STM
Kasu masih ramai dengan pengumuman Naoya untuk membuat klub polo air. Di ruang
guru wakil kepala sekolah juga ngomel-omel ketidak sukaannya jika terlibat
dalam pembentukkan klub polo air. Chiharu pun mengajukan dirinya untuk menjadi
penangung jawab Klub Polo Air yang akan dibentuk Naoya itu. Semua terkejut
dengan keberanian Chiharu itu.
Wakil
kepala sekolah bilang klo itu hal yang mustahil tapi kepala sekolah menyetujui
pengajuan Chiharu. Wakil kepala sekolah tidak berani membantah Kepala sekolah
yang lebih senior itu. Tapi ia menekankan pada Chiharu klo klub polo air nanti
harus meminta persetujuan padanya secara official dalam segala hal. Wakil
kepala sekolah juga mengajukan sebuah syarat untuk pembentukkan klub polo air
itu.
Suara
Naoya bergema di sudut sekolah saat ia mengumumkan lewat ruang siaran (duh
apaan sih.. ruangan audio begitu hehheh.. :P). Naoya mengumumkan pembentukan
klub bola Air (Naoya masih menyebut mizutama =
bola air). Ia meminta semua siswa yang ingin jadi member dapat berkumpul
di kolam renang sekolah setelah usai sekolah. Ia mengajak semuanya bergabung
agar STM Kasu tidak jadi ditutup dan mengalahkan Suiran dan menjadi yang
teratas di kota itu.
Dikelas
Baka Trio dan Ryuji mendengarkan siaran Naoya.
“abaikan
saja dia.. itu bukan tempat kita” ucap Tomoki sambal memperhatikan formulir
pencarian kerja. “mencari kerja.. aku tak pernah memikirkan ini sebelumnya.”
Desahnya.
“aku
bahkan tidak bisa mempromosikan diriku dengan backgrounku yang kosong”kata
kohei.
“bodoh…..
tapi itu benar” sahut tomoki memeluk kohei.
“mengapa
kita tak membuatnya sekarang?” kata shinsuke.
Tomoki
berjalan ke shinsuke dam memegang kedua lengan shinsuke “bodoh…. Tapi itu
benar…” ucapnya bebarengan dengan kohei.
Keluar
dari ruang siaran naoya bertemu dengan chiaki dan koki sahabatnya.
“hei
kalian.. mengapa kalian tak bergabung dengan klubku?” ajak naoya
“hah?
Apa katamu? Tentu saja itu tak akan terjadi.” Tolak Chiaki
“iya
benar.. benar” sahut Koki. Keduanya lalu melanjutkan berjalan. Naoya menghalangi
langkah keduanya.
“ayo
bergabunglah” bujuk Naoya lagi.
“kau
tau.. pria sejati memegang perkataannya.. jadi jika kami sudah menolaknya
berarti kami tak akan pernah bergabung” tolak Chiaki lagi.
“oh
begitu ya..” kata naoya mengangguk-angguk diikuti keduaa orang yang didepannya
itu. naoya menepuk bahu chiaki “thanks”. Naoya lalu berjalan meninggalkan
keduanya.
Sementara
itu di SMU Suiran, Torao teringat ucapan pelatihnya yang sedikit mengejeknya
saat melihat Torao mulai panic saat Naoya hampir memasukkan bola ke gawang.
Tiba-tiba pintu klub polo air terbuka dengan keras dan naoya masuk dengan sikap
menantang. Nagisa dan semua yang masih berlatih jadi terkejut melihat
kedatangan Naoya dengan sikap bermusuhan itu.
Beberapa
siswa pria langsung menghadang naoya tapi naoya melewati mereka begitu saja.
Torao
maju kedepan menghadang naoya dengan sikap bermusuhan juga. Tapi betapa
terkejutnya mereka saat tiba-tiba naoya didepan Torao langsung berlutut dan
membungkuk memberi hormat dengan resminya.
“aku
meminta maaf karena sudah meremehkan mizutama” teriak naoya menyembah.
“apa
kau kesini hanya untuk mengatakan itu?” Tanya pelatih perempuan itu.
“seorang
pria sejati memegang perkataannya” sahut Naoya mengulang perkataan Chiaki yang
tadi didengarnya disekolah. “dan aku
sudah berjanji untuk berlutut disini jika aku kalah.” Naoya mendongak dan
melihat Torao “tapi…! Ada 1 hal lagi yang ingin aku katakan…” naoya bangkit
berdiri “saat ini.. aku sudah membuat Mizutama (klub bola air) di STM Kasu.”
Semua
langsung tersenyum mengejek mendengar ucapan Naoya.
“kami
di STM Kasu pasti akan bisa mengalahkan Suiran dan akan jadi yang teratas.. ini
adalah ‘sensei fukoku’.” Seru naoya.
Semua
langsung tertawa mendengar kata-kata ‘sensei fukoku’. Naoya salah menyebut
‘sensen fukoku’ (deklarasi perang) jadi ‘sensei fukoku’.
Nagisa
jadi ikut malu mendengar naoya salah menyebut istilah itu.
“apakah
mifune ryuji ikut bergabung?” Tanya pelatih SMA Suira.
“tentu
saja!” ucap naoya dengan tegas.
Torao,
rei, nagisa dan semua terkejut mendengar jawaban itu. naoya tanpa basa-basi
langsung meninggalkan SMA Suira. Riko adik kelas nagisa tersenyum-senyum kagum
melihat keberanian Naoya.
Dalam
perjalanan meninggalkan ruang latihan klub polo air SMA Suiran, naoya melihat
bola polo air yang sangat banyak di lorong sekolahan. Ia lalu tersenyum jahil
dan mengambil 1 bola yang ada disana… ehhh.. pencuriiii.!!. hihihihi
Diruang
kolam renang suiran pelatihan bergumam didepan Torao “sekarang polo air Suiran
dipandang rendah ya” ucapnya menyindir Torao. “tapi jika dia dan Mifune Ryuji
jadi 1 team, ini akan jadi menarik” lanjutnya tersenyum misterius.
Naoya
pulang dari SMA Suiran dan bertemu dengan Ryuji dijalan. Ia lalu mendekati
Ryuji dan merangkul bahunya
“hei
Ryuji.. jika bancho (pemimpin gang/Ryuji) dan aku jadi 1 team maka kita akan
dengan mudah mengalahkan Suiran. Benarkan?”
Ryuji
hanya cuek memperhatikan naoya.
“ayo
sekarang kita ke kolam renang. Para peserta pasti sudah ada disana” Ajak naoya
percaya diri.
“aku
tak akan bermain polo air (suikyuu)” sahut Ryuji dingin dan berjalan
meninggalkan Naoya.
“mengapa?
Bukankah sebelumnya kau seorang Ace (pemain andalan) ?” Tanya Naoya. Ryuji tak
menjawab dan terus melanjutkan langkahnya.
Alasan
kenapa Ryuji berhenti jadi pemain andalan polo air akan ketahuan di episode
selanjutnya ya. ditunggu ajah ya.. ~_~.
Nagisa,
sang manager klub polo air Suiran heran saat melihat kotak bolanya ada sebuah
kertas dengan tulisan “aku meminjam sebuah bola-Inaba”
“orang
bodoh itu!”Ia geregetan dan meremas kertas tulisan naoya itu.
Riko
datang dan mendekati nagisa yang langsung menyimpan kertas naoya.
“senpai,
bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?” Tanya Riko.
“iya”
“kau
sekarang tinggal bersama dengan cinta pertamamu kan…”
Nagisa
terkejut dan melihat sekelilingnya. ia takut rahasianya terbongkar.
“tunggu
Riko..” nagisa menarik Riko menjauh.
“apa
kau masih menyukai cowok itu?” lanjut Riko.
“heih?”
nagisa terkejut dengan pertanyaan Riko.”tidak.. tidak.. tidak.. ! itu tak
mungkin” bantah nagisa.
“benarkah.?
Ah syukurlah” sahut Riko lega dan tersenyum bahagia.
“aku
mohon padamu, tolong simpan rahasia itu dari siapapun ya” pinta nagisa memohon.
“tak
masalah” sahut Riko
“ah
syukurlah” nagisa tersenyum lega.
“tapi
aku punya 1 permintaan” sahut Riko misterius.
Naoya
pergi ke kolam renang Kasu. Ia langsung shock melihat keadaan kolam renang
sekolahannya itu. Kolam renang kasu terlihat sangat kumuh, penuh sampah, sangat
kotor sekali.
Chiharu-sensei
datang dan mendekati naoya yang masih shock itu.
“kolam
renang ini sudah tidak digunakan sejak klub renang dihapuskan 5 tahun lalu.”
“oh
begitu..”
“ahh..
tak ada yang datang..”ucap chiharu sensei dengan kecewa “kau tau.. menantang
klub polo air Suiran berarti membuat kota ini jadi musuhmu. Apa kau sudah siap
dengan itu?”
“tentu
saja..” sahut naoya tegas.
“yosh..
“ chiharu sensei mendekati naoya dan membuat naoya bingung. “aku sudah
mengambil posisi sebagai penasehat klub polo air.”
“benarkah?!”
teriak naoya girang.
Chiharu
tersenyum dan mengulurkan tangannya“yoroshiku, Inaba naoya”
Naoya
langsung menerima uluran tangan gurunya yang cantik itu “ya, yoroshiku ne”
Dari
jauh Chiaki (fans Chiharu) dan koki melihat itu. ia terkejut mendengar Chiharu
menjadi penasehat klub polo air. Ia langsung mengkhayal ia ikut klub Polo air
dan duduk di kursi yang bersebelahan dipinggir kolam renang. Ia membayangkan
chiharu sensei membuka jubbah mandinya dan memperlihatkan baju renang..
khayalan cowok..!:P
“hari
ini adalah hari peringatan pertama kali klub polo Air kasu.” Kata Chiharu
“iya”
“aku
ingin memperkenalkannya kepada umum tapi… wakil kepala sekolah berkata klo kita
harus mengumpulkan 7 orang member dalam 2 minggu.”
“tak
masalah buatku” sahut naoya percaya diri.
“
ah 1 hal lagi.. jika kau membuat masalah lagi, pembicaraan untuk membuat klub
akan sirna. Mengerti?”
“jangan
kuatir” sahut naoya
“yosh..
baiklah” jawab Chiharu tersenyum.
Chiaki
dan koki masuk ke area kolam renang dengan berlari “maaf sudah membuatmu
menunggu” ucapnya berdiri didepan naoya. “pria ini akan bergabung dengan klub
polo airmu”
“aku
menolak” sahut noaya cepat.
Koki
dan chiaki terkejut naoya menolaknya dengan cepat.
“mengapa?”
Tanya chiharu-sensei yang heran dengan penolakan naoya.
“barusan
saja, anak ini mengajariku sesuatu yang sangat penting ‘seorang pria harus
memegang ucapannya sendiri’” ucap naoya menirukan ucapan Chiaki tadi. “dan dia
juga bilang bahwa ia tak akan bergabung.”
“memang..”kata
chiaki
“untuk
itu aku memahamimu.. sangat paham.. jika kau melihat ku di situasi saat ini,
kau pasti berbelas kasian padaku. Tapi tak apa.. perasaanmu sudah meresap
didalamku.” Kata naoya menepuk dada chiaki. Ia menduga chiaki kasian padanya
jadi mau bergabung dengannya. Padahal Chiaki memang ingin bergabung dengannya
karena melihat guru yang dicintainya jadi penasehat klub polo air.
Chiaki
mau membantah tapi ada chiharu jadi ia gengsi.. ia hanya tersenyum-senyum tapi
langsung kecewa.
“hei
lalu apa yang akan kau lakukan untuk mencari member?” Tanya chiharu yang masih
heran Naoya tidak menerima chiaki.
“aku
akan mendapatkan Ryuji dullu. Dia pemimpin kami dan dia berpengalaman di polo
air. Kekuatannya sangat dibutuhkan… tapi tadi dia sudah menolakku”
“ah
begitu ya” sahut chiharu kecewa. Tapi ia jadi teringat sesuatu “heihhh..”
Chiaki
dan koki yang ada disana langsung mendekat mendengar seruan chiharu.
“aku
menemukan ide bagus….” Ucap Chiharu.
Sementara
itu trio baka sedang mengumpulkan sampah dijalanan. Maksudnya adalah agar
penduduk kota menghargai mereka. Tomoki dan shinsuke lalu meminta Kohei untuk
mengambil foto mereka bersama sampah kota yang sudah mereka kumpulkan itu.
Saat
kohei mengambil foto kedua temannya, ternyata dibelakang tomoki ada 2 siswi
Suiran. Salah satu berkata dengan keras klo trio baka sengaja mencuri foto
mereka berdua.
Penduduk
langsung bergerombol mengelilingi trio baka. Mereka begitu saja percaya
perkataan kedua gadis Suiran itu.
Mereka
bertiga duduk disebuah kursi panjang dengan kesal dan kecewa pada penduduk kota
yang tidak mau mendengarkan alasan mereka yang sebenarnya. Tiba-tiba mereka
mendengar suara Naoya yang sedang berlari menuju arah mereka.
“abaikan
dia.. jangan melihat matanya!” bisik tomoki sengit pada kedua temannya. Trio
baka langsung mencoba sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak melihat pada naoya
yang sudah berdiri didepan mereka.
“hai
kalian bergabunglah dengan klub bola air (mizutama)” kata naoya
“eihhh?!”
seru kohei terkejut. Tomoki langsung memukul kepala kohei yang tidak
mendengarkan nasehatnya tadi.
“klub
bola air STM kasu benar-benar membutuhkan Ryuji dan aku rasa dia akan bergabung
dengan klub jika sahabatnya(trio baka) juga akan ikut klub. Apakah kalian mau
mengalahkan Suiran bersamaku?” Kata naoya.
“sangat
bodoh.. siapa yang mau melakukan itu?” sahut Shinsuke bangkit berdiri dan
berjalan meninggalkan Naoya.
Kohei
dan tomoki juga bangkit berdiri mengikuti shinsuke.
“sangat
tak mungkin untuk kita menang melawan Suiran” sahut Kohei.
“hey!
Apa yang bisa kalian lakukan jika kalian menyerah dari awal?” seru Naoya
“lagian..
Ryuji tak pernah bermain polo air lagi” sahut tomoki. Naoya kecewa denga ketiga
temannya itu. Di belakang tubuh naoya. Salah satu murid SMA Suiran
memperhatikan ke empatnya.
Rei
berjalan pulang bersama Torao.
“apakah
Ryuji benar akan bermain polo air?” guma rei
“mengapa
kau tertarik pada orang itu.. cowok itu sudah melarikan diri.. jangan membicarakannya
lagi. “ kata torao dan berjalan meninggalkan Rei.
Gadis
itu mengejarnya dan berjalan disisi Torao lagi “gomen..”
Naoya
pulang ke rumah keluarga nagisa. Bibi langsung menyerbunya dan berkata klo
sekarang naoya jadi popular.
Naoya
heran dengan maksud bibi yang langsung mendorongnya masuk ke kamar nagisa.
Noaya
massuk ke kamar nagisa dan tiba-tiba seorang gadis berdiri didepannya.
“naoya-san..
aku Shibata Riko, adik kelas nagisa-san di klub polo air. ” Kata Riko
memperkenalkan dirinya. Ia lalu memegang tangan naoya “aku adalah fansmu”
Naoya
terkejut melihat Riko yang tiba-tiba menggenggam tangannya itu. “fans?”
“iya..
kau sangat keren saat pertandingan lalu! ” kata Riko tanpa melepaskan pegangan
tangannya. “ Kau bisa belajar makiashi secepat itu dan memojokkan Torao senpai
dengan cepat. Aku yakin kau punya bakat di polo air!”
“benarkah??”
sahut naoya tersenyum-senyum senang. Nagisa yang sedari tadi mendengarkan jadi
kesal melihat Noaya yang kegirangan dipuji Riko.
“jika
kau dan Ryuji-san jadi team, kau mungkin bisa mengalahkan team cowok kami.”
Lanjut Riko menggebu-gebu memuji naoya.
“tunggu
Riko-chan!” seru nagisa yang merasa Riko sudah keterlaluan memuji naoya. Tapi
Riko dan naoya sepertinya tak mendengarkannya. Mereka berdua masih saling berbicara
berdua.
“ahh
kau memikirkan itu? Aku juga berpikir seperti itu.” sahut naoya.
“ryuji-san
dulu sangat popular di SMP. Pelatih kami telah memandunya tapi dia berhenti
dari polo air. Jadi dia menggantinya dengan torao.”
“riko..”
panggil Nagisa mengingatkan Riko yang sudah bicara banyak.
“bagaimanapun
aku akan mendukung naoya-san
“yoroshiku
na” jawab naoya senang.
Nagisa
cemberut melihat keduanya terus berbicara.
diSTM
Kasu, Chiharu sensei bertemu kepala sekolah yang sedang menanam bunga. Kepala
sekolah berkata klo saat ia melihat naoya, ia jadi ingat STM Kasu yang dulu.
Chiharu mengiyakan, ia juga ingin melihat STM Kasu jaya seperti dulu.
Kepala
sekolah bertanya tentang anggota yang mendaftar apakah sudah ada. Chiharu
menjawab akan sangat sulit. Kepala sekolah memberi semangat dengan berkata
“untuk membuat bunga mekar dengan indahnya maka dibutuhkan waktu dan usaha yang
sangat banyak dan ini adalah waktu yang terpenting.”
Malam
hari dirumah nagisa, ia terkejut saat ia selesai mandi dan menemukan noaya duduk
diatas tempat tidurnya. Naoya menyadari kedatangan nagisa dan ia tersenyum “aku
kesini untuk meminjam buku bola air” ucapnya memperlihatkan buku nagisa yang
sedang dibacanya.
“hah?!
Kau sangat rendah! Jangan asal masuk kesini sesukamu.” Teriak nagisa kesal
sambil menarik buku yang dipegang naoya.
“eh..
apa salahnya? Barusan tadi aku juga masuk kesini.”
“tentu
saja salah! Terserahlah Naoya.. kau benar-benar mengacaukan semuanya.” Kata
nagisa emosi.
“yang
mana?” Tanya naoya tak mengerti.
Nagisa
duduk ditempat tidurnya berhadapan dengan Naoya.
“contoh
salah satunya tadi pagi. ‘sensei fukoku’ hah?! Harusnya ‘sensen fukoku’. Lalu
dengan Mizutama (bola air)? Harusnya Suikyuu (polo air)!!!” teriak nagisa
sambil menuding tulisan di buku yang tadi dibaca naoya.
“tapi
bukankah lebih mudah kau membacanya Mizutama?” elak naoya
“tidak
bisa!” seru nagisa bangun dan marah.
“jangan
mudah marah dengan hal seperti itu” naoya lalu mengambil sesuatu disampingnya
“omong-omong, kau ternyata sebelumnya juga bermain polo air” lanjut naoya
memperhatikan foto yang ada ditangannya.
Nagisa
terkejut melihat naoya mendapatkan foto SMPnya saat ia bermain polo air bersama
Ryuji, torao dan lainnya.
Nagisa
merebut foto itu “tolong jangan melihat sesukamu”
“tapi
foto itu ada di buku itu. siapa yang menduga klo kau berteman dengan Ryuji. Kau
juga terlihat sangat bahagia.”
“keluar”
usir nagisa pelan. Ia menoleh dan melihat naoya tidak beranjak dari tempat
tidurnya. Nagisa menarik tangan naoya turun dari tempat tidurnya “keluar
sekarang” nagisa mendorong naoya keluar dengan sekuatnya.
Nagisa
menatap foto kenangan klub polo airnya dan ia menatap wajah Ryuji yang
tersenyum penuh kemenangan di foto itu.
Kehidupan masa lalu semuanya masih rahasia diepisode ini.
Besoknya
naoya sudah bersiap-siap membersihkan kolam renang. Ia terkejut melihat kolam
renang sudah tidak ada airnya. Didalam kolam renang ada Chiaki dan Koki yang
sedang membersihkan sampah-sampah.
“heihhh?”
seru naoya terkejut.
“selamat
pagi tuan.. serahkan kebersihan ini pada kami” kata keduanya.
“tidak
terima kasih. Kalian bukan member..” tolak naoya.
“kau
tau… seorang pria tak akan meninggalkan seseorang yang membutuhkan bantuan.”
Seru Chiaki dari dalam kolam renang.
“kalian
benar-benar….” Kata naoya terkagum.
Chiaki
dan koki berbalik memunggungi naoya. Chiaki berbisik pada koki “apapun yang harus
kita lakukan, terus katakana ‘kita ingin bergabung dengan klub ini’”
Koki
mengangguk “yosha..”
“omong-omong
apakah kau bisa mendapatkan 3 orang itu (trio baka)?” Tanya koki pada naoya.
“mereka
bilang mereka tidak mau.” Jawab naoya.
Chiaki
berjalan mendekati naoya dan mengambil bungkusan dari dalam jaketnya. Ia lalu
mengulurkannya pada naoya. “gunakanlah ini”
Trio
baka berjalan dilorong sekolah. Kohei bercerita klo ia semalam bermimpi aneh
klo mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan dibuang di tempat pembuangan sampah
kota.
Naoya
tiba-tiba muncul dan berlari menuju ke trio baka.
“dia
sangat gigih” gumam tomoki. Ketiganya mempercepat langkahnya untuk menghindari
naoya.
“aku
tau. Aku tau..” naoya menghadang didepan ketiganya. “bagaimana jika kalia mendapatkan
hak istimewa untuk masuk klub?” Naoya langsung mengulurkan foto idol Kanna-san
beserta kuncir rambut seperti yang dipakai difoto itu. baka trio terkejut, tak
percaya dengan hadiah itu.mereka panic dan histeris.
“itu..
itu aadalah ikat rambut Kanna-chan dan tanda tangan asli saat ia ditemukan?!”
seru shinsuke.
“bagaimana
kau bisa mendapatkannya?” seru Kohei.
“dari
pintu belakang” bohong naoya. Kohei dan shinsuke mau mengambil barang itu tapi
ditarik naoya. “jadi, apa yang akan kalian lakukan?”
Ketiga
terdiam dan saling menatap.
Mereka
bertiga akhirnya setuju untuk masuk ke klub polo air untuk mendapatkan ikat
rambut idola mereka itu. tapi saat mereka didalam kelas. Mereka ragu lagi untuk
masuk ke klub polo air. Mereka juga ragu Ryuji akan bergabung ke klub meski
mereka bertiga bergabung.
Wakil
kepala sekolah ternyata mengetahui kala trio baka akan ikut klub polo air. Ia lalu
memanggil ketiganya. Ia memberi tawaran ketiganya disebuah perusahaan tapi
ketiganya tidak boleh ikut klub polo air. Jika ketiganya tidak setuju maka hidup mereka selamanya akan hidup seperti
ditempat pembuangan sampah. Mereka kaget karena barusan bermimpi dibuang
ditempat sampah.
Untuk
menangkal hal buruk terjadi pada ketiganya, mereka pergi ke kuil ayah nagisa.
“oh
kalian” sapa nagisa yang datang bersama ayahnya.
“selamat
sore” sapa ayah nagisa. Ketiga tersenyum ramah pada nagisa dan ayahnya.
Ayah
Nagisa mellihat naoya datang dan langsung berteriak senang “ah selamat datang
dirumah naoya-kun!” serunya.
“eihh?
Kau bilang ‘selamat datang dirumah’?” Tanya kohei.
“iya.
Naoya-kun tinggal dirumah kami” sahut ayah nagisa.
“eihhhhh!!!!!!”
Trio baka langsung terkejut mendengar naoya tinggal dirumah nagisa.
Nagisa
hanya memejamkan matanya karena rahasianya kebongkar. Naoya datang dan langsung berdiri didepan
nagisa. Trio baka memperhatkan Nagisa dan naoya.
“maaf
atas apa yang terjadi kemarin.. aku sudah melakukan sesuatu yang egois didalam
kamarmu.” Kata naoya pada nagisa.
“melakukan
sesuatu yang egois didalam kamar?” tomoki berteriak histeris dan tiba-tiba ia
pingsan.
“tomoki..
tomoki” kedua temannya langsung mengerumuni tomoki yang pingsan.
“hey
jangan bilang sesuatu yang membuat mereka salah paham.. dasar bodoh!” seru
nagisa marah sampai hampir menangis, berlari meninggalkan teman temannya.
Malam
harinya naoya bercerita pada ayah nagisa klo ia akan membuat klub polo air
untuk mengalahkan Suiran. Ayah nagisa berkata memang sangat sulit mengalahkan
suiran. Apalagi sekarang suiran sudah menjadi kebanggaan kota karena sudah
membuat kota mereka jadi lebih terkenal.
Naoya
heran kenapa tidak ada yang merasa terbeban dihina sedemikian bodoh oleh murid
suiran. Ayah nagisa berkata pasti ada orang yang frustasi seperti itu, jauh
didalam hatinya. Nagisa mendengarkan pembicaraan ayahnya dan naoya.
Esok
harinya trio baka sudah mengisi formulir pekerjaan dari wakil kepala sekolah.
Tiba-tiba murid suiran menghadang mereka bahkan menyobek formulir itu. Murid
suiran mengejek naoya yang akan mendirikan klub polo air untuk mengalahkan
mereka itu. Tomoki berkata klo itu bukan urusan ketiganya.. Murid Suiran itu
langsung menendang dada tomoki sampai terjatuh ketanah.
Shinsuke
berkata klo ia akan melaporkan kekasaran murid SMA Suiran. Murid Suiran
menyuruh mereka mencobanya tapi mereka yakin klo warga tidak akan percaya
omongan murid kasu.
Sementara
itu kolam renang STM Kasu sudah bersih dari sampah-sampah dan siap diberi air.
Chiharu sensei berkata klo ia akan meminta ijin kepala sekolah untuk
mengalirkan air ke kolam renang.
Saat naoya berterima kasih pada Chiaki dan
koki tiba-tiba Shinsuke dan Kohei mendatanginya. Mereka bilang klo tomoki
disandera murid SMA Suiran gara-gara naoya.
Naoya
pergi bersama 2 baka ke pinggir sungai dibawah jembatan. Naoya bertanya pada
murid Suiran dimana tomoki. Mereka lalu membebaskan tomoki dan menyuruh tomoki
pergi. Tomoki lalu berjalan mendekati shinsuke dan kohei dan mengajak keduanya
pergi. Mereka melihat dari atas jalan, mengawasi naoya.
Murid
Suiran mengejek Naoya yang mendirikan klub polo air. Naoya tidak suka dan
berkata pasti suiran takut dikalahkannya. Murid suiran marah dan mencengkran
krah jaket naoya. Ia juga meludahi jaket naoya.
Karena
emosi naoya siap memukul murid suiran itu tapi ia teringat ucapan chiharu jika
ia membuat keonaran maka klub polo air akan ditiadakan. Melihat Naoya yang
tidak jadi melayangkan pukulan, murid naoya langsung memukul naoya yang tidak
melawannya.
Trio
baka heran melihat naoya yang tidak mengelak dari pukulan dan tendangan SMA
Suiran sampai teruka parah.
Naoya
meminta ikat rambut yang sudah diambil murid Suiran karena itu hadiahnya untuk
trio baka agar bergabung dengan klubnya. Murid Suiran berkata klo trio baka
sudah membohongi naoya karena ketiganya tidak akan bergabung dengan klub polo
airnya. Naoya berkata klo seorang pria harus memegang ucapannya jadi ia
mempercayai baka trio.
Murid suiran tidak memberikan ikat rambut itu tapi
membuangnya ke sungai. Mereka lalu memukul naoya sampai naoya terjatuh lagi
lalu meninggalkan naoya. Setelah murid suiran pergi, naoya berjalan menuju sungai
untuk mencari ikat rambut yang dibuang murid suiran tadi.
Trio
baka hanya melihat semua itu dari atas jalan. Tomoki lalu mengajak kedua
temannya pergi dari sana.
Chiharu
sensei meminta ijin wakil kepala sekolah untuk mengalirkan air ke kolam renang.
Wakil kepala sekolah menolaknya dengan alasan membuang-buang biaya sekolah. Kepala
sekolah hanya terdiam mendengarkan saja karena persetujuan klub memang wewenang
wakil kepala sekolah. Chiharu keluar dengan kecewa.
Diluar
ruang guru ia bertemu chiaki dan koki yang memang mencarinya. Mereka bercerita
apa yang sudah terjadi. Chiharu buru-buru pergi bersama keduanya.
Trio
baka pergi ke tempat makan langganan mereka. Nagisa masuk dan menyapa ketiganya
tapi tak dibalas. Ia jadi heran dengan ketiga temannya itu. chiharu masuk
bersama chiaki dan koki. Ia bertanya keberadaan naoya. Trio baka lalu
menunjukkan lokasi naoya.
Mereka
pergi kebawah jembatan dan melihat naoya masih disungai mencari ikat rambut
itu. naoya terlihat bahagia saat menemukan ikat rambut itu.
Naoya
lalu berjalan ke tepi sungai dank arena luka ditubuhnya naoya terjatuh.
“ada
apa denganmu naoya” kata nagisa mendekati naoya dengan kuatir.
“oh
nagisa..” naoya berusaha bangun dibantu nagisa. Naoya baru menyadari ada guru
dan teman-temannya disana “oh sensei ada apa?”
“jadi
kau berkelahi lagi dengan murid Suiran?” Tanya chiharu marah. “bukankah aku
sudah memberitahumu klo klub polo air akan tidak ada jika kau melakukan itu. katakan
apa yang terjadi?”
Naoya
masih terdia menahan sakit ditubuhnya dan masih berusaha bangkit berdiri
dibantu nagisa.
“dia
tidak melakukannya..” ucap kohei membela naoya.
Chiharu
berbalik melihat kohei “heih?”
“dia
menerima semuanya.” Lanjut kohei
“apa
maksud dari semua ini?” Tanya chiharu pada naoya.
“tak
ada apa-apa”sahut naoya yang sudah berdiri
dipegangi nagisa. “ selain itu.. anak-anak ini sudah menjadi member
klub.” Kata naoya menunjuk pada trio baka. Ia berjalan sempoyongan menuju trio
baka.
“kalian
akan datang dilatihan besok kan?” tanyanya. Naoya menepuk bahu tomoki dan
langsung didorong oleh tomoki.
“hentikan
ini.. kenapa dengan ‘ayo kalahkan suiran, jangan menyerah’? berapa kali lagi
kami harus katakan agar kau mengerti hah?” tomoki mencengkram krah baju naoya
dengan marah “sangat tak mungkin mengalahkan mereka. Ini sangat mengganggu..
dan terlibat denganmu akan mengorbankan pekerjaan kami.berhenti menghalangi
kami!”
Naoya
terdiam dan menatap tomoki tajam “jadi kau tak masalah dengan semua ini?” naoya
menatap kedua baka trio lainnya. “kalian.. kalian frustasi dengan semua ini
juga kan?!” seru naoya
“tentu
saja itu kami rasakan!” teriak tomoki “tapi.. kita tak bisa melakukan apa-apa
dengan semua ini. “jangan menyerah’, ‘ganbatte’ jangan mengatakannya dengan
tidak bertanggung jawab! Ada orang-orang yang tidak bisa melakukan itu.. itu
termasuk kami!” teriak tomoki marah dengan ke frustasiannya yang tidak bisa
berbuat apa-apa itu.
“tomoki”
kohei memperhatikan sahabatnya yang terlihat terluka saat berkata-kata itu.
“berhenti
mengikuti kami” tomoki berbalik dan meninggalkan semuanya.
Naoya
bermaksud mengejar tomoki tapi ia terjatuh. Kedua baka lainnya berjalan
menyusul tomoki yang sudah lebih dulu pergi.
Nagisa
dan yang lainnya membantu naoya yang terluka itu.
Trio
baka pergi ke taman kota. Nagisa juga menyusul ketiganya. Ia mendekati tomoki “kau
bilang kau frustasi juga kan? Jika kau merasakannya, kenapa kau tau mau
merubahnya?”
Nagisa
mengullurkan ikat rambut kanna-chan pada Tomoki. Cowok itu tidak mengambilnya
dan nagisapun menarik tangan tomoki dan memaksa tomoki menerima ikat rambut
itu.
“aku
hanya disuruh naoya menyerahkan ini” nagisa lalu pergi meninnggalkan trio baka.
Trio
baka menyerahkan formulir pekerjaan pada wakil kepala sekolah yang langsung
senang menerima formulir itu. ketiga berterima kasih pada wakil kepala sekolah
sebelum pergi meninggakan ruang guru.
Sementara
itu di kolam renang sekolahan naoya kecewa kolam renang belum terisi air.
“airnya
tidak bisa keluar?” Tanya naoya pada chiharu sensei yang langsung merasa
bersalah.
“gomen..
kita tak mendapatkan ijin untuk melakukannya”
“oh
begitukah. Semua sudah terjadi.. yoshh” naoya memikirkan sesuatu dan pergi
meninggalkan chiharu, chiaki dan koki. Ternyata naoya mengambil ember kosong.
“jika
kita tak bisa mendapatkan air disini, ayo kita isikan dengan air sungai.”
“heih?”
“akan
sangat menyusahkan tapi kita bisa mengatasinya satu demi satu.” Kata naoya.
“kau
benar” sahut chiharu tersenyum.
“hei..
bep bep..”teriak chiaki mencoba menarik perhatian naoya dan chiharu.
“tuan
ijinkan aku bergabung denganmu jjuga.” Lanjut chiaki membuka jaketnya.
“tidak
usah.. aku sudah mendapatkan banyak sekali bantuan dari kalian” sahut naoya
“tunggu..
chiaki dan aku.. terutama hiaki ingin bergabung dengan klub polo air” ucap
koki.
Keduanya
lalu berlutut didepan naoya. “seorang pria dengan tulus meminta maaf atas
kesalahannya.”
“heih?”
“ijinkan
kami bergabung dengan klub.. kami mengingnkannya.. tolonglah..” mohon koki dan
chiaki
“heih?”
naoya masih tak percaya dengan omongan keduanya.
Chiharu
sensei mendekati ketiga”bukankah ini saatnya mengjijinkan mereka?”
“apakah
kalian benar-benar ingiin bergabung?” Tanya naoya lagi.
Keduanya
menatap dengan penuh harapan. Naoya tersenyum “harusnya kalian bilang lebih
awal.. kalian sangat diterima disini!”
“benarkah?
Benarkah?” chiaki dan koki melompat kegirangan.
“iya…
sekarang saatnya mengambil air” ajak naoya.
“siap”
seru keduanya.
Tiba-tiba
trio baka datang dan sudah membawa ember-ember kosong.
“kami
juga akan melakukannya”kata shinsuke.
“kami
sudah bosan dengan menyerah!” ucap kohei.
“kita
akan naik ke atas bersamamu..” sahut tomoki.
Naoya
tersenyum “kalian sudah terlambat.”
Diruanng
guru wakil kepala sekolah terkejut saat melihat isi formulir pekerjaan baka
trio. Mereka menulis klo mereka akan mengalahkan SMA Suiran dan menjadikan STM
Kasu jadi teratas.
“okay
sekarang ayo pergi..” ajak Naoya pada teman-temannya
“tunggu..
biarkan aku menjernihkan ini dulu” ucap shinsuke dengan serius. Trio baka berjalan mendekati naoya dengan
bermusuhan. Shinsuke mengambil foto Kanna-chan disakunya.
“ini
foto palsu.” Kata shinsuke.
“heih?
Palsu?” naoya bingung. Sementara dibelakang naoya chiaki dan koki jadi panic.
“tulisan
Kanna chan di tanda tangannya terbalik.. terbalik!” seru shinsuke, tomoki dan
kohei penuh emosi.
“hei..
hei” koki menarik perhatian semuanya. Tangan chiaki sudah terangkat keatas.
“tanda
tangan Hashimoto kanna itu palsu.. dan
ikat rambut itu.. ikat rambut itu. punya ibuku” ucap chiaki. Trio baka langsung
membanting foto dan ikat rambut palsu itu dan berjalan menyerbu Chiaki.
Naoya
yang bodohpun malah bertanya pertanyaan yang sangat oon “oh jadi hashimoto Kanna itu ibumu?”
“bukannnnnn!!!!!”
teriak trio baka dengan penuh emosi…..hwahahhahahah…
Kepala
sekolah pergi ke ruang pompa air. Ia lalu mengerakkan tuas air agar air mengalir
ke kolam renang. Pertengkaran baka trio vs chiaki terhenti saat mereka melihat
air tiba-tiba mengalir ke kolam renang sekolah.
“air..
air..” teriak mereka kegirangan.
Kolam
renang akhirnya penuh dengan air.
“yosha..
ayo kita mulai latihan mizutama!” teriak naoya sambil membawa bola dan langsung
terjun kedalam air dengan girang.
“ayo
kita terjun juga.” Kata shinsuke. Tomoki dan kohei merangkul bahu shinsuke yang
ada ditengah, bertiga mereka tetap berpelukan dan terjun ke dalam kolam renang.
“kami
juga ingin menyelam” sahut chiaki dan terjun ke kolam bersama koki.
Chiharu
tertawa melihat keceriaan murid-muridnya. Bapak kepala sekolah datang dan ikut
tertawa menyaksikan muridnya. “sepertinya bunga yang indah sudah mulai mekar ya”
“iya”
angguk chiharu.
Naoya
dan kawan-kawan bermain air dengan riangnya. “kami menunggumu Ryuji!!” teriak
naoya.
Diruang
guru ada telpon masuk dan diangkat oleh wakil kepala sekolah.
“halo
ini STM Kasumino”
“ini
Shoji pelatih SMA Suiran.”
Wakil
kepala sekolah terkejut ditelpon oleh pelatih Suiran itu. “dari suiran?”
“ada
yang ingin aku katakan tentang Mifune Ryuji” kata pelatih SMA Suiran itu.
BERSAMBUNG EPISODE 3
Seru seru banget... Gak berhenti liat episode ini. Di tunggu kelanjutannya. Ganbate!!!
BalasHapusditunggu ya.. sankyu.. ^-^
Hapushuhuhu...d'eps nie qo gx da yamaken nya pd hal udh ngarep bgt kpengen liat senyum'y yg supeeerrr...manis hehehe *abaikan :D
BalasHapussemakin seru dorama'y d'tunggu episode" selanjut'y mba enny ganbate....!!! ^^9
*Nada Silviah*
ada apa dengan Ryujii?
BalasHapuswah keren..cowony bening"
siap" tisu buat idung. ahhahaa