ke gawang dari operan Torao tepat didetik terakhir pertandingan berakhir.

Trio Baka melihat pertandingan dari lantai 2 gedung dengan riang melihat sahabatnya memperoleh kemenangan.


Kenangan masa lalu itu hilang saat Kohei tersadar dari pingsannya.
Chiharu-sensei, Naoya dll sudah mengerumuninya dengan kuatir.
Shinsuke datang membawa poster besar yang ada gambar group idol mereka Rev from dvl dan ada gambar Kanna-chan di poster itu. Idol mereka itu akan menjadi mascot/iklan untuk kompetisi Polo Air se SMA. Baka Trio langsung bersemangat untuk bermain Polo Air.

Chiaki mengejek klo idola mereka Chiharu-sensei lebih cantik di banding Kanna. Baka Trio langsung tidak terima.
Chiharu mengingatkan mereka klo mereka masih kurang 1 member lagi untuk bisa membuat klub polo air, yaitu Ryuji. Naoya yakin klo mereka pasti bisa membuat Ryuji bergabung.


Selesai latihan, Trio baka dan Naoya ngobrol bersama.
“jadi kalian belum mengundang Ryuji?kita tak punya banyak waktu sampai deadline-nya” ucap Naoya.

“aku harus jadi tangguh dulu baru mengajak Ryuji bergabung” sahut Tomoki.
“tapi bukankah akan jadi buruk jika kita memberitahunya sekarang karena kita bergabung tanpa memberitahunya sama sekali.” Kata kohei sambil berlatih gerakan renang karena hanya ia yang tidak bisa berenang sama sekali.
Chiaki pamit pulang lebih dulu bersama koki.

“baiklah klo kalian tidak mau mengajak Ryuji maka aku yang akan mengajaknya bergabung” kata Naoya beranjak pergi dari tempat itu.
“hah? Tunggu.. tunggu..tunggu” teriak trio baka mengejar naoya.
“bukankah kami bilang untuk menyerahkan masalah Ryuji pada kami. Karena kami sudah bersamanya sejak kami masih kecil.” Kata Tomoki menghadang Naoya bersama 2 baka lainnya.
Naoya memperhatikan ketiga dengan tidak yakin.


Esok harinya Trio Baka terus memperhatikan Ryuji. Binggung untuk memulai percakapan dengan sahabatnya itu.
Mereka bertiga berbisik-bisik “siapa yang akan melakukannya?”

Tomoki menaikkan tangannya pada kedua temannya. “aku yang akan melakukannya..”
Ketiganya lalu berjalan mendekati Ryuji yang dibelakang mereka sedang bermain HPnya.
“ehemm.. ada yang ingin kami beritahu padamu” ucap Tomoki. “kami… polo air….”
“kalian bergabung dengan polo air kan?” sahut Ryuji tanpa melirik 3 baka itu.

“eih?”
“itu keinginan kalian untuk bergabung dengan klub kan? Itu tak masalah..
3 baka tersenyum senang Ryuji tidak marah mereka bergabung dengan polo air. Tomoki merangkul bahu Ryuji denga santainya..

“ahh.. akan jauh lebih baik jika kami memberitahumu secepatnya. Kami mengira kau akan membenci kami karena hal itu.”


Kohei mendekati Ryuji dengan ragu sebelum ia berkata “ah Ryuji.. emm.. jika kau tak keberatan.. mengapa kau tidak.. “
Tiba-tiba Ryuji meletakkan HPnya dengan keras diatas meja. 3 baka terkejut melihat Ryuji yang marah.

“kalian boleh memutuskan apa yang kalian ingin lakukan tapi aku tak akan melakukannya” sahut Ryuji dingin. Ia lalu membereskan barang-barannya yang ada dilaci. Ryuji terkejut saat melihat ada buku tentang polo air dilaci mejanya.
Naoya yang sedari tadi memperhatikan dari luar kelas langsung masuk begitu umpannya diambil Ryuji.

“wo.. wo.. wo.. wo!” seru naoya berjalan mendekati Ryuji dan 3 baka. “apa ini! bukankah ini buku Mizutama? Pasti kau sangat ingin melakukannya sampai kau membawa buku ini kemana-mana”
3 baka yang sudah hapal karakter Ryuji langsung menarik naoya menjauhi Ryuji.
“apa yang kau lakukan!” Tanya Tomoki.
“karena kau tau kalian tak bisa mengajaknya dengan baik. Untuk itulah aku membantumu” sahut naoya.


Ryuji bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan kelas. Naoya kesal Ryuji pergi begitu saja
“apa yang kau takutkan?! ” teriak naoya. Ryuji menghentikan langkahnya tapi ia tidak berbalik.

“aku sudah melihatnya. Foto masa lalumu. Bukankah itu senyum sangat indah dan cemerlang? Dengan melihat foto itu saja maka orang akan tau klo kau suka bermain Mizutama. Yah aku tak tau alasanmu berhenti tapi jauh didalam hatimu kau juga ingin bermain Mizutama kan?”
Ryuji berbalik da menatap Naoya dingin.

“perlu kau tau, polo air adalah hal yang paling tidak aku sukai di dunia ini…   oh tidak tapi nomer 2. Nomer satu yang paling tidak aku sukai adalah.. kau!” ucap Ryuji pergi meninggalkan kelasnya.

Keluar dari kelasnya Ryuji dipanggil wakil kepala sekolah. Ia setuju Ryuji tidak bergabung dengan klub polo air karena menurutnya mereka tidak bisa menang melawan Suiran. Apalagi ada pemain andalan kota Torao. Ryuji kesal mendengar nama Torao disebut. Ia pun pergi meninggalkan wakil kepala sekolahnya itu.


Di SMU Suiran, Torao berlatih sangat disiplin. Nagisa bergumam didepan Riko dengan kemajuan pesat Torao itu. Riko bilang mungkin itu karena Torao mendengar Ryuji akan bergabung di klub polo air STM Kasu. Nagisa tidak yakin Ryuji akan ikut.


3 baka pergi ke tempat makan biasanya dan bertemu nagisa. Mereka bercerita pada nagisa klo Naoya mengajak Ryuji bergabung dengan polo air. Bahkan naoya membicarakan masa lalu Ryuji dan memberi jebakan buku polo air di laci meja Ryuji.

Nagisa terkejut melihat buku yang dibawa 3 baka itu adalah bukunya yang ada dikamarnya. Ia jadi tau klo naoya masuk-masuk ke kamarnya tanpa seijinnya. Nagisa jadi kesal.

Kohei tiba-tiba berkata klo itu pertama kalinya ada orang yang mengajak Ryuji bermian polo air sejak kejadian di SMP dulu. Itu adalah kata-kata yang juga ingin mereka katakan pada Ryuji tapi tak pernah berani mereka katakan. Nagisa tertegun mendengarnya.


Saat pulang sekolah Ryuji melihat poster polo air SMA Suiran lagi. Ia terus memperhatikan poster yang ada foto Torao disana. setelah menghela nafasnya Ryuji beranjak pergi.
Saat berbalik Ryuji terkejut melihat Rei ada didepannya. Mereka saling menatap dan Ryuji menunduk.

“jika saja kau ke Suiran dan terus bermain polo air mungkkin kau adalah orang yang ada di poster itu.”

Ryuji teringat saat SMP Rei pernah bertanya padanya apa ia benar-benar berhenti bermain polo air?. Saat itu ia tak menjawabnya dan pergi begitu saja.

“Ryuji sebenarnya kau sangat ingin bermain polo air kan?” Tanya Rei lagi.
Ryuji tak menjawab lagi dan memilih pergi.
“bagiku… aku masih ingin kau bermain polo air lagi” ucap Rei. Ryuji hanya berhenti sebentar dan melanjutkan langkahnya. Rei menghela nafasnya kecewa.


Di kolam renang STM Kasu. 6 member sedang berlatih. Mereka sudah mendapatkan gawang sepakbola untuk polo air dan gawangnya tidak ditaruh dikolam renang tapi ditaruh diatas kolam renang. 3 baka dan chiharu sensei memperhatikan naoya dengan heran. Sementara naoya, chiaki dan koki yang ada didalam kolam renang. 3 baka menganggap naoya, chiaki dan koki orang yang bodoh dengan memakai gawang seperti itu.

Wakil kepala sekolah datang dengan marah-marah karena murid-muridnya itu sudah mencuri gawang yang ada dilapangan olahraga sekolah. Tiba-tiba bola polo air yang dilempar naoya mendarat tepat mengenai wajah wakil kepala sekolah.



Semua langsung dipanggil ke ruang guru. Wakil kepala sekolah menganggap itu kekerasan pada guru. Ia minta ijin pada kepala sekolah untuk menarik ulang rencana pembentukkan klub polo air itu.

Chiharu meminta maaf atas apa yang diperbuat muridnya tapi ia menolak pembatalan klub polo air  karena mereka hanya butuh 1 member lagi agak bisa membentuk klub seperti persyaratan sebelumnya.  Kepala sekolah juga berkata klo batas waktunya masih 6 hari lagi jadi ia masih memberikan waktu buat klub polo air itu.

Wakil kepala sekolah juga mengejek klo klub itu tidak bisa apa-apa dan tidak mungkin mengalahkan Suiran. Hanya mujizat yang bisa membuat mereka menang. Naoya berkata klo mereka akan menciptakan mujizat itu jika Ryuji bergabung bersama mereka.
Wakil kepala sekolah berkata klo ia sudah bertanya pada Ryuji tapi Ryuji sudah menolak bergabung. Naoya menjawab klo masih ada harapan Ryuji bergabung. Jika ia tak bisa membuat Ryuji bergabung maka ia akan keluar dari STM Kasu.



Saat berjalan dilorong sekolah Ryuji mendengar Chiaki yang sedang berbicara dengan koki soal Naoya yang akan berhenti sekolah di STM Kasu jika Ryuji tidak bergabung dengan klub polo air. Chiaki juga berkata klo Chiharu harus menundukkan kepalanya (memohon-mohon) agar tetap diberi kesempatan untuk klub polo air. Ryuji terkejut mendengar pembicaraan itu.

Nagisa juga tak kalah terkejutnya saat ia mendengarnya di tempat makan biasanya. 3 baka dan naoya ada disana semua.

“hah? Keluar dari sekolah?” nagisa terkejut
“iya.. itu yang dikatakannya.” Sahut tomoki.
Nagisa berjalan medekati naoya yang masih asyik makan.
“hei.. ini bukan saatnya makan seenaknya seperti itu. mengapa kau mengatakan hal seperti itu?!” bentak nagisa marah
“jangan marah seperti itu” sahut naoya santai “ini adalah sebuah kontes.. kita tak akan menang melawan team Mizutama Suiran tanpa kekuatan Ryuji. Jika kita tak bisa menang maka STM Kasu akan ditutup. Singkatnya, jika Ryuji tidak bergabung dengan klub maka tak aka nada masa depan untuk STM Kasu! Mengerti?”
“tidak “ sahut Nagisa ngambek.


Ryuji masuk ke dalam tempat makan itu dan membuat semua memperhatikannya.
“oh bancho!” sapa Naoya. 3 baka hanya terdiam gelisah.
Mereka lalu berbicara diluar rumah makan.



“hentikan semua ini… ‘lakukan yang kau suka’ aku sudah pernah katakana itu kan?” ucap Ryuji. “apapun yang kau lakukan, aku tak akan bermain polo air lagi.”
“aku tak bisa menerimanya!” sahut naoya. “untuk mengalahkan Suiran dan menjadi yang teratas kami butuh kemampuanmu.”

Kohei mendekat pada keduanya “ryuji.. aku setuju dengan apa yang dikatakan naoya. Dengan kemampuanmu kita pasti bisa menang atas Suiran. “
“heih? Jangan mengigau kohei. Kau bahkan tidak bisa berenangkan?” sindir Ryuji. “jangan bilang ‘menang’ dengan gampangnya.” Ryuji berbalik dan pergi.
Kohei tidak bisa membantah kata-kata Ryuji karena memang ia tak bisa berenang. Tapi ia mengejar dan menghadang langkah Ryuji.

“benar apa yang kau katakan. Tapi aku akan lakukan yang terbaik untuk bisa berenang. “ kohei mengambil buku panduan polo air punya nagisa yang diambil naoya. “lihat.. aku membaca buku ini untuk lebih tau soal polo air sehingga kita bisa mengalahkan Suiran bersama-sama. Aku akan lakukan yang ter…”

“kau terlalu naif…” Ryuji menyela Kohei dan mendorong tubuh kohei yang menghalangi langkahnya itu. Ryuji pun pergi. Semua memperhatikan punggung Ryuji yang makin menjauh dari mereka dengan kecewa.



Ryuji tidak langsung pulang. Ia pergi ke taman tempat bermain ayunan. Nagisa menyusul Ryuji kesana. Dengan langkah ragu Nagisa mendekati Ryuji.

“Ryuji..”panggilnya dibelakang Ryuji. Cowok itu mengenali suara nagisa tapi ia tak berbalik.
‘buku yang kohei perlihatkan kepadamu tadi adalah punyaku. Aku rasa kau sudah lupa. Aku menerima buku itu darimu.”
“heih?” Ryuji terkejut, ia tak ingat ia pernah memberikan buku pada nagisa.
“ayolahh.… waktu itu aku kelas 1 SMP, saat aku bilang padamu klo aku newbie dalam polo air kau memberikan bukumu itu padaku. Kau bilang ‘baca ini dan lakukan yang terbaik’” nagisa tersenyum mengenang masa SMP mereka.
Nagisa berjalan lebih dekat pada Ryuji dan memperlihatkan buku itu pada Ryuji “ini”
Ryuji mengambilnya dan mulai mengingat semuanya.



Ditempat lain 3 baka bercerita pada naoya alasan kenapa Ryuji berhenti bermain polo air. Mereka bercerita klo Ryuji sudah bermain polo air sejak SD. Saat SMP kemampuan Ryuji sudah melebihi semuanya. Ia jadi pemain andalan disekolah mereka. Sampai suatu hari saat kelas 2 Torao pindah ke sekolah mereka dan ikut bergabung di klub polo air.

Torao menyukai Rei, tapi gadis itu sepertinya lebih tertarik pada Ryuji jadi rei lebih sering memberi semangat Ryuji. Bahkan saat memperoleh kemenangan semuanya sepertinya mengunggulkan Ryuji.  Semuanya sepertinya mengagumi Ryuji Karena hal itu Torao jadi membenci Ryuji.

Torao yang pemula terus belajar polo air dan terus menjadi rival Ryuji dalam membuat gol. Karena memang dasarnya Torao punya bakat dan berambisi mengalahkan Ryuji maka permainan Torao menjadi semakin bagus.



Saat kelas 3 kebencian Torao karena kecemburuannya itu jadi tambah parah. Ia mengajak Ryuji berduel satu lawan satu disaksikan teman-teman sekolah mereka. Betapa shocknya Ryuji saat ia dikalahkan torao dalam beberapa menit saja. Ia jadi down karena mungkin ia merasa klo ia yang sudah berlatih dari kecil bisa dikalahkan dengan sangat mudah oleh seseorang yang setahun ini belajar polo air.

Saking shocknya Ryuji jadi down dan memilih tidak bermain polo air lagi. Bahkan ryuji menolak masuk SMA Suiran. Ia berhenti bermain polo air yang sangat dicintainya.



Ditempat lain nagisa sedang mendengarkan Ryuji mengungkapkan perasaannya atas polo air.
“seberapapun aku menyukainya, namun ada hal-hal yang tak bisa kulakukan selain menerimanya saja. seberapapun aku berusaha… seberapapun aku berlatih, akan ada dinding yang menghalangiku yang tak bisa aku lampaui. Jika aku tak bisa melampauinya meski apapun yang aku lakukan maka lebih baik aku menyerah saja” kata Ryuji menunduk.
“jangan bicara seperti itu!”

“tapi kau juga sangat mengerti hal itu kan nagisa?!” sahut Ryuji.
Nagisa menunduk teringat akan dirinya sendiri yang berhenti bermain polo air.

“aku mengerti. Karena itu juga alasan kenapa aku berhenti bermain polo air.. aku memang menyerah… tapi.. ini bukan kasus yang sama denganmu! Karena kami percaya dengan kemampuanmu.. tomoki, kohei dan shinsuke bahkan aku juga... Ryuji pasti mampu mengalahkan Kitajima-kun(torao). ”

Nagisa melihat ryuji hanya terdiam. Perlahan ia mendekat pada Ryuji.
“hei ryuji.. ayo bermain polo air lagi!” Nagisa mengunjang lengan Ryuji.
“diamlah!” bentak Ryuji marah “aku bahkan tak bisa berbuat apa-apa untuk diriku sendiri. Bagaimana kau mengharapkanku untuk bisa pergi  melawan semuanya?”
Nagisa terus menatap Ryuji yang emosi didepannya. Ia lalu berlari meninggalkan Ryuji.



Sampai dirumahnya nagisa tidak keluar kamar. Bahkan sampai makan malam ia tidak keluar kamar. Nagisa menangis didalam kamarnya.
Setelah nagisa pergi Ryuji membuka buku polo air itu dan ia membaca tulisan dibelakang buku itu ‘jadi yang teratas’. Ryuji menghela nafasnya dengan sedih.



Batas waktu membuka klub polo air sudah sisa esok hari. 3 baka terus berlatih polo air. Kohei yang masih terus belajar berenang.
Chiharu bersama guru guru pergi makan malam. Saking stress karena tinggal esok hari Chiharu minum sake sampai mabuk dan menumpahkan  kegelisahannya. Ia ngoceh klo naoya adalah orang yang saat memutuskan sesuatu maka ia akan menyelesaikannya.

Wakil kepala sekolah yang duduk disebelah Chiharu mencoba memberikan minum air putih pada Chiharu sambil menyentuh tangan chiharu. Wanita itu langsung menepiskan tangan wakil kepala sekolah itu dan berkata klo ia tak ingin melihat wajah pria itu.

Chiharu bangkit berdiri dan berkata klo ia akan mengalahkan Suiran. Chiharu terhuyung dan masuk keruangan pengunjung yang lain. Dan ternyata itu adalah tempat pelatih polo air Suiran sedang makan.

Pelatihan Suiran bertanya apa Ryuji benar bergabung dengan klub polo air kasu? Chiharu berkata jika naoya sudah selesai mempersiapkan semuanya, ia yakin suiran bukan apa-apanya bagi mereka. Ia juga mengajak Suiran untuk trial game polo air. Pelatihan Suiranpun setuju untuk melakukan trial game itu.



Esok harinya naoya dan 3 baka mendatangi Ryuji. Mereka mengajak Ryuji bertanding. Jika mereka menang maka Ryuji bergabung tapi jika mereka kalah maka mereka akan menyerah mengajak Ryuji bergabung.

Ryuji tak menjawab dan menjauh. Naoya kesal.
“apakah kau akan terus melarikan diri seperti itu?!!” teriak Naoya. “jika ada dinding yang menghalangi langkahmu, kau hanya perlu menyebranginya. Sampai kau menyebranginya maka bukankah nanti kau akan terus naik?!”

“kau bisa bicara apa saja sesukamu!” teriak Ryuji marah “tidak peduli berapa banyak usaha yang kau  lakukan, pasti aka nada dinding yang kau tak bisa lampauinya.”

“jadi kau akan percaya pada kami jika kami menang?” Tanya Shinsuke dengan lantang. “jika kami dapat menang melawanmu, apa kau akan percaya pada kami? tak terkalahkan adalah hal yang tak pernah ada” Naoya memperhatikan wajah Shinsuke yang bersungguh-sungguh menantangnya itu.
“ryuji.. baca surat tantangan ini” kata Tomoki menyerahkan surat tantangan bertanding pada Ryuji. Karena Ryuji hanya diam saja, Tomoki menarik tangan Ryuji untuk menerima surat tantangan itu.
Perlahan Ryuji membuka surat tantangan itu dan membacanya. “surat tantangan.. kami tunggu kau di kolam renang setelah selesai jam sekolah.”
“ingatlah, bukan aku yang akan melawanmu.. tapi mereka” kata naoya.
“jika kau tak ingin bergabung dengan klub maka kami akan berhenti sekolah!” seru kohei.
“teman-temanmu dengan serius mengajakmu bertanding. Kau tak akan melarikan diri kan?” kata naoya.



diSMA Suiran, Riko bilang pada nagisa klo ia mencintai Naoya. Nagisa terkejut mendengarnya.



Pulang sekolah semua member klub polo air Kasu sudah berkumpul dikolam renang. 3 baka pemanasan dipinggir kolam renang. Chiaki berkata klo mereka bertiga tidak mungkin bisa mengalahkan Ryuji. Apalagi Kohei yang tidak bisa berenang itu.
Mereka semua terkejut saat melihat Ryuji memasuki arena kolam renang.

“yo bancho.. kali ini kau tidak melarikan diri?” seru naoya.



Ryuji memperhatikan 3 sahabatnya yang terlihat sedikit gelisah menghadapi bertandingan mereka. Naoya lalu menjelaskan klo pertandingan dilakukan satu lawan satu. Jadi Ryuji bertanding melawan 3 baka bergantian. Ryuji hanya perlu memasukkan bola kedalam gawang yang sudah ditunggui 3 baka bergantian. Jika ada 1 tembakan Ryuji yang tidak masuk maka Ryuji kalah. Tapi jika semua gol maka Ryuji menang.


Ryuji melirik 3 sahabatnya lagi. Ia melihat ekpresi serius diwajah 3 baka itu. Ryuji lalu membuka jaket dan kemejanya.



Riko  mengajak nagisa pergi ke STM kasu untuk menyatakan perasaanya pada naoya. Nagisa coba mengalangi Riko masuk ke STM Kasu. Tapi tekad Riko sudah bulat. Langkah Riko terhenti saat pandangan mata melihat Ryuji yang sudah bersiap siap di pinggir kolam renang.
Nagisa ikut melihat kearah pandangan mata Riko.. ia jadi terkejut melihat Ryuji siap-siap masuk ke kolam renang. Nagisa dan Riko meihat dari luar pagar kolam renang.


Pertandingan pertama kali ini adalah Ryuji melawan Shinsuke. Naoya melemparkan bolanya pada Ryuji. Dengan tangkas Ryuji menangkapnya.

Duhhh jadi gak fokus liat bulu ketiaknya Ryuji.. rasanya pengen berlari saja…. berlari mendekat!!!  hahhahha.. kyaaa.. bisa halusinasi semalaman inih.. (^_^;)


“Ryuji.. jangan pandang remeh aku! Ini tak akan ada artinya jika aku tak bisa menghentikanmu dengan segenap kekuatan ” teriak Shinsuke bersiap menerima lemparan bola Ryuji ke gawang. Ryuji memperhatikan sahabatnya terus.
“ayo sekarang!” teriak Shinsuke memberi aba-aba.

Ryuji langsung melemparkan bolanya dengan kecepatan penuh. Bola itu melesat dan langsung masuk ke gawang shinsuke yang tak bisa berbuat apa-apa dengan kecepatan bola Ryuji itu.
“aku tak meremehkanmu” kata Ryuji.
Semua kagum dengan kecepatan lemparan bola Ryuji itu. Riko berkata klo lemparan bola Ryuji itu jauh lebih cepat dari lemparan bola Torao.



Pertandingan kedua Ryuji VS Tomoki.
Chiaki dan koki berkata klo tomoki harus menang karena kohei pasti tidak bisa bertanding. Chiharu menyuruh keduanya untuk diam.

Tomoki masuk ke dalam kolam renang dan memposisikan dirinya didepan gawang.
“Ryuji, sungguh kami percaya padamu. Jika itu kamu, kau pasti bisa melampaui Torao.karena itu kami tak mau kalah dalam kontes ini.” Kata Tomoki didepan gawangnya. Ia membuka tangannya lebar-lebar untuk menghalangi bola Ryuji “aku akan menghentikannya meski aku harus mati!” teriak tomoki.

Ryuji menatap kesungguhan diwajah Tomoki. Ia melompat dan melemparkan bolanya ke dalam gawang Tomoki, dan masuk.
Tomoki dan semuanya kecewa dengan kekalahan itu.
“semua sudah berakhir” gumam chiaki kecewa.



Ryuji lalu berenang untuk menuju tepi kolam renang.
“tunggu.. aku masih disini.” Seru Kohei panic. Ryuji berbalik melihat kohei.
Kohei berjalan ke pinggir kolam renang siap untuk terjun ke dalam kolam. Semua jadi gelisah.
“oi.. apa kau bodoh? Kau bahkan tak bisa berenang.” Seru koki.
Kohei memejamkan matanya. Ia teringat senyum kemenangan Ryuji saat mereka masih SMP. Kohei lalu terjun ke dalam kolam renang. Semua terkejut dan panic memperhatikan kohei, termasuk Ryuji.
“oi kohei!” seru Ryuji kuatir  dan siap menolong kohei saat ia melihat sahabatnya yang tak bisa berenang itu masuk ke dalam kolam renang.
“jangan bergerak!’ larang naoya pada Ryuji.



Mereka lalu memperhatikan kohei yang tidak muncul-muncul ke atas kolam. Setelah agak lama kohei akhirnya muncul dibawah gawangnya.

“kau lihat ryuji.. sekarang aku bisa sedikit berenang. Aku pernah berpikir klo ini tak mungkin. Aku akan cepat tenggelam saat masuk kolam renang. Sejujurnya meski aku ingin menyerah tapi aku harus mengatasinya sehingga aku bisa berenang. Sekarang aku bisa berenang Ryuji.. aku bisa melakukannya. Jauh lebih baik lagi jika kau disini! Kita bisa mengatasi segalanya! Tak ada dinding yang tidak bisa dikalahkan!” kata kohei.

Ryuji menahan emosinya sampai badannya gemetar. Mungkin ia menyadari kebenaran kata-kata kohei. Semua memperhatikan Ryuji. Kohei mengambil bola yang ada didekatnya. Ia lalu melemparkannya pada ryuji.
“ryuji ayo bermain polo air bersama!” teriak kohei
Ryuji menatap kohei sebelum akhirnya ia melompat dan melemparkan bolanya ke arah gawang kohei dan gol.


Semua terdiam dan kecewa dengan kekalahan mereka. Ryuji berenang ke tepi kolam dan mengambil baju seragam dan tasnya bersiap mninggalkan kolam renang.
“oi ryuji..!” teriak Naoya. Ryuji menghentikan langkahnya. Wajah Ryuji sepertinya kalut memikirkan semuanya. “mizutama menyenangkan kan..” lanjut Naoya.
Ryuji lalu melanjutkan langkahnya. Semua menatap kepergian Ryuji dengan sedihnya.


Ryuji berjalan keluar dari sekolah dengan langkah gontai. Pak kepala sekolah melihatna.
“mifune-kun..”panggil pak kepala sekolah. Ryuji menoleh “kau punya teman-teman yang hebat” lanjut pak kepala sekolah.
Ryuji termenung dan mengangguk memberi hormat sebelum meninggalkan kepala sekolah.


Nagisa terkejut saat ia menemukan buku polo air ada di kuilnya. Ia membuka buku itu dan di bagian belakang tertulis “menuju yang teratas” nagisa tersenyum bahagia. Ia memeluk bukunya itu.


Di STM Kasu, semua berkumpul diruang guru karena dalam hitungan menit batas waktu penerimaan member klub polo air akan berakhir. Mereka masih kurang 1 member lagi.
Koki bergumam klo Ryuji tidak mungkin bergabung. Chiaki juga kecewa karena kesempatannya bersama chiharu sensei akan lenyap jika tidak ada polo air.
Wakil kepala sekolah mulai menghitung mundur  waktu.


“waktu berakhir.. pembuatan klub polo air dibatalkan. Kalian harus pegang janji kalian!” kata wakil kepala sekolah.

Tiba-tiba pintu terbuka dan chiharu sensei masuk dengan tersenyum lebar “semuanya…” chiharu tersenym. Mereka mengerti maksud senyum guru mereka itu. Mereka lalu berlari menuju kolam renang sekolahan.


Sampai dikolam renang, mereka melihat Ryuji berdiri dipinggir kolam renang.
“ryuji..” gumam semuanya.
Ryuji menyerahkan sebuah kertas formulir klub polo air pada Naoya.
“ryuji.. mengapa?” Tanya Kohei.
“tak peduli apapun yang menghalangi langkahku.. aku akan mengatasinya… bersama kalian teman-temanku..” sahut Ryuji menatap satu persatu sahabat-sahabatnya.
3 baka lalu mengerumuni Ryuji dengan senangnya. Chiharu sensei mengucapkan selamat atas pembentukkan klub polo air mereka itu.


Chiharu sensei pergi ke SMA Suiran. Ia meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin saat ia mabuk. Tapi ia yakin STM kasu akan mengalahkan SMA Suiran. Ia mengajak Suiran untuk trial game bersama teamnya.


Ryuji dalam perjalan pulang bertemu naoya yang sudah menunggunya. Naoya melemparkan bola polo air ke Ryuji.
Dengan sigap Ryuji menangkapnya.
“torao adalah pemain andal.. “ kata ryuji.

“tapi bukankah aku sudah pernah mengatakannya? Jika kau, bancho dan aku bersama, maka akan ada kemenangan yang mudah. Kita tak akan terkalahkan.. hei Ryuji.. kau suka Mizutama kan?”


“ya aku menyukainya.. tapi kau tetap orang yang paling tidak aku sukai didunia ini.” sahut Ryuji melemparkan bolanya pada naoya. Mereka berdua lalu tertawa bersama.



BERSAMBUNG EPISODE 4



3 komentar:

  1. kyaaaa,,,liat senyum'y abang yamaken bener" bikin hati meleleh badai #oke abaikan :D
    mkasih mba enny tas sinop'y...oya xlo boleh pictur sinop'y d'banyakin donx pa lg yg da abang yamaken yg kakkoii pisan biar lebih seger gtu baca'y...heheheh ^^
    semangat terus mba d'tunggu sinop eps selanjut'y yh :)

    BalasHapus
  2. memang cakep n unyu2 sih mereka.. bikin emeshh.. hihihi ^_^

    tuh fotonya sdh aku buat yg extra large loh biar pada puas liat muka2nya.. hahaha

    BalasHapus