Hinata
memutuskan pulang segera. Ia meminta maaf pada Koji karena tak bisa
menyelesaikan membuat tugas mereka. Koji
berkata klo ia heran Yoriko bisa mencurigai teman pria pacarnya sendiri. Hinata
berkata ia tak bisa menjelaskan lebih detail tentang yoriko. Kojipun bersedia mengantar Hinata pulang
dengan motornya.
Saat
hinata bonceng koji, temannya itu berpesan “berpeganglah kuat-kuat” tangan
Hinatapun ditariknya untuk “memeluk”
pinggang koji. Kyaaaaaaaa.. klo diliat
yoriko imajinasinya bisa liar niy.. hahahha
“hwaa..
jangan berkata hal seperti itu koji!” indra trauma fujoshi hinata langsung
bereaksi mendengar perkataan koji itu.
Mereka
berdua akhirnya sampai diapartemen Hinata. Tepat saat itu yoriko sedang keluar
apartemen. Begitu melihat hinata pulang bersama koji, yoriko buru-buru berbalik
untuk kembali kedalam rumah. Tapi hinata yang sudah melihatnya segera memanggil
Yoriko.
“yoriko
san” panggil Hinata dan melambaikan tangannya.
Yoriko
lalu berjalan menghampiri hinata. Sementara koji turun dari motor besarnya.
Hinata
menoleh pada koji dan tersenyum “ini yoriko.. dan ini koji” ucapnya
memperkenalkan keduanya.
“senang
bertemu denganmu” ucap yoriko.
“iya
senang bertemu denganmu. Aku sudah melihatmu sebelumnya” balas koji.
“iya..
wah kau lebih cepat dari yang aku kira.. aku kira motor merah….”
“lebih
cepat 3 x lipat!” sahut koji.
Yoriko
lalu memperhatikan hinata dan koji yang sedang berpamitan. Saat hinata memuji koji seperti tokoh hero
char di komik dengan motor merahnya. Imajinasi yoriko langsung melayang. Ia
membayangkan koji memakai kostum super hero. Saat koji pergi yoriko masih dalam
dunia khayalnya yang mengantar tokoh char itu pergi. Yorikopun pingsan.
Hinata membawa yoriko masuk kedalam apartemennya.
“apa
kau baik-baik saja?” Tanya hinata saat merebahkan yoriko dalam sofanya. “ahh
jadi kau berimajinasi tentang aku dan koji?”
Hinata
lalu duduk diujung sofa tempat yoriko dibaringkannya.
“
no comment” sahut yoriko.
Mata
hinata menatap layar laptop yang masih menayangkan game porno yoriko “hah.. apa
yang kau tonton!?” teriaknya melihat apa yang dilayar itu.
Yoriko
takut laptop itu akan dibawa pergi hinata “jangan bawa pergi laptopnya.. aku
akan membayarnya”
“aku
tak akan menerimanya meski kau membayarku” kata hinata menutup laptopnya. Ia
melihat ada komik BL di mejanya. “tapi kau tak akan menyimpan barang-barang
seperti ini ditempatku kan?”
“hai
sebase.. bacakan komik itu untukku dengan penuh perasaan ya.. dengan memainkan kedua peran itu. “ ucap
yoriko tersenyum-senyum masih tidur disofa hinata.
“yang
benar saja” gumam hinata sambil membuka komik BL itu.
“apa?”
yoriko tak jelas gumaman hinata.
“tak
apa” jawab hinata acuh masih membuka komik BL itu.
“sebase,
katakan padaku… bagian apa yang kau gilai dari seorang perawat yang bertelinga
kucing?” Tanya yoriko.
“jadi
aku juga harus mengilai suster dengan telinga kucing?” sahut hinata tersenyum.
“iya
kau terlihat sangat menyukainya saat
minggu lalu aku berpakaian seperti itu” kata yoriko.
“hah?”
hinata terkejut dan tertawa “yang aku gilai bukan karena pakaian suster
bertelinga kucing itu.. itu karena
kamu.. atau 3D dari dirimu”
“apa?
Itu tak benar.. aku akan mengajarkan 2D padamu!” sahut yoriko marah dan bangun
dari sofa. Singkatnya… yoriko akan mengajari tokoh 2D pada hinata agar cowoknya
itu lebih mengerti dunianya. Ia menyebutkan beberapa tokoh yang akan diajarinya
pada hinata. Sementara itu hinata yang sudah dapat masukkan dari koji dikampus
tadi langsung setuju klo ia akan mulai belajar hal-hal yang disukai kekasihnya
itu.
hinata
sengaja menggoda yoriko dengan bilang klo ia akan belajar 2D, ero game (game
porno), BL sampai akhirnya ia mungkin
tak akan merasakan perasaan apa-apa lagi untuk yoriko jika ia sudah terbuai
dengan hal-hal itu.
yoriko
terpancing dan diam agak lama “tidak.. aku tak suka ide seperti itu” ucap
yoriko cemberut.
“itu
kan kau yang menyarankanya” goda hinata yang tersenyum dibelakang yoriko.
“diamlah..
sudah ku bilang aku tak menyukai ide itu” ucap yoriko marah
“meski
cinta 2D dan 3D?” goda hinata lagi.
“sudah
berhenti membahasnya. Pikiran seorang wanita itu sangat rumit.”
“baiklah..
sebagai hadiahnya aku akan mengajarkan “3D” padamu sampai kau terhibur” bisik
hinata.
“baiklah”
angguk yoriko.
Hinata
jadi heran melihat yoriko jadi tiba-tiba diam tak bersuara dan terlihat sedih.
“ada
apa?”
“kau
tak menganggapku orang yang aneh kan?” ucap yoriko pelan
“kenapa
tiba-tiba bertanya seperti itu?” Tanya hinata. Yoriko terdiam tak menjawab “
bukankah aku sudah berjanji dari awal klo itu tak masalah untukku? Dan tentu
saja aku tak membencimu karena hal itu”
“dulu
biasanya saat aku berpacaran aku selalu menyembunyikan hal ini darinya. Kami
akan tinggal bersama.. tapi saat dia mengetahuinya.. suatu hari ia berkata..
klo aku orang yang aneh. Jadi aku juga berpikir klo suatu hari nanti kau akan
tiba-tiba menghilang juga… aku takut.. gomen”
“itulah
sebuah pelajaran cinta..” kata hinata tersenyum. Ia menyentuh tangan yoriko
yang memakai cincin yang pernah diberikannya pada yoriko. Cincin yang pernah
ditunjukkan yoriko pada teman-temannya di butle café. “aku tak pernah memberikan cincin seperti ini
sebelumnya. Jadi tolonglah percaya
kesungguhanku. “
Hinata
jadi tak nyaman melihat yoriko masih terlihat sedih. Ia membalikkan tubuh
yoriko agar berhadap-hadapan dengannya. Merekapun saling menatap.
“aku
akan mengatakannya sekali lagi. Aku tak
peduli meski kau adalah seorang otaku atau fujoshi. Aku mencintaimu, yoriko.”
Yoriko
mencari kesungguhan dimata hinata. Dan ia jadi yakin kekasihnya itu
bersungguh-sungguh. Yorikopun memeluk tubuh hinata dan menyandarkan kepalanya
dibahu kekasihnya itu. Hinatapun jadi lega dan menepuk punggung yoriko lembut.
Yoriko
mengajak hinata pergi ke sebuah tempat lagi. Disana sedang berlangsung
pertujukan konser simfoni toko Sebastian. Seperti biasa para wanita sudah
histeris menunggu pertunjukkan yang diimajinasikan mereka.
Begitu
pembawa acara yang merupakan pemeran dubbing BL anime masuk para wanita
langsung histeris. Hinata yang bertugas menjaga anak michi berdiri paling
belakang. Ia ingin sekali segera meninggalkan tempat itu.
Dalam
hayalan Yorikokeduanya seperti sedang bermesraan didepannya. Seperti biasa klo
imajinasinya melayang yoriko akan pingsan.
Yoriko
mengajak hinata berkencan pergi ke toko
cosplay. Ia pengen mencoba baju semuanya. Ia bahkan meminta hinata juga
mencobanya tapi hinata menolak. Yoriko berganti pakaian cosplay dan
menunjukkannya pada hinata yang gugup dan menjawab klo yoriko keren.
Mereka
merasakan kebahagian saat-saat kebersamaan mereka dimanapun.
Mereka
sekarang juga tinggal bersama .koleksi BL yorikopun sudah berpindah ke
apartemen hinata.
Lambat
laun otak hinata akhirnya terpengaruh juga. Saat ia melihat seseorang memakai
pakaian santa dan seseorang lain memakai pakaian rusa kutub, hinata mencoba dubbing
memerankan kedua orang itu sebagai pasangan BL.
Saat
hinata mencoba suara-suara BL antara santa dan rusa tiba-tiba koji datang.
Hinata terkejut dan berkata klo ia keracuan otaku atau minumannya ada racunnya
jadi ia seperti itu. koji hanya melihat tingkah temannya itu dengan heran.
Dikantor
yoriko, ia mendapat kabar yang sangat mengejutkannya. Ia harus pindah London. Yoriko pulang dengan lesu.
Dirumah
hinata sedang memasak saat yoriko datang. Ia memakai apron dan jepit rambut.
Hinata
menunjukkan jas dan rompi yang dibelinya pada yoriko tapi ia merasa yoriko
sedang tidak bersemangat jadi tidak merespondnya seperti biasanya. Bahkan yoriko lupa membeli brokoli untuk makan
mereka.
Yoriko
masuk ke kamar dan membuka tas belanja kostum cosplay yang dibelinya. Yoriko
lalu memutuskan mandi dulu. Yoriko berendam ke bathtub dengan membawa sebuah
buku sejarah tebal milik hinata.
Yoriko
memanggil hinata untuk bertanya cara membaca sebuah kata di buku sejarah itu.
Hinata buru-buru masuk ke kamar mandi dan ia langsung terkejut yoriko mandi
dengan membawa buku sejarah yang sangat berharga baginya. Ia meminta yoriko
jangan membacanya dikamar mandi seperti itu karena akan basah. Kata basah
langsung diterjemahkan yoriko ke “basah” yang lain. #dasar fujoshi
HInata
menyanggah bukan itu maksudnya, ia tak
ingin bukunya itu basah. Yoriko tak mengubris hinata dan terus membaca
di bathtub. Ia bertanya makna Gyoko dibuku itu. Hinata menjawab gyoko berarti
kebahagian yang tak terduga.
Yoriko
langsung terdiam mendengar arti itu. yoriko langsung terlihat sedih “hei… kamu
itu tinggi, tampan dan pintar dan baik.. dank au kadang memakai kacamata.. kau pasti popular diuniversitas dan lainnya…”
“kenapa
tiba-tiba berkata seperti itu? ada apa?”
Yoriko
tiba-tiba mencium bau sesuatu “hum.. sepertinya.. bau.. sesuatu.. yang
terbakar”
“hah..
kejuku…!” teriak hinata teringat klo ia sedang memasak. Hinata langsung berlari ke dapur.
Saat
hinata sudah menyelesaikan masalahnya, yoriko memanggilnya lagi untuk membawakan
minuman. Hinata buru-buru mengambilkan
minuman untuk yoriko dan membawanya ke kamar mandi.
Setelah
memberikan minuman itu, hinata keluar dari kamar mandi. Baru saja mentup kamar
mandi, yoriko sudah memanggilnya lagi. “sebase…”
Hinata
terlihat kecapean meladeni yoriko. Tapi ia dengan patuh masuk ke kamar mandi
lagi.
“ya?”
“umm..
aku merasa buku ini buku yang bagus.” Kata yoriko.
“ada
apa denganmu? Kau terus memanggil dan
memanggil dan memanggil.. “
“hei..
emang salah? Kau kan pelayan dapur”
“yoriko..
hidup kita tidak bisa jadi mainan sepanjang waktu. Untuk sekarang aku bisa
melakukannya tapi aku rasa aku tak bisa melakukan hal ini selamanya” ucap
hinata dan menutup pintu kamar mandi dan pergi.
“tunggu
sebase.. sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku beritahukan padamu” ucap yoriko
tanpa sengaja buku hinata yang dipegangnya jatuh ke dalam
air..”ahhhhhhhhhhhhh..!!!!!”
Hinata
langsung buru-buru membuka pintu kamar mandi “ada apa sekarang?!” katanya
kesal.
Wajah
hinata langsung kaget melihat buku sejarahnya dipegang yoriko dalam keadaan
basah. Mata hinata langsung melotot melirik yoriko seperti berkata “sudah aku
bilang kan?”
Yoriko
melihat tatapan mata hinata jadi merasa sangat bersalah.
Selesai
mandi yoriko memakai cosplay baju maid-sama mengimbangi baju pelayan hinata.
“ah
tidakkkkk” gerutu hinata kesal sambil mengerikan buku sejarahnya dengan
hairdryer.
“maaf
tuan..” ucap yoriko
“berhentilah
kau memanggilku tuan.. “
“kenapa?”
“itu
membuatku tidak nyaman. “
“pokoknya
tuan!. aku benar-benar kedinginan dengan gaun ini.. hangatkan aku tuan” kata
yoriko memelas.
Demi
menyenangkan kekasihnya, hinata langsung bersikap seperti tuan dengan suara
yangdibesar-besarkan “ apakah itu sikap yang benar untuk meminta tolong pada
tuanmu?” ucap hinata dan menghentikan hairdryernya.
“aku
sangat dingin.. jadi cepatlah tuan.. berhentilah berbicara dan hangatkanlah
aku!” rengek yoriko lagi dengan manjanya.
Hinata
kalah mendengar pacarnya manja seperti itu “iya.. iya.. iya.. iya..”
“cepatlah..
aku kedinginan “ rengek yoriko.
Hinata
masuk kekamar dan mengambilkan selimut. “nyonya sangat manja.. “ ucapnya dan
menyelimutkannya ketubuh yoriko.
“aku
kedinginan! Dan kau hanya perlu menjawab “iya” sekali saja tuan.”
“kau
hanya ingin mengatakan “tuan” terus ya?”
Yoriko
meraih tangan hinata yang masih dibahunya agar memeluk tubuhnya. Hinata merasa
heran dengan sikap yoriko yang tiba-tiba manja seperti ini. ia memeluk yoriko
erat.
“apakah
kau masih kedinginan?” Tanya hinata
“aku
mungkinnn… akan pindah ke London untuk bekerja tuan.” Ucap yoriko tiba-tiba.
“heih?”
hinata terkejut
“seorang
wanita yang sukses akan mengikuti mimpinya kan tuan?” kata yoriko. Hinata masih
bingung dengan pemberitahuan yoriko itu jadi ia hanya terdiam.”cukup
menakjubkan ya?”
“ummm..
London?”
“aku
bergabung dengan perusahaan dan berharap
mungkin bisa bekerja diinggris suatu hari nanti. “
“ah..
saat kau mengatakan “mungkin” itu.. jika kau pergi, kapan kau perginya?” Tanya hinata
“bulan
depan”
“bulan
depan?” hinata terkejut secepat itu.
“lalu
kapan kau akan kembali?” Tanya hinata lagi
“aku
tak tau… mungkin selamanya.”
“selamanya?selamanya???”
Tanya hinata meyakinkan
“aku
juga tak tau.. aku mungkin akan kembali 2 atau 3 tahun. Dan lagipula aku juga
belom memutuskan apakah aku akan pergi.”
“kenapa
kau tidak katakan padaku sebelumnya?”
“sekarang
aku sudah bilang padamu.”
“kau
tak pernah memberitahuku… tentang mimpi
yang penting ini. kenapa kau tidak memberitahuku tentang hal itu sampai
sekarang? Mengapa?”
“aku
masih berpikir akan pergi atau tidak.”
“tapi..
kau telah memiliki mimpi ini untuk waktu yang lama kan? Mimpimu ini.. kita
bicara tentang hidupmu. Kau tak bisa pasrah begitu saja. ”
“sampai
sekarang.. aku masih belum memutuskan akan pergi atau tidak” sahut yoriko
“tapi
kau telah bekerja keras untuk mimpi itu..”
“sudah
aku bilang aku masih belum memutuskan!” seru yoriko marah karena hinata terus
berbicara tentang mimpinya.
“maaf…”
Yoriko
berbalik dan menatap hinata “hei.. apakah menurutmu aku harus pergi?”
“apa?”
“jadi
menurutmu semakin cepat lebih baik kan? Begitulah tampaknya.. seolah-olah kau
jadi lega bila aku pergi.”
“itu
tidak benar” bantah hinata
“jauh
dilubuk hatimu kau pikir aku orang aneh karena aku seorang fujoshi..”
“aku
tak pernah berkata seperti itu…” bantah hinata lagi yang tak mengerti kenapa
yoriko jadi salah mengerti maksudnya mendorong yoriko mengejar mimpinya.
“kau
ingin pacar yang normal, bukan seorang
fujoshi aneh yang mengganggu!” seru yoriko.
“sebenarnya
kau ini kenapa!!?” teriak hinata marah “apa itu yang kau pikirkan tentang aku?
Klo aku berpikir seperti yang kau katakan itu?”
Yoriko
terdiam lalu ia bangkit berdiri dan melepas bandu pelayannya. Ia masuk ke kamar
dan mengambil tas “aku akan pergi” pamitnya sambil berjalan kea rah pintu
keluar.
“yoriko-san” panggil
hinata. Tapi yoriko tetap pergi.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar